2.
Peng Pengka kaji jian an Kepe Kepera rawa wata tan n Pengkajian keperawatan dilakukan dengan anamnesa pasien terkait identitas,
keluhan utama, riwayat kesehatan, dan 11 pola kesehatan pasien; pemeriksaan fisik dilakukan dilakukan secara menyeluruh menyeluruh pada semua sistem dalam tubuh dan berfokus berfokus pada pemeriksaan sistem perkemihan (genitourinaria;
serta pemeriksaan
penunjang untuk menunjang data!data dalam penegakan diagnostik. "ata hasil pengkajian yang didapatkan pada skenario kasus kasus 1 adalah sebagai berikut. A. Ident dentit itas as Pasi Pasien en
#ama
$ #n. %
&mur
$ 2' tahun
enis kelamin
$ Perempuan
)angga nggall peng pengka kaji jian an
$ 21 *kto *ktobe berr 2'1+ 2'1+
)empat mpat pen pengk gkaji ajian an
$ Pol Polii nter nterna na -uma -umah h ak akit it /
B.
Keluhan Utama
#yeri saat kencing, kencing sering tidak tuntas dan inginnya kencing terus tapi keluarnya sedikit!sedikit. C. Riwa Riwaya yatt Kes Keseh ehat atan an Pasi Pasien en
1
-iwa -iway yat Kes Keseh ehat atan an "ahu "ahulu lu a. -iwayat penyakit penyakit dahulu$ pasien tidak pernah mengalami penyakit penyakit seperti penyakit yang dialami pasien saat ini di masa lalu. b. %lergi (obat, makanan, plester, dll$ pasien mengatakan tidak memiliki alergi terhadap makanan, minuman dan obat. c. munis munisasi$ asi$ pasien pasien mengat mengataka akan n tidak tidak pernah pernah melaku melakukan kan imunis imunisasi asi lagi. lagi. )erakhir )erakhir kali imunisasi adalah imunisasi saat bayi. d. Kebiasaan$ Kebiasaan$ pasien mempuny mempunyai ai kebiasaan kebiasaan sering menahan menahan 0%K, terutama saat beperg bepergian ian dan jarang jarang minum minum (minum (minum sediki sedikit t karena karena takut takut gemuk. gemuk. Pasien juga mengatakan jarang berganti underwear (celana (celana dalam. e. *bat!obat *bat!obat yang pernah digunakan$ digunakan$ pasien mengatakan mengatakan bahwa terkadang ia membeli obat!obatan di warung ketika sakit untuk mengobati sakit kepala, mual!muntah, dan diare. Pasien mengatakan jarang berobat ke pelayanan kesehatan.
2
-iwa -iway yat kes keseh ehat atan an saat saat ini ini
Pasien mengatakan bahwa sejak 2 hari yang lalu mengeluh nyeri saat kencing, kencing sering tidak tuntas dan inginnya kencing terus tapi keluarnya sedikit!sedikit. +
-iwayat kesehatan keluarga Keluarga pasien tidak pernah ada yang mengalami penyakit yang sama dengan penyakit yang pasien alami saat ini (K. uga tidak ada penyakit lain dalam keluarga yang dapat diturunkan dan memicu timbulnya K (misal, ", gangguan sistem imun, penyakit ginjal akut atau kronik, penyakit jantung dan hipertensi, stroke, serta penyakit menular seksual. enogram$
Keterangan $ 3 Perempuan sehat
3 tinggal dalam 1 rumah
3 4aki!laki sehat
3 hubungan pernikahan
3 Perempuan pasien K
3 hubungan anak
D. Pola Kesehatan Gordon
1
Pola Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan Pasien mengatakan bahwa memiliki kebiasaan sering menahan 0%K, terutama saat bepergian dan membatasi minum karena takut gemuk. Pasien juga mengatakan tidak terlalu memikirkan kebersihan alat kelaminnya dan jarang mengganti celana dalamnya. Pasien sering mengonsumsi obat!obatan yang dibeli dari warung untuk mengatasi sakitnya. Pasien mengatakan jarang
berobat ke pelayanan kesehatan (puskesmas atau rumah sakit, kecuali hanya ketika dirasakan sangat sakit saja (tidak mampu menolerir rasa sakit. 2
Pola #utrisi etabolik Intake minum pasien kurang atau sedikit, terlihat dari pernyataan pasien yang mengatakan membatasi minum karena takut gemuk. Pasien juga mengatakan bahwa sejak sakit (2 hari yang lalu, porsi makannya berkurang dan perut terasa mual.
+
Pola 5liminasi Pasien mengatakan bahwa kencing sering tidak tuntas dan inginnya kencing terus tapi keluarnya sedikit!sedikit. Pasien mengatakan, sebelum sakit 0%K +!6 78hari (9 1''':16'' cc. )etapi sejak sakit, frekuensi 0%K menjadi lebih sering 9 !1' 78hari (9 6'':1''' cc, sedikit!sedikit, dan terasa panas (nyeri saat berkemih.
<
Pola %kti=itas dan 4atihan Pasien mengatakan tidak mengalami perubahan dalam berakti=itas dan latihan. Kegiatan %"4 seperti toileting , mobilisasi di tempat tidur, berpindah, dan akti=itas harian lainnya masih dapat dilakukan secara mandiri.
6
Pola )idur dan stirahat Pasien mengeluhkan kencingnya sering tidak tuntas dan inginnya kencing terus tapi keluarnya sedikit!sedikit, sehingga memungkinkan terjadinya gangguan pada pola tidur dan istirahat. Pasien mengatakan tidurnya tidak nyenyak dan durasi tidur berkurang menjadi 9 <:6 jam perhari (biasanya >: jam perhari, dan sering terbangun dari tidur akibat nyeri pada bagian bawah perutnya.
?
Pola Kognitif dan ensori Pasien mengatakan tidak mengetahui mengenai penyakit yang dialaminya saat ini karena tidak ada anggota keluarga pasien yang mengalaminya.
>
Pola Persepsi "iri dan Konsep "iri Pasien mengatakan merasa malu bercerita pada teman!temannya mengenai penyakit yang diderita saat ini. Pasien juga mengatakan takut apabila penyakitnya semakin parah dan tidak dapat sembuh total. Pasien juga merasa
cemas karena tidak mengetahui mengenai penanganan dan perawatan penyakit yang dialaminya saat ini.
Pola Peran dan @ubungan Pasien mengatakan bahwa dia seorang mahasiswa di sebuah fakultas &ni=ersitas ember. Pasien merasa malu apabila teman!temannya mengetahui penyakit yang dideritanya karena takut dijauhi.
A
Pola eksualitas dan -eproduksi Pasien mengatakan belum menikah dan menstruasinya lancar setiap bulannya.
1' Pola Koping dan )oleransi tres Pasien mengatakan merasa bingung dan
cemas
dalam menghadapi
penyakitnya saat ini. Pasien juga mengatakan terkadang menangis bila nyeri sangat dirasakan. Pasien tidak menceritakan masalah kesehatannya saat ini pada keluarga. 11 Pola #ilai dan Kepercayaan Pasien beragama slam dan taat menjalankan ajaran agamanya. Pasien mengatakan bahwa sakit yang dialaminya saat ini adalah takdir )uhan dan menerima kondisi penyakitnya. Pasien juga mengatakan selalu berdoa untuk kesembuhan penyakitnya dan percaya akan kebesaran )uhan!nya E.
Pemeriksaan Fisik
1
"ata &mum Keadaan umum $ baik Kesadaran
$ komposmentis
)anda!tanda =ital $ )" 3 11'8'mm@g @- 3 78menit 3 +'B -- 3 2' 78menit. 2
Kepala dan wajah$ warna rambut hitam, tidak ada luka, tidak ada jejas, tidak ada pembengkakan, persebaran rambut merata, kepala dan rambut bersih, tidak ada nyeri tekan.
aata$ bentuk simetris, sklera berwarna putih, persebaran bulu mata merata, persebaran alis merata, warna alis dan bulu mata hitam, pupil isokor, tidak ada luka, tidak ada bengkak, tidak ada nyeri tekan, konjungti=a pucat. b)elinga$ bentuk simetris, tidak ada kelainan, tidak ada luka8jejas, tidak ada nyeri tekan. c@idung$ bentuk simetris, lubang hidup simetris, tidak ada luka8jejas, tidak ada nyeri tekan. dulut$ tidak ada luka, tidak ada perdarahan, warna gigi agak kuning, jumlah gigi masih lengkap, bicara normal. e4eher$ tidak ada luka8jejas, warna kulit sama dengan sekitarnya, tidak ada pembengkakan, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, CP$ 1 cm + "ada a0atas paru dan jantung$ normal buara antung$ redup, 1, 2 tunggal, jelas; uara Paru$ sonor cuara napas $ =esikuler < %bdomen nspeksi $ Darna kulit sama dengan sekitarnya, perut datar, tidak buncit, tidak ada benjolan, dan tidak terdapat massa. %uskultasi $ bising usus 26 78menit Perkusi $ bunyi timpani Palpasi $ sewaktu ditekan terdapat rangsangan nyeri yang dirasakan klien pada perut kiri bawah 6
&rogenital nspeksi $ adanya tanda iritasi pada lubang uretra (kemerahan Palpasi $ adanya nyeri tekan pada area suprapubik, teraba keras, adanya
distensi pada suprapubik ? 5kstremitas$ tidak ada luka8jejas, warna kulit sama dengan sekitarnya, tidak terdat nyeri tekan. > Kulit dan kuku$ kuku bersih, pendek, turgor kulit normal E 2 detik, B-) E 2 detik, tidak ada nyeri tekan, tidak ada sianosis. Keadaan lokal$ pasien terlihat lemah dan memegang perut sebelah kiri bawah. Pengkajian nyeri pada pasien. P$ klien mengatakan nyeri saat kencing di bagian perut kiri bawah F$ nyerinya seperti tertusuk!tusuk, terasa panas -$ area suprapubik, abdomen kuadran kiri bawah $ skala nyeri ? )$ terasa nyeri saat digunakan untuk berkemih. )ingkat nyeri $ skala > dari rentang skala nyeri ':A (dengan keterangan ' 3 tidak ada nyeri sama sekali, dan A 3 sangat dirasakan nyeri sekali
F.
Pemeriksaan Penunjan
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada skenario kasus 1 untuk menunjang penegakan diagnostik adalah sebagai berikut. 1
&rinalisis$ biasanya didapatkan hasil leukosituria. "alam kondisi yang parah, dapat disertai adanya hematuria. a 4eukosuria atau piuria$ merupakan salah satu petunjuk penting adanya K. 4eukosuria positif bila terdapat lebih dari 6 leukosit8lapang pandang besar
(4P0 sedimen air kemih (urin. b@ematuria$ hematuria positif bila terdapat 6:1' eritrosit84P0 sediment air kemih. @ematuria disebabkan oleh berbagai keadaan patologis baik berupa 2
kerusakan glomerulus ataupun urolitiasis. Pemeriksaan 0akteriologis$ dengan pemeriksaan bakteriologis mikroskopis atau dengan biakan bakteri. 0iasanya didapatkan hasil adanya bakteri dan dapat diketahui jenis bakteri yang menginfeksi saluran kemih, apakah itu bakteri gram negatif (misal, Escherichia coli, Entherobacter , Pseudomonas, Serrativa atau bakteri gram positif (misal, Staphylococcus saprophyt , Streptococcus sp., dll. Pemeriksaan ini membantu dalam pemberian medikasi, terutama jenis antibiotik, berdasarkan bakteri8agen mikroorganisme
penyebab infeksi saluran kemih. + Kultur urine$ untuk mengidentifikasi adanya organisme spesifik a @itung koloni$ hitung koloni sekitar 1''.''' koloni per milliliter urin dari urin tampung aliran tengah atau dari specimen dalam kateter dianggap sebagai criteria utama adanya infeksi. betode tes$ )es dipstick multistrip untuk D0B (tes esterase lekosit dan nitrit (tes riess untuk pengurangan nitrat. )es esterase lekosit positif$ maka psien mengalami piuria. )es pengurangan nitrat, riess positif jika terdapat bakteri yang mengurangi nitrat urin normal menjadi nitrit. )es Penyakit enular eksual (P$ K (uretritia akut dapat disebabkan oleh infeksi mikroorganisme yang menular secara seksual (misal, Clamidia tracomatis, neisseria gonorrhoeae, herpes simplex virus. )es!tes tambahan$ seperti urogram intra=ena (C&. pielografi (CP, sistografi, dan ultrasonografi juga dapat dilakukan untuk menentukan apakah infeksi akibat dari abnormalitas traktus urinarius, adanya
batu, massa renal atau abses, hidronekrosis atau hiperplasia prostate. &rogram C atau e=aluasi ultrasonic, sistoskopi dan prosedur urodinamik dapat dilakukan untuk mengidentifikasi penyebab kambuhnya infeksi yang resisten.