LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM SIMULASI KOMPUTER Diajukan sebagai syarat untuk dapat dapat mengikuti Ujian Akhir Praktikum Simulasi Komputer Tahun Akademik 2016/2017
Nama NRP Group Hari / Jam Asisten
: : : : :
Ryry Rizki Asri 14.10188 SKM - 11 Kamis / 10.00 – 12.00 Sandi Rahayu
LABORATORIUM SISTEM INFORMASI DAN KEPUTUSAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2017
I-1
!"#" !%&'% ()#% *+,-+.+//0
II-2
LABORATORIUM SISTEM INFORMASI DAN KEPUTUSAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2017
LEMBAR PENGESAHAN
Setelah diperiksa dengan teliti dan seksama, maka laporan ini telah memenuhi syarat sebagai Laporan Akhir Praktikum Simulasi Komputer Tahun Akademik 2016-2017. Pada Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Pasundan Bandung.
Bandung, Mei 2017 Asisten Pembimbing
Sandi Rahayu
1234#254#%67 8%)597 :;<4#72)% =2; >9?656)2; @ A: BCD(8
!"#" !%&'% ()#% *+,-+.+//0
II-2
LABORATORIUM SISTEM INFORMASI DAN KEPUTUSAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2017
LEMBAR PENGESAHAN
Setelah diperiksa dengan teliti dan seksama, maka laporan ini telah memenuhi syarat sebagai Laporan Akhir Praktikum Simulasi Komputer Tahun Akademik 2016-2017. Pada Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Pasundan Bandung.
Bandung, Mei 2017 Asisten Pembimbing
Sandi Rahayu
1234#254#%67 8%)597 :;<4#72)% =2; >9?656)2; @ A: BCD(8
!"#" !%&'% ()#% *+,-+.+//0
II-3
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Simulasi Komputer yaitu mengenai pemodelan sistem dengan menggunakan software menggunakan software Arena. Arena. Studi kasus yang diamati adalah Tatau Usaha Program Studi Teknik Industri Universitas Pasundan. Laporan ini diajukan untuk memenuhi tahapan akhir praktikum dari simulasi komputer ini. Praktikum simulasi komputer merupakan salah satu kegiatan akademik yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa Program Studi Teknik Industri Universitas Pasundan. Laporan ini disusun berdasarkan hasil pengamatan, pembuatan model simulasi yang diharapkan dapat dapat mewakili sistem nyata pada studi kasus yang diamati. Penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum ini tidak lepas dari adanya dorongan, motivasi dan bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada: Keluarga yaitu Mamah, Papah, Uda, Uni Ayang dan Abang Daffa karena telah mendukung dan selalu memotivasi untuk mengerjakan segala kegiatan di bidang akademik dengan baik agar ilmu yang diperoleh dapat diserap dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Ir. Bram Adyanto, M.T., selaku penanggung jawab Laboratorium Sistem Informasi dan Keputusan Teknik Industri Universitas Pasundan. Bapak Sidik Nurjaman, S.T., selaku dosen mata kuliah simulasi komputer karena telah membantu dan memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi selama pembelajaran simulasi komputer menggunakan software menggunakan software Arena. Arena. Seluruh assisten Laboratorium Sistem Informasi dan Keputusan yang telah memberikan pemahaman mengenai konsep-konsep dasar software Arena ataupun Arena ataupun membantu penulis menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar penggunaan software penggunaan software Arena.
1234#254#%67 8%)597 :;<4#72)% =2; >9?656)2; @ A: BCD(8
!"#" !%&'% ()#% *+,-+.+//0
II-4
Kang Sandi Rahayu, selaku assisten praktikum simulasi komputer sehingga mempermudah penulis dalam mengerjakan laporan ini. Memberikan masukan dan pencerahan dalam pengerjaan laporan praktikum simulasi komputer, meskipun terkadang susah untuk ditemui. Teman-teman sejurusan Teknik Industri terutama angkatan 2014 karena telah bersama-sama berjuang menyelesaikan menyelesai kan laporan praktikum simulasi komputer ini. Akhir kata penulis berharap semoga Laporan Simulasi Komputer ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya khususnya dan bagi pembaca pembaca pada umumnya. Memberikan wawasan mengenai simulasi komputer terutama penggunaan software Arena. Arena. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah diberikan.
Bandung, Mei 2017
Penulis
1234#254#%67 8%)597 :;<4#72)% =2; >9?656)2; @ A: BCD(8
!"#" !%&'% ()#% *+,-+.+//0
II-5
ABSTRAK Simulasi diperlukan untuk menggambarkan pemodelan dari sistem nyata. Sistem yang diamati merupakan Tata Usaha Program Studi Teknik Industri Universitas Pasundan. Pengamatan dilakukan pada waktu kedatangan mahasiswa yang mendatangi ruang Tata Usaha. Proses pelayanan yang diamati adalah pembuatan surat pengantar, perbaikan nilai, dan pendaftaran untuk pengajuan tugas akhir. Untuk membantu membuat model system yang telah dirancang maka dapat menggunakan software simulasi yaitu software Arena yang dikembangkan oleh Rockwell Automation. Data yang menjadi input adalah waktu antar kedatangan mahasiswa, waktu proses pelayanan pembuatan surat, waktu proses pelayanan perbaikan nilai serta waktu proses pelayanan untuk pendaftaran pendaftaran tugas akhir. Simulasi yang dibuat menggunakan modul create, decide, assign, separate, match, batch, dan dispose. Serta penambahan modul station dan route untuk memperlihatkan gerakan yang terjadi oleh mahasiswa terhadap lokasi yang dituju. Antrian yang terjadi pada model simulasi ini sangat sangat sedikit. Hanya Hanya berkisar antara dua sampai tiga orang pada modul match. Hal ini disebabkan entity picture (report) harus diproses terlebih dahulu, berbeda dengan entity person atau mahasiswa yang langsung berpindah saja ke modul match. Kesimpulan yang dapat diambil adalah tidak terjadi antrian antrian yang signifikan pada system disebabkan oleh waktu antar kedatangan mahasiswa yang berjauhan sehingga mahasiswa dapat langsung dilayani ketika masuk kedalam sistem atau ruang tata usaha. Selain itu waktu pelayan untuk proses pembuatan surat, proses perbaikan nilai nilai serta pendaftaran tugas akhir akhir yang tidak membutuhkan membutuhkan waktu lama dapat mengurangi waktu tunggu jika ada mahasiswa lain yang menuju ke pelayanan yang sama.
1234#254#%67 8%)597 :;<4#72)% =2; >9?656)2; @ A: BCD(8
!"#" !%&'% ()#% *+,-+.+//0
II-6
DAFTAR ISI !"#$%& (")*"+%,%) ------------------------------------------!""#"$ #'()"' *#+ ,-./*-,0 .%/% (")*%)/%& -------------------------------------------------!""#"$ #'()"' *#+ ,-./*-,0 %$+/&%. ---------------------------------------------------------------!""#"$ #'()"' *#+ ,-./*-,0 0%1/%& 2+2 ------------------------------------------------------------------------------------------------------- 3 0%1/%& *%#$%& --------------------------------------------------------------------------------------------- 4 $%$ 2 !%/%& $"!%.%)* --------------------------------------------------------------------------------- 56 5-5 5-A 5-E 5-J
!7879 $:;7<7=> #7?7;7@ ----------------------------------------------------------------------------- 56 2B:=8CDC<7?C #7?7;7@ ----------------------------------------------------------------------------------- 5A /FGF7= (:H:I7@7= #7?7;7@ ----------------------------------------------------------------------5A %?FH?C B7= $787?7= #7?7;7@ --------------------------------------------------------------------- 5A
10201
345(4/ 00000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000 16
10206
&)+)4)* 7)4)8)9 00000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000 1:
5-K
+C?8:H78C<7 (:=F;C?7= --------------------------------------------------------------------------------5E
$%$ 22 0"+.&2(+2 +2+/"# -------------------------------------------------------------------------------- 5J A-5 A-A
0:?<9CL?C +C?8:H -----------------------------------------------------------------------------------------5J !"#$ &'#()** ----------------------------------------------------------------------------------------------53
$%$ 222 ("#M0"!%) +2+/"# ----------------------------------------------------------------------------- A A-E #NBF; !N>C<7 ---------------------------------------------------------------------------------------------- A E-5-5 #NBF; +'),-) 00000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000 6 E-5-A #NBF; .**/01000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000 : E-5-E #NBF; 2)(/3) 00000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000 ; E-5-J #NBF; (9NI:?? 0000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000 < E-5-K #NBF; 4,-(50000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000 1= E-5-3 #NBF; 6,-(5 00000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000 16 E-5-4 #NBF; 7)8)',-) 000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000 1> E-5-O #NBF; +878CN= 00000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000 1; E-5-P #NBF; 9#:-) 0000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000 6: E-5-56 #NBF; 2/*8#*) 000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000 6< A-J #NBF; 0787 ------------------------------------------------------------------------------------------------AP E-A-5 #NBF; 0787 ;1-/-< 00000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000 6? E-A-A #NBF; 0787 =:):) 0000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000 6? E-A-E #NBF; 0787 9)*#:'() 000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000 := A-K /7HLC;7= #NB:; -----------------------------------------------------------------------------------------E6 E-E-5 /7HLC;7= #NB:; +:Q:;FH 9:11/10 00000000000000000000000000000000000000000000000000000000000 := >?>?@ /7HLC;7= #NB:; +:8:;7@ 9:11/10 0000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000 :6 E-J /7HLC;7= %=CH7?C -------------------------------------------------------------------------------------- EE E-J-5 /7HLC;7= %=CH7?C +:Q:;FH 9:11/10 000000000000000000000000000000000000000000000000000000000 :: E-J-A /7HLC;7= %=CH7?C .:8C<7 9:11/10 0000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000 :2 E-J-E /7HLC;7= %=CH7?C +:87;7@ 9:11/10 00000000000000000000000000000000000000000000000000000000000 :2
$%$ 2R %)%!2+% ---------------------------------------------------------------------------------------------- EK $%$ R ."+2#(S!%) 0%) +%&%) -------------------------------------------------------------------- EO K-5
.:?CHLF;7= ------------------------------------------------------------------------------------------------EO
1234#254#%67 8%)597 :;<4#72)% =2; >9?656)2; @ A: BCD(8
!"#" !%&'% ()#% *+,-+.+//0
II-7
K-A +797= ---------------------------------------------------------------------------------------------------------EP K-A-5 +797= F=8F< !7QN978N9CFH 0000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000 :? K-A-A +797= F=8F< #78:9C 000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000 :? K-A-E +797= F=8F< %??C?8:=0000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000 2=
0%1/%& (S+/%.% ------------------------------------------------------------------------------------------ J5 !%#(2&%) ------------------------------------------------------------------------------------------------------ JA
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Flow Process Pelayanan Tata Usaha .................................................16 Gambar 3.2 Modul Create .......................................................................................2 Gambar 3.3 Menu Create ........................................................................................2 Gambar 3.4 Modul Assign 1 ....................................................................................3 Gambar 3.5 Menu pada Modul Assign ....................................................................3 Gambar 3.6 Modul Assign 2 ....................................................................................3 Gambar 3.7 Menu pada Modul Assign ....................................................................4 Gambar 3.8 Modul Assign 3 ....................................................................................4 Gambar 3.9 Menu pada Modul Assign ....................................................................4 Gambar 3.10 Modul Assign 4 ..................................................................................5 Gambar 3.11 Menu pada Modul Assign ..................................................................5 Gambar 3.12 Modul Assign 5 ..................................................................................5 Gambar 3.13 Menu pada Modul Assign ..................................................................6 Gambar 3.14 Modul Assign 6 ..................................................................................6 Gambar 3.15 Menu pada Modul Assign ..................................................................6 Gambar 3.16 Modul decide......................................................................................7 Gambar 3.17 Menu pada Modul Decide ..................................................................7 Gambar 3.18 Modul Process 1 ................................................................................8 Gambar 3.19 Menu pada Modul Process ................................................................8 Gambar 3.20 Modul Process 2 ................................................................................9 Gambar 3.21 Menu pada Modul Process ................................................................9 Gambar 3.22 Modul Process 3 ................................................................................9 Gambar 3.23 Menu pada Modul Process .............................................................. 10 Gambar 3.24 Modul Match 1 ................................................................................. 10 Gambar 3.25 Menu pada Modul Match .................................................................11 Gambar 3.26 Modul Match 2 ................................................................................. 11 Gambar 3.27 Menu pada Modul Match .................................................................11 Gambar 3.28 Modul Match 3 ................................................................................. 12 Gambar 3.29 Menu pada Modul Match .................................................................12 Gambar 3.30 Modul Batch 1.................................................................................. 12 Gambar 3.31 Menu pada Modul Batch ..................................................................13 Gambar 3.32 Modul Batch 2.................................................................................. 13 Gambar 3.33 Menu pada Modul Batch ..................................................................14 Gambar 3.34 Modul Batch 3.................................................................................. 14 Gambar 3.35 Menu pada Modul Batch ..................................................................15 Gambar 3.36 Modul Separate 1 ............................................................................. 15 1234#254#%67 8%)597 :;<4#72)% =2; >9?656)2; @ A: BCD(8
!"#" !%&'% ()#% *+,-+.+//0
II-8
Gambar 3.37 Menu pada Modul Separate .............................................................16 Gambar 3.38 Modul Separate 2 ............................................................................. 16 Gambar 3.39 Menu pada Modul Separate .............................................................16 Gambar 3.40 Modul Separete 3 ............................................................................. 17 Gambar 3.41 Menu pada Modul Separate .............................................................17 Gambar 3.42 Modul Station 1................................................................................ 17 Gambar 3.43 Menu pada Modul Station ................................................................18 Gambar 3.44 Modul Station 2................................................................................ 18 Gambar 3.45 Menu pada Modul Station ................................................................18 Gambar 3.46 Modul Station 3................................................................................ 19 Gambar 3.47 Menu pada Modul Station ................................................................19 Gambar 3.48 Modul Station 4................................................................................ 19 Gambar 3.49 Menu pada Modul Station ................................................................20 Gambar 3.50 Modul Station 5................................................................................ 20 Gambar 3.51 Menu pada Modul Station ................................................................20 Gambar 3.52 Modul Station 6................................................................................ 21 Gambar 3.53 Menu pada Modul Station ................................................................21 Gambar 3.54 Modul Station 7................................................................................ 21 Gambar 3.55 Menu pada Modul Station ................................................................22 Gambar 3.56 Modul Station 8................................................................................ 22 Gambar 3.57 Menu pada Modul Station ................................................................22 Gambar 3.58 Modul Station 9................................................................................ 23 Gambar 3.59 Menu pada Modul Station ................................................................23 Gambar 3.60 Modul Route 1................................................................................. 23 Gambar 3.61 Menu pada Modul Route ..................................................................24 Gambar 3.62 Modul Route 2.................................................................................. 24 Gambar 3.63 Menu pada Modul Route ..................................................................24 Gambar 3.64 Modul Route 3.................................................................................. 25 Gambar 3.65 Menu pada Modul Route ..................................................................25 Gambar 3.66 Modul Route 4.................................................................................. 25 Gambar 3.67 Menu pada Modul Route ..................................................................26 Gambar 3.68 Modul Route 5.................................................................................. 26 Gambar 3.69 Menu pada Modul Route ..................................................................26 Gambar 3.70 Modul Route 6.................................................................................. 27 Gambar 3.71 Menu pada Modul Route ..................................................................27 Gambar 3.72 Modul Route 7.................................................................................. 27 Gambar 3.73 Menu pada Modul Route ..................................................................28 Gambar 3.74 Modul Dispose .................................................................................28 Gambar 3.75 Menu pada Modul Dispose .............................................................. 29 Gambar 3.76 Modul Data Entity ............................................................................29 Gambar 3.77 Modul Data Queue ...........................................................................29 Gambar 3.79 Modul Data Resource....................................................................... 30 Gambar 3.80 Tampilan Model Kedatangan Mahasiswa ........................................30 Gambar 3.81 Tampilan Tampilan Model Pilihan Tujuan dan Proses ....................31 Gambar 3.82 Tampilan Model Penggabungan dan Mahasiswa Keluar .................31 Gambar 3.83 Tampilan Model Kedatangan Mahasiswa Setelah Running ............32 Gambar 3.84 Tampilan Model Pilihan Tujuan dan Proses Setelah Running .........32 Gambar 3.85 Tampilan Model Mahasiswa Keluar Setelah Running . ....................32
1234#254#%67 8%)597 :;<4#72)% =2; >9?656)2; @ A: BCD(8
!"#" !%&'% ()#% *+,-+.+//0
II-9
Gambar 3.86 Tampilan Animasi Sebelum Running .............................................. 33 Gambar 3.87 Tampilan Animasi Ketika Running ..................................................34 Gambar 3.88 Tampilan Animasi Setelah Running ................................................ 34
1234#254#%67 8%)597 :;<4#72)% =2; >9?656)2; @ A: BCD(8
!"#" !%&'% ()#% *+,-+.+//0
II-10
BAB I LATAR BELAKANG 1.1
Latar Belakang Masalah Sistem merupakan hal yang kompleks yang terdiri atas kumpulan elemen-
elemen yang saling berinteraksi dan memiliki tujuan yang sama. Pada kehidupan nyata semua sistem sudah memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi. Karena sudah merupakan complexcity system maka harus dengan pendekatan simulasi. Simulasi merupakan imitasi dari cara kerja atau proses dengan bantuan simulator, pada simulasi harus terdapat replikasi dan kepercayaan. simulasi ini secara umum menggambarkan sifat-sifat karakteristik kunci dari kelakuan sistem fisik atau sistem abstrak tertentu. Simulasi dilakukan untuk memperbaiki suatu sistem yang telah ada dan output yang akan dihasilkan adalah kebijakan tertentu dnegan improvement. Oleh karena itu simulasi yang dibuat harus semirip mungkin dengan sistem nyata dan seminim mungkin penggunaan asumsi. Penggunaan asumsi yang terlalu banyak dapat menyebabkan data yang bias. Software Arena merupakan salah satu alat yang mempermudah user dalam merancang simulasi suatu sistem. Kelebihan penggunaan simulator Arena adalah dapat digunakan untuk sistem yang telah kompleks, alternatif yang dihasilkan mudah untuk dibandingkan, pengendalian kondisi eksperimental dan dapat mempelajari dengan frame waktu yang lama. Kelebihan dari sisi pengguna adalah meminimasi biaya dan waktu dalam pembuatan simulasi karena software Arena memiliki versi free untuk student dan cukup mudah untuk dipelajari. Tata usaha merupakan suatu bagian yang bertugas sebagai penyelenggaraan segala bentuk kegiatan administrasi seperti tulis-menulis surat, pencatatan, penyusunan keterangan-keterangan yang berisi informasi bagi pihak yang berkepentingan. Tata usaha merupakan bagian penting pada sebuah instansi guna menunjang kelancaran pekerjaan pokok yang didalamnya terdapat proses kerja sama antara dua orang atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah disepakati bersama. Tata usaha di program studi Teknik Industri juga merupakan bagian penting dari program studi Teknik Industri. Memiliki tugas menyediakan serta menyusun
1234#254#%67 8%)597 :;<4#72)% =2; >9?656)2; @ A: BCD(8
!"#" !%&'% ()#% *+,-+.+//0
II-11
penting yang dibutuhkan oleh suatu bagian dalam melaksanakan pekerjaannya. Agar tata usaha program studi Teknik Industri dapat berjalan dengan baik serta optimal maka diperlukan suatu sistem tata usaha yang baik dimana urutan pekerjaan tata usaha harus disusun dan dijalankan dengan teratur. Tata usaha program studi Teknik Industri saat ini memiliki beberapa kendala seperti pengurusan surat yang masih sulit yaitu permohonan untuk dibuatkan surat masih menunggu beberapa hari kerja baru surat dikeluarkan. Hal itu disebabkan oleh sistem informasi manajemen yang belum terintegrasi sehingga memperbesar probabilitas miscommunication antar petugas tata usaha dengan pihak yang bersangkutan dalam pengurusan surat. Akibat dari pengurusan surat yang tidak mudah maka waktu pelayanan menjadi lama karena terdapat delay, juga pelayanan yang kurang ramah membuat pihak bersangkutan terutama mahasiswa tidak puas seperti jika ingin bertanya mengenai informasi yang kurang jelas. Proses data masukan kedalam server seperti SITU Unpas masih belum optimal karena dilakukan dengan manual oleh petugas tata usaha dan tidak dapat dilakukan langsung oleh dosen yang bersangkutan meskipun dosen tersebut telah mengeluarkan nilai hasil ujian mahasiswa namun nilai tersebut belum ada pada SITU Unpas, sehingga permasalahan yang kerap terjadi adalah telah lebih dari 2 bulan bahkan lebih nilai tersebut belum terpampang dalam SITU Unpas. Akibatnya jika terdapat permasalahan lebih lanjut mengenai nilai-nilai ujian mahasiswa tidak dapat langsung mengurus seperti bertanya kepada dosen yang bersangkutan. Dalam segi layout tata usaha sendiri masih memiliki kekurangan yaitu ruangan yang sempit dan juga banyakanya tumpukan kertas dimana-mana (berkas) yang disebabkan oleh pengolahan data yang masih manual menggunakan kertas. Tumpukan kertas tersebut jarang dieliminasi berdasarkan waktu sehingga berkas yang sudah usang pun masih ada dimeja utama tata usaha. Berdasarkan permasalahan diatas penulis tertarik untuk melakukan perancangan proses bisnis pada tata usaha program studi Teknik Industri Universitas Pasundan dengan membuat simulasi menggunakan software Arena.
1234#254#%67 8%)597 :;<4#72)% =2; >9?656)2; @ A: BCD(8
!"#" !%&'% ()#% *+,-+.+//0
1.2
II-12
Identifikasi Masalah Berdasarkan permasalahan diatas, dapat dirumuskan permasalahan untuk
perancangan proses bisnis sebagai berikut: 1.
Apakah yang menyebabkan proses pelayanan di tata usaha program studi menjadi lama?
2.
Bagaimanakah merancang proses bisnis pada tata usaha program studi Teknik Industri Universitas Pasundan agar menjadi efektif dan efisien dan membuat sistem informasinya terintegrasi dengan membuat simulasi dengan software Arena.
1.3
Tujuan Pemecahan Masalah Dari permasalahan diatas, maka tujuan dari pemecahan masalah ini adalah
sebagai berikut: 1.
Dapat membuat simulasi proses pelayanan di tata usaha program studi Teknik Industri Universitas Pasundan.
2.
Memberikan usulan rancangan proses bisnis baru dengan perubahan yang radikal.
3.
Menghasilkan simulasi mengenai sistem nyata dan nantinya dapat dihasilkan kebijakan atau keputusan.
1.4
Asumsi dan Batasan Masalah Agar permasalahan yang dibahas tidak terlalu luas, maka dibuat beberapa
asumsi dan batasan masalah sebagai berikut:
1.4.1 Asumsi
1.
Waktu pelaksanaan diasumsikan dalam satu hari dengan data yang cukup.
2.
Proses yang diamati berorientasi kepada mahasiswa.
3.
Proses pelayanan yang ada yaitu pelayanan pembuatan surat pengantar kerja praktek, pengurusan nilai yaitu perbaikan nilai, dan pengajuan untuk tugas akhir.
1234#254#%67 8%)597 :;<4#72)% =2; >9?656)2; @ A: BCD(8
!"#" !%&'% ()#% *+,-+.+//0
II-13
1.4.2 Batasan Masalah
1.
Tata usaha yang menjadi objek hanya tata usaha Teknik Industri Universitas Pasundan.
1.5
Sistematika Penulisan Sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan pemecahan
masalah ini adalah sebagai berikut: BAB I LATAR BELAKANG
Pada bab ini menjelaskan mengenai permasalahan apa sa ja yang ada pada tata usaha program studi serta akibat dari permasalah tersebut. BAB II DESKRIPSI SISTEM
Pada bab ini menguraikan mengenai rancangan mengenai sistem pelayanan pada tata usaha yang disajikan dengan tools yang mempermudah dalam pemahaman data mengenai real system. BAB III PEMODELAN SISTEM
Pada bab ini menjelaskan mengenai pemodelan sistem tata usaha program studi dengan menggunakan software Arena. BAB IV ANALISA
Pada bab ini menguraikan pembahasan mengenai simulasi yang telah dibuat menggunakan software Arena dan hasil simulasi yang diperoleh. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini berisikan kesimpulan dan saran tentang permasalahan yang ada pada tata usaha program studi berdasarkan analisa yang dilakukan dan menjawab identifikasi masalah.
1234#254#%67 8%)597 :;<4#72)% =2; >9?656)2; @ A: BCD(8
!"#" !%&'% ()#% *+,-+.+//0
II-14
BAB II DESKRIPSI SISTEM 2.1
Deskripsi Sistem Tata usaha program studi Teknik Industri merupakan bagian penting pada
program studi Teknik Industri. Didalamnya terdapat berbagai macam proses pelayanan baik untuk mahasiswa, dosen ataupun pihak yang berkepentingan. Suatu sistem berarti terdiri dari beberapa komponen yang saling berinteraksi dan memiliki tujuan yang sama. Dalam hal ini berarti tata usaha dari program studi Teknik Industri memiliki tujuan yaitu melayani baik mahasiswa, dosen ataupun pihak yang berkepentingan. Indikator sebuah sistem berjalan baik dapat dilihat dari waktu proses pelayanan, apakah pelayanan dari para karwayan membutuhkan waktu yang lama atau tidak. Selain itu kemudahan dalam mengurus segala keperluan dalam proses juga dapat menjadi indikator baik buruknya suatu sistem. Tata usaha program studi Teknik Industri memiliki satu pintu masuk dan disebelah kanan terdapat meja yang berfungsi sebagai perantara antara staff dan mahasiswa. Meja tersebut dibagi kedalam tiga bagian. Bagian paling kanan yang dekat dengan pintu adalah bagian pengurusan tugas akhir. Bagian kedua yang berada ditengah adalah pengurusan surat dan bagian ketiga dekat dengan pintu menuju ruang dosen utama adalah bagian pengurusan nilai. Sistem pelayanan pada tata usaha program studi Teknik Industri terdiri atas tiga bagian utama yaitu pengurusan surat, perbaikan nilai dan pengajuan tugas akhir. Ketiga pelayan tersebut berorientasi untuk mahasiswa. Resource yang tersedia ada tiga staff yaitu pada bagian pengurusan surat ada Ibu Susi Gustini. Bagian pengurusan nilai dipegang oleh Ibu Eni Sulanjari sedangkan bagian pengurusan tugas akhir dipegang oleh Bapak Mukali Marsih. Proses pelayanan pada bagian pengurusan surat dimulai ketika mahasiswa memasuki ruang tata usaha kemudian mengarah kepada meja bagian tengah yaitu untuk mengambil form pembuatan surat pengantar untuk kerja praktek. Setelah mengisi secara manual form dikembalikan kepada staff agar dapat dimasukan kedalam sistem dan disimpan didalam database. Proses pembuatan surat secara
1234#254#%67 8%)597 :;<4#72)% =2; >9?656)2; @ A: BCD(8
!"#" !%&'% ()#% *+,-+.+//0
II-15
offline membutuhkan waktu sekitar dua hari kerja. Setelah surat pengantar dibuat maka mahasiswa dapat mengambilnya dengan menunjukkan KRS semester aktif. Pihak staff akan mencocokan apakah mahasiswa tersebut memang mengambil kerja praktek pada semester sekarang. Salah satu syarat pembuatan surat pengantar kerja praktek adalah mahasiswa yang bersangkutan telah mengontrak kerja praktek. Proses pelayanan pada pengurusan nilai difokuskan pada perabaikan nilai seperti salah meng-input data atau kesalahan mengoreksi dari dosen yang bersangkutan. Proses pelayanan dimulai dengan mahasiswa menghadap dosen yang bersangkutan kemudian jika memang terdapat kesalahan maka mahasiswa dapat menuju bagian pengurusan nilai untuk mengambil form perbaikan nilai. Mahasiswa mengisi form dan meminta keterangan serta tanda tangan dari dosen yang bersangkutan kemudian mengembalikan form tersebut kepada staff pengurus nilai. Staff akan mengecek apakah kesesuaian data form dengan yang ada disistem, jika sesuai maka akan dimasukan data yang baru sesuai dengan form. Proses pelayanan pada pengajuan tugas akhir dimulai dengan mahasiswa mengambil form pendaftaran ulang dan mengisinya kemudian memasukkan form, KRS, dan bukti pembayaran kedalam map berwarna merah. Sete lah itu map merah tersebut diserahkan kepada staff pengajuan tugas akhir yang nantinya akan di cek kelengkapan berkas. Apabila berkas sudah lengkap maka berkas yang memuat data mahasiswa akan dimasukkan kedalam sistem. Pada pelayanan ini hanya pada bagian pendaftaran ulang mengenai tugas akhir saja. Tahapan selanjutnya akan dimulai ketika rekapan data diberikan kepada koordinator KP/TA dan menyusun pembimbing. Berdasarkan proses diatas, sumber daya yang ada hanyalah para staff yang berjumlah tiga orang dan proses pelayanan hanya berada pada satu ruangan saja yaitu ruangan resepsionis dengan satu meja diantara staff dan mahasiswa.
1234#254#%67 8%)597 :;<4#72)% =2; >9?656)2; @ A: BCD(8
!"#" !%&'% ()#% *+,-+.+//0
2.2
Flow Process
Gambar 2.1 Flow Process Pelayanan Tata Usaha
1234#254#%67 8%)597 :;<4#72)% =2; >9?656)2; @ A: BCD(8
II-16
!"#" !%&'% ()#% *+,-+.+//0
II-2
BAB III PEMODELAN SISTEM 2.3
Modul Logika
3.1.1 Modul Create
Gambar 3.2 Modul Create
Gambar 3.3 Menu Create
Modul create digunakan sebagai data masukan pada model simulasi Tata Usaha ini. Data masukan (entity) ini yang akan diproses. Create dengan nama Mahasiswa Datang membawa Form berarti setiap mahasiswa yang datang diasumsikan sudah mengisi form . Form yang dimaksud adalah form pengajuan untuk pembuatan suarat pengantar, form untuk perbaikan nilai serta form pendaftaran untuk tugas akhir. Menu yang tersedia pada modul create adalah entity type untuk menentukan jenis dari entity yang menjadi data masukan pada sistem. Pada kolom time between arrivals terdapat type, untuk menentukan kedatangan dari setiap entity atau distribusi dari kedatangan entity. Type yang digunakan adalah expression karena keterbatasan pada pilihan. Dari data kedatangan mahasiswa diketahui bahwa data berdistribusi Beta dengan parameter ! dan #. Value untuk expression didapat dari hasil input analyzer . Unit merupakan satuan waktu yang digunakan untuk kedatangan mahasiswa, yaitu menit.
1234#254#%67 8%)597 :;<4#72)% =2; >9?656)2; @ A: BCD(8
!"#" !%&'% ()#% *+,-+.+//0
3.1.2
II-3
Modul Assign
Gambar 3.4 Modul Assign 1
Gambar 3.5 Menu pada Modul Assign
Modul assign digunakan untuk mendefiniskan nilai baru kedalam variabel, entity picture, entity attributes, entity type, ataupun variabel-variabel lainnya. Assignment merupakan penugasan yang akan dilakukan oleh modul assign tersebut. Dalam satu modul assign dapat dilakukan beberapa assigenment sekaligus namun pada pemodelan simulasi ini hanya digunakan satu assignment yaitu entity type untuk mengubah gambar dari entitas. Modul assign 1 berguna untuk mengubah gambar dari entitas. Pada awalnya entitas yang digunakan adalah orang ( person) untuk mewakili mahasiswa yang datang kedalam ruang tata usaha untuk mengurus pembuatan surat dan kemudian diganti menjadi gambar kertas (report ) setelah dilakukan seperate antara mahasiswa dengan form yang dibawa agar dapat memudahkan untuk dibedakan proses yang akan dialami oleh masing-masing entitas.
Gambar 3.6 Modul Assign 2
1234#254#%67 8%)597 :;<4#72)% =2; >9?656)2; @ A: BCD(8
!"#" !%&'% ()#% *+,-+.+//0
II-4
Gambar 3.7 Menu pada Modul Assign
Modul assign 2 berguna untuk mengubah gambar dari entitas. Pada awalnya entitas
yang digunakan adalah orang ( person) untuk mewakili
mahasiswa yang datang kedalam ruang tata usaha untuk mengurus perbaikan nilai dan kemudian diganti menjadi gambar kertas (report ) setelah dilakukan seperate antara mahasiswa dengan form yang dibawa agar dapat memudahkan untuk dibedakan proses yang akan dialami oleh masing-masing entitas.
Gambar 3.8 Modul Assign 3
Gambar 3.9 Menu pada Modul Assign
Modul assign 3 berguna untuk mengubah gambar dari entitas. Pada awalnya entitas yang digunakan adalah orang ( person) untuk mewakili mahasiswa yang datang kedalam ruang tata usaha untuk mengurus pendaftaran tugas akhir dan
1234#254#%67 8%)597 :;<4#72)% =2; >9?656)2; @ A: BCD(8
!"#" !%&'% ()#% *+,-+.+//0
II-5
kemudian diganti menjadi gambar kertas (report ) setelah dilakukan seperate antara mahasiswa dengan form yang dibawa agar dapat memudahkan untuk dibedakan proses yang akan dialami oleh masing-masing entitas.
Gambar 3.10 Modul Assign 4
Gambar 3.11 Menu pada Modul Assign
Modul assign 4 berguna untuk mengubah gambar dari entitas. Pada awalnya entitas yang digunakan adalah kertas (report ) untuk mewakili proses yang telah dilakukan oleh staff dan kemudian diganti menjadi gambar orang ( person) setelah dilakukan penggabungan (batch) antara report dan person pada proses pembuatan surat pengantar. Assign berguna agar dapat menampilkan simulasi menjadi lebih nyata dan mudah untuk dibedakan antara masing-masing entitas.
Gambar 3.12 Modul Assign 5
1234#254#%67 8%)597 :;<4#72)% =2; >9?656)2; @ A: BCD(8
!"#" !%&'% ()#% *+,-+.+//0
II-6
Gambar 3.13 Menu pada Modul Assign
Modul assign 5 berguna untuk mengubah gambar dari entitas. Pada awalnya entitas yang digunakan adalah kertas (report ) untuk mewakili proses yang telah dilakukan oleh staff dan kemudian diganti menjadi gambar orang ( person) setelah dilakukan penggabungan (batch) antara report dan person pada proses pengurusan nilai. Assign berguna agar dapat menampilkan simulasi menjadi lebih nyata dan mudah untuk dibedakan antara masing-masing entitas.
Gambar 3.14 Modul Assign 6
Gambar 3.15 Menu pada Modul Assign
Modul assign 6 berguna untuk mengubah gambar dari entitas. Pada awalnya entitas yang digunakan adalah kertas (report ) untuk mewakili proses yang telah dilakukan oleh staff dan kemudian diganti menjadi gambar orang ( person) setelah dilakukan penggabungan (batch) antara report dan person pada proses
1234#254#%67 8%)597 :;<4#72)% =2; >9?656)2; @ A: BCD(8
!"#" !%&'% ()#% *+,-+.+//0
II-7
pendaftaran tugas akhir. Assign berguna agar dapat menampilkan simulasi menjadi lebih nyata dan mudah untuk dibedakan antara masing-masing entitas.
3.1.3
Modul Decide
Modul decide berguna untuk pengambilan keputusan dalam suatu sistem. Modul decide digunakan untuk menetukan tujuan yang akan dipilih oleh entity. Terdapat dua tipe pada modul decide ini yaitu by chance dan by condotion.
Gambar 3.16 Modul decide
Gambar 3.17 Menu pada Modul Decide
Modul decide 1 adalah penentuan tujuan yang akan dipilih oleh mahasiswa. Type merupakan tipe dari pemilihan keputusan. Tipe N-way by chance merupakan alternatif pilihan lebih dari dua, dalam kasus ini terdapat 3 pilihan yaitu (1) pembuatan surat, (2) perbaikan nilai, (3) pendaftaran untuk tugas akhir. Proporsi kejadian dimasukan pada kolom percentage dan hanya kejadian true saja yang dimasukan nilai proporsinya. Sebesar 30% mahasiswa memilih untuk mengurus pembuatan surat pengantar. 30% mahasiswa memilih untuk melakukan perbaikan nilai dan lainnya sebesar 40% memilih untuk melakukan pendaftaran tugas akhir.
1234#254#%67 8%)597 :;<4#72)% =2; >9?656)2; @ A: BCD(8
!"#" !%&'% ()#% *+,-+.+//0
3.1.4
II-8
Modul Process
Modul proses merupakan modul yang akan mendefinisikan proses kerja yang dilakukan oleh resource dan dialami oleh entitas. Modul process merupakan proses utama pada model simulasi.
Gambar 3.18 Modul Process 1
Gambar 3.19 Menu pada Modul Process
Modul process 1 adalah proses kerja pembuatan surat. Logic action berguna untuk menentukan proses yang dialami oleh entitas, dalam modul ini logic actionnya adalah seize-delay-release. Resource nya adalah Bu Susi dengan proses pengerjaan tiap entitas adalah satu kali pengerjaan. Delay type menggunakan expression (3.08+4.37*BETA(1.82, 2.33) dengan satuan waktu menit. Alokasinya merupakan value added yang berarti proses ini memberikan nilai tambah pada entitas.
1234#254#%67 8%)597 :;<4#72)% =2; >9?656)2; @ A: BCD(8
!"#" !%&'% ()#% *+,-+.+//0
II-9
Gambar 3.20 Modul Process 2
Gambar 3.21 Menu pada Modul Process Modul process 2 adalah proses kerja perbaikan nilai. Logic action berguna untuk menentukan proses yang dialami oleh entitas, dalam modul ini logic action-nya adalah seize-delay-release. Resource nya adalah Bu Eni dengan proses pengerjaan tiap entitas adalah satu kali pengerjaan. Delay type menggunakan expression (2.68+3.32*BETA(1.67, 1.06) dengan satuan waktu menit. Alokasinya merupakan value added yang berarti proses ini memberikan nilai tambah pada entitas.
Gambar 3.22 Modul Process 3
1234#254#%67 8%)597 :;<4#72)% =2; >9?656)2; @ A: BCD(8
!"#" !%&'% ()#% *+,-+.+//0
II-10
Gambar 3.23 Menu pada Modul Process
Modul process 3 adalah proses kerja pendaftaran tugas akhir. Logic action berguna untuk menentukan proses yang dialami oleh entitas, dalam modul ini logic action-nya adalah seize-delay-release. Resource nya adalah Pak Mukali dengan proses pengerjaan tiap entitas adalah satu kali pengerjaan. Delay type menggunakan expression (3+6*BETA(1.45, 2.06) dengan satuan waktu menit. Alokasinya merupakan value added yang berarti proses ini memberikan nilai tambah pada entitas.
3.1.5
Modul Match
Modul match digunakan untuk membuat mencocokan dua atau lebih entity yang berbeda jenis. Kedua entity yang dicocokan hanya menggabungkan logikanya saja. Modul match ini dapat mempermudah dalam pencocokan antara entitas dan nantinya akan digabungkan menjadi satu entitas.
Gambar 3.24 Modul Match 1
1234#254#%67 8%)597 :;<4#72)% =2; >9?656)2; @ A: BCD(8
!"#" !%&'% ()#% *+,-+.+//0
II-11
Gambar 3.25 Menu pada Modul Match
Modul match 1 merupakan pencocokan antara mahasiswa yang mengajukan pembuatan surat pengantar dengan surat pengantar . Number to match adalah 2 artinya pencocokan yang dilakukan adalah terhadap dua entit as yang berbeda untuk menjadi 1 entitas. Tipe entitas yang dicocokan adalah any entities.
Gambar 3.26 Modul Match 2
Gambar 3.27 Menu pada Modul Match
Modul match 2 merupakan pencocokan antara mahasiswa yang mengajukan perbaikan nilai dengan form yang diajukan. Number to match adalah 2 artinya pencocokan yang dilakukan adalah terhadap dua entitas yang berbeda untuk menjadi 1 entitas. Tipe entitas yang dicocokan adalah any entities.
1234#254#%67 8%)597 :;<4#72)% =2; >9?656)2; @ A: BCD(8
!"#" !%&'% ()#% *+,-+.+//0
II-12 Gambar 3.28 Modul Match 3
Gambar 3.29 Menu pada Modul Match
Modul match 3 merupakan pencocokan antara mahasiswa yang melakukan pendaftaran unutk tugas akhir dengan form yang diajukan. Number to match adalah 2 artinya pencocokan yang dilakukan adalah terhadap dua entitas yang berbeda untuk menjadi 1 entitas. Tipe entitas yang dicocokan adalah any entities.
3.1.6
Modul Batch
Modul batch digunakan untuk menggabungkan beberapa entity atau assembly. Tipe penggabungan dari batch ada dua macam yaitu permanen dan temporary. Modul batch ini merupakan tindak lanjut dari modul match. Jika pada modul match hanya dilakukan penggabungan logika, maka pada modul batch dilakukan penggabungan dua entitas yang berbeda menjadi satu entitas.
Gambar 3.30 Modul Batch 1
1234#254#%67 8%)597 :;<4#72)% =2; >9?656)2; @ A: BCD(8
!"#" !%&'% ()#% *+,-+.+//0
II-13
Gambar 3.31 Menu pada Modul Batch
Batch 1 merupakan penggabungan antara mahasiswa yang mengajukan pembuatan surat penganatar dengan surat pengantar yang diajukan. Mahasiswa dan surat merupakan dua entitas yang berbeda, setelah melewati modul batch ini kedua entitas akan digabungkan dan menjadi satu entitas baru. Tipe dari penggabungan ini adalah permanen dengan artian sifat dari penggabungan ini tidak dapat dipisahkan, berbeda dengan tipe temporary yang nantinya dapat dipisahkan. Batch size dari batch ini adalah dua yaitu menggabungkan dua entity menjadi satu. Save criterion atau patokan penggabungan adalah last .
Gambar 3.32 Modul Batch 2
1234#254#%67 8%)597 :;<4#72)% =2; >9?656)2; @ A: BCD(8
!"#" !%&'% ()#% *+,-+.+//0
II-14
Gambar 3.33 Menu pada Modul Batch
Batch 2 merupakan penggabungan antara mahasiswa yang mengajukan perbaikan nilai dengan form. Mahasiswa dan surat merupakan dua entitas yang berbeda, setelah melewati modul batch ini kedua entitas akan digabungkan dan menjadi satu entitas baru. Tipe dari penggabungan ini adalah permanen dengan artian sifat dari penggabungan ini tidak dapat dipisahkan, berbeda dengan tipe temporary yang nantinya dapat dipisahkan. Batch size dari batch ini adalah dua yaitu menggabungkan dua entity menjadi satu. Save criterion atau patokan penggabungan adalah last .
Gambar 3.34 Modul Batch 3
1234#254#%67 8%)597 :;<4#72)% =2; >9?656)2; @ A: BCD(8
!"#" !%&'% ()#% *+,-+.+//0
II-15
Gambar 3.35 Menu pada Modul Batch
Batch 3 merupakan penggabungan antara mahasiswa yang melakukan pendaftaran tugas akhir dengan form. Mahasiswa dan surat merupakan dua entitas yang berbeda, setelah melewati modul batch ini kedua entitas akan digabungkan dan menjadi satu entitas baru. Tipe dari penggabungan ini adalah permanen dengan artian sifat dari penggabungan ini tidak dapat dipisahkan, berbeda dengan tipe temporary yang nantinya dapat dipisahkan. Batch size dari batch ini adalah dua yaitu menggabungkan dua entity menjadi satu. Save criterion atau patokan penggabungan adalah last .
3.1.7
Modul Seperate
Modul separate merupakan kebalikan dari modul batch, oleh karena itu modul separete memisahkan satu entitas menjadi dua, original dan duplicte. Terdapat dua jenis duplikasi yang dilakukan yaitu duplicate original dan split exsisting batch.
Gambar 3.36 Modul Separate 1
1234#254#%67 8%)597 :;<4#72)% =2; >9?656)2; @ A: BCD(8
!"#" !%&'% ()#% *+,-+.+//0
II-16
Gambar 3.37 Menu pada Modul Separate
Separete 1 yaitu pemisahan antara mahasiswa yang mengajukan pembuatan surat pengantar dengan formulir yang dibawa. Jenis pemisahannya adalah duplikasi dari original dan jumlah duplikasi yang dilakukan sebanyak satu. Persenta si ongkos duplikasi sebesar 50%.
Gambar 3.38 Modul Separate 2
Gambar 3.39 Menu pada Modul Separate
Separete 2 yaitu pemisahan antara mahasiswa yang mengajukan perbaikan nilai dengan formulir yang dibawa. Jenis pemisahannya adalah duplikasi dari
1234#254#%67 8%)597 :;<4#72)% =2; >9?656)2; @ A: BCD(8
!"#" !%&'% ()#% *+,-+.+//0
II-17
original dan jumlah duplikasi yang dilakukan sebanyak satu. Persentasi ongkos duplikasi sebesar 50%.
Gambar 3.40 Modul Separete 3
Gambar 3.41 Menu pada Modul Separate
3.1.8
Modul Station
Modul station digunakan untuk memodelkan titik asal dan titik tujuan suatu entity. Modul station berada pada panel advance transfer .
Gambar 3.42 Modul Station 1
1234#254#%67 8%)597 :;<4#72)% =2; >9?656)2; @ A: BCD(8
!"#" !%&'% ()#% *+,-+.+//0
II-18
Gambar 3.43 Menu pada Modul Station
Station 1 adalah pintu masuk yang akan dilalui oleh entity sebelum masuk kedalam ruang Tata Usaha. Station name yang digunakan adalah pintu masuk.
Gambar 3.44 Modul Station 2
Gambar 3.45 Menu pada Modul Station
1234#254#%67 8%)597 :;<4#72)% =2; >9?656)2; @ A: BCD(8
!"#" !%&'% ()#% *+,-+.+//0
II-19
Station 2 adalah ruang TU (tata usaha) yang menjadi titik asal dari entity sebelum menuju ke meja resepsionis. Station name yang digunakan adalah ruang tu.
Gambar 3.46 Modul Station 3
Gambar 3.47 Menu pada Modul Station
Station 3 adalah Meja Surat, yang menjadi titik asal dari entity. Station name yang digunakan adalah meja surat.
Gambar 3.48 Modul Station 4
1234#254#%67 8%)597 :;<4#72)% =2; >9?656)2; @ A: BCD(8
!"#" !%&'% ()#% *+,-+.+//0
II-20
Gambar 3.49 Menu pada Modul Station
Station 4 adalah Meja Nilai, yang menjadi titik asal dari entity. Station name yang digunakan adalah meja nilai.
Gambar 3.50 Modul Station 5
Gambar 3.51 Menu pada Modul Station
Station 5 adalah Meja Tugas Akhir, yang menjadi titik asal dari entity. Station name yang digunakan adalah meja ta. 1234#254#%67 8%)597 :;<4#72)% =2; >9?656)2; @ A: BCD(8
!"#" !%&'% ()#% *+,-+.+//0
II-21
Gambar 3.52 Modul Station 6
Gambar 3.53 Menu pada Modul Station
Station 6 adalah Selesai yang menjadi titik asal dari entity. Selesai berarti mahasiswa telah selesai melakukan kegiatan pada meja resepsionis. Station name yang digunakan adalah out surat.
Gambar 3.54 Modul Station 7
1234#254#%67 8%)597 :;<4#72)% =2; >9?656)2; @ A: BCD(8
!"#" !%&'% ()#% *+,-+.+//0
II-22
Gambar 3.55 Menu pada Modul Station
Station 7 adalah Selesai yang menjadi titik asal dari entity. Selesai berarti mahasiswa telah selesai melakukan kegiatan pada meja resepsionis. Station name yang digunakan adalah out nilai.
Gambar 3.56 Modul Station 8
Gambar 3.57 Menu pada Modul Station
1234#254#%67 8%)597 :;<4#72)% =2; >9?656)2; @ A: BCD(8
!"#" !%&'% ()#% *+,-+.+//0
II-23
Station 8 adalah Selesai yang menjadi titik asal dari entity. Selesai berarti mahasiswa telah selesai melakukan kegiatan pada meja resepsionis. Station name yang digunakan adalah out ta.
Gambar 3.58 Modul Station 9
Gambar 3.59 Menu pada Modul Station
Station 9 adalah Pintu Keluar yang menjadi titik asal dari entity. Station name yang digunakan adalah pintu keluar.
3.1.9
Modul Route
Modul route merupakan rute ataupun jalur yang akan dilewati oleh entity. Station name atau nama stasiun harus sama dengan station yang menjadi titik tujuan agar logika sejalan dan simulasi dapat dirunning.
Gambar 3.60 Modul Route 1
1234#254#%67 8%)597 :;<4#72)% =2; >9?656)2; @ A: BCD(8
!"#" !%&'% ()#% *+,-+.+//0
II-24
Gambar 3.61 Menu pada Modul Route
Route 1 Pintu Masuk merupakan rute yang akan dijalani oleh mahasiswa dari pintu masuk menuju ruang tata usaha. Station name yang digunakan adalah ruang tu. Route time adalah waktu yang diperlukan mahasiswa untuk melewati jalur dari pintu masuk ke ruang tata usaha. Route time valuenya adalah 5 menit.
Gambar 3.62 Modul Route 2
Gambar 3.63 Menu pada Modul Route Route 2 Meja Surat merupakan rute yang akan dijalani oleh mahasiswa dari ruang tata usaha menuju meja resepsionis yang mengurus persuratan. Station name yang digunakan adalah meja surat. Route time adalah waktu yang diperlukan
1234#254#%67 8%)597 :;<4#72)% =2; >9?656)2; @ A: BCD(8
!"#" !%&'% ()#% *+,-+.+//0
II-25
mahasiswa untuk melewati jalur dari pintu masuk ke ruang tata usaha. Route time valuenya adalah 5 menit.
Gambar 3.64 Modul Route 3
Gambar 3.65 Menu pada Modul Route Route 3 Meja Nilai merupakan rute yang akan dijalani oleh mahasiswa dari ruang tata usaha menuju meja resepsionis yang mengurus perbaikan nilai. Station name yang digunakan adalah meja nilai. Route time adalah waktu yang diperlukan mahasiswa untuk melewati jalur dari pintu masuk ke ruang tata usaha. Route time valuenya adalah 10 menit.
Gambar 3.66 Modul Route 4
1234#254#%67 8%)597 :;<4#72)% =2; >9?656)2; @ A: BCD(8
!"#" !%&'% ()#% *+,-+.+//0
II-26
Gambar 3.67 Menu pada Modul Route Route 4 Meja Tugas Akhir merupakan rute yang akan dijalani oleh mahasiswa dari ruang tata usaha menuju meja resepsionis yang mengurus pendaftaran nilai. Station name yang digunakan adalah meja ta. Route time adalah waktu yang diperlukan mahasiswa untuk melewati jalur dari pintu masuk ke ruang tata usaha. Route time valuenya adalah 3 menit karena jarak yang ditempuh lebih pendek dari rute ke meja lainnya.
Gambar 3.68 Modul Route 5
Gambar 3.69 Menu pada Modul Route
1234#254#%67 8%)597 :;<4#72)% =2; >9?656)2; @ A: BCD(8
!"#" !%&'% ()#% *+,-+.+//0
II-27
Route 5 Pintu Keluar merupakan rute yang akan dijalani oleh mahasiswa dari meja pengurusan surat menuju pintu keluar. Station name yang digunakan adalah pintu keluar. Route time adalah waktu yang diperlukan mahasiswa untuk melewati jalur dari pintu masuk ke ruang tata usaha. Route time valuenya adalah 10 menit.
Gambar 3.70 Modul Route 6
Gambar 3.71 Menu pada Modul Route Route 6 Pintu Keluar merupakan rute yang akan dijalani oleh mahasiswa dari meja resepsionis perbaikan nilai menuju pintu keluar. Station name yang digunakan adalah pintu keluar. Route time adalah waktu yang diperlukan mahasiswa untuk melewati jalur dari pintu masuk ke ruang tata usaha. Route time valuenya adalah 10 menit.
Gambar 3.72 Modul Route 7
1234#254#%67 8%)597 :;<4#72)% =2; >9?656)2; @ A: BCD(8
!"#" !%&'% ()#% *+,-+.+//0
II-28
Gambar 3.73 Menu pada Modul Route Route 7 Pintu Keluar merupakan rute yang akan dijalani oleh mahasiswa dari meja resepsionis pendaftaran tugas akhir menuju pintu keluar. Station name yang digunakan adalah pintu keluar. Route time adalah waktu yang diperlukan mahasiswa untuk melewati jalur dari pintu masuk ke ruang tata usaha. Route time valuenya adalah 5 menit karena jarak yang lebih dekat dengan pintu keluar.
3.1.10 Modul Dispose
Modul dispose merupakan modul untuk mengakhiri simulasi dan bertindak sebagai output dari sebuah proses. Dapat diartikan juga sebagai titik akhir dari suatu simulasi.
Gambar 3.74 Modul Dispose
1234#254#%67 8%)597 :;<4#72)% =2; >9?656)2; @ A: BCD(8
!"#" !%&'% ()#% *+,-+.+//0
II-29
Gambar 3.75 Menu pada Modul Dispose Dispose 1 done merupakan titik akhir dari semua entitas yang diproses. Done berarti semua proses yang dialami setiap entitas telah mencapai titik akhir.
2.4
Modul Data
3.2.1 Modul Data Entity
Gambar 3.76 Modul Data Entity
Modul data entity berisi entity 1 sebagai jenis entitas. Picture person sebagai initial picture. Entitas yang masuk berasal dari modul create akan diwakilkan dengan gambar orang ( person).
3.2.2
Modul Data Queue
Gambar 3.77 Modul Data Queue 1234#254#%67 8%)597 :;<4#72)% =2; >9?656)2; @ A: BCD(8
!"#" !%&'% ()#% *+,-+.+//0
II-30
Modul data queue merupakan modul data yang menggambarkan antrian yang terjadi pada simulasi. Pada model simulasi ini terdapat 12 antrian yang yaitu berada pada modul process, match, batch, dan match. Type dari modul queue ini semuanya sama yaitu first in first out, jika suatu entitas datang pertama maka akan duluan dilayani sehingga keluar duluan juga.
3.2.3
Modul Data Resource
Gambar 3.78 Modul Data Resource
Modul data resource ini merupakan tabel yang menggambarkan resource apa saja yang ada pada model simulasi. Terdapat tiga resource yaitu (1) Bu Susi sebagai resource untuk melayani pembuatan surat, (2) Bu Eni sebagai resource untuk melayani perbaikan nilai dan (3) Pak Mukali sebagai resource untuk melayani proses pendaftaran tugas akhir. Masing-masing kapasitas yang tersedia adalah 1.
2.5
Tampilan Model
3.3.1
Tampilan Model Sebelum Running
Gambar 3.79 Tampilan Model Kedatangan Mahasiswa
1234#254#%67 8%)597 :;<4#72)% =2; >9?656)2; @ A: BCD(8
!"#" !%&'% ()#% *+,-+.+//0
Gambar 3.80 Tampilan Tampilan Model Pilihan Tujuan dan Proses
Gambar 3.81 Tampilan Model Penggabungan dan Mahasiswa Keluar
1234#254#%67 8%)597 :;<4#72)% =2; >9?656)2; @ A: BCD(8
II-31
!"#" !%&'% ()#% *+,-+.+//0
3.3.2
Tampilan Model Setelah Running
Gambar 3.82 Tampilan Model Kedatangan Mahasiswa Setelah Running
Gambar 3.83 Tampilan Model Pilihan Tujuan dan Proses Setelah Running
Gambar 3.84 Tampilan Model Mahasiswa Keluar Setelah Running 1234#254#%67 8%)597 :;<4#72)% =2; >9?656)2; @ A: BCD(8
II-32
!"#" !%&'% ()#% *+,-+.+//0
3.4 Tampilan Animasi 3.4.1
Tampilan Animasi Sebelum Running
Gambar 3.85 Tampilan Animasi Sebelum Running
1234#254#%67 8%)597 :;<4#72)% =2; >9?656)2; @ A: BCD(8
II-33
!"#" !%&'% ()#% *+,-+.+//0
3.4.2
Tampilan Animasi Ketika Running
Gambar 3.86 Tampilan Animasi Ketika Running
3.4.3
Tampilan Animasi Setalah Running
Gambar 3.87 Tampilan Animasi Setelah Running
1234#254#%67 8%)597 :;<4#72)% =2; >9?656)2; @ A: BCD(8
II-34
!"#" !%&'% ()#% *+,-+.+//0
II-35
BAB IV ANALISA Pengamatan dilakukan pada tata usaha program studi teknik industri. Data diambil sebanyak lima puluh untuk menjadi sampel pada pemodelan sistem ini. Telah diamati waktu kedatangan mahasiswa pada tata usaha program studi teknik industri. Dari data yang diperoleh dapat diketahui distribusi dari data kedatangan mahasiswa, dengan cara memasukkan data yang diperoleh kedalam tools Arena, sehingga diketahui bahwa data kedatangan mahasiswa itu berdistribusi Beta dengan parameter # dan !. Pegamatan juga dilakukan pada proses pelayanan tata usaha. Proses yang diamati adalah (1) proses pembuatan surat pengantar untuk kerja praktek, (2) proses perbaikan nilai, (3) proses pendaftaran untuk tugas akhir. Pada proses pelayanan pembuatan surat dihitung lamanya waktu pelayanan, dimulai dari mahasiswa memasuki ruangan tata usaha kemudian memberikan formulir pengajuan pembuatan surat dan keluar dari ruangan tata usaha. Kemudian data yang didapat dimasukkan kedalam tools Arena, sehingga diketahui bahwa data pelayanan pembuatan surat itu berdistribusi Beta dengan parameter # dan !. Proses pelayanan untuk memperbaiki nilai juga diamati untuk mengetahui distribusi dari pelayanan tersebut. Setelah data didapat maka dimasukkan kedalam tools Arena,
sehingga diketahui bahwa data pelayanan perbaikan nilai itu
berdistribusi Beta dengan parameter # dan !. Proses
pelayanan
untuk
pendaftaran
tugas
akhir
diamati
waktu
pelayanannya mulai dari mahasiswa mendatangi meja pendaftaran hingga mahasiswa keluar dari ruangan tata usaha. Data dimasukkan kedalam tools Arena, sehingga diketahui bahwa data pelayanan perbaikan nilai itu berdistribusi Beta dengan parameter # dan !. Setiap proses pelayanan terdapat reource masing-masing sebanyak satu staff . Pelayanan pembuatan surat dilayani oleh Bu Susi yang berada di tengah meja resepsionis, disebelah kanan adalah proses pelayanan untuk pendaftaran tugas akhir yang dilayani oleh Pak Mukali. Sedangkan di bagian kiri meja resepsionis terdapat proses untuk mengajukan perbaikan nilai yang akan dilayani oleh Bu Eni.
1234#254#%67 8%)597 :;<4#72)% =2; >9?656)2; @ A: BCD(8
!"#" !%&'% ()#% *+,-+.+//0
II-36
Diasumsikan mahasiswa yang mendatangi tata usaha jurusan telah mengisi dan membawa formulir untuk tiap pelayanan yang dituju. Pada kasus nyatanya jarang terjadi antrian pada sistem meskipun resource yang tersedia hanyalah satu untuk tiap layanan. Antrian hanya terjadi pada saat tertentu misalnya pada awal semester untuk pengurusan surat pengantar kerja praktek. Untuk pengurusan nilai puncaknya ketika telah dilaksanakan ujian tengah semester ataupun ujian akhir semester dan nilai mata kuliah sudah di input ke dalam SITU Unpas. Sedangkan untuk pendaftaran tugas akhir biasanya pada awal dilaksanakannya semster. Model simulasi ini menggunakan satu modul decide dan terdapat dua lengan kejadian true dan satu lengan else. Pengambilan keputusan berdasarkan chance atau proporsi peluang terjadi event true. Hal ini berdasarkan keadaan pada real system yaitu tidak dapat diketahui mahasiswa yang datang akan memilih tujuan yang mana. Berbeda dengan pengambilan keputusan berdasarkan kondisi. Kondisi dari entitaslah yang menentukan pengambilan keputusan ini. Perbedaan kondisi dari entitas akan membedakan proses yang dialami entitas tersebut. Proporsi untuk proses pembuatan surat sebesar 30%, proses perbaikan nilai 30% dan pendaftaran tugas akhir sisa dari proporsi true. Modul proses untuk mengetahui proses yang dialami entitas, di simulasi ini terdapat tiga proses yang dimodelkan yaitu pembuatan surat, perbaikan nilai dan pendaftaran tugas akhir. Entitas yang masuk akan dilayani dan membuat resource yang ada tidak available atau busy. Ketiga waktu pelayanan tersebut berdistribusi Beta. Modul separate berguna untuk menduplikasi satu entity menjadi dua entity kemudian digunakan modul assign untuk merubah entity picture pada simulasi. Entitas bergambar orang mewakili mahasiswa, jika telah memberikan formulir maka mahasiswa hanya menunggu formulir tersebut diproses. Setelah kedua entity dicocokkan maka kedua entity tersebut akan digabungkan menggunakan modul batch sehingga entity yang keluar menjadi satu entity saja. Modul assign diperlukan kembali guna merubah gambar dari entitas. Jika semua proses selesai maka mahasiswa telah dapat meninggalkan ruang tata usaha.
1234#254#%67 8%)597 :;<4#72)% =2; >9?656)2; @ A: BCD(8
!"#" !%&'% ()#% *+,-+.+//0
II-37
Penggunaan modul station dan route untuk membuat animasi pada simulasi. Tujuannya agar model simulasi yang telah dibuat lebih realistis dan mudah untuk dilihat proses bisinisnya. Setiap tempat yang menjadi titik asal dan titik tujuan harus menggunakan modul station dan disambungkan dengan modul route untuk menjadi rute yang akan dilewati mahasiswa. Pada modul route terdapat route time yang nilainya disesuaikan dengan jarak yang ditempuh. Jika lokasi berdekatan maka waktu yang dibutuhkan untuk perpindahan lebih cepat daripada jarak yang lebih jauh. Antrian yang terjadi pada model simulasi ini sangat sedikit. Hanya berkisar antara 2-3 orang pada modul match. Hal ini disebabkan entity picture (report ) harus diproses terlebih dahulu, berbeda dengan entity person atau mahasiswa yang langsung berpindah saja ke modul match.
1234#254#%67 8%)597 :;<4#72)% =2; >9?656)2; @ A: BCD(8
!"#" !%&'% ()#% *+,-+.+//0
II-38
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1
Kesimpulan Setelah dilakukan pemodelan sistem pada software Arena mengenai studi
kasus Tata Usaha Program Studi Teknik Industri dapat disimpulkan bahwa entitas yang masuk sebanyak 150 enitity kemudian dibagi kedalam tiga pilihan yaitu pada modul seperate diketahui yang menuju pembuatan surat sebanyak 39 entity, modul seperate perbaikan nilai sebanyak 47 entity dan modul separate tugas akhir sebanyak 64 entity. Jumlah entitas yang keluar sama dengan jumlah entitas yang masuk yaitu 150 entitas. Dapat diketahui dari jumlah entitas yang masuk dan keluar bahwasanya semua mahasiswa dapat dilayani dengan baik dan tidak terjadi antrian yang cukup signifikan pada sistem. Tidak terjadi antrian disebabkan oleh waktu antar kedatangan mahasiswa yang berjauhan sehingga mahasiswa dapat langsung dilayani ketika masuk kedalam sistem atau ruang tata usaha. Selain itu waktu pelayan untuk proses pembuatan surat, proses perbaikan nilai serta pendaftaran tugas akhir yang tidak membutuhkan waktu lama dapat mengurangi waktu tunggu jika ada mahasiswa lain yang menuju ke pelayanan yang sama. Menurut Taha (1996) teori antrian adalah teori yang menyangkut studi matematis dari antrian-antrian atau baris-baris penungguan. Formasi baris-baris penungguan merupakan sesuatu yang biasa terjadi apabila kebutuhan akan suatu pelayanan melebihi kapasitas yang tersedua untuk menyelenggarakan pelayan tersebut. Sehingga berdasarkan hasil simulasi yang didapat antrian yang muncul tidak signifikan sehingga dapat dinyatakan proses pelayanan yang dilakukan tata usaha program studi teknik industri telah baik. Kapasitas pelayanan yang cukup meniadakan terjadinya antrian pada entity yang masuk yaitu mahasiswa. Apabila pelayanan yang saat ini dikembangkan lagi mungkin hanya pada proses memasukkan data kedalam sistem yaitu menggunakan sistem informasi yang terintegrasi sehingga dapat mengurangi kegiatan yang tidak efisien seperti mengisi formulir secara manual. Jika sistem informasi sudah tersedia sebaiknya staff menjalankan sistem tersebut agar meningkatkan produktivitas.
1234#254#%67 8%)597 :;<4#72)% =2; >9?656)2; @ A: BCD(8
!"#" !%&'% ()#% *+,-+.+//0
5.2
II-39
Saran
5.2.1 Saran untuk Laboratorium
Laboratorium Sistem Informasi dan Keputusan Program Studi Teknik Industri Universitas Pasundan merupakan salah satu laboratorium yang dimiliki universitas pasundan. Untuk meningkatkan pelayanan yang diperolah mahasiswa sebaiknya Laboratorium Sistem Informasi dan Keputusan menjalankan continous improvement agar selalu menjadi lebih baik mengikuti dengan perkembangan lingkungan. Saat ini fasilitas yang diperoleh mahasiswa sudah cukup baik. Komputer yang tersedia di dalam lab sudah mencukupi namun tetap harus selalu diperhatikan kondisinya dengan menjaga (maintenance) komputer yang sudah ada. Sedangkan kondisi lingkungan sudah nyaman karena pendingin ruangan (air conditioner) yang telah diperbaiki. Untuk ruangan assistensi antara assisten laboratorium dengan mahasiswa sebaiknya ditingkatkan, seperti lokasi yang lebih luas agar dapat meningkatkan kapasistas untuk tiap assistensi. Saat ini kebijakan yang berlaku adalah maksimum dua mahasiswa per assisten untuk melaksanakan assistensi. Jika lokasi yang menjadi tempat assistensi ditingkatkan maka kapasitas pelayanan juga akan meningkat akibatnya antrian yang terjadi di luar laboratorium akan berkurang. Selain itu ruang tunggu untuk mahasiswa yang menunggu antrian assis tensi belum terfasilitasi dengan baik. Kebanyakan mahasiswa yang menunggu duduk atau berdiri dan memenuhi koridor di basement, sebaiknya diberikan tempat duduk mungkin didepan cafein dengan jumlah yang lebih banyak karena masih tersedia tempat yang kosong disana dan mahasiswa dapat menunggu antrian di kursi tersebut agar tidak memenuhi koridor basement. 5.2.2 Saran untuk Materi
Materi yang disampaikan selama ini cukup karena sudah dapat memberikan konsep pemahaman dasar untuk mahasiswa sebagai pemula dalam bidang pemodelan sistem terutama
menggunakan software Arena. Saran untuk
memaksimalkan waktu praktikum yang ada yaitu sebanyak dua jam setiap pertemuan, agar tidak ada waktu senggang pada saat praktikum dapat diisi dengan penjelasan berikut bagaimana penggunaan tools lainnya dalam Arena guna menambah wawasan mahasiswa mengenai software Arena itu sendiri.
1234#254#%67 8%)597 :;<4#72)% =2; >9?656)2; @ A: BCD(8
!"#" !%&'% ()#% *+,-+.+//0
II-40
5.2.3 Saran untuk Assisten
Saran untuk assisten dalam proses pembelajaran pada saat praktikum berlangsung sudah baik, namun dikarenakan assisten yang mengajar pada saat praktikum tidak adanya rolling pengajar maka yang dapat diketahui hanyalah cara pengajaran beberapa assisten saja. Sebaiknya ditingkatkan cara penyampaian materi dengan seperti suara yang kurang jelas, agar materi yang disampaikan langsung dapat didengar oleh semua praktikan. Pada saat penggunaan software Arena sebaiknya lebih pelan lagi penyampaiannya karena praktikan sebagai orang awam mengenai software Arena sedikit kesusahan mengikuti ritme penyampaian yang cepat namun hal ini hanya terjadi pada awal -awal dilaksanakannya praktikum saja.
1234#254#%67 8%)597 :;<4#72)% =2; >9?656)2; @ A: BCD(8
!"#" !%&'% ()#% *+,-+.+//0
II-41
DAFTAR PUSTAKA Pancabhakti, Tri, Pengertian Tata Usaha Kegiatan dan Ciri Ciri Pelaksanaannya, http://www.landasanteori.com/2015/07/pengertian-tata-usaha-kegiatan-danciri.html, 21 maret 2017, jam 1:09 am. http://thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00487-TI%20Bab%202.pdf Siagian, P. 1987. Penelitian Operasional: Teori dan Praktek . Universitas Indonesia Press: Jakarta. Supranto.2001. Statistik Teori dan Aplikasi Jilid 5. Jakarta: Penerbit Erlangga. Taha, Hamdy A.1996. Riset Operasi Edisi Kelima. Jakarta: Penerbit Binarupa Aksara. Laboratorium Sistem Informasi dan Keputusan. 2017. Panduan Praktikum Simulasi Komputer . Bandung: Tim Dosen.
1234#254#%67 8%)597 :;<4#72)% =2; >9?656)2; @ A: BCD(8
!"#" !%&'% ()#% *+,-+.+//0
II-42
LAMPIRAN
Gambar 88 Hasil Input Analyzer Waktu Antar Kedatangan
Gambar 89 Hasil Input Analyzer Waktu Proses Pelayanan Pembuatan Surat
1234#254#%67 8%)597 :;<4#72)% =2; >9?656)2; @ A: BCD(8