Makalah yang membahas tentang Blok Silinder dan Poros Engkol
zxcvvb
Termodinamika
Proses Pembuatan Poros Engkol(Crankshaft)
Full description
berisi tentang definisi dan macam macam porosFull description
berisi tentang definisi dan macam macam poros
Penjelasan dan contoh-contoh penggunaan Preferences dalam bahasa inggrisDeskripsi lengkap
pengertianDeskripsi lengkap
Full description
Teknologi BahanDeskripsi lengkap
Istilah tataniaga di Negara kita diartikan sama dengan pemasaran atau distribusi, yaitu semacam kegiatan ekonomi yang berfungsi membawa atau menyampaikan barang dari produsen ke konsumenDeskripsi lengkap
o
Pengertian dan Fungsi IdeologiDeskripsi lengkap
Full description
Pengertian dan Fungsi IdeologiFull description
Pengertian Dan Fungsi Buku BesarDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
Pengertian Tugas dan Funsi Panitia Pembina Kesehatan dan keselematan kerja
Full description
Pengertian Pengertian dan fungsi poros engkol (crankshaft) :
Fungsi poros engkol adalah untuk merubah gerak naik turun piston (torak) menjadi gerak putar yang akhirnya dapat menggerakkan roda gila (fly wheel). Tenaga yang dipergunakan untuk menggerakkan roda kendaraan dihasilkan pada oleh hasil pembakaran (langkah usaha), kemudian hasil pembakaran ini dapat menggerakan torak, kemudian melalui batang torak dan dirubah menjadi gerakan putar oleh poros engkol atau crakshaft. Poros engkol menerima beban yang sangat besar dari piston (torak) dan connecting rod, ditambah dengan cara kerjanya yang bekerja pada kecepatan tinggi. Dengan alasan tersebut, maka poros engkol biasanya dibuat dari baja karbon dengan tingkatan dan daya tahan yang tinggi, dan dibuat dari bahan yang berkualitas tinggi. Bagian bagian poros engkol :
Oil hole : Untuk saluran pelumasan
Crank pin: untuk tempat tumpuan big end connecting rod
Crank journal: sebagai titik tumpu pada blok motor
Counter balance weight: sebagai bobot penyeimbang putaran
Untuk jenis mesin dengan susunan silinder yang sejajar satu garis (in-line), jumlahnya pena engkol (crank pin) sama dengan banyaknya silinder. Mesin dengan susunan silinder V dan H, jumlah crank pin biasanya separuh atau setengah dari jumlah silindernya. Bentuk poros engkol di samping ditentukan oleh banyak silindernya, juga ditentukan oleh urutan pengapiannya (FO = firing order). Dalam menentukan urutan pengapian dari suatu mesin yang perlu diperhatikan adalah keseimbangan getaran akibat pembakaran, beban dari bantalan utama uta ma dan d an sudut puntiran yang terjadi pada crankshaft c rankshaft akibat adanya langkah la ngkah kerja dari tiap tiap silinder. Oli pelumas harus disalurkan dengan cukup untuk mencegah gesekan yang besar atau kontak langsung logam dengan logam yaitu antara fixed bearing dan poros engkol selama berputar pada bantalan. Sehingga diperlukan adanya celah yang yang tepat antara bantalan dan poros engkol untuk dapat membentuk lapisan oli. Celah ini biasannya disebut celah oli (oil clearance).
Ukurannya bermacam-macam, tergantung pada jenis mesinnya itu sendiri, akan tetapi pada umumnya berkisar antara 0,02 mm─0,06 mm.