Pengertian Batu Konglomerat Batu Konglomerat adalah batuan sedimen klastik yang mempunyai bentuk fragmen membundar (rounded). Ukuran diameter fragmennya lebih besar dari 2mm, ruang antara fragmen umumnya diisi dengan partikel yang lebih kecil dan/atau semen kimia yang mengikat batuan bersama-sama. Jadi secara umum konglomerat tersusun atas bagian utama yang disebut sebagai fragmen, matriks, dan semen. Perbedaan breksi dan konglomerat pada dasarnya mengacu kepada bentuk fragmennya. Konglomerat mempunyai bentuk fragmen membundar, sedangkan breksi bentuknya menyudut. Baca juga: Batuan Granit : Definisi, Tekstur, dan Kegunaannya
Konglomerat yang tersusun atas : fragmen, matriks, dan semen.
Komposisi Batuan Konglomerat Konglomerat dapat memiliki berbagai komposisi. Sebagai batuan sedimen klastik dapat berisi fragmen dari bahan batuan atau produk pelapukan yang tercuci dan terbawa pada suatu lingkungan pengendapan. Fragmen konglomerat tersebut dapat berupa partikel mineral seperti kuarsa atau juga dapat berupa batuan sedimen, batuan metamorf, dan batuan beku. Matriks yang mengikat fragmen besar dapat berupa campuran pasir, lumpur dan semen kimia.
Proses Terbentuknya Batu Konglomerat Batuan konglomerat merupakan batuan sedimen klastik yang terakumulasi dari fragmen-fragmen yang berukuran cukup besar. Dibutuhkan air yang kuat untuk mengangkut partikel fragmen sebesar ini. Jadi lingkungan pengendapannya mungkin akan ada disepanjang aliran yang mengalir cepat atau pantai dengan ombak yang kuat. Bentuk bulat dari fragmen mengindikasikan bahwa terjadi proses perubahan bentuk fragmen (sortasi) oleh kecepatan aliran air selama proses transportasi berlangsun berlangsung. g.
Pada bulan September 2012, NASA "Mars Rover Curiosity" menemukan sebuah singkapan konglomerat pada permukaan Mars. Fragmen bulat dalam konglomerat memberikan bukti yang paling meyakinkan bahwa air pernah mengalir di permukaan Mars. Pada tahap awal pembentukannya, konglomerat hanya merupakan sedimen yang tersusun atas kerikil dan fragmen lepas koral. Selanjutnya pasir halus dan tanah liat (lanau - lempung) akan mengisi ruang antara fragmen tersebut, kemudian terjadi proses lain yang menyaring turun partikel untuk mengisi ruang interstitial. Pengendapan semen kimia kemudian mengikat sedimen menjadi batuan utuh, yang akhirnya disebut sebagai batu konglomerat.
Manfaat / Kegunaan Batu Konglomerat Konglomerat tidak banyak digunakan secara komersial. Bentuk dan k ekuatan fisiknya yang sangat minimal sehingga tidak dapat diandalkan untuk menjadikannya sebagai batuan yang bernilai ekonomis tinggi. Ini sudah tentu bekaitan dengan kekuatan ikatan antar fragmen, matriks, dan semen yang ada dalam konglomerat tersebut. Konglomerat hanya dapat dihancurkan untuk membuat agregat halus yang dapat digunakan sebagai pendukung infrastruktur (bangunan) kelas sederhana. Walaupun banyak juga batuan konglomerat yang berwarna-warni dan menarik, tetapi sangat jarang digunakan orang sebagai batu hias ataupun untuk interior.
Konglomerat juga dapat digunakan sebagai alat prospeksi, sebagai contoh: butiran berlian (dengan "host-rock" Kimberlite) biasanya berada dalam tubuh konglomerat. Jika konglomerat mengandung fragmen dari kimberlite maka sumber kimberlite seharusnya berada di sekitar konglomerat tersebut, entah dekat ataupun jauh, tinggal dilakukan prospeksi selanjutnya. Baca juga: Inilah Manfaat Intan Yang Sebenarnya
Pencarian lainnya yang berhubungan dengan artikel ini : batu konglomerat, manfaat batu konglomerat, batuan konglomerat, kegunaan batu konglomerat, pemanfaatan batu konglomerat. Batuan konglomerat adalah, perbedaan breksi dan konglomerat, konglomerat adalah, ciri ciri batu konglomerat, batu konglomerat adalah, batu breksi dan konglomerat, pengertian batu konglomerat, fungsi batu konglomerat, proses terbentuknya batu konglomerat, gambar batu konglomerat, deskripsi batu konglomerat . Labels: Pustaka Batuan Terimakasih telah membaca artikel Mengenal Batuan Konglomerat dan Kegunaannya. Silakan share artikel ini ya.