PENGENALAN KOMPONEN ELEKTRONIKA
Rahma Amin*)
Laboratorium Elektronika dan Instrumentasi
2016
LATAR BELAKANG
Dewasa ini, kita sudah tidak merasa asing dengan alat – alat elektronika dengan mudah ditemukan karena berkembangnya zaman dan kemajuan ilmu pengetahuan dalam menciptakan alat yang berkaitan dengan listrik. Elektronika adalah ilmu yang yang mempelajari alat listrik arus lemah yang dioperasikan dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan listrik dalam suatu alat. Dalam elektronika, terdapat komponen – komponen seperti komponen pasif, komponen aktif dan komponen penunjang.
Adapun yang tergolong dalam komponen pasif yaitu resistor, kapasitor, induktor, dan tranformator. Komponen pasif merupakan komponen yang tidak dapat (dengan sendirinya) membangkitkan tegangan atau arus. Dengan kata lain, komponen pasif adalah komponen yang dapat bekerja tanpa catu daya. Transistor, dioda dan rangkaian terpadu (Integrated Circiut, IC) merupakan contoh komponen aktif. Komponen-komponen aktif hanya dapat bekerja atau berfungsi jika diberi catu daya luar. Komponen-komponen penunjang merupakan komponen komponen pelengkap yang tidak harus ada, seperti saklar, konektor, dan lain sebagainya.
Melalui percobaan ini, dilakukan agar mengetahui komponen elektronika dan mampu mengklasifikasikannya juga mengetahui alat – alat elektronika dalam keadaan baik atau tidak.
RUMUSAN MASALAH
Apa saja macam dari komponen elektronika ?
Apa sajakah yang fumgsi dari komponen elektronika ?
Bagaimana cara mengidentifikasi bentuk dan menentukan nilai dari komponen elektronika ?
TUJUAN PERCOBAAN
Mahasiswa mengetahui macam – macam komponen elektronika
Mahasiswa mengetahui fungsi dari komponen elektronika
Mahasiswa mampu mengidentifikasi bentuk dan nilai dari setiap komponen elektronika.
KAJIAN TEORI
Setiap alat – alat elektro terdapat beberapa komponen dasar yang beroperasi di dalamnya. Komponen dasar elektro adalah sebuah alat ataupun benda yang fungsinya untuk mendukung hingga terbentuk suatu rangkaian elektronik yang kerjanya harus sama dengan kegunaannya.
Komponen ini dibagi menjadi tiga bagian terpisah yaitu komponen pasif, komponen aktif dan komponen penunjang.
Komponen Pasif
Komponen pasif adalah komponen elektronika yang dalam pengoperasiannya tidak memerlukan sumber tegangan atau sumber arus tersendiri. Komponen pasif dapat memperkecil arus yang masuk. Komponen pasif terdiri dari:
Resistor
Resistor adalah suatu komponen elektronika yang fungsinya untuk menghambat arus listrik. Resistor dapat dibagi menjadi 2, yaitu resistor tetap dan resistor tidak tetap. Secara umum, fungsi resistor yaitu:
Menahan sebagian arus listrik agar sesuai dengan kebutuhan suatu rangkaian elektronika
Menurunkan tegangan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh rangkaian elektronika.
Membagi tegangan
Bekerja sama dengan transistor dan kondensator dalam suatu rangkaian untuk membangkitkan frekuensi rendah(Haris Bakri, 2008)
Karakteristik utama resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan. Sementara itu, karakteristik lainnya adalah koefisien suhu, derau listrik (noise) dan induktansi. Resistor juga dapat kita integrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit, bahkan bisa juga menggunakan sirkuit terpadu. Ukuran dan letak kaki resistor tergantung pada desain sirkuit itu sendiri, daya resistor yang dihasilkan juga harus sesuai dengan kebutuhan agar rangkaian tidak terbakar(Dickson, 2016).
Kapasitor
Kapasitor atau kondensor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan energi listrik dalam bentuk muatan listrik selama selang waktu tertentu tanpa disertai adanya reaksi kimia. Kapasitor banyak digunakan pada peralatan elektronika seperti pada lampu kilat kamera, cadangan energi pada komputer saat listrik mati, pelindung sistem RAM pada komputer dll.
Pada dasarnya, kapasitor terdiri atas sepasang pelat konduktor sejajar dengan luas A yang dipisahkan oleh jarakd yang kecil. Dua konduktor tersebut dipisahkan oleh suatu bahan isolator yang disebut bahan dielektrik.Sebagai akibatnya, kapasitor merupakan suatu tempat penampungan (reservoir) dimana muatan dapat disimpan dan kemudian dilepaskan secara perlahan. Saat kapasitor diberi tegangan, kapasitor akan menjadi bermuatan. Satu pelat menjadi bermuatan positif dan pelat yang lainnya bermuatan negatif. Jumlah masing-masing muatan pada kedua pelat tersebut sama. Jumlah muatan Q yang terdapat pada muatan sebanding dengan beda potensial V sesuai dengan persamaan : Q= CV. Dengan C menunjukkan kapasitansi kapasitor. Kapasitansi kapasitor adalah kemampuan kapasitor untuk menyimpan energi listrik.
Kapasitansi tidak bergantung pada Q dan V. Nilainya hanya bergantung pada struktur dan dimensi kapasitor sendiri. Jadi C dapat ditulis dalam persamaan C= permitivitas hampa udara dikalikan A/d.
Jenis – jenis kapasitor diantaranya:
Berdasarkan bahan dielektrik dan penggunaannya, kapasitor dibagi menjadi beberapa jenis seperti berikut.
Kapasitor Variabel ( Varco )
Kapasitor ini digunakan untuk tuning pesawat radio atau mencari gelombang radio. Kapasitor ini menggunakan udara sebagai bahan dielektriknya. Kapasitor jenis ini menggunakan pelat yang tidak dapat digerakkan (stator) dan pelat yang dapat digunakan (rotor). Varco biasanya terbuat dari bahan aluminium. Dengan memutar tombol, luas pelat yang berhadapan dapat diataur sehingga kapasitas kapasitor dapat diubah. Dengan mengubah kapasitas kapasitor, frekuensi sirkuit yang dicari dapat distel. Berikut ditunjukkan suatu varco.
Kapasitor Keramik
Kapasitor keramik mempunyai dielektrik yang terbuat dari keramik. Kapasitor ini memiliki elektroda logam dan dielektritnya terdiri atas campuran titanium oksida dan oksida lain. Kekuatan dielektriknya baik sekali sehingga mempunyai kapasitas yang besar. Meskipun demikian, ukuran kapasitor keramik relatif kecil. Kapasitor keramik digunaka untuk meredam bunga api, seperti pada bunga api yang timbul pada platina kendaraan bermotor.
Kapasitor Kertas
Kapasitor ini mempunyai dielektrik yang terbuat dari kertas. Kapasitor kertas mempunyai lapisan-lapisan kertas setebal 0,05-0,02 mm di antara dua lembaran kertas aluminium. Kertas tersebut diresapi dengan minyak untuk memperbesar kapasitas dan kekuatan dielektriknya.
Kapasitor Plastik
Kapasitor plastik mempunyai selaput plastik sebagai dielektriknya. Kapasitor ini mempunyai elektroda logam dan lapisan dielektrik yang terbuat dari bahan polisterina, milar atau teflon dengan tebal 0,0064 mm. Kapasitor plastik digunakan untuk koreksi faktor daya dalam sisitem daya listrik pada fisi nuklir, pembentukan logam hidrolik, penyelidikan plasma dielektrik.
Kapasitor elektrolit (Elco)
Kapasitor elektrolit mempunyai dielektrik berupa oksida aluminium. Elektroda positif terbuat dari bahan logam, seperti aluminium dan tantalum, sedangkan elektroda negatif terbuat dari bahan elektrolit. Bahan dielektrik digunakan untuk melapisi elektroda negatif. Tebal lapisan oksida sekitar 0,0001 mm. Kapasitor ini hanya digunakan pada tegangan DC yang berdenyut pada rangkaian radio, televisi, telefon, telegraf, peluru kendali, dan perlengkapan komputer. Fungsi elco adalah sebagai perata denyut arus listrik.
Secara umum, fungsi kapasitor yaitu:
Untuk menghindari terjadinya loncatan listrik pada rangkaian – rangkaian yang mengandung kumparan bila tiba – tiba diputuskan arusnya.
Rangkaian yang dipakai untuk menghidupkan mesin mobil
Untuk memilih panjang gelombang yang ditangkap oleh pesawat penerima radio.
Sebagai penyimpanan arus atau tegangan listrik
Sebagai konduktor yang dapat melewatkan arus AC ( Alternati Current)
Sebagai isolator yang menghambat arus DC (Direct Current)
Sebagai filter dalam rangkaian power supply (catu daya)
Sebagai kopling
Sebagai pebangkit frekuensi dalam rangkaian isolator
Sebagai pemilih gelombang frekuensi (kapasitor variabel yang digabung dengan spul antena dan isolator)(Bakri,2008)`
Induktor
Induktor adalah komponen pasif yang digunakan untuk menyimpan energi listrik dalam bentuk medan magnetik. Jika pada ujung-ujung induktor diberi sumber tegangan luar, arus akan mengalir seiring dengan perpidahannya energi dari sumber untuk membangkitkan medan magnetik. Akan tetapi, perubahan arus akan menghasilkan GGL induksi pada kumparan yang melawan GGL yang ditimbulkan oleh sumber tegangan.
Induktor atau disebut juga dengan Coil (Kumparan) adalah Komponen Elektronika Pasif yang berfungsi sebagai Pengatur Frekuensi, Filter dan juga sebagai alat kopel (Penyambung). Induktor atau Coil banyak ditemukan pada Peralatan atau Rangkaian Elektronika yang berkaitan dengan Frekuensi seperti Tuner untuk pesawat Radio. Satuan Induktansi untuk Induktor adalah Henry (H)(Hadi,2012)
Transformator
Adalah komponen elektronika yang di gunakan untuk memindahkan ( mentransfer ) tegangan listrik arus bolak – balik (AC) dari kumparan primer ke kumparan sekunder tanpa adanya hubungan langsung diantara kumparan tersebut. Pada dasarnya transformator merupakan suatu komponen pasif dengan 4 (empat) atau lebih ujung pada 2 (dua) bagian yang disebut bagian primer dan sekunder. Transformator digunakan untuk mengubah tegangan bolak-balik pada primer menjadi tegangan bolak-balik pada sekunder, dengan menggunakan prinsip fluks magnetik. Tranformator juga digunakan untuk transformasi impedansi.
Transformator digunakan dalam elektronika untuk menurunkan atau menaikkan tegangan bolak-balik PLN. Transformator semacam ini disebut tranformator daya.
Tranformator yang digunakan untuk menyampaikan isyarat dari penguat daya ke beban, disebut transformator output (OT). Sedangkan untuk menggandeng masukan pada penguat atau dari suatu penguat ke penguat yang lain (stage by stage) digunakan transformator input (IT) atau transformator RF (Radio Frecuency). Transformator OT dan IT digunakan untuk menyesuaikan impedansi. Teras besi pada transformator berfungsi untuk menghasilkan sebanyak mungkin fluks magnetik dari primer ke sekunder. Dengan demikian perubahan fluks yang diakibatkan oleh arus primer akan menghasilkan GGL induksi pada kumparan sekunder(Hadi, 2012).
Komponen Aktif
Komponen aktif adalah jenis komponen elektronika yang memerlukan arus listrik (catu daya) agar dapat bekerja dalam rangkaian elektronika. Rangkaian aktif merupakan penggerak dari semua rangkaian(Haris, 2008).
Komponen aktif terdiri dari:
Transistor
Ditemukan oleh W. Sockley , W.H. Brattain , J. Bardeen dari Amerika Serikat pada tahun 1948 . Transistor terbuat dari bahan germanium dan silicon . Komponen yang satu ini merupakan komponen dasar dari sebuah mikroprosesornya computer. Dalam satu mikroprosesor bisa terdapat jutaan bahkan milyaran transistor . Semakin banyak jumlah transistornya semakin cepat aksesnya. Transistor terbuat dari germanium dan silicon.
Transistor memliki dua jenis yaitu Transistor Bipolar dan Transistor Unipolar. Transistor Bipolar adalah adalah transistor yang memiliki dua persambungan kutub . Transistor merupakan komponen dengan 3 kaki, berbeda dengan resistor ataupun kapasitor yang hanya memiliki 2 kaki. Setiap kaki mempunyai nama sendiri-sendiri ada emitter(E), collector(C), basis(B).
Fungsi dari masing – masing elektroda (kaki) yaitu :
Emitter : membangkitkan electron di dalam transistor
Collector : menarik / menyalurkan electron – electron keluar dari transistor
Basis : mengendalikan / mengatur aliran electron dari emitter ke collector
Dan memasangnya jangan sampai salah, karena akan merusak rangkaian. Transistor bipolar ada 2 macam ada yang bertipe NPN dan PNP. Perbedaanya terletak pada kombinasi bahannya. Dan gambarnya :
NPN : tanda panah arah keluar
PNP : tanda panah arah ke dalam
Transistor PNP Emitter di hubungkan dengan kutub positif bateray dan colletor di hubungkan dengan kutub negative bateray . Sedangkan pada transistor NPN , Emitter di hubungkan ke kutub negative bateray dan collector di hubungkan dengan kutub positif. Karena transistor mempunyai 3 kaki maka untuk mengetahui kaki-kainya diperlukan teknik khusus atau bisa juga melihat datasheet yang dikeluarkan pabrik pembuatnya.
Transistor Unipolar adalah adalah transistor yang memiliki satu buah persambungan kutub. Fungsi transistor yaitu:
Sebagai penguat amplifier.
Sebagai pemutus dan penyambung (switching).
Sebagai pengatur stabilitas tegangan.
Sebagai peratas arus.
Dapat menahan sebagian arus yang mengalir.
Menguatkan arus dalam rangkaian.
Sebagai pembangkit frekuensi rendah ataupun tinggi(KE,2016).
Dioda
Dioda adalah salah satu komponen aktif yang dihasilkan oleh persambungan antara bahan semikonduktor tipe –P dan tipe –N. Komponen ini memberikan resistansi yang sangat rendah terhadap aliran arus pada satu arah dan resistansi yang sangat tinggi pada arah yang berlawanan. Karakteristik ini memungkinkan dioda digunakan dalam aplikasi-aplikasi yang menuntut rangkaian untuk memberikan tanggapan yang berbeda sesuai dengan arah arus yang mengalir didalamnya.
Fungsi dioda yaitu sebagai penyearah arus, sebagai catu daya, sebagai penyaring atau peneteksi dan untuk stabilisator tegangan(Haris, 2008).
IC (Integrated Circuit)
IC adalah komponen yang sengaja dirancang dengan terpadu berupa komponen – komponen dioda, resistor, kapasitor, transistor yang jumlahnya berjuta – juta bisa sampai bermilyar – milyar.
Kemajuan elektronika terjadi karena ditemukannya IC (Integrated Circuit) atau biasa dikenal dengan chip. Bahan untuk membuat IC disebut semikonduktor. Di dalam sebuah chip bisa terdapat beberapa rangkaian dengan jumlah transistor, resistor dan kapasitor yang bisa mencapai ribuan bahkan jutaan. IC dirancang dengan fungsi yang spesifik dan dalam penggunaannya harus di kombinasikan dengan rangkaian tertentu pula. IC yang berbentuk bulat dan dual in line, kaki-kakinya diberi bernomor urut dengan urutan sesuai arah jarum jam, kaki nomor SATU diberikan bertanda titik atau takikan. Setiap IC ditandai dengan nomor type, nomor ini biasanya menunjukkan jenis IC, jadi bila nomornya sama maka IC tersebut sama fungsinya. Kode lain menunjukkan pabrik pembuatnya, misalnya operational amplifier type 741 dapat muncul dengan tanda uA-741, LM-741, MC-741, RM-741 SN72-741 dan sebagainya. Jenis IC yang sekarang berkembang dan banyak digunakan adalah Transistor-Transistor Logic (TTL) dan Complimentary Metal Oxide Semiconductor (CMOS). Jenis CMOS banyak terdapat di pasaran ialah keluarga 4000, misalnya 4049, 4050 dan sebagainya. Jenis TTL ditandai dengan nomor awal 54 atau 74. Prefix 54 menandakan persyaratan militer ialah mampu bekerja dari suhu -54 sampai 125o C. Sedangkan prefix 74 menandakan persyaratan komersial ialah mampu bekerja pada suhu 0 sampai 70o C(Komponen Elektronika,2016).
Komponen Pendukung
Komponen pendukung terdiri dari:
Konektor berfungsi berfungsi untuk menghubungkan satu rangkaian elektronika ke rangkaian elektronika lainnya ataupun untuk menghubungkan suatu perangkat dengan perangkat lainnya
Sekring berfungsi sebagai pengaman dalam Rangkaian Elektronika maupun perangkat listrik
Sakelar berfungsi sebagai alat pemutus dan penyambung arus listrik pada rangkaian
Baterai yaitu komponen yang digunakan sebagai sumber tegangan untuk rangkaian listrik(TeknikElektro,2016)
METODE PERCOBAAN
Alat dan Bahan
Multimeter Analog + Probe 1 buah
Multimeter Digital + Probe 1 buah
Resistor Potensiometer 1 buah
Resistor Batu 1 buah
Resistor Cincin 2 buah
Kapasitor Elektrolit 1 buah
Transformator 1 buah
Dioda 3 buah
Transistor 3 buah
IC 2 buah
Sekring 1 buah
Konektor 1 buah
Baterai 1 buah
HASIL PENGAMATAN
Tabel hasil pengamatan
No
Nama
Komponen
Spesifikasi
Nilai yang terukur
Kondisi
Keterangan
Multimeter Analog
Multimeter Digital
1.
Komponen Pasif
Resistor:
R. Potensiometer
R. Batu
R. Cincin 1
R. Cincin 2
Kapasitor:
K. Elektrolit
K. Transformator
B 100 K
5W56 kΩJ
-
-
2,2μF35V
IT - 191
80,0 K
60,0 K
5,0 K
2,0 kΩ
-
-
92,1 kΩ
56,2 kΩ
4,58 kΩ
2,20 kΩ
2,496 μF
-
Baik
2.
Komponen Aktif
Dioda
Transistor:
T. Topi
IC
6A05GD
6A10NB
3,0 BI
2N21024B
MJ 55
M0 333
P9853B
CD4011BCN
CHN
UA471 CN
KAC136
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Baik
NPN
PNP
3.
Komponen Penunjang
Sekring
Konektor
Baterai
F2A250 V
-
Panasonic 9V
-
-
-
-
-
4,68 V
Kurang Baik
PEMBAHASAN
Pada praktikum ini telah dilakukan pengujian komponen – komponen elektronika. Dalam pengujian masing – masing komponen, menggunakan alat ukur yaitu multimeter analog dan multimeter digital. Pada kegiatan pertama dilakukan pengujian pada komponen pasif, dimana percobaan ini dilakukan pengujian sebanyak 6 kali komponen yaitu resistor diantaranya potensiometer, batu, cincin dan cincin 2 masing – masing multimeter analog yang ditunjukkan 80,0 K, 60,0 K, 5,0 K, dan 2,0 kΩ. Dan multimeter digital masing – masing bernilai 92,1 kΩ, 56,2 kΩ, 4,58 kΩ, dan 2,209 kΩ. Pada resistor cincin yang diuji memiliki nilai yang berbeda karena jumlah warna masing – masing cincin berbeda. Pada kapasitor elektrolit yang diuji menggunakan multimeter digital menunjukkan nilai 2,496 μF dan transformator tidak diuji menggunakan multimeter analog dan digital melainkan menentukan sisi trafo yang mana sekunder dan primer. Apabila komponen diuji dengan menggunakan multimeter analog, untuk melihat alat dalam kondisi baik yaitu dengan melihat jarum multimeter bergerak kekanan dan apabila kembali ke posisi awal ini menandakan bahwa komponen tersebut dalam kondisi baik. Jika menggunakan multimeter digital, untuk melihat apakah alat berfungsi dengan baik yaitu pada saat dinyalakan alat bisa mengukur arus dengan menunjukkan nilai arus yang dihasilkan. Kegiatan pertama multimeter analog dan digital digubakan. Pada saat pengujian alat dari komponen pasif, baik menggunakan multimeter analog dan digital dalam kondisi baik.
Pada kegiatan kedua dilakukan pengujian pada komponen aktif, dimana percobaan ini dilakukan pengujian sebanyak 8 kali komponen yaitu dioda dengan menguji menggunakan multimeter analog dengan cara probe pada multimeter dengan kutub positif yang berwarna merah didekatkan pada badan dioda yang memiliki cincin yang artinya kutubnya bersifat negatif. Apabila jarum yang ditunjukkan pada multimeter bergerak kekanan dan kembali ke posisi awal ini menandakan bahwa alat yang diuji masih dalam kondisi baik. Komponen dioda yang diuji menggunakan multimeter digital berbeda dengan multimeter analog. Cara menentukannya yaitu probe berwarna merah didekatkan dengan badan dioda yang tidak memiliki cincin dan probe yang berwarna hitam didekatkan dengan badan dioda yang memiliki cincin yang artinya kutubnya disamakan yang sifatnya negatif. Adapun cara menentukan apakah transistor termasuk NPN ataupun PNP ialah jika transistor termasuk NPN, hubungkan probe hitam pada basic (B) dan probe merah pada emitor (E) jika jarum bergerak maka dapat dikatakan bahwa alat tersebut berfungsi dengan baik, lalu ubah posisi probe hitam ke collector (C) jika jarum tidak bergerak maka alat berfungsi dengan baik dan jika jarum bergerak maka alat tersebut rusak. Jika transistor termasuk PNP, hubungkan probe merah pada basic (B) dan probe hitam pada emitor (E) jika jarum bergerak maka dapat dikatakan bahwa alat tersebut berfungsi dengan baik, lalu ubah posisi probe merah ke collector (C) jika jarum tidak bergerak maka alat berfungsi dengan baik dan jika jarum bergerak maka alat tersebut rusak. Transistor topi yang diukur termasuk dalam transistor NPN serta saat diukur menggunakan multimeter analog, jarum tampak bergerak yang menandakan bahwa transistor topi tersebut dalam keadaan baik. Transistor NPN dengan tipe 2N21024 B adalah transistor positif, dimana transistor dapat bekerja mengalirkan arus listrik apabila basis dialiri tegangan arus positif sedangkan transistor PNP dengan tipe MO333 adalah transistor negatif,dapat bekerja mengalirkan arus apabila basis dialiri tegangan negatif. Berdasarkan hasil pengamatan, sebagaimana yang tertera pada tabel diatas, maka disimpulkan bahwa kondisi transistor dalam keadaan baik ditunjukkan dengan terbacanya nilai transistor oleh multimeter analog dengan menyimpangnya jarum penunjuk. Namun sebelumnya, komponen ini hanya di periksa kondisinya apakah baik atau buruk, tanpa menentukan berapa nilainya. Pada IC tidak diuji menggunakan multimeter analog dan digital, melainkan memeriksa kaki apakah dalam kondisi baik dalam hal ini kakinya tidak patah.
Pada kegiatan ketiga yaitu menguji alat – alat dari komponen penunjang Dalam hal ini yang diuji yaitu sekring, konektor, dan baterai. Pada sekering dengan fungsi sebagai pembatas tegangan listrik. Bentuk sekering yang digunakan seperti tabung kecil dan transparan, sehingga untuk menguji alat berfungsi dengan baik dengan melihat kawat di dalam sekering tidak putus. Apabila putus, maka sekeringnya dapat dikatakan rusak. Dalam pengujiannya tidak menggunakan multimeter analog dan multimeter digital. Hanya mengamati bagian dalamnya saja. Pada baterai dengan fungsi sebagai sumber tegangan untuk rangkain listrik, diuji menggunakan multimeter digital dengan tegangan 9V, namun yang ditunjukkan pada multimeter yaitu 4,68 V. Hal ini disebabkan karena baterainya digunakan secara berulang – ulang dan semakin lama hambatan didalam baterai semakin besar sehingga tegangannya semakin berkurang.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum, dapat disimpulkan bahwa:
Komponen elektronika ada 3 jenis, yaitu komponen pasif dibagi menjadi resistor, kapasitor, dan transformator. Komponen aktif dibagi menjadi dioda, transistor dan IC. Dan komponen penunjang dibagi menjadi sekring, konektor, dan baterai.
Fungsi dari komponen – komponen elektronika yaitu resistor berfungsi membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian, kapasitor berfungsi menyimpan elektron-elektron selama waktu yang tidak tertentu, transformator berfungsi menaikkan dan menurunkan tegangan, dioda berfungsi untuk penyearah arus, transistor berfungsi mentransfer atau memindah arus, IC berfungsi sebagai penguat daya, sekering berfungsi pengaman dalam suatu rangkaian listrik, konektor berfungsi menghubungkan komponen yang satu dengan komponen yang lain dan baterai berfungsi sebagai sumber tegangan.
Untuk mengetahui berfungsinya alat atau tidak dan mengetahui nilai yang terukur dapat digunakan multimeter analog dan multimeter digital. Jika menggunakan multimeter analog, jarum bergerak kekanan kembali ke posisi awal berarti alat dalam kondisi baik. Jika menggunakan multimeter digital, alat bisa menunjukkan nilai arus pada saat komponen dihubungkan dengan probe.
DAFTAR PUSTAKA
Haris, Abd. B, dkk. 2016. Dasar-Dasar Elektronika. Sulawesi Tengah : Edukasi Mitra Grafika.
Kho, Dickson. (2016). Jenis-Jenis Komponen Elektronika Beserta Fungsi dan Simbolnya. http://teknikelektronika.com/jenis-jenis-komponen-elektronika-beserta-fungsi-dan-simbolnya/. 8 Semptember 2016
Kammis, hadi. 2012. Mengenal Komponen Elektronika. Jakarta : Man Kalabahi
KE. 2016. Komponen Elektronika Resistor, Transistor, Kapasitor, Dioda. http:// Komponen Elektronika _ Resistor, Transistor, Kapasitor, Dioda.html. 8 September 2016
Teknik elektronika.http://teknikelektronika.com. Diakses pada tanggal 08 September 2016.