PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TERHADAP PERILAKU MENGONTROL GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES MILITUSDI DESA TALKANDANG KECAMATAN SITUBONDO KABUPATEN SITUBONDO F or Di abetic betic P atient
“
”
*Mirzahan T.A 2017 ABSTRAK : Promosi kesehatan adalah suatu bentuk intervensi atau upaya yang ditujukan ke pada perilaku, agar perilaku tersebut kondusif untuk kesehatan, promosi kesehatan mengupayakan agar perilaku individu, kelompok, atau masyarakat mempunyai pengaruh positif terhadap pemeliharaan dan peningkatan kesehatan, sehingga penderita Diabetes dapat berperilaku baik dalam hal . Peningkatan Gula Darah dapat di cegah dengan Perilaku Mengontrol Gula Darah dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Promosi Kesehatan Terhadap Perilaku Mengontrol Gula Darah. Penelitian ini menggunakan desain pre experimental design (one group pre post test design) dengan populasi se jumlah 32 responden. Sampel yang di gunakan sejumlah 30 responden dengan teknik Porposive sampling, kemudian data di olah menggunakan Windows SPSS 15.0 di mulai dengan uji Wilcoxon. Hasil dari penelitian di dapatkan nilai rata – – rata Perilaku Mengontrol Gula Darah sebelum dilakukan Promosi Kesehatan yaitu 40 % (Kurang Baik) 56.7 % (Cukup Baik) 3.3 % (Baik). Sesudah dilakukan Promosi Kesehatan yaitu 20 % (Kurang Baik) 53.3 % (Cukup Baik) 26.7 % (Baik). Hasil uji statistik Wilcoxon di dapatkan r table = 0,021 dengan tingkat signifikan 0,05 (p ≤ 0,05) maka membuktikan bahwa H1 diterima, yang berarti ada pengaruh dari Promosi Kesehatan terhadap Perilaku Mengontrol Gula Darah. Diharapkan responden memiliki keterbiasaan perilaku mengontrol gula darah dengan baik dan rutin agar gula darah dalam batas normal.
Kata Kunci :Promosi Kesehatan, Perilaku Mengontrol Gula Darah, Pasien Diabet PENDAHULUAN Diabetes mellitus adalah peningkatan kadar gula yang melibihi 100 atau 120. Berdasarkan teori diabetes mellitus adalah gangguan metabolisme yang di tandai dengan hiperglikemi atau abnormal yang berhubungan dengan abnormalitas metabolism karbohidrat, lemak, dan protein yang disebabkan oleh penurunan sekresi insulin atau mikrovaskular, makrovaskular, dan neoropati. Perilaku tersebut merupakan factor yang mempengaruhi kesehatan individu, dalam rangka membina dan meningkatkan kesehata penderita diabetes militus (Yuliana Elin, 2009).
Pada tahun 65 diabetes menunjukkan peningkatan yang mencolok, pasien Diabetes Militus lebih dari 5 tahun memiliki durasi penyakit yang berkepanjangan. Pasien diabetes tersebut memiliki tren yang sama dengan kelompok kontrol (Muhammad dkk., 2011).Wabah ini tidak merata keliling dunia. Sementara prevalensi di seluruh dunia pada kasus diabetes adalah 3-4%, beberapa negara dan wilayah mengalami peningkatan, tingkat angka kejadian diabetes lebih dari 10%. Beberapa negara di Timur Tengah, di mana dalam beberapa kasus, peningkatan diabetes antara orang dewasa memasuki usia lansia 16%. Diabetes adalah penyakit yang relatif baru.Berdasarkan jurnal yang saya
dapat menunjukkan bahwa sekitar 1/3 dari diabetes tipe 2 dan setiap lainnya tipe 1 pasien. (khalit dkk., 2015) Dari info datin (Pusat data dan informasi dan kementrian kesehatan RI), bahwa penderita Diabetes Militus di Jawa Timur sebanya jumlah penduduk 28.855.895 Jiwa dengan usia diatas 14 tahun. Bagi penderita Diabetes Militus yang telah di diagnose oleh Dokter yaitu sebanyak 605.974 Jiwa, dengan prosentase 2,1 %. Dan bagi penderita yang belum di Diagnosa oleh Dokter sebanyak 115.424 Jiwa dengan prosentase 0,4%, ditandai dengan poli pagia, poli dipsi,poli uri (Pusat data dan informasi dan kementrian kesehatan RI., 2014). Setelah dilakukan study pendahuluan di Desa Talkandang Kecamatan Situbondo Kabupaten Situbondo sebanyak 10 (100 %) tidak melakukan perilaku mengontrol gula darah dengan baik. Responden tersebut tidak mengetahui cara mengontrol pola makan, olahraga dan priksa ke dokter dengan baik dan rutin. Bahkan bentuk ringan dari disfungsi kognitif. Fungsi tersebut Mungkin menghambat aktivitas sehari-hari tergantung pada kerja dan situasi yang memerlukan berbagai domen kognitif seperti kecerdasan umum, kecepatan proses, psikomotor efisiensi, perhatian, persepsi, belajar, memori, dan eksekusi. Temuan kami menunjukkan bahwa durasi Diabetes Militus penting dalam patogenesis kerusakan kognitif. Ada kemungkinan bahwa tidak seimbangan metabolic dan faktor lainnya dapat berinteraksi. Pada kasus tersebut dikarenakan meningkatnya pola makan dan menurunnya pola aktifitas sehingga menyebabkan gangguan metabolic. Baik tidak langsung dan mengakibatkan saraf pusat yang berubah fungsi sistem dan gangguan kognisi. Menyebabkan penyakit makrovaskular otak dan infark serebral. Hiperglikemia kronik merupakan salah satu penentu dari penurunan kognitif pada orang (Andra ., 2011). Perilaku merupakan factor terbesar kedua setelah factor lingkungan yang mempengaruhi kesehatan individu, kelompok, atau masyarakat. Oleh sebab itu, dalam hal membina dan meningkatkan kesehatan
masyarakat. Intervensi atau upaya yang di tunjukkan kepada factor perilaku ini sangat strategis. (Soekidjo., 2012). Upaya agar masyrakat atau mengadopsi perilaku kesehatan dengan cara bujukan, imbauan, ajakan, memberikan informasi, dan memberikan kesadaran melalui kegiatan yang disebut pendidikan atau promosi kesehatan. Memang dampak yang akan timbul dari cara ini terhadap perilaku masyarakat, akan memakan waktu lama dibanding dengan cara koersi.Namun demikian, bila perilaku tersebut berhasil di adopsi masyarakat, maka akan langgeng, bahkan selama hidup dilakukan. Dalam rangka pembinaan dan peningkatan perilaku kesehatan masyarakat, tampak pendekatan educasi (pendidikan kesehatan). Dapat di simpulkan bahwa pendidikan atau promosi kesehatan adalah bentuk intervensi atau upaya yang di tinjukkan kepada perilaku, agar perilaku tersebut kondusif mengupayakan agar perilaku individu, kelompok, masyarakat mempunyai pengaruh positif terhadap pemeliharan dan peningkatan kesehatan (Soekidjo., 2012) Berdasarkan fenomena di atas, peneliti sebagai tenaga kesehatan merasa tertarik untuk memberikan promosi kesehatan kepada pasien dengan kasus diabetes militus dengan judul pengaruh promosi kesehatan terhadap control gula darah pada pasien diabetes militus. Di desa Talkandang Kecamatan Situbondo Kabupaten Situbondo, hal ini dimaksudkan untuk memberikan perilaku hidup sehat. METODE Dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian one group – pre post test design (pre eksperimen) yang merupakan metode penelitian yang mengungkap hubungan sebab – akibat yang cara melibatkan satu kelompok subjek. Pada metode ini kelompok subjek diobservasi sebelum dilakukan intervensi. Untuk kelompok kasus dalam penelitian ini adalah seluruh penderita Diabetes Militus di Desa Talkandang Kecamatan Situbondo Kabupaten Situbondo yang berjumlah 32 responden. Sampling yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling adalah bahwa setiap subyek dalam populasi mempunyai kesempatan untuk terpilih atau tidak terpilih sebagai sampel (tujuan atau masalah dalam penelitian), sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah penderita Diabetes Militus di Desa Talkandang Kecamatan Situbondo Kabupaten Situbondo. Pada penelitian ini sample akan diambil dengan menggunakan sampling Random. Dengan menggunakan sampel random, peneliti tidak bisa menentuskan bahwa X lebih baik dari pada Y untuk penelitian. Yaitu dengan teknik mengacak sampel yang akan dipilih Dalam penelitian ini ada 1 kelompok perlakuan yaitu pemberian promosi kesehatan pada pasien penderita Diabetes Militus, jumlah subyeknya didapatkan 30 Responden dan seluruhnya dijadikan sampel oleh peneliti. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel penelitian adalah pengaruhu promosi kesehatan terhadap perilaku mengotrol gula darah pada pasien diabetes militus.Variabel dependen dalam penelitian ini adalah perilaku mengotrol gula darah. Dalam penelitian ini varaiabel Independen yang digunakan pada penelitian ini adalah pemberian promosi kesehatan Variabel dependen dalam penelitian ini adalah perilaku mengotrol gula darah. Penelitian ini dilaksanakan pada 6 – 15 September 2017. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan SAP (satuan acara penyuluhan) sebagai teratmennya sedangkan untuk mengobservasi digunakan lembar kuesoner. Dalam pemberian terapi ini peneliti memberikan penyuluhan tentang perilaku mengontrol gula darah yang baik bagi penderita diabetes. Sebelum instrumen digunakan alat sebagai pengumpul data pada penelitian ini terlebih dahulu dilakukan uji coba pada kuisoner dilakukan pada desa bantaran. Dengan jumlah 30 responden dengan dasar bahwa tempat uji instrument mempunyai karakteristik yang sama dengan tempat penelitian. Uji coba dilakukan dengan cara: membandingkan nilai r tabel dengan nilai r hitung. Bila r hasil
(hitung)>r tabel, maka pertanyaan tersebut valid. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana perilaku mengontrol gula darah dan suatu alat ukur dalam mengukur suatu data. Untuk mengetahui validitas suatu instrumen (dalam hal ini kuesioner) dilakukan dengan cara melakukan korelasi antar skor masing-masing variabel dengan skor totalnya. Teknik korelasi yang digunakan korelasi Pearson Product Moment . Suatu variabel (pertanyaan) dinyatakan valid bila skor variabel tersebut berkorelasi secara signifakan dengan skor totalnya dengan cara membandingkan nilai r tabel dengan nilai r hitung. Bila r hasil (hitung) > r tabel, maka pertanyaan tersebut valid. Dari hasil uji validitas kuesioner mengenai perilaku mengontrol gula darah 15 pertanyaan yang valid (1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15). Dan diperoleh nilai r hitung minimum 0,809 dan nilai r maksimum 0,947 Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan alat ukur yang sama. Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan cara yaitu: Split Half (Teknik belah dua) yang dianalisis dengan rumus Spearman Brown. Untuk keperluan itu maka butir-butir instrumen di belah menjadi dua kelompok, yaitu kelompok instrumen ganjil dan kelompok genap. Selanjutnya, skor data tiap kelompok itu disusun sendiri. Skor total antara kelompok ganjil dan genap dicari korelasinya. Dinyatakan reliabel bila skor variabel berkorelasi secara signifikan dengan skor totalnya. Dengan cara membandingkan nilai r hitung (Alpha) dengan r tabel. Apabila r hitung (Alpha) > r tabel, maka pertanyaan tersebut reliabel,dari hasil uji reabilitas diperoleh r alpha kuesioner perilaku mengontrol gula darah 0,980 karena r hitung lebih besar dari r tabel maka pertanyaan tersebut reliable. HASIL Bab ini akan menyajikan hasil penelitian dengan judul pengaruh promosi kesehatan terhadap perilaku mengontrol gula darah pada pasien Diabetes Militus di Desa Talkandang Kecamatan Situbondo. Penelitian di lakukan pada tanggal 6 - 15 Juli 2017. Untuk
mendapatkan data peneliti menggunakan lembar persetujuan sebagai responden kepada responden setelah itu responden di berikan kuesioner untuk mengetahui apakah ada pengaruh promosi kesehatan terhadap perilaku mengontrol gula darah pada pasien Diabetes Militus di Desa Talkandang Kecamatan Situbondo Kabupaten SitubondoData umum yaitupenampilan karakteristik respondenperilaku mengontrol gula darah pada pasien Diabetes Militusterdiri dari: usia, jenis kelamin, pendidikan.Untuk data khusus terdiri dari sebelum dan sesudah dilakukannya intervensi. Data umum yaitu penampilan karakteristik responden perilaku mengontrol gula darah pada pasien Diabetes Militus terdiri dari: usia, jenis kelamin, pendidikan yaitu sebagai berikut: 1. Karakteristik responden berdasarkan usia responden Tabel
5.1:
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia di Desa Talkandang Kecamatan Situbondo Bulan Juli 2017
No
Usia
Frekuensi
(%)
1
35-37 tahun
11
36.7
2
38-40 tahun
11
36.7
3
41-43 tahun
8
26.7
30
100
Jumlah
Berdasarkan tabel 5.1 didapatkan jenis kelamin responden sebagian besar perempuan tahun yaitu sejumlah 19 responden (63,3%). 3. Karakteristik responden pendidikan responden Tabel 5.1:
No 1 2 3
2. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin responden Tabel
No 1 2
5.1:
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di Desa Talkandang Kecamatan Situbondo Bulan Juli 2017
Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Jumlah
Frekuensi 11 19 30
(%) 36.7 63.3 100
Sumber: data primer, kuesioner 2017
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan di Desa Talkandang Kecamatan Situbondo Bulan Juli 2017
Pendidikan
Frekuensi
(%)
6 19 5 30
20 63.3 16.7 100
SD SMP SMA Jumlah
Sumber: data primer, kuesioner 2017 Berdasarkan tabel 5.1 didapatkan pendidikan responden sebagian besar smp tahun yaitu sejumlah 19 responden (63,3%).
Data Khusus 1. Karakteristik Perilaku Mengontrol Gula Darah berdasarkan hasil sebelum dilakukan promosi kesehatan Tabel 5.1:
Sumber: data primer, kuesioner 2017 Berdasarkan tabel 5.1 didapatkan usia responden sebagian besar usia 35-37 tahun yaitu sejumlah 11 responden (36,7%).
berdasarkan
No 1 2 3
Distribusi Frekuensi Perilaku Mengontrol Gula Darah Sebelum Dilakukan Promosi Kesehatan di Desa Talkandang Kecamatan Situbondo Bulan Juli 2017
Perilaku Mengontrol Gula Darah
Frekuensi
(%)
Kurang baik Cukup baik Baik Total
12 17 1 30
40 56.7 3.3 100
Sumber: data primer, kuesioner 2017 Berdasarkan tabel 5.12 didapatkan sebelum dilakukan promosi kesehatan yaitu cukup baik 17 sebanyak (56,7). Karakteristik berdasarkan hasil kualitas hidup.
2. Karakteristik Perilaku Mengontrol Gula Darah berdasarkan hasil sesudah dilakukan promosi kesehatan Tabel 5.1:
Distribusi Frekuensi Perilaku Mengontrol Gula Darah Sesudah Dilakukan Promosi Kesehatan di Desa Talkandang Kecamatan Situbondo Bulan Juli 2017
No
Mengontrol GulaDarah
Frekuensi
(%)
1 2 3
Kurang baik Cukup baik Baik Total
6 16 8 30
20 53.3 26.7 100
Sumber: data primer, kuesioner 2017 Berdasarkan tabel 5.12 didapatkan sesudah dilakukan promosi kesehatan yaitu cukup baik 16 sebanyak (53,3%). Karakteristik berdasarkan hasil kualitas hidup.
5.1 Analisis Data Analisispengaruh promosi kesehatan terhadap perilaku mengontrol gula darah pada pasien Diabetes Militus di Desa Talkandang Kecamatan Situbondo Tabel 5.1:
Distribusi Frekuensi Kategori Pengaruh Promosi Kesehatan Terhadap Perilaku Mengontrol Gula Darah Pada Pasien Diabetes Militus di Desa Talkandang Kecamatan Situbondo 2017
Kurang
Sesudah Promosi Kesehatan Cukup Baik Jumlah F % f % F % 4 13 4 13,5 12 40
SebelumPromos i kesehatan Kurang
f 4
% 14
Cukup
1
3
12
40
4
13,5
17
57
Baik
1
3
0
0
0
0
1
3
Jumlah
6
20
16
53
8
27
30
100
ρ
0,021
Sumber : Data Primer Kuesioner Penelitian 2017 Berdasarkan tabel 5.14 di atas di dapatkan data sebagian besar kategori sebelum dengansesudah sebanyak 12 responden (40%). Berdasarkan hasil analisis statistic uji wilcoxon dengan bantuan software program SPSS for windows, dari hasil uji korelasi tersebut di dapatkan bahwa nilai ρ = 0,021, dengan tingkat signifikan 0,05 ( ρ ≤ 0,05) sehingga dapat dinyatakan bahwa H1 diterima, yang artinya ada pengaruh promosi kesehatan terhadap perilaku mengontrol gula darah pada pasien Diabetes Militus di Desa Talkandang Kecamatan Situbondo PEMBAHASAN Berdasarkan hasil dari penelitian di dapatkan ada pengaruh antara promosi kesehatan terhadap perilaku mengontrol gula darahρ = 0,021 <α = 0,5.Hal ini ditunjukan dengan antusiasme penderita diabetes mengikuti penyuluhan tentang berperilaku mengontrol gula darah pada penderita diabetes, dimana hal tersebut dapat menambah pengetahuan penderita diabetes dalam melakukan mengontrol gula darah. Perilaku mengontrol gula darah dalam melaksanakan manajemen diabetes sangat berperan dalam mengontrol gula
darah.perilaku mengontrol gula darah didefinisikan sebagai sejauh mana penderita diabetes dapat mengontrol gula darah dalam batas normal dan sejauh mana perubahan gaya hidup yang meliputi perilaku kesehatan dalam hal makan,olahrga dan kontrol kedokter. promosi kesehatan adalah suatu bentuk intervensi atau upaya yang ditujukan kepada perilaku, agar perilaku tersebut kondusif untuk kesehatan. Dengan perkataan lain, promosi kesehatan mengupayakan agar perilaku individu, kelompok, atau masyarakat mempunyai pengaruh positif terhadap
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan (Notoadtmodjo,2012). WHO (World Health Organization) dalam Notoadtmodjo (2012), promosi kesehatan adalah porses untuk meningkatkan kesehatannya.Selain itu, untuk mencapai derajat kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental dan sosial, maka masyarakat harus mampu mengenal dan mewujudkan aspirasinya, kebutuhannya, dan mampu mengubah atau mengatasi lingkungannya (lingkungan fisik, sosial budaya, dan sebagainya). Sebagian masyarakat dengan latar belakang pendidikan yang rendah pengetahuan tentang penanganan perilaku mengontrol gula darah perlu mendapatkan dukungan pengetahuan melalui seminar atau penyuluhan promosi kesehatan. karena promosi kesehatan untuk pasien dengan penyakit kronis seperti diabetes berperan penting dalam kepatuhan therapi, baik dalam bentuk promosi kesehatan yang disesuaikan dengan kasus, atau partisipasi dalam promosi kesehatan seperti seminar kesehatan, dimana hal tersebut memiliki efek mendalam pada pengetahuan dan pemahaman tentang risiko pada penyakit pasien. serta motivasi dan dukungan keluarga yang harus dipertahankan dalam mendampingi anggota keluarganya menjalankan program berperilaku mengontrol gula darah, agar program yang dijalankan sesuai dengan anjuran dari petugas kesehatan, dengan motivasi dan dukungan yang kuat terutama dari seorang suami / istri, akan berpengaruh besar dalam keberhasilan seorang penderita diabetes untuk menjalankan program berperilaku mengontrol gula darah. Berdasarkan analisa yang saya dapat, bahwa ada pengaruh promosi kesehatan terhadap perilaku mengontrol gula darah. Sebelum dilakukan promosi kesehatan terhadap perilaku mengontrol gula darah perilaku yang baik hanya 1 respondon sedangkan setelah di lakukan promosi kesehatan ada peningkatan dalam hal berpeliku, yang awalnya hanya 1 yang berperilaku setelah dilakukan promosi kesehatan menjadi 8.
KESIMPULAN Dari hasil penelitian dan pembahasan penelitian di atas dapat di simpulkan perilaku Mengontrol Gula Darah Pasien Diabetes Militus di Desa Talkandang Kecamatan Situbondo Kabupaten Situbondo sebelum di lakukan Promosi Kesehatan adalah sebagian besar dengan kategori cukup baik sebanyak 17 Responden (56.7%). Perilaku Mengontrol Gula Darah Pasien Diabetes Militus di Desa Talkandang Kecamatan Situbondo Kabupaten Situbondo sesudah di lakukan Promosi Kesehatan adalah sebagian besar dengan kategori cukup baik sebanyak 16 Responden (53.3%). Ada Pengaruh yang signifikan promosi kesehatan terhadap perilaku mengontrol gula darah DI Desa Talkandang Kecamatan Situbondo Kabupaten Situbondo dengan ρ = 0,021 dengan tingkat signifikan 0,05 (ρ ≤ 0,05). SARAN Diharapkan profesi keperawatan sering memberikan penyuluhan agar masyarakat dapat meningkatkan kualitas hidup dan lebih sering merekomendasikan promosi kesehatan. Diharapkan Responden harus bisa menerapkan perilaku mengontrol gula darah yang lebih baik, dengan berperilaku mengontrol gula darah dapat meningkatkan kualitas hidup dan gula darah dapat terkontrol dengan baik. REFERENSI Amin,
Hurdhi. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC, Edisi Revisi, Jilit 1, Penerbit Mediaction, Jl Ring Ruat Barat, Godegen Rt 5 Tamantirto, Kasihan Bantul, Jogjakarta. Andi, 2015. Pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan, perilaku dan gula darah pada pasien diabetes, Journal Husada Mahakam Einar, Anna. 2015. Public health and prevention of blindness in diabetes, International Journal of Diabetes Mellitus.
Kementerian Kesehatan RI, 2014. INFODATIN pusat data dan informasi kementrian kesehatan RI, Situasi Dan Analisa Diabetes. Jl HR Rasuna Said Blok x5 Kav.4-9 Lantai 6 Blok C. Jakarta Selatan Muhammed , Barra , Nazia , Bhaskarphillai. 2015. Cognitive impairment in type 2 diabetes mellitus, International Journal of Diabetes Mellitus. Kartini. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan, Edisi Revisi 2012, PT Rineka Cipta, Jakarta. Notoatmodjo. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan, Edisi Revisi 2012, PT Rineka Cipta, Jakarta. Nursalam. 2014. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, edisi 3., Salemba Medika, Jakarta Selatan 12610. Suketjo. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan, Edisi Revisi 2012, PT Rineka Cipta, Jakarta. Sudoyo 2009. Buku Ajar Penyakit Dalam, Edisi 4, Jilid 1,2,3. Internal Publishing, Jakarta. Srikandi. 2009. 100 Questions & Answers Diabetes, PT Elex Media Komputindo, Jakarta. Saragih. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan, Edisi Revisi 2012, PT Rineka Cipta, Jakarta. Wahit , Nurul , Joko S. 2015. Standart Asuhan Keperawatan Dan Prosedur Tetap Dalam Praktik Keperawatan, Konsep dan Aplikasi Dalam Praktek Klinik, Penerbit Salemba Medika. Jakarta Selatan 12610. Yuliana elin 2009. ISO Farmakoterapi, Medi Action. Jakarta. Zimmet 2015. Public health and prevention of blindness in diabetes, , International Journal of Diabetes Mellitus.