Maksud untuk mengatur pelaksanaan PBJ di PLN dan Tujuan agar pelaksanaan PBJ dilakukan secara efisien, efektif, terbuka dan bersaing, transparan, adil tidak diskriminatif dan akuntabel sehin…Full description
Penjelasan Prinsip Pengadaan Barang dan JasaDeskripsi lengkap
Full description
Berisi prinsip2 pengadaan barang dan jasa di IndonesiaDeskripsi lengkap
pengadaan Barang dan jasa pemerintah
Deskripsi lengkap
slide kelompokDeskripsi lengkap
sop pengadaan barang dan jasaFull description
TUGAS KULIAH
PENGADAAN BARANG DAN JASA
JUDUL
PENGADAAN JASA KONSTRUKSI
OLEH:
RIFKI
1420 922012
PROGRAM MAGISTER TEKNIK SIPIL
JURUSAN TEKNIK SIPIL-FAKULTAS
TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS
2016
BAB I. Pendahuluan
Proyek konstruksi
Proyek konstruksi merupakan proyek berupa pekerjaan membangun atau membuat produk fisik. Sebagai contoh adalah proyek pembangunan jalan raya, jembatan atau pembangunan boiler (Santosa, 2008: 5).
Pekerjaan Konstruksi adalah seluruh pekerjaan yang berhubungan dengan pelaksanaan konstruksi bangunan atau pembuatan wujud fisik lainnya. (Perpres No.4 Tahun 2015)
Pengadaan
Definisi pengadaan menurut Keppres No. 80 tahun 2003, Pengadaan barang/jasa pemerintah adalah kegiatan pengadaan barang/jasa yang dibiayai dengan APBN/APBD, baik yang dilaksanakan secara swakelola maupun oleh penyedia barang/jasa.
Perpres No. 54 Tahun 2010, pengadaan adalah kegiatan untuk memperoleh barang/jasa oleh Kementrian /Lembaga/ Satuan Kerja Perangkat Daerah/Institusi lainnya (K/L/D/I), yang prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan untuk memperoleh barang/jasa.
Menurut Perpres No. 70 Tahun 2012,Pengadaan adalah kegiatan untuk memperoleh barang/jasa oleh Kementrian /Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/Institusi yang prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan untuk memperoleh barang/jasa.
Prinsip dasar dalam proses pengadaan menurut Keppres No.80 Tahun 2003 pasal 3 yaitu:
Efisien
Efisien berarti pengadaan barang/jasa harus diusahakan dengan menggunakan dana dan daya yang terbatas untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalam waktu sesingkat-singkatnya serta dapat di pertanggung jawabkan.
Efektif
Efektif berarti pengadaan barang/jasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya sesuai sasaran yang ditetapkan.
Terbuka dan bersaing
Terbuka dan bersaing berarti pengadaan barang/jasa harus terbuka bagi penyedia barang jasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang sehat antara penyedia barang/jasa yang setara dan memenuhi syarat/kriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan.
Transparan
Transparaan berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barang/jasa, termasuk syarat teknis administrasi pengadaan, tata cara evaluasi, hasil evaluasi, penetapan calon penyedia barang/jasa, sifatnya terbuka bagi peserta penyedia barang/jasa yang berminat serta bagi masyarakat luas pada umumnya.
Adil/Tidak diskriminatif
Adil/tidak diskriminatif berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia barang/jasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu, dengan cara dan atau alasan apapun.
Akuntabel
Akuntabel berarti harus mencapai sasaran baik fisik, keuangan, maupun manfaat bagi kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pelayanan masyarakat sesuai prinsip-prinsip serta ketentuan yang berlaku dalam pengadaan barang/jasa.
E-Procurement (Pengadaan Barang dan Jasa Secara Elektronik)
E-procurement menurut Bappenas (2008), e-procurement adalah proses pengadaan barang/jasa pemerintah yang pelaksanaannya dilakukan secara elektronik yang berbasis web/internet dengan memanfaatkan fasilitas teknologi komunikasi dan informasi yang meliputi pelelangan umum secara elektronik yang diselenggarakan oleh Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).
E-procurement adalah pengadaan barang/jasa yang dilaksanakan dengan menggunakan teknologi informasi dan transaksi elektronik sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) adalah unit kerja K/L/D/I yang dibentuk untuk menyelenggarakan sistem pelayanan pengadaan barang/jasa secara elektronik.
E-tendering adalah tata cara pemilihan penyedia barang/jasa yang dilakukan secara terbuka dan dapat diikuti oleh semua penyedia barng/jasa yang terdaftar pada sistem pengadaan secara elektronik dengan cara menyampaikan 1 (satu) kali penawaran dalam waktu yang telah ditentukan.
BAB II. Isi
Secara umum untuk pelaksanaan pengadaan jasa konstruksi terbagi pada 3 (tiga) tahap kegiatan. Yaitu:
1. Persiapan pemilihan penyedia pekerjaan konstruksi
2. Pelaksanaan Pemeilihan penyedia pekerjaan konstruksi
3. Penandatanganan dan pelaksanaan kontrak.
Berikut gambaran Tata Cara Pemilihan Penyedia Jasa Konstruksi, detil tatacara ada pada Dokumen Lampiran III Perpres No.54 Tahun 2010. Berikut secara garis besar dari alur pelaksanaan pengadaan jasa konstruksi:
PERSIAPAN PEMILIHAN PENYEDIA PEKERJAAN KONSTRUKSI
Rencana Umum Pengadaan
Pengkajian Ulang Rencana Umum Pengadaan
Penyusunan dan Penetapan Rencana Pelaksanaan Pengadaan
Pemilihan Sistem Pengadaan
Pemilihan Metode Penilaian Kualifikasi Pengadaan
Pemilihan Metode Penyampaian Dokumen Penawaran
Pemilihan Metode Evaluasi
Penyusunan Tahapan dan Jadwal Pelelangan
Pemilihan Jenis Kontrak
Penyusunan Dokumen Pengadaan
PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA PEKERJAAN KONSTRUKSI
Pelelangan Umum Secara Pascakualifikasi Metode Satu Sampul Evaluasi Sistem Gugur
Pemilihan Langsung Secara Pascakualifikasi Metode Satu Sampul dan Evaluasi Sistem Gugur
Pelelangan Umum Prakualifikasi Metode Dua Tahap dan Evaluasi Sistem Nilai Dan Sistem Penilaian Biaya Selama Umur Ekonomis
Pelelangan Terbatas
Pelaksanaan Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Melalui Penunjukan Langsung dan Pengadaan Langsung
Pelelangan/Pemilihan Langsung Gagal dan Tindak Lanjut Pelelangan/Pemilihan Langsung Gagal
PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK
Penandatanganan Kontrak
Pelaksanaan Kontrak
Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
Penyusunan Program Mutu
Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak
Mobilisasi
Pemeriksaan Bersama
Pembayaran Uang Muka
Perubahan Kegiatan Pekerjaan
Laporan Hasil Pekerjaan
Pembayaran Prestasi Pekerjaan
Dendan dan Ganti Rugi
Penyesuaian Harga
Keadaan Kahar
Perpanjangan Waktu Pelaksanaan
Kerjasama Antara Penyedia dan Sub Penyedia
Serah Terima Pekerjaan
Penghentian dan Pemutusan Kontrak
BAB III. Kesimpulan
Dalam melaksanakan Pengadaan Jasa Kunstruksi, setiap pihak yang berkepentingan terhadap pengadaan konstruksi harus mengikuti alur-alur yang ada pada Perpres Nomor.54 Tahun 2010 yang dengan terperinci mengatur dan membahas proses pengadaan jasa konstruksi agar pekerjaan yang berhubungan dengan pelaksanaan konstruksi bangunan atau pembuatan wujud fisik lainnya berjalan dengan baik dan mengeluarkan output pekerjaan yang sesuai dengan prinsip dasar pengadaan barang dan jasa yaitu:
Efisiensi
Efektif
Terbuka dan bersaing
Transparan
Adil dan tidak diskrimintafi
Akuntabel
BAB IV. Daftar Pustaka
----------, 2003.Keputusan Presiden No. 80 Tahun 2003.Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah.
----------, 2012.Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012.Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah.
----------, 2010.Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010.Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah.
Santosa, Budi. 2008. Manajemen Proyek : Konsep & Implementasi. Graha Ilmu. Yogyakarta.