PENETAPAN PENETAPAN KRITERIA KRIT ERIA AUDIT
1. Pengertian Kriteri Kriteriaa Audit Audit adalah adalah standa standar, r, ukuran ukuran,, harapa harapan, n, dan prakti praktik k terbaik terbaik yang yang
seharusnya dilakukan atau dihasilkan oleh entitas yang diaudit.Terdapat perbedaan dalam penetapan kriteria antara audit laporan keuangan dan audit kinerja. Dalam audit atas laporan keuangan kriterianya sudah baku yaitu berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) sedangkan untuk audit kinerja kriterianya bersifat spesifik untuk setiap setiap tuju tujuan an audi auditn tnya ya.. Ketik Ketikaa audi audite teee telah telah memilik memilikii kriteri kriteriaa maka maka harus harus diuji, diuji, sedan sedangk gkan an dalam dalam hal audi audite teee belum memiliki kriteria auditor harus membangun kriteria tersebut. Atas setiap pemilihan kriteria, auditor perlu mengomunikasikannya dengan dengan auditee auditee.. Konsep Konsep kriteri kriteriaa pemerik pemeriksaan saan harus harus didisk didiskusi usikan kan dengan dengan obyek obyek pemeriksaan untuk memperoleh masukkan. kemudian kriteria pemeriksaan yang telah disepakati (didiskusikan) akan digunakan sebagai bahan ealuasi atau pemeriksaan. 2. Pende Pendekat katan an yang yang Diguna Digunakan kan Audito Auditorr bisa bisa mengg mengguna unakan kan ! pendek pendekatan atan dalam dalam menetap menetapkan kan kriteri kriteriaa audit audit yaitu yaitu kriteria kriteria proses dan kriteria kriteria hasil. Penilaian Penilaian proses dan hasil hanya hanya dapat dilakukan dilakukan dengan baik apabila sudah tersedia standar proses kerja, termasuk standar input dan output. "ara membedakan membedakan kedua pendekatan tersebut adalah sebagai berikut # a. Apakah auditee telah bekerja dengan $ara yang benar % &a'aban pertanyaan ini mengarah pada penggunaan sumber daya dan proses kerja auditee. b. Apakah auditee telah men$apai hasil yang benar% &a'aban pertanyaan ini mengarah pada hasil kerja auditee. eskipun dalam setiap tujuan audit dapat digunakan dua jenis kriteria (proses dan hasil), namun dalam praktiknya penerapan kriteria proses dan kriteria hasil dalam audit dilakukan sessuai kebutuhan, yakni dapat digunakan salah satu dan dapat pula se$ara bersamaan. 3. PENERAPAN
Penetapan kriteria proses dan kriteria hasil dikaitkan dengan tujuan audit sebagai berikut # a. Pada audit kinerja Kriteria proses berkaitan dengan $ara kerja dan sumber daya yang seharusnya digunakan dalam proses pekerjaan. Kriteria hasi berkitan dengan ter$apainya * sesuai dengan standar yang ditetapkan. b. Pada audit keuangan Kriteria proses berkaitan dengan stadar, $ara kerja, dan pengguanaan sumber daya untuk menghasilkan informasi yang benar dalam rangka pengambilan keputusan. Kriteria hasil di'ujudkan dalam bentuk informasi yang benar dan dapat diper$aya sebagai bahan pengambilan keputusan. $. Pada audit kepatuhan Kriteria proses berkaitan dengan penggunaan $ara+$ara dan penggunaan sumber daya yang dapat menjamin terpenuhinya ketaatan atas kriteria hasil. 4. Penggunaan Kriteria a. Apabila auditee mempunyai kriteri yang jelas atas hasil yang ingin di$apai, penelaahan kegiatan melalui kriteria hasil lebih efektif dibandingkan kriteria proses b. Apabila hasil dinyatakan dalam kualitatif melainkan dalam bentuk kuantitatif. Sebaiknya menggunakan kriteria proses $. Apabila auditee tidak memiliki proses atau $ara yang baik untuk men$apai hasil yang diinginkan, auditor akan lebih banyak menekankan audit pada kriteri hasil dibandigkan dengan kriteria proses. d. Kriteria audit dapat dituangkan dalam bentuk model Of good goverment (model
5.
6.
pengelolaan yang baik) Manfaat Kriteria Audit a. Sebagai dasar komunikasi antara tim audit dan manajemen entitas yang diudit mengenai sifat audit b. Sebagai alat mengaitkan tujuan dan program audit selama pengujian terin$i c. Sebagai dasar penetapan prosedur pengumpulan data d. Sebagai dasar penetapan temuan dan menambah bentuk obserasi audit Karakteristik Kriteria Audit Kriteria yang tepat adalah kriteria yang sesuai dengan karakteristik khusus darii entitas yang diaudit. Auditor harus meyakini bah'a kriteria yang digunakan sesuai
untuk menilai dan mengealuasi kegiatan yang dilakukan yaitu # Dapat diper$aya, bjektif, -erguna Dapat dimengerti, Dapat diperbandingkan, Kelengkapan dan Dapat diterima 7. angka!" angka! Da#a$ Menentukan Kriteria Audit a. enilai ketetapan karakteristik kriteria audit b. enentukan sumber kriteria audit $. engembangkan kriteria audit d. engomunikasikan Kriteria dengan auditee
%. &u'ungan antara Audit(r dan Auditee da#a$ $enentukan Kriteria ubungan auntara auditor dan auditee dalam menentukan
dan
mengembangkan $riteria audit $ukup penting, namun auditor harus menyadari pengaruh negatifnya. -erdiskusi dengan auditee memberikan kesempatan bagi auditor untuk menguji objektiitas kriteria yang akan dipakai. ). *(nt(! Penera+an Kriteria Audit ,agian Peren-anaan dan Pengadaan DM
TIM AUDIT KINER/A
EKRETARIAT /ENDERA KEMENTERIAN KEUAN0AN
Auditee
# S*T&*/ K**/K*0
Tahun -uku
# !12
Dibuat oleh
# /eneng Tri 3ahayu Sis'aty
Direie' oleh
# o$h. -ara Ampera
TU/UAN
# enetapkan kriteria audit
angka!"#angka!
2. /ilai ketepatan karakteristik kriteria audit.
!. Tentukan sumber kriteria audit.
. Kembangkan kriteria audit.
4. Komunikasikan kriteria dengan auditee.
&asi#
1. Meni#ai Kete+atan Karakteristik Kriteria Audit Tim audit merumuskan kriteria pemeriksaan dengan mempertimbangkan hal+hal
sebagai berikut# a. Ke'ajaran standar kriteria
b. Dapat diterima oleh semua pihak, baik lembaga yang diaudit, pemerintah, maupun masyarakat umum lainnya.
$. en$erminkan praktik yang baik.
2.
u$'er Kriteria Audit 0ntuk merumuskan kriteria yang baik, tim audit mempelajari berbagai ma$am
peraturan, kebijakan pemerintah, dan standar yang terkait dengan pelaksanaan pembinaan dan pengelolaan sumber daya manusia di lingkungan Kemenkeu yang dilakukan oleh Sekretariat &enderal. Setjen Kemenkeu, tepatnya -iro Sumber Daya anusia -agian Peren$anaan dan Pengadaan, menggunakan beberapa standar yang mengatur mengenai prosedur pelaksanaan penyiapan pembinaan, dan pengelolaan sumber daya manusia, antara lain#
2. PP /omor 22 Tahun !11! Tentang Perubahan Atas PP /omor 56 Tahun !111 Tentang Pengadaan P/S
!. Kep K-K/ /omor 22 Tahun !11! Tentang Ketentuan Pelaksanaan PP /omor 56 Tahun !111 Tentang Pengadaan P/S sebagaimana telah diubah dengan PP /omor 22 Tahun !11!
. PK /o. 2117PK.1!7!121 Tentang Standar -iaya Tahun Anggaran !122
4. PK 264 Tahun !121 Tentang rganisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan
Disamping itu, tim audit melakukan komunikasi dengan tim audit lainnya yang memeriksa jenis kegiatan yang sama untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman. 0paya lain yang dilakukan oleh tim audit adalah mempelajari $ontoh pelayanan yang baik dari instansi lain sebagai suatu perbandingan.
3. Menge$'angkan Kriteria Audit 2) Tujuan Audit Tetap 2 Apakah struktur organisasi dan pengelolaan keuangan telah mendukung
pelaksanaan penyiapan pembinaan dan pengelolaan SD di lingkungan Kemenkeu% Kriterianya dijabarkan sebagai berikut # 1. enetapkan struktur organisasi yang memadai untuk mendukung pelaksanaan penyiapan pembinaan, dan pengelolaan SD. 2. Adanya subbagian peren$anaan SD yang mempersiapkan bahan pelaksanaan analisis kebutuhan sumber daya manusia di lingkungan Kementerian Keuangan. 3. Adanya subbagian formasi dan penyaringan yang mempersiapkan bahan penyusunan formasi di lingkungan Kementerian Keuangan dan
penyiapan bahan penyusunan ren$ana dan pelaksanaan Penyaringan "alon Pega'ai /egeri Sipil8. !) Tujuan Audit Tetap ! Apakah proses pembinaan dan pengelolaan telah sesuai dengan standar dan prosedur yang ditetapkan%
Kriterianya dijabarkan sebagai berikut. 2. emiliki standar pelayanan dalam melaksanakan kegiatan penyiapan. Adanya standar penyiapan yang jelas berlaku pada Setjen •
•
!.
Kemenkeu. Standar tersebut telah disosialisasikan dan diketahui oleh seluruh
pega'ai. Standar tersebut jelas, mudah dipahami dan dimengerti.. • elaksanakan kegiatan penyiapan sesuai standar yang telah ditetapkan. Adanya proses kegiatan penyiapan SD yang dilakukan sesuai •
•
dengan prosedur yang telah dibakukan. Adanya realisasi ketepatan 'aktu pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan standar. . engidentifikasi, menilai, dan menangani risiko+risiko yang timbul dalam proses penyiapan. adanya subbagian penempatan dan ealuasi pelaksanaan kebijakan • sumber daya manusia yang melakukan ealuasi pelaksanaan
•
kebijakan SD di Setjen Kemenkeu. Adanya pelaporan atas permasalahan
yang
terjadi
dalam
pelaksanaan kegiatan.
4.Meng($unikasikan Kriteria dengan Audite. Dalam diskusi antara auditee dengan tim
audit, auditee menyetujui model kriteria yang diajukan oleh tim audit.
IDENTIIKAI AUDIT
Setelah kriteria ditetapkan, langkah selanjutnya adalah mengidentifikasikan jenis bukti yang akan dikumpulkan , baik sumber bukti yang berasal dari lingkungan internal atau eksternal organisasi auditee dan menentukan metodologi pengumpulan bukti yang akan dipergunakan.Pengumpulan
bukti dilakukan oleh auditor mulai dari tahap peren$anaan
sampai dengan tahap tindak lanjut
1. Manfaat Identifikasi ,ukti Audit a. -ukti akan digunakan untuk
mendukung temuan,
kesimpulan,
dan
rekomendasi audit. b. -ukti+bukti audit mempunyai peran yang sangat penting terhadap keberhasilan pelaksanaan audit. 2. /enis ,ukti Audit -ukti audit adalah informasi yang dikumpulkan dan digunakan untuk mendukung temuan audit. Auditor harus meren$anakan se$ara $ermat jenis bukti yang akan dipergunakan dan sumber dari mana bukti+bukti tersebut akan diperoleh. Se$ara umum terdapat empat jenis bukti audit yang dapat dikumpulkan oleh auditor yaitu bukti fisik, bukti dokumenter, bukti kesaksian dan bukti analisis . Auditor harus mempertimbangkan tingkat keandalan dan releansi jenis bukti yang
akan
dikumpulkan, sesuai dengan tujuan dan lingkup audit. 3. u$'er ,ukti Audit -erdasarkan sumbernya, bukti+bukti audit dapat berasal dari # a. 9nternal *ntitas yang Diaudit b. *ksternal *ntitas yang Diaudit $. Sumber+sumber :ain 4. Ke-uku+an K($+etensi dan Re#eansi ,ukti Audit a. Auditor di lapangan akan menemukan berma$am jenis dan berbagai sumber bukti. Pertanyaan yang timbul adalah berapa jumlah dan jenis bukti yang harus dikumpulkan sehingga dapat dipertanggungja'abkan untuk mendukung kesimpulan dan rekomendasi %
b. Auditor
harus
mampu
mengumpulkan
bukti
audit
yang
memenuhi
karakteristik seperti ke$ukupan, kompeten, dan relean. $. Pada tahap surei pendahuluan, bukti yang diutamakan adalah bukti yang relean. Sementara itu, pada tahap pengujian terin$i bukti yang dikumpulkan harus $ukup, komperen, dan relean. 5. Ke-uku+an ,ukti Audit -ukti disebut $ukup jika jumlahnya (kuantitas) memenuhi syarat untuk mendukung temuan audit. 6. K($+etensi ,ukti Audit -ukti disebut kompeten sepanjang bukti tersebut konsisten dengan fakta, yaitu sah atau alid. -erikut ini bermanfaat untuk menilai kompeten atau tidaknya suatu bukti# a. -ukti yang diperoleh dari pihak ketiga b. -ukti yang diperoleh dari sistem pengendalian yang efektif $. -ukti yang diperoleh se$ara langsung melalui pengamatan, perhitungan, dan inspeksi d. Dokumen asli e. -ukti kesaksian yang diperoleh dari indiidu yang independen atau pakar
7. Re#eansi ,ukti Audit -ukti disebut relean jika bukti tersebut jelas, mempunyai hubungan yang logis dan
masuk akal dengan tujuan dan kriteria audit, serta dapat dimengerti dengan temuan tersebut %. Per$asa#a!an ,ukti",ukti Audit -ukti audit kadang+kadang dapat menimbulkan masalah+masalah sebagai berikut# a. -ukti+bukti audit yang berasal dari satu sumber. b. -ukti+bukti audit yang bersifat oral $. -ukti+bukti audit yang sudah tidak up+todate d. Sumber bukti+bukti audit mempunyai kepentingan pribadi e. Sampel yang dikumpulkan tidak $ukup me'akili. f. -ukti+bukti audit yang tidak lengkap, yaitu bukti+bukti audit yang tidak menggambarkan sebab dan akibat. g. -ukti+bukti audit yang saling bertentangan.
PENUUNAN AP8RAN UR9E PENDA&UUAN
:aporan surei pendahuluan adalah laporan yang diterbitkan mendahului atau sebelum laporan audit akhir diterbitkan. 9dentifikasi masalah dan informasi yang diperoleh selama surei pendahuluan akan digunakan untuk menyusun program pengujian terin$i. :aporan surei pendahuluan tidak dikenal dalam audit laporan keuangan karena dalam audit laporan keuangan, laporan audit hanya dibuat satu kali saat audit selesai. Dalam audit kinerja, penyusunan laporan surei pendahuluan menentukan apakah audit akan dilanjutkan ke tahap pengujian teri$i atau hanya $ukup sampai pada tahap surei pendahuluan. &ika diputuskan untuk tidak melanjutkan ke tahap pengujian terin$i, hasil surei pendahuluan dapat dilaporkan kepada entitas yang diaudit.
Manfaat a+(ran urei Penda!u#uan
a) emberikan penilaian7pertimbangan megenai perlu atau tidaknya melanjutkan ke tahap pengujian terin$i.
b) enyampaikan
alasan
dan
simpulan
apaabila
pengujian
terin$i
tidak
direkomendasikan.
$) embantu penyusunan program pengujian terin$i.
d) engumpulkan, mengorganisasikan, serta menganalisis data dan informasi yang telah diperoleh dari tahap audit sebelumnya.
Unsur a+(ran urei Penda!u#uan
a) Tujuan surei pendahuluan
b) Penjelasan kegiatan.program entitas yang diaudit
$) 3isiko audit
d) asil penelaahan SP9
e) asil penelaahan peraturan perundang+undangan
f) 9dentifikasi kriteria audit
g) 9dentifikasi masalah yang perlu ditindaklanjuti dengan pengujian terin$i
h) 0sulan apakah audit akan dilanjutkan atau tidak.
Penu#isan a+(ran urey Penda!u#uan
a) Tingkat pentingnya setiap bagian dalam laporan
b) Kalimat
$) Pengeditan laporan
PENUUNAN PR80RAM PEN0U/IAN TERIN*I
Pembuatan program pengujian terin$i merupakan titik kulminasi dalam tahap peren$anaan audit kinerja. Pada prinsipnya, istilah program pengujian terin$i memiliki pengertian yang sama dengan program audit. Program pengujian terin$i memuat hubungan antara tujuan audit dan langkah+langkah untuk men$apai tujuan tersebut.
1. Tu:uan dan Manfaat
a) enetapkan hubungan yang jelas antara tujuan audit, metodologi audit, dan kemungkinan+kemungkinan pekerjaan lapangan yang harus dikerjakan.
'; engidentifikasi dan mendokumentasi prosedur+prosedur audit yang harus
dilaksanakan.
-; emudahkan superisi dan review.
(i) embantu dalam pengumpulan bukti yang $ukup, dapat diandalkan, dan relean untuk mendukung opini7pernyataan pendapat atau simpulan audit serta men$apai tujuan audit.
2. Pr(gra$ Teknik dan Pr(sedur
a) Program audit adalah pedoman dalam tahap pelaksanaan audit yang menjabarkan prosedur terin$i untuk melaksanakan audit.
b) Teknik audit menga$u pada teknik yang digunakan auditor untuk mengumpukan data (review, 'a'an$ara, kuesioner, analisis data, obserasi fisik)
$) Prosedur audit adalah langkah pengujian, instruksi, dan rin$ian yang termasuk dalam program audit untuk dilaksanakan se$ara sistematis dan masuk akal.
3.angka!"#angka! Penyusunan Pr(gra$ Pengu:ian Terin-i
a) emahami istilah baku
b) enetapkan pendekatan audit
$) emfokuskan pada pembuktian kriteria audit yang telah ditetapkan
d) enetapkan prosedur audit yang tepat
e) enetapkan format program audit.
Setelah tahap peren$anaan audit kinerja ini dilakukan oleh auditor, maka tahap selanjutnya adalah pelaksanaan audit kinerja.