PENDEKATAN MULTIDISIPLIN MULTIDISIPLIN PROFESI DALAM PENGELOLAAN PENYAKIT di FASILITAS PELAYANAN PELAYANAN KESEHATAN KESEHATAN TINGKAT PERTAMA (Ditinjau dari Asuhan Keperawatan dan Kebidanan)
A. Pendahuluan. Fasiliatas
Pelayanan
kesehatan
tingkat
pertama
tempat
memberikan
Pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan tujuan promotif, preventif, penyembuhan penyakit atau terhindar dari kematian dan kecacadan, serta berfungsi
rehabilitative
dalam
melaksanakan
tugas
dan
fungsi
harus
meminimalkan risiko baik klinis maupun non klinis yang mungkin terjadi selama proses Pelayanan kesehatan berlangsung sehingga terlaksana Pelayanan yang aman bagi pasien. Oleh karenanya keselamatan pasien menjadi prioritas utama dalam semua bentuk kegiatan di Fasilitas Pelayanan kesehatan tingkat pertama. Dengan mengutamakan keselamatan pasien yang merupakan komitmen dari multidisiplin profesi kesehatan kesehatan maka mutu Pelayanan Pelayanan kesehatan terjaga dan dan akan selalu meningkat. Pelayanan kesehatan di fasilitas Pelayanan kesehatan tingkat pertama adalah termasuk Pelayanan keperawatan yang holistic meliputi bio-psiko-sosio-spiritual. Pelayanan Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat Keperawatan ditujukan kepada individu, keluarga, atau masyarakat, baik sehat maupun sakit. Dan Praktik Keperawatan adalah pelayanan yang diselenggarakan oleh Perawat dalam bentuk Asuhan Keperawatan.
Asuhan Keperawatan adalah rangkaian interaksi Perawat dengan pasien dan keluarga dan lingkungannya untuk mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan dan kemandirian Klien dalam merawat dirinya.
B. Landasan Hukum
Bahwa untuk memajukan kesejahteraan umum sebagai salah satu tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 perlu diselenggarakan pembangunan kesehatan. Penyelenggaraan pembangunan kesehatan diwujudkan melalui penyelenggaraan pelayanan kesehatan, termasuk pelayanan keperawatan.
Penyelenggaraan
pelayanan keperawatan harus dilakukan secara bertanggung jawab, akuntabel, bermutu, aman, dan terjangkau dilaksanakan oleh perawat yang memiliki kompetensi, kewenangan, etik, dan moral tinggi; hal ini tercantum pada Undangundang Keperawatan Nomor 38 Tahun 2014. Selain itu ada
landasan hukum lain yang perlu dicermati dalam memberikan
Pelayanan kesehatan dengan pendekatan multi disiplin profesi dalam pengelolaan penyakit di FKTP antara lain :
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
Undang-undang Nomor 29 Tahun 2009 tentang Praktik Kedokteran
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Dan peraturan lain terkait Pelayanan kesehatan
C. Pelayanan Berfokus pada Pasien Dalam menjaga mutu layanan di Fasilitas kesehatan tingkat pertama/FKTP maka seluruh Profesional pemberi asuhan/PPA harus bersinergi untuk sama sama memberikan Pelayanan yang berfokus pada pasien dengan melaksanakan :
1. Patient Safety 2. Patient centered care 3. Interprofessional collaboration 4. Continuum of care 5. Continuous quality improvement
Pelayanan
berfokus
pada
pasien
adalah
pelayanan
kesehatan
yang
menetapkan kemitraan antar praktisi, pasien, dan keluarga mereka (jika sesuai) untuk
memastikan
bahwa
pembuatan
keputusan
pelayanan
kesehatan
menghormati keinginan, kebutuhan dan preferensi pasien. Serta pasien memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan dan dukungan yang mereka butuhkan untuk membuat keputusan dan berpartisipasi dalam pelayanan mereka sendiri
Hal tersebut sejalan d engan azaz pelayanan keperawatan yang merupakan praktik keperawatan berazazkan: a. Perikemanusiaan; b. Nilai ilmiah; c. Etika dan profesionalitas; d. Manfaat; e. Keadilan; f. Perlindungan; dan
g. Kesehatan dan Keselamatan Klien. Sehingga seorang perawat dalam menjalankan praktik keperawatan selalu melibatkan pasien dan keluarganya sebagai mitra dalam menetapkan keputusan atas tindakan yang akan dilakukan pada pasien.
Pelayanan berfokus pada pasien merupakan pelayanan yang menghormati dan responsif terhadap
preferensi individu pasien, kebutuhan dan nilai-nilai,
untuk memastikan bahwa nilai-nilai pasien memandu semua keputusan klinis . Demikian pula Pelayanan di FKTP seyogyanya harus diberikan dengan sistem yang secara hati-hati dan sadar dirancang untuk memberikan Asuhan pasien yang aman, efektif, berpusat pada pasien, tepat waktu, efisien, dan adil. Sistem tersebut harus dirancang untuk melayani kebutuhan pasien, dan untuk memastikan bahwa mereka diberi informasi secara lengkap mempertahankan kontrol dan berpartisipasi dalam pemberian pelayanan bila memungkinkan, dan menerima pelayanan yang menghormati nilai-nilai dan preferensi mereka. Pelayanan berfokus pada pasien semua PPA berkomitmen untuk selalu berkomunikasi kepada pasien dan keluarga dengan cara dan bahasa yang dapat dimengerti oleh pasien dan keluarga juga menjelaskan tentang rencana Pelayanan dan pengobatan. Staf medis dan keperawatan dan tim kesehatan lainnya bekerjasama dalam menganalisis dan mengintegrasikan asesmen pasien. Juga berkoordinasi dalam memberikan asuhan kepada pasien. Demikian pula PPA berkolaborasi dalam kemitraan memberikan pendidikan pasien dan keluarga . selanjutnya PPA selalu shared decision making yang dapat dilihat di catatan terintegrasi.
1. Patient Center Care(PCC) atau Pelayanan berfokus pada pasien adalah perubahan pemikiran dimana pelayanan kepada pasien dan keluarga dilakukan secara kemitraan antara PPA dengan pasien dan keluarga. Dalam hal ini tampak perubahan yang mendasar bila dibandingkan antara Pelayanan kesehatan trdisional dengan Pelayanan yang berfokus pada pasien . dahulu focus Pelayanan ada pada dokter sebagai center pemberi pelayanan yang mengkoordinir semua professional kesehatan baik perawat , farmasi atau apoteker juga dietisien dan pemberi asuhan lainnya semua tergantung pada instruksi dokter. Hal ini tidak terjadi lagi dalam PCC yang mana focus dari Pelayanan yang diberikan oleh PPA adalah berfokus pada pasien dan keluarga sedangkan PPA semua menjalankan dan
memberikan
asuhan
sesuai
dengan
kompetensi
dan
lingkup
profesionalitasnya masing-masing dan bermitra dengan pasien dan keluarganya .sedangkan DPJP (Dokter Penanggung Jawab Pelayanan) sebagai Clinical Leader, melakukan Koordinasi, Review, Sintesis, Integrasi asuhan pasien . Selanjutnya ditinjau dari aspek asuhan keperawatan maka perawat melaksanakan praktik keperawatan atau bidan melaksanakan praktik yang benar, sesuai standar dan legal aspek profesi masing masing dengan mengutamakan mutu pelayanan dan asuhan Praktik keperawatan yang benar, sesuai standar dan aspek
legal haruslah
memperhatikan hal-hal berikut : 1. Praktik Keperawatan Berdasarkan Kode Etik, 2. Berdasarkan Standar Profesi keperawatan, Standar Asuhan Keperawatan Nasional, Pedoman dan Juklak asuhan keperawatan 3. Memberikan asuhan keperawatan dengan etika profesi 4. Standar audit asuhan keperawatan
5. Standarisasi Fasilitas-Sarana Pelayanan Keperawatan 6. Standar Lingkungan Kerja keperawatan yang aman 7. Penguatan Fungsi Manajemen Pelayanan Keperawatan Memperhatikan Undang-undang nomor 44 tahun 2009 bahwa setiap rumah sakit harus dilakukan penilaian kelayakan pelayanannya melalui akreditasi rumah sakit maka tantangan perawat di FKTP juga harus memperhatikan hal-hal berikut :
Pemberi Asuhan Keperawatan yang bermutu terhadap kebutuhan klien secara terintegrasi.
Membantu klien dan keluarga dalam pengambilan persetujuan dan melindungi hak-hak pasien peserta BPJS.
Pelaksanaan upaya promotif dan preventif.
Mengelola pelayanan keperawatan secara profesional.
Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan lain.
Memberikan konsultasi keperawatan.
Melakukan penelitian keperawatan. Demikian pula halnya terhadap manager keperawatan maupun leader keperawatan di FKTP seyogyanya concern terhadap :
Tata kelola keperawatan
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
Penguatan Kepemimpinan, Supervisi dan Monev
Manajemen fasilitas dan keselamatan
Manajemen SDM Keperawatan: KPS
Pengelolaan dan penggunaan obat
Manajemen Komunikasi dan Informasi: SIM Keperawatan
Manajemen Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Demikianlah uraian yang dapat kami sampaikan dalam menanggapi serta menambah wawasan dalam upaya pendekatan multi disiplin profesi dalam pengelolaan penyakit di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama, semoga banyak manfaatnya bagi perawat maupun pembuat kebijakan semata-mata untuk meningkat derajat kesehatan masyarakat sehingga masyarakat sehat Negara akan kuat . Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan oleh karenanya kritik dan masukan sangat kami harapkan , dan bila ada yang salah dalam makalah ini kami mohon maaf. Ditulis oleh Airiyani, SKp., MM untuk disampaikan pada “Pelatihan Pengelolaan
Penyakit di FKTP pada tanggal 05 sampai dengan 09 Desember 2016.