PENANGANAN IBU HAMIL RESIKO TINGGI (RESTI)
SPO
No. Dokumen
:
No. Revisi
:
Tanggal terbit
:
Halaman
: 1/2
UPT PUSKESMAS
dr. Adianto
MUARA WAHAU I
NIP 19780905 200604 1 008
1. Pengertian
Kehamilan resiko tinggi adalah suatu kehamilan yang memiliki resiko lebih besar dari biasanya (baik bagi bayi maupun ibunya), akan terjadi penyakit atau kematian sebelum maupun sesudah persalinan
2. Tujuan
Sebagai acuan dalam menentukan faktor resiko dan resiko tinggi pada ibu hamil
3. Kebijakan
SK Kepala Puskesmas Karang Asam no. 07 / SK-AKR / PKM-KA / 1 / 2016 tentang Pemberlakuan Manual Mutu, Prosedur Kerja, Instruksi Kerja, dan Standar Prosedur Operasional Operasional..
4. Referensi Referensi
1. Pedoman PWS-KIA KeMenKes KeMenKes RI tahun 2010
2. Kartu skor "Poedji Rochjati" 5. Alat dan Bahan
1. Timbangan berat badan 2. Pita pengukur lingkar lengan atas 3. Pengukur tinggi badan 4. Tensi meter
6. Prosedur
a.
Pelanggan datang ke puskesmas.
b.
Petugas sapa klien dengan ramah dan mengucapkan salam dengan sopan.
c.
Petugas melakukan komunikasi dengan pasien.
d.
Petugas mencuci tangan.
e.
Ibu diatur pada posisi duduk di kursi atau di tempat tidur
f.
Menentukan faktor resiko ibu hamil 6.1.
Faktor resiko ibu hamil diantaranya: 6.1.1. Primi muda hamil ke 1 umur kurang dari 16 tahun 6.1.2. Primi tua, hamil ke 1 umur lebih dari 35 tahun atau terlalu lambat hamil ke 1,kawin lebih dari 4 tahun 6.1.3. Terlalu lama hamil lagi lebih dari 10 tahun 6.1.4. Terlalu cepat hamil lagi kurang dari 2 tahun 6.1.5. Terlalu bayak anak, anak lebih dari 4 6.1.6. Terlau tua, umur lebih dari 35 tahun 6.1.7. Tinggi badan kurang dari 145 cm 6.1.8. Pernah gagal kehamilan 6.1.9. Pernah melahirkan dengan tarikan tang/ vakum, uri dirogoh, diberi infus/ transfusi 6.1.10. Pernah melahirkan SC 6.1.11. Adanya penyakit pada ibu hamil: kurang darah, malaria, TBC paru, payah jantung, kencing manis, dan penyakit menular seksual 6.1.12. Bengkak pada muka/ tungkai dan tekanan darah tinggi 6.1.13. Hamil kembar 2 atau lebih 6.1.14. Hamil kembar air (hydramnion) 6.1.15. Bayi meninggal dalam kandungan (IUFD) 6.1.16. Kehamilan lewat bulan 6.1.17. Hamil letak sungsang 6.1.18. Hamil letak lintang 6.1.19. Hamil dengan perdarahan 6.1.20. Preeklampsia berat/ kejang-kejang
6.2.
Penatalaksanaan sesuai kelompok kerja 6.2.1. Jumlah skor 2, termasuk kelompok bumil resti rendah(KKR)
pemeriksaan
kehamilan
bisa
dilakukan bidan, tidak perlu dirujuk, tempat persalinan bisa di polindes, penolong bisa bidan 6.2.2. Jumlah skor 6-10, termasuk kelompok bumil resiko
tinggi
(KRT)
pemeriksaan
kehamilan
dilakukan bidan atau dokter, rujuk kebidan dan puskesmas, penolong persalinan bidan dan dokter 6.2.3. Jumlah skor lebih dari 12, termasuk kelompok resiko
sangat
tinggi
(KRST),
pemeriksaan
kehamilan harus oleh dokter, penolong harus dokter g.
Petugas membaca skor yang tertulis dengan benar
h.
Petugas menulis hasil pemeriksaan
i.
Petugas melakukan rujukan bila diperlukan
7. Bagan Alir Petugas memanggil Pasien
Perawat/Bidan menerima RM dari petugas pendaftaran
Petugas menyerahkan RM Perawat/Bidan kepada dokter
Menulis hasil analisa dan TTV pada RM pasien
Petugas
mengukur
Tanda-tanda vital
Dokter melakukan pemeriksaan terhadap pasien
Dokter mengidentifikasi keluhan pasien & melakukan tindakan sesuai keluhan
Dokter menjelaskan kepada psien tentang hasil pemeriksaan
Mengobservasi respon pasien & merujuk ke Poli lain jika memang diperlukan
Melakukan terapy sesuai yang direncanakan
Meminta pasien intuk menandatangan IC jika akan di lak ukan tindakan pembedahan
Menuliskan resep dan meminta pasien menebusnya di Apotik Puskesmas
8. Unit Terkait
Petugas menganamnesa/ mengkaji pasien
Mencatat semua hasil amnesa dan tidakan di RM psien
a.
Rekam Medis
b.
Rujukan Internal
c.
Formulir Rujukan BPJS
d.
Formulir Rujukan Jampersal
e.
Formulir Rujukan Umum
f.
Resep
g.
Register Kohort Bumil
h.
Buku KIA
i.
Buku Register Harian