Laporan Pemetaan Bawah Permukaan, Praktikum Geologi Migas, Teknik Geologi, UPN "Veteran" YogyakartaFull description
Eksplorasi Migas
Pemetaan Kontur Bawah Permukaan dan Akuisisi SeismikFull description
.Deskripsi lengkap
Geologi Bawah Permukaan Evaluasi FormasiFull description
.
memarkan tentang permukaan laut samudera pasifik
Teknik Produksi Migas SMKDeskripsi lengkap
bmFull description
tugasDeskripsi lengkap
Hasil Interpretasi Geomagnetik Untuk Monitoring Lanjutan Bawah Permukaan Gunung KeludDeskripsi lengkap
APLIKASI METODE SELF POTENTIAL UNTUK MENGETAHUI KONDISI BAWAH PERMUKAAN
Aplikasi metode seismik refraksi untuk analisa litologi bawah permukaan pada daerah Babarsari, Daerah Istimewa Yogyakarta.Deskripsi lengkap
tegangan permukaanDeskripsi lengkap
farmasiFull description
Full description
farmasiDeskripsi lengkap
Full description
teganganFull description
Full description
PEMETAAN BAWAH PERMUKAAN, PENGENALAN PEN GENALAN BAT BATAS AS KETIDAKMENERUSAN 1.
1. Pemetaan Bawah Permukaan
Pemetaan bawah permukaan (Subsurface ( Subsurface)) sedikit berbeda dengan pemetaan permukaan ( Surface Surface)) kecuali dalam skala yang luas atau volum yang besar dimana data dapat dikumpulkan dari banyak sumur (wells (wells). ). Semua data base dan base dan sistem survei permukaan yang telah dapat digunakan dengan menggunakan komputer menjadikan semua peta produksi dari semua attributs attributs dapat dapat secara otomatis dihasilkan dengan cepat dan rutin. Peta geologi bawah permukaan tidak hanya kumpulan dari data-data tetapi juga dilengkapi kesimpulan interpretasinya. interpretasin ya. Ada tipe utama peta untuk tujan stratigra!i dan sedimnetologi yaitu
1.
Peta str struk uktu turr (structure (structure map) map ) yang memperlihatk memperlihatkan an ketinggai permukaan
".
Peta Isopach Isopach yang yang memperlihatkan ketebalan dari suatu unit
.
Peta lithology yang yang memperlihatkan komposisi dari suatu unit dalam satu peta
(deskripsi yang lengkap dari ketiga ketiga tipe peta ini dijelaskan oleh #rumbein #rumbein dan Sloss (1$%) dan &iall (1$')
Semua peta-peta ini tergantung pada kebenaran korelasi-korelasi dari data-data yang ada jika korelasi tersebut salah maka peta yang dihasilkanpun juga akan jelek salah.
1.1. Analisa Facies Bawah Permukaan *anpa menggunakan data core core++ pengertian dan interpretasi !acies bawah permukaan itu digeneralisasi dan kurang tepat kurang teliti. &embuat kolom lithologi dari data core core adalah adalah sama saja dengan kita melakukan measuring section (&S) section (&S) singkapan dipermukaan (outcrops ( outcrops)+ )+ perbedaannya jelas-jelas pada skalanya jika kita membuat kolom lithologi dari data-data core core maka maka sebenarnya batuan yang kita amati hanya sebesar $ cm (umumnya) sehingga pengamatan kita menjadi terbatas dalam pengamatan struktur sedimen untuk analisa arus purba ( paleocurrent ( paleocurrent )+ )+ tetapi Shales Shalesdan dan Mudstone Mudstone akan akan lebih mudah diamati dengan cores cores daripada daripada dengan outcrops outcropskarena karena !osil-!osil yang ada lebih mudah teramati di cores. Cores sebaiknya Cores sebaiknya selalu diperiksa dengan kehadirannya di logs logs untuk untuk melihat kelengkapan data yang diterima kembali+ korelasi core cores s dengan logs logs++ dan log responses. responses. sayatan Well-logs Well-logs ( (Well-logs Well-logs cross section)) dan berbagai macam peta yang tepat dapat meberikan interpretasi dari data cores section cores dan dan membawanya kedalam konteks stratigra!i dan paleogeogra!i dalam skala yang besar. 1.2.Berbagai bentuk kurva log ,entuk-bentuk ,entuk-bent uk kurva log telah lama diinterpretasi dalam konteks !acies pengendapan karena kemiripannya dangan urut-urutan ukuran butir. butir. imana jika gabungan log SP /esistivi /esistivity ty atau log 0amma Sonic digunakan+ polanya dicerminkan akan menghasilkan bentukan seperti bell dan dan funnel . ,anyak pekerjaan yang beredar menggunakan yang lebih sederhana Pigeon-hole Pigeon-hole22 sebgai pendekatan untuk interpretasi. 3ontohnya adalah klasi!ikasi bentukan bell dari pro!il gamma-ray yang menunjukkan urut-urutan !acies fining upward meandering – stream . &asalah pendekatan seperti ini akan didiskusikan dibawah ini
Pola-pola vertikal dari log gamma ray+ SP dan resistivity yang paling umum dijumpai dapat dilihat pada gambar 4 (ingat5 tidak ada satupun pola yang unik yang bi sa mencerminkan lingkungan pengendapan tertentu+ itu tergantung dari interpretasi terhadap pola kurva itu sendiri yang bisa dengan tepat menentukannya). alam hal ini dimana pola-pola kurva log dihubungkan dengan pemahaman yang bagus tentang urut-urutan !acies pengendapan melalui outcrop dan cores+ sehingga metode pola kurva log ini dapat diinterpretasikan dengan tepat pada data tanpa cores. 0ambar 4. ,entuk-bentuk kurva log yang dapat diinterpretasikan dengan korelasi terhadap data core ,esar-kecilnya skala dari urut-urutan !acies juga merupakan kriteria yang sangat penting dalam menentukan interpretasi bentuk kurva log. Sebagai contohnya+ Pola bentuk unnel (lihat gambar 4) kemungkinan ketebalannya bisa dari beberapa meter saja sampai ratusan meter. 6al ini interpretasinya harus menunjukan !acies pengendapan yang berebeda+ mulai dari !acies creavasse splay sampaiinterdistributary bay atau prograding deltaic. #esulitan dalam menginterpretasi dengan metode pola bentuk kurva log ini mungkin diakibatkan dari penyimpangan dari masing-masing urut-urutan !acies yang terlalu jauh terhadap pola umumnya (general model seperti yang terlihat pada gambar 4) atau kemungkinan dalam beberapa kasus diakibatkan oleh perubahan base lavel . #esulitan yang lain mungkin dihasilkan dari unit-unit yang berpindah-pindah (amalgamation). !malgamation dari acies succsession dapat juga mengadopsi pro!il log standart (0ambar 4). Penumpukan endapan-endapan channel dari sungai yang bermeander dapat membentuk suatu tubuh batupasir yang dicirikan bentuk pro!ileya yang silindris. Sama halnya dengan suatu tubuh batupasir transgresi! yang ditutup oleh batupasir regresi!+ pola seperti ini juga bisa membentuk pro!il yang silindris dan mencirikan ketidakselarasan. 3ontohnya dalam !ormasi di &annville *engah+ ,luesky dibeberapa tempat batupasir shoreline ditumpangi langsung oleh batupasir non marine yang secara keseluruhan prosesnya adalah transgresi!. 6al ini membentuk pola yang jelas+ pola log yang silindris. 3ontoh-contoh diatas sangat disederhanakan+ tanpa adanya in!ormasi data core ataupun outcrops. 1.
2. Pengenalan Batas Ketidakselarasan
7nit !llostatigraphic dijelaskan oleh batas ketidakselarasannya. #arena data bawah permukaan dapat digunakan untuk merekam hubungan lateral dalam skala besar+ maka pengenalan batas ketidakselarasan ini (Ma"imum flooding surfaces# surfaces of marine transgression# and regressive surfaces of erosion) menjadi sangat penting dapal penyelidikan bawah permukaan. eliniasi dari ketidakselarasan ini+ membawa bagian dari stratigra!i batuan kedalam genetic pac$ages yang berskala besar+ dengan kemungkinan dampaknya untuk hubungan !acies dalam skala besar. 2.1. Condensed section 8nterval startigra!i ini memperlihatkan periode kecepatan sedimentasi sangat lambat dlingkungan pengendapan laut sebagai hasil dari proses transgresi! secara keseluruhan+ dan dapat juga hadir dalam marine flooding surfaces. Condensed sectiondalam batuan klastik sangat umum terbentuk sebagai hasil dari tidak adanya suplai material klastik. Condensed section mungkin ada dalam suksesi karbonat (dan beberapa klastik) sebagai hardground dengan diagenesa awal karbonat dan penyemenan !os!at. i suksesi klastik yang lain+ condensed section terjadi sebagai interval dari pengendapan lumpur karbonat dan oolite. alam batu lempung yang berada di suatu cekungan+ condensed section kemungkinan adalah batulempung yang kaya bahan organic dan radioakti!+ atau merupakan
endapan pelagic + contohnyachal$s atau chal$y shales. Condensed section kemungkinan dikenali dalam log sebagai mar$er beds dengan respon well-log yang berbeda secara karakteristik. ,anyak condensed section yang overlain oleh batas pengendapan downlapp atau klino!orm yang kemungkinan dikenali dalam sayatan seismic (lihat bab sesimik startigra!i setelah bab ini) dan dalam beberapa outcrops. #lino!orm dibentuk sebagai respon karena adanya proses transgresi! yang diikuti oleh awal pembentukan lapisan progradasi. alam gambar '+klino!orm terbentuk oleh suksesi !acies regressive shelf – shoreline yang miring kearah laut atau downlap ke batulempung transgresi! dan batupasir dibawahnya. Condensed section (dan dalam hal ini ma"imum flooding surfaces) berada tepat dibawahnya surfaces of downlap. alam beberapa unitnonmarine# surfaces itu sama dengan condensed section kemungkinan dikarenakan oleh batulempung marine – brac$ish yang tipis dan batugamping yang diendapkan dilagoons atau danau hasil dari transgresi. 0ambar '. #enampakan log gamma-ray dari !ormasi upper mannville group i ,ritish 3olumbia
2.2.Ketidakselarasan Permukaan erosi umumnya dikenali dengan adannya suksesi !acies underlying mar$er yang terpotong (truncated ). Sayatan well-log dari batuan laut umumnya memperlihatkan ketidakselarasan regional dengan sudut yang sangat rendah yang dimana tidak terdeteksi di kebanyakan outcrops. i endapan non-marine shorelinetrunkasi (%runcation) regional biasanya sangat lebih sulit dideteksi karena ketidakhadirannya lapisan-lapisan kunci ( mar$er beds) atau susesi !acies yang mudah dikorelasikan. 9ihat gambar : yang kemungkian menunjukkan onlap dan downlap dan sedikit bidang ketidakselarasan. 0ambar $. #enampakan log gamma-ray dari !ormasi upper mannville group i ;astern Alberta
3ontoh lainnya pada gambar $ yang merupakan sayatan yang menunjukkan grup&ower Cretaceous Mannville dari Alberta timur+ itu adalah log sinar gamma. Pada sumur 11-<-::-1= dan %-"-::1= dapat dikorelasikan secara detail sebagai pola coarsening upward ining upward dalam pengendapan marine shoreline(interpretasi ini berdasarkan banyak data core). 9og sonic dan resistivity (tidak diperlihatkan) juga dapat sangat membantu dalam membuat untuk mendapatkan korelasi dan interpretasi yang paling mendekati benar. #etebalan batupasir yang berada pada sumur 4+ 4-%+ dan %-1 merupakan anomaly dimana secara local dibeberapa tempat adalah endapan perselingan batupasir-batulempung. ,eberapa data core dan beberapa outcrop memperlihatkan bahwa batupasir ini adalah diendapkan di lingkungan fluvial dan estuarine. ari peta menunjukkan bahwa batuan ini memanjang lurus sepanjang puluhan kilometer sepanjang cekungan+ tetapi umumnya lebarnya kurang dari : ' km. 9ihat sumur yang disampingnya 11-< dan %-" dimana kemungkinan menunjukkan lapisan yang menerus+ tetapi kadang-kadang di jumpai lembah-lembah. Anomali unit batupasir ini dimana yang diendapkan disuatu lembah yang terpotong merupakan suatu bagian ketidakselarasan yang terbentuk dalam sikuen fluvial dan sedikit kelingkungan delta. 8nterpretasi yang paling umum dibenarkan oleh banyak pihak mengenai kejadian ini adalah5 1.
Pengendapan perselingan batupasir dan batulempung pada lingkunganfluvial dan delta
".
Penurunan ketinggian muka air laut yang menyebabkan kedalaman lembah sungai menjadi < m dan melalui dataran pantai
.
#enaikan ketinggian muka air laut menyebabkan invasi air laut ke lembah-lembah+ sehingga membentuk danau yang lurus
.
Pengisian yang lengkap dari lembah oleh proses transgresi! dari lingkunganfluvial sampai eustuarine