Kelompok 6
Pengertian pembinaan dukun bayi Dukun bayi adalah orang yang dianggap terampil dan dipercaya oleh masyarakat untuk menolong persalinan dan perawatan ibu dan anak sesuai kebutuhan masyarakat. pembinaan dukun bayi adalah suatu pelatihan yang diberikan kepada dukun bayi oleh tenaga kesehatan yang menitik beratkkan pada peningkatan pengetahuan dukun yang bersangkutan, terutama dalam hygiene sanitasi, yaitu mengenai kebersihan aalat –alat persalinan dan perawatan bayi baru lahir, serta pengetahuan tentang perawatan kehamilan, deteksi dini terhadap risiko tinggi pada ibu dan bayi, KB,gizi serta pencatatan kelahiran dan kematian.
Tujuan bimbingan dukun bayi Tujuan bimbingan dukun bayi adalah Menjaga, mempertahankan, meningkatkan keterampilan dukun bayi meningkatkan an cakupan hasil Menjaga, mempertahankan dan meningkatk kegiatan dukun dalam merawat ibu hamil, ibu bersalin, dan ibu nifas. Sebagai kesempatan kesempatan pemasukan bahan habis pakai Sebagai bahan asupan dalam penyusunan laporan kegiatan petugas puskesmas
Langkah – langkah Pembinaan Dukun Bayi Pembinaan dukun dilakukan dengan memperhatikan kondisi, adat, dan peraturan dari masing – masing daerah atau dukun berasal, karena tidaklah mudah mengajak seorang untuk mengikuti pembinaan.
Upaya Pembinaan Dukun Melakukan
pendekatan dengan para tokoh masyarakat
setempat Melakukan pendekatan dengan para dukun pegertian kepada para dukun tentang Memberikan pentingnya pentingny a persalinan yang bersih dan aman Memberi pengetahuan kepada dukun tentang komplikasi – komplikasi kehamilan dan bahaya proses persalinan Membina kemitraan dengan dukun dengan memegang asas saling menguntungkan Menganjurkan dan mengajak dukun merujuk kasus – kasus resiko tinggi kehamilan kepada tenaga kesehatan
Pemberitahuan Ibu Hamil untuk Bersalin di Tenaga Kesehatan (Promosi Bidan Siaga) Salah satu cara untuk melakukan promosi bidan siaga, yaitu dengan melakukan pendekatan dengan dukun bayi yang ada didesa untuk kerja sama dalam pertolongan persalinan. Bidan dapat memberikan imbalan jasa yang sesuai apabila dukun menyerahkan ibu hamil untuk bersalin ke tempat bidan.
Pengenalan Tanda Bahaya Kehamilan, Persalinan, Nifas dan Rujukan A. Pengenalan tanda- tanda bahaya pada kehamilan meliputi: perdarahan pada kehamilan sebelum waktunya ibu demam tinggi Bengkak pada kaki, tangan dan wajah Sakit kepala dan kejang Keluar air ketuban sebulum waktunya Frekuensi gerakan bayi berkurang atau tidak bergerak Ibu muntah terus dan tidak mau makan
B. Pengenalan tanda – tanda bahaya pada persalinan Tanda – tanda bahaya persalinan, yaitu Bayi tidak lahir dalam 12 jam sejak ibu merasakan mulas Ibu tidak kuat mengejan atau mengalami kejang Air ketuban keruh keruh dan berbau Plasenta tidak keluar setelah bayi lahir Ibu gelisah dan mengalami kesakitan yang hebat
C. Pengenalan tanda – tanda kelainan masa nifas Beritahukan ibu jika ia melihat sesuatu yang tidak beres atau jika mengetahui adanya masalah-masalah berikut, maka ia perlu segera menemui bidan. Perdarahan vagina yang luar biasa atau tiba-tiba bertambah banyak lebih dari perdarahan haid biasa atau bila memerlukan penggantian pembalut 2 kali dalam setengah jam : Pengeluaran vagina yang baunya busuk. Rasa sakit di bagian bawah abdomen atau punggung. Sakit kepala yang terus menerus, nyeri ulu hati, atau masalah penglihatan. embengkakan di wajah atau di tangan. Demam, muntah, rasa sakit waktu buang air kemih, atau jika tidak merasa enak badan Payudara yang berubah menjadi merah, panas, dan/atau terasa sakit.
D. Rujukan Defenisi rujukan Adalah system yang dikelola secara strategis, proaktif, pragmatif dan koordinatif untuk menjamin pemerataan pelayanan kesehatan maternal dan neonatal yang paripurna dan komprehensif bagi masyarakat yang membutuhkan terutama ibu dan bayi baru lahir, dimanapun mereka berada dan berasal dari golongan ekonomi maupun agar dapat dicapai peningkatan derajat kesehatan ibu dan bayi ,melalui peningkatan mutu dan keterjangkauan pelayanan kesehatan dan neonatal di wilayah mereka berada.
Pengenalan Dini Tetanus Neonatorum, BBLR, dan Rujukan A. Teta etanus nus neona neonator torum um
Tetanus neonatorum adalah salah satu penyakit yang paling berisiko terhadap kematian bayi baru lahir yang di sebabkan oleh hasil clostridium tetani. Tetanus neonatorum di masyarakat, kebanyakan terjadi karena penggunaan alat pemotong tali pusat yang tidak steril. Gejala tetanus di awali dengan kejang otot rahang (trismus atau kejang mulut) bersamaan dengan timbulnya pembengkakan, rasa sakit dan kaku di otot leher, bahu atau punggung. Kejang – kejang secara cepat merambat ke otot perut, lengan atas dan paha.
B. Bayi Berat Lahir Rendah Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi lahir dengan berat badan kurang dari 2,5 kg, disertai dengan tanda – tanda kulit keriput, pergerakan lemah, dan sinosis. Kondisi ini merupakan salah satu factor yang turut kontribusi terhadap kematian bayi. Dukun diharapkan dapat segera melakukan rujukan ke puskesmas atau tenaga kesehatan apabila menemukan tanda – tanda bayi dengan berat badan lahir rendah, karena bayi dengan berat badan lahir rendah memerlukan perawatan khusus.
C. Penyuluhan gizi dan KB Untuk mewujutkan misi keluarga kecil, bahagia, dan kualitas diperlukan keterlibatan semua pihak. Bidan sebagai salah satu tenaga kesehatan harus memberikan informasi kepada dukun tentang pentingnya makanan bergizi untuk menjaga kesehatan ibu dan bayi, serta menghindari pantang makan. Selain masalah gizi, materi KB perlu diberikan juga kepada dukun. Dengan keikut sertakan dukun dalam menyukseskan program KB, kesejahteraan ibu dan bayi akan meningkat.
Pencatatan Kelahiran dan Kematian Ibu dan Bayi Materi lain yang penting dalam pembinaan dukun adalah pencatatan kelahiran dan kematian. Pencatatan kelahiran dan kematian ditujukan untuk mempermudah dalam pendataan jumlah kelahiran dan kematian di suatu wilayah atau desa, serta bermanfaat dalam pelaksanaan proses audit apabila ada kematian baik ibu maupun bayi.