[Modul Praktikum Keperawatan Anak-F.Kep.U Anak-F.Kep.UNEJ] NEJ]
PEMBERIAN OKSIGENASI PADA ANAK Learning Objective Melakukan pemberian oksigenasi nasal kanul dan masker pada anak Memberikan pendidikan kesehatan pada keluarga tentang pentingnya pemberian oksigenasi pada anak
Skenario An. A sedang diarawat di RS dengan diagnosa pneumonia. Klien menyatakan sesak dan mudah lalah. An. A akan diberikan terapi oksigenasi Pertanyaan?
Apa yang dimaksud pemberian oksigenasi nasal kanul dan masker pada anak? Apa indikasi pemberian oksigenasi nasal kanul dan masker pada anak? Bagaimana melakukan pemberian oksigenasi nasal kanul dn masker pada anak?
[Modul Praktikum Keperawatan Anak-F.Kep.UNEJ]
PEMBERIAN OKSIGENASI NASAL KANUL PADA ANAK
A. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS: Setelah Pembelajaran ini diharapkan mahasiswa akan dapat: Menjelaskan pengertian pemberian oksigenasi nasal kanul pada anak Menjelaskan tujuan dari pemberian oksigenasi nasal kanul pada anak Menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian oksigenasi nasal kanul pada anak Menjelaskan prosedur kerja pemberian oksigenasi nasal kanul pada anak Mendemonstrasikan tekhnik pemberian oksigenasi nasal kanul pada anak
B. DEFINISI: Pemberian terapi okigenasi merupakan tindakan penambahan atau support oksigen pada tubuh melalui saluran pernafasan dan sumber oksigen eks ternal. C. TUJUAN: Meningkatkan kadar oksigen dalam tubuh.
Standart Operational Prosedur (SOP)
F.Kep Universitas Jember Prosedur Tetap
PEMBERIAN OKSIGENASI NASAL KANUL PADA ANAK No Dokumen:
No Revisi :-
Tanggal Terbit :
Ditetapkan Oleh : Dekan Fakultas Keperawatan
A
Pengertian
B
Tujuan
C
Indikasi
D E No
Kontra Indikasi Prosedur Kerja Tindakan
Halaman :
Pemberian terapi okigenasi merupakan tindakan penambahan atau support oksigen pada tubuh melalui saluran pernafasan dan sumber oksigen eksternal dengan menggunakan nasal kanula untuk kepentingan terapeutik anak Memberikan kebutuhan oksigenasi pada anak menggunakan nasal kanul Klien yang memerlukan oksigenasi (gagal nafas, gagal jantung, perubahan pola nafas, trauma paru, klien luka bakar) Pasien yang mengalami obstruksi nasal
[Modul Praktikum Keperawatan Anak-F.Kep.UNEJ]
1
PERSIAPAN 1. Persiapan perawat: a. Lakukan pengkajian: baca catatan keperawatan dan medis b. Rumuskan diagnosa terkait c. Buat perencanaan tindakan (intervensi) d. Kaji kebutuhan tenaga perawat, minta perawat lain membantu jika perlu e. Cuci tangan dan siapkan alat 2. Persiapan alat: a. Tabung oksigen lengkap dengan flowmeter dan humidifier b. Masker c. Sarungtangan bersih d. Kertas dan Alat tulis
2
3
4
3. Persiapan pasien: a. Pastikan identitas pasien. b. Kaji kondisi pasien c. Jelaskan maksud dan tujuan. d. Jaga privacy pasien e. Pasien dipersilahkan duduk TAHAP KERJA 1. Berikan salam, perkenalkan nama dan tanggung jawab perawat 2. Panggil klien dengan nama kesukaan klien 3. Jelaskan prosedur, tujuan dan lamanya tindakan pada klien. 4. Berikan kesempatan klien untuk bertanya. Berikan petunjuk alternatif komunikasi jika klien merasa tidak nyaman dengan prosedur yang dilakukan. 5. Jaga privasi klien. 6. Cuci tangan dan keringkan tangan dengan handuk. LANGKAH – LANGKAH 7. Atur posisi klien dalam posisi yang nyaman dan sesuai 8. Jelaskan maksud, tujuan dan prosedur kepada klien 9. Atur aliran oksigen sesuai dengan kebutuhan. Sebelum kanul nasal terpasang pada hidung klien, rasakan aliran oksigen pada punggung tangan 10. Pasang kanula nasal pada hidung dan atur pengikat untuk kenyamanan klien 11. Rapikan klien, atur posisi yang nyaman dan aman, evaluasi respon klien 12. Bereskan alat dan kembalikan di tempat yang semula 13. Mencuci tangan TAHAP EVALUASI/ EVALUASI 1. Evaluasi respon klien 2. Berikan Reinforcement positif 3. Lakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya 4. Akhiri pertemuan dengan cara yang baik DOKUMENTASI 1. Catat tindakan yang sudah dilakukan,tanggal dan jam pelaksanaan pada catatan keperawatan.
[Modul Praktikum Keperawatan Anak-F.Kep.UNEJ]
2. Catat respon klien dan hasil pemeriksaan 3. Dokumentasikan evaluasi tindakan: SOAP
[Modul Praktikum Keperawatan Anak-F.Kep.UNEJ]
Standart Operational Prosedur (SOP)
F.Kep Universitas Jember Prosedur Tetap
PEMBERIAN OKSIGENASI MASKER PADA ANAK No Dokumen:
No Revisi :-
Halaman :
Tanggal Terbit :
Ditetapkan Oleh : Dekan Fakultas Keperawatan
A
Pengertian
Pemberian terapi okigenasi merupakan tindakan penambahan atau support oksigen pada tubuh melalui saluran pernafasan dan sumber oksigen eksternal dengan menggunakan masker untuk kepentingan terapeutik anak Memberikan kebutuhan oksigenasi pada anak menggunakan masker Klien yang memerlukan oksigenasi (gagal nafas, gagal jantung, perubahan pola nafas, trauma paru, klien luka bakar) Pasien yang mengalami mual muntah
B
Tujuan
C
Indikasi
D E No 1
Kontra Indikasi Prosedur Kerja Tindakan PERSIAPAN 1. Persiapan perawat: a. Lakukan pengkajian: baca catatan keperawatan dan medis b. Rumuskan diagnosa terkait c. Buat perencanaan tindakan (intervensi) d. Kaji kebutuhan tenaga perawat, minta perawat lain membantu jika perlu e. Cuci tangan dan siapkan alat 2. Persiapan alat: f. Tabung oksigen lengkap dengan flowmeter dan humidifier g. Masker h. Sarungtangan bersih i. Kertas dan Alat tulis
2
3. Persiapan pasien: j. Pastikan identitas pasien. k. Kaji kondisi pasien l. Jelaskan maksud dan tujuan. m. Jaga privacy pasien n. Pasien dipersilahkan duduk TAHAP KERJA 1. Berikan salam, perkenalkan nama dan tanggung jawab perawat
[Modul Praktikum Keperawatan Anak-F.Kep.UNEJ]
2. Panggil klien dengan nama kesukaan klien 3. Jelaskan prosedur, tujuan dan lamanya tindakan pada klien. 4. Berikan kesempatan klien untuk bertanya. Berikan petunjuk alternatif komunikasi jika klien merasa tidak nyaman dengan prosedur yang dilakukan. 5. Jaga privasi klien. 6. Cuci tangan dan keringkan tangan dengan handuk.
3
4
LANGKAH – LANGKAH 1. Atur posisi klien dalam posisi yang nyaman dan se suai 2. Jelaskan maksud, tujuan dan prosedur kepada klien 3. Atur aliran oksigen sesuai dengan kebutuhan. Sebelum masker terpasang pada hidung klien, rasakan aliran oksigen pada punggung tangan 4. Tempatkan masker oksigen di atas mulut dan hidung klien dan atur pengikat sesuai kenyamana klien 5. Rapikan klien, atur posisi yang nyaman dan aman, evaluasi respon klien 6. Bereskan alat dan kembalikan di tempat yang semula 7. Mencuci tangan TAHAP EVALUASI/ EVALUASI 1. Evaluasi respon klien 2. Berikan Reinforcement positif 3. Lakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya 4. Akhiri pertemuan dengan cara yang baik DOKUMENTASI 1. Catat tindakan yang sudah dilakukan,tanggal dan jam pelaksanaan pada catatan keperawatan. 2. Catat respon klien dan hasil pemeriksaan 3. Dokumentasikan evaluasi tindakan: SOAP
[Modul Praktikum Keperawatan Anak-F.Kep.UNEJ]
PEMBERIAN INHALASI DAN SUCTION PADA ANAK Learning Objective Melakukan pemberian nebulizer dan suction pada anak Memberikan pendidikan kesehatan pada keluarga tentang pentingnya intervensi nebulizer dan suction
Skenario An. A sedang diarawat di RS dengan diagnosa ISPA. Klien menyatakan batuk berdahak. Hasil pemeriksaan didapatkan ada suara ronchi di bagian apex dextra. An. A akan diberikan terapi inhalasi/nebulizer dan suction. Pertanyaan?
Apa yang dimaksud pemberian intervensi nebulizer dan sution? Apa indikasi pemberian intervensi nebulizer dan sution pada anak? Bagaimana melakukan pemberian pemberian intervensi nebulizer dan suction pada anak?
[Modul Praktikum Keperawatan Anak-F.Kep.UNEJ]
PEMBERIAN NEBULIZER DAN SUCTION
A. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS: Setelah Pembelajaran ini diharapkan mahasiswa akan dapat: Menjelaskan pengertian pemberian nebulizer dan suction pada anak Menjelaskan tujuan dari pemberian nebulizer dan suction pada anak Menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian nebulizer dan suction pada anak Menjelaskan prosedur kerja pemberian nebulizer dan suction pada anak Mendemonstrasikan tekhnik pemberian nebulizer dan suction pada anak
B. DEFINISI: Pemberian inhalasi merupakan tindakan pemberian uap untuk dihirup oleh klien yang dihasilkan dari mesin baik dengan tambahan obat-obatan atau tidak. Pemberian suction merupakan cara penghisapan lendir yang ada di saluran pernafasan melalui selang yang dimasukkan, baik hanya pada rongga nasofaringeal atau trakeostomi. C. TUJUAN: Melakukan intervensi pembersihan jalan nafas.
[Modul Praktikum Keperawatan Anak-F.Kep.UNEJ]
Standart Operational Prosedur (SOP)
F.Kep Universitas Jember Prosedur Tetap
PEMBERIAN INHALASI DAN SUCTION PADA ANAK No Dokumen:
No Revisi :-
Halaman :
Tanggal Terbit :
Ditetapkan Oleh : Dekan Fakultas Keperawatan
A
Pengertian
Pemberian inhalasi merupakan tindakan pemberian uap untuk dihirup oleh klien yang dihasilkan dari mesin baik dengan tambahan obat-obatan atau tidak. Pemberian suction merupakan cara penghisapan lendir yang ada di saluran pernafasan melalui selang yang dimasukkan, baik hanya pada rongga nasofaringeal atau trakeostomi. Membersihkan saluran pernafasan Klien dengan gangguan bersihan jalan nafas akibat lendir atau cairan Pasien yang dengan kanker atau tumor pada saluran pernafasan. Pasien dengan perdarahan saluran pernafasan.
B C
Tujuan Indikasi
D
Kontra Indikasi
E No 1
Prosedur Kerja Tindakan PERSIAPAN 1. Persiapan perawat: a. Lakukan pengkajian: baca catatan keperawatan dan medis b. Kaji kebutuhan tenaga perawat, minta perawat lain membantu jika perlu c. Cuci tangan dan siapkan alat 2. Persiapan alat: 2.1 Peralatan inhalasi a. Alat atau mesin nebulizer b. Sungkup/masker inhalasi c. Connecting tube (selang penyambung) d. Water steril atau normal saline e. Obat yang akan diberikan (sesuai program) f. Spuit 3 cc 2.2 Peralatan suction oral dan nasofaring a. Kateter suction sesuai ukuran b. Mesin penghisap (mesin mobile atau suction central) c. Kom kecil berisi air matang/water steril d. Sarung tangan bersih/
[Modul Praktikum Keperawatan Anak-F.Kep.UNEJ]
e. Dua kassa steril f. Stetoskop g. Bengkok h. Trolley atau baki dengan alas i. Tempat sampah medis j. Tempat sampah non medis k. Kain alas dada 1.3 Peralatan suction endotrakeal a. Kateter suction sesuai ukuran b. Mesin penghisap (mesin mobile atau suction central) c. Kom kecil steril d. Normal saline atau water steril e. Sarung tangan steril f. Dua kassa steril g. Satu duk steril biasa h. Satu duk steril lubang a. Pinset anatomis dan sirurgis steril b. Tromol kecil tempat alat steril
2
3. Persiapan pasien: a. Pastikan identitas pasien. b. Kaji kondisi pasien c. Jelaskan maksud dan tujuan. d. Kontrak tindakan e. Jaga privacy pasien f. Pasien dipersilahkan duduk TAHAP KERJA 1. Berikan salam, perkenalkan nama dan tanggung jawab perawat 2. Panggil klien dengan nama kesukaan klien 3. Jelaskan prosedur, tujuan dan lamanya tindakan pada klien. 4. Berikan kesempatan klien untuk bertanya. Berikan petunjuk alternatif komunikasi jika klien merasa tidak nyaman dengan prosedur yang dilakukan. 5. Jaga privasi klien. 6. Cuci tangan dan keringkan tangan dengan handuk. LANGKAH – LANGKAH Pemberian inhalasi 1. Atur posisi klien dalam posisi yang nyaman dan sesuai, duduk atau semifowler 2. Kaji denyut jantung (bayi) atau nadi dan pernafasan (frekuensi dan irama nafas, serta suara lapang paru) 3. Siapkan mesin nebulizer: sambungkan kabel dan cek dengan menghidupkan alat 4. Ambil obat atau cairan yang dibutuhkan untuk inhalasi dengan menggunakan spuit 3 cc (jumlah dosis obat seuai program) 5. Buka tutup tabung atau cointainer lalu masukkan water steril/normal salin/obatobatan ke dalam container selang uap 6. Tutup tabung inhalasi lalu pasang atau sambungkan dengan sungkup
[Modul Praktikum Keperawatan Anak-F.Kep.UNEJ]
7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Sambungkan connecting tube ke tabung inhalasi dan mesin nebulizer Hidupkan mesin, dan cek apakah uap keluar, matikan kembali mesin. Pasang sungkup inhalasi pada klien (pastikan cukup melekat, dan posisikan lubang keluar uap di depan hidung atau entry saluran pernafasan) Hidupkan mesin nebulizer Instruksikan pasien melakukan nafas dalam selama proses inhalasi Bila obat telah habis (biasanya setelah 15-20 menit), matikan mesin, dan lepaskan selang uap. Ajarkan dan instruksikan melakukan batuk efektif jika klien bias atau sesuai usia Evaluasi pernafasan (frekuensi, irana, dan suara lapang p aru) Kaji apakah klien membutuhkan tindakan suction
Tindakan suction oral 1. Posisikan bayi/anak berbaring lateral 2. Pasang alas dada 3. Cek mesin dan atur tekanan pada mesin suction menjadi 30-40 mmHg 4. Pakai sarung tangan 5. Sambungkan kateter suction dengan selang pada mesin, dan pegang kateter dengan tangan kanan 6. Nyalakan mesin suction dengan tangan kiri 7. Suction oral: Lakukan suction dari mulut dengan waktu 3-5 detik, dengan cara menutup lubang pada pangkal kateter, lakukan beberapa kali hingga bersih atau tidak ada lendir 8. Suction nasofaring: Lakukan suction dari hidung, masukkan kateter suction 2-3 cm (posisi lubang penghisap terbuka), Tarik kateter bersamaan dengan menutup lubang penghisap pada pangkal kateter dengan waktu 3-5 detik, lakukan beberapa kali hingga bersih atau tidak ada lendir 9. Bersihan selang suction dengn kassa, dan bilas k ataer dengan air matang/water steril yang telah disediakan, dengan cara menghisap air beberapa kali 10. Lakukan oral hygiene dengan menggunakan kassa yang telah dibasahi water steril atau air matang 11. Rapikan klien, atur posisi yang nyaman dan aman, evaluasi respon klien 12. Rapikan alat 13. Buka sarung tangan 14. Cuci tangan Tindakan suction endotrakeal 1. Siapkan duk steril dan peralatan steril lainnya 2. Pasang duk steril lubang 3. Pasang dan berikan oksigen 100% sebelum melakukan tindakan suction 4. Cek tekanan mesin suction 60-100 mmHg 5. Pakai sarung tangan 6. Sambungkan selang suction ke mesin suction (jaga tangan dominan tetap steril) 7. Buka sungkup oksigen 8. Masukkan kateter ke trakeostomi/ETT sepanjang ETT atau sampai karina, Tarik 0,5 cm (posisi tidak menghisap)
[Modul Praktikum Keperawatan Anak-F.Kep.UNEJ]
9.
3
4
Lakukan penghisapan dengan waktu 3-5 detik, dengan cara menutup lubang pada pangkal kateter 10. Pasang oksigen 11. Bersihkan selang bagian luar dengan kassa dan bagian dalam dengan menghisap air di dalam kom 12. Ulangi beberapa kali sampai saluran pernafasan be rsih 13. Buka oksigen (jika sebelumnya tidak terpasang) 14. Rapikan klien, atur posisi yang nyaman dan aman, evaluasi respon klien 15. Bereskan alat dan kembalikan di tempat yang semula 16. Buka sarung tangan dan cuci tangan TAHAP EVALUASI/ EVALUASI 1. Evaluasi respon klien 2. Berikan Reinforcement positif 3. Lakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya 4. Akhiri pertemuan dengan cara yang baik DOKUMENTASI 1. Catat tindakan yang sudah dilakukan,tanggal dan jam pelaksanaan pada catatan keperawatan. 2. Catat respon klien dan hasil pemeriksaan 3. Dokumentasikan evaluasi tindakan: SOAP