prinsip dasar pengolahan limbah b3 secara kimia, fisika, insenerasiFull description
Deskripsi lengkap
Pengolahan Limbah b3 Pada Spbu
-
LIMBAHDeskripsi lengkap
LIMBAHFull description
kgvDeskripsi lengkap
pengelolaan limbah B3.ppt|Full description
Deskripsi lengkap
Full description
kkkkkDeskripsi lengkap
Limbah B3Full description
SPO Identifikasi Limbah B3
inventaris limbah b3
b3Full description
Full description
III. PEMBAHASAN 3.1. Teknologi Pengolahan limbah B3 untuk mengurangi racun (deto!"!#
a. Oksidasi – Reduksi (Redoks) oksidasi adalah reaksi kimia yang akan meningkatkan bilangan valensi materi yang bereaksi dengan melepaskan electron. Reaksi oksidasi selalu diiku diikuti ti deng dengan an reak reaksi si redu reduksi ksi.. Reduksi eduksi adala adalah h reak reaksi si kimia kimia yang yang ak akan an menu menuru runk nkan an bilang bilangan an valen valensi si materi materi yang yang berea bereaksi ksi deng dengan an mener menerim ima a electron dari luar. Reaksi kimia yang melibatkan kedua reaksi oksidasi dan reduksi ini dikenal dengan reaksi redoks. Reaksi kimia oksidasi-reduksi dapat merubah bahan pencemar yang bersifat racun menjadi tidak berbahaya atau menurunkan tingkat/daya racunnya. ontoh oksidasi dan reduksi dalam hal transfer oksigen! "alam hal transfer oksigen# Oksidasi berarti mendapat oksigen# sedang Reduksi adalah kehilangan oksigen. $ebagai contoh# reaksi dalam ekstraksi besi dari biji besi! reduction %e&O'
'O
&%e
'O&
oidation *arena reduksi dan oksidasi terjadi pada saat yang bersamaan# reaksi diatas diatas disebut disebut reaksi reaksi R+"O*$. R+"O*$. Oksidator Oksidator atau ,at pengoksi pengoksidasi dasi adalah adalah ,at yang yang meng mengok oksid sidasi asi ,at ,at lain. lain. ada contoh contoh reak eaksi si diata diatas# s# besi( besi() )oks oksid ida a meru merupa pak kan ok oksi sida dato torr. Reduk edukto torr atau atau ,at ,at per pereduk eduksi si adal adalah ah ,at ,at yang yang mereduksi ,at lain. "ari reaksi di atas# yang merupakan reduktor adalah karbon monooksida. adi dapat disimpulkan! oksidator adalah yang memberi oksigen kepada ,at lain# reduktor adalah yang mengambil oksigen dari ,at lain 0ahan kimia sebagai pengoksidasi seperti cholorine dan o,on dipakai untuk mengubah bahan organik dan an organik menjadi bentuk sesuai yang diinginkan. 0ahan- bahan yang digunakan untuk mereduksi 0O"# 1arna# dan mengub mengubah ah bahan bahan spesi2k spesi2k seperti seperti sianidia sianidia (banyak (banyak terdap terdapat at pada pada pabrik pabrik tapioca# dan pabrik pengolahan logam) menjadi produk yang berguna . $ebagai contoh# kita lihat reaksi oksidasi 3n----4 3n& &e Reaksi ini harus mempunyai pasangan berupa reaksi reduksi agar jelas kepada siapa elektron itu diberikan# misalnya !
u& &e ----4u "engan demikian# kedua reaksi diatas masing-masing baru merupakan setengah reaksi# sedangkan reaksi lengkapnya adalah ! 3n u& ----43n& u Reaksi lengkap ini disebut reaksi redoksi (singkatan dari reduksioksidasi) sebab mengandung dua peristi1a sekaligus ! 3n teroksidasi menjadi 3n& dan u& tereduksi menjadi u. 3at yang mengalami oksidasi (melepaskan elektron) disebut reduktor (pereduksi)# sebab ia menyebabkan ,at lain mengalami reduksi# sebaliknya ,at yang mengalami reduksi disebut oksidator (pengoksidasi). ada contoh reaksi diatas 3n merupakan reduktor# sedangkan u&merupakan oksidator. Reduksi Oksidai untuk oksidasi ethanol menjadi O & dan 5&O dengan asam potash dichromat ! C2H5OH + aCr 2O7-2 + bH+ ----4 2aCr +3 + cCO2 + dH2O Oksidasi: O ----4 C-2 = C+4 + 6e Reduksi: Cr ----4 Cr +6 + 3e = Cr +3 2Cr +6 + 6e = 2Cr +3 Reaksi akhir : C2H5OH + 2Cr 2O7-2 + 16 H+ ----4 4 Cr +3 + 2SO2 + H2O Reduktor = Zat a!" #e!"a$a#i oksidasi Oksidator = Zat a!" #e!"a$a#i reduksi
b. Solidi$ka%i&%tabili%a%i Pengolahan secara stabilisasi/solidifikasi bertujuan untuk mengubah sifat fisik dan kimiawi limbah B3 dengan cara penambahan senyawa pengikat (aditif) B3 agar pergerakan senyawa B3 ini terhambat atau terbatasi dan membentuk massa monolit dengan struktur yang kekar (massive). Pada proses ini limbah B3 harus dapat diikat dan distabilkan sehingga sifat racun dan sifat bahayanya dapat diturunkan sampai ambang batas yang ditentukan. Proses stabilisasi/solidifikasi adalah suatu tahapan proses pengolahan limbah B3 untuk mengurangi potensi racun dan kandungan limbah B3 melalui upaya memperkecil/membatasi daya larut pergerakan/penyebaran dan daya racunnya (immobilisasi unsur yang bersifat racun) sebelum limbah B3 tersebut dibuang ke tempat penimbunan akhir (landfill). Proses solidifikasi/stabilisasi berdasarkan mekanismenya dapat dibagi menjadi ! golongan yaitu" #. Macroencapsulation yaitu proses dimana bahan berbahaya dalam limbah dibungkus dalam matriks struktur yang besar $. Microencapsulation yaitu proses yang mirip macroencapsulation tetapi bahan pencemar terbungkus secara fisik dalam struktur kristal pada tingkat mikroskopik 3. Precipitation %. Adsorpsi yaitu proses dimana bahan pencemar diikat secara elektrokimia pada bahan pemadat melalui mekanisme adsorpsi. &. Absorbsi yaitu proses solidifikasi bahan pencemar dengan menyerapkannya ke bahan padat !. Detoxification yaitu proses mengubah suatu senyawa beracun menjadi senyawa lain yang tingkat toksisitasnya lebih rendah atau bahkan hilang sama sekali
Bahan'bahan yang umum digunakan untuk proses stabilisasi/solidifikasi (bahan aditif) antara lain" a. Bahan pencampur" gypsum pasir lempung abu terbang dan b. Bahan perekat/pengikat" semen kapur tanah liat dll Peraturan mengenai solidifikasi/stabilitasi diatur oleh BP*+ berdasarkan ,ep' -3/BP*+/-/#& dan ,ep'-%/BP*+/-/#&.
3.'. ro%e% dan contoh engolahan limbah B3 untuk mengurangi racun (deto!"!#
a. *rom valensi enam (krom heksavalen) krom valensi enam merupakan bahan kimia yang sangat beracun# sehingga keberadaanya di dalam limbah harus ditangani dengan sangat hatihati. 6ntuk menurunkan tingkat racun dari krom heksavalen ini dapat dilakukan dengan mengadakan reaksi redoks. *rom heksavalen dapat direduksi menggunakan sulfur dioksida ($O &) menjadi krom tivalen yang mempunyai tingkat/daya racun lebih rendah dari pada krom heksavalen. Reaksi dasar dari krom ini adalah sebagai berikut! $O&
5&O
----4 5&$O'
& rO'
'5&$O'
----4 r& ($O7)'
'5&O
r&($O7)'
'a(O5)&
----4 &r(O5)'
a$O7
*rom tivalen lebih aman dari pada krom heksavalen sehingga lebih diterima di lingkungan. 8danya kromium dalam limbah cair menandakan telah terjadi pencemaran dari limbah industry# karena senya1a kromium murni tidak pernah terdapat di alam. 8pabila senya1a kromium terdapat dalam jumlah besar# maka dapat menimbulkan keracunan akut dengan gejala mual# sakit perut# kurang kencing# dan koma. 8pabila kontak dengan kulit# maka dapat menyebabkan dermatitis dan kanker. 0iasanya# senya1a kimia yang sangat beracun bagi organisme hidup adalah senya1a yang mempunyai bahan aktif dari logam berat. $ebagai logam r termasuk logam yang mempunyai daya racun tinggi. "aya racun yang dimiliki oleh logam r ditentukan oleh valensi ion-ionnya. on r 9 dalam proses metabolisme tubuh akan menghambat kerja dari en,im benzopiren hidroksilase, akibatnya terjadi perubahan dalam pertumbuhan sel# sehingga sel-sel tumbuh secara liar atau dikenal dengan istilah kanker. "aya racun yang dimiliki oleh bahan aktif kromium akan bekerja sebagai penghalang kerja en,im dalam proses 2siologi atau metabolism makhluk hidup# sehingga rangkaian metabolism terputus.
ontoh industry yang menghasilkan limbah 0' crom heksavalen adalah industry pelapisan logam dan industry kulit. b. $ianida :imbah yang mengandung sianida juga mempunyai sifat racun yang sangat kuat# sehingga diperlukan pengolahan terlebih dahulu sebelum limbah tersebut di land2ll. 6ntuk menurunkan tingkat racun dari sianida ini dapat dilakukan dengan mengadakan reaksi redoks. $ianida yang sangat beracun tersebut dapat dioksidasi ke dalam bentuk sianat yang daya racunnya jauh lebih rendah. Reaksi oksidasinya sebagai berikut! ;a; l& ;aO5 ----4 ;a;O &;al 5&O &;a;O 'l& 7;8O5 ----4 &O& ;& 9 ;al &5 &O *edua reaksi tersebut sangat sensitive terhadap perubahan kondisi p5. Reaksi pertama membutuhkan p5 lebih besar dari pada <= untuk memproduksi natrium sianida# sedangkan reaksi kedua akan terjadi lebih cepat ada kondisi p5 sekitar >. Roses klorinasi alkalin akan lebih baik dilakukan dengan pemutih hipoklorid seperti menggunakan peroksida dan o,on untuk lebih menyempurnakan hasil reaksi penghancuran sianida. $ianida merupakan racun bagi manusia dan spesies binatang karena sianida mengikat en,im kunci mengandung besi yang diperlukan bagi sel untuk menggunakan oksigen. ?ubuh akan kekurangan oksigen dan mengalami sesak nafas. @alaupun ada oksigen yang tersedia kerusakan yang cepat pada system saraf pusat dan jantung adalah akibat menghirup sianida kadar tinggi dalam 1aktu singkat. *eracunan sianida dapat mengakibatkan kematian. Aejala dari paaran akut meliuti sesak nafas# detak jantung yang cepat# gerakan yang tidak terkendali# kejang dan koma. enanganan efektif untuk keracunan sianida sangat bergantung pada kecepatan dan propesionalitas reson medis. ndividu yang terpapar dalam dosis diba1ah kadarmematikan mengalami sesak nafas# sakit di dada# muntah dan sakit kepala yang akan sepenuhnya pulih. "osis yang mendekati kadar mematikan dapat mematikan efek yang permanen.
"ampak kesehatan dan gejala dari keracunan sianida tidak bergantung dari rute paparan! yaitu# sifatnya serupa baik sianida itu terhirup# tertelan atau terserap melalui kulit. 8da keragaman yang besar dalam efek dosis sianida terhadap spesies mamalia yang berbeda (+nvironment 8ustralia &=='# 5artung
>. terjadinya proses pengendapan sebelum dan selama proses $/$. roses pengendapan B. tersebut didasarkan pada kombinasi pengendapan dan sementasi. <=. *alsium fosfat (apatit) secara e2sien dapat memperlambat proses mobilisasi dari <<. timbal berdasarkan reaksi sebagai berikut! <&. a<=(O7)9(O5)&(s) <75 (aG) H <=a& (aG) 95&O7 <'. -(aG) &5&O(H) <7. <=b&(aG) 95&O7 . setelah E hari. hen dkk. (. dan/atau pembentukan padatan amorf pada immobilisasi timbal dalam proses $/$. &B. 0erdasar penelitiannya ditemukan bah1a penambahan apatit sebelum dilakukannya '=. proses solidi2kasi dengan semen akan menurunkan tingkat peluluhan timbal dari bentuk '<. tersolidi2kasi.