KODE MODUL OPKR-50008B
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF
PEMASANGAN, PENGUJIAN DAN PERBAIKAN SISTEM PENGAMAN KELISTRIKAN DAN KOMPONENNYA
BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2005
KATA PENGANTAR
Modul
OPKR-50-008B ini berisi
materi
dan informasi tentang PEMASANGAN, PENGUJIAN DAN
PERBAIKAN SISTEM PENGAMAN KELISTRIKAN DAN KOMPONENNYA
selain itu diuraikan
informasi
tentang keselamatan kerja dan pertolongan pertama bila terjadi kecelakaan terkait penanganan pengaman kelistrikan. Materai diuraikan dengan pendekatan praktis disertai ilustrasi yang cukup agar siswa mudah memahami materi yang disampaikan. Diakhir modul terdapat evaluasi sebagai uji kompetensi siswa. Uji kompetensi dilakukan secara teroritis dan praktik. Uji teoritis dengan siswa menjawab pertanyaan pertanyaan yang pada soal evaluasi, sedangkan sedangkan uji praktik dengan meminta siswa mendemontrasikan kompetensi yang harus dimiliki dan guru/ instruktur menilai berdasarkan lembar observasi yang ada. Melalui evaluasi tersebut t ersebut dapat diketahui apakah siswa mempunyai kompetensi PEMASANGAN, PEMASANGAN, PENGUJIAN DAN PERBAIKAN SISTEM PENGAMAN KELISTRIKAN DAN KOMPONENNYA. Siswa dapat melanjutkan ke modul modul berikutnya bila memenuhi memenuhi kriteria kelulusan Penyusun menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan modul ini, sehingga saran dan masukan yang konstruktif sangat penyusun harapkan. Semoga modul ini banyak memberikan manfaat. manfaat.
Jakarta,
Juli 2005
Penyusun,
DAFTAR ISI MODUL Halaman
……………………………………………………………………… DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………… PETA KEDUDUKAN MODUL …………………………………………………………… PERISTILAHAN/GLOSSARI GLOSSARI UM ………………………………………………………… I. PENDAHULUAN ……………………………………………………………………… A. DESKRIPSI JUDUL ………………………………………………………………… B. PRASYARAT ……………………………………………………………………… C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL …………………………………………… 1. Petunjuk Bagi Siswa …………………………………………………………… 2. Petunjuk Bagi Guru …………………………………………………………… D. TUJUAN AKHIR …………………………………………………………………… E. KOMPETENSI ……………………………………………………………………… F. CEK KEMAMPUAN ……………………………………………………………… II. PEMELAJARAN ……………………………………………………………………… A. RENCANA BELAJAR SISWA……………………………………………………… B. KEGIATAN BELAJAR …………………………………………………………… 1. Kegiatan Belajar Belajar 1 : Memasang Memasang sistem pengaman pengaman kelistrikan.....……….........… a. Tujuan kegiatan belajar 1 ………………………………………… b. Uraian materi 1 ……………………………………………………………… c. Rangkuman 1 ……………………………………………………………… d. Tugas 1 ……………………………………………………………………… e. Tes formatif 1 ………………………………………………………… f. Kunci jawaban formatif 1 …………………………………………………… KATA PENGANTAR
iii v viii 1 1 2 2 2 3 3 4 8 11 11 11 11 11 12 20 21 22
g. Lembar Lembar kerja ............................................................ ............................................................
23 26
2. Kegiatan Belajar 2 : Menguji sistem pengaman pengaman kelistrikan
28
a. Tujuan kegiatan belajar 2 …………………………………………
……………………………………………………………… Rangkuman 2 ……………………………………………………………… Tugas 2 …………………………………………………………………… Tes formatif 2 ……………………………………………………………… Kunci jawaban formatif 2 …………………………………………………… Lembar kerja ………………………………………… ……………………………………………………….. ……………..
28
b. Uraian materi 2
28
c.
31
d. e. f. g. 3.
i
32 32 33 34
Kegiatan Belajar 3 : Memperbaiki sistem pengaman kelistrikan..........................…………........................………
35
a. Tujuan kegiatan belajar 3 …………………………………………
35
……………………………………………………………… c. Rangkuman 3 ……………………………………………………………… d. Tugas 3 ……………………………………………………………………… e. Tes formatif 3 ……………………………………………………………… f. Kunci jawaban formatif 3 …………………………………………………… ……………………………………………………….. …………….. g. Lembar kerja ………………………………………… III. EVALUASI ……………………………………………………………………………… b. Uraian materi 3
36 40 41 41 41 42 44
…………………………………………………………………… B. KUNCI JAWABAN ………………………………………………………………… C. KRITERIA KELULUSAN ………………………………………………………… IV. PENUTUP ……………………………………………………………………………… A. PERTANYAAN
DAFTAR PUSTAKA
………………………………………………………………………
44 46 49 50 51
PETA KEDUDUKAN MODUL
A. Diagram Pencapaian Kompetensi
Diagram ini menunjukkan tahapan atau tata urutan pencapaian kompetensi yang dilatihkan pada peserta diklat dalam kurun waktu tiga tahun, serta kemungkinan multi entry – multi exit yang dapat diterapkan. OPKR 40-016 B
OPKR 30-007 B
OPKR 40-014 B
OPKR 30-014 B
OPKR 40-009 B
OPKR 50-019 B
OPKR 20-001 B
OPKR 30-010 B
OPKR 40-004 B
OPKR 50-011 B
OPKR 20-012 B
OPKR 30-003 B
OPKR 40-003 B
OPKR 50-008 B
OPKR 30-013 B
OPKR 30-004 B
OPKR 50-009 B
OPKR 20-011 B
OPKR 20-017 B
OPKR 30-002 B
OPKR 40-002 B
OPKR 20-010 B
OPKR 20-014 B
OPKR 30-001 B
OPKR 40-001 B
OPKR 50-007 B
OPKR 40-008 B
OPKR 40-012 B
OPKR 50-002 B
OPKR 10-018 B
OPKR 10-006 B
OPKR 10-017 B
OPKR 10-016 B
OPKR 10-010 B
OPKR 10-009 B
OPKR 10-019 B
OPKR 10-003 B
OPKR 10-005 B
OPKR 10-001 B
OPKR 40-017 B
OPKR 40-019 B
OPKR 10-002 B
OPKR 50-001 B
Keterangan Diagram Pencapaian Kompetensi Kode OPKR 10-001B OPKR 10-002B OPKR 10-003B OPKR 10-005B OPKR 10-006B OPKR 10-009B OPKR 10-010B OPKR 10-016B OPKR 10-017B OPKR 10-018B OPKR 10-019B OPKR 20-001B OPKR 20-010B OPKR 20-011B OPKR 20-012B OPKR 20-014B OPKR 20-017B OPKR 30-001B OPKR 30-002B OPKR 30-003B OPKR 30-004B OPKR 30-007B OPKR 30-010B OPKR 30-013B
Kompetensi
Judul Modul
Pelaksanaan pemeliharaan/ servis komponen Pelaksanaan pemeliharaan/ servis komponen Pemasangan sistem hidrolik Pemasangan sistem hidrolik Pemeliharaan/ servis sistem hidrolik Pemeliharaan/ servis sistem hidrolik Pemeliharaan/ servis dan per-baikan kompresor Pemeliharaan/ servis dan per-baikan kompresor udara dan komponen-komponennya udara dan komponen-komponennya Melaksanakan prosedur penge-lasan, pematrian, Melaksanakan prosedur pengelas-an, pematrian, dan pemo-tongan dengan panas dan pemansan dan pemotongan dengan panas dan pemansan Pembacaan dan pemahaman gambar teknik Pembacaan dan pemahaman gambar teknik Penggunaan dan pemeliharaan alat ukur Penggunaan dan pemeliharaan alat ukur Mengikuti prosedur kesehatan dan keselamatan Mengikuti prosedur kesehatan dan keselamatan kerja kerja Penggunaan dan pemeliharaan peralatan dan Penggunaan dan pemeliharaan peralatan dan perlengkapan tempat kerja perlengkapan tempat kerja Konstribusi komunikasi di tempat kerja Konstribusi komunikasi di tempat kerja Pelaksanaan operasi penangan an secara manual Pelaksanaan operasi penanganan secara manual Pemeliharaan/ servis engine dan komponen- Pemeliharaan/ servis engine dan komponenkomponennya komponennya Pemeliharaan/ servis sistem pendingin dan Pemeliharaan/ servis sistem pendingin dan komponen-komponennya komponen-komponennya Perbaikan sistem pendingin dan komponen- Perbaikan sistem pendingin dan komponenkomponennya komponennya Overhaul komponen sistem pendingin Overhaul komponen sistem pendingin Pemeliharaan/ servis sistem bahan bakar bensin Pemeliharaan/ servis sistem bahan bakar bensin Pemeliharaan/ servis sistem injeksi bahan bakar Pemeliharaan/ servis sistem injeksi bahan bakar diesel diesel Pemeliharaan/ servis kopling dan komponen- Pemeliharaan/ servis kopling dan komponenkomponennya sistem pengoperasian komponennya sistem pengoperasian Perbaikan kopling dan komponen-komponennya Perbaikan kopling dan komponen-komponennya Overhaul kopling dan komponen-komponennya Overhaul kopling dan komponen-komponennya Pemeliharaan/ servis transmisi manual Pemeliharaan/ servis transmisi manual Pemeliharaan/ servis transmisi otomatis Pemeliharaan/ servis transmisi otomatis Pemeliharaan/ servis unit final drive/gardan Pemeliharaan/ servis unit final drive/ gardan Pemeliharaan/ servis poros roda penggerak Pemeliharaan/ servis poros roda penggerak
Kode OPKR 30-014B OPKR 40-001B OPKR 40-002B OPKR 40-003B OPKR 40-004B OPKR 40-008B OPKR 40-009B OPKR 40-012B OPKR 40-014B OPKR 40-016B OPKR 40-017B OPKR 40-019B OPKR 50-001B OPKR 50-002B OPKR 50-007B OPKR 50-008B OPKR 50-009B OPKR 50-011B OPKR 50-019B
Kompetensi
Judul Modul
Perbaikan poros penggerak roda Perbaikan poros penggerak roda Perakitan dan pemasangan sistem rem dan Perakitan dan pemasangan sistem rem dan komponen-komponennya komponen-komponennya Pemeliharaan/ servis sistem rem Pemeliharaan/ servis sistem rem Perbaikan sistem rem Perbaikan sistem rem Overhaul komponen sistem rem Overhaul komponen sistem rem Pemeriksaan sistem kemudi Pemeriksaan sistem kemudi Perbaikan sistem kemudi Perbaikan sistem kemudi Pemeriksaan sistem suspensi Pemeriksaan sistem suspensi Pemeliharaan/ servis sistem suspensi Pemeliharaan/ servis sistem suspensi Balans roda/ ban Balans roda/ ban Melepas, memasang dan me-nyetel roda Melepas, memasang dan menyetel roda Pembongkaran, perbaikan, dan pemasangan ban Pembongkaran, perbaikan, dan pemasangan ban luar dan ban dalam luar dan ban dalam Pengujian, pemeliharaan/servis dan penggantian Pengujian, pemeliharaan/ servis dan penggantian baterai baterai Perbaikan ringan pada rangkai-an/sistem kelistrikan Perbaikan ringan pada rangkaian/ sistem kelistrikan Pemasangan, pengujian, dan perbaikan sistem Pemasangan, pengujian, dan perbaikan sistem penerangan dan wiring penerangan dan wiring Pemasangan, pengujian, dan perbaikan sistem Pemasangan, pengujian, dan perbaikan sistem pengaman ke listrikan dan komponennya pengaman ke listrikan dan komponennya Pemasangan kelengkapan kelistrikan tambahan Pemasangan kelengkapan kelistrikan tambahan (assesoris) (assesoris) Perbaikan sistem Pengapian Perbaikan sistem Pengapian Memelihara/servis sistem AC (Air Conditioner) Memelihara/servis sistem AC (Air Conditioner)
B. Kedudukan Modul
Modul dengan kode OPKR-50-008B
tentang “Pemasangan, pengujian, dan perbaikan sistem pengaman
kelistrikan dan komponennya” ini kedudukannya pada peta kedudukan modul dan diagram pencapaian kompetensi. dapat dicermatiapat dicermati pada peta kedudukan modul.
PERISTILAHAN / GLOSSARIUM Sekring (fuse) adalah komponen dari sirkuit kelistrikan yang berfungsi untuk melindungi sirkuit kelistrikan. Bila arus
berlebihan melalui sirkuit, maka sekring akan terbakar sehingga sistem sirkuit terbuka. F usible L ink adalah komponen yang berfungsi sama dengan sekring tetapi digunakan untuk arus yang lebih besar
karena ukurannya lebih besar dan mempunyai elemen yang lebih tebal Circuit Breaker adalah komponen yang digunakan sebagai
pengganti sekring untuk melindungi dari kesulitan
pengiriman tenaga dalam sirkuit, seperti power window,sunroof dan heater . Sirkuit (Circuit ) adalah r angkaian jalur konduktor tertutup yang dapat dialiri arus Rangkaian Parallel cara untuk menggabungkan dua atau lebih baterai untuk mendapatkan beda potensial yang sama
setelah menghubungkannya Rangkaian
Seri adalah cara menggabungkan dua atau lebih yang dapat menyediakan satu jalur tunggal arus
keluaran. Tipe Sekring Blade adalah salah satu tipe skring yang dirancang lebih kompak dengan elemen metal dan rumah
pelindung yang tembus pandang dan diberi kode warna untuk masing – masing tingkatan arus (misalnya: 5A – 30A) Tipe Sekring Cartridge adalah salah satu tipe skring yang dirancang dengan satu elemen sebagai p engaman yang
akan terbakar/meleleh bila dialiri arus yang berlebih dari kapasitas sekring. Elemen sekring ini dilindungi oleh rumah yang terbuat dari kaca tembus pandang. Voltage adalah nilai tegangan listrik yang dilambangkan dengan Volt
BAB I PENDAHULUAN A. DESKRIPSI
Modul pemasangan,pengujian dan perbaikan system pengaman kelistrikan dan komponennya kode OPKR50-008B berisi
materi
dan informasi tentang sistem pengaman, tipe
– tipe pengaman, memasang system
pengaman kelistrikan, menguji system pengaman kelistrikan dan memperbaiki system pengaman kelistrikan , selain itu diuraikan informasi tentang keselamatan kerja dan pertolongan pertama bila terjadi kecelakaan terkait pekerjaan memasang,menguji dan memperbaiki system pengaman kelistrikan otomotif. Materi diuraikan dengan pendekatan praktis disertai ilustrasi yang cukup agar peserta diklat mudah memahami bahasan yang disampaikan. Modul ini disusun dalam 3 kegiatan belajar, setiap kegiatan belajar berisi materi, dan diakhir materi disampaikan rangkuman yang memuat intisari materi, dilanjutkan test formatif. Setiap peserta diklat harus mengerjakan test tersebut sebagai indikator penguasaan materi, jawaban test kemudian diklarifikasi dengan kunci jawaban. Guna melatih keterampilan dan sikap kerja yang benar setiap siswa dapat berlatih dengan pedoman lembar kerja yang ada. Diakhir modul terdapat evaluasi sebagai uji kompetensi siswa. Uji kompetensi dilakukan secara teroritis dan praktik. Uji teoritis dengan siswa menjawab pertanyaan yang pada soal evaluasi, sedangkan uji praktik dengan meminta siswa mendemontrasikan kompetensi yang harus dimiliki dan guru/instruktur menilai berdasarkan lembar observasi yang ada. Melalui evaluasi tersebut dapat diketahui apakah siswa mempunyai kompetensi pengujian, pemeliharaan/ service dan penggantian baterai dengan sub kompetensi: 1. Memahami kinerja system pengaman 2. Memasang system pengaman kelistrikan 3. Menguji i system pengaman kelistrikan 4. Memperbaiki system pengaman kelistrikan Siswa dapat melanjutkan ke modul berikutnya bila memenuhi kriteria kelulusan. B. PRASYARAT
Sebelum memulai modul ini, peserta diklat pada Bidang Keahlian Mekanik Otomotif harus sudah menyelesaikan modul-modul prasyarat seperti terlihat dalam diagram pencapaian kompetensi maupun peta kedudukan modul. Prasyarat mempelajari modul OPKR-50-008B antara lain adalah OPKR-50-001B, OPKR-50002B dan OPKR-50-007B C. PETUNJUK PENGGUNAAN 1. Petunjuk Bagi Peserta Diklat
a.
Lakukan cek kemampuan untuk mengetahui kemampuan awal yang anda kuasai, sebelum membaca modul lebih lengkap.
b. Bacalah modul secara seksama pada setiap kegiatan belajar, bila ada uraian yang kurang jelas silakan bertanya pada guru. c.
Kerjakan setiap test formatif pada setiap kegiatan belajar, untuk mengetahui seberapa besar pemahaman saudara terhadap materi yang disampaikan, klarifikasi hasil jaw aban saudara pada kumpulan lembar jawaban yang ada.
9
d. Lakukan latihan setiap sub kompetensi sesuai dengan lembar kerja yang ada. e.
Perhatikan petujuk keselamatan kerja dan pertolongan pertama bila terjadi kecelakaan kerja yang termuat pada lembar kerja.
f.
Lakukan latihan dengan cermat, teliti dan hati-hati. Jangan melakukan pekerjaan yang belum dipahami dengan benar.
g. Bila merasa siap mintalah guru untuk menguji kompetensi. 2. Petunjuk Bagi Guru/ Istruktur
Guru/ intruktur bertindak sebagai fasilitator, motivator, organisator dan evaluator. Jadi guru/instruktur berperan: menyediakan fasilitas berupa informasi, bahan, alat, training obyek dan media (fasilitator), memotivasi peserta diklat untuk belajar dengan giat (motivator), bersama peserta diklat menyusun kegiatan belajar dalam mempelajari modul, berlatih keterampilan, memanfaatkan fasilitas dan sumber lain (organisator) dan mengevaluasi kegiatan dan perkembangan kompetensi yang dicapai peserta diklat (evaluator). D. TUJUAN AKHIR
Tujuan akhir dari modul ini adalah siswa mempunyai kompetensi: 1. Memasang system pengaman kelistrikan dengan prosedur yang benar 2. Menguji system pengaman kelistrikan dengan prosedur yang benar 3. Memperbaiki system pengaman system kelistrikan dengan metode yang benar E. KOMPETENSI
1. Kompetensi pemasangan,pengujian dan perbaikan system pengaman kelistrikan dan komponennya kode OPKR-50-008B berisi
materi dan informasi tentang sistem pengaman, tipe
– tipe pengaman, memasang
system pengaman kelistrikan, menguji system pengaman kelistrikan dan memperbaiki system pengaman kelistrikan Kriteria kinerja, lingkup belajar, materi pokok dalam pemelajaran dapat dilihat pada tabel dibawah ini. KOMPETENSI
:
KODE
:
OPKR-50-008 B
DURASI PEMELAJARAN
:
60 Jam @ 45 menit
LEVEL KOMPETENSI KUNCI
Pemasangan , pengujian dan perbaikan sistem pengaman kelistrikan dan komponennya
A 1
B 1
C 1
D -
E 1
F 2
G 1
1. Batasan konteks Standar
kompetensi ini digunakan untuk sistem pengaman kelistrikan pada kendaraan
2. Sumber informasi/dokumen dapat termasuk : Spesifikasi pabrik kendaraan
KONDISI KINERJA
SOP (Standard Operation Procedures) perusahaan Undang-undang pemerintah
Kebutuhan pelanggan 3. Pelaksanaan K3 harus memenuhi : Undang-undang tentang K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) Penghargaan di bidang industri 4. Sumber-sumber dapat termasuk: Peralatan tangan, peralatan penguji termasuk multimeters, lampu tes Peralatan bertenaga/power tools, peralatan bertenaga udara/air tools, peralatan khusus untuk pembongkaran/ penyetelan 5. Kegiatan Kegiatan harus dilaksanakan di bawah kondisi kerja normal dan harus meliputi : Menguji dan mengukur kelistrikan Menemukan kesalahan menggunakan pendengaran, visual dan penilaian fungsi terhadap kerusakan, korosi, dan kerusakan kelistrikan Membaca dan memahami wiring diagrams Penyolderan Crimpling/ penjepitan kabel
10
SUB KOMPETENSI
.
Memasang sistem pengaman kelistrikan/ komponen.
. Menguji sistem peng-aman kelistrikan/ komponen
Pemasangan dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya. Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami. Pemilihan fitting/ bahan yang sesuai Sistem keamanan kelistrikan dipasang dan dihubungkan dengan menggunakan peralatan dan teknik yang sesuai Seluruh kegiatan pemasang-an dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation undang-undang Procedures), K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/ kebijakan perusahaan. Pengujian dilaksanakan tanpa menyebabkan keru-sakan terhadap komponen atau sistem lainnya. Informasi yang benar di-akses dari spesifikasi pabrik dan dipahami. Tes/pengujian dilakukan untuk menentukan kesalahan/kerusakan dengan menggunakan peralatan dan teknik yang sesuai Mengidentifikasi kesalahan dan menentukan tindakan perbaikan yang diperlukan kegiatan pengujian Seluruh dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), undang-undang K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/ kebijakan perusahaan.
MATERI POKOK PEMELAJARAN
LINGKUP BELAJAR
KRITERIA KINERJA
Wiring sistem pengaman kelistrikan Pemasangan kelengkapan pengaman kelistrikan/ komponen
Wiring sistem pengaman kelistrikan Pengujian kelengkapan pengaman kelistrikan/ komponen
11
SIKAP
Menerapkan pemasangan sistem pengaman kelistrikan sesuai dengan SOP Pemilihan fitting atau bahan yang sesuai
Menerapkan pengujian sistem pengaman kelistrikan sesuai dengan SOP Menerapkan prosedur dan keselamatan kerja
PENGETAHUAN
KETERAMPILAN
Undang-undang K3 Pemahaman peraturan pemerintah Materi teknis grafis dan Simbol diagram Prosedur pemasangan kerja sistem Cara pengamat kelistrikan dan komponennya Prinsip-prinsip kelistrikan dan penggunaan pada sistem pengaman/ komponen Persyaratan keselamatan diri
Undang-undang K3 Pemahaman peraturan pemerintah Materi teknis grafis dan Simbol diagram Prosedur pengujian kerja sistem Cara pengamat kelistrikan dan komponen-nya Prinsip-prinsip kelistrikan dan penggunaan pada sistem pengaman/ komponen Prosedur pengujian dan menemukan kesalahan Persyaratan keselamatan diri
Menggunakan peralatan
dan
perlengkapan yang aman
Melakukan penyambungan listrik,
crimping/
penjepitan
dan
menyolder
Menggunakan peralatan
dan
perlengkapan yang aman
Melakukan pengujian
sistem
pengaman kelistrikan/ komponen
untuk
menentukan kesalahan/ kerusakan
yang
harus diperbaiki
SUB KOMPETENSI
3. Memperbaiki sistem pengaman kelistrikan/ komponen
MATERI POKOK PEMELAJARAN
LINGKUP BELAJAR
KRITERIA KINERJA
Sistem pengaman kelistrikan diperbaiki tanpa menyebab-kan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya. Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami. penggantian dan Perbaikan, penyetelan komponen dilaksanakan dengan menggunakan peralatan, teknik dan bahan yang sesuai kegiatan perbaikan Seluruh dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), undang-undang K 3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan perundangundangan dan prosedur/ kebijakan perusahaan
Prosedur perbaikan sistem pengaman kelistrikan/ komponen
SIKAP
PENGETAHUAN
Menerapkan prosedur perbaikan sistem penga-man kelistrikan sesuai dengan SOP Menerapkan prosedur dan keselamatan kerja
Undang-undang K3 Pemahaman peraturan pemerintah Materi teknis Simbol grafis dan diagram Prosedur perbaikan Cara kerja sistem pengaman kelistrikan dan komponen-nya Prinsip-prinsip kelistrikan dan penggunaan pada sistem pengaman/ komponen Prosedur perbaikan sistem pengaman/ komponen Persyaratan keselamatan diri
KETERAMPILAN
Menggunakan peralatan
dan
perlengkapan yang aman
Melakukan perbaikan sistem pengaman kelistrikan/ komponen
F. CEK KEMAMPUAN
Sebelum
mempelajari modul ini silakan mengisi cek list dan berikan tanda √ pada pernyataan atau pertanyaan pada
table berikut ini: Sub Kompetensi
Jawaban Pernyataan
Saya mampu menjelaskan fungsi pengaman kelistrikan Saya dapat menyebutkan jenis pengaman kelistrikan benar Memasang system pengaman kelistrikan
Sub Kompetensi
Menguji system pengaman kelistrikan
Memperbaiki system pengaman kelistrikan
Ya
Tidak
“ Ya”
Kerjakan
dengan
Saya dapat mengetahui perbedaan sekring,fusible link dan circuit breaker Saya paham dengan identifikasi sekring dan fusible link Saya dapat memasang pengaman pada system kelistrikan Saya paham benar potensi bahaya saat menangani pekerjaan pemasangan system pengaman kelistrikan dan mengetahui cara mencegahnya, serta pertolongan pertama bila terjadi kecelakaan
Test Formatif 1
Jawaban Pernyataan
Saya dapat menggunakan alat ukur kelistrikan (terutama multitester) Saya mengetahui cara menguji sistem pengaman kelistrikan Saya memahami benar apa saja yang perlu diperhatikan saat menguji system pengaman kelistrikan Saya paham dan mampu memperbaiki system pengaman kelistrikan dengan benar Saya dapat melakukan identifikasi kerusakan komponen sistem pengaman kelistrikan Saya paham bagaimana memilih spesifikasi komponen pengaman kelistrikan pengganti untuk mengganti komponen yang rusak/terbakar pada system pengaman kelistrikan Saya dapat melakukan penggantian komponen system pengaman kelistrikan dengan baik benar
12
Bila jawaban
Ya
Tidak
Bila jawaban “ Ya”
Kerjakan
Test Formatif 2
Test Formatif 3
BAB II PEMELAJARAN A. RENCANA BELAJAR Rencanakan kegiatan belajar dengan baik, silakan konsultasi dengan guru/ instruktur untuk menentukan jadual sesuai tingkat kesulitan berdasarkan hasil cek kemampuan awal yang telah anda lakukan. Mintalah paraf guru/ instruktur sebagai tanda persetujuan terhadap rencana belajar saudara. Jenis Kegiatan Memasang system pengaman kelistrikan Menguji system pengaman kelistrikan Memperbaiki system pengaman kelistrikan Uji Kompetensi
Tgl
Waktu
Tempat
Alasan Perubahan
Paraf Guru
B. KEGIATAN BELAJAR 1. Kegiatan Belajar 1 :
Memasang sistem pengaman kelistrikan
a. Tujuan Kegiatan Belajar 1
Setelah mempelajari modul ini siswa harus dapat: 1) Mengidentifikasi fungsi pengaman kelistrikan 2) Menjelaskan system pengaman kelistrikan 3) Mengidentifikasi tipe dan cara kerja pengaman kelistrikan 4) Melakukan pemasangan sistem pengaman kelistrikan. 5) Menjelaskan keselamatan kerja saat pemasangan pengaman kelistrikan b. Uraian Materi 1 Jenis – Jenis Pengaman Kelistrikan
Sirkuit
kelistrikan kendaraan terdiri atas bebarapa system yang terbagi dalam bebepa system
kelistrikan. Karena beberapa factor sering terjadi kerusakan pada sirkuit kelistrikan,misal: hubungan singkat yang dapat menyebabkab kerusakan pada komponen system kelistrikan tertentu. Untuk itu diperlukan suatu komponen yang dapat melindungi (pengaman) sirkuit kelistrikan pada kendaraan. Sekring, fusible link dan circuit breaker digunakan sebagai komponen komponen yang meliondungi sirkuit. Barang barang ini disisipkan kedalam sirkuit kelistrikan dan system kelistrikan untuk melindungi kabel-kabel dan conector yang digunakan dalam sirkuit untuk mencegah timbulnya kebakaran oleh arus yang berlebihan atau hubungan singkat. 1) Sekring a)
Fungsi Sekring (fuse) ditempatkan pada bagian tengah sirkuit kelistrikan. Bila arus yang berlebihan melalui sirkuit,maka sekring akan berasap atau terbakar yang menandakan elemen dalam sekring mencair sehingga system sirkuit terbuka dan mencegah komponen komponen lain dari kerusakan yang disebabkab oleh arus yang berlebihan.
13
b)
tipe sekring Tipe sekring dikelompokan kedalam tipe sekring blade dan tipe sekring cartridge.
Gambar: Sekring tipe blade dan tipe cartridge
Tipe sekring blade paling banyak digunakan pada saat ini, tipe ini dirancang lebih kompak dengan elemen metal dan rumah pelindung yang tembus pandang yang diberi kode warna untuk masing masing tingkatan arus. Tipe sekring cartridge terdiri atas rumah pelindung kaca tembus pandang, terminal dan elemen penghubung arus, elemen penghubung arus ini akan mencair (terbakar) jika arus yang melewatinya melebihi kapasitas elemen.
c)
identifikasi sekring
Gambar: Sekring tipe blade Maxi, Standart dan Mini dan tipe cartridge
Sekering diidentifikasikan berdasarkan kapasitas masing – masing jenis, untuk tipe cartridge dapat dilihat pada ujung logam penutup tabung kaca yang tertera angka penunjuk kapasitas sekering. Sedangkan untuk sekering tipe blade dapat dilihat berdasarkan warna rumah (housing), pengkodean warna tersebut dapat dilihat dibawah ini: Kapasitas sekring dan warna tipe blade jenis Standart dan Mini Kapasitas Sekring (A)
Identifikasi Warna
3
Violet
5
Coklat kekuning-kuningan
7,5
Coklat
10
Merah
15
Biru
20
Kuning
25
Tidak berwarna
30
Hijau
14
Kapasitas sekring dan warna tipe blade jenis Maxi Kapasitas Sekring (A) Identifikasi Warna
20
Kuning
30
Hijau
40
Amber
50
Merah
60
Biru
70
Coklat
80
Tidak berwarna
2) Fusible link a. Fungsi Fusible link Secara umum fungsi dan konstruksi fusible link sama dengan sekring. Perbedaan utamanya adalah fusible link dapat digunakan untuk arus yang lebih besar karena ukurannya lebih besar dan mempunyai elemen yang lebih tebal. Seperti sekring fusible link dapat terbakar atau putus jika arusnya melebihi kapasitasnya dan harus diganti dengan yang baru b. Tipe Fusible link Menurut tipenya fusible link dapat diklasifikasikan kedalam dua tipe,yaitu: tipe cartridge dan tipe link. Fusible link tipe cartridge dilengkapi dengan terminal dan bagian sekring dalam satu unit. Rumahnya diberi kode warna untuk masing-masing tingkatan arus
Gambar: fusiblelink tipe cartridge dan tipe links
c. Idenstifikasi Fusible link Fusible link dapat diidentifikasikan berdasarkan kapasitasnya yang ditunjukan dengan kode warna untuk masing – masing kapasitas. Dibawah ini dicontohkan dari masing – masing kode warna fusible link:
Gambar: Fusible link dengan berbagai kode warna
15
KapasitasFusible link (A)
Identifikasi Warna
30
Persamaan luas penampang pada fusible link 0,3
40
0,5
Hijau
50
0,85
Merah
60
1,0
Kuning
80
1,25
Hitam
100
2,0
Biru
Merah muda
3) Circuit breaker Circuit breaker digunakan sebagai pengganti sekring untuk melindungi dari kesulitan pengiriman tenaga dalam sirkuit, seperti power windows dan sirkuit pemanas (heater) a. Tipe circuit breaker Circuit breaker menurut tipenya dapat digolongkan dalam
3 (tiga) tipe,yaitu:
Manual reset type Mechanical , Automatic resetting
type
Mechanical
dan
Automatically reset solid state type. Gambar: Tipe – tipe circuit breaker
b. Konstruksi Prinsip dasar dari circuit breaker tipe Manual reset type Mechanical dan Automatic resetting type Mechanical terdiri dari sebuah lempengan bimetal yang dihubungkan pada kedua terminal dan satu diantaranya bersentuhan
Gambar:
c.
Konstruksi Circuit breaker Manual reset type Mechanical dan Automatic resetting type Mechanical
Cara kerja Bila sejumlah arus yang berlebihan mengalir melalui circuit breaker,maka bimetal menjadi panas. Dan ini menyebabkan lempengan membengkok, circuit breaker hubunganya terbuka dan memutuskan aliran arus.
16
d.
Tipe penyetelan Circuit breaker dapat disetel. Penyetelannya ada tipe otomatis dan tipe biasa.
Tipe penyetelan otomatis Circuit yang menyetel secara otomatis (rating 7,5 A) digunakan khusus untuk melindungi sirkuit dari selenoid door lock (system 12V) yang membuka karena arus yang berlebihan tetapi akan menyetel secara otomatis ketika temperatur dari lempengan bimetal turun.
Tipe penyetelan biasa Circuit breaker penyetelan biasa (manually-reset type mechanical) dilengkapi untuk system 12 v dan 24 V. Ukuran arusnya adalah 10A,14A,20A dan 30A
Gambar: Sistem bimetal pada circuit breaker
Circuit breaker ada didalam junction block atau kotak sekring. Saat circuit breaker terbuka disebabkan adanya arus yang berlebihan, circuit breaker disetel kembali seperti yang diperlihatkan dibawah ini:
Gambar: Circuit breaker penyetelan biasa (manually-reset type mechanical) c. Rangkuman 1
1. Sirkuit kelistrikan kendaraan terdiri atas bebarapa system yang terbagi dalam bebepa system kelistrikan. Karena beberapa factor sering terjadi kerusakan pada sirkuit kelistrikan,misal: hubungan singkat yang dapat menyebabkab kerusakan pada komponen system kelistrikan tertentu. Untuk itu diperlukan suatu komponen yang dapat melindungi (pengaman) sirkuit kelistrikan pada kendaraan. 2. Sekring, fusible link dan circuit breaker digunakan sebagai komponen komponen yang meliondungi sirkuit. Barang barang ini disisipkan kedalam sirkuit kelistrikan dan system kelistrikan untuk melindungi kabel-kabel dan conector yang digunakan dalam sirkuit untuk mencegah timbulnya kebakaran oleh arus yang berlebihan atau hubungan singkat. 3. Sekering diidentifikasikan berdasarkan kapasitas masing – masing jenis, untuk tipe cartridge dapat dilihat pada ujung logam penutup tabung kaca yang tertera angka penunjuk kapasitas sekering. Sedangkan untuk sekering tipe blade dapat dilihat berdasarkan warna rumah (housing) 4. Menurut tipenya fusible link dapat diklasifikasikan kedalam dua tipe,yaitu: tipe cartridge dan tipe link.
17
Fusible link tipe cartridge dilengkapi dengan terminal dan bagian sekring dalam satu unit. Rumahnya diberi kode warna untuk masing-masing tingkatan arus 5. Circuit breaker menurut tipenya dapat digolongkan dalam
3 (tiga) tipe,yaitu: Manual reset type
Mechanical , Automatic resetting type Mechanical dan Automatically reset solid state type.
d. Tugas 1
Isilah table berikut ini dengan cara observasi pada bengkel atau membaca buku pedoman kendaraan: No
Jenis dan jumlah pengaman yang dipakai
Merk dan tipe kendaran
Sumber Informasi
1 2 3 4 5 6 7 e.
Test Formatif 1
Jawablah pertanyaan dibawah ini: 1)
Jerlaskan fungsi pengaman sirkuit pada kendaraan
2)
Jelaskan jenis jenis pengaman sirkuit dan perbedaan konstruksi dari masing – masing jenis pengaman
3)
Sebutkan jenis dan tipe pengaman sirkuit pada gambar berikut ini,
1. ………………………………….. 2……………………………………… 1
2
3.………………………………….. 4. ……………………………………
3
4
4)
Jelaskan perbedaan sekring dan fusible link
5)
Sebutkan komponen sekring tipe blade
6)
Sebutkan kapasitas (A) dan identifikasi warna pada sekring
7)
Sebutkan kapasitas (A) dan identifikasi warna pada fusible link
8)
Jelaskan cara kerja pengaman jenis circuit breaker
18
f. Kunci Jawaban Test Formatif 1
1)
Fungsi pengaman sirkuit adalah melindungi komponen kelistrikan,kabel kabel dan connector yang digunakan dalam sirkuit untuk mencegah timbulnya kebakaran oleh arus yang berlebihan atau hubungan singkat.
2)
Jenis-jenis pengaman meliputi: sekring,fusible link dan circuit breaker. Pada dasarnya ketiga jenis ini mempunyai fungsi yang sama sebagai pelindung bagi sirkuit kelistrikan. Sekring dan fusible link mempunyai persamaan fungsi dan konstruksi tetapi fusible link dapat digunakan untuk arus yang lebih besar karena ukurannya lebih besar dan mempunyai elemen yang lebih tebal, sedang pengaman jenis circuit breaker konstruksinya terdiri atas l empengan bimetal yang akan membengkok jika arus yang mengalir berlebihan. Dengan demikian bimetal membuka hubungan dan memutuskan aliran arus
3)
Sebutkan jenis dan tipe pengaman sirkuit pada gambar berikut ini,
1. Sekring tipe blade
1
2. Sekring tipe cartridge
2
3. Fusible link tipe cartridge 3 4)
4
4. Fusible link tipe
Perbedaan uama sekring dan fusible link adalah fusible link dapat digunakan untuk arus yang lebih besar karena ukuranya lebih besar dan mempunyai elemen yang lebig tebal dibandingkan dengan sekring
5)
Komponen sekring tipe blade meliputi Housing yang berfungsi sebagai tempatterminal dan fusing portion , Terminal berfungsi sebagai penghubung arus dan Fusing portion berfungsi sebagai pengaman yang akan melele/terbakar jika dialiri oleh arus yang berlebihan.
6)
Kapasitas (A) dan identifikasi warna pada sekring Kapasitas sekring dan warna tipe blade jenis Standart dan Mini Kapasitas Sekring (A) Identifikasi Warna
3
Violet
5
Coklat kekuning-kuningan
7,5
Coklat
10
Merah
15
Biru
20
Kuning
25
Tidak berwarna
30
Hijau
19
Kapasitas sekring dan warna tipe blade jenis Maxi Kapasitas Sekring (A) Identifikasi Warna
7)
8)
20
Kuning
30
Hijau
40
Amber
50
Merah
60
Biru
70
Coklat
80
Tidak berwarna
Kapasitas (A) dan identifikasi warna pada fusible link Kapasitas Fusible link (A)
Persamaan luas penampang pada fusible link
Identifikasi Warna
30
0,3
Merah muda
40
0,5
Hijau
50
0,85
Merah
60
1,0
Kuning
80
1,25
Hitam
100
2,0
Biru
Cara kerja circuit breaker: Bila sejumlah arus yang berlebihan mengalir melalui circuit breaker,maka bimetal menjadi panas. Dan ini menyebabkan lempengan membengkok, circuit breaker hubunganya terbuka dan memutuskan aliran arus.
g. Lembar Kerja Lembar Kerja 1 Judul
: Memasang Pengaman Kelistrikan
Tujuan
: Siswa dapat mengidentifikasi dan memasang pengaman kelistrikan jenis sekring, fusible
link dan circuit breaker. Alat dan Bahan
1. Panel sirkuit kelistrikan (simulator)
4. Perlengkapan solder
2. Lembar kerja
5. Wiring diagram kelistrikan
3. Kelengkapan keselamatan kerja Keselamatan Kerja
1. Perhatikan posisi badan ketika melakukan pekerjaan penyolderan 2. Hindari menghisap asap timah solder 3. Gunakan alat keselamatan kerja seperti kacamata dan sarung tangan.
20
Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan 2. Identifikasi arus pada masing – masing sirkuit sistem 3. Gunakan dan pasang jenis pengaman yang sesuai dengan kapasitas arus sirkuit. Tugas
1. Jelaskan cara memasang pengaman sirkuit system kelistrikan 2. Factor – faktor apa yang harus perhatikan saat memasang pengaman sirkuit system kelistrikan 3. Buat laporan praktek memasang pengaman sirkuit system kelistrikan
21
2. Kegiatan Belajar 2 : Menguji Sistem Pengaman Kelistrikan a. Tujuan Kegiatan Belajar 2
Setelah mempelajari modul pada kegiatan belajar 2 ini, siswa harus dapat: 1) Melakukan pengukuran menggunakan multitester dengan prosedur yang benar 2) Membaca wiring diagram kelistrikan dengan benar 3) Melakukan pengujian sistem pengaman kelistrikan secara visual dan menggunakan alat multitester dengan prosedur yang benar b. Uraian Materi 2 Pengujian Visual
Pengaman sirkuit kelistrikan merupakan suatu Komponen yang berfungsi melindungi komponen kelistrikan,kabel kabel dan connector yang digunakan dalam sirkuit untuk mencegah timbulnya kebakaran oleh arus yang berlebihan atau hubungan singkat. Komponen pengaman secara umum akan memutuskan sirkuit apabila arus yang mengalir melebihi kapasitas komponen tersebut. Untuk jenis sekering dan fusible link pemutusan sirkuit akan terjadi karena kawat konduktor pada sekering dan fusible link akan meleleh atau terbakar sehingga sirkuit menjadi terbuka, sedangkan pada jenis circuit breaker: Bila sejumlah arus yang berlebihan mengalir melalui circuit breaker,maka bimetal menjadi panas. Dan ini menyebabkan lempengan membengkok, circuit breaker hubunganya terbuka dan memutuskan aliran arus.
Gambar: Pemeriksaan visual sekring dan circuit breaker
Dengan demikian pengujian visual kerusakan pengaman dapat dilakukan secara visual dengan melihat kondisi konduktor pada jenis sekering dan fusible link dan kondisi bimetal pada jenis circuit breaker.
Pengujian Dengan Multitester
Multitester merupakan alat pengetes kelistrikan dengan fungsi penggunaan sangat luas yang meliputi; pengukur tegangan AC dan DC, Kuat arus (A) dan Tahanan (resistor) serta dapat digunakan untuk memeriksa hubungan kelistrikan suatu komponen. Ada beberepa jenis multitester yang lazim digunakan, diantaranya: Multitester model digital yang penunjukan hasil pengukurannya langsung dengan angka – angka dan multitester model manual yang hasil pengukuran ditunjukan oleh jarum. Referensi:
Peserta Diklat dimungkinkan juga menggunakan multitester model indicator digital atau spesial model yang didesain khusus untuk teknisi otomotif. Lihat pada petunjuk manual masing-masing cara pengoperasiannya
xxii
Multitester manual dengan bagian-bagiannya.
Gambar: Multitester manual
Metode Pengukuran
1. Pemeriksaan dan Penyetelan Skala Nol (0) Sebelum menggunakan Multitester harus dipastikan bahwa jarum penunjuk ada dibagian garis ujung sebelah kiri pada skala. Apabila tidak,putar sekrup penyetel jarum penunjuk dengan sebuah obeng sampai jarum penunjuk tersebut berada tepat pada garis ujung sebelah kiri. Penyetelan dan pengecekan skala nol ini cukup dilakukan sekali dan tidak memerlukan pengecekan yang terlalu sering. 2. Pengetesan Hubungan Untuk memeriksa hubungan kelistrikan, letakan range selector pada
X 1 dan kalibrasi skalanya.
Kemudian hubungkan kabel pengetesan pada kedua ujung (terminal) komponen system pengaman. Hubungannya normal bila jarum menunjuk selalu kekiri. Demikian juga untuk menguji kondisi komponen system pengaman kelistrikan yang meliputi: Sekring, fusible link dan circuit breaker. Sebelum pengujian komponen pengaman dilakukan, pastikan bahwa system kelistrikan yang akan diperiksa dalam kondisi tidak bekerja. Penting:
Pengukuran tahanan dan pengecekan hubungan dapat dilakukan hanya setelah seluruh hubungan komponen dilepaskan dari arus kelistrikan. Bila tidak,kemungkinan tegangan akan mengalir ketester dan dapat membakar tahanan koil yang ada di dalam (internal coil resitance) Jangan memimndahkan sklar selector keposisi lain tanpa terlebih dulu melepaskan kabel - kabel pengetes (test lead) dari komponen yang diperiksa. Hal ini dapat merusak tester.
xxiii
c. Rangkuman
1.
Komponen pengaman secara umum akan memutuskan sirkuit apabila arus yang mengalir melebihi kapasitas komponen tersebut. Untuk jenis sekering dan fusible link pemutusan sirkuit akan terjadi karena kawat konduktor pada sekering dan fusible link akan meleleh atau terbakar sehingga sirkuit menjadi terbuka
2.
Pada jenis circuit breaker: Bila sejumlah arus yang berlebihan mengalir melalui circuit breaker,maka bimetal menjadi panas. Dan ini menyebabkan lempengan membengkok, circuit breaker hubunganya terbuka dan memutuskan aliran arus.
3.
Pengujian komponen system pengaman dapat dilakukan dengan cara pemeriksaan visual dan menggunakan multitester. Secara visual dengan melihat kondisi kawat konduktor pada jenis sekering dan fusible link dan kondisi bimetal pada jenis circuit breaker,sedangkan menggunakan multitester dengan memeriksa hubungan komponen pengaman kelistrikan. Hubungannya normal bila jarum menunjuk selalu kekiri yang berarti menunjukan komponen system pengaman dalam kondisi baik,begitu juga sebaliknya jika jarum tidak bergerak berarti komponen system pengaman dalam kondisi tidak berfungsi.
d. Tugas 2
Lakukan observasi dibengkel yang relevan, amati cara pengujian komponen system pengaman e. Test Formatif 2
1) Bagaimana cara kerja komponen pengaman jenis sekring dan fusible link 2) Jelaskan cara melakukan pengujian komponen system pengaman secara visual. 3) Jelaskan apa yang yang harus dilakukan sebelum menggunakan multitester untuk pemeriksaan komponen system pengaman. 4) Jelaskan cara melakukan pengujian system pengaman dengan menggunakan multitester. f. Kunci Jawaban Formatif 2
1.
Komponen pengaman secara umum akan memutuskan sirkuit apabila arus yang mengalir melebihi kapasitas komponen tersebut Untuk jenis sekering dan fusible link pemutusan sirkuit akan terjadi karena kawat konduktor pada sekering dan fusible link akan meleleh atau terbakar sehingga sirkuit menjadi terbuka.
2.
Karena fungsi pengaman untuk melindungi sirkuit kelistrikan dan
memutuskan arus listrik yang
melebihi kapasitas dengan melelehkan kawat konduktor untuk jenis sekring dan fusible link,maka secara visual hal ini akan terlihat secara jelas Karena biasanya housing sekring dan fusible link terbuat dari bahan yang transparan, sedangkan untuk j enis circuit breaker dengan melihat kondisi bimetalnya. 3.
Sebelum menggunakan Multitester harus dipastikan bahwa jarum penunjuk ada dibagian garis ujung sebelah kiri pada skala. Apabila tidak,putar sekrup penyetel jarum penunjuk dengan sebuah obeng sampai jarum penunjuk tersebut berada tepat pada garis ujung sebelah kiri. Penyetelan dan pengecekan skala nol ini cukup dilakukan sekali dan tidak memerlukan pengecekan yang terlalu sering.
4.
Cara
melakukan pengujian system pengaman menggunakan multitester adalah dengan memeriksa
hubungan komponen pengaman kelistrikan dan memeriksa terminal pada masing
xxiv
– masing jenis
komponen system pengaman. Hubungan normal bila jarum menunjuk selalu kekiri yang berarti menunjukan komponen system pengaman dalam kondisi baik,begitu juga sebaliknya jika jarum tidak bergerak berarti komponen system pengaman dalam kondisi tidak berfungsi.
g. Lembar Kerja Lembar Kerja 2 Judul
:
Menguji Pengaman Sistem Kelistrikan
Tujuan
: Siswa dapat menguji pengaman system kelistrikan jenis sekring,fusible link dan circuit
breaker. Alat dan Bahan
1.
Panel sirkuit kelistrikan (simulator)
4. Multitester
2.
Lembar kerja
5. Wiring diagram kelistrikan
3.
Kelengkapan keselamatan kerja
Keselamatan Kerja
1.
Perhatikan posisi Saklar pada multitester ketika melakukan pemeriksaan sirkuit dan komponen sistem pengaman
2.
Pastikan sirkuit tidak dalam kondisi kerja ketika melakukan pemeriksaan sirkuit.
3.
Gunakan alat sesuai dengan fungsi dan peruntukannya.
Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan 2. Identifikasi arus pada masing – masing sirkuit sistem 3. Periksa masing – masing sistem pada sirkuit kelistrikan 4. Periksa secara visual kondisi komponen sistem pengaman kelistrikan, bila diperlukan lakukan pemeriksaan ulang dengan multitester. Tugas 1. Jelaskan cara menguji pengaman sirkuit system kelistrikan
2. Factor – faktor apa yang harus perhatikan saat melakukan pengujian system pengaman sirkuit system kelistrikan 3. Buat laporan praktek memasang pengaman sirkuit system kelistrikan
3. Kegiatan Belajar 3
:
Memperbaiki sistem pengaman kelistrikan
a. Tujuan Kegiatan Belajar 3
Setelah mempelajari modul ini siswa harus dapat: 1.
Mengidentifikasi kerusakan fungsi system pengaman kelistrikan
2.
Menjelaskan cara memeperbaiki system pengaman kelistrikan
3.
Melakukan perbaikan sistem pengaman kelistrikan.
xxv
b. Uraian Materi 3 Identifikasi kerusakan system pengaman kelistrikan
Sistem kelistrikan kendaraan terdiri dari beberapa macam, system starter, system pengapian, system pengisian, system accessories dan kelistrikan bodi. Masing – masing biasanya dilengkapi dengan system dan jenis pengaman tersendiri sesuai dengan besaran arus yang bekerja pada system. Hal ini yang memungkinkan perbedaan jenis dan kapasitas pengaman yang digunakan pada masing
– masing system
kelistrikan.
Gambar: Sirkuit system pengisian dan jenis pengaman yang dipakai (perhatikan posisi pengaman yang digunakan)
Untuk mengidentifikasi kerusakan system pengaman kelistrikan diperlukan pengetahuan tentang prinsip, cara kerja system kelistrikan dan diagnosa kerusakan system kelistrikan. Selanjutnya kerusakan dapat diidentifikasi dengan memeriksa komponen system pengaman pada junction block dengan visual maupun dengan alat ukur pada system kelistrikan yang tidak bekerja. Pada jenis sekring dan fusible link kerusakan dapat diperiksa secara visual dengan melihat kondisi konduktor, tetapi untuk jenis circuit breaker dapat diperiksa dengan menggunakan alat ukur.
A.
Simbol, Wiring Diagram dan Perbaikan Pengaman Kelistrikan
Apabila rangkaian kelistrikan digambarkan dengan gambar benda aslinya, maka ilustrasinya akan menjadi sulit dan rumit untuk dimengerti oleh karena itu maka diagram sirkuit digambarkan dengan symbol yang menunjukan komponen kelistrikan dan kabel-kabel.
xxvi
Gambar: Simbol – simbol kelistrikan
Sebagai contoh, diagram rangkaian yang termasuk baterai, sekering dan klakson (horn) adalah seperti yang ditunjukkan di bawah ini :
Gambar: Rangkaian klakson
Apabila
melakukan
pemeriksaan
system
kelistrikan
adalah
mudah
untuk
menemukan
baterai,macam-macam komponen lampu,klakson dan lainnya,tetapi sulit untuk mengidentifikasi sekring, junction block (J/B),relay block (R/B), konector dan kabel-kabel demikian juga untuk menemukan lokasinya dikendaraan Oleh karena itu maka dilengkapilah dengan Electrical Wiring Diagram (EWDs) yang menunjukkan tidak hanya komponen utama tetapi juga Junction block , connector, kabel-kabel semua wiring diagram kelistrikan untuk model kendaraan tertentu disatukan dalam satu buku khusus yang disebut Electrical Wiring Diagram Manual.
xxvii
Gambar: Wiring diagram kelistrikan kendaraan
Berdasarkan analisa wiring diagram ini pemasangan,pengujian dan perbaikan system pengaman lebih mudah untuk lakukan, karena letak dan posisi komponen pengaman telah diketahui. Lokasi penempatan system pengaman untuk masing
– masing kendaraan tidak sama antara saru merek
kendaraan dengan merek lainnya,untuk itu pemahaman wiring diagram sangat diperlukan. Dibawah ini gambar contoh peletakan system pengaman pada kendaraan.
Gambar: Posisi komponen system pengaman
Untuk pemasangan dan perbaikan jenis dan kapasitas system pengaman pada masing kelistrikan dapat dilihat skema system pengaman pada tutup kotak pengaman kelistrikan.
Gambar: Skema system pengaman
xxviii
– masing sirkuit
c.
Rangkuman 3
1. Untuk mengidentifikasi kerusakan system pengaman kelistrikan diperlukan pengetahuan tentang prinsip, cara kerja system kelistrikan dan diagnosa kerusakan system kelistrikan. Selanjutnya kerusakan dapat diidentifikasi dengan memeriksa komponen system pengaman pada junction bl ock dengan visual maupun dengan alat ukur pada system kelistrikan yang tidak bekerja. 2. Apabila melakukan pemeriksaan system kelistrikan adalah mudah untuk menemukan baterai, macammacam komponen lampu,klakson dan lainnya,tetapi sulit untuk mengidentifikasi sekring,junction block (J/B), relay block (R/B),konector dan kabel-kabel demikian juga untuk menemukan lokasinya dikendaraan Oleh karena itu maka dilengkapilah dengan Electrical Wiring Diagram (EWDs) yang menunjukkan tidak hanya komponen utama tetapi juga Junction block , connector, kabel-kabel semua wiring diagram kelistrikan untuk model kendaraan tertentu disatukan dalam satu buku khusus yang disebut Electrical Wiring Diagram Manual. 3. Lokasi penempatan system pengaman untuk masing – masing kendaraan tidak sama antara saru merek kendaraan dengan merek lainnya,untuk itu pemahaman wiring diagram sangat diperlukan d. Tugas 3
Lakukan survey pada bengkel yang relevan, amati bagaimana cara penempatan junction block pada merk dan tipe kendaraan tertentu. e. Test Formatif 3
1. Jelaskan cara mengidentifikasi kerusakan system pengaman kelistrikan. 2. Jelaskann manfaat symbol kelistrikan pada wiring diagram 3. Jelaskan guna wiring diagram pada perbaikan system pengaman kelistrikan f. Kunci Jawaban Test Formatif 3
1. Untuk mengidentifikasi kerusakan system pengaman kelistrikan diperlukan pengetahuan tentang prinsip, cara kerja system kelistrikan dan diagnosa kerusakan system kelistrikan. Selanjutnya kerusakan dapat diidentifikasi dengan memeriksa komponen system pengaman pada junction bl ock dengan visual maupun dengan alat ukur pada system kelistrikan yang tidak bekerja.
Pada jenis sekring dan fusible link
kerusakan dapat diperiksa secara visual dengan melihat kondisi konduktor, tetapi untuk jenis circuit breaker dapat diperiksa dengan menggunakan alat ukur. 2. Apabila rangkaian kelistrikan digambarkan dengan gambar benda aslinya, maka ilustrasinya akan menjadi sulit dan rumit untuk dimengerti oleh karena itu maka diagram sirkuit digambarkan dengan symbol yang menunjukan komponen kelistrikan dan kabel-kabel. 3. Apabila melakukan pemeriksaan system kelistrikan adalah mudah untuk menemukan baterai,macammacam komponen lampu,klakson dan lainnya,tetapi sulit untuk mengidentifikasi sekring,junction block (J/B),relay block (R/B),konector dan kabel-kabel demikian juga untuk menemukan lokasinya dikendaraan. Oleh karena itu maka dilengkapilah dengan Electrical Wiring Diagram (EWDs) yang
xxix
menunjukkan tidak hanya komponen utama tetapi juga Junction block , connector, kabel-kabel semua wiring diagram kelistrikan untuk model kendaraan tertentu disatukan dalam satu buku khusus yang disebut Electrical Wiring Diagram Manual.
g. Lembar Kerja Lembar Kerja 3 Judul
: Memperbaiki Pengaman Kelistrikan
Tujuan : Siswa dapat mengidentifikasi kerusakan dan memperbaiki sistem pengaman kelistrikan jenis
sekring, fusible link dan circuit breaker. Alat dan Bahan
1. Panel sirkuit kelistrikan (simulator)
4. Perlengkapan solder
2. Berbagai jenis dan tipe komponen pengaman
5. Lembar kerja
3. Wiring diagram kelistrikan
6. Kelengkapan keselamatan kerja
Keselamatan Kerja
1. Perhatikan posisi badan ketika melakukan pekerjaan perbaikan dan penyolderan 2. Hindari menghisap asap timah solder 3. Perhatikan dengan seksama ketika menggunakan alat ukur multitester 4. Gunakan alat keselamatan kerja seperti sarung tangan. Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan 2. Identifikasi arus dan kerusakan pada masing – masing sirkuit sistem kelistrikan 3. Klasifikasikan kondisi komponen sistem pengaman sesuai dengan tipe,jenis dan kapasitasnya 4. Gunakan dan pasang jenis pengaman yang sesuai dengan kapasitas arus sirkuit. 5. Lakukan perbaikan dan penggantian komponen pengaman sistem kelistrikan Tugas
1. Jelaskan cara memperbaiki pengaman sirkuit system kelistrikan 2. Factor – faktor apa yang harus perhatikan saat memeperbaiki dan mengganti komponen pengaman sirkuit system kelistrikan 3. Buat laporan praktek memasang pengaman sirkuit system kelistrikan
xxx
BAB III EVALUASI A. PERTANYAAN 1. Uji Kompetensi Pengetahuan Jawablah pertanyaan dibawah ini dalam waktu 90 menit
1)
Jelaskan fungsi pengaman sirkuit pada kendaraan
2)
Jelaskan jenis jenis pengaman sirkuit dan perbedaan konstruksi dari masing – masing jenis pengaman
3)
Jelaskan cara kerja pengaman jenis circuit breaker
4)
Bagaimana cara kerja komponen pengaman jenis sekring dan fusible link
5)
Jelaskan cara melakukan pengujian komponen system pengaman secara visual.
6)
Jelaskan apa yang yang harus dilakukan sebelum menggunakan multitester untuk pemeriksaan komponen system pengaman.
7)
Jelaskan cara melakukan pengujian system pengaman dengan menggunakan multitester.
8)
Jelaskan cara mengidentifikasi kerusakan system pengaman kelistrikan.
9)
Jelaskann manfaat symbol kelistrikan pada wiring diagram
10) Jelaskan guna wiring diagram pada perbaikan system pengaman kelistrikan 2. Uji Kompetensi Keterampilan
Demonstrasikan dihadapan guru/ instruktur kompetensi saudara dalam waktu yang telah ditentukan No 1 2 3 4 Total
Kompetensi Mengidentifikasi tipe, jenis dan kapasitas komponen pengaman system kelistrikan Memasang komponen pengaman system kelistrikan Melakukan pengujian pengaman system kelistrikan Melakukan perbaikan dan penggantian komponen pengaman system kelistrikan
Waktu 10 menit 20 menit 10 menit 20 menit 60 menit
Kisi-Kisi Penilaian Keterampilan Komponen yang dinilai Ketepatan Alat Ketepatan Prosedur Kerja Ketepatan Hasil Kerja Ketepatan waktu
Skor (0-10)
Bobot 0,1 0,3 0,4 0,2
Nilai
Nilai akhir 3. Uji Kompetensi Sikap
Penilaian sikap diperoleh dari pengamatan selama ujian kompetensi keterampilan dan aktivitas yang lain. Kisi-Kisi Penilaian Sikap Komponen yang dinilai Kelengkapan pakaian kerja Penataan alat dan kelengkapan yang memperhatikan pekerja dan alat Penggunaan timah dan cairan solder yang efisien ketika melakukan penyolderan
xxxi
Skor (0-10)
Bobot 0,1 0,2
0,2
Nilai
Prosedur penggunaan alat ukur yang tepat ketika melakukan pemeriksaan dengan alat Tidak terjadi kesalahan dalam pemilihan jenis,tipe dan kapasitas komponen pengaman Tidak terjadi kesalahan dalam melakukan penyambungan kabel system kelistrikan Nilai akhir
0,1 0,2 0,2
B. KUNCI JAWABAN
1)
Fungsi pengaman sirkuit adalah melindungi komponen kelistrikan,kabel kabel dan connector yang digunakan dalam sirkuit untuk mencegah timbulnya kebakaran oleh arus yang berlebihan atau hubungan singkat.
2)
Jenis-jenis pengaman meliputi: sekring,fusible link dan circuit breaker. Pada dasarnya ketiga jenis ini mempunyai fungsi yang sama sebagai pelindung bagi sirkuit kelistrikan. Sekring dan fusible link mempunyai persamaan fungsi dan konstruksi tetapi fusible link dapat digunakan untuk arus yang lebih besar karena ukurannya lebih besar dan mempunyai elemen yang lebih tebal, sedang pengaman jenis circuit breaker konstruksinya terdiri atas lempengan bimetal yang akan membengkok jika arus yang mengalir berlebihan. Dengan demikian bimetal membuka hubungan dan memutuskan aliran arus.
3)
Cara kerja circuit breaker: Bila sejumlah arus yang berlebihan mengalir melalui circuit breaker,maka bimetal menjadi panas. Dan ini menyebabkan lempengan membengkok, circuit breaker hubunganya terbuka dan memutuskan aliran arus.
4)
Komponen pengaman secara umum akan memutuskan sirkuit apabila arus yang mengalir melebihi kapasitas komponen tersebut Untuk jenis sekering dan fusible link pemutusan sirkuit akan terjadi karena kawat konduktor pada sekering dan fusible link akan meleleh atau terbakar sehingga sirkuit menjadi terbuka.
5)
Karena fungsi pengaman untuk melindungi sirkuit kelistrikan dan memutuskan arus listrik yang melebihi kapasitas dengan melelehkan kawat konduktor untuk jenis sekring dan fusible link,maka secara visual hal ini akan terlihat secara jelas Karena biasanya housing sekring dan fusible link terbuat dari bahan yang transparan, sedangkan untuk jenis circuit breaker dengan melihat kondisi bimetalnya.
6)
Sebelum menggunakan Multitester harus dipastikan bahwa jarum penunjuk ada dibagian garis ujung sebelah kiri pada skala. Apabila tidak,putar sekrup penyetel jarum penunjuk dengan sebuah obeng sampai jarum penunjuk tersebut berada tepat pada garis ujung sebelah kiri. Penyetelan dan pengecekan skala nol ini cukup dilakukan sekali dan tidak memerlukan pengecekan yang terlalu sering.
7)
Cara melakukan pengujian system pengaman menggunakan multitester adalah dengan memeriksa hubungan komponen pengaman kelistrikan dan memeriksa terminal pada masing – masing jenis komponen system pengaman. Hubungan normal bila jarum menunjuk selalu kekiri yang berarti menunjukan komponen system pengaman dalam kondisi baik,begitu juga sebaliknya jika jarum tidak bergerak berarti komponen system pengaman dalam kondisi tidak berfungsi.
8)
Untuk mengidentifikasi kerusakan system pengaman kelistrikan diperlukan pengetahuan tentang prinsip, cara kerja system kelistrikan dan diagnosa kerusakan system kelistrikan. Selanjutnya kerusakan dapat diidentifikasi dengan memeriksa komponen system pengaman pada junction block dengan visual maupun dengan alat ukur pada system kelistrikan yang tidak bekerja. Pada jenis sekring dan fusible link kerusakan dapat diperiksa
xxxii
secara visual dengan melihat kondisi konduktor, tetapi untuk jenis circuit breaker dapat diperiksa dengan menggunakan alat ukur. 9)
Apabila rangkaian kelistrikan digambarkan dengan gambar benda aslinya, maka ilustrasinya akan menjadi sulit dan rumit untuk dimengerti oleh karena itu maka diagram sirkuit digambarkan dengan symbol yang menunjukan komponen kelistrikan dan kabel-kabel.
10) Apabila melakukan pemeriksaan system kelistrikan adalah mudah untuk menemukan baterai,macam-macam komponen lampu,klakson dan lainnya,tetapi sulit untuk mengidentifikasi sekring,junction block (J/B),relay block (R/B),konector dan kabel-kabel demikian juga untuk menemukan lokasinya dikendaraan. Oleh karena itu maka dilengkapilah dengan Electrical Wiring Diagram (EWDs) yang menunjukkan tidak hanya komponen utama tetapi juga Junction block , connector, kabel-kabel semua wiring diagram kelistrikan untuk model kendaraan tertentu disatukan dalam satu buku khusus yang disebut Electrical Wiring Diagram Manual. C. KRITERIA KELULUSAN Aspek
Skor (0-10)
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Bobot 2 4 4
Nilai
Keterangan
Syarat kelulusan, nilai minimal 70 dengan nilai setiap aspek, minimal 7
Nilai Akhir
Kriteria Kelulusan : 70 s.d. 79 80 s.d. 89 90 s.d. 100
: : :
memenuhi kriteria minimal dengan bimbingan memenuhi kriteria minimal tanpa bimbingan di atas minimal tanpa bimbingan
xxxiii