PUSKESMAS
PEDOMAN PROGRAM PELAYANAN ANAK UKP-04
2017
DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG B. TUJUAN C. PENGERTIAN BAB II
DASAR HUKUM
BAB III PELAKSANAAN PROGRAM PELAYANAN ANAK DAN KB A. UPAYA KESEHATAN PERORANGAN (UKP) B. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT ( UKM ) BAB IV PENCATATAN DAN PELAPORAN BAB V
MONITORING DAN EVALUASI
Pedoman Program pelayanan KIA Hal 2 dari 15
BAB I PENDAHULUAN Puskesmas adalah organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh,terpadu,merata, diterima dan terjangkau oleh masyarakat,dengan
peran
serta
aktif
masyarakat.Upaya
kesehatan
tersebut
diselenggarakan dengan menitikberatkan kepada pe layanan untuk masyarakat luas guna mencapai derajad kesehatan yang optimal,tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan.Pelayanan kesehatan yang diberikan puskesmas merupakan pelayanan preventif,promotif, kuratif sampai dengan rehabilitatif baik melalui upaya kesehatan perorangan(UKP) atau upaya kesehatan masyarakat (UKM). Salah satu bentuk pelayanan kesehatan di puskesmas yang mengacu pada upaya kesehatan perorangan (UKP) dan upaya kesehatan masyarakat (UKM) adalah pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak serta KB. Upaya Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak serta KB adalah upaya pelayanan kesehatan ibu dan anak yang meliputi pelayanan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu dengan komplikasi kebidanan, keluarga berencana, neonatus, bayi baru lahir dengan komplikasi, bayi dan balita.
A. LATAR BELAKANG Program ANAK termasuk satu dari enam program esensial ( basix six ) Puskesmas yang bertujuan untuk memantapkan dan meningkatkan mutu pelayanan ANAK secara efektif dan efisien. Keberhasilan Program ANAK menurunkan Angka Kematian Ibu ( AKI ) dan Angka Kematian Bayi ( AKB ) menjadi salah satu prioritas utama pembangunan kesehatan di Indonesia. Angka Kematian Ibu dan bayi di Sumatera Selatan masih belum mencapai target Millenium Development Goals ( MDGs) 2015 yaitu angka kematian bayi 23/1000 kelahiran hidup dan angka kematian ibu 102/100.000 kelahiran hidup ( DepKes RI, 2010). Berdasarkan profil dinas kesehatan kota tahun 2015 jumlah kematian bayi 0.28 per 1000 kelahiran hidup, jumlah kematian ibu tahun 2015 di kota palembang 12 orang dari 29.011 kelahiran hidup ( Profil Dinas Kesehatan Kota Palembang, 2015). Pedoman Program pelayanan KIA Hal 3 dari 15
Kegiatan pelayanan kesehatan ANAKmeliputi kegiatan didalam maupun diluar gedung puskesmas baik upaya kesehatan perorangan(UKP) dan atau upaya kesehatan masyarakat(UKM). B. TUJUAN a. TUJUAN UMUM
Dokter, Bidan, Perawat dan petugas kesehatan yang lain sebagai pelaksana pelayanan di poli anak dapat memberikan pelayanan sesuai standar yang ada.
Agar semua balita umur 0-5 tahun dan anak prasekolah umur 5-6 tahun tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan potensi genetiknya sehingga berguna bagi nusa dan bangsa serta mampu bersaing di era global melalui kegiatan stimulasi, deteksi dan intervensi dini.
. b. TUJUAN KHUSUS 1. Meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan kompeten diarahkan ke fasilitas kesehatan yang memiliki MOU dengan Puskesmas . 2. Meningkatkan pelayanan bagi seluruh neonatus sesuai standar di wilayah kerja Puskesmas . 3. Meningkatkan deteksi dini faktor resiko dan komplikasi kebidanan dan neonatus oleh tenaga kesehatan maupun masyarakat. 4. Meningkatkan penanganan komplikasi kebidanan dan neonatus secara adekuat dan pengamatan secara terus menerus oleh tenaga kesehatan. 5. Meningkatkan pelayanan kesehatan bagi seluruh bayi sesuai standar di wilayah kerja Puskesmas . 6. Meningkatkan pelayanan kesehatan bagi seluruh anak balita sesuai standar di wilayah kerja Puskesmas . 7. Terselenggaranya kegiatan stimulasi tumbuh kembang pada semua balita dan anak prasekolah di wilayah kerja Puskesmas. 8. Terselenggaranya kegiatan deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang pada semua balita dan anak prasekolah di wilayah kerja Puskesmas. 9. Terselenggaranya intervensi dini pada semua balita dan anak prasekolah dengan penyimpangan tumbuh kembang 10. Terselenggaranya rujukan terhadap kasus-kasus yang tidak bisa ditangani di Puskesmas.
C. PENGERTIAN
Pedoman Program pelayanan KIA Hal 4 dari 15
1. Bidan adalah seseorang yang telah lulus pendidikan bidan baik di dalam maupun di luar negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku. 2. Pelayanan kebidanan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan yang didasarkan pada ilmu dan Anakt
kebidanan,
berbentuk
pelayanan
bio-psiko-sosio-spiritual
yang
komprehensif yang ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia. 3. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten / kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. 4. Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu selalu tumbuh dan berkembang sejak konsepsi sampai berakhirnya masa remaja. Hal ini yang membedakan anak dengan dewasa. Anak bukan dewasa kecil. Anak menunjukkan ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai dengan usianya.
BAB II DASAR HUKUM
Pedoman Program pelayanan KIA Hal 5 dari 15
1. Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 369/Menkes/SK/III tahun 2007 tentang Standar Profesi Bidan Menteri Kesehatan RI 2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 938/MENKES/SK/VIII/2007 tentang Standar Asuhan Kebidanan. 3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.1464/Menkes/Per/X/2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Paktik Bidan
BAB III PELAKSANAAN PROGRAM ANAK/KB
Pedoman Program pelayanan KIA Hal 6 dari 15
A. Upaya Kesehatan Perorangan ( UKP )
1. Ruang Lingkup Poli Anak Ruang Lingkup pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat meliputi upaya kesehatan perorangan (UKP) maupun upaya kesehatan masyarakat (UKM). Pelayanan kesehatan yang diberikan lebih difokuskan pada promotif dan preventif tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitatif. Upaya preventif meliputi pencegahan tingkat pertama ( primary prevention), pencegahan tingkat kedua (secondary prevention) maupun pencegahan tingkat ketiga (tertiary prevention).
Sasaran Pelayanan anak adalah ibu hamil,ibu bersalin,ibu nifas, perempuan usia produktif, Pasangan Usia Subur , Bayi dan Balita, serta perempuan yang mempunyai masalah kesehatan reproduksi akibat faktor ketidak tahuan, ketidak mauan maupun ketidakmampuan dalam menyelesaikan masalah kesehatannya.
2. Standar Ketenagaan -
Kualifikasi Sumber Daya Manusia Semua Bidan yang bertugas di Poli ANAK bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pasien yang bekunjung ke poli ANAK dibawah koordinir bidan Koordinator.
-
Distribusi Ketenagaan
-
Pengaturan dan penjadwalan pelayanan ANAK diatur oleh pemegang program ANAK sesuai kesepakatan bersama.
3. Fasilitas di Poli ANAK Peralatan di Poli ANAK meliputi: Timbangan, Pengukur TB, Tensimeter, Meteran LiLa, Buku Register ANAK, format MTBS dan MTBM, kartu KMS, dan SDDITK.
4. Jadwal dan Jam Pelayanan di Poli ANAK Pelayanan Poli ANAK dilakukan setiap hari kerja Senin- kamis : 07.30- 14.00 WIB Jumat
Sabtu
: 07.30- 12.30 WIB
: 07.30- 11.30 WIB
5.Tatalaksana Pelayanan Upaya
Pelayanan
Kesehatan
Ibu
dan
Anak
ini
bertujuan
untuk
Meningkatkan Status Kesehatan Ibu dan Anak serta menurun kan Angka Kematian Pedoman Program pelayanan KIA Hal 7 dari 15
Ibu Hamil dan Melahirkan, Menurunkan Angka Kematian Bayi dan Balita. Untuk itu diselenggarakan beberapa Kegiatan sebagai berikut : a. Kesehatan Anak Kegiatannya, antara lain:
Penyuluhan
Pelayanan Kesehatan Bayi dan Balita dengan MTBS
Deteksi Tumbuh Kembang Bayi, Balita dan Anak Prasekolah
Pembinaan Taman Kanak Kanak dan Anak Pra Sekolah
Lomba Bayi dan Balita Sehat
Pelayanan Rujukan
b. Pelayanan Kesehatan Neonatus Pelayanan kesehatan neonatus adalah pelayanan kesehatan sesuai standar yang diberikan oleh tenaga kesehatan yang kompeten kepada neonatus sedikitnya 3 kali, selama periode 0 sampai 28 hari setelah lahir, baik di fasilitas kesehatan maupun melalui kunjungan rumah. Pelaksanaan pelayanan kesehatan neonatus : 1. Kunjungan neonatal ke-1 (KN 1) dilakukan pada kurun waktu 6-48 jam setelah lahir 2. Kunjungan Neonatal ke-2 (KN 2) dilakukan pada kurun waktu hari ke 3 sampai dengan hari ke 7 setelah lahir 3. Kunjungan Neonatal ke-3 (KN 3) dilakukan pada kurun waktu hari ke 8 sampai dengan hari ke 28 setelah lahir. Pelayanan
Kesehatan
Neonatal
dasar
dilakukan
secara
komprehensif dengan melakukan pemeriksaan dan perawatan Bayi baru lahir dan pemeriksaan dan perawatan Bayi baru lahir dan pemeriksaan menggunakan pendekatan Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) untuk memastikan bayi dalam keadaan sehat, yang meliputi : 1. Pemeriksaan dan Perawatan bayi Baru Lahir
Perawatan Tali Pusat
Melaksanakan ASI Ekslusif
Memastikan bayi telah diberi injeksi Vitaamin K1
Memastikan bayi telah diberi Salep Mata Antibiotik
Pemberian Imunisasi Hepatitis B-0
2. Pemeriksaan menggunakan pendekatan MTBM Pedoman Program pelayanan KIA Hal 8 dari 15
Pemeriksaan tanda bahaya seperti kemungkinan infeksi bakteri, ikterus, diare, berat badan rendah dan masalah pemberian ASI
Pemberian Imunisasi Hepatitis B0 bila belum diberikan pada waktu perawatan bayi baru lahir
Konseling terhadap ibu dan keluarga untuk memberikan ASI Ekslusif, pecegahan hipotermi dan melaksanakan perawatan bayi baru lahir di rumah dengan menggunakan Buku anak
Penanganan dan rujukan kasus bila diperlukan
Deteksi dini untuk komplikasi pada Neonatus dengan melihat tandatanda atau gejala-gejala sebagai berikut : 1. Tidak mau minum/menyusu atau memuntahkan semua 2. Riwayat kejang 3. Bergerak hanya jika dirangsang/ letargis 4. Suhu tubuh <= 35,5 C dan >= 37,5 C 5. Frekuensi nafas <=30x/menit dan>= 60x/menit 6. Tarikan dinding dada ke dalam yang sangat kuat 7. Merintih 8. Ada pustul kulit 9. Nanah banyak di mata 10. Pusar kemerahan meluas ke dinding perut 11. Mata cekung dan cubitan kulit perut kembali sangat lambat 12. Timbul kuning dan atau tinja berwarna pucat 13. Berat badan menurut umur rendah dan atau ada masalah pemberian ASI 14. BBLR : Bayi Berat Lahir Rendah < 2500 gram 15. Kelainan Kongenital seperti ada celah di bibir dan langit-langit
Komplikasi pada neonatus antara lain : 1. Prematuritas dan BBLR ( bayi baru lahir rendah < 2500 gr) 2. Asfiksia 3. Infeksi Bakteri 4. Kejang 5. Ikterus 6. Diare 7. Hipotermi 8. Tetanus neonatorum Pedoman Program pelayanan KIA Hal 9 dari 15
9. Masalah pemberian ASI 10. Trauma lahir, sindroma gangguan pernafasan, kelainan kongenital, dll
c. Pelayanan Neonatus dengan Komplikasi Pelayanan neonatus dengan komplikasi adalah penanganan neonatus dengan penyakit dan kelainan yang dapat menyebabkan kesakitan, kecacatan, dan kematian oleh dokter/bidan/perawat terlatih di polindes, puskesmas,
puskesmas
PONED,
rumah
bersalin
dan
rumah
sakit
pemerintah/swasta, Bila ditemukan kasus yang tidak mampu ditangani di rujuk ke RS/RS PONEK 24 jam.
d. Pelayanan Kesehatan Bayi Pelayanan kesehatan bayi adalah pelayanan kesehatan sesuai standar yang diberikan oleh tenaga kesehatan kepada bayi sedikitnya 4 kali selama periode 29 hari sampai dengan 11 bulan setelah lahir Pelaksanaan pelayanan kesehatan bayi : 1.Kunjungan bayi satu kali pada umur 29 hari-2 bulan 2.Kunjungan bayi satu kali pada umur 3-5 bulan 3.Kunjungan bayi satu kali pada umur 6-8 bulan 4.Kunjungan bayi satu kali pada umur 9-11 bulan
Layanan yang diberikan meliputi :
Pemberian imunisasi dasar lengkap ( BCG, Polio 1,2,3,4, DPT/HB 1,2,3, Campak) sebelum bayi berusia 1 tahun.
Stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang bayi (SDIDTK)
Pemberian Vitamin A 100000 IU ( 6-11 bulan)
Konseling ASI Ekslusif, pemberian makanan pendamping ASI, tandatanda sakit dan perawatan kesehatan bayi di rumah menggunakan buku anak
Penanganan dan rujukan kasus bila diperlukan
e. Pelayanan Kesehatan Anak Balita
Pedoman Program pelayanan KIA Hal 10 dari 15
Pelayanan Kesehatan anak balita meliputi pelayanan pada anak balita sakit dan sehat. Pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan sesuai standar yang meliputi : 1. Pelayanan pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali setahun tercatat dalam buku ANAK/KMS.Bila berat badan tidak naik dalam 2 bulan berturut-turut atau berat badan anak balita di bawah garis merah harus di rujuk ke sarana pelayanan kesehatan. 2. Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) minimal 2 kali dalam setahun 3. Pemberian vitamin A dosis tinggi ( 200.000IU), 2 kali dalam setahun 4. Kepemilikan dan pemanfaatan buku ANAK oleh setiap anak balita 5. Pelayanan anak balita sakit sesuai standar dengan menggunakan pendekatan MTBS.
f. Kegiatan di luar gedung Puskesmas (Upaya Kesehatan Masyarakat) Melakukan kunjungan ke keluarga/kelompok/masyarakat untuk melakukan asuhan kebidanan di keluarga/kelompok/masyarakat : a. Kunjungan Rumah Neonatus RESTI Kunjungan Rumah Neonatus resti adalah kunjungan rumah kepada ibu menyusui yang memiliki risiko atau bahaya yang lebih besar pada masa neonatus tersebut . Kegiatan yang dilakukan antara lain : 1) Pemeriksaan Vital sign, Pemeriksaan fisik ( Palpasi ). 2) Pemeriksaan kemungkinan infeksi bakteri 3) Pemeriksaan masalah pemberian minum atau berat badan rendah 4) Dokumentasi kegiatan . b. Kunjungan Bayi Bayi yang sudah dilakukan pemeriksaan SDDITK pertama kali di posyandu. c. Kunjungan balita Sudah dilakukan pemeriksaan SDDITK 2 kali. d. Kunjungan APRAS 2 kali dalam setahun
.
B. PERAN LINTAS PROGRAM DAN LINTAS SEKTOR TERKAIT a. Membantu secara aktif pelaksanaan pengumpulan data Pedoman Program pelayanan KIA Hal 11 dari 15
b.
Membahas bersama kepala desa / kelurahan dan tim pembina LKMD Kecamatan cara-cara pemecahan masalah yang dihadapi
BAGAN ALUR PELAYANAN POLI ANAK Petugas memanggil pasien Bayi / Balita Petugas mempersiapkan form MTBS/MTBM. Petugas mencocokan identitas Petugas mengisi identitas bayi/balita
Petugas menilai tanda bahaya pada bayi dan balita
Rujuk RS
Petugas mengukur BB, TB, Suhu aksila Anamnese lengkap keluhan utama Memeriksa Fisik lengkap sesuai keluhan utama
Hijau
Kuning
Merah
Rujuk Laboratorium
Pasien ke unit pengobatan
Petugas Mencatat
SELESAI
BAB IV Pedoman Program pelayanan KIA Hal 12 dari 15
Koeseling tanda-tanda
Petugas menulis resep obat (Sesuai kondisi bayi / balita)
-
MTBM MTBS KOHORT Bayi KOHOR Balta & Apras
Rujuk gilingan Emas
PENCATATAN DAN PELAPORAN A. Pencatatan Meliputi : 1. Formulir Rekam Medis Formulir Rekam Medis berisi data pasien dan riwayat pasien 2. Buku Register anak Merupakan buku catatan Pasien yang berkunjung ke poli anak. 3. Kohort anak Merupakan catatan data pasien yang berkunjung berdasarkan jenis kunjungan dan wilayah tempat tinggal pasien. 4. Grafik Pemantauan Wilayah Setempat ( PWS) Merupakan Grafik untuk memantau berapa cakupan pasien yang sudah ditangani sesuai dengan jenis kunjungan dan wilayah tempat tinggal pasien ( per kelurahan). 5. Formulir MTBS ,MTBM dan SDDITK Berisi Data blangko balita sakit dan tumbuh kembang anak.
B. Pelaporan Seluruh kegiatan program dicatat dan dilaporkan kepada Kepala Puskesmas sebagai penanggungjawab dalam bentuk laporan bulanan,setelah dilaporkan ke Kepala Puskesmas, maka laporan bulanan dikirim ke Dinas Kesehatan Kota Palembang.
BAB V
Pedoman Program pelayanan KIA Hal 13 dari 15
MONITORING DAN EVALUASI Seluruh kegiatan program anak dimonitoring dan dievaluasi oleh koordinator program anak dan Kepala Puskesmas. Evaluasi dilakukan tiap 1 bulan sekali pada rapat minilokakarya bulanan puskesmas
Pedoman Program pelayanan KIA Hal 14 dari 15
BAB VI PENUTUP Pelayanan
anak
diharapkan
menjadi
salah
satu
program
yang
dapat
meningkatkan status kesehatan dan menaikan angka harapan hidup di Indonesia. Pedoman pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak serta
diharapkan dapat menjadi
panduan atau pegangan tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan dan masyarakat. Semoga pedoman ini dapat bermanfaat dalam upaya meningkatkan status kesehatan Ibu, Anak serta Pasangan Usia Subur sehingga dapat mengurangi angka kematian Ibu, bayi dan Balita serta menjadikan generasi di masa depan generasi yang sehat dan pintar melalui perencanaan kehamilan dan jumlah anak dari sekarang.
Pedoman Program pelayanan KIA Hal 15 dari 15