BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Rumah Sakit Betha Betha Medika sebagai rumah sakit yang melayani dan merawat gangguan kesehatan ibu selain kehamilan dan persalinan, dapat melayani dan merawat ganguan kesehatan anak yang lain dalam setiap tahap pertumbuh yang mengutamakan kebaikan kesehatan pasien dengan sentuhan kasih dan memiliki tanggung jawab untuk menjalankan visi dan misi persyarikatan . Mewujudkan visi rumah sakit menjadi rumah sakit ibu anak pilihihan pilihihan utama Rumah Sakit Betha Medika secara terus menerus dan berkesinambungan melakukan perbaikan melalui manajemen mutu guna mewujudkan pelayanan yang professional sesuai dengan harapan pelanggan.
B. TUJUAN Terpenuhinya Hak Pasien dan keluarga dalam pelayanan di Rumah Sakit Betha Medika
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup lingkup Hak Pasien dan Keluarga mengemukakan : 1. Pemberian Informasi
Setiap pasien yang di rawat di RUMAH SAKIT BETHA MEDIKA mempunyai hak mendapatkan informasi baik bersifat umum, informasi medis dan hak istimewa sesuai dengan undang-undang RI No 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Informasi umum seperti pasien di informasikan tentang hak dan kewajiban, peraturan berkunjung dan menunggu, menunggu, persetujuan tata tertib. Informasi khusus tentang perkembangan kondisi pasien dan rencana tindakan dalam rangka menegakan diagnosa. Pasien juga mempunyai hak istimewa yaitu berhak merahasiakan identitas pasien seperti memasang diagnosa maupun, hasil penunjang maupun penyakitnya kepada keluarga maupun pihak ketiga.
2. Perlindungan hak pasien dan keluarga terhadap kebutuhan privasi
Hak atas informasi pasien adalah suatu hak yang dimiliki oleh pasien tentang semua fakta dan keadaan pasien yang telah disampaikan dan diketahui dokter atau 1
tenaga kesehatan lainnya termasuk perawat atas dasar kepercayaan.Informasi tentang pasien tersebut dituangkan dalam sebuahberkas yang disebut dengan RekamMedikKesehatan. Dengan demikianpemilik rahasia kedokteran dan isi rekam medikkesehatan adalah pasien, sedangkan dokter dan perawat mempunyai kewajiban untuk merahasiakan isi rekam medis tersebut terhadap pihak-pihak lain selain pasien. Petugas kesehatan harus dapat dipercaya bahwa akan menyimpan semua rahasia pasien serta tidak akan mengungkapkan rahasia itu kepada siapapun juga tanpa persetujuan pasien kecuali atas perintah Undang-Undang. Hak atas rahasia informasi inibertujuan untuk melindungi hak dasarmanusia
3. Perlindungan terhadap harta milik pasien
Rumah sakit bertanggung jawab terhadap barang-barang milik pasien dalam keadaan emergensi, pasien akan di lakukan tindakan medik, dan mereka yang tidak mampu mengambil keputusan mengenai barang miliknya. Selain hal tersebut perlindungan terhadap barang-barang milik pasien rawat inap dilakukan oleh pasien dan atau keluarga pasien itu sendiri. Petugas keamanan akan segera mengamankan barang-barang milik pasien dalam keadaan emergensi dan mereka yang tidak mampu mengambil keputusan mengenai barang miliknya. Rumah sakit menetapkan peraturan dalam Tatatertib rawat inap bahwa perlidungan barang-barang milik pasien rawat inap yaitu harus dilakukan oleh pasien dan atau keluarga pasien itu sendiri.
4. Perlindungan terhadap kekerasan fisik
Rumah sakit bertanggung jawab melindungi pasien dari kekerasan fisik oleh pengunjung, pasien lain dan staf st af rumah sakit. s akit. Tanggung jawab ini di berikan terhadap pasien rawat inap karena tindak kekerasan sebelumnya. Rumah sakit berupaya mencegah kekerasan melalui prosedur investigasi pada setiap orang yang mengunjungi pasien yang bersangkutan, memonitoring dan secara cepat bereaksi terhadap mereka yang berada dalam bahaya kekerasan.
2
5. Hak memperoleh Second Opinion
Dalam memberikan layanan kesehatan terhadap pasien rawat inap, pada kondisi pasien merasa tidak puas atas pelayanan kesehatan atau pendapat dokter yang merawatnya, dalam hal ini pasien berhak mendapatkan second opinion. Pasien berhak untuk memilih dokter dan meminta second opinion(pendapat dari dokter ahli lain).Sudah menjadi hak pasien untuk mendapatkan second opinion. Yang dimaksud dengan second opinion disini adalah pasien menginginkan pandangan dokter lain terhadap masalah kesehatan yang dihadapi pasien dengan meminta pindah penanggung jawab dokter atas perawatannya atau meminta pindah rawat inap di rumah sakit lain.
6. Hak memperoleh Bantuan Hidup Dasar
Rumah Sakit Betha Medika mempunyai tim terpadu dalam penanganan pasien kritis khususnya pasien yang sedang di rawat inap yang di sebut “ Blue Code ”. Saat ini Blue Code berpusat di unit UGD.
7. Hak penolakan pengobatan dan resusitasi
Pasien dapat menolak untuk menerima suatu pengobatan. Adalah tanggung jawab perawat untuk menentukan, jika memungkinkan, alasan penolakan dan mengambil langkah-langkah yang perlu untuk mengusahakan agar pasien mau menerima pengobatan. Jika tetap menolak, perawat wajib mendokumentasikan pada catatan perawatan dan melapor kepada dokter yang menginstruksikan Keputusan menolak resusitasi serta melanjutkan atau menolak pengobatan bantuan hidup dasar merupakan keputusan paling sulit yang dihadapi pasien, keluarga ataupun rumah sakit. Keputusan akan tindakan medis, termasuk resusitasi, adalah hak ekslusif pasien. Penderita atau wali hukumnya harus diberitahu sebelum kondisi pasien berpotensi menjadi terminal. Harus dibuat persetujuan anggota keluarga bila diinginkan oleh pasienatau bila pasien tidak kompeten. Sebaliknya pasien atau keluarga dapat menolak resusitasi atau bagian dari resusitasi. Bila pasien dalam keadaan ekstrim yang membutuhkan tindakan darurat, tindakan segera dilakukan sesuai indikasi. Bilapasien kompeten atau keluarga menolak tindakan, semua usaha dibatalkan. Bila dilakukan tindakan disaat tidak ada keluarga, usahakan menghubungi keluarga saat itu juga. Persetujuan tindakan medik (informed consent) dapat di nyatakan secara tertulis atau lisan, termasuk dg menggunakan bahasa tubuh. Setiap tindakan medik yang mempunyai resiko tinggi mensyaratkan persetujuan tertulis.
3
Dalam kondisi dimana pasien tidak mampu memberikan persetujuan dan tdk memiliki pendamping, maka dengan tujuan untuk penyelamatan hidup ( life saving) atau mencegah kecacatan pasien yg berada dalam keadaan gawat darurat, tindakan medik dapat di lakukan tanpa persetujuan pasien.Dalam hal tindakan medik yang menyangkut kesehatan reproduksi, persetujuan harus di berikan oleh pasangannya.Dalam hal tindak medik yang menyangkut kepentingan publik (misal:imunisasi massa dalam penanggulangan wabah), tidak di perlukan persetujuan.
8. Hak pelayanan kerohanian pasien
Rumah sakit mempunyai proses untuk berespon terhadap permintaan pasien dan keluarganya untuk pelayanan rohaniwan atau sejenisnya berkenaan dengan agama dan kepercayaan pasien. Baik pasien muslim maupun non muslim.Pelayanan dilaksanakan dengan penuh perhatian dan menghormati nilai-nilai pribadi dan kepercayaan pasien dengan tetap menghargai kepercayaan pihak lain.
9. Menanggapi keluhan.
Dalam memberikan layanan kesehatan yang baik bagi seluruh pasien yang berkunjung ke Rumah Sakit Betha Medika, misalnya pada kondisi pasien merasa tidak puas atas pelayanan kesehatan yang di berikan, rumah sakit memberikan sarana untuk menanggapi keluhan tersebut melalui unit customer service. Dalam pelakasanaannya mengacu pada kebijakan pemerintah yang digunakan sebagai dasar pelayanan di rumah sakit.
10. Persetujuan tindakan kedokteran
Pasien mempunyai hak atas informasi tentang kesehatannya (the right to information),dan oleh karenanya dokter wajib memberikan informasi dengan bahasa yang di pahami oleh pasien atau penterjemahnya,kecuali bila informasi tersebut dapat membahayakan kesehatan pasien. Informasi yang berkaitan dengan tindakan medik yg akan di lakukan meliputi : diagnosis medik, tatacara tindakan medik, tujuan tindakan medik, alternatif tindakan medik lain, risiko tindakan medik, komplikasi yg mungkin terjadi serta prognosis terhadap tindakan yang di lakukan. Setelah pasien atau keluarga mendapatkan informasi yang selengkaplengkapnya dari dokter, keluarga dapat mengambil keputusan untuk dilakukan tindakan medik sesuai dengan kebutuhan pasien dengan membuat pernyataan tertulis di lembar persetujuan.
4
D. Batasan Operasional
Front Office
: adalah tempat pendaftaran rawat inap
Hak
: Kekuasaan / kewenangan yang dimiliki oleh seseorang atau suatu badan hukum untuk mendapatkan atau memutuskan untuk berbuat sesuatu.
Kewajiban
: Sesuatu yang harus diperbuat atau yang harus dilakukan oleh seseorang atau suatu badan hukum
Pasien
: Penerima jasa pelayanan kesehatan di rumah sakit baik dalam keadaan sehat maupun sakit
Perawat
: seseorang yang telah lulus pendidikan perawat baik di dalam maupun di luar negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
Rumah Sakit
: sarana upaya kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan serta dapat dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian
Hak pasien
: hak-hak pribadi yang dimiliki manusia sebagai pasien
E. Landasan Hukum
1. 2. 3. 4.
Undang-undang Republik Indonesia No. 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran Undang-undang Republik Indonesia No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit Undang-undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Peraturan Pemerintah No.10 tahun 1966 tentang Wajib Simpan Rahasia Kedokteran.
5
BAB II STANDAR KETENAGAAN
A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA
Hak pasien dan keluarga merupakan elemen dasar dari semua kontak di rumah sakit, baik itu stafnya, serta pasien dan keluarganya. Sebab itu, kebijakan dan prosedur ditetapkan dan dilaksanakan untuk menjamin bahwa semua staf mengetahui dan memberi respon terhadap isu hak pasien dan keluarga, ketika mereka melayani pasien. Rumah sakit menggunakan pola kerjasama dalam menyusun kebijakan dan prosedur dan bila mungkin, mengikutsertakan pasien dan keluarga dalam proses pelayanan kesehatan. Rumah Sakit Betha Medika memberikan pelayanan yang di lakukan sesuai Kualifikasi sumber daya manusia, Jumlah dan kualifikasi tenaga medik, paramedik, keperawatan dan non medik, kemampuan pelayanan, kapasitas pelayanan masingmasing. I. Tabel kualifikasi SDM (Sumber Daya Manusia) terkait Hak Kewajiban Pasien Rumah Sakit Betha Medika Nama Jabatan
Kualifikasi Formal dan Informal
Jumlah SDM
Direktur Utama
S2
1
Manajer Medik
S1
1
S1+Spesialis
13
S1
10
Dokter Spesialis
S1+ Spesialis
18
Dokter Gigi
S1+ Spesialis
2
Ka Keperawatan
S1/S1 Profesi
1
DIII/S1
85
Bidan
DIII/DIV/S1
18
Administrasi
SMK/DIII/S1
11
SMK
9
DPJP Dokter umum
Perawat
Security
6
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Sumber Daya Manusia yang terkait dengan Hak Pasien Keluarga berjumlah 60 orang di setiap shift dan sesuai dengan struktur organisasi. Adapun pendistribusian SDM yang terkait Hak Pasien Keluarga adalah sebagai berikut: NO
UNIT KERJA
JML SDM
1
Direktur
1
2
Administrasi
11
3
Ruangan RANAP
24
4
Ruangan RAJAL
11
5
IGD
4
6
Security
9
7
BAB III STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
Informasi mengenai hak pasien dan keluarga dimulai pada unit front office pada saat awal pasien masuk ke ruangan perawatan . Informasi yang di berikan pada awal pasien menyetujui dalam mendapatkan pelayanan di Rumah Sakit Betha Medika meliputi :
Informasi ruangan perawatan dan fasilitas yang tersedia
Informasi hak pasien dan keluarga
Informasi Biaya
Informasi tata tertib rumah sakit
Persetujuan rawat inap / general consent
Informasi adminitrasi Biaya
Guna kenyamanan dan komunikasi efektif , ruangan front office berada di bagian depan dengan denah sbb : Gambar denah front office
Adm Pendaftaran
Adm RJ & RI
Kasir
8
B. Standar Fasilitas
Adapun fasilitas yang tersedia untuk memberikan pelayanan sesuai dengan hak pasien dan keluarga yang berada di unit kerja meliputi sbb : 1. Front Office No
Fasilitas / alat
Merk / Jenis
Jml
1
Meja counter
Kayu
1
2
Computer
3
Printer / SCAN
4
Telepon
2
5
Formulir – formulir yang digunakan
Sesuai kebutuhan
6
ATK
Sesuai kebutuhan
7
Kotak Saran
Akrilik
1
8
Tempat Leaflet
Akrilik
1
9
Brosur layanan
Kertas
Sesuai kebutuhan
2 HP
2
2. Security No
Fasilitas / alat
Merk / Jenis
Jml
1
Meja
Kayu
1
2
Telepon
1
3
Buku daftar pengunjung
1
4
Loker penitipan bareng
9
5
Kartu Tunggu
100
6
Kartu visitor
100
7
CCTV
29
8
HT
3
9
3. Ruang Perawatan
Fasilitas di ruangan perawatan sesuai dengan standar fasilitas ruangan perawatan yang telah di tetapkan . Terkait dengan hak pasien dan keluarga di sediakan fasilitas yang mendukung antara lain :
Penggunaan tirai dan selimut untuk menjaga privasi pasien saat pemeriksaan dokter Penggunaan kartu tunggu untuk keluarga yang menunggu pasien guna pengendalian dari pengunjung
Penggunaan gelang identitas pada pasien DNR
Scale pain untuk melakukan assessment nyeri
Ruangan ibadah untuk pasien
10
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN
Tata laksana dalam pelayanan kepada pasien dalam pemenuhan hak pasien dan keliarga di mulai dari unit front office yang selanjutnya dilakukan oleh staf medisa dan perawatan dalam memberikan pelayanan . Tata laksana pelayanan meliputi : 1. Informasi mengenai Hak pasien dan keluarga akan di sampaikan oleh petugas front office pada saat pelanggan mendaftar di pendaftaran rawat inap .informasi tersebut disampaikan dalam bentuk tertulis pada form Hak dan kewajiban pasien rawat inap Rumah Sakit Betha Medika. 2. Informasi hak pasien dan keluarga juga bisa didapatkan melalui tayangan pada display TV internal Rumah Sakit Betha Medika . 3. Memberikan persetujuan pelayanan melalui persetujuan general consent. 4. Memberikan persetujuan adminitrasi dan biaya yang timbul dari pelayanan yang di terima 5. RS menginformasikan tata cara penyampaian keluhan dan tindak lanjut keluhan menghadapi konflik dan perbedaan pendapat tentang tatalaksana pasien. 6. RS menginformasikan tata tertib RS dan penggunaan kartu tunggu . Informasi terhadap hak pasien dan keluarga meliputi : A. Hak pasien ( Berdasarkan Undang - Undang R.I.No. 44/2009 tentang Rumah Sakit) meliputi :
1. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di rumah sakit. 2. Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien 3. Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi 4. Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional 5. Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi 6. Mengajukan pengaduan atas kualitas pela yanan yang didapatkan 7. Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan peraturan yang berlaku di rumah sakit 8. Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain yang mempunyai Surat Izin Praktik (SIP) baik di dalam maupun di luar rumah sakit. 11
9. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data medisnya 10. Mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan 11. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya 12. Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis 13. Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya 14. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam pera watan di rumah sakit 15. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan rumah sakit terhadap diri nya 16. Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya 17. Menggugat dan/atau menuntut rumah sakit apabila rumah sakit diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata ataupun pidana 18. Mengeluhkan pelayanan rumah sakityang tidak sesuai dengan standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
B. Kewajiban Pasien meliputi :
1. Mematuhi aturan yang berlaku di rumah sakit. 2. Mematuhi semua instruksi dokter dan perawat dalam pengobatannya. 3. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang di terima di rumah sakit sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 4. Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya kepada tenaga kesehatan di rumah sakit. 5. Mematuhi kesepakatan dengan rumah sakit.
12
HAK DAN KEWAJIBAN DOKTER A. Hak Dokter meliputi :
1.
Dokter berhak mendapatkan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai profesinya
2.
Dokter berhak untuk bekerja menurut standard pelayanan serta berdasarkan hak otonomi
3.
Dokter berhak untuk menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, profesi dan etika.
4.
Dokter berhak menghentikan jasa profesionalnya kepada pasien apabila misalnya hubungan dengan pasien sudah berkembang begitu buruk sehingga kerja sama yang baik tidak mungkin diteruskan lagi, kecuali untuk pasien gawat darurat dan wajib menyerahkan pasien kepada orang lain.
5.
Dokter berhak atas privacy( berhak menuntut apabila nama baiknya dicemarkan oleh pasien dengan ucapan yang melecehkan atau memalukan)
6.
Dokter berhak mendapat informasi lengkap dari pasien yang dirawatnya atau dari keluarganya.
7.
Dokter berhak atas informasi atau pemberitahuan pertama dalam menghadapi pasien yang tidak puas terhadap pelayanan.
8.
Dokter berhak untuk diperlakukan adil dan jujur, baik oleh rumah sakit maupun oleh pasien.
9.
Dokter berhak untuk mendapat imbalan atas jasa profesi yang diberikannya berdasarkan perjanjian dan atau ketentuan/ peraturan yang berlaku di rumah sakit.
B. Kewajiban Dokter meliputi :
1.
Dokter wajib mematuhi peraturan rumah sakit sesuai dengan hubungan hukum antara dokter dengan rumah sakit.
2.
Dokter wajib memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar pelayanan kedokteran dan menghormati hak-hak pasien.
3.
Dokter wajib merujuk pasien ke dokter lain/rumah sakit lain yang mempunyai keahlian/kemampuan yang lebih baik, apabila ia tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan.
4.
Dokter wajib memberikan kesempatan kepada pasien agar senantiasa dapat berhubungan dengan keluarga dan dapat menjalankan ibadah sesuai keyakinannya. 13
5.
Dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang di ketahuinya tentang penderita,bahkan juga setelah penderita itu meninggal dunia.
6.
Dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu tugas perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang yang bersedia dan mampu memberikannya.
7.
Dokter wajib memberikan informasi yang adekuat tentang perlunya tindakan medik yang bersangkutan serta resiko yang dapat di timbulkannya.
8.
Dokter wajib membuat rekam medis yang baik berkesinambungan berkaitan dengan keadaan pasien.
9.
Dokter wajib terus menerus menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu kedokteran/kedokteran gigi.
secara
lengkap
dan
10. Dokter wajib memenuhi hal-hal yang telah disepakati/perjanjian yang telah dibuatnya. 11. Dokter wajib bekerja sama dengan profesi dan pihak lain yang terkait secara timbal balik dalam memberikan pelayanan kepada pasien. 12. Dokter wajib mengadakan perjanjian tertulis dengan pihak rumah sakit.
14
HAK DAN KEWAJIBAN PERAWAT
A. Hak Perawat meliputi :
1. Hak menentukan martabat dalam ekspresi diri dan kemajuan diri melalui pemanfaatan kemampuan khusus dan latar belakang pendidikan. 2. Hak pengakuan andil perawat melalui penyediaan lingkungan berpraktek dan imbalan profesi yang wajar. 3. Hak memperoleh lingkungan kerja yang menekan serendah mungkin stress fisik serta emosi dan resiko kesehatan. 4. Hak mengontrol praktek profesi dalam batas hukum. 5. Hak menetapkan standar mutu keperawatan. 6. Hak turut serta dalam penyusunan kebijaksanaan yang mempengaruhi bidang perawatan. 7. Hak aksi sosial dan praktek atas nama perawat dan pembinaan kesehatan. 8. Hak perawat mendapatkan pembelaan dan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dalam hal-hal yang benar dan adil dalam rangka tujuan organisasi. 9. Hak mendapatkan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan profesional dengan jalan menabah ilmu pengetahuan, keterampilan dan pengalaman yang bermanfaat bagi perkembangan keperawatan. 10. Mendapat perlakuan adil dan jujur baik dari rumah sakit maupun pasien.
B. Kewajiban Perawat meliputi :
1. Mematuhi peraturan rumah sakit sesuai dengan status kepegawaian perawatan tersebut. 2. Memberikan pelayanan asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi yang diberikannya berdasarkan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit Betha Medika. 3. Melakukan hubungan kerjasama dengan rekan kerja di bidang perawatan maupun dengan tim kesehatan lainnya dalam proses pengobatan/ penyembuhan pasien. 4. Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien, bahkan setelahpasien itu wafat.
15
5. Terus menerus menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu perawatan
16
HAK DAN KEWAJIBAN RUMAH SAKIT A. Hak Rumah Sakit meliputi :
1. Rumah Sakit berhak menentukan jumlah, jenis dan kualifikasi sumberdaya manusia sesuai dengan klasifikasi rumah sakit. 2. Rumah Sakit berhak menerima imbalan jasa pelayanan serta menentukan renumerasi, insentif dan penghargaan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. 3. Rumah Sakitberhak melakukan kerjasama dengan pihak lain dalam rangka mengebangkan pelayanan. 4. Rumah Sakit berhak menerima bantuan dari pihak sesuai ketentuan perundangundangan yang berlaku. 5. Rumah Sakit berhak menggugat pihak yang mengakibatkan kerugian. 6. Rumah Sakit berhak mendapat perlindungan hukum dalam melaksanakan pelayanan kesehatan. 7. Rumah Sakit berhak mempromosikan layanan kesehatan yang ada di rumah sakit sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 8. Rumah Sakit berhak untuk mendapatkan insentif pajak bagi rumah sakit publik dan rumah sakit yang ditetapkan sebagai rumah sakit pendidikan.
B. Kewajiban Rumah Sakit meliputi :
1. Rumah Sakit wajib memberikan informasi yang benar tentang pelayanan rumah sakit kepada masyarakat. 2. Rumah Sakit wajib memberikan pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, anti diskriminasi dan efektif dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit. 3. Rumah Sakit wajib memberikan pelayanan gawat darurat kepada pasien sesuai dengan kemampuan pelayanannya. 4. Rumah Sakit wajib menyediakan sarana dan pelayanan bagi masyarakat tidak mampu atau miskin. 5. Rumah Sakit wajib melaksanakan fungsi sosial antara lain dengan memberikan fasilitas pelayanan pasien tidak mampu/miskin, pelayanan gawat darurat tanpa uang muka, ambulan gratis, pelayanan korban bencana dan kejadian luar biasa, atau bakti sosial bagi misi kemanusiaan.
17
6. Rumah Sakit wajib membuat, melaksanakan dan menjaga standar mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit sebagai acuan dalam melayani pasien. 7. Rumah Sakit wajib menyelenggarakan rekam medis. 8. Rumah Sakit wajib menyediakan sarana dan prasarana umum yang layak antara lain sarana ibadah, parkir, ruang tunggu, sarana untuk orang cacat, wanita menyususi, anak-anak, lanjut usia. 9. Rumah Sakit wajib menyelenggarakan sistim rujukan. 10. Rumah Sakit berhak menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan standar profesi dan etika serta peraturan perundang-undangan. 11. Rumah Sakit wajib memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai hak dan kewajiban pasien. 12. Rumah Sakit wajib menghormati hak-hak pasien. 13. Rumah Sakit wajib melaksanakan etika Rumah Sakit. 14. Rumah Sakit wajib memiliki sistem pencegahan kecelakaan dan penaggulangan bencana. 15. Rumah Sakit wajib melaksanakan program pemerintah di bidang kesehatan baik secara regional maupun nasional. 16. Rumah Sakit wajib membuat daftar tenaga medis yang melakukan praktik kedokteran dan melaksanakan peraturan internal rumah rakit (hospital bylaws). 17. Rumah Sakit wajib melindungi dan memberikan bantuan hukum bagi semua petugas rumah sakit dalam melaksanakan tugas. 18. Rumah Sakit wajib memberlakukan seluruh lingkungan rumah sakit sebagai kawasan bebas rokok.
18
BAB V LOGISTIK
Pengadaan lembar informasi / formulir / kartu tunggu / visitor guna memenuhi hak pasien dan keluarga di lakukan oleh unit. Unit yang membutuhkan formulir / lembar informasi melakukan permintaan barang / ATK ke unit pengadaan sesuai dengan kebutuhan .
BAB VI KESELAMATAN PASIEN
Rumah Sakit Betha Medika melalukan pelayanan dengan mengutamakan keselamatan pasien dengan : A. Identitas Pasien Penggunaan gelang identitas untuk seluruh pasien yang di rawat di Rumah Sakit Betha Medika sesuai dengan panduan Identifikasi Pasien . Pasien dengan prosedur DNR menggunakan gelang Identitas DNR sesuai dengan panduan DNR guna memenuhi hak pasien . B. Perlindungan terhadap kekerasan fisik Perlindungan terhadap kekerasan fisik di berikan guna keselamatan pasien terutama kepada kelompok yang berisiko . Perlindungan berupa monitoring keamanan , pengendalian pengunjung melalui penggunaan kartu visitor , daftar pengunjung , penggunaan CCTV untuk memonotoring area terpencil .
Perlindungan terhadap privasi pasien guna keselamatan pasien maka pasien berhak untuk meminta / menolak kunjungan dari kerabat yang tidak di inginkan .
19
BAB VII KESELAMATAN KERJA
A. Perlindungan terhadap kekerasan fisik Perlindungan terhadap kekerasan fisik di berikan guna keselamatan bagi para karyawan. Perlindungan berupa monitoring keamanan , penggunaan CCTV untuk memonotoring area unit masing-masing karyawan bekerja .
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU
Pengendalian mutu dalam pelaksanaan hak pasien dan keluarga melalui indicator kepuasan pasien dan monitoring keluhan pelanggan. Survei kepuasan pasien dilakukan setiap bulan guna menilai tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan . Keluhan pelanggan yang diterima memalui kotak saran dilakukan penyelesaian dan dimonitoring penyelesaiannya secara berkala. Keluhan yang masuk menjadi dasar perbaikan pada pelayanan .
20
BAB IX PENUTUP
Pada prinsipnya pedoman hak pasien keluarga di Rumah Sakit Betha Medika merupakan salah satu pedoman yang mendukung upaya peningkatan pelayanan di Rumah Sakit Betha Medika agar terciptanya kepuasan yang lebih baik pada pasien setelah di rawat inap maupun rawat jalan. Dalam penyusunan pedoman ini kami menyadari masih ada kekurangan, untuk itu kami mohon masukan dari pembaca untuk perbaikan di kemudian hari. Semoga pedoman ini bermanfaat dalam meningkatkan pelayanan kesehatan yang lebih professional dan mengutamakan sentuhan kasih.
21