BAB I PENDAHULUAN
A LAT LATAR BEL BELAK AKAN ANG G
Steri Sterili lisas sasii adala adalah h suat suatu u pros proses es peng pengol olaha ahan n alat alat atau atau baha bahan n yang yang bertu bertuju juan an untu untuk k menghancurkansemua bentuk kehidupan mikroba termasuk endospora dan dapat di lakukan dengan proses kimia atau fisika. Rumah sakit sebagai insitusipenyedia pelayanan kesehatan berupaya untuk mencegah resiko terjadi nya infeksi bagi pasien,pengunjung dan petugas rumah sakit.salah satu indicator keberhasilan keberhasilan dalam pelayanan rumah sakit adalah rendah nya angka infeksi nasokomial nasokomial di rumah sakit untuk mencapai keberhasilan tersebut maka perlu di lakukan pengendalian infeksi di rumah sakit Pusat Pusat sterilis sterilisasi( asi(CSS CSSD) D) mempun mempunyai yai perana peranan n yang yang sangat sangat pentin penting g sekali sekali dalam dalam upaya upaya pengendalian infeksi dan pencegahan terjadi nya resiko bahaya infeksi nosokomial. ntuk melaksanakan melaksanakan tugas dan fungsi sterilisasi, sterilisasi, pusat sterilisasi sterilisasi sangat bergantung bergantung pada unit penunjang lain nya perlengkapan rumah tangga, pemeliharaan sarana Rumah sakit, sanitasi, dll. !pabila terjadi hambatan pada salah satu sub unit di atas maka pada akhir nya akan menganggu proses hasil sterilisasi. ntu ntuk k melak melaksan sanak akan an tuga tugasst ssteri erili lisas sasii alat alat
atau atau baha bahan n di perl perluk ukan an peng pengata atahu huan an dan dan
keterampilan yang khusus oleh petugas sterilisasi sehingga mendapat kan hasil yang baik yaitu kondisi alat atau bahan yang steril secara cepat dan tepat dari masing"masing unit lain yang membutuh kannya sehingga resiko infeksi nosokomial terhadap pasien,pengunjung dan karya#an di RS dapat di cegah sedini mungkin. B FALSAFAH Pusat sterilisasi memberikan pelayanan yang sebaik"baik nya untuk melayani dan membantu
semua unit rumah sakit yang membutuh membutuh kan barang dan alat medic dalam kondisi kondisi steril. C TUJUAN. $ujua $ujuan n umum umum % untuk untuk mening meningkat kat kan mutu mutu pelaya pelayanan nan sterili sterilisisi sisi alat dan bahan, bahan, guna guna menekan kejadian infeksi di rumah sakit. $ujuan khusus % & Sebagai Sebagai pedoman pedoman dalam memberikan memberikan pelayanan pelayanan pusat sterilisasi sterilisasi di rumah sakit. ' Dapat menurun menurun kan kan angka angka kejadian kejadian infeksi infeksi atau infeksi infeksi nosokom nosokomial ial di rumah sakit. Dapat meningkat meningkat kan mutu pelayanan pelayanan sterilisasi sterilisasi alat dan bahan di rumah sakit ntuk mengadakan mengadakan penga#asan penga#asan dan control control mutu mutu terhada terhadap p hasil hasil sterilisasi sterilisasi.. * Sebagai Sebagai sebuah sebuah pandua panduan n kerja bagi bagi tenaga tenaga pelaksana pelaksana member memberikan ikan pelay pelayanan anan pusat pusat sterilisasi. D PENE PENEG GERT ERTIAN.
&
!era !erasi si adal adalah ah pema pemapa para ran n kem kemasan asan yang ang baru baru di ster steril il kan kan gas gas +til +tilen en ksi ksida da
psirkulasi udara untuk menghilangkan sisa gas etilen oksida. ' !!- !dalah !dalah singkatan singkatan dari dari assosiaati assosiaation on for the the ad/ancem ad/ancement ent of of medical. medical. !0! !dalah !dalah singka singkatan tan dari dari !mer !merika ikan n hospi hospital tal !sso !ssociat ciatioan ioan.. !1$ !1$S+ S+P$ P$2 2 !dala dalah h desi desinf nfek ekta tan n yang yang di guna gunaka kan n pada pada perm permuk ukaa aan n kuli kulitt dan dan *
membran mukosa untuk menurun kan jumblah mikro organism. !$ !$C3! C3!4 4+ !dala dalah h suat suatu u alat alat atau atau mesin mesin yang yang di guna gunaka kan n untu untuk k steri sterilis lisasi asi
5
dengan mengunakan uap bertekanan. 6acill 6acillus us stearothem stearothemoph ophyu yulus lus adalah adalah mikro organi organism sm yang dapat dapat membentuk membentuk spora spora
7
serta resistensi terhadap panas dan di gunakan untuk uji efektifitas sterilisasi uap. 6aci 6acilli llius us subt subtil illi liss adal adalah ah mikro mikro organ organism ismee yang yang dapat dapat membe membent ntuk uk spor sporaa dan dan di
8 9
gunakan untuk uji efektifitas sterilisasi etilen oksida. 6ioburden 6ioburden adalah jumblah jumblah mikro organism organism pada benda terkontamin terkontaminasi. asi. Dekontamina Dekontaminasi si adalah adalah proses proses untuk untuk mengurangi mengurangi jumblah jumblah pencemar pencemar mikroorga mikroorganisme nisme atau subtansi lain yang berbahaya sehingga aman untuk penanganan lebih lanjut
termasuk perendaman, pencucian, desinfeksi samapai sterilisasi, &: Disinf Disinfeks eksii adalah adalah proses proses inakti inakti/asi /asimik mikroo roorg rgani anisme sme melalu melaluii system system termal( termal(pan panas) as) atau kimia. && ;eogle ;eogle adalah adalah alat alat protek proteksi si mata. mata. &' ndicat ndicator or adalah adalah alat yang yang di gunaka gunakan n untuk untuk dapat mengha menghasil sil kan suhu suhu tertentu tertentu secara kontiyu untuk menumbuhkan kultur bakteri. & nfeksi nfeksi nosokomial nosokomial adalah adalah infeksi yang yang di peroleh peroleh di rumah sakit sakit di mana pada saat saat masuk rumah sakit tidak ada tanda
BAB II PERAN PUSAT STERILISASI DI RUMAH SAKIT
6ahan dan peralatan medic pada umum nya di proses di setiap unit
pusat pusat steril sterilis isasi asi adala adalah h
mene menerim rimaa
memp mempro roses ses,,
memp mempro rodu duks ksi, i, mens menste teril rilka kan. n.
-enyimpan serta menstribusikan peralatan peralatan medis ke berbagai ruangan di rumah sakit untuk kepentingan pera#atan pasien.
A TUJUAN PUSAT PUSAT STERILISASI STERILISASI & -emb -emban antu tu unit unit lain lain di rumah rumah sakit sakit yang yang membu membutu tuh h kan kan kond kondis isii ster steril il,, untu untuk k
'
mencegah terjadi nya infeksi. -enu -enuru runk nkan an angk angkaa keja kejadi dian an infek infeksi si dan dan memb memban antu tu menc mencega egah h serta serta mena menagu gulan langg ggii
infeksi nosokomial. -enyedia -enyediakan kan dan dan menja menjamin min kualit kualitas as hasil hasil sterili sterilisasi sasi terha terhadap dap prod produk uk yang yang yang yang di di hasilkan.
B TUGAS INSTALASI PUSAT STERILISASI
$anggung $anggung ja#ab pusat sterilisasi ber/ariasi ber/aria si tergantung dari besar kecilnya rumah sakit. Struktur organisasi dan proses sterilisasi. $ugas utama pusat sterilisasi adalah % & menyiapkan menyiapkan peralatan peralatan medis medis untuk pera#atan pera#atan pasien. pasien. ' -elakukan -elakukan proses proses sterilisasi sterilisasi alat alat < bahan. bahan. -endis -endisrib ribusi usikan kan alat"al alat"alat at yang di butuh butuh kan oleh ruangan ruangan pera#a pera#atan tan,, kamar operasi operasi maupun ruangan lainnya.
6erpatisipasi dalam pemilihan peralatan dan bahan yang aman dan efektif secara bermutu. * -empertahan kan standard yang telah di tetapkan. 5 -endokumentasikan setiap akti/itas pembersihan desinfeksi mau pun sterilisasi sebagian dari program upaya pengendalian mutu. 7 melakukan penelitian terhadap hasil sterilisasi dalam rangka mencegah dan mengendalian infeksi bersama dengan panitia pengendalian nosokomial. 8 -emberikan penyuluhan tentang hal"hal yang berkaitan denganm masalah sterilisasi. 9 -enge/aluasi hasil sterilisasi.
C AKTIVITAS FUNGSIONAL PUSAT STERILISASI !lur akti/itas fungsional dari pusat sterilisasi secara umum dapat di gambarkan sebagai
berikut % & Pembersihan % semua peralatan pakai ulang harus di bersih kan secara baik sebelum di '
lakukan proses desinfeksi dan sterilisasi. Pembilasan % pembilasan alat"alat yang telah di gunakan tidak di lakukan di ruang
pera#atan. Pengeringan di lakukan sampai kering dengan menggunakan lap yang halus dan
menyerap. Pengemasan % setiap alat bongkar pasang harus di periksa kelengkapannya, sementara
*
untuk bahan linen harus di perhatikan densitas maksimumnya. -ember label % setiap kemasan harus di beri label yang menjelaskan isi dari kemasan,
5 7 8
tanggal dan identitas proses sterilisasi. Pembuatan dan mempersiapkan kassa yang kemudian akan di sterilkan. Sterilisasi % sebaik nya di beri tanggung ja#ab kepada staf yang terlatih. Penyimpanan % harus di atur secara baik dengan memperhatikan kondisi penyimpanan
9
yang baik. Distribusi ke ruangan masing"masing.
ntuk melaksanakan akti/itas tersebut diatas dengan lancer dan baik sesuai dengan tujuan pusat sterilisasi maka di perlukan control dan pemeliharaan yang teratur terhadap mesin < alat sterlisisasi. D PRINSIP DASAR OPERASIONAL & Setiap rumah sakit harus memiliki pusat sterilisasi mandiri yang mampu memberikan
pelayanan sterilisasi di rumah sakit dengan baik. ' -emberikan pelayanan sterilisasi bahan dan alat medik untuk kebutuhan unit"unit di rumah sakit selama ' jam.
BAB III
PENGELOLAAN CSSD DI RUMAH SAKIT
A PENGERTIAN Sterilisasi adalah proses penghancuran semua mikroorganisme termasuk spora melalui
cara fisika atau kimia yang bertujuan untuk mencegah terjadinya infeksi. >ungsi pusat sterilisasi (CSSD) adalah % menerima, memproses memproduksi, mensterilkan, menyimpan, serta mendistribusikan peralatan medis ke berbagai ruangan di rumah sakit untuk kepentingan pasien. 1
Prinsip dasar p!rasina" -emberikan pelayanan sterilisasi dengan sebaik"baik nya bekerjasama dengan
#
unit lainnya dalam memenuhi kebutuhan alat
rumah sakit selama ' jam. T$%$an p$sa& s&!ri"isasi 'CSSD( -embantu unit"unit di rumah sakit yang membutuhkan kondisi steril, untuk mencegah terjadi nya infeksi. -enurunkan angka kejadian
infeksi
dan
membantu
mencegah
serta
menangulanggi infeksi nosokomial. +fesiensi tenga medis
pelayanan terhadap pasien. T$*as p$sa& sr!ri"isasi'CSSD( -enyiapkan peralatan medis untuk pera#atan pasien. -elakukanproses sterilisasi alatmedis
termasuk kamar opersi,igd,dll. -endokumentasikan setiap akti/itas pembersihan, desinfeksimaupun sterilisasi dalam rangka pencegahan dan pengendalian infeksi bersama dengan tim ppi
+
rumah sakit. -emberikan penyuluhan tentang hal"hal yang berkaitan dengan masalah
sterilisasi. -enge/aluasi hasil sterilisasi.
P!na&a"a,sanaan p!"a-anan p!n-!diaan aran* s&!ri". 1 P!n!ri/aan a"a& /!dis0"in!n. -eneria alat medis
sakit , kemudian di catat di buku sterilisasi dari tungan masing"masing dan di tanda tangi oleh petugas yang mengantarkan nya. # P!n$ian
!lat"alat instrument bekas pakai operasi di cuci bersih dengan mengunakan desinfektan cairan klorin dalam #aktu yang cukup lama untuk terjadinya penetrasi ke dalam sel mikroba dan mendeakti/itasi sel"sel pathogen. -encuci bersih adalah proses yang menghilangkansemua partikelyang kelihatan dan hamper semua partikel yang tidak kelihatan, yang menyiapkan permukaan dari semua alat"alat agar aman untuk proses desinfeksi dan sterilisasi. ) P!n*!/asan dan /!/!r "a!"0&anda. Pengemasan yang di maksud di sini termasuk material yang tersedia untuk fasilitas kesehatan yang didisain untuk membungkus,pengemasan dan menampung alat"alat yang pakai ulang untuk sterilisasi,penyimpanan dan pemakaian. $ujuan pengemasan adalah untuk berperan terhadap keamanan dan efekti/itas pera#atan pasien yang merupakan tanggung ja#ab utama CSSD. Setelah alat
dan isinya 0arus dapat menjaga sterilitas isinya hingga kemasan di buka. 0arus mudah di buka dan isinya mudah di ambil tanpa menyebabkan
kontaminasi. Persyaratan bahan pengemasan. pengemasansterilisasi Sesuai dengan metode sterilisasi yang di pakai. 6ahan yang di pakai untuk harus sesuai dengan proses sterilisasi yang di pilih. 1 0arus tahan terhadap kondisi fisik, seperti suhu tinggi, kelembaban, dan hisapan pada proses sterilisasi. # dara pada kemasan dan isinya harus bias keluar. ) Sterilan pada proses uap, +, atau panas kering harus dapat menyerap dengan baik pada seluruh permukaan dan serat semua isi dan kemasan. + Sterilan harus dapat di lepaskan pada akhir siklus sterilisasi. STERILISASI UAP. 2emasan steril harus dapat menjaga sterilitas isinya selama masa kadaluarsanya.
2arena pada prinsipnya, tidak bergantung pada #aktu melainkan pada kejadian yang di alami oleh kemasan tersebut.
1
$ipe"tipe bahan kemasan % 2+R$!S. 6ahan ini hanya untuk sekali pakai, kebutuhan akan pemakaian kertas di sebab kan karena duk kain dan handuk tidak tentu kembalinya dari laundry kemungkinan terjadinya berbulu pada kain. ?uga ada keraguan pada kemampuan kain menahan bakteri, srhingga dicari alternati/e bahan pembukus lainya.
Criteria kertas yang dapat di gunakan% 0arus tidak tembus air, harus memiliki kekuatan tensile yang tinggi(sangat sukar di sobek), harus merupakan penahan bakteri yang baik, harus bebas dari bahan beracun. 2ertas dapat di gunakan sebagai bahan kemasan untuk proses sterilisasi uap dan+. $ipe kertas yang boleh di pakai untuk sterilisasi% 2ertas kraft yang medical grade, kertas berlaminasi yaitu kiertas yang terdiri dari tiga lapisan, kertas mentega yang non gla=e(7,'kg
#
Kain '"in!n) 3inena adalah bahan tradisional untuk membungkus alat"alat operasi. 2elebihannya
adalah bias di pakai berulang, murah, kuat pelindung yang cukup baik, mudah di gunakanbdan sangat baik untuk duk. 2elemahannya % - bukan penghalang bakteri yang baik dan mudah menyerap air. - suhu pakai menyebabkan mudah robek. "perlu di periksa jika ada lobang, sobekan dan kerusakan lainnya. - pembungkus kain harus bahan muslin berkualitas tinggi dengan spesifikasi. Dan -
harus pakai ' lembar. "kain yang tebal seperti kan/as tidak boleh di pakai karena sulit menyerap aup. "kain dapat di pakai untuk sterilisasi uap dan +.
Prs!d$r dan "an*,a23"an*,a2 p!n*!/asan. Prosedur pengemasan harus mencakup % - 1ama alat"alat yang akan di kemas. - 3angkah"langkah yang tepat untuk persiapan dan inspeksi alat"alat, sesuai -
-
instruksi produsen dan spesifikasinya. Sesuaikan dengan metode sterilisasi yang dipakai. $ipe dan alat"alat yang akan di kemas. Penempatan alat"alat yang tepat dalam kemasan. $ipe dan penempatan yang tepat indicator kimia e@ternal dan internal, sesuai dengan kebijakan pengendalian mutu proses pengendalian. -etode dan tehnik pengemasan. -etode pemberian segel pada setiap kemasan. -etode dan penempatan label untuk identifikasi isi kemasan.
-
!plikasi informasi untuk pengendalian mutu, tanggal dan identifikasi petugas
-
yang menyiapkan. Petunjuk untuk penempatan kemasan di dalam sterilisasi. Peringatan mengenai #aktu pengeringan, #aktu pendingin, dan penanganan
-
setelah proses sterilisasi. nformasi mengenai aplikasi pelindung setelah proses sterilisasi terhadap debu,
-
uap, dll. Petunjuk untuk penempatan pada penyimpanan, atau untuk distribusi ketempat
pemakaian. - nformasi untuk mencegah kemungkinan kontaminasi, misalnya prosedur yang tepat
untuk penyimpanan penanganan kemasan steril, inspeksi segel, dan
metodel yang tepat untuk membuka alat"alat steril.
)
Prs!s s&!ri"isasi Setelah alat di cuci dan di kemas kemudian di masukkan ke dalam mesin
sterilisasi yaitu mesin autocla/e samapai steril autocla/e berbunyi menandakan proses sterilisasi telah selesai, kira"kira memakai #aktu satu jam. +
P!n-i/anan dan dis&ri$si !lat kesehatan atau linen yang sudah di sterilkan oleh petugas kamar operasi
disimpan di lemari penyimpanan alat steril dan di distribusikian ke unit"unit yang membutuhkan alat kesehatan dan linen tersebut dalam kondisi steril. 4
P!na&a&an dan p!"apran !lat
ruangan petugas yang melakukan sterilisasi di dalam buku pencatatan dan pelaporan sterilisasi di ruangan. Pembuangan limbah 3imbah dan hasil proses sterilisasi dibuang ke P!3 R-!0 S!2$.
BAB IV KETENAGAAN 1
S&a&$s K!s!2a&an
2epada seluruh tenaga
-empunyai data kesehatan yang mencakup data fisik, A ray untuk $6C
Status imunisasi untuk hepatitis 6, $etanus, Typhoid fever .
3aporan mengenai sakit yang dialami selama bekerja di pusat sterilisasi seperti infeksi saluran nafas, infeksi kulit, infeksi gastrointestinal, tertusuk jarum maupun infeksi pada mata.
#
Uraian T$*as dan K$a"i5i,asi &!na*a
2ualifikasi tenaga yang bekerja di pusat sterilisasi dibedakan sesuai dengan kapasitas tugas dan tanggung ja#abnya, yang dibagi atas tenaga manajer dan teknis pelayanan sterilisasi. 1
K!pa"a Ins&a"asi P$sa& S&!ri"isasi Uraian T$*as %
"
-engarahkan semua akti/itas staf yang berkaitan dengan supply alat medis steril begi pera#atan pasien di Rumah Sakit
"
-engikuti perkembangan ilmu pengetahuan, ketrampilan dan pengembangan diri
"
-enentukan metoda yang efektif bagi penyiapan dan penanganan alat
"
6ertanggung ja#ab agar staf mengerti akan prosedur dan penggunaan mesin sterilisasi secara benar
"
-emastikan bah#a teknik aseptik diterapkan pada saat penyiapan dan penanganan alat steril baik yang sekali pakai atau pemakaian ulang
"
2erjasama dengan unit lain di Rumah Sakit dan melakukan koordinasi yang bersifat intern
"
-elakukan seleksi untuk calon tenaga di pusat sterilisasi, menyiapkan konsep dan rencana kerja serta melakukan e/aluasi pada #aktu yang telah ditentukan
" "
-embuat perencanaan program kerja
-embuat laporan kinerja CSSD
K$a"i5i,asi T!na*a 6
"
Pendidikan terakhir minimal apoteker atau sarjana kesehatan atau D di bidang kesehatan dengan masa kerja 7 tahun di bidang sterilisasi
"
$elah mendapat kursus tambahan tentang prosedur dan teknis pelayanan sterilisasi "
"
$elah mendapat kursus tambahan tentang manajemen
-engetahui tentang psikologi personel
"
6erpengalaman kerja di bagian kamar operasi
"
-empunyai kemampuan mengajar dan menulis tentang sterilisasi #
K!pa"a S$ Ins&a"asi Uraian T$*as 6
"
6ertanggung ja#ab kepada kepala instalasi pusat sterilisasi "
6ertanggung ja#ab sebagai 2epala nstalasi pusat sterilisasi apabila 2epala nstalasi berhalangan hadir
"
-embantu 2epala nstalasi dalam pengendalian dan penanganan alat, supervise langsung,
mengajar
prosedur
baru,
menge/aluasi
staf
dan
melaporkannya kepada 2epala nstalasi pusat sterilisasi "
-embuat program orientasi untuk tenaga baru "
-embuat rencana kebutuhan bahan dan alat sesuai dengan kebutuhan masing" masing sub instalasi.
"
-embuat rencana perbaikan dan penggantian alat yang rusak "
-embuat laporan hasil kerja masing"masing sub instalasi kepada kepala instalasi
K$a"i5i,asi T!na*a 6
"
Pendidikan minimal S di bidang kesehatan dengan masa kerja selama tahun di bidang sterilisasi
"
Pernah mengikuti kursus tambahan tentang CSSD "
-empunyai pengetahuan yang cukup tentang konsep akti/itas dari sub instalasi yang dipimpinnya
" "
Dapat bekerja baik dalam berbagai kondisi
2ondisi kesehatan baik
)
P!nan**$n* %a7a ad/inis&rasi Uraian T$*as 6
"
6ertanggung ja#ab terhadap 2epala nstalasi "
-embantu 2epala nstalasi dalam penyusunan perencanaan berdasarkan masukan dari 2epala Sub nstalasi
"
Rekapitulasi laporan kegiatan masing"masing sub instalasi
"
-enyiapkan keperluan administrasi K$a"i5i,asi T!na*a 6
"
-inimal lulusan S-!
"
Dapat melakukan pengetikan dan menggunakan computer
"
Rapi dalam menyusun dokumentasi +
S&a5 di P$sa& S&!ri"isasi Uraian T$*as 6
"
6ertanggung ja#ab terhadap kepala sub instalasi
"
$idak alergi terhadap bahan"bahan yang digunakan di pusat sterilisasi
"
Dapat mengerti perintah dan menerapkannya menjadi akti/itas "
Dapat menerapkan apa yang sudah diajarkan -engikuti prosedur kerja< SP yang telah dibuat
"
Dapat menjalankan pekerjaan baik dengan perintah langsung maupun tidak langsung
"
Dapat
mengerjakan
pekerjaan
rutin
yang
relati/e
B
membosankan "
Dapat menerima tekanan kerja dan kadang"kadang lembur
"
-emakai pelindung seperti apron, masker, penutup kepala, sandal khusus dan sarung tangan
"
-emelihara peralatan CSSD, alat dan bahan steril
K$a"i5i,asi T!na*a 6
"
0arus mengikuti pelatihan CSSD
"
Dapat belajar dengan cepat
"
-empunyai ketrampilan yang baik
"
B Personal Hygiene baik
"
Disiplin dalam mengerjakan tugas keseharian )
K/p!&!nsi T!na*a
6ah#a tenaga yang bertugas di pusat sterilisasi pada Rumah Sakit harus mampu untuk memberikan pelatihan teknis tentang pelayanan CSSD di Rumah Sakit
BAB V MONITORING DAN EVALUASI 4.1. Mni&rin*
ang dimaksud dengan monitoring adalah upaya untuk mengamati pelayanan proses sterilisasi dan cakupan program pelayanan proses sterilisasi sea#al mungkin, untuk dapat menemukan dan selanjutnya memperbaiki masalah dalam pelaksanaan program. T$%$an /ni&rin* ada"a26
&
ntuk mengadakan perbaikan, perubahan orientasi atau disain dari sistem pelayanan sterilisasi (bila perlu).
'
ntuk
menyesuaikan
strategi
atau
pedoman
pelayanan
sterilisasi
yang
dilaksanakan di lapangan, sesuai dengan temuan"temuan dilapangan.
0asil analisis dari monitoring digunakan
untuk perbaikan dalam pemberian
pelayanan sterilisasi di RS . -onitoring sebaiknya dilakukan sesuai keperluan dan dipergunakan segera untuk perbaikan program. Ha"32a" -an* 2ar$s dip!r2a&i,an $n&$, ,n&r" ,$a"i&as ada"a h % 1
P!/!rian n/r "& pada s!&iap ,!/asan .
Setiap item
Da&a /!sin s&!ri"isasi.
ntuk
setiap
siklus sterilisasi
yang
dilakukan
informasi
berikut
harus
didokumentasikan % "
1omor lot "
nformasi umum kemasan (misal % kemasan linen, atau kemasan instrument )
"
Eaktu pemaparan dan suhu (kalau belum tercatat oleh mesin sterilisasi)
"
1ama operator
"
Data hasil pengujian biologis
"
Data respons terhadap indikator kimia
"
Data hasil dari uji 6o#ie"Dick Dokumentasi ini akan bermanfaat dalam monitoring proses dan memastikan bah#a parameter pada setiap siklus proses sterilisasi telah tercapai sehingga akuntabilitas proses terjamin. Dengan melakukan dokumentasi ini maka apabila ada barang yang harus ditarik ulang akan menjadi lebih mudah. )
8a,&$ Kada"$arsa.
Setiap
kemasan
steril
yang
akan
digunakan
harus
diberi
label
yang
mengindikasikan #aktu kadaluarsa untuk memudahkan melakukan rotasi stok, #alaupun kadaluarsa tidak tergantung pada #aktu melainkan pada kejadian yang dialami oleh kemasan tersebut. 4.#. E9a"$asi
Setiap kegiatan harus selalu di e/aluasi pada tahap proses akhir seperti pada tahap pengemasan, sterilisasi dan sebagainya, juga e/aluasi secara keseluruhan dalam rangka kinerja dari pengelolaan sterilisasi di RS T$%$an dari !9a"$asi &!rs!$& an&ara "ain %
&
-eningkatkan kinerja pengelolaan sterilisasi RS
'
Sebagai acuan
Sebagai acuan dalam perencanaan system pemeliharaan mesin"mesin sterilisasi
Sebagai acuan perencanaan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan sumber daya manusia.
BAB VI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA 'K)(
1
P!n!*a2an K!!"a,aan Pada P!&$*as
$anggung ja#ab untuk melaksanakan semua kegiatan secara aman di lingkungan CSSD menjadi tanggung ja#ab petugas CSSD setelah dilakukan pembekalan terhadap petugas tehadap bahaya"bahaya yang mungkin terjadi di lingkungan CSSD. Pada dasarnya kecelakaan dapat dihindari dengan mengetahui potensi bahaya yang dapat di timbulkannya. Dengan memperhatikan secara seksama dan melatih teknik" teknik bekerja secara aman maka resiko terjadinya kecelakaan kerja dapat di turunkan secara signifikan. #
P!n!ri/aan Baran* K&r dan Da!ra2 D!,n&a/inasi
6ahaya pemaparan terhadap darah dan cairan tubuh lainnya maupun =at"=at kimia di lingkungan CSSD dapat menyebabkan luka, penyakit dan dalam kondisi yang ekstrim menyebabkan kematian. paya pencegahan dapat di lakukan secara efektif dengan menggunakan alat pelindung diri seperti sarung tangan, penutup kepala, penutup kaki, gaun anti cairan, masker maupun goggle mata. Penyedian alat pelindung diri menjadi tanggung ja#ab institusi bersangkutan, tetapi adalah tanggung ja#ab petugas CSSD untuk melindungi dirinya dengan menggunakan alat pelindung diri secara benar. Penanganan yang salah terhadap alat"alat tajam terkontaminasi seperti pisau, jarum dll dapat menyebabkan rusaknya permukaan kulit yang pada akhirnya dapat memungkinkan masuknya mikroorganisme pathogen ke dalam tubuh sehingga menyebabkan terjadinya penyakit Saran &inda,an a/an
?angan sekali"kali memasukkan tangan ke dalam #adah berisi barang terkontaminasi tanpa dapat melihat secara jelas isi dari #adah tadi
$uangkan cairan yang dapat mengganggu pengenalan secara /isual alat"alat, lalu pindahkan alat
6uang sampah benda tajam (jarum suntik, blades) ke dalam #adah yang tahan tusukan dan tidak dibuang pada tempat sampah biasa.
Pada saat memproses ulang benda tajam pakai ulang, pisahkan dari instrument lain dan posisikan sedemikian sehingga dapat mencegah kemungkinan terjadinya luka pada petugas lain dengan penanganan normal
kuti petunjuk
6erhati"hatilah apabila mendekati daerah dimana air biasa digunakan, periksa kondisi lantai untuk mencegah terjatuh akibat licin lantai, sebaiknya ada rambu" rambu peringatan
Pada saat mencuci instrument di dalam sink, perhatikan untuk selalu menggosok diba#ah permukaan air untuk mencegah terjadinya aerosol yang dapat terhirup
)
P!n-iapan Prs!s S&!ri"isasi dan Da!ra2 S&!ri"isasi
Pengoperasian mesin sterilisasi hanya boleh dilakukan oleh petugas terlatih yang sudah mendapatkan pelatihan tentang prinsip dasar sterilisasi dan cara menggunakan mesin sterilisasi secara benar. Dengan demikian maka kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja dapat diperkecil dan upaya untuk menghasilkan barang"barang steril menjadi lebih terjamin. ?enis"jenis luka yang dapat terjadi di daerah ini meliputi luka bakar pada kulit maupun membran mukosa, akibat kelalaian pada penggunaan =at kimia maupun akibat terlalu dekatnya posisi terhadap sumber panas (sterilisasi uap atau kereta barang yang panas). 3uka bakar elektris, akibat penggunaan instrument
;unakan sarung tangan tahan panas pada saat menangani kereta mesin sterilisasi atau pada saat berhubungan dengan objek lain bersuhu tinggi
3etakkan kereta mesin sterilisasi diluar daerah lalu lalang petugas CSSD lain untuk menghindari petugas lain menyentuh kereta yang panas ini. $indakan hati"hati harus diperhatikan pada saat menggunakan B sealer panas B dan pemotong kantung sterilisasi ( pouches) Pengoperasian mesin sterilisasi hanya boleh dilakukan oleh petugas terlatih Pengoperasian dan instalasi mesin sterilisasi etilen oksida harus dilakukan dengan memperhatikan sistem /entilasi dan sistem ehaust yang berhubungan langsung dengan udara luar (ke luar gedung) Pada saat memindahkan barang ke dalam cabinet aerasi, petugas harus menggunakan sarung tangan dan tidak memegang barang dekat dengan tubuh atau menghisap udara di atas barang yang di pindahkan tersebut Pada saat memindahkan #adah dari mesin + ke dalam aerator sebaiknya kereta ditarik dan tidak di dorong Setelah barang di masukkan ke dalam kabinet aerasi dan siklus aerasi sudah di jalankan, maka fase siklus tersebut tidak boleh dihentikan sampai proses aerasi selesai !pabila ada petugas yang terpapar dengan + segera ba#a ke ruang ga#at darurat untuk e/aluasi lebih lanjut +
P!n!*a2an K!!"a,aan Pada Pasi!n
Petugas CSSD mempunyai tanggung ja#ab dalam upaya mencegah terjadinya kecelakaan pada pasien yang dira#at di Rumah Sakit sehubungan dengan alat" alat
3akukan pengujian terhadap instrument
•
Pastikan bah#a semua barang telah di dekontaminasi dan bebas dari pengotor, kerusakan atau bahaya lain yang dapat mempengaruhi penggunaan barang
•
Pastikan agar barang terkontaminasi selalu dalam keadaan tertutup pada saat transportasi menuju daerah dekontaminasi
•
Pastikan semua peralatan yang digunakan untuk melakukan proses sterilisai mengalami pengujian secara teratur dan dijamin bekerja secara baik
•
Pastikan bah#a semua komponen instrument berada dalam keadaan lengkap, dan berfungsi secara normal
•
Pastikan bah#a semua mesin sterilisasi termonitor secara /isual selama siklus berlangsung melalui pengujian indikator kimia, biologis dan pengujian deteksi udara dalam chamber (sistem mesin sterilisasi uap pre"/akum)
4
P!nan*anan :a&3:a& ,i/ia di CSSD
Penanganan =at"=at kimia di CSSD sangat perlu di perhatikan mengingat banyak =at kimia yang digunakan di CSSD bersifat toksik. !pabila penanganannya tidak dilakukan dengan baik maka dapat membahayakan baik petugas CSSD itu sendiri maupun pasien A",2"
!lkohol dalam bentuk +til atau sopropil alkohol (5:"9: F) digunakan sebagai desinfektan intermediat dengan kemampuan bakterisidal, tuberkulosidal, fungisidal, dan /irusida. Tinda,an p!r&"n*an
&
6a#a korban ke ruangan dengan sirkulasi udara yang baik
'
6erikan terapi suportif berupa penatalaksanaan jalan nafas, /entilasi dan oksigenasi, dan penatalaksanaan sirkulasi
Tinda,an p!r&"n*an pada p!/aparan /a&a
&
$engadahkan kepala dan miringkan ke sisi mata yang terkena
'
Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan lakukan irigasi dengan sejumlah air bersih atau 1aC3 :,9 F perlahan selama &*"': menit
?ika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama &: menit
?angan biarkan korban menggosok mata
*
$utuplah mata dengan kain kassa steril lalu segera kirim
Tinda,an p!r&"n*an pada p!/aparan ,$"i&
&
6a#a pasien segera ke pancuran terdekat
'
Cuci segera bagian kulit yang terkena dengan air mengalir minimal &: menit
?ika tidak tersedia air, sekalah bagian kulit dengan kain atau kertas secara perlahan
Fr/a"d!2id
>ormaldehid adalah gas tidak ber#arna dengan bau menyengat. mumnya digunakan sebagai disinfektan. >ormalin adalah larutan yang mengandung formaldehid dan methanol dengan kadar ber/ariasi (biasanya antara &'"&* F) Ba2a-a &!r2adap ,!s!2a&an
Dosis toksik
% Dosis letal pada manusia secara oral :,* " * g
!kut
% '" ppm, rasa gatal pada mata, "* ppm lakrimasi, &: ppm lakrimasi berat,&:"': ppm susah bernafas, batuk, terasa panas pada hidung dan tenggorokan, *:"&:: ppm iritasi akut saluran pernafasan
3ambat
% Sensitisasi dermatitis
2ronik
% 2arsinogenik, gangguan menstruasi dan kesuburan pada #anita, percikan larutan pada mata dapat menyebabkan kerusakan berat s
?ika tertelan
% -enyebabkan luka korosif mukosa gastrointestinal disertai mual, muntah, perdarahan
?ika terhirup
% ritasi saluran nafas, nafas berbunyi, laringospasme
2ontak kulit
% ritasi pada kulit
2ontak mata % iritasi dan lakrimasi, pada konsentrasi pekat menyebabkan kornea buram dan buta Tinda,an p!r&"n*an
&
6a#a korban ke ruangan dengan sirkulasi udara yang baik
'
6erikan terapi suportif berupa penatalaksanaan jalan nafas, /entilasi dan oksigenasi, dan penatalaksanaan sirkulasi
Tinda,an p!r&"n*an pada p!/aparan /a&a
&
$engadahkan kepala dan miringkan ke sisi mata yang terkena
'
Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan lakukan irigasi dengan sejumlah air bersih atau 1aC3 :,9 F perlahan selama &*"': menit
?ika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama &: menit
?angan biarkan korban menggosok mata
*
$utuplah mata dengan kain kassa steril lalu segera kirim
Tinda,an p!r&"n*an pada p!/aparan ,$"i&
&
6a#a pasien segera ke pancuran terdekat
'
Cuci segera bagian kulit yang terkena dengan air mengalir minimal &: menit
?ika tidak tersedia air, sekalah bagian kulit dengan kain atau kertas secara perlahan
3epaskan pakaian, arloji, dan sepatu yang terkontaminasi atau muntahan dan buanglah dalam #adah
*
Pada saat memberikan pertolongan, gunakan alat pelindung diri seperti sarung tangan, masker, apron
5
2eringkan dengan handuk yang kering dan lembut
Tinda,an p!r&"n*an pada p!/aparan *as&rin&!s&ina"
Pada keracunan formaldehid ringan, perlu dilakukan tindakan berikut% &
Segera beri pasien air atau susu untuk diminum secepat mungkin untuk pengenceran. ntuk orang de#asa maksimal ': cc sekali minum, untuk anak" anak maksimal &:: ml.
'
2ontra indikasi untuk induksi muntah dan pemberian karbon"aktif
Dalam keadaan tertentu, pemasangan pipa lambung yang lembut dan fleksibel dapat dipertimbangkan setelah pengenceran dan pemeriksaan endoskopi
E&i"!n O,sida
+tilen oksida merupakan =at kimia yang banyak digunakan dalam proses sterilisasi kimia alat"alat kesehatan, pereaksi dalam sintesa kimia organik terutama dalam pembuatan etilen glikol, fungisida, dan fumigan bahan makanan dan tekstil Ba2a-a $&a/a &!r2adap ,!s!2a&an
nhalasi
% Pemaparan jangka pendek % iritasi, daya cium menurun, dispnea, nyeri kepala, mengantuk, gejala mabuk, gangguan keseimbangan tubuh
2ontak kulit
% Pemaparan jangka pendek % reaksi alergi, kulit terasa panas, melepuh, frostbite.
2ontak mata % Pemaparan jangka pendek % terasa panas, frostbite, mata berair, pemaparan jangka panjang % dapat menimbulkan kontak $ertelan
% Pemaparan jangka pendek % terasa panas terbakar, sakit tenggorokan, mual, muntah,, frostbite, diare, nyeri perut, nyeri dada, nyeri kepala, sianosis. Pemaparan jangka panjang % 2erusakan hati, potensial karsinogen
Tinda,an p!r&"n*an
&
6a#a korban ke ruangan dengan sirkulasi udara yang baik
'
6erikan terapi suportif berupa penatalaksanaan jalan nafas, /entilasi dan oksigenasi, dan penatalaksanaan sirkulasi
Tinda,an p!r&"n*an pada p!/aparan /a&a
&
$engadahkan kepala dan miringkan ke sisi mata yang terkena
'
Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan lakukan irigasi dengan sejumlah air bersih atau 1aC3 :,9 F perlahan selama &*"': menit
?ika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama &: menit.
?angan biarkan korban menggosok mata
*
$utuplah mata dengan kain kassa steril lalu segera kirim
Tinda,an p!r&"n*an pada p!/aparan ,$"i&
&
6a#a pasien segera ke pancuran terdekat
'
Cuci segera bagian kulit yang terkena dengan air mengalir minimal &: menit
?ika tidak tersedia air, sekalah bagian kulit dengan kain atau kertas secara perlahan
3epaskan pakaian, arloji, dan sepatu yang terkontaminasi atau muntahan dan buanglah dalam #adah
*
Pada saat memberikan pertolongan, gunakan alat pelindung diri seperti sarung tangan, masker, apron
5
2eringkan dengan handuk yang kering dan lembut
Tinda,an p!r&"n*an p!/aparan *as&rin&!s&ina"
&
nduksi muntah tidak dilakukan (kontra indikasi)
'
!spirasi dan kumbah lambung tidak dianjurkan
6erikan karbon aktif dosis tunggal & gr
Lis"
3isol merupakan nama lain dari kelompok =at kimia fenol, asam karbolat, hidroksiben=ena, asam fenilat, resol, karbon kreolin, likresol. 3isol banyak digunakan sebagai desinfektan rumah tangga untuk membersihkan lantai, kamar mandi
Pada kulit dan mukosa
% ;atal dan mati rasa dan pada keadaan berulang atau berat % kemerahan, gatal dan
luka
bakar 2ronis pada kulit
% +ritema, /esikel, dan akhirnya padat mengalami dermatitis kontak
Pemaparan mata
% ritasi konjungti/a, kornea ber#arna
putih,
edema palpebra dan iritis, nyeri abdomen, muntah dan rash. ?ika konsentrasi fenol G * F dapat menyebabkan luka bakar pada pada mulut dan esophagus +fek pada sistem kardio/askuler % 0ipotensi dan syok +fek pada ginjal
% rin ber#arna gelap karena hemoglobinuri
+fek pada pernafasan
% Depresi pernafasan dan gagal nafas
Tinda,an p!r&"n*an
&
6a#a korban ke ruangan dengan sirkulasi udara yang baik
'
6erikan terapi suportif berup penatalaksanaan jalan nafas, /entilasi dan oksigenasi dengan oksigen lembab &:: F, dan penatalaksanaan sirkulasi
Tinda,an p!r&"n*an pada p!/aparan /a&a
&
$engadahkan kepala dan miringkan ke sisi mata yang terkena
'
Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan lakukan irigasi dengan sejumlah air bersih atau 1aC3 :,9 F perlahan selama &*"': menit
?ika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama &: menit
?angan biarkan korban menggosok mata
*
$utuplah mata dengan kain kassa steril lalu segera kirim
Tinda,an p!r&"n*an pada p!/aparan ,$"i&
&
6a#a pasien segera ke pancuran terdekat
'
Cuci segera bagian kulit yang terkena dengan air mengalir minimal &: menit
?ika tidak tersedia air, sekalah bagian kulit dengan kain atau kertas secara perlahan
3epaskan pakaian, arloji, dan sepatu yang terkontaminasi atau muntahan dan buanglah dalam #adah
*
Pada saat memberikan pertolongan, gunakan alat pelindung diri seperti sarung tangan, masker, apron
5
2eringkan dengan handuk yang kering dan lembut
Tinda,an p!r&"n*an p!/aparan *as&rin&!s&ina"
&
Segera beri pasien atau susu untuk diminum secepat mungkin untuk pengenceran. ntuk orang de#asa maksimal '*: cc sekali minum, untuk anak" anak maksimal &:: ml.
'
2ontra indikasi untuk induksi muntah dan pemberian karbon"aktif
Dalam keadaan tertentu, pemasangan pipa lambung yang lembut dan fleksibel dapat di pertimbangkan setelah pengenceran dan pemeriksaan endoskopi
Na&ri$/ Hip,"ri&
3arutan pemutih pakaian yang biasa digunakan biasanya mengandung bahan aktif 1atrium hipoklorit (1a C3) *"&: F. Selain digunakan sebagai pemutih juga digunakan sebagai disinfektan. Pada konsentrasi G ': F =at ini bersifat korosif dan
bila tertelan akan berbahaya karena jika kontak dengan asam lambung akan melepaskan asam klorat gas klor bebas dalam lambung yang apabila terhirup dapat menyebabkan kerusakan paru"paru Ba2a-a $&a/a &!r2adap ,!s!2a&an
&
6a#a korban ke ruangan dengan sirkulasi udara yang baik
'
6erikan terapi suportif berupa penatalaksanaan jalan nafas, /entilasi dan oksigenasi dengan oksigen lembab &:: F, dan penatalaksanaan sirkulasi
Tinda,an p!r&"n*an pada p!/aparan /a&a
&
$engadahkan kepala dan miringkan ke sisi mata yan terkena
'
Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan lakukan irigasi dengan sejumlah air bersih atau 1aC3 :,9 F perlahan selama &*"': menit
?ika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama &: menit
?angan biarkan korban menggosok mata
*
$utuplah mata dengan kain kassa steril lalu segera kirim
Tinda,an p!r&"n*an pada p!/aparan ,$"i&
&
6a#a pasien segera ke pancuran terdekat
'
Cuci segera bagian kulit yang terkena dengan air mengalir minimal &: menit
?ika tidak tersedia air, sekalah bagian kulit dengan air mengalir minimal &: menit
3epaskan pakaian, arloji, dan sepatu yang terkontaminasi atau muntahan dan buanglah dalam #adah
*
Pada saat memberikan pertolongan, gunakan alat pelindung diri seperti sarung tangan, masker, apron
5
2eringkan dengan handuk yang kering dan lembut
Tinda,an p!r&"n*an p!/aparan *as&rin&!s&ina"
&
Segera beri pasien air atau susu untuk diminum secepat mungkin untuk pengenceran. ntuk orang de#asa maksimal '*: cc sekali minum, untuk anak" anak maksimal &:: ml
'
2ontra indikasi untuk induksi muntah dan pemberian karbon"aktif
Dalam keadaan tertentu, pemasangan pipa lambung yang lembut dan fleksibel dapat dipertimbangkan setelah pengenceran dan pemeriksaan endoskopi.
Pengenceran dengan demulsen seperti susu atau antacid
;.;
A"a& p!"ind$n* diri
nstalasi pusat sterilisasi harus dilengkapi dengan alat pelindung diri seperti apron lengan panjang yang tahan terhadap cairan atau karet yang tahan terhadap cairan kimia heavy!duty, penutup kepala, masker Bhigh!filtration, dan Btight fitting"gogle, khususnya dipakai oleh staf saat melakukan prosedur yang memungkinkan terjadinya cipratan atau kontaminasi dari cairan yang mengandung darah atau cairan tubuh lainnya. 0arus ada alas kaki khusus untuk memasuki ruang dekontaminasi dan penutup sepatu tahan air yang diperlukan untuk melindungi sepatu dan masker, dan gogle harus dilepaskan saat meninggalkan ruang dekontaminasi. Sarung tangan, gaun pelindung, dan gogle harus dicuci setiap hari. !lat pelindung yang dipakai ulang harus dilaundry setelah setiap pemakaian.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjat kan kehadiran $uhan ang -aha +sa karena atas rahmat 1ya pedoman Sterilisasi (central sterile supply department ) Di Rumah Sakit dapat di selesaikan tepat pada #aktunya. 6uku pedoman sterilisasi (central sterlisasi supply department) di Rumah sakit di susun sebagai upaya untuk menekan kejadian infeksi healthcare associated infections(H#is) di rumah sakit serta meningkat kan mutu pelayanan di rumah sakit. 6uku ini di harapkan dapat di pakai oleh menejer rumah sakit dan petugas kesehatan khususnya petugas CSSD dan tim pencegah dan pengendalian infeksi (PP) sebagai acuan dalam memberikan pelayanan sterilisasi di rumah saki. Pedoman ini akan di e/aluasi secara berkala dan akan di perbaiki bila ditemukan hal" hal yang di anggap sudah tidak sesuai dengan kondisi yang sebenar nya. $ersusun nya pedoman ini merupakan kerjasama ppi, rumah sakit serta dukungan dari berbagai pihak. ntuk itu penyusun ucapkan terima kasih.
Sekayu,
1o/ember ':&*
Penyusun.
DAFTAR ISI
6!6 P+1D!03!1 ......................................................................................................& !. 6. C. D.
3!$!R 6+3!2!1;............................................................................................ .....& >!3S!>!0 ................................................................................................................& $?!1 ................................................................................................................& P+1;+R$!1 ......................................................................................................'
6!6 P+R!1 PS!$ S$+R3S!S D R-!0............................................................ !. 6. C. D.
$?!1 PS!$ S$+R3S!S................................................................................ $;!S 1S$!3!S PS!$ S$+R3S!S............................................................. !2$4$!S >1;S1!3 PS!$ S$+R3S!S................................................ PR1SP D!S!R P+R!S1!3...........................................................................*
6!6 P+1;+33!!1 CSSD D R-!0 S!2$.........................................................* !. P+1;+R$!1 ......................................................................................................* &. PR1SP D!S!R P+R!S1!3.....................................................................* '. $?!1 PS!$ S$+R3S!S..........................................................................5 . $;!S PS!$ S$+R3S!S (CSSD)..............................................................5 . P+1!$! 3!2S!1!!1 P+3!!1!1 P+1+D!!1 6!R!1; S$+R3. .7 P+1+R-!!1 !3!$ -+DS !$! 31+1........................................ 7 • P+1CC!1 ...........................................................................................7 • P+1;+-!S!1 D!1 -+-6+R 3!6+3............................................7 • PRS+S S$+R3S!S............................................................................9 • P+1-P!1!1 D!1 DS$R6S......................................................9 • P+1C!$!$!1 D!1 3!PR!1...........................................................&: •
6!6 4 2+$+1!;!!1 ......................................................................................................&& !. S$!$S 2+S+0!$!1.............................................................................................&& 6. R!!1 $;!S D!1 2!3>2!S $+1!;!.................................................&& &. 2+P!3! 1S$!3!S PS!$ S$+R3S!S....................................................&' '. 2+P!3! S6 1 S$!3!S................................................................................&' . P+1!1;;1; ?!E!6 !D-1S$R!S.......................................................&' . S$!>
6!6 4 -1$R1; D!1 +4!3!S........................................................................... & !. -1$R1; .....................................................................................................& &. $?!1 -1$R1;....................................................................................& '. E!2$ 2!D!3!RS!...................................................................................& 6. +4!3!S .....................................................................................................&* &. $?!1 D!R +4!3!S...............................................................................&* 6!6 4 2+S+0!$!1 D!2 2+S+3!-!$!1 2+R?! (2).............................................&5 !. P+1C+;!0!1 2+C+3!2!!1 P!D! P+$;!S..............................................&5 6. P+1C+;!0!1 2+C+3!2!!1 P!D! P!S+1...................................................&7 C. P+1!1;!1!1 H!$"H!$ 2-! D CSSD...........................................................&8 &. !3203 .....................................................................................................&9 '. PR-!3D+0$.................................................................................................&9 . +$3+1 2SD!................................................................................................'& . 3S3 .....................................................................................................'' *. 1!$R- 0P23R$......................................................................................'
P+D-!1 PUSAT STERILISASI ( CENTRAL STERILE SUPPLY DEPARTENT/CSSD)