PANDUAN PELAKSANAAN
ASUHAN
PASIEN
GAWAT
DARURAT
RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN LAMPUNG 2 0 1 5
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Latar Be Bela lakan kang g
Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan oleh suatu organisasi untuk memeli memelihara hara dan mening meningkat katkan kan kesehat kesehatan, an, mencega mencegah h dan menyem menyembuhk buhkan an penyaki penyakitt serta serta memulihkan kesehatan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat Pela Pelay yanan anan kese keseha hata tan n yang ang berm bermut utu u adal adalah ah pela pelay yanan anan kese keseha hata tan n yang ang dapa dapatt memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta yang penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan profesi yang telah ditetapkan. Pelayanan gawat darurat darurat merupakan merupakan pelayanan pelayanan yang dapat memberikan memberikan tindakan tindakan yang cepat dan tepat tepat pada seorang seorang atau kelompok kelompok orang agar dapat meminima meminimalkan lkan angka kematian dan mencegah terjadinya kecacatan yang tidak perlu. Upaya peningkatan gawat darurat ditujukan untuk menunjang pelayanan dasar, sehingga dapat menanggulangi pasien gawat darurat baik dalam keadaan sehari-hari maupun dalam keadaaan bencana. Dengan Dengan semaki semakin n mening meningkatn katnya ya jumlah jumlah pender penderita ita gawat gawat darura darurat, t, maka maka diperl diperluka ukan n peningkatan pelayanan gawat darurat baik yang diselenggarakan ditempat kejadian, selama perjalanan ke rumah sakit, maupaun di rumah sakit. erdasarkan hal tersebut diatas, maka di !nstalasi "awat Darurat perlu dibuat standar pelayanan yang merupakan pedoman bagi semua pihak dalam tata cara pelaksanaan pelayanan yang diberikan ke pasien pada umumnya dan pasien !"D #$ $umber $ejahtera khususnya. erkaitan dengan hal tersebut diatas maka, dalam melakukan pelayanan gawat darurat di !"D #$ $umber $umber $ejaht $ejahtera era harus harus berdas berdasark arkan an standa standarr pelaya pelayanan nan "awat "awat Darura Daruratt #$ Pertamina intang %min &ung.
'
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Latar Be Bela lakan kang g
Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan oleh suatu organisasi untuk memeli memelihara hara dan mening meningkat katkan kan kesehat kesehatan, an, mencega mencegah h dan menyem menyembuhk buhkan an penyaki penyakitt serta serta memulihkan kesehatan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat Pela Pelay yanan anan kese keseha hata tan n yang ang berm bermut utu u adal adalah ah pela pelay yanan anan kese keseha hata tan n yang ang dapa dapatt memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta yang penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan profesi yang telah ditetapkan. Pelayanan gawat darurat darurat merupakan merupakan pelayanan pelayanan yang dapat memberikan memberikan tindakan tindakan yang cepat dan tepat tepat pada seorang seorang atau kelompok kelompok orang agar dapat meminima meminimalkan lkan angka kematian dan mencegah terjadinya kecacatan yang tidak perlu. Upaya peningkatan gawat darurat ditujukan untuk menunjang pelayanan dasar, sehingga dapat menanggulangi pasien gawat darurat baik dalam keadaan sehari-hari maupun dalam keadaaan bencana. Dengan Dengan semaki semakin n mening meningkatn katnya ya jumlah jumlah pender penderita ita gawat gawat darura darurat, t, maka maka diperl diperluka ukan n peningkatan pelayanan gawat darurat baik yang diselenggarakan ditempat kejadian, selama perjalanan ke rumah sakit, maupaun di rumah sakit. erdasarkan hal tersebut diatas, maka di !nstalasi "awat Darurat perlu dibuat standar pelayanan yang merupakan pedoman bagi semua pihak dalam tata cara pelaksanaan pelayanan yang diberikan ke pasien pada umumnya dan pasien !"D #$ $umber $ejahtera khususnya. erkaitan dengan hal tersebut diatas maka, dalam melakukan pelayanan gawat darurat di !"D #$ $umber $umber $ejaht $ejahtera era harus harus berdas berdasark arkan an standa standarr pelaya pelayanan nan "awat "awat Darura Daruratt #$ Pertamina intang %min &ung.
'
Ruang Lingkup
#uang lingkup pelayanan !nstalasi "awat Darurat meliputi ( 1. Pasien Pasien deng dengan an kasus kasus )rue )rue *merg *mergency ency +aitu pasien yang tiba tiba berada dalam keadaan gawat darurat atau akan menjadi menjadi gawat dan terancam nyawanya nyawanya atau anggota badannya akan menjadi cacat bila tidak mendapat pertolonngan secepatnya '. Pasien Pasien deng dengan an kasus kasus /alse /alse *mer *mergen gency cy +aitu pasien dengan ( -
0eada 0eadaan an gawa gawatt teta tetapi pi tid tidak ak meme memerl rluka ukan n tinda tindaka kan n darur darurat at
-
0eadaan 0eadaan gawat gawat teta tetapi pi tidak tidak menganc mengancam am nya nyawa wa dan dan anggota anggota badanny badannyaa
-
0ead 0eadaa aan n tid tidak ak gawa gawatt dan dan tida tidak k dar darur urat at
B. Bata Batasa san n Ope Opera rasi sion onal al 1. Insta Instalas lasii Gawa Gawatt Darur Darurat at
%dalah unit pelayanan di rumah sakit yang memberikan pelayanan pertama pada pasien dengan ancaman kematian dan kecacatan secara terpadu dengan melibatkan berbagai multidisiplin. 2. riage
%dalah pengelompokan korban yang berdasarkan atas berat ringannya trauma penyakit serta kecepatan penanganan pemindahannya. !. Prioritas
%dalah penentuan mana yang harus didahulukan mengenai penanganan dan pemindahan yang mengacu tingkat ancaman jiwa yang timbul. ". #u #ur$ r$e% e% Pri& Pri&er er
%dalah deteksi cepat dan koreksi segera terhadap kondisi yang mengancam jiwa. '. #u #ur$ r$e% e% #ek #ekun un(e (err
%dalah %dalah melengk melengkapi api survei survei primer primer dengan dengan mencari mencari peruba perubahan han peruba perubahan han anatomi yang akan berkembang menjadi semakin parah dan memperberat perubahan fungsi vital yang ada berakhir dengan mengancam jiwa bila tidak segera diatasi.
2
). Pasi Pasien en Gaw Gawat at (ar (arur urat at
Pasien yang tiba-tiba berada dalam keadaan gawat atau akan menjadi gawat dan terancam nyawanya atau anggota badannya akan menjadi cacat bila tidak mendapat pertolongan secepatnya. *. Pasie Pasien n Gawat Gawat i(ak i(ak Daru Darura ratt
Pasien berada dalam keadaan gawat tetapi tidak memerlukan tindakan darurat misalnya kanker stadium lanjut +. Pasie Pasien n Daru Darura ratt i( i(ak ak Gawa Gawatt
Pasien akibat musibah yang datang tiba tiba tetapi tidak mengancam nyawa dan anggota badannya, misalnya luka sayat dangkal. ,. Pasien Pasien i(ak i(ak Gawat Gawat i(ak i(ak Darurat Darurat
3isalnya pasien dengan ulcus tropium , )4 kulit , dan sebagainya 1-. e/elakaan e/elakaan 0 A//i(ent A//i(ent
$uatu $uatu keja kejadi dian an dima dimana na terj terjad adii inte intera raks ksii berba berbagai gai fakt faktor or yang yang datan datangny gnyaa mendadak, tidak dikehendaki sehingga menimbulkan menimbulkan cedera fisik, mental dan sosial. sosial. 0ecelakaan dan cedera dapat diklasifikasikan menurut ( 1. )empat mpat kej kejad adia ian n( •
0ecelakaan lalu lintas
•
0ecelakaan di lingkungan rumah tangga
•
0ecelakaan di lingkungan pekerjaan
•
0ecelakaan di sekolah
•
0ecelakaan di tempat tempat umum lain seperti halnya ( tempat rekreasi, perbelanjaan, di area olah raga, dan lain lain.
'. 3eka 3ekani nism smee kejad kejadia ian n )ertumbuk, jatuh, terpotong, tercekik oleh benda asing, tersengat, terbakar baik karena efek kimia, fisik maupun listrik atau radiasi.
5
2. 6aktu kejadian a. 6aktu perjalanan travelling transport time b. 6aktu bekerja, waktu sekolah, waktu bermain dan lain lain. 11. i(era
3asalah kesehatan yang didapat dialami sebagai akibat kecelakaan. 12. Ben/ana
Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam dan atau manusia yang mengakibatkan korban dan penderitaaan manusia, kerugian harta benda, kerusakan lingkungan, kerusakan sarana dan prasarana umum serta menimbulkan gangguan terhadap tata kehidupan masyarakat dan pembangunan nasional yang memerlukan pertolongan dan bantuan. 0ematian dapat terjadi bila seseorang mengalami kerusakan atau kegagalan dari salah satu system organ di bawah ini, yaitu ( 1. $usunan saraf pusat '. Pernafasan 2. 0ardiovaskuler 5. 7ati 8. "injal 9. Pancreas 0egagalan kerusakan $ystem organ tersebut dapat disebabkan oleh ( 1. )rauma cedera '. !nfeksi 2. 0eracunan poisoning 5. Degerenerasi failure 8. %sfiksi 9. 0ehilangan cairan dan elektrolit dalam jumlah besar e:cessive loss of water and electrolit ;. Dan lain-lain.
8
0egagalan sistim susunan saraf pusat, kardiovaskuler, pernafasan dan hipoglikemia dapat menyebabkan kematian dalam waktu singkat 5 9 , sedangkan kegagalan sistimorgan yang lain dapat menyebabkan kematian dalam waktu yang lama. Dengan demikian keberhasilan Penanggulangan Penderita "awat Darurat PP"D dalam mencegah kematian dan cacat ditentukan oleh ( 1. 0ecepatan menemukan penderita gawat darurat '. 0ecepatan meminta pertolongan 2. 0ecepatan dan kualitas pertolongan yang diberikan a. Ditempat kejadian b. Dalam perjalanan ke rumah sakit c. Pertolongan selanjutnya secara mantap di rumah sakit . Lan(asan Huku&
1. Undang undang
! 1==2 tentang berlakunya $tandar Pelayanan di #umah $akit 2. $urat 0eputusan 3enteri 0esehatan #! !! 1==1 )entang Pedoman Pelayanan "awat Darurat 5. Undang undang
9
BAB II #ANDAR EENAGAAN
A. uali3ikasi #D4
Pola ketenagaan dan kualifikasi SDM IGD adalah :
Nomor
Nama Jabatan
Kualifikasi
Keterangan
Formal
1
As Men Pelayanan
SKp / SKM /
Bersertifikat
#
Keperawatan Ka $u IGD
Setingkat D III
BS/B!"S/PPGD Bersertifikat
%
Ka Instalasi Gawat Darurat
Keperawatan Dokter &'u'
BS/B!"S/PPGD Bersertifikat A"S/A!S
(
Perawat Pelaksana IGD
D III
Bersertifikat
)
Dokter IGD
Keperawatan Dokter &'u'
BS/B!"S/PPGD Bersertifikat A"S/A!S
*
!PK
SM&
+
B. Distri5usi etenagaan
Pola pengaturan ketenagaan !nstalasi "awat Darurat yaitu ( a.
Untuk Dinas Pagi ( yang bertugas sejumlah ' dua orang dengan standar minimal bersertifikat &$
0ategori (
;
1 orang 0a #u 1 orang Pelaksana
b.
Untuk Dinas $ore ( yang bertugas sejumlah ' dua orang dengan standar minimal bersertifikat &$
0ategori ( 1 orang Penanggung Aawab $hift 1 orang Pelaksana
c.
Untuk Dinas $ore ( yang bertugas sejumlah ' dua orang dengan standar minimal bersertifikat &$
0ategori ( 1 orang Penanggung Aawab $hift 1 orang Pelaksana
. Pengaturan 6aga
I. Pengaturan 6aga Perawat IGD
•
Pengaturan jadwal dinas perawat !"D dibuat dan di pertanggung jawabkan oleh 0epala #uang 0aru !"D dan disetujui oleh
%sisten 3anajer Pelayanan
0eperawatan •
Aadwal dinas dibuat untuk jangka waktu satu bulan dan direalisasikan ke perawat pelaksana !"D setiap satu bulan..
•
Untuk tenaga perawat yang memiliki keperluan penting pada hari tertentu, maka perawat tersebut dapat mengajukan permintaan dinas pada buku permintaan. Permintaan akan disesuaikan dengan kebutuhan tenaga yang ada apa bila tenaga
@
cukup dan berimbang serta tidak mengganggu pelayanan, maka permintaan disetujui. •
$etiap tugas jaga shift harus ada perawat penanggung jawab shift PA $hift dengan syarat pendidikan minimal D !!! 0eperawatan dan masa kerja minimal ' tahun, serta memiliki sertifikat tentang kegawat daruratan.
•
Aadwal dinas terbagi atas dinas pagi, dinas sore, dinas malam, lepas malam, libur dan cuti.
•
%pabila ada tenaga perawat jaga karena sesuatu hal sehingga tidak dapat jaga sesuai jadwal yang telah ditetapkan terencana , maka perawat yang bersangkutan harus memberitahu 0aru !"D ( ' jam sebelum dinas pagi, 5 jam sebelum dinas sore atau dinas malam. $ebelum memberitahu 0aru !"D, diharapkan perawat yang bersangkutan sudah mencari perawat pengganti, %pabila perawat yang bersangkutan tidak mendapatkan perawat pengganti, maka 0a#u !"D akan mencari tenaga perawat pengganti yaitu perawat yang hari itu libur atau perawat !"D yang tinggal di asrama.
•
%pabila ada tenaga perawat tiba tiba tidak dapat jaga sesuai jadwal yang telah ditetapkan tidak terencana , maka 0a#u !"D akan mencari perawat pengganti yang hari itu libur atau perawat !"D yang tinggal di asrama. %pabila perawat pengganti tidak di dapatkan, maka perawat yang dinas pada shift sebelumnya wajib untuk menggantikan.Prosedur pengaturan jadwal dinas perawat !"D sesuai $BP terlampir.
II. Pengaturan 6aga Dokter IGD •
Pengaturan jadwal dokter jaga !"D menjadi tanggung jawab 0a !nstalasi "awat Darurat dan disetujui oleh 3anajer Pelayanan
•
Aadwal dokter jaga !"D dibuat untuk jangka waktu 1 bulan serta sudah diedarkan ke unit terkait dan dokter jaga yang bersangkutan 1 minggu sebelum jaga di mulai.
•
%pabila dokter jaga !"D karena sesuatu hal sehingga tidak dapat jaga sesuai dengan jadwal yang telah di tetapkan maka (
=
o
Untuk yang terencana, dokter yang bersangkutan harus menginformasikan ke 0a !nstalasi "awat Darurat paling lambat 2 hari sebelum tanggal jaga, serta dokter tersebut wajib menunjuk dokter jaga pengganti.
o
Untuk
yang
tidak
terencana,
dokter
yang
bersangkutan
harus
menginformasikan ke 0a !nstalasi "awat Darurat dan di harapkan dokter tersebut sudah menunjuk dokter jaga
pengganti, apabila dokter jaga
pengganti tidak didapatkan, maka 0a !nstalasi "awat Darurat wajib untuk mencarikan dokter jaga pengganti, yaitu digantikan oleh dokter jaga yang pada saat itu libur atau dirangkap oleh dokter jaga ruangan. %pabila dokter jaga pengganti tidak di dapatkan maka dokter jaga shift sebelumnya wajib untuk menggantikan. Prosedur pengaturan jadwal jaga dokter !"D sesuai $BP terlampir.
o
Untuk
yang
tidak
terencana,
dokter
yang
bersangkutan
harus
menginformasikan ke 0a !nstalasi "awat Darurat dan di harapkan dokter tersebut sudah menunjuk dokter jaga
pengganti, apabila dokter jaga
pengganti tidak didapatkan, maka 0a !nstalasi "awat Darurat wajib untuk mencarikan dokter jaga pengganti, yaitu digantikan oleh dokter jaga yang pada saat itu libur atau dirangkap oleh dokter jaga ruangan. %pabila dokter jaga pengganti tidak di dapatkan maka dokter jaga shift sebelumnya wajib untuk menggantikan. Prosedur pengaturan jadwal jaga dokter !"D sesuai $BP terlampir.
III. Pengaturan 6a(wal Dokter onsulen •
Pengaturan jadwal jaga dokter konsulen menjadi tanggung jawab 3anager Pelayanan.
•
Aadwal jaga dokter konsulen dibuat untuk jangka waktu 2 bulan serta sudah diedarkan ke unit terkait dan dokter konsulen yang bersangkutan 1 minggu sebelum jaga di mulai.
1?
•
%pabila dokter konsulen jaga karena sesuatu hal sehingga tidak dapat jaga sesuai dengan jadwal yang telah di tetapkan maka ( o
Untuk yang terencana, dokter yang bersangkutan harus menginformasikan ke 3anager Pelayanan atau ke petugas sekretariat paling lambat 2 hari sebelum tanggal jaga, serta dokter tersebut wajib menunjuk dokter jaga konsulen pengganti.
o
Untuk
yang
tidak
terencana,
dokter
yang
bersangkutan
harus
menginformasikan ke 3anager Pelayanan atau ke petugas sekretariat dan di harapkan dokter tersebut sudah menunjuk dokter jaga konsulen pengganti, apabila dokter jaga pengganti tidak didapatkan, maka 3anager Pelayanan wajib untuk mencarikan dokter jaga konsulen pengganti. Prosedur pengaturan jadwal jaga dokter konsulen sesuai $BP terlampir.
11
% !!! $)%
A. Dena7 Ruangan
B. #tan(ar 8asilitas
I. 8asilitas 9 #arana
!"D #$ $umber $ejahtera berlokasi di lantai ! gedung utama yang terdiri dari ruangan )riase, ruang resusitasi , ruang tindakan bedah , ruangan tindakan non bedah dan ruangan observasi. #uangan resusitasi terdiri dari 1 satu tempat tidur , ruangan tindakan bedah terdiri dari satu 1 tempat tidur, ruangan tindakan non bedah terdiri dari ' dua tempat tidur, ruangan observasi terdiri dari ' dua tempat tidur
II. Peralatan
Peralatan yang tersedia di !"D mengacu kepada buku pedoman pelayanan "awat Darurat Departermen 0esehatan #! untuk penunjang kegiatan pelayanan terhadap pasien "awat darurat. %lat yang harus tersedia adalah bersifat life saving untuk kasus kegawatan jantung seperti monitor dan defribrilator
a. Alat : alat untuk ruang resusitasi (
1. 3esin suction 1 set '. B:igen lengkap dengan flowmeter 1 set 2. åoskope anak C dewasa 1 set 5. $puit semua ukuran masing masing 1? buah 8. Bropharingeal air way sesuai kebutuhan
1'
9. !nfus set transfusi set 8 8 buah ;. randcard fungsional diatur posisi trendelenberg, ada gantungan infus C penghalang 1 buah @. "unting besar 1 buah =. Defribrilator 1 buah 1?. 3onitor *0" 1 buah 11. )rolly *mergency yang berisi alat alat untuk melakukan resusitasi 1 buah 1'. Papan resusitasi 1 buah 12. %mbu bag 1 buah 15. $tetoskop 1 buah 18. )ensi meter 1 buah 19. )hermometer 1 buah 1;. )iang !nfus 1 buah
5. Alat : alat untuk ruang tin(akan 5e(a7
1.
idai segala ukuran untuk tungkai, lengan, leher, tulang punggung 1 set
'.
>erban segala ukuran ( -
5 : 8 em 8 buah
- 5 :1? em 8 buah 2.
>ena seksi set 1 set
5.
*:traksi kuku set ' set
8.
7ecting set 8 set
9.
enang benang jarum segala jenis dan ukuran( - 4at gut '? dan 2? 1 buah - $ilk lack '? 1 buah , 2? 1 buah - Aarum 1 set
;.
&u sorot 1 buah
@.
0assa 1 tromel
=.
4irkumsisi set 1 set
1?.
"anti verban set 2 set
12
11.
$tomach tube <") -
1'.
$pekulum hidung ' buah
12.
$puit sesuai kebutuhan - 8 cc 8 buah - '.8 cc 8 buah
15.
!nfus set 1 buah
18.
Dower 4atheter segala ukuran -
19.
*mergency lamp 1 buah
1;.
$tetoskop 1 buah
1@.
)ensimeter 1 buah
1=.
)hermometer 1 buah
'?.
*lastis verban sesuai kebutuhan - 9 inchi 1 buah - 5 inchi ' buah - 2 inchi 1 buah
'1.
)iang infus ' buah
/. Alat : alat untuk ruang tin(akan non 5e(a7 ;
1. $tomach tube <") -
Btoscope 1 buah
5.
15
8. 3esin *0" 1 buah 9. !nfus set 1 buah ;. !> catheter semua nomer 1 set @. $puit sesuai kebutuhan ( - 1 cc
8 buah
- '.8 cc 8 buah - 8 cc
8 buah
- 1? cc 8 buah - '? cc 2 buah - 8? cc 2 buah =. )ensimeter 1 buah 1?. $tetoskop 1 buah 11. )hermometer 1 buah 1'. )iang infus 1 buah
(. Alat : alat untuk ruang o5ser$asi
1. )ensi meter 1 buah '. B:ygen lengkap dengan flow meter 1 buah 2. )ermometer 1 buah 5. $tetoskop 1 buah 8. $tandar infus 1 buah 9. !nfus set 1 set ;. !> catheter segala ukuran 1 set @. $puit sesuai kebutuhan - 1 cc
8 buah
- '.8 cc 8 buah - 8 cc 8 buah - 1? cc 8 buah - '? cc 2 buah - 8? cc 2 buah
18
(. Alat : alat (ala& troll% e&ergen/%
!.
Bbat &ife saving terlampir pada standar obat !"D #$$$
!!. Bbat penunjang terlampir pada standar obat !"D #$$$
!!!. %lat alat kesehatan 1. %mbu bag %ir viva untuk dewasa C anak 1 buah 1 buah '. Bropharingeal airway -
1'. !> catheter sesuai kebutuhan
19
-
e. A&5ulan/e
Untuk menunjang pelayanan terhadap pasien #$$$ saat ini memiliki ' dua unit ambulance yang kegiatannya berada dalam koordinasi !"D dan bagian umum.
8asilitas 9 #arana untuk A&5ulan/e A. Perlengkapan A&5ulan/e 1. %c
'. $irine 2. &u rotater 5. $abuk pengaman 8. $umber listrik stop kontak 9. &emari untuk alat medis ;. &u ruangan @. 6astafel
B. Alat 9 O5at 1. )abung Bksigen 1 buah
'. 3esin suction 1 buah 2. 3onitor *0" 1 buah 5. $tretcher 1 buah 8. $cope ' buah 9. Piala ginjal 8 buah ;. )as *mergency yang berisi ( Bbat obat untuk life saving
1;
4airan infus ( #&, chateter
#tan(ar O5at IGD R# Ro%al Progress
I. OBA LI
No
Na&a O5at
#atuan
1. '.
%dona %4 1? ml %lupent
%mpul %mpul
2. 5 8. 9 ; @ = 1? 11 1' 12
%minophilin %tropin sulfat uscopan 4atapres 4edation 4ortide: Diaepam Dicynone Dormicum *phinephrin &asik
6u&la7
9 '
%mpul
15
%mpul %mpul %mpul %mpul %mpul %mpul %mpul %smpul %mpul %mpul
1'8 15 2 8 9 8 8 ' 19
1@
6enis O5at
7aemostatic %nti asthmatic dan 4BPD preparations %nti asmatic dan 4BPD preparations %nti spasmodics %nti spasmodics Bther %nti hypertensives %nti emetics 4orticosteroid 7ormones 3inor )ransFuillier 7aemostatics 7ypnotics dan sedatives %snastetic lokal C general Diuretics
15 18 19 1; 1@ 1= '? '1 '' '2 '5 '8 '9 '; '@ '= 2? 21 2' 22 25 28 29 2; 2@
&idocain 3etro clopramide alium >it k )ramal 1?? mg %)$ 18?? u >aksin *ngerik -!n-1 >accin *ngerik o,8 ml 0allium clorida 3eylon '8 ml 3eylon 1?? ml
%mpul %mpul %mpul %mpul %mpul %mpul %mpul %mpul %mpul %mpul %mpul %mpul %mpul %mpul %mpul %mpul %mpul %mpul %mpul %mpul )ube )ube /lacon /lacon /lacon
=5 8 ' ' 8 8 5 ' ' @ 8 8 ' 1 8 ; 15 ' 1 1? 2 ' 9 = 1
%nastetic lokal %nti emetik aksinasi hepatitis >aksinasi hepatitis *lektrolit
6u&la7
6enis O5at
5. a5let
No
1. '. 2. 5.
Na&a O5at
%dalat 8 mg %dalat 1? mg 4edocard 8 mg
#atuan
)ablet )ablet )ablet )ablet
/. airan In3us
1=
1?
%nti hypertensi
1?
etabloker %nti hypertensi
@ 1?
etabloker %nti anginal
No
1. '. 2. 5 8. 9. ;. @. =. 1?. 11. 1'. 12. 15. 18 19. 1;.
Na&a O5at
%sering De:trose 8 E '8? ml De:trose 8 E 8?? ml De:trose 1? E 8??ml De:trose !n $aline ?,''8 De:trose ?,8 Darrow 0aen 2 0aen 2 % &arutan ' % 3anitol '8? cc
#atuan
6u&la7
0olf 0olf 0olf 0olf 0olf 0olf 0olf 0olf 0olf 0olf 0olf 0olh 0olf 0olf 0olf 0olf /lalon
5 ' @ 8 ' 2 1 1 ; ' 1 8 1 9 12 ' 9
6enis O5at
(. #uppositoria No
1. '. 2. 5. 8. 9. ;. @.
Na&a O5at
%micain $upp Primperan sup 4hild Primperan $up %dult Paracetamol $up Propyretic 19? mg Proris $up $tesolid 8 mg rect $tesolid 1? mg rect
#atuan
$upp $upp $upp $upp $upp $upp )ube )ube
2. OBA PENUN6ANG a. In=eksi
'?
6u&la7 6enis O5at
' 2 1 1
%nti emetik %nti emetik %nti emetik %nti piretik,
1
%nalgetik %nti piretik,
9
%nalgetik %nti piretik ,
8 ;
%nalgetik $edatif $edatif
No
1. '. 2. 5. 8. 9. ;. @ =. 1?.
Na&a O5at
4edantron 4alsium gluconas Gantadin &ano:in
#atuan
6u&la7
%mpul %mpul %mpul %mpul %mpul %mpul %mpul /lacon /lacon /lacon
8 2 8 ' 8 1' @ 5 1? '
#atuan
6u&la7
)ablet
;
6enis O5at
%ntiemetik >itamin elektrolit %ntasida 4ardiac drugs >itamin %nti spasmudics %nti emetik %nti inflamasi %ntibiotik %ntibiotik
5. O5at ta5let No
1. '. 2. 5. 8. 9. ;. @. =.
Na&a O5at
%spilet !nderal !nopamil !sorbid 3erislon Propanolol $trocain
)ablet )ablet )ablet )ablet )ablet )ablet )ablet )ablet
'1
8 8 ' ' 2 8 18 '
6enis O5at
%nti coagulans, anti trombotics eta lockers 4ardiac drugs %nti vertigo eta lockers %ntacidC %ntiulcerant %nalgeticC %ntipiretic
BAB I< AA LA#ANA PELA>ANAN
A. AA LA#ANA PENDA8ARAN PA#IEN
a. Petugas Penanggung 6awa5 −
Perawat !"D
−
Petugas %dmission a. Perangkat er=a
−
$tatus 3edis
a.
ata
Laksana
Pen(a3taran
Pasien IGD
'.
Pendaftaran pasien yang datang ke !"D dilakukan oleh pasien keluarga dibagian admission $PB !"D ??'
2.
ila keluarga tidak ada petugas !"D bekerja sama dengan securiti untuk mencari identitas pasien
5.
$ebagai bukti pasien sudah mendaftar di bagian admission akan memberikan status
8.
untuk diisi oleh dokter !"D yang bertugas.
ila pasien dalam keadaan gawat darurat, maka akan langsung diberikan pertolongan di !"D, sementara keluarga penanggung jawab melakukan pendaftaran di bagian admission
''
B. AA LA#ANA #I#I4 O4UNIA#I IGD
I. Petugas Penanggung 6awa5 −
Petugas Bperator
−
Dokter perawat !"D ii.
−
Pesawat telpon
−
7and phone
Perangkat er=a
III. ata Laksana #isti& o&unikasi IGD
1.
%ntara !"D dengan unit lain dalam #$ $umber $ejahtera adalah dengan nomor e:tension masing-masing unit $PB !"D ?'9
'.
%ntara !"D dengan dokter konsulen rumah sakit lain yang terkait dengan pelayanan diluar rumah sakit adalah menggunakan pesawat telephone langsung dari !"D dengan menggunakan kode P!< yang dimiliki oleh dokter jaga atau melalui bagian operator $PB - !"D ?';
2.
%ntara !"D dengan petugas ambulan yang berada dilapangan menggunakan pesawat telephone dan handphone $PB !"D ?'8
5.
Dari luar #$ $umber $ejahtera dapat langsung melalui operator
'2
. AA LA#ANA PELA>ANAN RIA#E
I. Petugas Penanggung 6awa5
-
Dokter jaga !"D
II. Perangkat er=a
-
$tetoscope
-
)ensimeter
-
$tatus medis
III. ata Laksana Pela%anan riase IGD
1. Pasien keluarga pasien mendaftar ke bagian admission $PB !"D ??' '. Dokter
jaga !"D melakukan pemeriksaan pada pasien secara lengkap dan
menentukan prioritas penanganan. 2. Prioritas pertama !, tertinggi, emergency yaitu mengancam jiwa mengancam fungsi vital, pasien ditempatkan diruang resusitasi 5. Prioritas kedua !!, medium, urgent yaitu potensial mengancam jiwa fungsi vital, bila tidak segera ditangani dalam waktu singkat. Penanganan dan pemindahan bersifat terakhir. Pasien ditempatkan di ruang tindakan bedah non bedah 8. Prioritas ketiga !!!, rendah, non emergency yaitu memerlukan pelayanan biasa, tidak perlu segera. Penanganan dan pemindahan bersifat terakhir. Pasien ditempatkan diruang non bedah
'5
D. AA LA#ANA PENGI#IAN IN8OR4ED ON#EN
I. Petugas Penangung 6awa5
-
Dokter jaga !"D
II. Perangkat er=a
III.
/ormulir Persetujuan )indakan ata Laksana In3or&e( onsent
1. Dokter !"D yang sedang bertugas menjelaskan tujuan dari pengisian informed consent pada pasien keluarga pasien $PB !"D ??= disaksikan oleh perawat '.
pasien menyetujui, informed consent diisi dengan lengkap disaksikan oleh perawat.
2. $etelah diisi dimasukkan dalam status medik pasien.
'8
E. AA LA#ANA RAN#PORA#I PA#IEN
I. Petugas Penanggung 6awa5
-
Perawat !"D
-
$upir %mbulan
II. Perangkat er=a
-
%mbulan
-
%lat )ulis
III. ata Laksana ransportasi Pasien IGD
1. agi pasien yang memerlukan penggunaan ambulan #$ $umber $ejahtera sebagai transportasi, maka perawat unit terkait menghubungi !"D $PB- !"D ?'' '. Perawat !"D menuliskan data-data penggunaan ambulan nama pasien ruang rawat inap, waktu penggunaan C tujuan penggunaan 2. Perawat !"D menghubungi bagian supir ambulan untuk menyiapkan kendaraan 5. Perawat !"D menyiapkan alat medis sesuai dengan kondisi pasien.
'9
D. AA LA#ANA PELA>ANAN 8AL#E E4ERGEN>
I. Petugas Penanggung 6awa5 −
Perawat %dmission
−
Dokter jaga !"D
II. Perangkat er=a −
$tetoscope
−
)ensi meter
−
%lat )ulis
III. ata Laksana Pela%anan 8alse E&ergen/%
1. Pasien keluarga pasien mendaftar dibagian admission $PB !"D ??' '. Dilakukan triase untuk penempatan pasien diruang non bedah 2. Pasien dilakukan pemeriksaan fisik oleh dokter jaga !"D 5. Dokter jaga menjelaskan kondisi pasien pada keluarga penanggung jawab 8. ila perlu dirawat observasi pasien dianjurkan kebagian admission. 9. ila tidak perlu dirawat pasien diberikan resep dan bisa langsung pulang ;. Pasien dianjurkan untuk kontrol kembali sesuai dengan saran dokter
';
E. AA LA#ANA PELA>ANAN
I. Petugas Penanggung 6awa5 −
Petugas #ekam 3edis
−
Dokter jaga !"D
II. Perangkat er=a −
/ormulir >isum *t #epertum !"D
III. ata Laksana Pela%anan
1. Petugas !"D menerima surat permintaan visum et repertum dari pihak kepolisian $PB !"D ?2? '. $urat permintaan visum et repertum diserahkan kebagian rekam medik 2. Petugas rekam medik menyerahkan status medis pasien kepada dokter jaga yang menangani pasien terkait 5. $etelah visum et repertum diselesaikan oleh rekam medik maka lembar yang asli diberikan pada pihak kepolisian
'@
H. AA LA#ANA PELA>ANAN DEAH ON ARRI
I.
II.
III.
Petugas Penanggung 6awa5 −
Dokter jaga !"D
−
Petugas $atpam
Perangkat er=a −
$enter
−
$tetoscope
−
*0"
−
$urat 0ematian
ata Laksana Deat7 On Arri$al IGD 0 DOA
1. Pasien dilakukan triase dan pemeriksaan oleh dokter jaga !"D $PB !"D ?'= '. ila dokter sudah menyatakan meninggal, maka dilakukan perawatan jenaah 2. Dokter jaga !"D membuat surat keterangan meninggal 5. Aenaah dipindahkan diserah terimakan di ruangan jenaah dengan bagian umum
keamanan
'=
I.
AA LA#ANA #I#I4 IN8OR4A#I PELA>ANAN PRA RU4AH #AI
I.
Petugas Penanggung 6awa5 −
II.
III.
Perawat !"D
Perangkat er=a −
%mbulan
−
7andphone
ata Laksana #isti& In3or&asi Pela%anan Pra Ru&a7 #akit
1.
Perawat yang mendampingi pasien memberikan informasi mengenai kondisi pasien yang akan dibawa, kepada perawat !"D #$ $umber $ejahtera.
'.
!si informasi mencakup ( −
0eadaan umum kesadaran dan tanda tanda vital
−
Peralatan yang diperlukan di !"D suction, monitor, defibrillator
−
0emungkinan untuk dirawat di unit intensive c are $PB !"D ?'5
−
Perawat !"D melaporkan pada dokter jaga !"D C PA $hift serta menyiapkan hal-hal yang diperlukan sesuai dengan laporan yang diterima dari petugas ambulan.
2?
I. AA LA#ANA #I#I4 RU6UAN
I.
II.
Petugas Penanggung 6awa5 −
Dokter !"D
−
Perawat !"D
Perangkat er=a −
%mbulan
−
/ormulir persetujuan tindakan
−
/ormulir rujukan
III. ata Laksana #isti& Ru=ukan IGD 1.
Ali7 Rawat −
−
Perawat !"D menghubungi rumah sakit yang akan dirujuk Dokter jaga !"D memberikan informasi pada dokter jaga rumah sakit rujukan mengenai keadaan umum pasein $PB - !"D ?'?
−
ila tempat telah tersedia di rumah sakit rujukan, perawat !"D menghubungi #$ $umber $ejahtera ambulan 11@ sesuai kondisi pasien
2.
Pe&eriksaan Diagnostik −
Pasien keluarga pasien dijelaskan oleh dokter jaga mengenai tujuan pemeriksaan diagnostik, bila setuju maka keluarga pasien harus mengisi informed consent
21
Perawat !"D menghubungi rumah sakit rujukan
−
−
Perawat !"D menghubungi petugas ambulan #$ $umber $ejahtera
−
!.
#pesi&en −
Pasien keluarga pasien dijelaskan mengenai tujuan pemeriksaan specimen
−
ila keluarga setuju maka harus mengisi inform consent
−
Dokter jaga mengisi formulir pemeriksan, dan diserahkan kepetugas laboratorium
−
Petugas laboratorium melakukan rujukan ke laboratorium yang dituju
2'
22
BAB < LOGI#I
25
BAB
A.
Pengertian
0eselamatan Pasien Patient $afety %dalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan p asien lebih aman. $istem tersebut meliputi (
%sesmen resiko
!dentifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien
Pelaporan dan analisis insiden
0emampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya
!mplementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko
$istem ini mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh (
0esalahan akibat melaksanakan suatu tindakan
)idak mengambil tindakan yang seharusnya diambil
B.
u=uan
)erciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
3eningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat
3enurunkan 0ejadian )idak Diharapkan 0)D di rumah sakit
)erlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan 0ejadian )idak Diharapkan 0)D
28
#ANDAR E#ELA4AAN PA#IEN
1. 7ak pasien '. 3endidik pasien dan keluarga 2. 0eselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan 5. Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien 8. 3endidik staf tentang keselamatan pasien 9. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien ;. 0omunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien
KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN ( KTD ) ADVERSE EVENT :
%dalah suatu kejadian yang tidak diharapkan, yang mengakibatkan cedera pasien akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil, dan bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien. 4edera dapat diakibatkan oleh kesalahan medis atau bukan kesalahan medis karena tidak dapat dicegah
KTD yang tidak dapat dicegah Unpreenta!"e Ader#e Eent :
$uatu 0)D yang terjadi akibat komplikasi yang tidak dapat dicegah dengan pengetahuan mutakhir
KEJADIAN N$ARIS %EDERA ( KN% ) Near &i## :
%dalah suatu kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan commission atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil omission , yang dapat mencederai pasien, tetapi cedera serius tidak terjadi (
0arena H keberuntunganI
0arena H pencegahan I
0arena H peringanan I
29
KESA'AHAN &EDIS &edica" Errr#:
%dalah kesalahan yang terjadi dalam proses asuhan medis yang mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera pada pasien
KEJADIAN SENTINE' Sentine" Eent :
%dalah suatu 0)D yang mengakibatkan kematian atau cedera yang seriusJ biasanya dipakai untuk kejadian yang sangat tidak diharapkan atau tidak dapat diterima,
seperti (
operasi pada bagian tubuh yang salah.
Pemilihan kata HsentinelI terkait dengan keseriusan cedera yang terjadi seperti, amputasi pada kaki yang salah sehingga pencarian fakta terhadap kejadian ini mengungkapkan adanya masalah yang serius pada kebijakan dan prosedur yang berlaku.
. AA LA#ANA
a.
3emberikan pertolongan pertama sesuai dengan kondisi yang terjadi pada pasien
b. 3elaporkan pada dokter jaga !"D c. 3emberikan tindakan sesuai dengan instruksi dokter jaga d. 3engobservasi keadaan umum pasien e.
3endokumentasikan kejadian tersebut pada formulir H Pelaporan !nsiden 0eselamatanI
2;
BAB
Pen(a7uluan
7!> %!D$ telah menjadi ancaman global. %ncaman penyebaran 7!> menjadi lebih tinggi karena pengidap 7!> tidak menampakkan gejal. $etiap hari ribuan anak berusia kurang dari 18 tahun dan 15.??? penduduk berusia 18 - 5= tahun terinfeksi 7!>. Dari keseluruhan kasus baru '8E terjadi di di !ndonesia terus meningkat, dengan peningkatan kasus yang sangat bermakna. &edakan kasus 7!> %!D$ terjadi akibat masuknya kasus secara langsung ke masyarakat melalui penduduk migran, sementara potensi penularan dimasyarakat cukup tinggi misalnya melalui perilaku seks bebas tanpa pelingdung, pelayanan kesehatan yang belum aman karena belum ditetapkannya kewaspadaan umum dengan baik, penggunaan bersama peralatan menembus kulit ( tato, tindik, dll. Penyakit 7epatitis dan 4, yang keduanya potensial untuk menular melalui tindakan pada pelayanan kesehatan. $ebagai ilustrasi dikemukakan bahwa menurut data P3! angka kesakitan hepatitis di !ndonesia pada pendonor sebesar ',?@E pada tahun 1==@ dan angka kesakitan hepatitis 4 dimasyarakat menurut perkiraan 67B adalah ',1?E. 0edua
penyakit ini sering tidak dapat dikenali secara klinis karena tidak
memberikan gejala. Dengan munculnya penyebaran penyakit tersebut diatas memperkuat keinginan untuk mengembangkan dan menjalankan prosedur yang bisa melindungi semua pihak dari penyebaran infeksi. Upaya pencegahan penyebaran infeksi dikenal melalui H 0ewaspadaan Umum H atau HUniversal PrecautionI yaitu dimulai sejak dikenalnya infeksi nosokomial yang terus menjadi ancaman bagi HPetugas 0esehatanI. )enaga kesehatan sebagai ujung tombak yang melayani dan melakukan kontak langsung dengan pasien dalam waktu '5 jam secara terus menerus tentunya mempunyai resiko terpajan infeksi, oleh sebab itu tenaga kesehatan wajib menjaga kesehatan dan keselamatan darinya dari resiko tertular penyakit agar dapat bekerja maksimal.
2@
II.
u=uan
a.
Petugas kesehatan didalam menjalankan tugas dan kewajibannya dapat melindungi diri sendiri, pasien dan masyarakat dari penyebaran infeksi.
b.
Petugas kesehatan didalam menjalankan tugas dan kewajibannya mempunyai resiko tinggi terinfeksi penyakit menular dilingkungan tempat kerjanya, untuk menghindarkan paparan tersebut, setiap petugas harus menerapkan prinsip HUniversal PrecautionI.
III. in(akan %ang 5eresiko terpa=an
a. 4uci tangan yang kurang benar. b. Penggunaan sarung tangan yang kurang tepat. c. Penutupan kembali jarum suntik secara tidak aman. d. Pembuangan peralatan tajam secara tidak aman. e. )ehnik dekontaminasi dan sterilisasi peralatan kurang tepat. f. Praktek kebersihan ruangan yang belum memadai.
I<.
Prinsip esela&atan er=a
Prinsip utama prosedur Universal Precaution dalam kaitan keselamatan kerja adalah menjaga higiene sanitasi individu, higiene sanitasi ruangan dan sterilisasi peralatan. 0etiga prinsip tesebut dijabarkan menjadi 8 lima kegiatan pok ok yaitu ( a. 4uci tangan guna mencegah infeksi silang b. Pemakaian alat pelindung diantaranya pemakaian sarung tangan guna mencegah kontak dengan darah serta cairan infeksi yang lain. c. Pengelolaan alat kesehatan bekas pakai d. Pengelolaan jarum dan alat tajam untuk mencegah perlukaan e. Pengelolaan limbah dan sanitasi ruangan.
2=