PAPER KEJUANGAN
Disusun Oleh :
Nama
: Novita Rahayu
NIM
: 134150088
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA 2015
PENDAHULUAN
Setiap bangsa di dunia mempunyai dasar atau landasan, kekuatan, dan daya dorong bagi perjuangannya, yang berupa jiwa, semangat dan nilai-nilai untuk mencapai cita-cita nasionalnya. Begitu juga bangsa Indonesia telah memiliki jiwa, semangat dan nilai-nilai 45 yang merupakan akumulasi nilai-nilai kejuangan bangsa Indonesia. Masalahnya, apakah dalam alam kemerdekaan nilai-nilai 45 perlu terus digelorakan? Untuk siapa, dimana, kapan, kenapa dan bagaimana manfaatnya? Dengan memahami nilai-nlai 45 diharapkan bisa menjawab masalah tersebut. Dulu berjuang mengusir musuh yaitu Belanda, sekarang musuhnya multidimensi yaitu; kebodohan, kemiskinan, kesejahteraan, keadilan, disintegrasi dan KKN. Mengapa sepertinya negara dan pemerintahan kesulitan mengatasi masalah tersebut setelah 70 tahun merdeka? Perjuangan bangsa Indonesia tidak terlepas dari ketahanan bangsanya atau ketahanan nasional. Pengertian ketahanan nasional adalah kondisi dinamika, yaitu suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan, Kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan dan ancaman baik yang datang dari dalam maupun dari luar. Juga secara langsung ataupun tidak langsung yang dapat membahayakan integritas, identitas serta kelangsungan hidup bangsa dan negara. Dalam perjuangan mencapai cita-cita/tujuan nasionalnya bangsa Indonesia tidak
terhindar
dari
berbagai
ancaman-ancaman
yang
kadang-kadang
membahayakan keselamatannya. Cara agar dapat menghadapi ancaman-ancaman tersebut, bangsa Indonesia harus memiliki kemampuan, keuletan, dan daya tahan yang dinamakan ketahanan nasional. Kondisi atau situasi dan juga bisa dikatakan sikon bangsa kita ini selalu berubah-ubah tidak statik. Ancaman yang dihadapi juga tidak sama, baik jenisnya maupun besarnya. Karena itu ketahanan nasional harus selalu dibina dan ditingkatkan, sesuai dengan kondisi serta ancaman yang akan dihadapi. Dan inilah yang disebut dengan sifat dinamika pada ketahanan nasional.
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN Kejuangan berasal dari kata juang dan berusaha sekuat tenaga untuk mencapai sesuatu yang dicita-citakan. Keberanian, ketulusan, dan pengorbanan,
dan
sama-sama
memperjuangkan
suatu
kebenaran.
Kejuangan mengandung makna kesadaran tentang adanya makna dan tujuan hidup yang lebih tinggi daripada kepentingan pribadi atau kelompok dalam arti sempit, disusul dengan kesediaan untuk berkorban guna mewujudkan makna dan tujuan hidup itu. Karena itu nilai kejuangan dengan sendirinya terkait dengan masalah makna dan tujuan hidup tersebut yang bersifat tidak terbatas hanya kepada kehidupan terestrial (duniawi), tetapi selestial atau transendental (ukhrawi). Dengan kata lain, nilai kejuangan terkait erat dengan "persoalan pungkasan" ( the problem of ultimacy), yaitu persoalan yang menjadi jawaban atas pertanyaan: hidup ini apa? Darimana? Untuk apa? Dan mau kemana? Atau persoalan persoalan hidup. Dampak nyata nilai kejuangan selalu bersifat sosial, dalam arti menyangkut orang banyak. Tetapi titik tolak yang amat mendalam bagi kejuangan adalah hal-hal yang amat personal, yang tersimpan dalam diri manusia yang paling mendalam, tanpa kemungkinan bagi orang lain untuk mengintervensinya. Hal-hal yang amat personal ini, berupa sistem keyakinan atau keimanan yang memberi seseorang makna dan tujuan hidupnya, merupakan pangkal motivasi dan gerak jiwa dan ruhaninya untuk menempuh hidup kejuangan. Jadi kejuangan memang menyangkut jati diri manusia yang paling mendalam, dan berhubungan dengan rasa bahagia yang paling mendalam pula. Dengan adanya kesadaran akan makna dan tujuan hidup yang ultimate itu maka orang akan mempunyai kesanggupan untuk menderita sementara, dengan keyakinan bahwa di belakang hari akan diketemukan kebahagiaan abadi yang sejati. Kesediaan menderita sementara ini menjadi dasar dari
sifat-sifat paling asasi bagi semangat kejuangan, seperti kesediaan berkorban, mendahulukan kepentingan orang banyak, kepahlawanan, dan sikap-sikap hidup altruistik lainnya yang dilandasi keyakinan bahwa mendahulukan orang banyak baik dalam lembaga kenegaraan dan komunitas adalah terpuji secara intrinsik dan dapat menjadi tujuan dalam dirinya sendiri. Maka pangkal sikap hidup kejuangan ialah kesanggupan melakukan pengingkaran kepada diri sendiri, yaitu kesediaan menunda kesenangan sementara yang sempit dan egoistis.
B. NILAI-NILAI KEJUANGAN Nilai-nilai kejuangan adalah konsep yang berkenaan dengan sifat, mutu, keadaan tertentu yang berguna bagi manusia dan kemanusiaan yang menyangkut upaya tak kenal lelah untuk tetap eksis secara bermartabat. Dalam
sejarah
Indonesia
nilai
kejuangan
dimaksudkan
untuk
menggambarkan daya dorong perlawanan dan pendobrak yang mampu membawa bangsa ini untuk membebaskan dirinya dari penjajahan Belanda dan Jepang. Zaman sekarang perjuangan diletakkan pada membebaskan diri dari kemiskinan, kebodohan, penurunan kualitas mental/moral. Nilai kejuangan yang melandasi perjuangan bangsa Indonesia tercantum dalam Pancasila dan UUD 45 yang menggambarkan daya dorong perlawanan untuk bebas dari penjajahan, berupa upaya dari generasi ke generasi untuk mencapai kemerdekaan. Nilai kejuangan para generasi sebelum kita perlu diwariskan agar proses perkembangan dan pembangunan bangsa ini berlangsung terus menerus dan tidak memudar. Nilai dan prinsip yang diwariskan yaitu : 1. Nilai-nilai 1945 2. Prinsip-prinsip penjelmaan pancasila yang telah dispakati seluruh rakyat 3. Prinsip-prinsip yang lahir dari perjuangan
Semangat juang 45, adalah semangat untuk berjuang bersama tanpa pamrih mengusir penjajah. Setelah merdeka semangat kejuangan itu tetap relevan guna membangun segala sesuatu yang dicita-citakan, yaitu memberantas kemiskinan, kebodohan, menegakkan kehidupan bersama yang jujur, melawan korupsi dan ketidakadilan merupakan sebuah “maha karya” dalam upaya membangun karakter bangsa ( nation and character building ). Nilai-nilai kejuangan Angkatan 45 di tengah-tengah kehidupan yang semakin kompleks dewasa ini memang dirasakan kian kehilangan makna. Peringatan untuk mengenang perjuangan mereka yang telah menyerahkan jiwa raga demi kejayaan bangsa, nyaris tidak lagi menarik minat generasi muda. Generasi penerus bangsa sekarang ini sebagai pelaksana cita-cita pahlawan agar bentuk NKRI tetap utuh dibawah panji Pancasila dan UUD 1945 harus mewarisi semangat juang para leluhur yang dengan segala daya upaya rela berkorban demi masa depan bangsa. Sebagai generasi penerus bangsa harus memiliki tekad dan semangat nilai-nilai juang 45 agar tidak gampang terbawa arus yang sudah mulai memasuki sendi-sendi kehidupan generasi muda. Hakikat dari mempelajari perjuangan bangsa yaitu sebagai upaya membangkitkan kesadaran nasional generasi muda tentang : 1. Peristiwa nasional di masa lampau 2. Situasi nasional di masa kini 3. Aspirasi nasional di masa yang akan datang
C. KEJUANGAN BERHUBUNGAN DENGAN KETAHAN-MALANGAN Ketahanmalangan (sifat tahan banting) merupakan salah satu faktor pembentuk sukses orang-orang besar. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Stoltz, ditemukan fakta bahwa orang yang hebat dan sukses adalah mereka yang tahan terhadap penderitaan, berani menghadapi tantangan, dan resiko dalam perjalanan hidupya. Lebih lanjut Stoltz dalm
bukunya Adversity
Quotient menjelaskan bahwa dalam menjalani
kehidupan manusia dapat dibagi menjadi tiga kategori, yakni : 1. Quitters (diam dan tidak dinamis) 2. Camper (selalu mencoba tetapi gampang menyerah setelah mendapat tantangan), dan 3. Climber (orang yang berani dan bertahan menghadapi tantangan kehidupan) Kesuksesan menurut Stoltz ibarat puncak gunung tertinggi yang mampu didaki oleh manusia. Orang sukses adalah mereka yang mau dan mampu mendaki atau memanjat (climb) hingga ke puncak gunung ( to reach the top of the hill ). Inilah yang termasuk kategori orang Climber atau pendaki.
D. UPAYA MELESTARIKAN NILAI-NILAI KEJUANGAN Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melestarikan nilai kejuangan yang telah tumbuh sejak zaman penjajahan dahulu : 1. Marilah kita rapatkan barisan untuk memantapkan etika moral serta jiwa semangat dan nilai-nilai kejuangan 45 dalam melakukan gerakan reformasi kearah yang benar. Reformasi adalah suatu
perubahan
bentuk dari sesuatu yang lama menjadi bentuk yang baru, tetapi bukan berarti harus memporak-porandakan apa yang sudah ada. Reformasi akan berhasil apabila melalui dua jalan, yaitu memulai dari reformasi aqidah yang benar, dan memilih pemegang amanah yang beriman, bertaqwa dan ahli di bidangnya. 2. Lakukan Transformasi Jiwa Semangat dan Nilai-Nilai Kejuangan 45, agar setiap warga bangsa, terutama para elite politik, tokoh masyarakat, ulama, anggota TNI, Polri, dan birokrat, memiliki visi, misi dan interpretasi yang sama terhadap eksistensi dan integritas bangsa Indonesia.
dalam menjaga Kedaulatan Negara Kesatuan Republik
3. Pluralisme adalah kekayaan bangsa yang perlu disyukuri, tapi bukan untuk dipertajam perbedaannya, terlebih lagi dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi, kelompok atau golongan. 4. Kita memiliki karakter yang mulia, tetapi jiwa semangat dan nilainilai kejuangan 45 yang mulia itu tidak akan dengan sendirinya terpancar
dalam
kehidupan
kita
sehari-hari
seandainya
kita
mengawinkannya dengan tindakan-tindakan yang bertetangan atau tindakan yang tidak mulia. 5. Watak atau karakter yang baik hanya akan didapat bila dibina, dibangun dan ditempa dengan kebiasaan baik secara berkelanjutan, dan dijadikan suatu tuntunan perubahan tanpa henti.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2014.Nilai-nilai Kejuangan. http://wawasankebangsaan.blogspot.co.id. Diakses Desember 2015 pukul 04.54 WIB
pada
tanggal
12
Anonim.2012.Makalah Ketahanan Nasional. http://yes3dreamer.blogspot.co.id. Diakses pada tanggal 12 Desember 2015 pukul 05.12 WIB Anonim.2013.Pembinaan Nilai-nilai Kejuangan http://laskarbelanegara.blogspot.co.id. Diakses pada tanggal 12 Desember 2015 pukul 05.15 WIB Kaelan.2004.Pendidikan Pancasila.Paradigma:Yogyakarta Zubaidi, Achmad.2007.Pendidikan Kewarganegaraan. Paradigma:Yogyakarta