BUKU PANDUAN SELAYANG PANDANG PENGEMBANGAN PRODUK PERAJUTAN
Arranged by Yusniar Siregar Edited by Moekarto Moeliono
BALAI BESAR TEKSTIL - PDDC KEMENTRIAN PERINDUSTRIAN
BANDUNG 2012 BAB I PENDAHULUAN A. SEJARAH PERAJUTAN Pada teknolog teknologii pembua pembuatan tan kain, kain, perajutan perajutan merupa merupakan kan salah salah satu cabang cabang teknologi tersendiri yang berdiri sejajar dengan teknologi pembuatan kain lainnya, dan secara umum klasifikasi jenis kain dapat dibagi sebagai berikut : 1. Kain te tenun (woven (woven fabric ) yang dibentuk oleh anyaman-anyaman benang 2. Kain rajut (knitted fabric ) yang dibentuk oleh jeratan-jeratan benang dan 3. Kain Kain yang yang tida tidak k termasu termasuk k kedua kedua jeni jenis s kain kain di atas atas yaitu yaitu kain kain non non woven woven (non ( non woven fabric ). ). Kain ini pada dasarnya dibentuk oleh suatu lapisan serat-serat tekstil yang dikempa. Sejarah perajutan perajutan telah dimulai sejak ratusan bahkan bahkan ribuan tahun yang lalu. lalu. Mera Merajut jut perta pertama ma kali kali dilak dilakuka ukan n oleh oleh kaum kaum pria pria di Jazir Jazirah ah Arab Arab,, Timur Timur Tenga Tengah. h. Adapun tujuannya adalah untuk membuat membuat permadani permadani yang diperdagangkan diperdagangkan oleh para pedagang pedagang Arab. Keterampilan Keterampilan merajut berikut berikut hasil akhirnya akhirnya yaitu permadani permadani kemud kemudian ian diseb disebar ar ke berb berbag agai ai belah belahan an duni dunia. a. Di Asia Asia pada pada awaln awalnya ya dikena dikenall di daerah Tibet, sedangkan untuk Eropa mulai dikenal di Spanyol kemudian ke daerah pelabuhan di wilayah Mediterania. Selanjutnya oleh bangsa Spanyol, keterampilan mera merajut jut terse tersebut but diseb disebar ar ke wilay wilayah ah Eropa Eropa lainn lainnya. ya. Lamb Lambat at laun laun karen karena a ada kolonisasi Eropa di berbagai wilayah dunia, keterampilan ini menyebar hingga ke Amerika, Afrika, Afrika, dan Asia. Merajut Merajut dan merenda merenda disebarl disebarluask uaskan an di Indones Indonesia ia oleh oleh bangsa bangsa Belanda Belanda,, sehingga lebih sering dikenal dengan istilah hakken (merenda) dan breien (merajut). Saat ini kegiatan merajut, yang tadinya pekerjaan kaum pria, banyak diminati kaum wanita, dimana pekerjaan pekerjaan merajut merajut pada umumnya dilakukan dengan dengan cara membuat jeratan-jeratan jeratan-jeratan benang yang yang terangkai satu sama sama lain, hingga hingga membentuk kain. kain. Peral Peralata atan n yang yang digu diguna nakan kanpu pun n masih masih sang sangat at seder sederhan hana. a. Pada Pada mulan mulanya ya pekerjaan ini dilakukan cukup dengan bantuan dua batang kayu, bambu atau besi yang yang bentu bentukny knya a bulat bulat kecil kecil sepan sepanjan jang g kirakira-ki kira ra 40 cm ( breien). breien ). Perkembangan Perkembangan selanjutnya ialah menggunakan sepotong batang bulat kecil yang pada salah satu ujungn ujungnya ya mempunyai mempunyai kain sedang sedang bagian bagian tengah tengahnya nya berbentuk berbentuk pipih pipih
( hakken). hakken ).
Dengan Dengan gerakan gerakan-gera -gerakan kan tertentu tertentu yang yang cukup cukup sederha sederhana, na, alat-ala alat-alatt ini digerakk digerakkan an dengan tangan, mengambil benang dan selanjutnya membentuknya menjadi jeratan.
2
Gambar 1. 1. Merajut dengan Tangan Tangan Rajut Tangan.flv Hand Knitting by Hands on Learning 4 All.com.flv
Gambar 2. Merajut dengan dengan Alat Bantu Bantu (Breien (Breien)) Mesin rajut pertama diciptakan pada abad ke 16 di Inggris oleh William Lee. Sebagai pembentuk jeratan, jeratan, mesin ini menggunakan menggunakan jarum yang bergerak naik turun mengambil benang dan membentuknya menjadi lengkung jeratan ( stitch/loop). stitch/loop). Alat ini ini
kemu emudian ian
berke erkem mbang
ke
negara
lain
dan
semakin
mendap dapatka tkan
perbaikan/penyempurnaan hingga saat ini kita kenal ada berbagai jenis mesin rajut.
B. ISTILAH DAN PENGERTIAN Baik Baik kain kain tenun tenun maupu maupun n kain kain rajut rajut,, kedua keduanya nya terbua terbuatt dari dari benan benang g yang yang masing-ma masing-masing sing diproses diproses dengan dengan cara yang yang berbeda berbeda sehingg sehingga a membent membentuk uk kain. kain. Sebagai pembanding dengan kain rajut, maka kain tenun merupakan pembanding yang paling tepat mengingat bahwa keduanya dibuat dari bahan yang sama yaitu benang. Kain tenun merupakan kain yang terbentuk dari benang-benang benang-benang yang berasal dari dua arah yaitu, dari arah panjang kain, disebut benang lusi ( warp yarn) yarn) dan arah leba lebarr kain kain yang yang dise disebu butt bena benang ng paka pakan n ( weft weft yarn yarn). ). Bena Benang ng-be -benan nang g ini ini salin saling g menganyam satu sama lain dan letak benang-benang relatif lurus, sehingga secara teori benang lusi dan pakan saling tegak lurus. Anyaman pada kain tenun dapat dilihat pada Gambar Gambar 3 berikut berikut ini.
Gambar 3. Anyaman Pada Kain Tenun Sedangkan Sedangkan kain rajut, adalah kain yang dibentuk dibentuk oleh jeratan-jeratan benang benang yang bersambung satu sama lain yang dapat terdiri dari satu macam benang atau
3
lebih dan dapat searah dengan lebar kain atau searah dengan panjang kain. Letak jeratan-jeratan jeratan-jeratan ini selalu teratur dan merupakan merupakan suatu deretan, yang dapat dilihat pada Gambar 4 berikut ini.
course
Course dan Wale wale
Gambar 4. Jeratan Pada Kain Rajut Beberapa istilah yang sering digunakan dalam perajutan diantaranya adalah :
-
Course (Deret Jeratan) adalah suatu deret jeratan rajut ke arah lebar kain
-
Wale (Baris Jeratan) adalah suatu deret jeratan ke arah panjang panjang kain
-
Knit adalah jeratan yang terjadi apabila sebuah jarum dalam satu periode
gerakan akan mengambil benang baru dan melepaskan benang lama
-
Tuck adalah adalah jeratan jeratan yang terjadi apabila apabila sebuah jarum jarum dapat dapat mengam mengambil bil
benang baru tetapi tidak dapat melepaskan jeratan lama yang telah terbentuk sebelumnya
-
Welt/Float/Miss adalah adalah jeratan jeratan yang terjadi apabila apabila suatu suatu jarum jarum menaha menahan n
jeratan lama, lama, tetapi tidak naik mengambil mengambil benang benang baru
knit
tuck
welt
Gambar 5. Jenis Jeratan Jeratan Pada Kain Kain Rajut 03. Knit Tuck Float.flv - MOEK.flv
-
Jeratan ka kanan (face (face loop) loop) adalah jeratan yang posisinya berada di atas atau di depan jeratan sebelumnya
4
-
Jeratan Jeratan kiri (back loop) loop) adalah jeratan jeratan yang posisinya posisinya berada berada di bawah atau atau di belakang jeratan sebelumnya (pada wale yang sama) yang dapat dilihat pada Gambar 6 berikut ini.
Jeratan kanan
Jeratan kiri
Gambar 6. Jeratan Kanan (Face (Face Loop) Loop) dan Jeratan Kiri (Back (Back Loop) Loop)
-
kelompok susunan jarum. Single knit , knit , adalah kain rajut yang dihasilkan oleh satu kelompok Kain yang dihasilkan biasanya adalah kain ringan.
-
Double knit , knit , adalah kain rajut yang dihasilkan oleh dua kelompok kelompok susunan jarum yang yang salin saling g berha berhadap dapan an.. Kain Kain yang yang dihasi dihasilk lkan an lebi lebih h tebal tebal dan dan lebi lebih h bera beratt dibandingkan dengan kain single knit
-
Technical Technical Face adalah bagian luar luar dari kain berbentuk pipa pipa yang dihasilkan dihasilkan oleh Mesin Mesin Rajut Rajut Bund Bundar. ar. Bagian Bagian terse tersebut but dapat dapat pula pula
menja menjadi di bagi bagian an luar luar dari dari
pakaian jadi yang dibuat dari kain tersebut -
Technical Back adalah bagian dalam dari kain berbentuk pipa yang dihasilkan oleh Mesin Rajut Rajut Bundar. Bagian tersebut dapat pula menjadi bagian bagian dalam dari pakaian jadi yang dibuat dari kain tersebut
-
Inlay Stitch adalah kombinasi antara jeratan welt/float dan tuck . Pada anyaman inlay 3x1, berarti terdapat tiga jarum melakukan welt/float dan satu melakukan jarum tuck. Biasanya Biasanya digunakan digunakan pada pembuatan pembuatan kain handuk. handuk.
-
Jersey
Fabric adalah adalah konstruk konstruksi si dasar dasar kain single knit knit (kain (kain T-shirt ) dengan
tampilan huruf “V” kecil pada permukaan depan dan deret jeratan course yang bergelombang pada permukaan belakang (permukaan kain depan dan belakang berbeda). -
Rib Fabric adalah kain double knit yang menarik beberapa baris jeratan (wales ( wales)) ke depan dan yang lainnya ke belakang untuk memberikan kesan menonjol. menonjol. Kain rib memiliki kelenturan yang lebih tinggi dibandingkan dibandingkan jenis anyaman lainnya dan kain ini biasanya digunakan untuk pinggiran pakaian, dan produk pakaian yang ketat (permukaan kain depan dan belakang sama).
-
Interloc Interlock k Fabric Fabric (doub double le rib rib fabric fabric ) adal adalah ah kain kain raju rajutt yang yang dibu dibuat at deng dengan an persyaratan dua helai benang harus disuapkan untuk membuat satu deret jeratan
5
(course). course ). Kain rajut pada permukaan depan dan belakang tampak halus. Jarum jarum tertentu tertentu dapat didorong keluar keluar untuk memberi memberi kesan jarang. jarang. -
Lacoste Fabric adalah adalah konfigu konfigurasi rasi jeratan jeratan asli yang digunak digunakan an kaos kaos Lacoste. Lacoste. Motif tuck menghasilkan motif seperti sarang lebah madu kecil pada permukaan belakang belakang kain rajut (technical (technical back ), ), yang digunakan digunakan sebagai sebagai bagian bagian muka pada pada pakaian jadinya.
-
Pique Pique Fabric Fabric adalah adalah kombina kombinasi si dari jeratan jeratan knit dan tuck yang memberikan memberikan penampilan penampilan motif berlian kecil kecil pada permukaan permukaan kain. Kain ini adalah kain kain yang popular digunakan untuk kaos berkerah.
C. PENJELASAN SINGKAT Karena konstruksi kain rajut sangat jauh berbeda dengan kain tenun, maka sifat-s sifat-sifa ifatny tnyapu apun n jela jelas s sang sangat at berbe berbeda da.. Salah Salah satu satu sifat sifat yang yang palin paling g meno menonjo njoll perbedaa perbedaannya nnya ialah ialah elastis elastisitas itas dan kestabil kestabilan an dimensi dimensi kain. kain. Kain Kain tenun tenun memiliki memiliki elastisi elastisitas tas yang sangat sangat rendah rendah namun namun stabilita stabilitas s dimensi dimensi kain yang tinggi. tinggi. Hal Hal ini terutama disebabkan oleh karena letak benang pada kain tenun relatif lurus, dan kerap kerapata atan n
benan benang g
memb membata atasi si
kemu kemung ngkin kinan an
berg bergese eserny rnya a
bena benang ng
meski meskipun pun
mendapat beban/gaya tarikan. Kain rajut memiliki elastisitas yang sangat tinggi, namun stabilitas dimensinya sangat rendah, terutama pada kain rajut polos ( plain) ( plain).. Hal ini disebabkan konstruksi kain rajut rajut yang berbentu berbentuk k jeratan jeratan/len /lengkun gkungan gan,, adanya adanya suatu suatu beban/t beban/tarika arikan n masih masih memungkinkan terjadinya perubahan jeratan. Disamping itu, benang satu sama lain tidak padat seperti pada kain tenun dan antara jeratan satu dengan lainnya sama sekali tidak terdapat ikatan mati. Pada kain rajut polos ( plain ( plain)) tidak terdapat satupun ikatan antara jeratan satu dengan dengan berikutnya, berikutnya, sehingga sehingga masing-masing masing-masing jeratan masih dapat bergeser dari jeratan berikutnya berikutnya atau sebelumnya. sebelumnya. Sehu Sehubu bung ngan an deng dengan an sifa sifatt elas elasti tisi sita tas s dan dan stab stabil ilit itas as kain kain raju rajut, t, maka maka penggunaannya harus disesuaikan dengan sifat-sifat tersebut. Untuk penggunaan yang memerlukan elastisitas yang tinggi maka kain rajut akan jauh lebih baik dari pada kain tenun, misalnya untuk pakaian dalam, atau pakaian yang melekat pada tubu tubuh, h, kaos kaos kaki kaki dan dan Iain Iain-la -lain in.. Teta Tetapi pi untu untuk k peng penggu guna naan an yang yang meme memerl rluk ukan an kestabilan kain yang tinggi, maka penggunaan kain tenun akan jauh lebih baik dari pada kain rajut, misalnya untuk kain kemeja, tirai jendela ( vitrace), vitrace) , sarung dan lainlain. Apabila dibandingkan dibandingkan dengan dengan kain rajut pakan, pakan, kain rajut rajut lusi mempunyai mempunyai sifat elastisitas yang lebih rendah namun stabilitas dimensi kain yang lebih tinggi. Sifat kain rajut lusi lusi sudah mendekati mendekati sifat kain tenun. tenun. Hal ini karena pada pada kain rajut rajut lusi
6
(warp knit )
letak letak dan arah arah benang-bena benang-benang ng relatif relatif lebih lebih lurus dari pada kain rajut rajut
pakan. Karena itu penggunaan kain rajut lusi lebih luas dari pada kain rajut pakan, misaln misalnya ya untuk untuk spre sprei, i, kain kain tirai tirai jende jendela, la, kain kain celan celana a pria, pria, jas jas dan dan seba sebaga gainy inya. a. Perkembangan teknologi perajutan menunjukkan bahwa beberapa jenis kain rajut pakan pun saat ini, terutama kain rajut pakan rangkap, telah dapat dipakai sebagai bahan bahan celana, celana, jas dan sebagainy sebagainya a setelah setelah perkemb perkembanga angan n yang yang cukup cukup pesat pesat di bidang serat-serat buatan dan di bidang penyempurnaan penyempurnaan tekstil.
7
BAB II BAHAN YANG DIPERLUKAN
A. BENANG RAJUT 1. Persyaratan Persyaratan Untuk Untuk Benang Benang Rajut Persyaratan untuk benang rajut, pada dasarnya di tentukan oleh dua faktor yaitu mesin yang akan digunakan dan tujuan penggunaan kain. Faktor Faktor mesin mesin berkaita berkaitan n dengan dengan persyara persyaratan tan benang benang tersebu tersebutt harus harus dapat dapat diproses dan diolah pada mesin rajut dan memberikan hasil kain yang baik. Faktor tujuan penggunaan kain maksudnya adalah bahwa benang yang digunakan dan kain yang dihasilkan harus dapat digunakan dan memberikan kepuasan baik ditinjau dari segi segi teknis teknis maupun maupun ekonomis ekonomis.. Dengan Dengan kemajua kemajuan n teknolog teknologii yang dicapai dicapai saat saat ini terlihat bahwa pada penentuan tujuan pemakaian kain makin terjadi spesialisasi. spesialisasi. Hal ini dapa dapatt terja terjadi di kare karena na adan adanya ya perke perkemba mbang ngan an di bida bidang ng serat serat yang yang mamp mampu u menjawab menjawab kebutuhan-kebutuhan kebutuhan-kebutuhan tersebut. Sebagai contohnya adalah serat-serat buatan yang daya serapnya terhadap air sangat sangat rendah rendah,, cukup cukup baik baik untuk untuk daerah daerah dingin. dingin. Serat-se Serat-serat rat tersebu tersebutt banyak banyak digunak digunakan an di daerah-d daerah-daer aerah ah dingin dingin sebaga sebagaii bahan bahan pakaian pakaian yang dihasilka dihasilkan n dari dari benang filamen yang diolah pada mesin rajut lusi, sedangkan untuk mendapatkan pakaian-pa pakaian-pakaia kaian n hangat hangat dari serat serat buatan buatan digunak digunakan an benang benang-bena -benang ng texturizing yang yang diol diolah ah pada pada mesi mesin n raju rajutt paka pakan. n. Pada Pada
fakt faktor or
pros proses es
dan dan
mesi mesin n
dala dalam m
hubungannya hubungannya dengan sifat-sifat benang yang diperlukan, maka sifat yang diperlukan diperlukan adalah : 1) Benang harus harus lembut, lembut, lentur dan tidak tidak kaku 2) Koefisien pergeseran pergeseran antara benang benang dan logam harus serendah serendah mungkin Pers Persya yara rata tan n
dipe iperlu rlukan kannya nya
ben benang ang
lem lembut,
karena
pada
proses oses
pemb pembent entuka ukan n jerat jeratan, an, bena benang ng akan akan meng mengala alami mi tekuk tekukan an secar secara a terus terus mener menerus us sehingga apabila benangnya kaku, maka kemungkinan untuk putus akan lebih besar. Di dalam praktiknya, untuk mendapatkan benang yang lembut pada benang pintal, diperlukan diperlukan serat yang lebih panjang dan twist (antihan twist (antihan /gintiran) /gintiran) yang yang kecil. Sebagai Sebagai gambaran perbandingan, perbandingan, yaitu : Twist per inci = k . √ Ne Ne1 Dimana :
K adalah nilai koefisien Ne1 adalah nomor benang
untuk benang lusi, k = 4,00 - 4,75 untuk benang pakan, k = 3.50 - 4,00
8
untuk benang rajut, k = 2,75 – 3,25
STITCH DASAR.gif
stitch-1.gif
TINGGI STITCH.gif
Untuk benang-benang filament atau texturized , biasanya ditambahkan bahan kimia khusus (anti (anti static agent ) yang akan mengurangi kekakuan dan atau muatan listrik statis dari benang tersebut. Koefis Koefisien ien perg pergese eseran ran antar antara a bena benang ng dan logam logam harus harus sekec sekecilil mung mungkin kin karena di dalam proses pembentukan jeratan, benang secara terus menerus akan bersentu bersentuhan han dengan dengan logam, logam, misaln misalnya ya jarum jarum atau bagian lain dari mesin. Karena Karena benang benang dalam dalam persent persentuhan uhan tadi juga juga bergerak/ bergerak/ditar ditarik, ik, maka maka pada benang timbul timbul tega tegang ngan an seba sebaga gaii akib akibat at perg perges eser eran an deng dengan an loga logam. m. Maki Makin n ting tinggi gi koef koefis isie ien n pergeseran antara keduanya makin tinggi pula tegangan benang. Apabila besarnya teganga tegangan n ini melampaui melampaui kekuatan kekuatan per helai helai benang benang,, maka maka benang benang akan akan putus. putus. Untuk mengurangi koefisien pergeseran ini biasanya dilakukan dengan memberi lilin pada benang. Disam Disampin ping g syara syarat-sy t-syara aratt diatas diatas maka maka khusus khusus untuk untuk serat serat-se -serat rat buata buatan, n, pergeseran dengan logam dapat menimbulkan listrik statis yang akan mempersulit proses. Karenan itu pada umumnya benang-benang yang berasal dari serat buatan diberi pula bahan-bahan pembantu anti listrik statis.
2. Jenis Serat Untuk Untuk Benang Rajut Saat Saat ini benang-bena benang-benang ng rajut rajut dibuat dibuat dari dari hampir hampir semua semua jenis jenis serat, serat, baik baik sebagai benang spun, filament ataupun filament ataupun texturized. Pada mesin rajut pakan umumnya menggunakan menggunakan benang kapas, wool, rayon, polyeste polyester, r, polypro polypropile pilena, na, polyamid polyamida, a, dan polyacr polyacrylic ylic serta serta menggu menggunaka nakan n benang benang-benang texturized , texturized , misalnya Agilon Orion, Ban-lom, Kelanca, Taslan dan lain-lain, lain-lain, sedangkan untuk benang filamen jarang digunakan pada mesin rajut pakan. Pada mesin rajut lusi umumnya menggunakan benang-benang filament , dan sangat jarang benang-benang texturized.
3. Jenis Benang Benang yang digunakan digunakan biasanya adalah benang benang tunggal, rangkap dan gintir dan hal ini disesuaikan dengan kebutuhan proses akhir kain jadinya ( final product ). ).
9
B. MESIN 1. Klasifikasi Mesin Rajut Secara skematis klasifikasi mesin rajut adalah sebagai berikut :
BUNDAR
KAOS KAKI
DATAR
LUSI
GERAK JARUM SECARA INDIVIDU (PAKAN)
MESIN RAJUT
GERAK JARUM SECARA KELOMPOK
STRAIGHT BAR
LOOP WHEEL
Gambar 7. Klasifikasi Mesin Rajut Berdasark Berdasarkan an arah deretan jeratann jeratannya ya , mesin mesin rajut rajut pakan pakan terbagi terbagi menjadi menjadi:: a. Mesin Rajut Pakan Mesin Rajut Pakan adalah mesin rajut yang dalam pembentukan jeratannya jalannya benang benang searah dengan dengan lebar kain (arah (arah horizontal). horizontal). Mesin Rajut Pakan Pakan ini dapat dikelompokkan menjadi Mesin Rajut Datar, Mesin Rajut Kaos Kaki dan Mesin Rajut Bundar. Berdasarkan posisi jarum-jarumnya, jarum-jarumnya, mesin rajut pakan terbagi menjadi : - Mesin Rajut Datar Mesin Rajut Datar, adalah mesin rajut yang mempunyai bak jarum ( needle bed ) berbentuk datar atau horizontal. Mesin Rajut Datar ini terbagi menjadi Mesin Rajut Rajut Datar Datar Single Bed Bed dan Mesin Mesin Raju Rajutt Datar Datar Double Double Bed , atau atau lebi lebih h dike dikena nall dengan istilah V-Bed karena bentuknya mirip dengan huruf V terbalik. Mesin Rajut Datar Single Bed Manual dan Mesin Rajut Datar Double Bed Manual serta contoh produknya dapat dilihat pada Gambar 8 dan 9.
10
Mesin Rajut Datar Single Datar Single Bed
Contoh Kain
Gambar 8. Mesin Rajut Datar Single Datar Single Bed Manual Bed Manual dan Contoh Produknya PROSES MERAJUT-MOEK.flv
Mesin Rajut Datar V-Bed Datar V-Bed Contoh Kain Gambar 9. Mesin Rajut Datar VDatar V- Bed Manual Bed Manual dan Contoh Produknya 11617.mpg
V-BED PINDAH JERATAN.mpg
Dalam perkembangannya, Mesin Rajut Datar Double Bed (V-Bed) mengalami kemajuan yang sangat pesat hingga saat ini, yang ditandai dengan adanya Mesin Rajut Datar Komputerisasi dengan desain-desain yang lebih bervariasi. Mesin Rajut Datar Komputerisasi dan contoh produknya dapat dilihat pada Gambar 10.
Mesin Rajut Datar V-Bed Datar V-Bed K Komputerisasi
Contoh Produk
Gambar 10. Mesin Rajut Datar Datar V-Bed V-Bed Komputerisasi Komputerisasi
11
Selain pakaian, pakaian, produk lain yang dihasilkan oleh Mesin Rajut Datar adalah :
Syal
topi
tas
Gambar 11. Contoh Produk Lainnya Lainnya dari Mesin Mesin Rajut Datar Datar
- Mesin Rajut Bundar Mesin Mesin Raju Rajutt Bund Bundar ar terdir terdirii dari dari Mesin Mesin Raju Rajutt Kaos Kaos Kaki Kaki dan dan Mesi Mesin n Rajut Rajut Bundar. Mesin Rajut Rajut Kaos Kaki Kaki adalah mesin rajut yang yang memiliki bak bak jarum (needle ( needle bed ) berbentuk bundar yang khusus digunakan untuk membuat kaos kaki. Ukuran diameter silindernya adalah sesuai ukuran kaki, serta dilengkapi dengan peralatanperalatan khusus untuk membuat tumit dan Iain-lain. Mesin Rajut Kaos Kaki manual dapat dilihat pada Gambar 12, sedangkan Mesin Rajut Kaos Kaki Komputer dapat dilihat pada Gambar 13.
Mesin Rajut Ka Kaos Kaki Manual
Contoh Produk Kaos Kaki
Gambar 12. 12. Mesin Rajut Rajut Kaos Kaki Manual Manual dan Contoh Produknya Produknya MESIN KAOS KAKI MANUAL-MOEK-M6.mpg
12
Mesin Rajut Kaos Kaki Komputer
Contoh produk
Gambar 13 . Mesin Rajut Rajut Kaos Kaki Kaki Komputer 11615.mpg
Mesin Mesin Rajut Rajut Bund Bundar ar adalah adalah mesin mesin rajut rajut yang yang memi memilik likii bak bak jaru jarum m ( needle cylinder ) berbentuk bundar yang tersedia dalam berbagai ukuran diameter. Mesin rajut bundar ini dapat dikelompokkan menjadi :
-
Mesin Rajut Single Jersey , memiliki satu needle cylinder (Gambar 14)
-
Mesin Rajut Double Jersey , memilik memilikii dua tempat keduduka kedudukan n jarum, jarum, yaitu yaitu needle cylinder dan cylinder dan needle dial. Adapun mesin rajut ini dapat dibagi menjadi :
•
Mesin Rajut Rib (Gambar 15)
•
Mesin Rajut Interlock (Gambar Interlock (Gambar 16)
Mesin Raju ajut Bundar
Diag iagram ram Proses oses Pla Plain
Conto ontoh h Baju Jadi
Gambar 14. Mesin, Anyaman, dan Contoh Kain Rajut Single Jersey Jersey 11615.mpg
13
Mesin Rajut Ri Rib
Diagram Proses Rajut
Contoh Baju Jadi
Rib Gambar 15. Mesin, Anyaman, dan Contoh Kain Rajut Bundar Rib 11614.mpg 05. Rib Gating.flv - MOEK.flv
Mesin Rajut Bundar
Diagram Proses
Contoh Baju Jadi
Interlock Gambar 16. Mesin, Anyaman dan Contoh Kain Rajut Interlock 06. Interlock Gating.flv - MOEK.flv
Mesin Rajut Bundar Seamless
Contoh Kain Jadi
Gambar 17 . Mesin Mesin Rajut Bundar Bundar Jacquard Jacquard Seamless b. Mesin Rajut Lusi
14
Mesin Rajut Lusi adalah mesin rajut dimana dalam pembentukan jeratannya, jalannya benang searah dengan panjang kain. Pada mesin rajut lusi, blok-blok yang berisi berisi jarum jarum (masing (masing-mas -masing ing blok berisi berisi beberap beberapa a jarum) jarum) diletak diletakkan kan pada suatu suatu batang yang disebut "needle bar” . Dengan perantaraan sistem tertentu maka batang ini bergerak naik dan turun, sehingga pada mesin rajut lusi semua jarum bekerjanya adalah bersamaan. Berbeda dengan mesin rajut pakan istilah loop yang digunakan, sedangkan pada mesin rajut lusi istilah lap yang digunakan.Mengapa digunakan.Mengapa disebut lap, lap, kare karena na ”guid guide e bar bar ” meng mengita itari ri jarum jarum samb sambilil memba membawa wa bena benang ng agar agar terbe terbentu ntuk k lengkung jeratan (loop ( loop)) dan bentuk loop ini bisa open atau closed . open closed lap.docx Berdasarkan klasifikasi klasifikasi mesin secara umum, umum, maka Mesin Rajut Rajut Lusi (MRL) terbagi menjadi: - Mesin Rajut Lusi Raschel (Gambar 18) - Mesin Rajut Lusi Tricot (Gambar Tricot (Gambar 19) - Mesin Rajut Lusi Jacquard (Gambar Jacquard (Gambar 20)
Gambar Mesin Rajut Raschel
Contoh kain
Gambar 18. Mesin Rajut Rajut Rachel dan Contoh Contoh Kainnya PRINSIP RASCHEL.mpg
Gambar Mesin Rajut Tricot
Contoh kain
Gambar 19. Mesin Rajut Tricot dan Contoh Kainnya 13613.mpg
15
Gambar Mesin Rajut Lusi Jacquard
Contoh Kain Jadi
Gambar 20. Mesin Rajut Lusi Jacquard dan Contoh Kainnya ANIMATION\jacquard.rm
Adapun contoh produk Mesin Rajut Lusi yang banyak ditemukan sehari-hari adalah sebagai sebagai berikut :
Pembungkus Pembungkus buah
Spacer pada jok mobil
Renda
Gambar 21. Contoh Pengembangan Produk Dari Mesin Rajut Lusi 11621.mpg
2. Peralatan-peralatan Peralatan-peralatan pada pada mesin rajut secara umum Sejak diketemukannya diketemukannya mesin rajut yang pertama oleh William Lee pada abad ke XVI di Inggris, Inggris, perkemb perkembang angan an mesin mesin rajut rajut mengala mengalami mi kemajua kemajuan n yang yang sangat sangat pesat. pesat. Namun Namun demikia demikian n sebaga sebagaii unsur unsur utama utama pemben pembentukan tukan jeratan jeratan tetap tetap adalah adalah jarum. Seperti Seperti telah telah dikemuk dikemukakan akan sebelum sebelumnya, nya, pada mulanya mulanya pekerja pekerjaan an merajut merajut dilakukan dengan alat-alat sederhana. Sekalipun sampai saat ini alat-alat tersebut masi masih h teta tetap p dig digunak unakan an,, namu namun n hany hanya a untu untuk k kera keraji jina nan n tang tangan an saja saja.. Seja Sejak k ditemukannya mesin rajut maka orang umumnya mempergunakan alat pembentuk jeratan yang disebut disebut jarum.
16
Gambar 22. Jenis Jarum Rajut
Beberapa jenis jarum yang sering digunakan digunakan yaitu diantaranya : -
Jarum janggut (beard ( beard needle) needle )
-
Jarum lidah (latch needle) needle )
-
Jarum gabung (compound needle) needle )
-
jarum kepala ganda (link-link needle) needle )
-
jarum lancip (untuk non woven) Selain jarum, dengan sendirinya dibutuhkan pula peralatan-peralatan lain dan
pada umumnya ialah : a.
Tem Tempat pat ke kedudu duduka kan n ata atau u mel melun uncu curn rnya ya jaru jarumm-ja jaru rum m ( Needle-Bed )
b.
Peralatan yang menggerakkan ja jarum
c.
Peralatan yang menyuap benang
d.
Pera Perala lata tan n yan yang g men menar arik ik atau atau mend mendor oron ong g jera jerata tan n yan yang g ter terja jadi di
e.
Peralatan penggulung kain
f.
Tempat kedudukan benang-be -benang
Umumnya mesin-mesin rajut dewasa ini dilengkapi pula dengan peralatanperalata peralatan n otomatis otomatis misalny misalnya a peralata peralatan n otomatis otomatis untuk untuk benang benang putus, putus, tegang tegangan an benang, benang, pelumasan pelumasan mesin dan Iain-lain, sedangkan untuk mesin-mesin yang mampu mengha menghasilka silkan n kain bercora bercorak k dileng dilengkapi kapi pula dengan dengan peralat peralatan-pe an-perala ralatan tan khusus khusus untuk membuat corak.
a. Tempat Kedudukan dan Bergeraknya Jarum (Needle-Bed ( Needle-Bed ) Pada Pada mesin mesin rajut rajut paka pakan n umumn umumnya ya alat alat ini ini meru merupak pakan an plat plat logam logam yang yang mempunyai alur. Didalam alur inilah jarum diletakkan dan dapat bergerak lurus maju mundur atau naik turun. Jumlah alur setiap centimeter atau setiap inchi menentukan kehalusan dari mesin. Ini biasanya dinyatakan dalam jumlah jarum per inci atau per centimeter.
17
Pada mesin rajut pakan tertentu, misalnya mesin rajut bundar Tompkins, alur ini tidak tidak dike dikenal nal seba sebab b jarum jarum selal selalu u diam diam dan dan jarum jarum ini ini seca secara ra bersa bersama ma-sam -sama a (sejumlah beberapa beberapa batang) diletakkan pada suatu blok. Jika pada mesin rajut pakan yang memakai memakai alur, kehalusan kehalusan mesin sudah tertentu, tertentu, maka pada mesin Tompkins Tompkins keha kehalu lusa san n mesi mesin n sela selalu lu dapa dapatt diru diruba bah h deng dengan an meru meruba bah h juml jumlah ah jaru jarum m yang yang diletakkan pada blok jarum. Bak jarum pada Mesin Rajut Datar dan bak jarum pada Mesin Rajut Bundar dapat dilihat pada gambar 23.
Bak Ja Jarum rum Pa Pada Mesin sin Raj Raju ut Da Datar tar Bak Ja Jarum rum Pa Pada Me Mesin Rajut jut Bu Bundar Gambar 23. Bak Jarum Pada Mesin Rajut Datar dan Bundar Pada mesin rajut lusi jarum-jarum terletak pada blok-blok dan selanjutnya blok-blo blok-blok k ini diletakka diletakkan n pada pada suatu batang yang yang bergera bergerak k naik naik dan turun secara secara bersama-sama. b. Peralatan Yang Menggerakkan Jarum Pada mesin rajut pakan yang jarumnya bergerak naik dan turun atau maju dan mundur dalam membentuk jeratan, gerakan jarum disebabkan oleh "cam" yang mendorong jarum melalui kontak dengan kaki jarum. Banyak nama yang diberikan pada cam sesuai dengan fungsinya tetapi dua macam cam yang paling perlu ialah cam yang mendorong mendorong jarum naik/maju biasanya disebut "raising cam" dan cam" dan cam yang mendorong jarum turun/mundur, biasanya disebut “stitch cam".
Gambar 24. Diagram Raising Cam dan Stitch Cam dan Contoh Cam Track Pada Mesin Rajut Bundar 11611.mpg
18
Pada mesin rajut lusi, jarum bergerak naik secara bersama-sama dan tidak satu per satu seperti halnya pada mesin rajut pakan, sehingga lebih mudah dalam peng pengatu aturan ranny nya a dan dan biasa biasanya nya deng dengan an meng menggu gunak nakan an pera peranta ntaraa raan n
cam cam atau atau
eksentrik.
c. Peralatan Penyuap Benang Pada mesin mesin rajut rajut pakan pakan peralatan peralatan ini
merupak merupakan an
satu
logam logam yang yang
memiliki memiliki lubang, lubang, tempat tempat yang yang dilewati dilewati benang benang sebelum sebelum dijerat dijerat oleh oleh jarum. jarum. Letak Letak peralatan ini berada dekat jarum, sehingga setiap jarum yang bekerja melewatinya, dapat dapat mengam mengambil bil benang benang tersebut tersebut.. Jumlah Jumlah penyuap penyuap benang ini antara antara 1 sampai sampai dengan 110, tergantung dari tipe mesinnya. Pada mesin rajut lusi, lusi, penyuap penyuap benang benang ini berupa suatu plat logam logam yang yang berluban berlubang, g, tempat tempat benang benang dilewatk dilewatkan. an. Penyuap Penyuap ini jumlahn jumlahnya ya adalah adalah sebanyak sebanyak jumlah jarum dan masing-masing masing-masing penyuap penyuap membawa sehelai benang dan akan bergerak mengelilingi dan menyuapkannya ke masing-masing jarum. Jadi penyuap ini harus cukup tipis untuk lewat diantara dua buah jarum.
Penyuap Benang dengan Irotape Pada
Penyuap Benang Pada
Mesin Rajut Bundar Mesin Rajut Lusi Gambar 25. Peralatan Penyuap Benang Pada Mesin Rajut
d. Peralatan Yang Yang Menarik Atau Atau Mendorong Jeratan Yang Terbentuk Pada mesin-mesin yang sederhana jeratan yang baru terjadi akan ditarik oleh tegangan yang terjadi karena adanya pemberat, Cara lain ialah dengan perantaraan roda-roda gigi yang akan menarik setiap terjadinya jeratan baru. Cara yang paling baik ialah dengan peralatan "sinker" yang akan mendorong setiap jeratan yang baru terjadi. Sinker ini terletak diantara dua buah jarum sehingga sehingga jumlah sinker sinker sama dengan jumlah jumlah jarum.
19
Gambar 26. Prinsip Kerja Sinker dan Contoh-Contoh Sinker 11615.mpg SINGLE KNIT DAN SINKER HORIZONTAL.mpg
e. Peralatan Penggulung Kain Pada beberapa mesin rajut pakan misalnya mesin rajut kaos kaki atau mesin rajut datar, kain yang dihasilkan tidak digulung namun dibiarkan menumpuk dibawah mesin, yang penting ialah bahwa ada tegangan yang tetap dan cukup besar untuk selalu menarik kain yang baru terbentuk. Pada mesin-mesin lainnya terutama peda mesin rajut lusi kain yang telah dihasilkan digulung pada suatu rol yang bekerja dengan perantaraan roda-roda gigi.
Penggulung Kain di M. Rajut Bundar
Penggulung Kain di M. Rajut Lusi
Gambar 27. Peralatan Penggulung Kain
f. Tempat Tempat Kedudukan Kedudukan Benang-Benang Benang-Benang Pada mesin rajut pakan, benang yang akan diproses, digulung dalam kelos yang terbuat dari kertas, kayu atau plastik. Kelosan ini umumnya diletakkan secara vertikal pada bagian atas mesin. Pada beberapa beberapa mesin tertentu misalnya mesin rajut kaos kaki dan mesin rajut datar, kelosan benang ini diletakkan diatas mesin namun adapula yang kelos benangnya diletakkan di bawah mesin. Jumlah kelos benang ini ialah sebanyak jumlah penyuap (feeder ( feeder ). ). Pada mesin rajut lusi, benang yang diolah digulung pada suatu beam lusi. Biasanya Biasanya seluruh seluruh benang benang yang yang diperluk diperlukan an tidak tidak digulun digulung g pada satu beam beam tetapi tetapi dibagi pada beberapa beam lusi ini diletakkan pada bagian belakang dari mesin.
20
3. Hubungan Antara Antara Kehalusan Mesin Mesin dan Benang Benang Rajut Pada mesin rajut tidak ada pembatasan mengenai besar kecilnya (diameter) benang yang digunakan, selama benang tersebut masih cukup kuat untuk diproses, dan tidak ada hubungan yang mutlak antara kehalusan mesin dan ukuran benang yang digunak digunakan. an. Hal Hal ini berbeda berbeda-bed -beda a untuk untuk jarum jarum yang berbeda, berbeda, karakteri karakteristik stik jeratan, konstruksi konstruksi mesin, jenis kain dan Iain-lain. Umumnya setiap pembuat pembuat mesin akan memberikan rekomendasi, misalnya untuk mesin rajut bundar keluaran pabrik "Supreme "Supreme"" mereka mereka mengan menganjurka jurkan n bahwa bahwa nomor nomor benang benang kapas kapas yang digunak digunakan an (Ne1) = kehalusan mesin (cut). Selain itu rumus-rumus dibawah ini secara umum dapat digunakan : 2
mesin rajut bundar plain, Ne1 benang
cut =
6 2
mesin rajut bundar Rib, untuk Rib 1x1 Ne1 benang
cut =
6 2
untuk Rib 2x2 Ne1 benang
cut =
8 2
mesin rajut rajut bundar kaos kaos kaki untuk untuk plain Ne1 benang
cut =
20
2
mesin rajut datar Ne 1 benang
cut =
14
BAB III PROSES
Karena kain rajut dibentuk oleh jeratan-jeratan maka letak benang tidaklah lurus lurus seper seperti ti benan benang-b g-ben enan ang g pada pada kain kain tenun tenun,, tetap tetapii merup merupak akan an leng lengkun kunga gann-
21
lengkungan lengkungan yang membentuk membentuk jeratan benang (yarn ( yarn loop). Pada pembentukan jeratan dapat dapat terja terjadi di secar secara a satu satu arah arah atau atau bolak bolak-ba -balik lik dan dan untuk untuk ini ini sebag sebagai ai contoh contoh pembentukan pembentukan jeratan selalu searah terjadi pada rajut bundar, sedangkan sedangkan yang bolakbalik terjadi pada mesin rajut datar. Secara umum proses pembentukan jeratan ini dapat dibedakan 2 (dua) macam, yaitu kain rajut pakan ( weft knitted fabric ) dan kain rajut lusi (warp (warp knitted fabric ). ). Pada kain rajut rajut pakan pakan seperti seperti yang terlihat terlihat pada Gambar Gambar 3 pemben pembentukan tukan jeratan terjadi berturut-turut berturut-turut ke arah lebar kain (sama dengan arah pakan pada kain tenun) dan ini dimulai dengan jarum pertama dan seterusnya bertahap kearah lebar kain, sedangkan pada pembentukan jeratan rajut lusi terjadi secara berkelompok. Seperti pada proses pertenunan, proses perajutan juga memerlukan proses persi persiapa apan. n. Untuk Untuk lebih lebih jelasn jelasnya ya prose proses s persi persiap apan an terse tersebu butt dapa dapatt dilih dilihat at pada pada Gambar 28 berikut ini.
Bahan Baku RAJUT PAKAN
RAJUT LUSI
Pengelosan
Pengelosan
Perangkapan
Perangkapan
Penggintiran
Penggintiran
Pemantapan Penghanian
Pemantapan
Pencucukan
Perajutan Gambar 28. Gambar Diagram Proses Pembuatan Kain Rajut Rajut
1. Proses Persiapan Pros Proses es pers persia iapa pan n yang yang pert pertam ama a dila dilaku kuka kan n yait yaitu u pros proses es peng pengel elos osan an.. Pengelosa Pengelosan n adalah adalah proses proses penggu penggulung lungan an benang benang dari bentuk bentuk gulung gulungan an cones menjadi menjadi bentuk bentuk gulung gulungan an bobbin silinde silinderr ataupun ataupun sebalikn sebaliknya ya sesuai sesuai kebutuh kebutuhan. an. Proses Proses perang perangkapa kapan n adalah adalah proses proses pengga penggabung bungan an beberap beberapa a gulung gulungan an benang benang menjadi menjadi satu gulung gulungan an benang benang.. Proses Proses penggi penggintira ntiran n adalah adalah proses proses pemberia pemberian n antihan (twist (twist ) pada benang.
22
Proses Proses
peran perangk gkapa apan n dan dan peng penggin gintir tiran an dapa dapatt dilih dilihat at pada pada gamb gambar ar dan dan
animasi berikut ini:
ANIMATION\dt_basic.swf
A NIMATION\dt_directwist1.swf
Gambar 29. Proses Perangkapan dan Penggintiran Sepe Sepert rtii pada pada pros proses es pert perten enun unan an,, pros proses es pada pada Mesi Mesin n Raju Rajutt Lusi Lusi ini ini menggunakan gulungan benang berbentuk beam. Oleh sebab itu diperlukan proses persiapan yaitu proses penghanian (warping ( warping process) process ) untuk menggulung benang ke dalam bentuk beam (Gambar 26).
Gambar 30. Mesin Hani Untuk Persiapan Beam Lusi
2. Prinsip Merajut 2.1. Rajut pakan Pada dasarnya knit, tuck, welt dan welt dan lubang merupakan hasil gabungan antara gerakan jarum dan penyuapan benang pada jarum tersebut. Apabila sebuah jarum seca secara ra teru terus s
mener enerus us berge ergera rak k
naik aik
turu turun n
menca encapa paii
posis osisii
tert tertin ingg ggii
dan dan
terendahnya, serta secara terus menerus disuapkan benang, maka akan terbentuk jeratan yang disebut "knit ". ". Seca Secara ra sede sederha rhana na dapa dapatt dika dikatak takan an bahw bahwa a jerat jeratan an knit_terjadi_apabila sebuah jarum dalam satu periode gerakan, mengambil benang baru dan melepaskan jeratan lama.
23
j j j j l l l l
J J3 4 J J 5 6 J J J J 3 2 7 8 1
Gambar 31. Gambar Jeratan Jeratan dan Proses Proses Pembentukan Jeratan Jeratan Knit 03. Knit Tuck Float.flv - MOEK.flv
Tuck terjadi Tuck terjadi apabila sebuah jarum dapat mengambil benang baru tetapi tidak dapat dapat melep melepask askan an jerat jeratan an lama lama yang yang telah telah terbe terbentu ntuk k sebelu sebelumn mnya. ya. Gamb Gambar ar 30 menunjukkan bagaimana terjadinya tuck tersebut.
Gambar 32. Gambar Jeratan dan Proses Pembentukan Jeratan Tuck
Welt (float) terjadi apabila suatu jarum menahan jeratan lama, tetapi tidak naik mengambil benang baru
Gambar 33. Gambar Jeratan dan Proses Pembentukan Pembentukan Jeratan Welt
Seperti Seperti telah telah diuraika diuraikan n sebelumn sebelumnya ya bahwa bahwa kain kain rajut rajut dibedak dibedakan an atas atas kain rajut rajut lusi lusi dan kain kain rajut rajut paka pakan. n. Ini Ini sesua sesuaii deng dengan an arah arah pemb pembent entuka ukan n jerat jeratan an- jeratannya. jeratannya. Khusus untuk kain rajut rajut pakan dapat dapat dibedakan atas atas menjadi: menjadi:
24
Kain Rajut Pakan
Kain Rajut Single Knit
Bercorak
Kain Rajut Double Knit
Tanpa Corak
Tanpa Corak
Bercorak
Gambar 34. Klasifikasi Kain Rajut Pakan
Kain rajut single knit adalah knit adalah kain rajut yang dibentuk oleh sepihak jarum. Kain rajut double knit adalah kain rajut yang dibentuk oleh sepasang (dua pihak) jarum yang yang letak letaknya nya saling saling berha berhadap dapan an dan biasa biasa diseb disebut ut kain kain rajut rajut Rib.. Rib.. Kain Kain rajut rajut Interlock adalah adalah kain kain rajut rajut double double Rib dimana dimana pada pada kedua kedua permuka permukaanny annya a akan akan terlihat terlihat jeratan jeratan kanan. kanan. Kain Kain rajut rajut Rib adalah adalah kain kain rajut rajut double double knit dimana pada permukaannya terlihat berganti-ganti wales yang terdiri dari jeratan kiri dan jeratan kanan kanan.. Apab Apabila ila perg pergant antian ian wale wale terse tersebut but 1 kiri kiri 1 kanan kanan,. ,. maka maka diseb disebut ut rib 1x1. 1x1. Apabila 1 kiri 2 kanan disebut 1x2, apabila 2 kiri 2 kanan
disebut 2x2 dan
seterusnya.
(a)
(b)
(c)
Taken from : www.mini knitting stuff.com
Gambar 35. (a) (a) Diagram Jeratan Kain Rajut Polos (Plain) (b) Diagram Jeratan Kain Rajut Rib 1X1 (c ) Diagram Jeratan Kain Rajut Interlock
25
2.1. Rajut lusi - Diagram jeratan rajut rajut lusi Berikut ini merupakan contoh tampilan diagram jeratan rajut lusi.
Gambar 36. Diagram Jeratan Rajut Lusi
- Proses pembentukan jeratan Pembentukan Pembentukan jeratan pada proses rajut lusi secara umum dapat dibagi 4 (empat) tahap, yaitu : ke-1) - Ayun (Swing ke-1)
-
Geser depan jarum (Underlap)/ U
- Ayun (Swing ke-2 -
Geser di belakang jarum (Overlap)/ O
Gambar 37. Pembentukan Jeratan Rajut Lusi Berikut ini merupakan 5 (lima) variasi lapping diagram yang cukup penting untuk diketahui sebagai dasar pembuatan desain pada mesin rajut lusi (MRL).
26
-
Gerak guide bar
-
5 (lima) variasi dasar lapping
27
28
(d)
Gambar 38. Lima Variasi Dasar Gerak Guide Bar
29
BAB IV INOVASI PRODUK
Berbaga Berbagaii inovasi inovasi telah telah dilakuk dilakukan an dalam dalam pengem pengembang bangan an produk produk perajuta perajutan n dewasa dewasa ini, ini, baik menggunak menggunakan an mesin mesin sederhan sederhana a maupun maupun mesin mesin modern modern.. Hal Hal ini sanga sangatt meng mengede edepa panka nkan n kreati kreatifit fitas as,, dan peng pengua uasaa saan n teknol teknolog ogii
prose proses s dalam dalam
pembuatannya. Beberapa contoh inovasi produk perajutan antara lain adalah :
1. Pembuatan Kain Non Sandang Dengan Metode Sisipan Secar Secara a umum umum metod metoda a pemb pembua uatan tan kain kain rajut rajut sisipa sisipan n yang yang digu diguna nakan kan dalam dalam teknolog teknologii perajuta perajutan n adalah adalah kain rajut rajut dengan dengan posisi posisi sisipan sisipan yang terikat dengan jeratan dasar. Namun metoda yang digunakan adalah pembuatan kain rajut dengan sisipan yang tidak terikat dengan benang jeratan dasar. Mesin yang digunakan adalah Mesin Rajut Datar V-Bed yang menggunakan sistem manual. Untuk lebih jelasnya posisi sisipan pada proses merajut dapat dilihat seperti pada Gambar 34 berikut ini. Jeratan sisipan
Gambar 36. 36. Posisi Sisipan Dalam Dalam Kain Rajut Rajut
30
Berikut Berikut ini ditampil ditampilkan kan beberap beberapa a hasil hasil pembuat pembuatan an table table mat mat dengan metode sisipan :
motif geser (racking (racking )
motif pindah jeratan
motif rib polos
Gambar 37. Contoh Produk Menggunakan Menggunakan Metode Sisipan
2. Pembuatan Kain Rajut Fully Fashioned Kain fully fashioned adalah kain rajut tanpa sambungan yang dihasilkan oleh mesin rajut yang tidak memerlukan proses pemolaan dan penjahitan, sehingga hasil dari Mesin Rajut Fully Fashioned ini sudah berupa pakaian jadi siap pakai. Hal ini dapat dilakukan karena menggunakan mesin rajut yang dilengkapi dengan program software dimana desain dan bentuk produk yang akan dibuat dapat diatur sesuai sesuai pesanan.
Gambar 38. Contoh Produk Kain Rajut Fully Fashioned (whole garment)
31
BAB V PENILAIAN BAHAN BAKU DAN PRODUK
Penilaian bahan baku dalam hal ini benang, dapat dilakukan sebelum proses perajuta perajutan n dilakuka dilakukan. n. Hal ini bertuju bertujuan an untuk untuk meminim meminimalis alisir ir terjadin terjadinya ya cacat cacat kain karena perbedan benang. Caranya adalah dengan mengambil beberapa contoh benang dari lot yang sama, kemudian diproses rajut dengan menggunakan menggunakan Mesin Rajut Mesdan Lab Dye Scanner . Kain yang dihasilkan dilanjutkan ke proses pencelupan untuk kemudian dinilai kerataannya. Dengan adanya proses ini, maka bahan baku yang tidak sesuai dapat segera dipisahkan, dipisahkan, dapat menghindari terjadinya cacat seperti kain belang, dan mengurangi mengurangi waste kain karena cacat tersebut.
32
Gambar 37. Mesin Mesdan Lab Dye Scanner
Penilaian produk produk dapat dilakukan dilakukan melalui melalui pemeriksaan pemeriksaan fisik pada kain rajut rajut yang dihasilkan. Pada industri yang berskala besar, penilaian kualitas kain dilakukan dengan cara pemeriksaan terhadap cacat kain dengan standard penilaian tertentu dengan menggunakan meja Inspecting yang dapat dilihat pada Gambar 38 berikut ini.
Gambar 38. Pemeriksaan di Meja Inspecting
Pengujian Pengujian kain rajut, dilakukan untuk menilai sifat-sifat dari kain rajut tersebut. Hal-hal yang diuji umumnya sebagai berikut :
a. Konstr Konstruks uksii kain kain raju rajutt (cours (course/i e/inci nci dan wale wale/in /inci) ci),, denga dengan n meng menggun gunaka akan n standard SNI 08-0458-1989 ( SNI 08-0458-1989 08-0458-1989)) b. Kekuatan jebol cara diafragma (SNI 08-0285-1998 ) c. Perubahan warna karena pencucian ( SNI 08-0285-1998) ( SNI 08-0287-1996 08-0287-1996)) d. Perubahan warna terhadap keringat (SNI ( SNI 08-0288-1989) 08-0288-1989 ) e. Perubahan warna terhadap gosokan (SNI
f.
Perubahan Perubahan warna terhadap cahaya (SNI ( SNI 08-0289-1989) 08-0289-1989 )
g. Perubahan dimensi dalam pencucian kain tenun dan rajut kecuali wol ( SNI 08-0293-1996 ) Karena sifat kain rajut yang kurang stabil, maka pengujian dan pengukuran dapat dapat dilakuka dilakukan n setelah setelah kain kain rajut rajut diprose diproses s relaksa relaksasi. si. Hal ini dimaksu dimaksudkan dkan agar agar keadaan kain relatif lebih stabil pada waktu pengukuran/pengujian.
33
DAFTAR PUSTAKA
1. Alamac American American Knits LLC, "Knitting Basics" , 2004 2. Karl Mayer , The Karl Mayer Guide To Technical Technical Textiles 3. Operation Manual of Santoni Seamless Circular Machine 4. Operation Manual of Brother Knitting Machine Mod 600/700 5.
Marjorie A. Taylor, “Technology “Technology of Textile Propertises”, Propertises ”, Forbes Publications Ltd, London, 1990
6. Moeliono M., “ Pengembangan Desain Rajut dan Model Kain Renda Mesin Rajut Datar Manual “, Laboratorium Perajutan Balai Besar Tekstil Bandung, 1988 Dermawati S., “ Pembuatan Kain Non Sandang 7. Moeliono M., Yusniar Siregar, Dermawati Deng Dengan an Meng Menggun gunaka akan n Metod Metode e Sisip Sisipan an Pada Pada Mesin Mesin Rajut Rajut Datar Datar V-Bed V-Bed ”, Arena Tekstil Tekstil Vol. 25/No.2 hal. hal. 57-64, Balai Besar Besar Tekstil Bandung, Bandung, 2010
8.
Moeliono M., “Diversifikasi Produk Fully Fashioned Kain Tenun-Rajut Bahan Rami dan Sutera” , Arena Tekstil Vol. 2/No.2 hal 52-62, Balai Besar Tekstil Bandung, 2006
9. Moeliono M., “Terminologi Rajut Pakan”, Laboratorium Perajutan Balai Besar Tekstil Bandung, 1998
34
10. Raz Samuel, “Flat Knitting Technology”, Universal Maschinenfabrik Dr Rudolf Schieber Flachstrickmaschinen, Flachstrickmaschinen, D-73641 Westhausen Westhausen Germany, 1993
11.
Spencer D. , “Knitting Technology”, Technology”, A Comprehensive Handbook and Practical Guide, Woodhead Publishing Ltd., Cambridge England 3, 2001
35