PANDUAN PERLINDUNGAN TERHADAP KEKERASAN FISIK, USIA LANJUT, PENDERITA CACAT,ANAK-ANAK DAN YANG BERISIKO DISAKITI
RSU GUNUNG SAWO TEMANGGUNG 2013
PANDUAN PERLINDUNGAN TERHADAP KEKERASAN FISIK, USIA LANJUT, PENDERITA CACAT,ANAK-ANAK DAN YANG BERISIKO DISAKITI A. PENGERTIAN
Kekerasan fisik adalah setiap tindakan yang disengaja atau penganiayaan secara langsung merusak integritas fisik maupun psikologis korban, ini mencakup antara lain memukul, menendang, menampar, mendorong, menggigit, mencubit, pelecehan seksual, dan lain-lain yang dilakukan baik oleh pasien, staf maupun oleh pengunjung. 2. Kekerasan psikologis termasuk ancaman fisik terhadap individu atau kelompok yang dapat mengakibatkan kerusakan pada fisik, mental, spiritual, moral atau sosial termasuk pelecehan secara verbal. 3. Menurut tkinson, tindak kekerasan adalah perilaku melukai orang lain, secara verbal !kata-kata yang sinis, memaki dan membentak" maupun fisik !melukai atau membunuh" atau merusak harta benda. #. Kekerasan merupakan tindakan agresi dan pelanggaran !penyiksaan, pemukulan, pemerkosaan, dan lain-lain" yang menyebabkan atau dimaksudkan untuk menyebabkan penderitaan atau menyakiti orang lain, dan hingga batas tertentu tindakan menyakiti binatang dapat dianggap sebagai kekerasan, tergantung pada situasi dan nilai-nilai sosial yang terkait dengan kekejaman terhadap binatang. $stilah %kekerasan& juga mengandung kecenderungan agresif untuk melakukan perilaku yang merusak. Kerusakan harta benda biasanya dianggap masalah kecil dibandingkan dengan kekerasan terhadap orang. 1.
B. TUJUAN
'ujuan dari perlindungan terhadap kekerasan fisik, usia lanjut, penderita cacat,anak-anak dan yang berisiko disakiti adalah melindungi kelompok pasien berisiko dari kekerasan fisik yang dialkuakn oleh pengunjung, staf rumah sakit dan pasien lain serta menjamin keselamatan kelompok pasien berisiko yang mendapat pelayanan di (umah )akit. *an juga buku panduan ini digunakan sebagai acuan bagi seluruh staf (umah )akit dalam melaksanakan pelayanan perlindungan pasien terhadap kekerasan fisik, usia lanjut, penderita, anank-anak dan yang berisiko disakiti. C. TATA LAKSANA
1. 'atalaksana dari perlindungan terhadap kekerasan fisik pada pasien sebagai berikut + a. etugas (umah )akit melakukan proses mengidentifikasi pasien berisiko melalui pengkajian secara terperinci. b. ila tindak kekerasan fisik dilakukan oleh pasien + eraat unit bertanggung jaab untuk mengamankan kondisi dan memanggil dokter medis untuk menilai kebutuhan fisik dan psikologis dan mengecualikan masalah medis p asien tersebut. c. ila tindak kekerasan dilakukan oleh anggota sataf rumah sakit + eraat unit bertanggung jaab menegur staf tersebut dan melaporkan insiden ke kepala bidang terkait untuk diproses lebih lanjut. d. ila tindak kekerasan dilakukan oleh pengunjung + )taf bertanggung jaab dan memiliki eenang untuk memutuskan diperbolehkan atau tidak pengunjung tersebut memasuki area (umah )akit. e. Monitoring di setiap lobi, koridor rumah sakit, unit raat inap, raat jalan maupun di lokasi terpencil atau terisolasi dengan pemasangan kamera //'0 ! /losed /ircuit 'elevision " yang terpantau oleh etugas Keamanan selama 2# ! dua puluh empat " jam terus menerus.
f. )etiap pengunjung rumah sakit selain keluarga pasien meliputi + tamu (), detailer, pengantar obat atau barang, dan lain-lain ajib melapor ke petugas informasi dan ajib memakai kartu 0isitor. g. emberlakuan jam berkunjung pasien + )etiap hari pagi pukul+ . 13. 4$, sore pukul 15. 2. 4$ h. etugas keamanan berenang menanyai pengunjung yang mencurigakan dan mendampingi pengunjung terebut sampai ke pasien yang dimaksud. i. )taf peraat unit ajib melapor kepada petugas keamanan apabila menjumpai pengunjung yan mencurigakan atau pasien yang diraat membuat keonaran maupun kekerasan. j. etugas keamanan mengunci akses pintu penghubung antar unit pada jam 21. 4$. k. engunjung diatas jam 21. 4$ lapor dan menulis identitas pengunjung pada petugas keamanan. 2. 'ata laksana perlindungan terhadap pasien usia lanjut dan gangguan kesadaran + a. asien (aat jalan
endampingan oleh petugas penerimaan poasien dan mengantarkan sampai ke tempat periksa yang dituju dengan memakai alat bantu bila diperlukan.
eraat poli umum, spesialis dan gigi ajib mendampingi pasien saat dilakukan pemeriksaan sampai selesai.
b. asien raat inap
enempatan pasien dikamar raat inap sedekat mungkin dengan kantor peraat
eraat memastikan dan memasang pengaman tepat tidur
eraat memastikan bel pasien mudah dijangkau oleh pasien dan dapat digunakan.
Meminta keluarga untuk menjaga pasien baik oleh keluarga atau pihak yang ditunnjuk dan dipercaya.
c. 'ata laksana perlindungan terhadap penderita cacat +
etugas penerima pasien melakukan proses penerimaan pasien penderita cacat baik raat jalan maupun raat inap dan ajib membantu serta menolong sesuai dengan kecacatan yang disandang sampai proses selesai dilakukan.
ila diperlukan, peraat meminta pihak keluarga untuk memnjaga pasien atau pihak lain yang ditunjuk sesuai kecacatan yang disandang.
Memastikan bel pasien dijangkau oleh pasien dan memastikan pasien dapat menggunakan bel tersebut.
eraat memasang dan memsatikan pengaman tempat tidur pasien.
d. 'ata laksana perlindungan terhadap anak-anak+
(uang perinatologi harus dijaga minimal satu orang peraat atau bidan, ruangan tidak boleh ditinggalkan tanpa ada peraat atau bidan yang menjaga.
eraat meminta surat pernyataan secara tertulis kepada orang tua apabila akan dilakukan tindakan yang memerlukan pemaksaan.
eraat memasang pengamanan tempat tidur pasien.
emasangan //'0 diruang perinatologi untuk memantau setiap orang yang keluar masuk dari ruang tersebut.
eraat memberikan bayi dari ruang perinatologi hanya kepada ibu kandung bayi bukan kepada keluarga yang lain.
e. 'ata laksana perlindungan terhadap pasien yang berisiko disakiti ! risiko penyiksaan, napi, korban dan tersangka tindak pidana, korban kekeran dalam rumah tangga " +
asien ditempatkan dikamar peraatan sedekat mungkin dengan kantor peraat.
engunjung maupun penjaga pasien ajib lapor dan mencatat identitas dikantor peraat,berikut dengan penjaga psien lain yang satu kamar peraatan dengan pasien berisiko.
eraat berkoordinasi dengan satuan pengamanan untuk memantau lokasi peraatan pasien,penjaga maupun pengunjung pasien.
Koordinasi dengan pihak berajib bila diperlukan.
*aftar kelompok pasien berisiko adalah sebagai berikut + 1" asien dengan cacat fisik dan cacat mental. 2" asien usia lanjut 3" asien bayi dan anak-anak #" Korban kekerasan dalam rumah tangga ! K*('" 6" asien 7api,korban dan tersangka tindak pidana. D. DOKUMENTASI
1. encatatan kejadian raat inap dan raat jalan + 2. 8ormulir insiden keselamatan pasien 3. 9embar status raat jalan #. 9embar catatan elayanan 6. uku pencatatan pengunjung pasien.
E. PENUTUP
*engan ditetapkannya uku andean erlindungan 'erhadap Kekerasan 8isik,:sia 9anjut enderita /acat,nak-anak dan yang erisiko *isakiti maka setiap personil (umah )akit dapat melaksanakan prosedur perlindungan terhadap kekerasan fisik,usia lanjut,penderita cacat,anak-anak dan yang berisiko disakiti dengan baik dan benar serta melayani psien dengan memuaskan.