igi. Peraturan konsil kedokteran -ndonesia no 11 yahun +01+ tentang standar 9ompetensi Dokter -ndonesia. Peraturan 9onsil 9edokteran -ndonesia no 2:<99-
igi. 9eputuran 9onsil 9edokteran -ndonesia no 13<99-<9P<-=<+007 tentang ;uku 9emitraan Dalam /ubungan Dokter @ Pasien. 9eputusan 9Onsil 9edoktearn -ndonesia no 1:<99-<9P<-=<+007 tentang ;uku Penyelenggaraan Prakk 9edokteran ang ;aik di -ndonesia. 9onsil 9edokteran -ndonesia * 9omunikasi fekf Dokter @ Pasien, +007.
PENGERTIAN
1.
+.
6.
DP)P &Dokter Penanggung )a"ab Pelayanan' * adalah seorang dokter memberikan asuhan medis lengkap &paket' kepada satu pasien dengan satu patalogi < penyakit sesuai dengan ke"enangan klinis yang diberikan rumah sakit dari a"al sampai dengan akhir pera"atan di rumah sakit, baik pada pelayanan ra"at jalan dan ra"at inap. (suhan medis lengkap arnya melakukan asesmen medis sampai dengan implementassi rencana serta ndak lanjutnya sesuai kebutuhan pasien. DP)P adalah dokter spesialis, dokter umum dan dokter gigi spesialis. Pasien dengan lebih dari satu penyakit dikelola oleh lebih dari satu DP)P sesuai ke"enangan klinisnya, dalam pola asuhan secara m atau terintegrasi. ontoh * pasien dengan Diabetes 5ellitus, 9atarak dan #troke, dikelola oleh lebih dari satu DP)P * Dokter #pesialis Penyakit Dalam, Dokter #pesialis 5ata dan Dokter #pesialis #araf.
Page 6 of 10
PANDUAN PENETAPAN DPJP RUMAH SAKIT BETHSAIDA
2.
4.
7.
8.
C.
DP)P tama * bila pasien dikelola oleh lebih dari satu DP)P, maka asuhan medis tersebut dilakukan secara terintegrasi dan secara m diketuai oleh seorang DP)P tama. Peran DP)P utama adalah sebagai coordinator proses pengelolaan asuhan medis bagi pasien ybs &A9apten ?imB', dengan tugas menjaga terlakasananya asuhan medis komprehensif @ terpadu @ efekf, keselamatan pasien, komunikasi efekf, membangun sinergisme, dengan mendorong penyesuaian pendapat &adjusmen ' antar anggota, mengarahkan agar ndakan masing @ masing DP)P bersifat kontribuf &bukan inter$ensi', serta mencegah duplikasi. Dokter yang memberikan pelayanan interpreta$e, misalnya memberikan uraian < data tentang hasil laboratorium atau radiologi, dak dipakai islah DP)P, karena dak memberikan asuhan medis yang lengkap. (suhan pasien & paten care' diberikan dengan pola Pelayanan ;erfokus pada Pasien &Paten Cenered Care ', dan DP)P merupakan 9etua & Team Leader ' dari m yang terdiri dari paraprofessional pemberi asuhan pasien < staf klinis dengan kompetensi dan ke"enangan yang memadai, yang a.l. terdiri dari dokter,pera"at,ahli giCi,apoteker,!sioterapis dsb. 5anajer Pelayanan Pasien * adalah professional di rumah sakit yang melaksanakan manajemen pelayanan pasien, yaitu proses kolaboraf mengenai asesmen, perencanaan, fasilitasi,koordinasi asuhan, e$aluasi dan ad$okasi untuk opsi dan pelayanan bagi pemenuhan kebutuhan pasien dan keluarganya yang komprehensif, melalui komunikasi dan sumebr daya yang tersedia sehingga memberi hasil &oucome' yang bermutu dengan biaya @ efekf.
PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT
Dalam 22<+003 pasal 4 huruf b, dinyatakan bah"a pelayanan kesehatan di rumah sakit adalah pelayanan kesehatan yang paripurna ngkat keduadankega sesuai kebutuhan medis. Pada penjelasan pasal 4 huruf b, disebutkan * yang dimaksud dengan pelayanan kesehatan paripurna ngkat kedua adalah upaya kesehatan perorangan ngkat lanjut dengan mendayagunakan pengetahuan dan teknologi kesehatan spesialisk. ang dimaksud dengan pelayanan kesehatan pasipurna ngkat kega adalah upaya kesehatan perorangan ndak lanjut dengan mendayagunakan pengetahuan dan teknologi kesehatan sub spesilaisk. Dengan demikian asuhan medis kepada pasien diberikan oleh dokter spesialis.
D.
ASUHAN ME DIS
(suhan pasien & paten care' dapat terdiri dari a.l. asuhan medis, asuhan kepera"atan, asuhan obat, asuhan giCi dsb. (suhan pasien dalam konteks Pelayanan okus pada Pasien & Paten Cenered Care ', dilakukan oleh semua professional pemberi asuhan, a.l. dokter, pera"at, ahli giCi, apoteker dsb, disebut sebagai ?im -nterdisiplin. (suhan medis diselenggarakan berdasarkan
Page 2 of 10
PANDUAN PENETAPAN DPJP RUMAH SAKIT BETHSAIDA
kesepakatan antara dokter dengan pasien & no +3<+002 tentang Prakk 9edokteran pasal 63'. (suhan pasien yang dilakukan oelah masing @ masing pemberiasuhan, terdiridari + blok kegiatan * (sesment Pasien dan -mplemetasi rencanana. 1. ?erdiri dari 6 langkah * a. Pengumpulan informasi, a.l. pemriksaan !sik, pemerikaan penunjang, dsb b. (nalisis -nformasi menghasilkan diagnosis, masalah atau kondisi, untuk mengiden!kasi kebutuhan pelayanan pasien c. 5enyusun rencana &care plan ' pelayanan dan pengobatan, untuk memenuhi kebutuhan pelayanan +. -mplementasi rencana dan monitor (suhan medis dirumah sakit diberikan oleh dokter spesialis, disebut sebagai DP)P. Di unit < instalasi ga"at darurat dokter jaga yang telah menjalani pelahan @ berser!kat kega"at%daruratan, a.l. (?E#, (E#, PP>D, menjadi DP)P pada saat asuhan a"al pasien ga"at @ darurat. #aat pasien dikonsul < rujuk ke dokter spesialis dan memberikan asuhan medis, maka dokter spesilis tsb menjadi DP)P pasien tersebut menggankan DP)P tsb sebelumya. Pemberian asuhan medis di rumah sakit agar mengacu kepada ;uku Penyelenggaraan Prakk 9edokteran ang ;aik di -ndonesia &9ep 9onsil no 1:<99-<9P<-=<+007'. Penerapan panduan ini selain menjaga mutu asuhan dan keselamatan pasien, juga dapat menghindari pelanggaran disiplin.
E.
(sas, Dasar, 9aidah, dan ?ujuan Prakk 9edokteran di -ndonesia innya adalah sbb * (sas * nilai ilmiah, manfaat, keadilan, kemanusiaan, kesemimbangan, serta perlindungan dan keselamatan pasien 9aidah dasar moral * 5enghorma martabat manusia & respec for person ', ;erbuat baik &benecence ', ?idak berbuat yang merugikan &nonmalecence ', 9eadilan & justce' ?ujuan * 5emberikan perlindungan kepada pasien, 5empertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan medic, 5emberikan kepasan hukum kepada masyarakat, dokter, dan dokter gigi.
KEWENANGAN KLINIS DAN EVALUASI KINERJA
1.
+.
#eap dokter yang bekerja di rumah sakit yang melakukan asuhan medis, termasuk pelayanan interpreta$e, harus memiliki #?R, #-P, #9 dari Direktur < 9epala Rumah #akit berupa #urat Penugasan 9linis < #P9 & Clinical appoinmen ', dengan lampiran Rincian 9e"enangan 9linis < R99 &Clinical Privilege'. Penerbitan #P9 dan R99 tsb harus melalui proses kredensial dan rekredensial yang mengacu kepada Permenkes 844<+011 tentang penyelengaraan 9omite 5edik di Rumah #akit. Regulasi tentang e$aluasi kinerja professional DP)P ditetapkan Direktur dengan mengacu ke Permenkes 844<+011 tentang penyelenggaraan 9omite 5edik di
Page 4 of 10
PANDUAN PENETAPAN DPJP RUMAH SAKIT BETHSAIDA
Rumah #akit dan #tandar (kreditasi Rumah #akit Fersi +01+, khususnya ;ab 9P# &9uali!kasi dan Pendidikan #taf'. F.
PENUNJUKAN DPJP DAN PENGELOMPOKAN STAF MEDIS
Regulasi tentang penunjukkan seorang DP)P untuk mengelola seorang pasien, perganan DP)P, selesainya DP)P karena asuhan medis nya telah tuntas, ditetapkan Direktur < 9epala Rumah #akit. Penunjukan seorang DP)P dapat a.l. berdasarkan permintaan pasien, jad"al praktek, jad"al jaga, konsul
BAB III TATA LAKSANA DPJP
1.
#eap pasien yang mendapat asuhan medis di rumah sakit baik ra"at jalan maupun ra"at inap harus memiliki DP)P.
Page 7 of 10
PANDUAN PENETAPAN DPJP RUMAH SAKIT BETHSAIDA
+.
6.
2.
4.
Di unit < instalasi ga"at darurat, dokter jaga menjadi DP)P pada pemberian asuhan medis a"al < penanganan kega"at @ daruratan. 9emudian selanjutnya saat dikonsul < rujuk ditempat&on side' atau lisan ke dokter spesialis, dan dokter spesilais tersebut memberikan asuhan medis&termasuk intruksi secara lisan' maka dokter spesialis tersebut telah menjadi DP)P pasien ybs, sehingga DP)P bergan. (pabila pasien mendapat asuhan medis lebih dari satu DP)P, maka harus ditunjuk DP)P tama yang berasal dari para DP)P pasien terkait. 9esemua DP)P tsb bekerja secara m dalam tugas mandiri maupun kolaboraf, berinteraksi dan berkoordinasi &dibedakan dengan Abekerja sendiri @ sendiriB'. Peran DP)P utama adalah sebagai koordinator proses pengelolaan asuhan medis bagi pasien ybs &sebagai A9apten ?imB', dengan tugas menjaga terlaksananya asuhan medis komprehensif @ terpadu @ efekf, keselamatan pasien, komunikasi efekf, membangun sinergisme dengan mendorong penyesuaian pendapat &adjusmen ' antar anggota, mengarahkan agar ndakanmasing @ masing DP)P bersifat kontribuf &bukan inter$ensi', dan juga mencegah duplikasi. DP)P dalam pelaksanaannya dibantu oleh dokter jaga untuk menjelaskan kepada pasien atau keluarga tentang * a. Rencana < ulsulan Pelayanan. b. 9ondisi medis dan diagnosa. c. /asil pelayanan dan pengobatan. d. ?ermasuk hasil yang dak diharapkan. e. ama indi$idu yang memberikan pengobatan. f. Potensi manfaat dan kekurangannya. g. 9emungkinan alternaf. h. 9emungkinan keberhasilan. i. 9emungkinan mbulnya masalah selama masa pemulihan serta kemungkinan yang terjadi apabila dak dioba. -nformasi pelayanan dan pengobatan termasuk hasil yang dak diharapkan dari pelayanan akan disampaikan kepada pasien saat a"al pasien masuk, saat ada perubahan kondisi pasien dan saat pasien akan dilakukan ndakan.
7.
8.
:.
3.
?im membuat keputusan melalui DP)P tama, termasuk keinginan DP)P mengkonsultasikan ke dokter spesialis lain agar dikoordinasikan melalui DP)P tama. 9epatuhan DP)P terhadap jad"al kegiatan dan ketepatan "aktu mislanya a.l. kehadiran atau menjanjikan "aktu kehadiran, adlaah sangat penng bagi pemenuhan kebutuhan pasien serta untuk kepenngan koordinasi sehari @ hari. #eap penunjukkan DP)P harus diberitahu kepada pasien dan < keluarga, dan pasien dan < keluarga dapat menyetujuinya ataupun sebaliknya. Rumah sakit ber"enang mengubah DP)P bias terjadi pelanggaran prosedur. 9oordinasi dan transfer informasi antar DP)P dilakukan secara lisan dan tertulis sesuai kebutuhan. ;ila ada perganan DP)P pencatatan di rekam medis harus jelas tentang alih tanggung ja"abnya. Di unit pelayanan intensif DP)P tama adalah dokter intensi!es. 9oordinasi dan ngkatan keikut%sertaan para DP)P terkait, tergantung kepada system yang
Page 8 of 10
PANDUAN PENETAPAN DPJP RUMAH SAKIT BETHSAIDA
10. 11.
1+.
16.
12.
14.
17.
18.
1:.
ditetapkan misalnya system terbuka < tertutup < semi terbuka. ;ila rumah sakit memakai system terbuka, gunakan kriteria DP)P tama tsb diatas &lihat ;ab F--'. Di kamar operasi DP)P ;edah adalah ketua dalam seluruh kegiatanpada saat di kamar operasi tsb. Pada keadaan khusus misalnya seper konsul saat diatas meja operasi < sedang dioperasi, dokteryang dirujuk tsb melakukan ndakan < memberikanintruksi, maka otomas menjadi DP)P juga bagi pasien tsb. Dalam pelaksanaan pelayanan dan asuhan pasien, bila DP)P dibantu oleh dokter lain &a.l.dokter ruangan, residen', maka DP)P yang bersangkutan harus memberikan super$ise, dan melakukan $alidasi berupa pemberian paraf < tandatangan pada seap catatan kegiatan tsb di rekam medis. (suhan pasien dilaksanakan oleh para professional pemberi asuhan yang bekerja secara m &A?im -nterdisiplinB' sesuai konsep Pelayanan okus pada Pasien & Paten Cenered Care', DP)P sebagai ketua m & Team Leader ' harus proakf melakukan koordinasi dan mengintegrasikan asuhan pasien, serta berkomunikasi intensif dan efekf dalam m. ?ermasuk dalam kegiatan ini adalah perencanaan pulang efekf dalam m. ?ermasukdalan kegiatan ini ad alah perencanaan pulang & discharge plan' yang dapat dilakukan pada a"al masuk ra"at inap atau pada akhir ra"at inap tandar (kreditasi Rumah #akit $ersi +01+, ;ab (P9 @ akses ke Pelayanan dan 9onnuitas Pelayanan dan ;ab (P @ (sesmen Pasien'. DP)P harus akf dan intensif dalam pemberian edukasi < informasi kepada pasien dan keluarganya. >unakandan kembangkan tehnik komunikasi yang berempa. 9omunikasi merupakan elemen yang penng dalam konteks Pelayanan okus pada Pasien &Paten Cenered Care ', selain juga merupakan kompetensi dokter dalam area kompetensi ke 6 tandar 9ompetensi Dokter -ndonesia, 99- +01+H Penyelenggaraan Prakk 9edokteran ang ;aik -ndonesia, 99- +007'. Pendokumentasian yang dilakukan oleh DP)P di rekam medis harus mencantumkan nama dan paraf < tandatangan. Pendokumentasian tersebut dilakukan a.l. di form asesmen a"al medis, catatan perrkembangan pasien terintegrasi < PP? & Inegraed noe', form asesmen pra anesesi < sedasi, intruksi passca bedah, form edukasi < informasi ke pasien dsb. ?ermasuk juga pendokumentasian keputusan hasil pembahasan m medis, hasil ronde bersama mul kelompok staf medis < departemen, dsb. Resume 5edis adalah tanggung ja"ab DP)P. ;ila dira"at bersama oleh beberapa DP)P maka resume yang merupakan rangkuman dan kompilasi dari resume seap DP)P, menjadi tanggung ja"ab DP)P tama. Pada seap rekam medis harus ada pencatatan &kumulaf, bila lebih dari satu' tentang DP)P, dalam bentuksatu formulir yang diisi secara periodic sesuai kebutuhan < penambahan < pengurangan < pengganan, yaitu nama dan gelar seap DP)P, tanggal mulai dan akhir penanganan pasien, DP)P tama nama dan gelar, tanggal mulai dan akhir sebagaiDP)P tama. DaIar ini bukan berrfungsi sebagai daIar hadir. 9eterkaitan DP)P dengan (lur Perjalanan 9linis < Clinical Pahway , seap DP)P bertanggung ja"ab mengupayakan proses asuhan pasien &baik asuhan medis
Page : of 10
PANDUAN PENETAPAN DPJP RUMAH SAKIT BETHSAIDA
maupun asuhan kepera"atan atau asuhan lainnya' yang diberikan kepada pasien patuh pada (lur Perjalanan 9linis < linical Path"ay yang telah ditetapkan oleh R#. ?ingkat kepatuhan pada (lur Perjalanan 9linis < Clinical Pahway ini akan menjadi objek (udit 9linis dan (udit 5edis. 13. ;ila DP)P cu atau berhalangan hadir, DP)P dapat melimpahkan ke dokter spesialis lain yang mempunyai ke"enangan klinis untuk menangani pasien tersebut. Dalam hal ini DP)P tersebut disebut sebagai DP)P penggan.
BAB IV DOKUMENTASI
Regulasi yang adekuat tentang DP)P dalam pelaksanaan asuhan medis, dan panduan ini merupakan acuan utama bagi rumah sakit. Regulasi mencerminkan pengelolaan risiko klinis dan pelayanan berfokus kepada pasien & paten cenered care '. Regulasi tsb diatas agar dapat diterapkan oleh para pemberi asuhan, termasuk DP)P, sehingga ter"ujud asuhan pasien yang bermutu dan aman. Di Rumah #akit ;ethsaida pendokumentasian dalam menetapkan dokter penanggung ja"ab pelayanan &DP)P' adalah dengan menggunakan formulir surat pengantar ra"at
Page 3 of 10