P 3 K t e r h a d a p k o r b a n y g t e r k e n / t e r t e l a n b a h a n k i m i a | 1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak
terimakasih
atas
bantuan
dari
pihak
yang
telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi, informasi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah
isi
makalah
agar
menjadi
lebih
baik
lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kesempurnaan
saran
dan
kritik
yang
membangun
dari
pembaca
makalah
demi ini.
Medan, 03 april 2016
Penyusun
P 3 K t e r h a d a p k o r b a n y g t e r k e n / t e r t e l a n b a h a n k i m i a | 2
Daftar Isi Kata Pengantar......................................... Pengantar............................................................... ........................................... .....................
1
Daftar Isi........................................... Isi................................................................. .............................................. ............................ ....
2
Bab I Pendahuluan................ Pendahuluan...................................... ............................................ ........................................ ..................
3
1. Latar belakang.......................................... belakang................................................................... .............................. .....
3
2. Rumusan masalah............................................ masalah.................................................................. ........................
3
3. Tujuan.....................................................................................
4
Bab II Pembahasan....................... Pembahasan............................................. ............................................ ................................ ..........
5
1. Pengertian P3K.......................................... P3K................................................................. .......................
5
2. Tujuan dari P3K kerja............................................ kerja...................................................... ..........
5
3. Jenis jenis kecelakaan kerja bahan kimia..........................
5
4. P3K terhadap korban yang terkena dan tertelan bahan kimia........................................... kimia................................................................. ........................... .....
7
a. P3K terhadap korban yang tertelan bahan kimia........
7
b. P3K terhadap korban yang terkena bahan kimia........
11
Bab III Penutup........................................ Penutup.............................................................. ................................... .............
19
1. Kesimpulan......................................................................
19
2. Saran................................................................................
19
3. Daftar Pustaka.......................... Pustaka................................................ ....................................... .................
20
P 3 K t e r h a d a p k o r b a n y g t e r k e n / t e r t e l a n b a h a n k i m i a | 3
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang
Laboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa, dosen, peneliti dan sebagainya melakukan percobaan. Percobaan yang dilakukan menggunakan berbagai bahan kimia, peralatan gelas dan instrumentasi khusus yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan bila dilakukan dengan cara yang tidak tepat. Kecelakaan itu dapat juga terjadi karena kelalaian atau kecerobohan kerja, ini dapat membuat orang tersebut cedera, dan bahkan bagi orang disekitarnya. Walaupun petunjuk keselamatan kerja sudah tertulis dalam setiap penuntun praktikum, namun hal ini perlu dijelaskan berulang-ulang agar setiap individu lebih meningkatkan kewaspadaan ketika bekerja di laboratorium. Keselamatan kerja di laboratorium merupakan dambaan bagi setiap individu yang sadar akan kepentingan kesehatan, keamanan dan kenyamanan kerja. Bekerja dengan selamat dan aman berarti menurunkan resiko kecelakaan. Jika telah terjadi kecelakaan maka segera diperlukan petolongan untuk menyelamatkan korban dan memperkecil risiko terjainya kerusakan yang lebih parah. Dalam makalah ini
akan dipaparkan tentang pertolongan pertama pada
kecelakaan kerja di laboratorium dimana lebih menekankan pada pertolongan pertama pada terjadinya kercunan, luka, percikan zat, tumpahan zat dan kebakaran.
2. Rumusan Masalah a.
Apa yang imaksud engan P3K?
b. Apa tujuan dari P3K ? c.
Jenis jenis bahan kimia yang berbahaya di laboratiorium?
d. P3K terhadap korban yang terkena dan tertelan bahan kimia?
3. Tujuan
a. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) kerja b. Untuk mengetahui tujuan dari pertolongan pertama pada kecelakaan kerja di laboratorium
P 3 K t e r h a d a p k o r b a n y g t e r k e n / t e r t e l a n b a h a n k i m i a | 4
c. Untuk mengetahui jenis-jenis kecelakaan kerja yang ada di laboratorium d. Untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi korban yang terkena dan tertelan bahan kimia ilaboratorium.
P 3 K t e r h a d a p k o r b a n y g t e r k e n / t e r t e l a n b a h a n k i m i a | 5
BAB II PEMBAHASAN 1.
Pengertian
Pertolongan pertama pada kecelakaan kerja (FIRST AID) adalah usaha pertolongan atau perawatan darurat pendahuluan di tempat kerja yg diberikan kepada seseorang yg mengalami sakit atau kecelakaan yg mendadak. (Buku P3K Kerja, Mukono.H.J. dan Penta B.W.(2002) Pertolongan pertama yang harus segera diberikan kepada korban yang mendapat kecelakaan dengan cepat dan tepat sebelum dibawa ke tempat pelayanan kesehatan (presentasi Theni Aryasih). P3K
tidak
berwewenang, akan
menggantikan tetapi
usaha
hanya secara
pertolongan sementara
medis (darurat)
oleh
yang
membantu
penanganan korban sampai tenaga medis diperlukan, didapatkan atau sampai ada perbaikan keadaan korban. Bahkan sebagian besar kecelakaan atau kesakitan hanya memerlukan pertolongan pertama saja.
2. Tujuan dari P3K Kerja
a.Menyelamatkan jiwa b.Menciptakan lingkungan yg aman c.Mencegah yg terluka atau sakit menjadi lebih buruk d.Mencegah kecacatan e.Mempercepat kesembuhan atau perawatan penderita setelah dirujuk ke rumah sakit f. Melindungi korban yg tidak sadar g.Menenangkan penderita atau korban yg terluka. h.Mencarikan pertolongan lebih lanjut.
3. Jenis kecelakaan yang mungkin terjadi di laboratorium.
a.
Keracunan Bahan-Bahan Beracun
P 3 K t e r h a d a p k o r b a n y g t e r k e n / t e r t e l a n b a h a n k i m i a | 6
Racun adalah setiap bahan yg bila masuk ke dalam tubuh dlm jumlah tertentu dapat membahayakan fungsi normal tubuh shg mengganggu kesehatan bahkan mengakibatkan kematian.
Jalan Masuk Racun :
MULUT
TERTELAN----->
PARU TERHISAP -------->
TUBUH MANUSIA
KULIT TERESAP------>
Gejala Umum Keracunan Rasa sakit perut Mual dan atau muntah Diare Rasa terbakar dari mulut sampai lambung Sulit bernafas Dada rasa terjepit Telinga mendengung Pandangan kabur Bau asap/gas Pernafasan bau Kulit berubah warna atau gatal Bibir dan kulit kebiruan Kesadaran menurun atau tidak sadar Sakit kepala
b.
Luka Luka dapat terjadi akibat terbakar, tersentuh bahan yang sangat panas, terkena bahan kimia atau tertusuk benda tajam (misalnya potongan seng, besi, pecahan gelas) pada badan terutama kaki dan tangan serta mata.
P 3 K t e r h a d a p k o r b a n y g t e r k e n / t e r t e l a n b a h a n k i m i a | 7
c. Percikan Zat Percikan zat dapat berupa percikan dari asam, basa, maupun zat infeksius lainya.
d. Tumpahan zat Tumpahan zat dapat menyebabkan keracunan jika terserap kulit, iritasi maupun luka.
e. Kebakaran Kebakaran dapat disebabkan oleh bahan-bahan kimia yang mudah menyala, ledakan yang disebakan oleh reaksi kimia atau bahan-bahan kimia yang reaktif . penyebab lainnya seperti menyimpan bahan kimia yang salah atau membuang sampah yang tidak benar. Selain itu api juga berasal dari api listrik , api pembakar Bunsen api rokok benda panas dan cahaya matahari ;langsung yang mengenai botol atau labu (pada musim panas botol dan labu dapt berfungsi sebagai lensa).
4. P3K Terhadap korban yang terkena atau tertelan bahan kimia a. P3K terhaap korban yang tertelan bahan kimia. Penanganan Umum
Bila tidak sadar : Resusitasi ABC; pemanggilan petugas pemadam kebakaran bila ada udara yang tercemar dgn asap/gas dll. segera cari pertolongan medis. Bila korban sadar: tanyakan pada korban apa yg terjadi; tentukan jenis racun; atasi sesuai dengan jenis racun.
Penanganan Khusus Sesuai Jenis Racun.
Keracunan zat korosif : minyak tanah, bubuk/cairan pembersih lantai, bensin dll.:
P 3 K t e r h a d a p k o r b a n y g t e r k e n / t e r t e l a n b a h a n k i m i a | 8
Korban jangan dibuat muntah, bahaya bila masuk paru2 Cuci zat yg melekat di mulut dan wajah dgn air bersih Jangan beri apapun lewat mulut Cari pertolongan medis .
Tertelan obat2an atau bahan umum lain mis. Deterjen, jamur,
makanan beracun.
Sebelum memanggil pertolongan medis, kurangilah kekuatan racun dengan cara : Bila mungkin buatlah penderita muntah pada kasus racun yg tertelan Encerkan racun: korban diberi air minum atau larutan penyelamat (air
bersih, susu, larutan putih telur), lakukan ini sebelum mendapatkan alat penawar khusus racun. Jangan sekali-kali memberi minum pada korban yg setengah sadar, tidak
sadar atau saat kejang. zat penawar yg umum: larutan sirup Ipecac, larutan hangat garam dapur menyebabkan
muntah2,
Cegah muntah masuk paru2: dengan cara letakkan korban dipangkuan
tengkurap. Pada korban dewasa letakan kepala dan perut lebih rendah dari panggul, posisi kepala miring ke satu sisi. Cara lain membuat korban muntah: dgn cara menyentuh dinding
belakang tenggorokan dgn jari atau pegangan sendok. Kemudian beri larutan garam dapur. beri larutan sampai cairan muntah bening.
Dilarang membuat korban muntah bila:
Sudah muntah sendiri Ada luka bakar mulut/tenggorokan: keracunan basa/asam kuat Korban setengah sadar, tidak sadar atau kejang.
P 3 K t e r h a d a p k o r b a n y g t e r k e n / t e r t e l a n b a h a n k i m i a | 9
Keracunan Bahan-Bahan yang tidak Diketahui
Jangan merangsang muntah Segera cari pertolongan medis
Keracunan sianida (singkong, peralatan fotografi, pada proses
fumigasi) Gejala keracunan: lidah pahit, rasa terbakar, rasa tercekik dari mulut/ hidung korban Segera cari bantuan medis
Menghirup gas beracun:
Segera angkat atau seret korban (jangan biarkan korban berjalan) ke tempat udara segar. Bukalah semua pintu dan jendela Bila ada henti nafas lakukan resusitasi jantung paru. Hati2 bila membuat resusitasi pernafasan buatan, udara dari mulut/hidung korban jangan sampai terisap penolong Panggil pertolongan medis Bila korban kejang, taruhlah di ruang yang agak gelap dan tidak bising. Lindungi diri sendiri dari kemungkinan bahaya keracunan.
Keracunan gas CO
Sifat gas CO: tidak tampak, tidak berbau. Tanda2 keracunan CO: -
Sakit kepala
-
Pening
-
Badan lemah
-
Kulit, bibir, kuku mungkin tampak merah terang
-
Sesak nafas
-
Mungkin diikuti dgn muntah dan tidak sadar
Bahan2 yg terserap kulit
P 3 K t e r h a d a p k o r b a n y g t e r k e n / t e r t e l a n b a h a n k i m i a | 10
Lepaskan seluruh pakaian korban, bersihkan seluruh kulit, bila bahan berminyak baik pakai sabun, mis. Obat pembasmi serangga. Segera cari bantuan medis Jangan lupa bekas tempat racun, muntahan dan semua catatan dikirim bersama ke RS Keracunan Melalui Mulut (Tertelan)
Jika ada zat tertelan segera panggil dokter dan informasikan zat yang tertelan oleh penderita. Jika penderita muntah-muntah, beri minum air hangat agar muntah terus dan mengencerkan racun dalam perut. Jika korban tidak berhasil masukkan jari ke dalam tenggorokan korban agar muntah.
Jika
korban
pingsan,
pemberian
sesuatu
lewat
mulut
dihindarkan. Segera bawa korban ke dokter/rumah sakit. Jika zat beracun masuk ke mulut dan tidak sampai tertelan, beberapa tindakan dapat dilakukan sebagai pertolongan pertama. Jika mulut terkena asam, kumur-kumur dengan air sebanyak banyaknya kemudian si penderita diberi minum air kapur atau susu untuk melindungi saluran penapasan. Jika mulut terkena basa kuat, kumur-kumur dengan air sebanyak banyaknya kemudian minum sebanyak-banyaknya, selanjutnya beri minum susu atau dua sendok teh asam cuka dalam 1/2 liter air. Jika mulut terkena zat kimia lain yang beracun, si penderita diberi 2-4 gelas air atau susu dan diberi antidot yang umum dipakai dalam 1/2 gelas air hangat.
Zat Penawar Racun (Antidotum )
Keracunan zat alkalis (bersifat basa, kaustik): mis. Amoniak, soda pembersih, larutan kapur . Jangan dibuat muntah Beri antidotum larutan jeruk asam atau cuka diikuti dengan larutan putih telur 3 atau 4 butir atau minyak tumbuh2an (minyak zaitun), minyak goreng, larutan mentega atau 1 atau 2 gelas susu.
P 3 K t e r h a d a p k o r b a n y g t e r k e n / t e r t e l a n b a h a n k i m i a | 11
Keracunan zat asam (asam kuat) mis. Sulfat, nitrit, HCL, bateri asam Korban jangan dibuat muntah Beri secangkir susu, atau larutan 2 sendok teh soda kue. Kemudian beri larutan putih telur atau minyak sayur + ¼ gelas
Keracunan minyak tanah termasuk bensin, naphtha, cairan pembakar atau larutan yg mudah terbakar: Korban jangan dibuat muntah, bahaya masuk paru2. Beri ½ cangkir minyak mineral. Beri stimulan: kopi pekat atau teh, selimuti korban agar tetap hangat utk mencegah syok. Bila perlu beri pernafasan buatan
Keracunan asam karbonat (fenol, kreosol) Segera berikan larutan sabun atau 2 sendok larutan garam epson. Kemudian berikan minum air hangat atau bisa diberikan larutan putih telur
Keracunan alkohol (etil), metanol (spiritus). Buat korban muntah Berikan larutan hangat soda kue. Diikuti dgn pemberian larutan 1 sendok teh soda kue dalam susu.
b. P3k terhadap korban yang terkena bahan kimia.
PERTOLONGAN PERTAMA PADA LUKA Luka Bakar
Kulit peka terhadap panas Terkena suhu < 43,8 oC kulit tidak rusak Suhu 43,8 oC- 50,5oC kerusakan kulit yg berarti Suhu > 50,5 oC merusak seluruh bagian kulit.
Penyebab Luka Bakar
P 3 K t e r h a d a p k o r b a n y g t e r k e n / t e r t e l a n b a h a n k i m i a | 12
Akibat panas : api, uap panas, cairan panas Akibat bahan kimia: larutan asam/basa kuat Akibat listrik Akibat radiasi, sinar matahari
Penilaian Luka Bakar 1. Berapa % luas luka bakar : dengan Rumus “ Rule of Nine” Rumus “Rule of Nine” Cocok utk orang dewasa,utk anak2 perlu penyesuaian khusus. Pada orang dewasa rumus tersebut menyatakan: o
Kedua lengan dan tangan = 9% luas tbh
o
Kedua tungkai dan kaki
= 18% luas tbh
o
Dada dan perut masing2
= 18% luas tbh
o
Punggung atas bawah
= 18% luas tbh
o
Kepala
= 9% luas tbh
o
Daerah kelamin
= 1% luas tbh
o
Satu telapak tangan
+
1%
luas tbh (ini biasa dipakai utk
memperkirakan jml luas luka bakar secara praktis
2. Berapa dalam luka bakar : derajat luka bakar. Derajat 1 : hanya mengenai lapisan luar epidermis, kulit merah, sedikit edem dan nyeri. Derajat 2: mengenai epidermis dan sebagian dermis, bula/lepuh, edem dan sangat nyeri. Derajat 3: mengenai seluruh lapisan kulit, kadang mencapat jaringan dibawahnya, lesi pucat, coklat sampai hitam, kering, tidak nyeri.
Berat luka bakar A. Ringan : derajat 1, derajat 2 luas <15%, derajat 3 luas<2% B. Sedang : derajat 2 luas 10-15%, derajat 3 luas 5-10%. C. Berat : - derajat 2 luas 20%
P 3 K t e r h a d a p k o r b a n y g t e r k e n / t e r t e l a n b a h a n k i m i a | 13
- derajat 2 pada tangan, kaki, alat kelamin atau ketiak - derajat 3 luas > 10% - luka bakar listrik > 1000 volt -Combustio dengan fraktur, kerusakan jaringan lunak dan gangguan jalan nafas.
Pertolongan Pertama pada Luka Bakar
Bila mungkin segera bawa korban ke rumah sakit Bila tidak mungkin dilakukan: rendam bagian tubuh yg terbakar dalam wadah berisi air dingin Bila luka bakar luas atau derajat berat dilakukan: Jangan tarik/menarik pakaian yang melekat di luka Jangan memberi minyak gosok, pelumas, odol atau antiseptik Jangan memecah lepuh Jangan menolong sendiri, kirim ke rumah sakit Bila korban sadar berikan minum larutan garam (1/4 sendok teh tiap gelas 200cc), berikan satu gelas tiap jam.
Luka Bakar Kimia Menyebabkan iritasi kulit dapat menimbulkan kerusakan jaringan yg
parah.mis, mata (organ yg sangat rawan) Bahan kimia dapt diserap kulit dan kadang2 mengakibatkan kerusakan
tubuh yg fatal Banyak bahan kimia bersifat korosif (asam/basa kuat) mengakibatkan
luka bakar.
Gejala dan Tanda : Korban mungkin mengeluh kulitnya terasa nyeri Kulit tampak bercak atau memerah, melepuh atau terkelupas
P 3 K t e r h a d a p k o r b a n y g t e r k e n / t e r t e l a n b a h a n k i m i a | 14
Pertolongan Pertama pada Luka Bakar Kimia
Bila bgn tbh yg terkena, bilas dengan air dingin yg mengalir selama sekurang2 nya 10-20 menit utk mencegah kerusakan lebih jauh pad daerah yg terbakar. Per-lahan2 tanggalkan pakaian korban yg terkontaminasi sambil membilas bagian yg cedera; jaga agar penolong tdk terkontaminasi Teruskan membilas bgn yg terkena dengan air dingin sampai rasa nyeri tidak terasa. Rujuk ke RS, utk mengurangi penderitaan korban selama pengangkutan, kompreslah luka dengan kain kasa yg dibasahi dgn air sesering mungkin. Jangan melakukan usaha : “netralisasi” pada luka bakar kimia sebab panas yg dikeluarkan akan mengakibatkan kerusakan yg lebih parah. Cairan asam kuat menyebabkan luka yg serius. Segera dibawa korban ke kamar mandi dan guyurlah beberapa kali dengan air (baik pakai shower) sampai lar. kimia bersih dari tubuh, lepaskanlah pakaian korban. Segera periksakan ke dokter.
Luka Bakar Kimia pada Mata
Gejala dan tanda2: menunjukkan gejala rasa nyeri yg sangat. tanda2: - tidak akan tahan pada cahaya - bisa tertutup rapat, - membengkak atau berair secara berlebihan
Pertolongan Pertama pada Luka Bakar Kimia pada Mata.
Jangan biarkan korban menggosok matanya yg terkena Letakan bagian wajah yg terkena dibawah aliran air dingin shg aliran membilas wajahnya, dan tidak melewati mata yg sehat. Jika hal ini tidak memungkinkan dudukan atau baringkan korban dgn kepala mendongkrak dan miring ke arah bgn yg terkena. Tutupi mata yg sehat, perlahan buka mata yg terkena dan tuangkan air yg steril dari pembilas mata atau dari
P 3 K t e r h a d a p k o r b a n y g t e r k e n / t e r t e l a n b a h a n k i m i a | 15
segelas air kran. Periksa kedua kelompak mata setelah dibilas + 20 menit. Jika mata tertutup karena kejang akibat rasa nyeri yg hebat, pegang kelopak mata dgn kuat, lalu dgn perlahan dibuka. Tutup mata dengan kain kasa steril, atau jika tdk tersedia, dgn bahan lain yg bersih tetapi tidak terlalu empuk. Atur pengangkutan ke RS secepat mungkin.
Pertolongan Pertama pada Luka Bakar Karena Benda Panas
Luka bakar karena panas dapat terjadi akibat kontak dengan gelas/logam panas. Jika kulit hanya memerah, olesi dengan salep minyak ikan atau levertran. Jika luka bakar diakibatkan terkena api dan si penderita merasa nyeri, tindakan yang dapat dilakukan adalah mencelupkan bagian yang terbakar ke dalam air es secepat mungkin atau dikompres agar rasa nyeri berkurang. Kemudian bawa si penderita ke dokter. Jika luka terlalu besar, hindarkan kontaminasi terhadap luka dan jangan memberikan obat apa-apa. Tutup luka dengan kain/steril yang bersih, kemudian bawa si penderita ke dokter. .
Pertolongan Pertama pada Luka Karena Asam
Asam yang mengenai kulit hendaknya segera dihapus dengan kapas atau lap halus, kemudian dicuci dengan air mengalir sebanyak-banyaknya. Selanjutnya cuci dengan larutan Na2CO3 1%, kemudian cuci lagi dengan air. Keringkan dan olesi dengan salep levertran.
Pertolongan Pertama pada Luka Akibat Basa
Kulit hendaknya segera dicuci dengan air sebanyak-banyaknya, kemudian bilas dengan larutan asam asetat 1%, cuci dengan air, kemudian keringkan dan olesi dengan salep boor
Pertolongan
Pertama
Natrium/Kalium
pada
Luka
Bakar
Karena
Terkena
P 3 K t e r h a d a p k o r b a n y g t e r k e n / t e r t e l a n b a h a n k i m i a | 16
Ambil logam yang menempel dengan pinset secara hati-hati, kemudian cuci kulit yang terkena zat tersebut dengan air mengalir selama kira-kira 1520 menit. Netralkan dengan larutan asam asetat 1%, kemudian keringkan dan olesi dengan salep levertran atau luka ditutup dengan kapas steril atau kapas yang telah dibasahi dengan asam pikrat
Pertolongan Pertama pada Luka Bakar Karena Percikan Bromin
Jika kulit terkena percikan atau tumpahan bromin, kulit yang terkena segera olesi dengan larutan amoniak encer (1 bagian amoniak dalam 15 bagian air) kemudian luka tersebut tutup dengan pasta Na2CO3.
Pertolongan Pertama pada Luka Bakar Karena Fosfor
Jika terkena kulit, kulit yang terkena dicuci dengan air sebanyak banyaknya kemudian cuci dengan larutan CuS04 3%.
Pertolongan Pertama pada Luka Karena Tertusuk Benda Tajam
Cabut benda tersebut dengan hati-hati Dekontaminasi luka Desinfeksi luka Beri obat pada luka Beri pembalut pada luka agar tidak terkontaminasi Laporkan pada petugas Jika luka terlalu parah cari pertolongan medis
PERTOLONGAN PERTAMA JIKA TERJADI PERCIKAN
Pertolongan Pertama Jika Tubuh Terkena Percikan Zat kimia
Jangan panik Mintalah bantuan rekan anda yang berada didekat anda
P 3 K t e r h a d a p k o r b a n y g t e r k e n / t e r t e l a n b a h a n k i m i a | 17
Bersihkan bagian yang mengalami kontak langsung tersebut (cuci bagian yang
mengalami
kontak
langsung
tersebut
dengan
air
apabila
memungkinkan) Bila kulit terkena bahan kimia, janglan digaruk agar tidak tersebat Bawa ketempat yang cukup oksigen Hubungi paramedik secepatnya (dokter atau rumah sakit)
Pertolongan Pertama Jika Mata Terkena Percikan Asam
Jika terkena percikan asam encer, mata dapat dicuci dengan air bersih, baik dengan air kran maupun penyemprotan air. Pencucian kira-kira 15 menit terus-menerus. Jika terkena asam pekat tindakan yang dapat dilakukan sama jika terkena asam pekat pada umumnya. Kemudian mata dicuci dengan larutan Na2CO3 1%. Jika si penderita masih kesakitan bawa ke dokter.
Pertolongan Pertama Jika Mata Terkena Percikan Basa
Cucilah mata yang terkena percikan dengan air banyak-banyaknya, kemudian bilas dengan larutan asam borat I %. Gunakan gelas pencuci mata
PERTOLONGAN PERTAMA JIKA TERJADI TUMPAHAN ZAT
Jika terjadi tumpahan zat hal yang perlu dilakukan adalah, Evakuasi area yang terkontaminasi Dekontaminasi mata dan kulit orang yang terpajan dengan segera Laporkan pada orang yang ditunjuk (biasanya Petugas Laboratorium) yang harus mengoordinasi tindakan yang diperlukan Tentukan jenis tumpahan Evakuasi semua orang yang tidak terlibat jika tumpahan mengandung zat yang berbahaya. Amankan area yang yag terkontaminasi untuk mencegah pajanan terhadap individu lain Sediakan pakaian pelindung yang sesuai bagi pekerja yang terlibat dalam proses pembersihan
P 3 K t e r h a d a p k o r b a n y g t e r k e n / t e r t e l a n b a h a n k i m i a | 18
Batasi penyebaran tumpahan. Netralisasi atau desinfeksi tumpahan yang terkontaminasi jika memang diperlukan. Kumpulkan semua tumpahan dan materi yang terkontaminasi (benda taj am jangan diambil dengan tangan telanjang gunakan sapu dan pengki atau peralatan lain yang sesuai). Materi yang tumpah dan benda sekali pakai yang
terkontaminasi
yang
digunakan
untuk
membersihkan
harus
ditempatkan pada kantong atau container yang sesuai . Dekotaminasi atau desinfeksi area. Bilas area tersebut dan keringkan dengan kain pel kering Dekontaminasi dan desinfeksi semua peralatan yang digunakan. Lepaskan pakaian pelindung, kemudian dekontaminasi dan desinfeksi pakaian itu jika perlu. Cari pertolongan medis jika terjadi pajanan pada materi berbahaya selama proses pembersihan.
P 3 K t e r h a d a p k o r b a n y g t e r k e n / t e r t e l a n b a h a n k i m i a | 19
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN 1. Banyak bahan kimia yang selalu berbahaya jika terkena an tertelan oleh tubuh kita. 2. Pertolongan pertama pada kecelakaan kerja (FIRST AID) adalah usaha pertolongan atau perawatan darurat pendahuluan di tempat kerja yg diberikan kepada seseorang yg mengalami sakit atau kecelakaan yg mendadak. (Buku P3K Kerja, Mukono.H.J. dan Penta B.W.(2002) 3. Beberapa cara untuk mengatasi korban yang terkena dan tertelan bahan kimia yang dapat membahayakan organ tubuh, salah satunya yaitu dengan air mengalir, dengan meminumkan air putih atau susu atau dengan larutan zat penawar racun (antidotum) dll.
B. SARAN Jika penyampaian ataupun bahasan tentang P3K TERHADAP KORBAN YANG TERKENA DAN TERTELAN BAHAN KIMIA dimakalah ini saya harapkan saran.
P 3 K t e r h a d a p k o r b a n y g t e r k e n / t e r t e l a n b a h a n k i m i a | 20
DAFTAR PUSTAKA
http://books.google.co.id/books?id=JY_4HIgNcsC&pg=PA158&lpg=PA158&dq=pertolongan+pertama+pada+korban+tu mpahan+zat+kimia&source=bl&ots=kaoq5Lvac9&sig=nPMx2U3Y3noAqlovKcSniOLeXc&hl=id&sa=X&ei=WEHtTq7EIYbKrAfQ6qH2CA&ved= 0CEcQ6AEwBw#v=onepage&q=pertolongan%20pertama%20pada%20korban% 20tumpahan%20zat%20kimia&f=false diakses tanggal 17 Desember 2011
http://groups.yahoo.com/group/K3_LH/message/13915 diakses tanggal 17 Desember 2011
http://books.google.co.id/books?id=7Lauz8HpOVAC&pg=PA575&lpg=PA575& dq=pencegahan++tumpahan+zat+kimia&source=bl&ots=iEPuMNPT3K&sig=n_l FFQSKIn3sXfyxI6Ws9Ni_mzs&hl=id&sa=X&ei=tkXtTsWKHYPXrQe68YTfC A&sqi=2&ved=0CDUQ6AEwAw#v=onepage&q=pencegahan%20%20tumpahan %20zat%20kimia&f=false diakses tanggal 17 Desember 2011 Tarmizi.
(2011).
Keamanan
dan
Keselamatan
di
Laboraorium.
http://kimia.unp.ac.id/?p= 1477 diakses tanggal 17 Desember 2011 http://chemcareasia.wordpress.com/2007/04/05/rencana-tanggap-darurat-bahankimia/ diakses tanggal 17 Desember 2011