INTOKSIKASI
BAB I PENDAHULUAN Manusi Manusiaa hidup hidup dalam dalam lingku lingkunga ngan n zat kimia. kimia. Perkir Perkiraan aan menunj menunjukk ukkan an bahwa terdapat ter dapat lebih l ebih dari 60.000 zat kimia yang umum digunakan dan dikatakan bahwa kira-kira 500 zat kimia baru setiap tahun masuk ke pasaran untuk dikomersilkan. Polusi telah sejajar dengan kemajuan teknologi. Industrialisasi dan kreasi pusat kota-kota besar telah menimbulkan kontaminasi dari udara, air dan tanah. Penyebab Penyebab utama polusi berhubung berhubungan an dengan dengan produksi produksi dan penggunaan penggunaan energi, produksi dan penggunaan zat-zat kimia industri dan peningkatan aktiitas pertanian. [1] !oksikologi adalah ilmu yang mempelajari e"ek-e"ek yang merusak dari zat-zat kimia dan "isika pada semua sitem kehidupan. #alaupun demikian, dalam bidang biomedis, ahli toksikologi terutama mempelajari e"ek-e"ek samping pada manu manusi siaa seba sebaga gaii akib akibat at dari dari pema pemapa para ran n obat obat dan dan zat zat kimi kimiaa lain lain maupu aupun n memperlihatkan keamanan atau kerusakan yang berkaitan dengan penggunaan zat tersebut. [2] $i masa masa kini kini sering sering terjadi terjadi masalah masalah kera%un kera%unan an mulai mulai dari dari ke%elak ke%elakaan aan wisata, ke%elakaan kerja atau ke%elakaan rumah tangga sampai usaha bunuh diri, pembunuhan perorangan bahkan pembunuhan massal. Penanggulangan masalah ini %ukup rumit karena beberapa "aktor, yaitu kurangnya in"ormasi tentang zat penyebab kera%unan karena korban tidak sadar atau enggan untuk berbi%ara dan "akt "aktor or keter ketersed sedia iaan an anti antido dotu tum m ra%un ra%un yang yang belu belum m semuan semuanya ya terse tersedi dia, a, serta serta terk terkad adan ang g antid antidot otum umny nyaa sendi sendiri ri meru merupa paka kan n baha bahan n toks toksik ik,, oleh oleh karen karenaa itu itu penatalaksanaan kera%unan seringkali bersi"at suporti" dan simptomatis. [1] &e%epatan &e%epatan dan ketepatan ketepatan penanganan penanganan intoksikasi intoksikasi 'kera%unan( 'kera%unan( sangatlah penting agar penderita dapat segera dikelola dan diobati sesuai dengan besar masalah sehingga penderita tersebut tidak mengalami komplikasi yang lebih berat maupun maupun kematian. kematian. )kan tetapi pada kenyataanya kenyataanya sering kita jumpai jumpai penanganan penanganan
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR ILMU PENYAKIT DALAM
INTOKSIKASI
kasus kera%unan mendapat kesulitan karena penyebab yang sukar diketahui atau banyak organ yang mengalami kerusakan akibat zat*bahan penyebab. [1] +etiap keadaan yang menunjukkan kelainan multisistem dengan penyebab yang tidak jelas harus di%urigai kemungkinan kera%unan, misalnya bila ditemukan penurunan tingkat kesadaran mendadak, gangguan napas, pasien psikiatri dengan mani"estasi berat, anak remaja dengan sakit dada, aritmia yang mengan%am nyawa atau pekerja yang menunjukkan gejala klinis di lingkungan kerja yang mengandung bahan kimia, asidosis metabolik yang sukar di%ari penyebabnya, tingkah laku aneh ataupun kelainan neurologis dengan kausa yang sukar diketahui. [1]
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR ILMU PENYAKIT DALAM
INTOKSIKASI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Intoksikasi
adalah
bahan
kimia
yang
menimbulkan
perangsangan,
kegembiraan, atau keadaan kelengar. [3] B. Diagnosis ntuk membantu penegakkan diagnosis maka diperlukan autoanamnesis dan aloanamnesis yang %ukup %ermat serta diperlukan bukti-bukti yang diperoleh di tempat kejadian. +elanjutnya pada pemeriksaan "isik harus ditemukan dugaan tempat masuknya ra%un yang dapat melalui berbagai %ara yaitu inhalasi, per oral, absorpsi kulit dan mukosa atau parenteral, hal ini penting diketahui karena berpengaruh pada e"ek ke%epatan dan lamanya 'durasi( reaksi kera%unan. eberapa %iri tertentu dapat pula membentu menegakkan diagnosa [1] &arakteristik au /a%un Bau )seton )lmond awang Putih !elur usuk
Penyebab Isopropil al%ohol, )seton +ianida )rsenik, +elenium, !alium idrogen +ul"ida, Merkaptan
&arakteristik #arna /a%un Warna Urin ijau*iru &uning-Merah 2oklat !ua utiran &eputihan 2oklat
Penyebab Metilen iru /i"ampisin, esi '1e( 1enol, &resol Primidon Mio*aemoglobinuria
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR ILMU PENYAKIT DALAM
INTOKSIKASI
Penilaian keadaan klinis yang paling awal adalah status kesadaran. )lat ukur kesadaran yang paling sering digunakan adalah 32+ ' Glasgow Coma Scale(. )pabila pasien tidak sadar dan tidak ada keterangan apapun 'alloanamnesis( maka diagnosis kera%unan dapat dilakukan pereksklusionam dan semua penyebab penurunan kesadaran, seperti pada keadaan perdarahan
subarakhnoid atau intrakranial,
meningoense"alitis, trauma, subdural*ekstradural
hematom,
hipoglikemia, diabetik ketoasidosis, uremia dan ense"alopati. [1] C. Gabaran K!inis
Penemuan klinis seperti ukuran pupil mata, "rekuensi na"as dan denyut jantung mungkin dapat membantu penegakkan diagnosis pada pasien dengan penurunan kesadaran. eberapa gambaran klinis yang dapat menunjukkan bahan penyebab kera%unan [1] Gabaran K!inis Pupil pin point 1rekuensi na"as turun
Keung"inan Penyebab 4piod 4rgano"os"at, karbamat insektisida,
+ianosis ipersaliasi 3ejala ekstrapiramidal istagmus, ataksia, tanda serebelar radikardia
klonidin, "enotiazin 4bat depresan ++P 4rgano"os"at, karbamat insektisida 1enotiazin, haloperidol )ntikonulsan '"enitoin( Penghambat beta, digoksin, opioid,
ipertermi takikardi, asidosis
klonidin +alisilat
metaboli% +eizures Abdominal cramp, diare, takikardi,
)ntidepresan trisiklik, antikonulsan 4rgano"os"at insektisida, al%ohol,
halusinasi
opiate, benzodiazepin
D. Peeri"saan Penun#ang[1]
+ampel yang dikirim ke laboratorium adalah 50 ml urin, 70 ml serum, bahan muntahan dan "eses.
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR ILMU PENYAKIT DALAM
INTOKSIKASI
•
•
Pemeriksaan /adiologi ila %uriga adanya aspirasi zat ra%un melalui inhalasi atau dugaan adanya per"orasi lambung 8aboratorium &linik )nalisis 3as $arah )sidosis /espiratorik
Interpretasi ipoentilasi, retensi
249
mungkin akibat antidepresan )lkalosis /espiratorik
++P iperentilasi mungkin sebagai respon hipoksia, injuri obat
)lkalosis Metabolik
atau injuri ++P :arang terjadi akibat kera%unan, sebagai akibat hilangnya asam
)sidosis Metabolik
atau kelebihan alkali +ering terjadi kera%unan bila berat
)nion 3ap !inggi
waspada
kera%unan
etanol, methanol*etilen glikol Met"ormin, isoniazid, salisilat, sianida
Pemeriksaan "ungsi hati, ginjal dan sedimen urin harus pula dilakukan karena selain berguna untuk mengetahui dampak kera%unan juga dapat dijadikan sebagai dasar diagnosis penyebab kera%unan seperti kera%unan parasetamol atau makanan yang mengandung asam jengkol. Pemeriksaan kadar gula darah sewaktu •
dan darah peri"er lengkap juga harus dilakukan. Pemeriksaan ;&3 Pemeriksaan ini perlu dilakukan pada kasus kera%unan karena sering diikuti terjadinya gangguan irama jantung yang berupa sinus bradikardi, sinus takikardi, takikardi supraentikular dan takikardia
entrikular. E. Pena$a!a"sanaan
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR ILMU PENYAKIT DALAM
INTOKSIKASI
Mengingat ke%epatan diagnosis sangat berariasi dan disisi lain bahaya kera%unan dapat mengan%am nyawa maka upaya penatalaksanaan kasus kera%unan ditujukan kepada hal sebagai berikut [1] 7( 9( <( =( 5( 6( >(
Penatalaksanan &egawatan Penilaian &linis $ekontaminasi &era%unan Pemberian )ntidotum !erapi +uporti" 4bserasi dan &onsultasi /ehabilitasi
S$abi!isasi
Penatalaksanaan kera%unan pada waktu pertama kali berupa tindakan resusitasi kardiopulmoner yang dilakukan dengan %epat dan tepat berupa •
Pembebasan jalan napas ebaskan jalan napas dari sumbatan bahan muntahan, lender, gigi palsu,. ila perlu dengan perubahan posisi dan oropharyngeal airway dan alat
•
penghisap. Perbaikan "ungsi pernapasan 'entilasi dan oksigenasi( :aga agar pernapasan sebaik mungkin dan bila memang diperlukan dapat
•
dengan alat respirator. Perbaikan sistem sirkulasi darah !ekanan darah dan olume %airan harus dipertahankan se%ukupnya dengan pemberian %airan dalam keadaan tertentu dapat diberikan %airan koloid.ila terjadi henti jantung lakukan /:P '/esusitasi :antung Paru(.
De"on$ainasi
!erapi interensi yang bertujuan untuk menurunkan pemaparan terhadap ra%un, mengurangi absorpsi dan men%egah kerusakan pada organ. !indakan dekontaminasi tergantung lokasi tubuh yang terkena ra%un, yaitu •
$ekontaminasi Pulmonal
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR ILMU PENYAKIT DALAM
INTOKSIKASI
erupa tindakan menjauhkan korban dari pemaparan inhalasi zat ra%un, monitor kemungkinan gawat napas dan berikan oksigen 700? •
dan jika perlu beri entilator. $ekontaminasi Mata erupa tindakan untuk membersihkan mata dari ra%un yaitu posisi kepala pasien ditengadahkan dan miring ke sisi mata yang terkena atau terburuk kondisinya. uka kelopak matanya perlahan dan irigasi larutan a@uades atau a2l 0,A? perlahan sampai zat ra%unnya diperkirakan sudah hilang 'hindari bekas larutan pen%u%ian mengenai wajah atau mata lainnya( selanjutnya tutup mata dengan kasa steril
•
segera konsul dokter mata. $ekontaminasi &ulit ' rambut dan kuku( !indakan paling awal adalah melepaskan pakaian , arloji, sepatu dan aksesori lainnya dan masukkan dalam wadah plastik yang kedap air dan tutup rapat, %u%i bagian kulit yang terkena dengan air mengalir dan disabun minimal 70 menit selanjutnya keringkan dengan handuk kering dan lembut.
•
$ekontaminasi 3astrointestinal Penelanan merupakan rute pemaparan yang tersering sehingga tindakan pemberian bahan pengikat 'karbon akti"(, pengen%eran atau mengeluarkan isi lambung dengan %ara induksi muntah atau aspirasi dan kumbah lambung dapat mengurangi jumlah paparan toksik. Ta$a%ara De"on$ainasi Gas$roin$es$ina! [1] Jenis Tin&a"an Induksi Muntah
Pengen%eran )spirasi dan kumbah lambung
Ta$a Cara +timulasi mekanis
pada
oro"aring )ir dingin atau susu 950 ml Posisi !radelenberg le"t lateral dekubitus, pasang 3!, aspirasi, bilas 900-<00 ml sampai bersih
)rang )kti"
tambah karbon akti" 50 gram $osis tunggal <0-50 g B 9=0 ml
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR ILMU PENYAKIT DALAM
INTOKSIKASI
air Polietilen glikol 60 gr B a2l
Irigasi sus
7,=6 g B &28 0,>5 g B a bi% 7,6C g B a sul"at 5,6C g B air sampai 7 liter ila menelan zat sangat korosi"
edah
'asam kuat(, asing
E!iinasi
!indakan untuk memper%epat pengeluaran ra%un yang sedang beredar dalam darah atau dalam saluran gastrointestinal setelah lebih dari = jam. )pabila masih dalam saluran %erna dapat digunakan pemberian arang akti" yang diberikan berulang dengan dosis <0-50 gram '0,5-7 gram*kg( setiap = jam per oral*enteral. !indakan ini berman"aat pada kera%unan obat seperti karbamazepin, @uinine, dapson, digoksin, "enobarbital, "enitoin, salisilat dan teo"ilin. An$i Do$u Ba'an (a%un Kiia 4rgano"os"at
1e 'besi( +ianida *ba$ )m"etamine Parasetamol
Isoniazide 4pioid Propanolol
An$i Do$u
)e$o&e
+ul"as )tropine,
7-9 mg i. ulang 70-75
pralidoksim $es"errioDamine itrit
menit, maD 50 mg*hari 75 mg*kg *jam )myl nitrite inhalasi
8orazepam -asetilsistein, metionin
9 mg i. Metionin e"ekti", paparan
Piridoksin
EC jam 7 gram i. *tiap gram
alokson
I, Maks 5 g 0,07 mg*kg
)drenalin, 3lukagon, Isoproterenol
i.
diulang tiap 9 menit olus 70 mg glukagon B 5 mg *jam drip i.
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR ILMU PENYAKIT DALAM
INTOKSIKASI
)a"anan :engkol
a bikarbonat
= D 9 gram*hari
Tera+i Ge#a!a Penyer$a a$au Penyu!i$ [1] •
3angguan %airan, elektrolit dan asam basa &ebutuhan dasar %airan harian <0-<5 ml*kg*hari, natrium 7-7,5 mmol*kg*hari,
&alium
7
mmol*kg*hari.
)pabila
ada
gangguan elektrolit dan asam basa harus dikoreksi langsung sesuai derajat berat ringannya. •
3angguan irama jantung +inus bradikardi yang disertai hipotensi dapat diberikan atropin 0,6 mg intraena sedangkan pada sinus takikardi tidak diberikan terapi spesi"ik dan penghambat beta jangan diberikan karena dapat
•
menyebabkan dekompensasi. iperemesis ila muntah gagal dikendalikan
maka
dapat
diberikan
metokloperamid 70 mg i. atau proklorperazin 70 mg oral atau ondansetron C mg intraena se%ara pelan. ,. Inse"$isi&a
aygon mengandung 9 ra%un utama yaitu Pro+o-ur dan trans"luthrin. PropoDur adalah senyawa karbamat 'pernah menewaskan ribuan orang dan
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR ILMU PENYAKIT DALAM
INTOKSIKASI
menyebabkan kerusakan syara" ratusan ribu orang lainnya dalam kasus hopal di India( yang telah dilarang penggunaannya di luar negeri karena diduga kuat sebagai zat karsinogenik sedangkan trans"luthrin relati" aman hingga saat ini. [4]
Inse"$isi&a Karbaa$
+enyawa ini menghambat enzim asetil-kolinesterase dengan karbamoilasi tempat esteratik. mumnya dikatakan bahwa e"ek-e"ek klinik ini akibat karbamat berlangsung lebih singkat daripada yang terlihat pada organo"os"at. &isaran dosis antara yang menyebabkan intoksikasi minor dan dosis yang menyebabkan kematian lebih besar pada karbamat lebih besar dari pada yang terlihat dengan zat organo"os"at. Insektisida karbamat dianggap termasuk pestisida yang Ftidak menetapG dalam lingkungan dan zat-zat ini diperkirakan memberikan dampak yang ke%il terhadap lingkungan.eberapa %ontoh senyawa karbamat [2]
Senyaa )ldikarb )minokarb &arbaril &arbo"uran $imetan $imetilan Isolan Metomil Pro+o"sur Piramat Pirolan Hektran
Ang"a To"sisi$as 6 5 = 5 = = 5 5 = = 5 5
Penghambat kolinesterase yang banyak digunakan dibedakan atas < kelompok kimia [2] •
)lkohol sederhana yang memiliki gugus ammonium kuartener, %ontohnya
•
edro"onium ;ster asam karbamat dari alkohol sederhana yang memiliki gugus
•
ammonium kuartener atau tersier 'karbamat, %ontohnya neos$igin( $eriat organik asam "os"at 'organo"os"at, %ontohnya iso"lu"orat(
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR ILMU PENYAKIT DALAM
INTOKSIKASI
;"ek kera%unan akut penghambat kolinesterase sama seperti obat pema%u langsung, yaitu langsung meluas e"ek "armakologisnya. Penyebab kera%unan golongan ini adalah pestisida yang dipakai dalam bidang pertanian dan rumah tangga. &era%unan akut harus diketahui dan %epat diobati pada pasien yang terpapar berat. !anda awal yang menonjol sesuai dengan e"ek muskarinik yang berlebihan, yaitu miosis, saliasi, berkeringat, bronkokonstriksi, muntah dan diare.
Neos$igin
+uatu senyawa yang dapat yang dapat menghambat asetilkolinesterase se%ara reersibel. Masa kerja obat ini sedang saja, biasanya sekitar 9-= jam. 4bat ini digunakan untuk mema%u kandung kemih dan saluran %erna dan berman"aat sebagai terapi simptomatik pada miastenia grais, suatu penyakit autoimun yang disebabkan oleh antibodi terhadap reseptor nikotinik yang terikat pada reseptor asetilkolin yang tersambung pada neuromuskular serta sebagai antidotum kera%unan tobukurarin dan obat penyekat neuromuskular kompetiti" lainnya. $osis
neostigmin
0,0=-0,0C
mg*kg.
$apat
menyebabkan
[5]
hipersaliasi,
berkeringat, bradikardi, kejang bronkus, hipermotilitas usus dan pandangan menjadi kabur. [6] Su!fas A$ro+in
Memiliki a"initas kuat terhadap reseptor nikotinik dimana obat ini terikat se%ara kompetiti" sehingga men%egah asetilkolin terikat pada tempatnya di reseptor muskarinik. )tropin menyekat reseptor muskarinik baik di sentral maupun sara" tepi. &erja obat ini se%ara umum berlangsung sekitar = jam ke%uali bila diteteskan ke dalam mata, maka masa kerjanya bahkan sampai berhari-hari. )tropin digunakan untuk mengobati kelebihan dosis organo"os"at 'yang mengandung insektisida tertentu( dan beberapa jenis kera%unan jamur ' jamur tertentu yang mengandung substanssi kolinergik(.
[5]
$osis 0,07-0,09 mg*kg.
!ergantung sekali pada dosis, atropin dapat menyebabkan mulut kering, penglihatan mengabur, mata rasa berpasir ' sandy eyes(, takikardi dan konstipasi. [6]
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR ILMU PENYAKIT DALAM
INTOKSIKASI
BAB III PENUTUP
Intoksikasi adalah bahan kimia yang menimbulkan perangsangan,
kegembiraan, atau keadaan kelengar. Penemuan klinis seperti ukuran pupil mata, "rekuensi na"as dan denyut jantung mungkin dapat membantu penegakkan diagnosis pada pasien dengan penurunan kesadaran.
Gabaran K!inis Pupil pin point 1rekuensi na"as turun
Keung"inan Penyebab 4piod 4rgano"os"at, karbamat insektisida,
+ianosis ipersaliasi 3ejala ekstrapiramidal istagmus, ataksia, tanda serebelar radikardia
klonidin, "enotiazin 4bat depresan ++P 4rgano"os"at, karbamat insektisida 1enotiazin, haloperidol )ntikonulsan '"enitoin( Penghambat beta, digoksin, opioid,
ipertermi takikardi, asidosis
klonidin +alisilat
metaboli% +eizures Abdominal cramp, diare, takikardi,
)ntidepresan trisiklik, antikonulsan 4rgano"os"at insektisida, al%ohol,
halusinasi opiate, benzodiazepine +ampel yang dikirim ke laboratorium adalah 50 ml urin, 70 ml serum, bahan muntahan dan "eses. Pemeriksaan /adiologi ila %uriga adanya aspirasi zat ra%un melalui inhalasi atau dugaan o
adanya per"orasi lambung 8aboratorium &linik o
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR ILMU PENYAKIT DALAM
INTOKSIKASI
Pemeriksaan ;&3 Penatalaksanaan Penatalaksanan &egawatan • Penilaian &linis • $ekontaminasi &era%unan • Pemberian )ntidotum • !erapi +uporti" • 4bserasi dan &onsultasi • /ehabilitasi • +aran jika ada keluarga atau tetangga yang kera%unan apapun segera o
bawa ke rumah sakit terdekat agar mendapatkan pertolongan pertama supaya prognosisnya baik.
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR ILMU PENYAKIT DALAM