NASKAH ROLE PLAY OBAT PER ORAL Nama Tokoh/Pemeran : Sutradara/Kameramen
: Ida Bagus Gede Cahayana M.
Perawat A
: Esa Dini K.
Perawat B
: Novia Sakinah
Pasein
: Agus Muliadi
Kekasih Pasien
: Nurlaila
Polisi A
: Wahyudi
Penjual Nrkoba
: M. Anwar
Naskah Pada hari Selasa, 28 Maret 2017 Pukul 09:32 Di Rumah Sakit Jiwa Pasien yang bernama Agus yang terkena kecanduan Narkoba yang membuat hidupnya sia-sia dan tidak bisa menahan diri atas kecanduannya yang ingin terus melakukan Penghisapan narkoba. Pada saat itu Jam 13 : 35. Pasien yang bernama Agus berteriak dan terus mengamuk denagan kondisi yang sanagat emosional karena ingin merasaka dunia luar, namun saat itu Perawat Esa dini dan Novia yang bertugas pada siang hari ingin melihat kondisi pasiennya yang bernama Agus, tiba-tiba Esa dan Novi kaget mendengarkan teriakan Agus yang begitu keras dan langsung menghampiri agus dengan cepat, ketika itu Hanya strees dan terus berbicara pada diri sendiri yang ingin pulang, Dengakn kondisinya yg kurang baik perawat membujuk pasiennya untuk tenang dan melakukan pengobatan dengan per oral dan melakukan penyuntikan agar pasien tenang dan tidak mengamuk lagi. Perawat
:…(Perawt jalan untuk menghampiri pasiennya )
Pasien
:…. Aaaaaaaaaa (Berteriak dan memrusak semua yang ada di kamarnya)
Perawat
: (perawat yang mendengar menghampirinya dengan cepat)
Pearawt
: Astaga…..(Kaget melihat pasiennya)
teriakan
si
agus
langsung
Perawat A
: Tenang pak, tenang (sambil mengikat kedua tangan dan kakinya karena takun akan mengamuknya pasien saat di obati)
Pasien
: Aaaaa… Aku ingin pulang,, lepaskan aku (dengan sadar bahwa dia berbicara dengan tenag)
Perawat A
: Iya pak tenang (Sambil melakukan penyuntikan agar pasien tenang dan tidak mengamuk lagi)
Pasien
: Aaaaaa,….. (menahan sakit saat di suntik)
Perawat A
: Bagaimana Pak, Apakah bapak sudah merasa tenang….
Pasien
: (mengangguk-ngagguk)…
Perawat A
: Baiklah pak, bapak kami rawat disini jadi bapak minum obat dulu ya, biar bapak baikan..
Pasien
: (mengangguk-ngagguk)…
Perawat A
: Baiklah, Perawat Novia bisa minta tolong ambilkan obat untuk pasien ini di ruangn sy…….
Perawat B
: Iya, Baik,…
Perawat A
: Terimakasih, Silahkan….
Beberapa menit kemudian Agus merupakan pasien yang terkena kecanduan narkoba diberikan obat Oral yang dapat membuatnya membaik dan tidak mengamuk lagi,.. pada saat diberikan Obat tersebut perawat Esa dan Novia melepaskan tali yang mengikat tangan dan kaki pasien agar bisa meminum ubat edngan cara duduk, Pasienpun Duduk dan meminum obat yang diberikan oleh perawat dan pasien terebut kembali tidur, Dimana pada saat pasien tidur, Pasien tersebut mengingat 1 tahun yang lalu, mengingat apa yang terjadi padanya sehingga dia bisa masuk ke Rumah sakit tersebut.. 1 Tahun Yang Lalu Pada suatu hari agus melakukan penghisapan Narkoba di kamarnya, sedangakan kekasihnya yang bernama Nurlaila sedang kuliah menelpon kekasihnya Agus yang sangat dia sayang ingin tau kenapa dia tidak msuk kuliah padahal hari ini adalah hari special Nurlaila karena Meningat bahwaa hari ini adalah hari dimana dia bertemu agus dan berkenalan denagan penuh candatawa,..
Agus
: (Menghisap Narkoba hasil pembeliannya)
Nurlaila
: Angkat dong angkat…. (mondar-mandir dengan rasa cemas)
Agus
:...(mengabaikan telfon Nurlaila dan asyik dengan Menghisap Narkoba tersebut)
Keesokan harinya Agus masuk kuliah dengan menggunakan pakain putih coklat, langsung menuju kelas, namun dia melihat kelas sepi dan hanya 3 orang karena Dosen pada saat itu tidak masuk dan memberikan tugas pada mahasiswanya termasuk kekasihnya Nurlaia, Aguspun bengong melihat kelasnya sepi dan menatap Kekasihnya Nurlaila Namun agus membalikkan badan dan ingin pergi tetapi Nurlaila tidak tinggal diam, Nurlailapun menarik tangna Agus dan menanyakan kenapa tidak masuk kuliah dan tidak mengangkat telfonya kemarin…… Nurlaila
: Sayang kenpa kamu tidak masuk kuliah kemarin.. ?
Agus
: (membalikkan badan)………
Nurlaila
: (menarik tangan agus dengan rasa sedih)….
Agus
: Lepaskan, Jangan Ikut campur dengan urusanku..(sambil melepas tarikan kekasihnya Nurlaila)
Hari demi hari telah terlewati agus yang semakin memburuk dengan kondisinya yang sekarang menjadi pecandu Narkoba, Pada Malam Juma’at dimana Agus tertangkap Polisi pada saat melakukan Jula beli Narkoba kepada salah satu temannya yang juga tidak tau asal temannya itu dari mana. Polisiterdekat menerima panggilan dari salah satu seseorang yang ada di TKP menggunakan sepeda member tahu bahawa dia melihat 3 pemuda melakukan jual beli Narkoba di TKP tsb. Polisiun langsung menuju TKP dengan Rekannya yang bertugas pada malam hari itu dan melihat 3 Pemuda tersebut. Namun pemuda yang menjual Narkoba tersebut sudah kabur dulan hanya agus yang menjadi korban… Polisi
: Stop, Stop, Stop…(sambil mengambil kunci motor agus)
Agus
: Maaf pak, Ada apa ini pak ada apa…(kaget melihat Polisi yang tersebut)
Polisi
: Coba perlihatkan apa yang kamu beli (sambil melotot melihat anak tersebut yang sudah menjadi pecandu Narkoba)
Agus
: Tidak ada pak.. (muka memucat dan ketakutan)
(Polisimenggeledah barang-banrang yang ada di pakaiannya hasilnyapun polisi menemukan Narkoba yang kira-kira beratnya 2,3 gr) Polisi
: Apa ini,..?? (sambil menunjukkan barang haram tersebut dan memberikan beberapa pertanyaan kepada korban)
Agus
: (Terdiam dan menunduk karna semunya sudah terbongkar)
Setelah Agus ketahuan Polisi yang patrol malam itu langsung memanggil rekannya untuk membatu Korban dibawa ke polsek terdekat.. sekitar 5 menit kemudian Team polisi yang berpatroli malam itu dating dan langsung membawa Agus ke Polsek terdekat untuk melakukan tindakan dan pemeriksaann lebih lanjut atas perbuatan yang dia lakukan selama ini. Setelah penyelidikan selesai Korbanpun dipenjar, Namun pada saat di penjara korban menjadi strees dan depresi, Polisipun membawa korban ke RSJ untuk pemeriksaan fisiknya. ====THE END==== THANKS YOU
PEMBAHASAN
A. PEMBERIAN OBAT MELALUI ORAL a) Pengertian Pemberian obat per oral adalah memberikan obat yang dimasukkan melalui mulut. Memberikan obat oral adalah suatu tindakan untuk membantu proses penyembuhan dengan cara memberikan obat-obatan melalui mulut sesuai dengan program pengobatan dari dokter. Pemberian obat per oral merupakan cara yang paling banyak dipakai karena ini merupakan cara yang paling mudah, murah, aman, dan nyaman bagi pasien. Berbagai bentuk obat dapat di berikan secara oral baik dalam bentuk tablet, sirup, kapsul atau puyer. Untuk membantu absorbsi , maka pemberian obat per oral dapat di sertai dengan pemberian setengah gelas air atau cairan yang lain.
b) Keuntungan Keuntungan Pemberian Obat Rute Oral diantaranya cocok dan nyaman bagi klien, Ekonomis, Dapat menimbulkan efek local atau sistemik, dan Jarang membuat klien cemas.
c) Kelemahan Kelemahan dari pemberian obat per oral adalah pada aksinya yang lambat sehingga cara ini tidak dapat di pakai pada keadaan gawat. Obat yang di berikan per oral biasanya membutuhkan waktu 30 sampai dengan 45 menit sebelum di absorbsi dan efek puncaknya di capai setelah 1 sampai dengan 1 ½ jam. Rasa dan bau obat yang tida enak sering mengganggu pasien. Cara per oral tidak dapat di pakai pada pasien yang mengalami mual-mual, muntah, semi koma, pasien yang akan menjalani pangisapan cairan lambung serta pada pasien yang mempunyai gangguan menelan.
Beberapa jenis obat dapat mengakibatkan iritasi lambung dan menyebabkan muntah (mislanya garam besi dan Salisilat). Untuk mencegah hal ini, obat di persiapkan dalam bentuk kapsul yang diharapkan tetap utuh dalam suasana asam di lambung, tetapi menjadi hancur pada suasana netral atau basa di usus. Dalam memberikan obat jenis ini, bungkus kapsul tidak boleh di buka, obat tidak boleh dikunyah dan pasien di beritahu untuk tidak minum antasaid atau susu sekurangkurangnya satu jam setelah minum obat. Apabila obat dikemas dalam bentuk sirup, maka pemberian harus di lakukan dengan cara yang paling nyaman khususnya untuk obat yang pahit atau rasanya tidak enak. Pasien dapat di beri minuman dingin (es) sebelum minum sirup tersebut. Sesudah minum sirup pasien dapat di beri minum, pencuci mulut atau kembang gula.
d) Tujuan Pemberian 1) Untuk memudahkan dalam pemberian 2) Proses reabsorbsi lebih lambat sehingga bila timbul efek samping dari obat tersebut dapat segera diatasi 3) Menghindari pemberian obat yang menyebabkan nyeri 4) Menghindari pemberian obat yang menyebabkan kerusakan kulit dan jaringan 5) Pasien mendapatkan pengobatan sesuai program pengobatan dokter. 6) Memperlancar proses pengobatan dan menghindari kesalahan dalam pemberian obat.
e) Indikasi 1) Pada pasien yang tidak membutuhkan absorbsi obat secara cepat 2) Pada pasien yang tidak mengalami gangguan pencernaan.
f) Kontraindikasi Pasien dengan gangguan pada system pecernaan, seperti kanker orall, gangguan menelan, dsb.
g) Metode pemberian obat per oral 1) Persiapan alat a. Baki berisi obat b. Kartu atau buku berisi rencana pengobatan c. Pemotong obat (bila diperlukan) d. Martil dan lumpang penggerus (bila diperlukan) e. Gelas pengukur (bila diperlukan) f. Gelas dan air minum g. Sedotan h. Sendok i. Pipet j. Spuit sesuai ukuran untuk mulut
2) Prosedur kerja a. Siapkan peralatan dan cuci tangan. b.
Kaji kemampuan klien untuk dapat minum obat per oral (menelan, mual, muntah, adanya program tahan
makan atau minum, akan
dilakukan pengisapan lambung dll) c.
Periksa kembali perintah pengobatan (nama klien, nama dan dosis obat, waktu dan cara pemberian)
periksa tanggal kedaluarsa
obat, bila ada kerugian pada perintah pengobatan laporkan pada perawat yang berwenang atau dokter yang meminta. d.
Ambil obat sesuai yang diperlukan (baca perintah pengobatan dan ambil obat yang diperlukan)
e.
Siapkan obat-obatan yang akan diberikan. Siapkan jumlah obat yang sesuai dengan dosis yang diperlukan tanpa mengkontaminasi obat (gunakan tehnik aseptik untuk menjaga kebersihan obat).
3) Tablet atau kapsul a) Tuangkan tablet atau kapsul ke dalam mangkuk disposibel tanpa menyentuh obat. b) Gunakan alat pemotong tablet bila diperlukan untuk membagi obat sesuai dengan dosis yang diperlukan. c) Jika klien mengalami kesulitan menelan, gerus obat menjadi bubuk dengan menggunakan martil dan lumpang penggerus, kemudian campurkan dengan menggunakan air. Cek dengan bagian farmasi sebelum menggerus obat, karena beberapa obat tidak boleh digerus sebab dapat mempengaruhi daya kerjanya.
4) Obat dalam bentuk cair a) Kocok /putar obat/dibolak balik agar bercampur dengan rata sebelum dituangkan, buang obat yang telah berubah warna atau menjadi lebih keruh. b) Buka penutup botol dan letakkan menghadap keatas. Untuk menghindari kontaminasi pada tutup botol bagian dalam. c) Pegang botol obat sehingga sisa labelnya berada pada telapak tangan, dan tuangkan obat kearah menjauhi label. Mencegah obat menjadi rusak akibat tumpahan cairan obat, sehingga label tidak bisa dibaca dengan tepat. d) Tuang obat sejumlah yang diperlukan ke dalam mangkuk obat berskala. e) Sebelum menutup botol tutup usap bagian tutup botol dengan menggunakan kertas tissue. Mencegah tutup botol sulit dibuka kembali akibat cairan obat yang mengering pada tutup botol. f) Bila jumlah obat yang diberikan hanya sedikit, kurang dari 5 ml maka gunakan spuit steril untuk mengambilnya dari botol. g) Berikan obat pada waktu dan cara yang benar.
Yang perlu diperhatikan 1) Identifikasi klien dengan tepat. 2) Menjelaskan mengenai tujuan dan daya kerja obat dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh klien. 3)
Atur pada posisi duduk, jika tidak memungkinkan berikan posisi lateral. Posisi ini membantu mempermudah untuk menelan dan mencegah aspirasi.
4)
Beri klien air yang cukup untuk menelan obat, bila sulit menelan anjurkan klien meletakkan obat di lidah bagian belakang, kemudian anjurkan minum. Posisi ini membantu untuk menelan dan mencegah aspirasi.
5) Catat obat yang telah diberikan meliputi nama dan dosis obat, setiap keluhan, dan tanda tangan pelaksana. Jika obat tidak dapat masuk atau dimuntahkan, catat secara jelas alasannya. 6)
Kembalikan peralatan yang dipakai dengan tepat dan benar, buang alat-alat disposibel kemudian cuci tangan.
7) Lakukan evaluasi mengenai efek obat pada klien.
B. PEMBERIAN OBAT MELALUI SUBLINGUAL a) Pengertian Pemberian Obat secara Sublingual yaitu dengan cara meletakkan obat di bawah lidah. Meskipun cara ini jarang dilakukan, namun perawat harus mampu melakukannya. Dengan cara ini, aksi kerja obat lebih cepat yaitu setelah hancur di bawah lidah maka obat segera mengalami absorbsi ke dalam pembuluh darah. Cara ini juga mudah dilakukan dan pasien tidak mengalami kesakitan. Pasien diberitahu untuk tidak menelan obat karena bila ditelan, obat menjadi tidak aktif oleh adanya proses kimiawi dengan cairan lambung.
b) Tempat-tempat pemberian obat Pemberian obat secara Sublingual dilakukan dengan cara di bawah lidah.
c) Persiapan alat pemberian obat sublingual 1. Daftar buku obat / catatan 2. jadwal pemberian obat. 3. Obat yang sudah ditentukan dalam tempatnya. 4. Tongspatel (bila perlu ) 5. Kasa untuk membungkus tongspatel
d) Persiapan tempat atau lingkungan 1. Bekerja sebaiknya dari sebelah kanan pasien. 2. Tempatkan alat agar mudah bekerja. 3. Meminta pengunjung atau keluarga menunggu di luar. 4. Jaga privasi pasien, dengan memasang sampiran atau menutup tirai.
e) Persiapan pasien 1. Cek perencanaan keperawatan pasien. 2. Menjelaskan tujuan pemberian obat sublingual. 3. Pasien diberi penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan. 4. Posisikan pasien dengan posisi yang nyaman
f) Cara kerja pemberian obat sublingual 1) Cuci tangan. 2) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan. 3) Memberikan obat kepada pasien. 4) Memasang tongspatel ( jika klien tidak sadar ) kalau sadar anjurkan klien untuk mengangkat lidahnya 5) Memberitahu pasien agar meletakkan obat pada bagian bawah lidah, hingga terlarut seluruhnya. 6) Menganjurkan pasien agar tetap menutup mulut, tidak minum dan berbicara selama obat belum terlarut seluruhnya. 7)
Catat perubahan dan reaksi terhadap pemberian. Evaluasi respons terhadap obat dengan mencatat hasil pemberian obat.
8) Cuci tangan.
g) Hal-hal yang harus di perhatikan dalam pemberian obat sublingual a.
Sabar
b. Hati-hati c.
Ramah
d.
Benar obat
e.
Benar pasien
f.
Benar waktu
g.
Benar dosis
h.
Benar cara pemberian
C. PEMBERIAN OBAT MELALUI BUKAL a. Pengertian Pemberian obat secara bukal adalah memberika obat dengan cara meletakkan obat diantara gusi dengan membran mukosa diantara pipi. Tujuannya yaitu mencegah efek lokal dan sistemik, untuk memperoleh aksi kerja obat yang lebih cepat dibandingkan secara oral, dan untuk menghindari kerusakan obat oleh hepar.
b.
Persiapan Alat dan Bahan : 1) Daftar buku obat / catatan, jadwal pemberian obat. 2) Obat yang sudah ditentukan dalam tempatnya.
c.
Prosedur Kerja : 1) Cuci tangan. 2) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan. 3) Memberikan obat kepada pasien. 4) Memberitahu pasien agar meletakkan obat diantara gusi dan selaput mukosa pipi sampai habis diabsorbsi seluruhnya. 5) Menganjurkan pasien agar tetap menutup mulut, tidak minum dan berbicara selama obat belum terlarut seluruhnya 6) Catat perubahan dan reaksi terhadap pemberian. Evaluasi respons terhadap obat dengan mencatat hasil pemberian obat. 7) Cuci tangan.
d. Keuntungan Pemberian Obat Bukal ·
Rute ini cocok dan nyaman bagi klien
·
Ekonomis
·
Dapat menimbulkan efek local atau sistemik
·
Jarang membuat klien cemas
e. Kerugian atau kontraindikasi ·
Rute ini dihindari bila klien mengalami perubahan fungsi saluran cerna, motilitas menurun dan reaksi bedah bagian saluran cerna
· ·
Beberapa obat dihancurkan oleh sekresi lambung Rute oral dikontraindikasikan pada klien yang tidak mampu menelan (mis, klien yang mengalami gangguan neuromuscular, striktur (penyempitan) esophagus, lesi pada mulut.
·
Obat oral tidak dapat diberikan kepada klien yang terpasang pengisap lambung dan dikontraindikasikan pada klien yang akan menjalani pembedahan atau tes tertentu\
·
Klien tidak sadar atau bingung, sehingga tidak mampu menelan atau mempertahankan dibawah lidah
·
Obat oral dapat mengiritasi lapisan saluran cerna, mengubah warna gigi atau mengecup rasa yang tidak enak.
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Pemberian obat oral adalah suatu tindakan untuk membantu proses penyembuhan dengan cara memberikan obat-obatan melalui mulut sesuai dengan program pengobatan dari dokter. Tujuan dari pengobatan via oral antara lain mencegah, mengobati dan mengurangi rasa sakit sesuai dengan efek terapi dari jenis obat, dan menghindari pemberian obat yang menyebabkan kerusakan kulit dan jaringan. Sedangkan hal yang harus diperhatikan meliputi indikasi, kontraindikasi, penggunaan prinsip 6 benar, jenis obat, serta memastikan bahwa pasien benar-benar meminum obat tersebut.
Pemberian obat secara sublingual merupakan pemberian obat yang cara pemberiannya di taruh di bawah lidah. Absorbsinya baik melalui jaringan kapiler di bawah lidah obat-obatan ini mudah diberikan sendiri.
Tujuannya Agar efek yang ditimbulkan bisa lebih cepat karena pembuluh darah di bawah lidah merupakan pusat dari sakit.
Kelebihan yaitu efek obat akan terasa lebih cepat dan kerusakan obat pada saluran cerna dan metabolisme di dinding usus dan hati dapat di hindari.
Kekurangannya yaitu kurang praktis untuk digunakan terus menerus dan dapat merangsang selaput lendir mulut.
Hanya obat yang bersifat lipofil dan dapat diberikan dengan jalan ini.
Contoh obat sublingual adalah obat-obatan nitrogliserin dan steroid.
B. Saran 1.
Bagi siswa/i diharapkan untuk menambah wawasan dengan banyak membaca buku dan terus mencari informasi tetang pengobatan melalui oral. Dan Sublingual
2. Bagi para tenaga kesehatan diharapkan untuk melakukan cara pemberian obat dengan baik dan benar.