DEPARTEMEN KEHUTANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM
RINGKASAN HASIL PENELITIAN ATLAS POHON BERKHASIAT OBAT
0
BOGOR, JANUARI 2010 A. Program B. Judul UKP C. Koordinator UKP D. Judul Kegiatan E. Pelaksana Kegiatan
Pengembangan Teknologi Konservasi Flora Langka Dr. Ir. Titiek Setyawati, MSc. ATLAS POHON BERKHASIAT OBAT Dr. Ir. Titiek Setyawati, MSc.
F. Abstract : Kegiatan kajian tentang distribusi dan potensi jenis-jenis pohon berkhasiat obat dilakukan di beberapa kawasan hutan, terutama kasan hutan lindung dan cagar alam yang ada di Pulau Jawa dan Bali sejak tahun 2006.
Hasil akhir akan disarikan dalam bentuk
atlas pohon berkhasiat obat yang merupakan kumpulan informasi tentang persebaran dan upaya-upaya pengelolaan dan konservasi berbagai jenis pohon yang dikategorikan sebagai jenis pohon berkhasiat obat berdasarkan informasi yang berhasil dikumpulkan melalui studi literatur dan hasil penelitian. Kegiatan pengumpulan data dilakukan secara langsung, yaitu untuk jenis pohon obat menggunakan sistem eksplorasi jalur transek dan pembuatan plot pengamatan untuk menduga potensinya dan melalui wawancara untuk informasi pemanfaatannya.
Pada tahun 2009, observasi
dilakukan di dua lokasi cagar alam yaitu CA Tangkupan Perahu, Kabupaten Subang dan CA Sukawayan, Kabupaten Sukabumi.
1
Kata kunci (Keywords): Atlas, pohon berkhasiat obat, potensi.
G. Ringkasan : 1. Latar Belakang Indonesia yang dikenal sangat kaya akan keanekaragaman jenis tumbuhan hutan, diantaranya 4000 jenis atau lebih berupa pohon (Sastrapradja dkk. 1989), saat ini mengalami ancaman serius akan hilangnya plasma nutfah floranya.
Di pulau Jawa saja terdapat
sekitar 500 jenis pohon hutan (Bagian Botani Hutan, 1976 dan 1977), sedangkan di Sumatra sekitar 1200 jenis pohon (Whitmore dan Tantra, 1986). Hingga saat ini pemanfaatan tumbuhan hutan sebagai tumbuhan obat yang sebagian besar digunakan untuk obat tradisional sudah demikian banyaknya (dari lebih 1000 jenis yang dipakai, 74% diantaranya tumbuh liar di hutan) (Amzu dan Haryanto 1991).
Namun demikian, upaya pengembangannya
sangat sedikit dilakukan dan bahkan beberapa jenis pohon yang berpotensi sebagai bahan obat penyakit yang sulit disembuhkan saat ini mulai sulit ditemukan.
Kegiatan eksplorasi untuk
menemukan
yang
jenis-jenis
baru
berpotensi
untuk
menyembuhkan penyakit tertentu juga jarang dilakukan karena keterbatasan biaya dan waktu. Meskipun terdapat kendala keterbatasan dalam hal waktu dan biaya, sampai saat ini eksporasi mengenai pohon berpotensi obat terus
dilakukan oleh berbagai instansi.
Hal ini
dilakukan
mengingat masih banyak lokasi di luar kawasan konservasi, seperti hutan desa dan hutan rakyat yang pada kenyataannya
2
memiliki kondisi hutan yang mirip dengan hutan alam dan di dalamnya menyimpan banyak potensi pohon obat.
2. Tujuan dan Sasaran Tujuan : Memperoleh data dan mengungkap informasi tentang keanekaragaman jenis, potensi dan sebaran alami, regenerasi dan kondisi
lingkungan
tempat
tumbuh
jenis-jenis
pohon
hutan
berkhasiat obat yang ada di Indonesia Sasaran :
Sasaran yang akan dicapai dalam kegiatan penelitian
ini ialah tersedianya data dan informasi tentang jenis-jenis pohon berkhasiat obat yang potensial terdapat di kawasan hutan di Pulau Jawa serta terbitnya buku atlas pohon berkhasiat obat di Pulau Jawa.
3. Metode Penelitian Data primer di lapangan menyangkut keanekaragaman jenis pohon berkhasiat obat dan kondisi lingkungan tempat tumbuh diperoleh menggunakan metoda eksplorasi dalam jalur-jalur yang sistematik.
Pendugaan potensi dilakukan dengan menggunakan
metode titik pusat kuadran (quadrant center point method) sepanjang jalur eksplorasi dengan jarak antara titik pertama dan titik berikutnya 50 m.
Estimasi regenerasi jenis-jenis pohon
berkhasiat obat yang terdapat di kawasan hutan dilakukan dengan cara menghitung permudaan tingkat semai, tingkat pancang, dan tingkat tiang di sekitar titik pusat kuadran.
Identifikasi dan
deskripisi jenis yang diperoleh dari kegiatan eksplorasi serta pengolahan data dilakukan di herbarium Puslitbang Hutan dan Konservasi Alam di Bogor.
3
4. Hasil yang Telah Dicapai Sejak tahun 2005 sudah dilakukan kegiatan penelitian tentang keberadaan, potensi dan regenerasi pohon hutan berkhasiat obat yang sebagian besar dilaksanakan di kawasan hutan cagar alam yang ada di propinsi Sumatra dan Jawa. Kegiatan lapangan tidak sepenuhnya sesuai dengan target yang ingin dicapai yaitu mencakup juga pulau Bali karena keterbatasan waktu, biaya dan tenaga. Namun demikian selama 3 (tiga) tahun berjalan ini peneliti berhasil memperoleh data dari beberapa kawasan hutan lindung, cagar alam dan taman nasional yang ada di Pulau Jawa dan sebagian kecil pulau Sumatra. Berdasarkan hasil pengamatan pada tahun pertama kegiatan yaitu tahun 2005 diketahui bahwa di Banten (Cagar Alam
Gunung
Tukung, Kabupaten Serang) hanya ada sekitar 8 jenis pohon yang berkhasiat obat.
Beberapa jenis pohon tersebut lebih banyak
dimanfaatkan sebagai bahan baku kayu bukan untuk bahan baku obat, meskipun beberapa bagian dari pohon seperti daun, dan kulit pohonnya diketahui berkhasiat obat.
Sementara di Taman
Nasional Gunung Halimun ditemukan hanya 5 jenis pohon berkhasiat obat. digunakan
Beberapa jenis pohon memang sudah lama
masyarakat
Elaeocarpus floribundus.
sebagai
bahan
baku
obat
seperti
Di Sumatra Barat (Hutan Lindung Gn.
Singgalang) ditemukan sekitar 10 jenis pohon berkhasiat obat. Jenis-jenis tersebut antara lain Dracontomelon dao dan Alstonia angustiloba. Hasil pengamatan tahun kedua yang dilakukan di Cagar Alam CA Besowo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, terdapat 24 jenis pohon
4
berkhasiat obat, sedangkan di CA Manggis dari total 32 jenis pohon terdapat 19 jenis pohon berkhasiat obat. Dari 24 jenis yang ditemukan di CA Besowo, hanya 3 jenis saja yang dimanfaatkan oleh penduduk antara lain: rau (Dracontomelon dao Merr.), kemiri (Aleurites
mollucana
Willd.)
dan
wuni
(Antidesma
bunius).
Sedangkan di CA Manggis, dari 19 jenis pohon obat yang berkhasiat obat, hanya 7 jenis yang dimanfaatkan oleh penduduk. Di Kabupaten Ponorogo, yaitu d Gn. Sigogor terdapat 21 jenis sedangkan di Gn. Picis 10 jenis.
Dari 31 jenis pohon yang di
inventarisir di Kabupaten Ponorogo tersebut, jumlah total jenis yang berkhasiat obat sebanyak 16 jenis (11 jenis ditemukan di CA Gn. Sigogor dan 5 jenis ditemukan di CA. Gn. Picis). Dari 5 jenis pohon obat yang ada di Gn. Picis hanya 3 jenis yang dimanfaatkan yaitu:
pasang
biasa
(Lithocarpus
elegans
BL),
morosowo
(Engelhardtia spicata Bl.) dan talesan (Persea odoratissima Kosterm.) (Setyawati, 2006). Hasil survey yang dilakukan pada tahun 2007 diperoleh jumlah jenis pohon berkhasiat obat yang ditemukan di CA Pringombo II Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah sebanyak 5 jenis (Ervatamia macrocarpa Merr., Osmoxylon lobularis Philipson, Dysoxylum amoroides Miq., Dysoxylum densiflorum Miq., Artocarpus rigidus Blume.).
Sedangkan yang ditemukan di CA Bantar Bolang,
Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah ada 14 jenis dan di Taman Nasional Meru Betiri, Kabupaten Jember, Jawa Timur ada 18 jenis (8 jenis di resort Andong Rejo dan 10 jenis di resort Bandealit). Pada tahun 2008, kegiatan pengamatan dan survey pohon berkhasiat obat di lakukan pada 3 lokasi di Jawa Barat (2 lokasi) dan Jawa Tengah (1 lokasi).
Hasil survey yang dilakukan pada
bulan Mei tahun 2008 di Cagar Alam Gunung Tilu (Gambar 1), Desa Tenjolaya, Kecamatan Pasir Jambu, Kabupaten Bandung, Jawa 5
Barat memperoleh sebanyak 11 jenis pohon obat asli setempat yang sampai saat ini masih banyak digunakan oleh penduduk lokal (Tabel 1). Tabel 1. Daftar nama jenis pohon asli setempat berkhasiat obat di Cagar Alam Gn. Tilu, Jawa Barat. Famili
Nama Daerah
Bagian yang digunakan
Khasiat/Manfaat
Artocarpus elasticus Reinw. Cinnamomum sintok Blume Eugenia polyantha Wight
Moraceae
Teureup
Daun tua
Liver
Lauraceae
Sintok
Akar, daun tua
Luka dalam
Myrtaceae
Daun dan kulit batang
Diare / Sakit perut
Ficus ampelas Burm. F. Ficus fistulosa Reinw.
Moraceae Moraceae
Salam leuweung Hampeulas Beunying
Melancarkan air seni Obat mencret
Ficus ribes Reinw.
Moraceae
Walen
Daun Daun muda / pucuk daun Akar
Ficus variegata Blume
Moraceae
Kondang
Akar dan kulit batang
Litsea cubeba Pers.
Lauraceae
Ki lemo
Kulit batang
Podocarpus neriifolius D. Don. Schima wallichii Korth. Altingia excelsa Noronha
Podocarpaceae
Ki putri
Daun
Theaceae Hamamelidace ae
Puspa Rasamala
Buah tua Daun muda / pucuk daun
Nama Botani
Malaria dan sakit perut Anti racun dan membersihkan darah haid Menghilangkan pegal - pegal Rematik dan sakit persendian Diare / Sakit perut Mencret
Pengamatan lapangan yang ke dua dilakukan pada bulan Agustus 2008 di Blok Hutan Gunung Dieng yaitu Taman Wisata Alam Telogo Warno, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, tidak menunjukkan hasil yang memuaskan karena hutan alam yang ada di kawasan tersebut sudah menghilang akibat konversi menjadi lahan pertanian, terutama untuk tanaman kentang. Pengamatan kemudian dialihkan pada lokasi hutan alam yang masih tersisa di Desa Sambungan dan menghasilkan 10 jenis tumbuhan asli setempat yang dimanfaatkan sebagai bahan obatobatan oleh penduduk (Tabel 2). Tabel 2. Daftar nama jenis pohon asli setempat berkhasiat obat yang ditemukan di lokasi penelitian di Hutan Alam di kawasan hutan Pegunungan Dieng, Desa Sambungan, Kecamatan Kejajar, Kabupaten, Wonosobo, Jawa Tengah.
6
Famili
Nama Daerah
Concovulace ae
Alum - alum
Akar,daun dan batang
Lauraceae
Tejo
Akar, daun tua
Eucalyptus alba Reinw Harmsiopanax aculeatus Harms Desmodium trifoliatum Miq Hydrocotyle javanica Thumb Polypodium triquetrum Bl.
Myrtaceae
K. Putih
Daun
Luka dalam Diare / Sakit perut dan batuk
Araliaceae Leguminosa e
Gorang
Daun
Melancarkan air seni
Asem - aseman
Daun
Umbelatae Polypodacea e
Rendeng
Daun Akar,daun dan batang
Obat penguat gigi Menjaga kesehatan tubuh
Litsea cubeba Pers. Orthosipon grandifolius Bold Nasturtium heterophyllum Bl
Lauraceae
Kerangean
Labilatae
Kumis kucing Merica mericaan
Nama Botani
Merremia peltata Merr Cinnamomum iners Blume
Cruciferae
Kuping gajah
Bagian yang digunakan
Daun Daun, bunga dan buah Daun
Khasiat/Manfaat Sakit jantung
Sakit jantung Menghilangkan gatal gatal Melancarkan air seni Menguatkan tulang dalam tubuh
Pengamatan terakhir dilakukan pada bulan Desember 2008 di hutan alam Ciawitali/Ciptarasa di dalam kawasan Taman Nasional Halimun-Gunung Salak, Desa Sinarrasa, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat menghasilkan 10 jenis
pohon
obat asli setempat (Tabel 3). Tabel 3. Daftar nama jenis pohon asli setempat berkhasiat obat yang ditemukan di lokasi penelitian di Hutan Alam Ciawitali, Desa Sinarrasa, Kecamatan Cikaka, Kabupaten, Sukabumi, Jawa Barat. Nama Botani Schima wallichii Korth. Altingia excelsa Noronh. Trema orientalis Blume Sterculia oblongata R. Br Artocarpus elasticus Reinw. Michelia umbellata O. Staph. Alstonia scholaris R. Br. Myristica iners Rainw Podocarpus neriifolius D. Don Macaranga rhizinoides Muell. Arg.
Famili
Nama Daerah
Bagian yang digunakan
Khasiat/Manfaat
Theaceae Hamamelidace ae Ulmaceae Sterculiaceae
Puspa
Buah
Obat sakit perut / Diare
Rasamala Kuray Hantap
Daun muda Batang muda Daun
Obat sakit perut / Diare Obat mata Obat Sakit perut / Disentri
Moraceae
Teureup
Daun tua
Obat Liver
Euphorbiaceae Apocynaceae Myristicaceae
Bintinu Lame Ki ajag
Getah Getah Getah
Obat bisul Sakit gigi berlubang Obat Eksim / Koreng
Podocarpaceae
Ki putri
Daun
Rematik / Nyeri sendi
Euphorbiaceae
Mara
Getah
Obat bisul
7
Penelitian lapangan yang dilaksanakan pada tahun 2009 dilakukan di dua (2) lokasi Cagar Alam di Jawa Barat. Yang pertama adalah CA Sukawayana yang terletak di pantai Teluk Pelabuhan Ratu, desa Cikohok, kecamatan Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi (Luas areal 16 Ha).
Lokasi yang kedua yaitu di CA Tangkuban
Perahu yang terletak di Kecamatan Sagala Herang, Kabupaten Subang (Luas 1.290 hektar). Pada masing-masing lokasi diambil sampel vegetasi sebanyak 2 transek dengan panjang masingmasing 1.5 km. Satu transek terdapat lima (5) plot berukuran 20 x 20 m Berdasarkan hasil sementara pengematan di dua lokasi cagar alam tersebut, terdapat 12 jenis pohon obat yang ada di lokasi CA Sukawayana (Tabel 5), sedangkan di CA Tangkuban perahu diperoleh 6 jenis pohon berkhasiat obat (Tabel 6).
Namun
demikian di kedua lokasi pengamatan, jumlah jenis pohon obat yang dimanfaatkan oleh penduduk lokal hanya sekitar kurang ari 20% dari total jenis pohon obat yang ditemukan.
Tabel 4.
Analisa tingkat pohon CA Sukawayana, Pelabuhan Ratu,
Sukabumi No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Nama Jenis Artocarpus elasticus Reinw Vitex pubescens Vahl Pterocymbium javanicum R.Br Ficus variegata Blume Ficus callosa Willd Pterospermum javanicum Jungh Terminalia bellirica (Gaerth) Rob Parkia javanica (Lamk) Merr Dracontomelon dao Merr. Dysoxylum densiflorum Miq Sterculia foetida L Anthocephalus chinensis Lamk Cananga odorata Hook.f.et Th Bischofia javanica Bl.
Suku Moraceae Verbenaceae Sterculiaceae Moraceae Moraceae Sterculiaceae Combretaceae Leguminosae Anacardiaceae Meliaceae Sterculiaceae Rubiaceae Annonaceae Stiphyleaceae
Nama daerah Teureup Laban Beurih Kondang Pangsor Bayur Jaha Petir Dahu Kapinango Kepuh Jabon Kenanga Gadog
Jumlah Plot 4 4 2 3 2 2 2 2 3 2 1 2 1 1
Jumlah Batang 4 4 2 4 2 2 2 2 3 3 1 2 1 1
NP (%) 33.91 33.58 13.17 29.66 13.17 23.47 23.19 22.83 19.30 17.08 11.87 20.58 6.20 11.97
8
15
Terminalia catappa L
Tabel 5.
Cambretaceae
Ketapang
3
3
20.02
Daftar jenis pohon di CA Sukawayan, Pelabuhan Ratu,
Sukabumi N o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Nama Lokal Beurih Hantap Leban Ketapang Teureup Pansor Bayur Jaha Petir Dahu Kepuh Kapinango Kenanga Gadog Heucit Jambu/Kopo Mokla Rengas Manuk Tangkil Lame Lengsir Kondang Jabon Sulangkar Kicalung Putat Sonnggon
Nama Botanis Pterocymbium javanicum R.Br Sterculiaceae urceolata Smith Vitex pubescens Vahl Terminalia catappa L.* Artocarpus elasticus Reinw. * Ficus callosa Willd Pterospermum javanicum Jungh Terminalia bellirica (Gaerth) Roxb L. Parkia javanica (Lamk) Merr Dracontomelon dao Merr Sterculia foetida L. Dysoxylum densiflorum Miq Cananga odorata Hook.f.et.Th Bischofia javanica Bl.* Baccaurea javanica Muell Arg Eugenia densiflorum Duthie Knema cinereaWarb Semecarpus heterophyllus Blume Gnetum gnemon L. Alstonia scholaris (L) R.Br.* Pometia pinnata Forst.f Ficus variegata Blume * Anthocephalus chinensis Lamk Leea indica L. Diospyros macrophylla Blume Planchonia valida Blume Barringtonia giganthostachya K et V
Family Sterculiaceae Sterculiaceae Verbenaceae Combretaceae Moraceae Moraceae Sterculiaceae Combretaceae Leguminosae Anacardiaceae Sterculiaceae Meliaceae Annonaceae Staphyleaceae Euphorbiaceae Myrtaceae Myristicaceae Anacardiaceae Gnetaceae Apocynaceae Sapindaceae Moraceae Rubiaceae Leeaceae Ebenaceae Lecythidaceae Lecythidaceae
Tabel 6. Daftar jenis pohon CA Tangkuban Perahu, Kabupaten Subang N o 1 2 3 4 5 6 7
Nama Lokal Ampelas Hantap Leban Ketapang Teureup Kitoke Bungur
Nama Botanis Ficus ampelas Burm.f Sterculiaceae urceolata Smith Vitex pubescens Vahl Terminalia catappa L. Artocarpus elasticus Reinw. * Cassia javanica L Lagerstroemiaspiciosa (L) Pers
Family Moraceae Sterculiaceae Verbenaceae Combretaceae Moraceae Leguminosae Lytraceae
9
8 9 10 11 12 14 15
Jambu/Kopo Simpur Kisireum Lame Lengsir Sulangkar Kicalung
16 19 20 21 22
Sonnggon Tangkil Lame Lengsir Kondang
Eugenia densiflorum Duthie Dillenia obovata Hoogl Sapium virgatum Hook.f Alstonia scholaris (L) R.Br. Pometia pinnata Forst.f Leea indica L. Diospyros macrophylla Blume Barringtonia giganthostachya K et V Gnetum gnemon L. Alstonia scholaris (L) R.Br. Pometia pinnata Forst.f Ficus variegata Blume *
Myrtaceae Dillenia Euphorbiaceae Apocynaceae Sapindaceae Leeaceae Ebenaceae Lecythidaceae Gnetaceae Apocynaceae Sapindaceae Moraceae
5. Kesimpulan dan Rekomendasi Kesimpulan Dari hasil survey yang dilakukan pada tahun 2009 di dua lokasi kawasan hutan cagar alam di Jawa Barat tersebut menunjukkan bahwa masyarakat lokal sudah tidak banyak yang menggunakan pohon untuk bahan pengobatan. Informasi pengobatan tradisional hanya dapat diperoleh dari para sesepuh dan generasi muda kurang memperhatikan pengetahuan tradisional.
Belum banyak
yang bisa disimpulkan dari hasil observasi karena data masih dalam proses pengolahan.
Rekomendasi Perlu dibuat buku yang berisi informasi berbagai jenis pohon obat baik yang dimanfaatka maupun tidak oleh penduduk lokal di semua lokasi pengamatan yang selama ini sudah dikumpulkan. Jika diperlukan, pengumpulan data sekuner tentang pemanfaatan maupun berbagai informasi yang masih belum lengkap digali melalui stud pustaka dan semua data yang diperoleh disimpan dalam bentuk data base. ====***====
10