A D A IM F AH RA GJ OD EA GG S AS TA LT I US KR AE FV I N U
APLIKASI OPEN SOURCE QUANTUM GIS UNTUK PEMETAAN disusun oleh : Andika Kusuma Nugraha S.Si., M.Sc.
LABORATORIUM PERENCANAAN TATA RUANG DAN TATA WILAYAH
FA KULTA S GEOGRA FI – UNIV ERSITA S GA DJ A H MA DA
APLIKASI OPEN SOURCE QUANTUM GIS UNTUK PEMETAAN disusun oleh :
Andika Kusuma Nugraha S.Si., M.Sc.
[email protected]
Modul Aplikasi Open Source QGIS untuk Pemetaan
i
Laboratorium Tata Ruang dan Tata Wilayah Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada
FA KULTA S GEOGRA FI – UNIV ERSITA S GA DJ A H MA DA
KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat, karunia dan bimbingan Nya sehingga penyusunan modul Aplikasi Quantum GIS (Q GIS) untuk Pemetaan ini dapat t erselesaikan. Modul ini disusun untuk memperkaya wacana kalangan penggunasoftware pemetaan terutama di Fakultas Geografi UGM. Secara khusus penyusunan modul ini dimaksudkan untuk menunjuk kan keberadaan alternatif software pemetaan yang bersifat free dan open source juga dapat digunakan untuk kepentingan studi, penelitian atau suatu pekerjaan tertentu yang berhubungan dengan pemetaan. Secara umum ditujukan kepada berbagai pihak yang tertarik pada penggunaan atau pengembangansoftware pemetaan. Penyusunan modul ini didasari kebebasan pengembangan keilmuan, terlebih dengan semakin berkembangnya teknologi informasi membuat arus tumbuh dan berkembangnya ilmu pengetahuan semakin pesat. Keilmuan bidang Geografi khususnya SIG (Sistem Informasi Geografi) juga ikut berkembang selaras dengan munculnya berbagai macam software pemetaan baru. Untuk menjawab tantangan berkembangnya software-software pemetaan yang tidak (belum) diajarkan di dalam bangku perkuliahan/praktikum di Fakultas Geografi, penyusun merasa perlu membuat sebuah panduan teknis dalam menggunakan sebuah software alternatif untuk pemetaan. Modul ini lebih ditekankan kepada aspek teknis atau lebih kepada How to dalam penggunaan software Q GIS. Secara singkat modul ini berisi 4 bab yang membahas mengenai beberapa hal berikut : 1. Bab I berisi mengenai pengenalan software QGIS dan langkah-langkah instalasi pada beberapa sistem operasi atau Operating System (OS) yaitu windows dan linux (Ubuntu, BlankOn, dan Indonesia Goes Open Source/IGOS). 2. Bab II berisi 2 bagian ut ama, yaitu yan g pertama mengenai bag aimana melakukan Georeference atau pemberian titik ikat pada data raster. Bagian kedua mengenai pembuatan layer-layer, dan 3. Bab III berisi mengenai layout peta. Penyusunan langkah-langkah teknis pada modul ini lebih ditekankan kepada penggunan sistem operasi Windows, hal ini dikarenakan menurut pengamatan penyusun sistem operasi Windows lebih banyak digunakan daripada sistem operasi linux terutama di Fakultas Geografi. Keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penyusun dalam menyelesaikan modul ini menjadi keterbatasan dan ketidaksempurnaan tulisan ini. Oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan adanya kritik dan masukan yang membangun. Akhir kata, penyusun mengucapkan terima kasih atas dukungan dan bantuan semua pihak yang telah membantu mewujudkan tersusunnya modul ini. Semoga tulisan yang sedikit ini dapat bermanfaat.
Yogyakarta, Mei 2011
Penyusun
Modul Aplikasi Open Source QGIS untuk Pemetaan
ii
Laboratorium Tata Ruang dan Tata Wilayah Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada
FA KULTA S GEOGRA FI – UNIV ERSITA S GA DJ A H MA DA
PENDAHULUAN Semakin berkembangnya aplikasi pemetaan untuk berbagai disiplin ilmu membuat developer software-software pemetaan semakin berlomba untuk mengembangkan kemampuan software-nya. Software-software pemetaan yang banyak digunakan saat ini (ArcGIS, ArcView, MapInfo, AutoCAD Map, dll) merupakan software yang dinamis, dalam arti kata selalu dikembangkan sesuai dengan kebutuhan para pengguna dalam pengaplikasiansoftware tersebut. Kebutuhan dalam penggunaan software pemetaan, merupakan cermin dari aplikasi keilmuan dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang muncul dalam kehidupan sehari-hari. Berbagai software pemetaan sangat berguna sebagai alat bantu (tool) dalam p roblem solving yang muncul pada berbagai penelitian maupun pengambilan keputusa n demi kepentingan-kepentingan tertentu. Buku, modul maupun tutorial yang membantu dalam memahami penggunaan software pemetaan pun dapat diperoleh dengan mudah. Para pengguna software pemetaan sangat diuntungkan dengan semakin banyaknya pilihansoftware pemetaan yang ada. Software-software pemetaan ini memiliki berbagai macam keunggulannya masing-masing. Bahkan sudah merupakan hal yang lazim bagi seorang penggunasoftware pemetaan memiliki 2 atau lebih software yang digunakan untuk olah data spasial dalam PC ( Personal Computer) atau laptopny a. Hal tersebut dilakukan untuk memudahkan pengguna dalam melakukan pekerjaan terutama yang berkaitan dengan olah data spasial. Seiring dengan berkembangnya software pemetaan oleh berbagai pihak dan tuntutan akan kegunaan GIS pada aplikasi-aplikasi ilmu pengetahuan yang lebih luas, maka banyak pihak mulai mengembangan suatu aplikasi yang lebih murah namun tetap dapat digunakan untuk melakukan pengolahan data spasial seperti halnya pada software-software pemetaan yang berlisensi. Tidak sedikit juga software pemetaan yang dikembangkan berbasis sumber terbuka (open source) seperti MapWindow, atau Quantum GIS. Tidak seperti software pemetaan yang berlisensi lainnya, software ini dapat dikemban gkan sendiri sesuai dengan kebutuhan. Selain itu karena software ini merupakan open source maka dapat diperoleh dengan gratis dan dapat pula disebarluaskan (sesuai dengan ketentuan pengembangnya) tanpa ada pelanggaran hak cipta. Modul, teori, buku acuan dan pelatihan-pelatihan pemetaan belum begitu banyak menggunakan software Quantum GIS karena masih relatif masih dianggap kurang menarik secara visual dan masih dianggap terbatasnya kemampuan-kemampuan software ini dalam pengolahan data spasial yang lebih lanjut dibanding dengan software pemetaan terdahulu. Buku manual atau panduan untuk Quantum GIS versi terbaru dan beberapa versi sebelumnya dapat diunduh pada http://www.qgis.org/en/documentation/manuals.htmlMelalui modul ini akan diberikan materi pengenalan software Quantum GIS yang bersifat open source sebagai salah satu alternatif dalam pengolahan data spasial. 1. 1.
Se ki la s Qu antum GI S ( QG IS)
QGIS boleh dikatakan memiliki kemampuan yang sama dengansoftware-software pemetaan ternama seperti ArcGIS maupun MapInfo. Operasi dasar pada pengolahan data spasial dapat dilakukan dengan menggunakan QGIS yang lebih ringan (tidak memerlukan spesifikasihardware yang tinggi), murah (tidak memerlukan lisensi karena merupakan open source) dan bahkan dapat dike mbangkan lebih lanjut sesuai dengan kepentingan penggunanya. QGIS dapat digunakan untuk pengolahan data atribut maupun spasial secara umum seperti melakukan overlay layer, menghitung luasan suatu wilayah, memberikan informasi tambahan pada suatu titik, ataupun merancang layout peta. QGIS j uga mendukung penggunaan GPS. Pengguna dapat langsung meng-upload/export dan atau men-download/import data langsung dari GPS ke PC atau sebaliknya. QGIS memiliki fitur-fitur dan fungsi yang dibutuhkan oleh pengguna GIS pada Modul Aplikasi Open Source QGIS untuk Pemetaan
I - 1
Laboratorium Tata Ruang dan Tata Wilayah Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada
FA KULTA S GEOGRA FI – UNIV ERSITA S GA DJ A H MA DA
umumnya, oleh karena itu sangat layak untuk dijadikan alternatif software pemetaan dalam berbagai keperluan seperti pemetaan untuk tata ruang ataupun penyusunan peta-peta tematik dalam berbagai penelitian. QGIS dapat dijalankan pada semua platform Operation System (OS) baik Windows (TM), Mac maupun Linux. QGIS pertama kali dirilis pada tahun 2002. Hingga saat ini QGIS telah sampai pada versi 1.6.0. yang dirilis pada 27 November 2010 dengan code name “Copiapo” (selain versi terbaru, penyusun juga menggunakan versi 1.5.0 . yang rilis pada bulan Juli 2010 dengan code name “Thetys”untuk melakukan tes pada platform Windows(TM)). Lebih lanjut mengenai QGIS dapat dilihat pada http://www.qgis.org/. Software QGIS versi terbaru untuk berbagai macam platform dapat diunduh secara cuma-cuma pada http://www.qgis.org/wiki/Download. Penyusun telah mencoba aplikasi QGIS pada beberapa platform OS dengan berbagai spesifikasi hardware. Meskipun tidak ada rilis secara resmi dari pihak pengembang QGIS untuk kebutuhan minimum hardwarenya, namun setidaknya untuk dapat menjalankan QGIS secara lancar spesifikasi yang dibutuhkan adalah sebagai berikut : Processor (AMD/Intel) dengan kecepatan minimal 1,5 GHz Memori RAM 512 MB Kartu video atau VGA minimal memiliki memori 64 MB Ruang kosong pada hardisk 500 MB untuk instalasi • • • •
Meskipun spesifikasi minimum yang dibutuhkan cukup tergolong ringan untuk komputer yang banyak digunakan saat ini, namun tetap saja apabila digunakan untuk pengolahan data spasial yang lebih lanjut, seperti pengolahan citra (data raster) spesifikasi komputer yang lebih tinggi akan memperlancar dalam menjalan kan dan mengoperasikan QGIS. Serupa dengan software yang lain, QGIS versi terbaru memiliki fitur-f itur yang tentu saja lebih update daripada versi sebelumnya. Pada beberapa versi terbaru, tambahan fitur (yang ditampilkan dalam bentuk icon-icon dalam toolbar) dimunculkan sebagai default dalam tampilannya yang mungkin pada versi sebelumnya tidak terdapat atau harus diaktifkan terlebih. Secara umum fungsi QGIS sebagai pengolah data spasial tidak mengalami perubahan yang signifikan meskipun versi yang digunakan berbeda. Selain kelebihan QGIS sebagai salah satu software pemetaan yang bersifat open source dan relatif memerlukan kebutuhan hardware yang ringan, bukan berarti tidak memiliki kelemahan atau cacat. Apabila anda sudah terbiasa dengan so ftware pemetaan seperti ArcGIS/ArcView, MapInfo, AutoCAD Map mungkin anda akan kesulitan dalam mencari padanan tool-tool yang biasa anda gunakan dalam QGIS. Namun dalam QGIS sendiri sudah menyediakan “plugin-plugin” (dalam ArcGIS/A rcView dikenal dengan “extension”) yang disediaka n oleh berbagai macam institusi, perorangan maupun komunitas pengguna QGIS. Sampai dengan saat ini QGIS masih dikembangkan lebih lanjut baik oleh komunitas maupun pengembangnya sendiri. Salah satu komunitas resmi yang dapat anda kunjungi adalahhttp://forum.qgis.org/. Pada forum ini anda dapat berbagi masalah, ilmu, mencari solusi dengan pengguna QGIS yang lain. Sebagai alternatif software pemetaan yang dapat melengkapi atau menggantikansoftware pemetaan yang berlisensi, QGIS sangat perlu diperhatikan oleh pengguna software pemetaan terlebih karena QGIS juga dapat dioperasikan pada platform linux (berbagai macam vendor) yang notabene juga merupakan OS yang tidak berbayar (free open source).
Modul Aplikasi Open Source QGIS untuk Pemetaan
I - 2
Laboratorium Tata Ruang dan Tata Wilayah Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada
FA KULTA S GEOGRA FI – UNIV ERSITA S GA DJ A H MA DA
QGIS didukung oleh banyak komunitas pengguna yang memungkinkan untuk dikembangkan lebih lanjut. Anda juga dapat memilih dari berbagai macam sumber (repositori) untuk mendapatkan fitur tambahan (plugin) sesuai dengan kebutuhan anda. Pada gambar disamping dapat dilihat beberapa sumber yang dapat anda jadikan acuan dalam mendapatkan plugin. Anda harus terkoneksi dengan internet untuk mendapatkan plugin tersebut. Sumber-sumber tersebut biasanya juga menyediakan update secara berkala untuk berbagai macam plugin atau menyediakan plugin baru.
1. 2.
I n s t al a s i
QGIS dapat dijalankan pada beberapa sistem operasi yang banyak digunakan saat ini. penyusun menggunakan OS Wndows(TM) XP SP1/2/3, Windows(TM) 7, Ubuntu 10.10, Blankon 5 (Nanggar), Blankon 6 (Ombilin), IGOS Nusantara 2010 (berbasis Fedora Core) untuk instalasi dan menjalankan program). Namun karena keterbatasan tempat, pada modul ini tidak dapat ditampilkan/dibahas secara lebih detail penggunaan aplikasi QGIS pada masing-masing OS. Anda dapat mengunj ungi website resmi QGIS, apabila ingin mengetah ui lebih lanjut mengenai pengoperasian pada beberapa OS yang berlainan sekaligu s. Beberapa potongan gambar yang ditampilkan mungkin akan berbeda dengan yang ada pada sistem anda, hal ini hanya menunjukkan bahwa penyusun menggunakan QGIS pada berbagai platform pada saat pengujian. Pada intinya proses yang dilakukan tetap sa ma, dan akan menghasilkanoutput yang sama meskipun menggunakan OS yang berbeda. 1. 2. 1.
Wi ndow s(TM)
Instalasi pada semua versi Windows(TM) (XP, Vista maupun Windows(TM) 7) prosesnya sama. Setelah anda mendapatkan installer QGIS dari http://www.qgis.org/wiki/Download (untuk QGIS versi 1.6.0. berukuran sekitar 78 MB), yang perlu anda lakukan hanya double clik pada installer-nya saja
Modul Aplikasi Open Source QGIS untuk Pemetaan
I - 3
Laboratorium Tata Ruang dan Tata Wilayah Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada
FA KULTA S GEOGRA FI – UNIV ERSITA S GA DJ A H MA DA
dan ikuti wizard yang muncul. Tunggu prosesnya, hal ini tergantung pada spesifikasihardware anda (± 10 menit). Kemudian klik “Finish” setelah prosesnya selesai
1 2
3
4
Setelah selesai proses instalasi, klik “ Start > All Program > Quantum GIS (code name versi yang terinstal) > Quantum GIS (versi yang terinstal)” untuk menjalankan QGIS pada Windows
5
Modul Aplikasi Open Source QGIS untuk Pemetaan
I - 4
Laboratorium Tata Ruang dan Tata Wilayah Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada
FA KULTA S GEOGRA FI – UNIV ERSITA S GA DJ A H MA DA
1 .2 .2 .
Ma c OS
Versi QGIS untuk Mac OS dapat anda peroleh langsu ng dari http://www.kyngchaos.com/software/qgis, beberapa hal yang perlu diperh atikan dalam melakukan instalasi dan menjalankan QGIS pada Mac OS juga dapat anda peroleh pada link alamat tersebut. Pada platform Mac OS dan Windows (TM) memiliki kesamaan yaitu setelah anda memiliki versi installernya anda dapat melakukan instalasi tanpa terkoneksi dengan internet (offline). Namun untuk mengupdate plugin-pluginnya anda membutuhkan koneksi internet. Versi default yang terinstal pun sebenarnya sudah memiliki fitur-fitur yang cukup untuk melakukan pengolahan data spasial. Perhatikan ukuran installer yang berbeda untuk beberapa versi yang berbeda, hal ini sangat terkait dengan versi OS yang anda gunakan.
1.2.3.LINUX
Platform Linux menghar uskan anda terkoneksi dengan internet untuk melakuka n instalasi. Versi yang terinstal secara default disediakan oleh repositori dari masing-masing vendor linux sangat beragam . Pada Ubuntu 10.10 versi QGIS defaultnya adalah versi 1.4.0. (Enceladus), untuk Blankon 6 versi QGIS defaultnya adalah versi 1.6.0. (Copiapo), sedangkan untuk IGOS Nusantara 2010 versi QGIS defaultnya adalah versi 1.2.0. (Kore). Meskipu n memiliki versi yang berbeda namun fungsi-fungsi yang dimiliki tetap saja sama. Anda juga dapat mengupdate pluginnya melalui koneksi internet.
1.2.3.1. Ubuntu 10.04 / Ubuntu 10.10
Pada versi Ubuntu 10.04 ke atas sudah terdapat fitur “Ubuntu Software Center,” yang memungkinkan anda untuk mendapatkan software-sofware tambahan pasca instalasi Ubuntu pada komputer anda. Hal ini tentu saja mengharuskan anda terkoneksi dengan internet. Untuk menambahkan software QGIS pada Ubuntu versi ini, setelah anda masuk ke dalam “Ubuntu Software Center > Software & Engineering > Geography” kemudian anda akan mendapatkan tampilan pada beberapa software geography yang disediakan oleh Ubuntu. Pilih QGIS dan klik pada “ Install” button. Tunggu prosesnya sampai selesai, kemudian anda dapat menjalankan QGIS dari “Application > Science > Quantum GIS”
Modul Aplikasi Open Source QGIS untuk Pemetaan
I - 5
Laboratorium Tata Ruang dan Tata Wilayah Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada
FA KULTA S GEOGRA FI – UNIV ERSITA S GA DJ A H MA DA
1 2 Tunggu prosesnya hingga selesai, anda sudah mendapatkan QGIS terinstal pada sistem anda
3 4
Klik “Application >
Science > Quantum GIS” untuk Versi default QGIS yang terinstal pada Ubuntu adalah versi 1.4.0 (Enceladus)
menjalankan software QGIS
5
Modul Aplikasi Open Source QGIS untuk Pemetaan
I - 6
Laboratorium Tata Ruang dan Tata Wilayah Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada
FA KULTA S GEOGRA FI – UNIV ERSITA S GA DJ A H MA DA
1.2.3.2. Blankon 6 (Ombilin)
Sebelum anda dapat melakukan instalasi QGIS pada Blankon 6, anda harus melakukanupdate terlebih dahulu melalui “Manajer Pemutakhiran” ( Sistem > Administrasi > Manajer Pemutakhiran ), setelah sistem anda terupdate, masuk pada “Manajer Paket Synaptic” ( Sistem > Administrasi > Manajer Paket Synaptic), ketikkan “ qgis” pada kotak pencarian cepat, kemudian pilih paket-paket yang ingin anda instal bersama dengan software QGIS. Klik pada “Terapkan” untuk memulai instalasi kemudian tunggu prosesnya hingga selesai. Kecepatan koneksi i nternet anda sangat mempengaruhi lama waktu instalasi.
Paket pada contoh tampilan ini menunjukkan paket yang sudah terinstal pada Blankon
Klik Aplikasi > Sains >Quantum GIS untuk menjalankan Quantum GIS Setelah anda memilih paket-paket untuk diinstal, Tunggu proses download dan instalasinya selesai
Sumber perangkat lunak/repositori yang dapat anda acu untuk mendapatkan software QGIS
Modul Aplikasi Open Source QGIS untuk Pemetaan
I - 7
Laboratorium Tata Ruang dan Tata Wilayah Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada
FA KULTA S GEOGRA FI – UNIV ERSITA S GA DJ A H MA DA
1 2
Anda dapat juga mengunjungi forum pengguna BlankOn apabila kesulitan ataupun membutuhkan panduan dalam instalasi QGIS pada sistem BlankOn melalui http://forum.blankonlinux.or.id/
3 4
Versi QGIS yang terinstal pada Blankon 6 (Ombilin) adalah versi 1.6.0 ( Copiapo)
5
1.2.3.3. IGOS Nusantara 2010
IGOS Nusantara 2010 sudah menyediakan aplikasi QGIS pada repositori defaultnya tanpa harus anda tambahkan/ubah/modifikasi. Sebelum melakukan instalasi, pastikan anda terkoneksi dengan internet, apabila tidak memiliki CD/DVD repositorinya. Langkah-langkah untuk melakukan instalasi/pemasangan software QGIS adalah sebagai berikut:
Modul Aplikasi Open Source QGIS untuk Pemetaan
I - 8
Laboratorium Tata Ruang dan Tata Wilayah Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada
FA KULTA S GEOGRA FI – UNIV ERSITA S GA DJ A H MA DA
1.
Klik Aplikasi > Peralatan Sistem > Terminal 2. Masuk sebagai “ root”/”super user” dengan cara ketikkan “su” pada terminal yang akan meminta password sebagai administrator. 3.Kemudian ketikkan perintah “yum install qgis” pada perintah selanjutnya untuk melakukan instalasi/pemasangan 4.Setelah muncul permintaan konfirmasi untuk melanjutkan installasi ketikkan “y” 5.Tunggu proses pemasangan hingga selesai.
Ukuran installernya 21 MB, dan ukuran setelah diinstal hanya sebesar 73 MB, kecepatan koneksi internet anda sangat mempengaruhi lama instalasi
Alternatif lain dalam melakuka n instalasi QGIS dalam IGOS Nusantara 2010 adalah melalui “Sistem > Tambah/Hapus Piranti Lunak” kemudian ketikkan “qgis” pada kotak pencarian. Setelah muncul pilihan software QGIS, anda dapat pilih juga beberapa software terkait yang akan terinstal bersama QGIS. Klik pada “Terapkan” untuk memulai proses instalasi.
Modul Aplikasi Open Source QGIS untuk Pemetaan
I - 9
Laboratorium Tata Ruang dan Tata Wilayah Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada
FA KULTA S GEOGRA FI – UNIV ERSITA S GA DJ A H MA DA
1
anda juga dapat mengunjungi forum pengguna IGOS untuk mengetahui bagaimana instalasi QGIS pada IGOS Nusantara 2010 melalui http://forum.igosnusantara.or.id/
2
3
4 Versi default QGIS yang terinstal pada IGOS Nusantara 2010 adalah versi 1.0.2 (Kore)
5
1.3.
Pengenalan Tool-Tool
Setiap tampilan utama QGIS pada modul ini telah diberi kotak kuning yang berisi nomor 1-5, (Halaman I-4 untuk SO Windows(TM), halaman I-6 untuk Linux versi Ubuntu 10.10, halaman I-8 untuk Linux versi BlankOn, dan halaman I-10 untuk linux versi IGOS Nusantara 2010) meskipun berbeda-beda versi QGIS yang terinstal pada setiap SO, pada intinya menu-menu yang ada disetiap versinya sama. Anda juga dapat mengacu padamanual/user guide resmi dari QGIS untuk dapat mengetahui fungsi-fungsi utama yang direpresentasikan oleh masing-masingicon/tombol yang ada.
Modul Aplikasi Open Source QGIS untuk Pemetaan
I - 10
Laboratorium Tata Ruang dan Tata Wilayah Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada
FA KULTA S GEOGRA FI – UNIV ERSITA S GA DJ A H MA DA
1. 2. 1.
Me nu ba r 1 Menu bar menyediakan berbagai macam fitur/fungsi pada Quantum GIS yang akan digunakan untuk pengoperasian lebih lanjut. Sebagian besar fungsi yang ada pada menu bar juga terdapat pada tool bar. 1. 2. 2. Tool b ar 2 Toolbar terdiri dari deretan gambar (icon) yang menyediakan akses cepat (shortcut) pada fungsi-fungsi yang sebagian besar sama seperti yang ada pada menu bar. 1. 2. 3.
Ma p L eg en d
3
Map Legend menampilkan daftar layer yang sedang dibuka pada project, baik layer yang aktif maupun tidak aktif akan ditampilkan semua. Dapat juga diatur urutan kenampakan layer dengan cara drag and drop pada layer. 1. 2. 4. Ma p Vie w 4 Map View merupakan area dimana layer-layer ditampilkan. Tampilan pada map view tergantung dari layer yang aktif 1. 2. 5. St atus B ar 5 Status bar akan menunjukkan posisi koordinat dimana cursor berada, dengan catatan tampilan yang ada pada jendelaMap View sudah memiliki Georeference. Selain menunjukkan posisi, Status Bar juga menunjukkan skala tampilan padaMapView
Modul Aplikasi Open Source QGIS untuk Pemetaan
I - 11
Laboratorium Tata Ruang dan Tata Wilayah Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada
FA KULTA S GEOGRA FI – UNIV ERSITA S GA DJ A H MA DA
GEOREFERENCE dan PEMBUATAN LAYER Setelah anda mulai mengenal lingkunga n QGIS, melalui tampilan dan tool-tool yang ada pada bab sebelumnya, pada bab ini akan dijelaskan mengenai langkah-langkah dalam memberikan titik ikat pada QGIS dan pembuatan layer-layer baru. Proses pembuatan layer baik berupa titik, garis maupun area pada QGIS sebenarnya tidak jauh berbeda dibandingkan dengan pembuatan layer-layer baru pada software pemetaan yang lain (MapInfo, ArcGIS/ArcView). Apabila anda sudah terbiasa menggunakan software pemetaan yang lain dalam melakukan georeference atau membuat layer-layer titik, garis dan area maka anda tidak akan menemui banyak kesulitan dalam melakukan proses ini.
2.1. GEOREFERENCE Georeference dapat
diartikan sebagai pemberian titik ikat, atau memasukkan koordinat pada gambar peta. Prosesgeoreference dalam QGIS dapat dilakukan dengan beberapa langkah yang akan diuraikan pada subbab berikut : ➢ Siapkan file raster yang akan diberi titik ikat file raster yang bisa anda gunakan sebagai acuan dalam memberi titik ikat antara lain : Peta RBI (Rupa Bumi Indonesia), Citra Quickbird, IKONOS, GeoEye, dll. Data peta/citra yang digunakan sebagai acuan dalam memberikan titik ikat sangat tergantung pada kebutuhan pemetaan. Sebagai contoh anda dapat menggunakan peta dengan skala detail (1:10.000, 1:5000), atau citra satelit dengan resolusi spasial tinggi (40 cm, 60 cm) untuk pemetaan kawasan perkotaan. Lakukan Penyiaman (scanning) pada file raster yang telah disiapkan Apabila file raster yang anda miliki berupa hardcopy maka harus anda “digitalkan” terlebih dahulu. Untuk melakukan langkah ini anda membutuhkan scanner. Scan peta/citra tersebut dan simpan kedalam format JPG, atau TIFF. Apabila file raster yang anda miliki sudah dalam format digital anda dapat melihat format-format file raster yang dapat didukung oleh QGIS dalam “ Quantum GIS User Guide ” (http://www.qgis.org/en/documentation/manuals.html) format-format yang dapat didukung antara lain; – Arc/Info Binary Grid – JPEG – Arc/Info ASCII Grid – Spatial Data Transfer Standard Grids (with some limitations) – GRASS Raster – USGS ASCII DEM – GeoTIFF – Erdas Imagine ➢ Berikan titik ikat pada file raster yang telah disiapkan. ➢ Anda dapat juga memberikan titik ikat pada dataraster/vektor yang anda miliki dengan mengacu pada data raster/vektor lai n yang sudah bergeoreference Untuk memberikan titik ikat dari file raster pada QGIS dapat dilakukan dengan menggunakangeoreferencer, yang prosesnya akan dijelaskan dalam beberapa langkah berikut: ➢
Modul Aplikasi Open Source QGIS untuk Pemetaan
II - 1
Laboratorium Tata Ruang dan Tata Wilayah Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada
FA KULTA S GEOGRA FI – UNIV ERSITA S GA DJ A H MA DA
1.
Klik Plugins > Georeferencer > Georeferencer untuk memunculkan jendela “Georeferencer”
Apabila setting shortcut plugins pada View > Toolbar > ....... diaktifkan, maka anda dapat klik icon untuk memunculkan jendela georeferencer dengan cara yang lain
2.
Kemudian klik icon “Open Raster”
3.
Setelah terbuka file raster anda, zoom sampai pada kenampakan dimana titik koordinat dapat terbaca, kecepatan dalam membukafile raster saat di zoom tergantung pada spesifikasi komputer yang anda gunakan.
4.
Mulai berikan titik ikat dengan “ add point” icon
dan pilih lokasi dimana anda menyimpanfile raster.
pada beberapa lokasi yang tersebar merata pada file raster anda.
Modul Aplikasi Open Source QGIS untuk Pemetaan
II - 2
Laboratorium Tata Ruang dan Tata Wilayah Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada
FA KULTA S GEOGRA FI – UNIV ERSITA S GA DJ A H MA DA
Setidaknya anda harus memberikan 4 titik ikat, namun semakin banyak titik ikat yang anda berikan akan semakin baik hasilnya. Distribusi titik ikat sebaiknya merata pada file raster yang akan diberi titik ikat agar meminimalisisr nilai error.
Dapat juga diisi dari hasil plotting GPS di lapangan pada titiktitik tertentu
5.
Setelah anda memberikan titik ikat pada file raster anda, berikan proyeksi yang diinginkan dengan klik pada icon “transformation setting” untuk memunculkan jendela
“transformation setting”. Anda dapat mengatur sistem proyeksi yang diinginkan pada jendela ini. Isikan nama file pada textbox “Output Raster ” apabila anda menginginkan nama/tipe file yang berbeda. Pilih “Create world file” apabila anda menginginkan titik ikat disimpan pada file raster yang sama
6.
Klik “OK” untuk mengakhiri setting proyeksi pada file raster anda.
Modul Aplikasi Open Source QGIS untuk Pemetaan
II - 3
Laboratorium Tata Ruang dan Tata Wilayah Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada
FA KULTA S GEOGRA FI – UNIV ERSITA S GA DJ A H MA DA
7.
Kemudian untuk melanjutkan proses georeference, klik icon “Start georeferencing” bar mencapai 100%
8.
Apabila “Load in QGIS when done ” pada jendela “transformation setting” terpilih, maka secara otomatis akan terbuka file raster yang telah diberi titik ikat (memiliki georeference) pada jendela utama QGIS anda.
dan tunggu prosesnya sampai dengan “Progress Indication”
Jika pada langkah 1-8 contoh tampilan yang diberikan adalah pemberian titik ikat pada file raster peta RBI dalam bentuk digital, pada contoh tampilan berikutnya akan diberikan contoh file raster A sebuah peta administra si Kabupaten dan file raster B adalah file sebua h daerah
Anda sudah memiliki file raster yang memiliki titik ikat/georeference yang terbuka pada “Map View”
penelitian Alternatif lain untuk member i titik ikat dapat dilakuka n dengan mengacu pada file raster/vektor yang sudah memiliki titik ikat. Semisal anda memiliki 2 buah file raster (A dan B), dimana salah satunya memiliki titik ikat (A) dan file raster salah satunya (B) akan diberikan titik ikat. Yang harus anda perhatikan adalah beberapa kenampakan atau titik/lokasi yang sama pada kedua file raster anda.
Langkah-langkah untuk memberikan titik ikat padafile raster B akan dicontohkan sebagai berikut: 1. Siapkan file raster A yang telah memiliki titik i kat, buka/tampilkan pada “Map View” 2. Buka jendela “ georeferencer”dan tampilkan file raster B
Modul Aplikasi Open Source QGIS untuk Pemetaan
II - 4
Laboratorium Tata Ruang dan Tata Wilayah Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada
FA KULTA S GEOGRA FI – UNIV ERSITA S GA DJ A H MA DA
3. Jika perlu, zoom pada titik yang akan diberikan koordin at pada file raster B agar semakin jelas kenampakannya atau agar tidak terlalu besar penyimpangannya. 4. Jika “ add point icon” sudah aktif, untuk memunculkan “Enter map coordinates” window klik pada titik pertama pada file raster B yang akan diberikan titik ikat 5. Setelah memberikan titik pada file raster B, pada “ Enter map coordinates” window, klik “ From map canvas” button.
File raster B di dalam Georeferencer window secara otomatis akan diminimize ketika
File raster A
anda klik pada “From map canvas” button.
sebagai acuan dalam memberikan titik ikat (sudah memiliki titik ikat)
6.
7.
File raster B yang akan diberi titik ikat
8.
Zoom pada titik yang memiliki kenampakan sama pada file raster A dengan file raster B Setelah anda memberikan titik ikat y ang pertama pada file raster A, “Enter map coordinates” window akan mncul lagi. Klik “ OK” apabila anda sudah yakin atau klik “cancel” dan ulangi lagi apabila dirasa kurang sesuai atau kurang tepat
Ulangi sampai dengan minimal 4 kali pemberian titik ikat pada file raster B
Modul Aplikasi Open Source QGIS untuk Pemetaan
II - 5
Laboratorium Tata Ruang dan Tata Wilayah Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada
FA KULTA S GEOGRA FI – UNIV ERSITA S GA DJ A H MA DA
9.
File raster A
File raster B
Titik yang memiliki kenampakan sama pada file raster A dan file raster B (pada contoh ini adalah persimpangan jalan yang merupakan batas administrasi)
Apabila dirasa masih kurang sesuai an da dapat menambahkan sampai dengan lebih dari 4 titik 10. Setelah selesai dengan pem berian titik , langkah selanjutnya adalah memberikan setting proyeksi seperti pada langkah 5 (pemberian titik ikat melalui file raster RBI). 11. Berikutnya lakukan langk ah yang sama seper ti pada langkah 7 (pemberian titik ikat melalui file raster RBI) untuk menyelesaikan proses pemberian titik ikat pada sebuah file raster melalui file raster lain yang telah memiliki titik ikat sebagai acuan.
Pada dasarnya proses pemberian titik ikat dapat dilakukan pada file raster apa saja termasuk citra satelit, asalkan sesuai dengan format yang didukung oleh QGIS
Titik koordinat pada file raster A yang akan diberikan pada file raster B secara otomatis akan muncul pada “Enter map coordinates” window.
2.2 .
PEM BUATAN L AYE R
Setelah anda memiliki data raster yang memiliki georeference, anda dapat memulai untuk membuat layer-layer baru diatasnya. Anda dapat memulai membuat data vektor baru berupa titik, garis atau poligon berdasarkan data raster anda yang telah memiliki georeference tersebut. Pada subbab ini akan dibahas satu-persatu mengenai pembuatan data vektor baru berupa Point (titik), Line (garis) dan Polygon (Area).
Modul Aplikasi Open Source QGIS untuk Pemetaan
II - 6
Laboratorium Tata Ruang dan Tata Wilayah Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada
FA KULTA S GEOGRA FI – UNIV ERSITA S GA DJ A H MA DA
2. 2. 1.
Pe mbua ta nLayer Point(Titik)
1) Untuk memulai membuat layer baru klik Layer > New > New Shapefile Layer … atau dengan klik icon 2) Setelah muncul jendela “ New Vector Layer”, Pilih “Point” pada pilihan dari Type layer yang akan anda buat.
3) Beri nama kolom pada data atribut yang menyertai layer baru tersebut, tentukan Type datanya serta atur lebar kolom yang akan disertakan ke dalam data atribut layer tersebut.
➢
➢
➢
Sebagai contoh, layer dengan tipe point (titik) yang dibuat akan diberi nama “ibkt_desa” adalah layer yang berisi titik-titik dimana letak ibukota desa/kantor kelurahan berada (pada data raster). Pada data atribut yang menyertainya, dapat anda tambahkan kolom/field baru seperti nomor, kode desa, nama desa, kecamatan atau data lain yang anda butuhkan nantinya. Yang perlu anda ingat setiap kali anda menambahkan kolom baru ▪ Mengatur pemberian nama yang unik (tidak sama dengan nama kolom yang sudah anda buat sebelumnya); ▪ Mengatur tipe datanya; dan ▪ Mengatur lebar kolomnya Tabel atribut yang anda sertakan dapat anda tambahkan sesuai dengan kebutuhan anda.
Modul Aplikasi Open Source QGIS untuk Pemetaan
II - 7
Laboratorium Tata Ruang dan Tata Wilayah Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada
FA KULTA S GEOGRA FI – UNIV ERSITA S GA DJ A H MA DA
➢
Klik “Add to attributes list” button
setiap kali anda selesai
dengan pengaturan kolom baru pada atribut layer. ➢
Anda dapat menghapusnya lagi apabila terjadi kesalahan dengan klik“Remove Selected Attributes” button.
➢
klik “OK” button untuk mengakhiri. Proses ini hanya merupakan pemberian kolom pada data atribut, pengisian datanya akan dilakukan pada saat editing layer nya. Penambahan kolom/field baru juga dapat dilakukan pada saat pengeditan layer Proses pengaturan data atribut pada semua tipe layer (point, line maupun polygon) akan sama saja prosesnya. →
→ →
4) Langkah berikutnya adalah menyimpan layer yang anda buat (“ibkt_desa”), pada directory/folder yang anda inginkan.
•
Setelah layer baru yang anda buat tersimpan, maka akan muncul tersebut pada jendela utama QGIS anda.
•
Untuk melihat kolom-kolom baru atau data atribut yang menyertai layer anda, dapat dilakukan dengan cara: klik kanan pada layer yang baru saja anda buat (“ibkt_desa”), kemudian pilih “open attribute table”
Modul Aplikasi Open Source QGIS untuk Pemetaan
layer
II - 8
Laboratorium Tata Ruang dan Tata Wilayah Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada
FA KULTA S GEOGRA FI – UNIV ERSITA S GA DJ A H MA DA
Anda juga dapat melakukan pengaturan kolom baru pada atribut sebuah layer setelah layer sudah disimpan/sudah dibuat, dengan tool-tool tersebut
5)
Kemudian anda dapat mulai melakukan plotting titik-titik dimana terdapat ibukota desa pada file raster anda, terlebih dahulu dengan cara klik kanan pada layer dan pilih “Toggle Editing”. Dengan mengaktifkan mode editing maka beberapa icon pada toolbar digitizing akan aktif, kemudian klik “capture point” icon yang ada pada “toolbar digitizing” untuk melakukan digitasi
icon ini memiliki nama “capture point” pada “toolbar digitizing” , pada jendela “georeference”memiliki nama “add point”
Modul Aplikasi Open Source QGIS untuk Pemetaan
II - 9
Laboratorium Tata Ruang dan Tata Wilayah Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada
FA KULTA S GEOGRA FI – UNIV ERSITA S GA DJ A H MA DA
6) Setiap kali and a mulai memberi titik (plo tting) pada lokasi ibuko ta desa yang terdap at pada data raster anda, secara otomatis akan muncul attributes message box yang meminta anda untuk mengisikan data atribut padalayer. Banyak textbox yang harus diisikan sangat tergantung pada pembuatan kolom yang telah anda buat. Anda dapat mengosonginya untuk diisi kemudian atau dapat juga langsung anda isikan datanya
7) Lanjutkan proses plotting titik ibukota desa sampai dengan selesai.
Modul Aplikasi Open Source QGIS untuk Pemetaan
II - 10
Laboratorium Tata Ruang dan Tata Wilayah Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada
FA KULTA S GEOGRA FI – UNIV ERSITA S GA DJ A H MA DA
2. 2. 2.
Pe mb ua ta nLayer Line(Garis)
1) Untuk memulai membuat layer baru klik Layer > New > New
Shapefile Layer … atau dengan klik icon
2) Setelah muncul jendela “New Vector Layer”, Pilih “Line” pada pilihan dari Type layer yang akan anda buat
3) Beri nama kolom pada data atribut yang menyertai layer baru tersebut, tentukan Type datanya serta atur lebar kolom yang akan disertakan ke dalam data atribut layer tersebut.
➢ ➢
Sebagai contoh, layer dengan tipe line (garis) yang dibuat akan diberi nama “Kelas_Jalan” adalah layer yang berisi kelas jalan (pada data raster). Pada data atribut yang menyertainya, cukup anda buat satu kolom/field baru saja, yaitu kls_jln keterangan yang lain seperti kondisi jalan a tau panjang ruang jalan dapat anda ta mbahkan sendiri pada atribut
4) Simpan dan beri nama layer yang baru saja anda buat (misalnya “kelas jalan”) padadirectory/folder yang anda inginkan.
5) Setelah memastikan anda dalam mode editing, mulai lakukan digitasi layer garis dengan terlebih dahulu klik pada icon “capture line”
Modul Aplikasi Open Source QGIS untuk Pemetaan
II - 11
Laboratorium Tata Ruang dan Tata Wilayah Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada
FA KULTA S GEOGRA FI – UNIV ERSITA S GA DJ A H MA DA
x
x
x x x
x x x x
x
x x x x x x x
xx
x
Berikan node pada persimpangan jalan (jalan kolektor yang sedang didigit dan jalan lingkungan yang akan didigit kemudian), berikan node juga pada daerah yang bersinggungan/bertampalan dengan layer lain
6) Semisal yang ingin anda digitasi adala h jalan kolektor terle bih dahulu, akan lebih mudah nantiny a dalam pembuatan layer kelas_jalan apabila setiap persimpangan jalan anda letakkan node dengan cara klik pada setiap persimpangan jalan saat digitasi. Hal ini akan memudahkan anda dalam proses snapping atau menyambung layer yang didigitasi secara terpisah. Apabila anda menginginkan untuk nantinya dapat tersambung atau tertampal pada layer/theme yang lain (batas wilayah, penggunaan lahan, dll) dapat anda berikannode juga pada titik-titik yang bersinggungan denganlayer yang lain. 7) Anda dapat menggeser node atau titik dengan node tool dan menggesernya pada daerah yang anda inginkan. Dapat pula anda tambahnodenya dengan cara double klik pada daerah yang anda inginkan
Modul Aplikasi Open Source QGIS untuk Pemetaan
II - 12
Laboratorium Tata Ruang dan Tata Wilayah Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada
FA KULTA S GEOGRA FI – UNIV ERSITA S GA DJ A H MA DA
8) Atur snapping option melalui “Setting > Project Properties” , setelah muncul “Project Properties” window klik pada snapping option untuk memunculkan “snapping option” window. Yang perlu anda perhatikan dalam mengatursnapping option adalah • Snapping tolerancemerupakan jarak yang harus diacu oleh aplikasi QGIS untuk mencari vertex atau segment terdekat yang akan dihubungkan pada saat melakukan digitasi. Apabila snapping tolerance tidak di setting terlebih dahulu maka vertex akan diletakkan pada daerah yang anda tuju pada saaat melepaskan klik mouse tanpa tersambung pada vertex yang lain. • Pada snapping tolerance unit yang digunakan dapat disetting berdasarkan map units atau pixel. Apabila anda tidak ingin merubah nilai toleransi setiap kali anda melakukan zoom in atau zoom out pada main window QGIS saat melakukan digitasi maka lebih baik anda menggunakanpixels. • Atur jarak (tolerance) yang harus diacu oleh QGIS pada saat melakukan digitasi. Anda mungkin harus mencoba beberapa kali untuk menentukan jarak/nilai yang tepat, apabila terlalu besar nilainya prosessnapping dapat jatuh pada vertex yang terlalu jauh/tidak diinginkan.
Nilai tolerance dapat Layer yang sedang anda digit dan ingin anda aktifkan snappingnya harus diaktifkan terlebih dahulu. Pastikan tanda silang pada nama layer muncul
disesuaikan dengan skala peta yang anda gunakan pada saat digitasi
9) Lanjutkan proses digit asi pada layer-layer garis (line), seperti jaringan jalan, sungai.
Modul Aplikasi Open Source QGIS untuk Pemetaan
II - 13
Laboratorium Tata Ruang dan Tata Wilayah Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada
FA KULTA S GEOGRA FI – UNIV ERSITA S GA DJ A H MA DA
10) Dengan langkah yan g sama, buat juga layer-layer lain yang berupa polyline, seperti batas administrasi, yang perlu anda perhatikan pada saat pembuatan layer polyline adalah node akhir dari layer tepat menyambung pada node awal anda memulai digitasi pada layer. 2.2.3.
Pembuatan Layer Polygon (Area)
1) Untuk memulai membuat layer baru klik Layer > New > New Shapefile Layer … atau dengan klik icon 2) Setelah muncul jendela “New Vector Layer”, Pilih “Polygon” pada pilihan dari Type layer yang akan anda buat.
3) Beri nama kolom data atribut menyertai layer tersebut, tentukan datanya serta atur
pada yang baru Type lebar kolom yang akan disertakan ke dalam data atribut layer tersebut.
➢ ➢
Sebagai contoh, layer dengan tipe polygon (area) yang dibuat akan diberi nama “Kecamatan” adalahlayer yang berisi polygon-polygon kecamatan (pada data raster). Pada data atribut yang men yertainya, cukup anda buat satu kolom/field baru saja, yaitu kecamatan Atur snap tolerancenya, polygon kecamatan harus bertampalan dengan tepat pada layer batas kecamatan (berupa polyline), begitu juga saat anda melakukan digitasi antar kecamatan (kecamatan yang bersebelahan lokasinya harus saling menempel satu sama lai n)
Modul Aplikasi Open Source QGIS untuk Pemetaan
II - 14
Laboratorium Tata Ruang dan Tata Wilayah Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada
FA KULTA S GEOGRA FI – UNIV ERSITA S GA DJ A H MA DA
➢
Snap tolerance dapat diatur untuk mengacu pada vertex lain pada layer yang sudah ada sebelumnya, hal ini bertujuan untuk menampalkanlayer tertentu pada sebuah layer lainnya (sebagai contoh seperti yang akan anda lakukan menampalkanlayer kecamatan yang berupa polygon pada layer batas yang berupa polyline)
Aktifkan tanda silang pada layer-layer yang ingin anda tampalkan pada “Snapping option” window. Hal ini harus anda lakukan juga setiap kali anda ingin membuat layer yang bertampalan satu sama lain.
4) Simpan dan beri nama layer yang baru saja anda buat (misalnya “kecamatan”) padadirectory/folder yang anda inginkan 5) Setelah memastikan anda dalam mode editing, mulai lakukan digitasi layer garis dengan terlebih dahulu klik pada icon “capture line”
6) Kemudian mulai lakukan digitasi sesuai pada tema layer yang ingin anda digit 7) Seperti halny a proses digitasi pada layer garis, anda dapat menggeser node atau titik dengan node tool dan menggesernya pada daerah yang anda inginkan. Dapat pula anda tambah nodenya dengan cara double klik pada daerah yang anda inginkan. Namun hal ini dapat anda lakukan pada satu polygon setelah polygon tersebut terbentuk.
8) Lanjutkan pembuatan layer polygon lain seperti layer penggunaan lahan, administrasi desa, administrasi kabupaten dll dengan cara yang sama.
Modul Aplikasi Open Source QGIS untuk Pemetaan
II - 15
Laboratorium Tata Ruang dan Tata Wilayah Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada
FA KULTA S GEOGRA FI – UNIV ERSITA S GA DJ A H MA DA
9) Jangan lupa untuk menyimp an pekerjaan anda, hal ini dapat membant u ketika terjadi masalah denga n komputer yang tiba-tiba mati. Hal ini juga memudahkan anda untuk dapat memulai lagi pekerjaan anda dengan tampilan yang sama seperti pada saat anda menutup software QGIS dari komputer anda. Caranya sebagai berikut : Klik File > pilih Save Project atau Save Project As dapat juga dengan cara klik pada icon berikut
Simpan dan beri nama project anda
* untuk membuka kembali project anda, klik pada icon
atau klik File > Open Project
Modul Aplikasi Open Source QGIS untuk Pemetaan
II - 16
Laboratorium Tata Ruang dan Tata Wilayah Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada
FA KULTA S GEOGRA FI – UNIV ERSITA S GA DJ A H MA DA
LAYOUT PETA Setelah anda memiliki layer-layer hasil digitasi, atau hasil olah data lainnya anda akan melakukan proseslayout peta untuk kemudian dicetak. Ada beberapa hal penting untuk diingat sebelum anda menyusun peta. Diantaranya adalah fungsi dan tujuan pembuatan pet a, serta ele men atau komponen dalam peta. Untuk me mbuat layout peta yang baik, perlu dipahami bahwa fungsi dari pembuatan peta adalah : (1) Menunjukkan posisi atau lokasi suatu tempat di permukaan bumi, (2) Memperlihatkan ukuran dan arah suatu tempat di permukaan bumi, (3) Menggambar bentuk-bentuk permukaan bumi. (4) Membantu mengetahui kondisi suatu daerah, (5) Menyajikan data potensi suatu wilayah, (6) Sebagai alat analisis, (7) Alat untuk mempelajari fenomena geografi di permukaan bumi. Sedangkan tujuan pembuatan peta antara lain adalah; (1) Untuk komunikasi informasi ruang, (2) Untuk menyimpan informasi, (3) Digunakan untuk membantu pekerjaan tertentu, (4) Untuk analisis data spasial. Selain fungsi dan tujuan pembuatan peta, Komponen atau elemen peta merupakan substansi penting yang harus ada dalam peta. Elemen-elemen dalam sebuah peta harus menarik (design yang bagus) serta informatif (menampilkan informasi sesuai tujuannya). Elemen-elemen peta yang membuat layout peta menjadi menarik dan informatif (Peterson, 2009) adalah sebagai berikut : 1. El em en Pr im er ; 2. El em en S ek unde r; a. judul; a. garis b. sub judul b. garis koordinat c. legenda c. disclaimers d. isi peta (penunjuk arah) e. orientasi f. tanggal pembuatan peta g. penyusun peta h. skala I. pembatas peta (page border)
d. sumber data e. sitasi data f. logo g. grafik h. nomer peta I. tabel j. hak cipta k. sistem proyeksi l. inset m. deskriptif text Dari beberapa elemen peta menurut Peterson, secara sederhana dapat ditarik kesimpulan berdasarkan layout peta secara umum, elemen dalam sebuah peta dapat anda sederhanakan sesuai dengan tujuan dari pembuatan peta tersebut, atau kepada siapa peta tersebut diperuntukkan. Tidak perlu semua elemen tersebut harus anda tampilkan dalam la yout peta anda. Beberapa elemen peta yang utama adalah sebagai berikut : 1. Isi peta ; bagian utama pada layout peta yang berisi informasi yang ingin disampaikan/ditampilkan. 2. Judul peta ; deskripsi singkat mengenai isi peta, harus menggambarkan isi/informasi peta. 3. Skala ; perban dingan jarak pada peta terh adap jarak ses ungguhnya di lapangan 4. Legenda ; keterangan dari simbol-simbol yang digunakan pada peta Modul Aplikasi Open Source QGIS untuk Pemetaan
III - 1
Laboratorium Tata Ruang dan Tata Wilayah Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada
FA KULTA S GEOGRA FI – UNIV ERSITA S GA DJ A H MA DA
5. Orientasi ; menunjukkan arah utara 6. Garis koordinat ; memudahkan untuk melihat posisi/lokasi daerah pemetaan di permukaan bumi 7. Inzet ; menunjukkan lokasi yang dipetakan pada konte ks yang lebih luas, sangat penting terutam a apabila peta ditujukan kepad a orang yang belum familiar dengan daerah yang dipetakan 8. Sumber peta ; referensi, bah an-bahan yang diacu dalam menyu sun/membuat peta Peta yang baik adalah peta yang dibuat dengan mengikuti kaidah kartografis sehingga informasi yang terkandung pada peta tersebut dapat dipahami, dimengerti, dan dinikmati oleh pengguna sesuai dengan tujuan pembuatan peta. Oleh karena itu tidak perlu semua elemen seperti yang disebutkan dalam Peterson (2009) anda masukkan ke dalam layout peta anda. Melayout peta pada QGIS tidak terlalu sulit apabila anda sudah terbiasa me layout peta dengan software pemetaan yang lain. Anda hanya membutuhkan sedikit waktu untuk mengenali dimana bagian-bagian untuk menampilkan elemen-elemen peta Berikut akan dijelaskan langkah-langkah penyusunan layout peta secara sederhana dalam QGIS : 1. Persiapkan dulu tampilan peta yang anda ingin buat layoutnya. Buka dan tampilkan file (.shp) yang telah anda buat sebelumnya, klik Layer > Add Vektor Layer atau klik icon
2. Setelah Add vektor layer window muncul, klik tombol “browse” untuk mencari dimana anda telah menyimpan layer yang telah anda buat sebelumnya. Anda dapat membuka beberapa layer sekaligus dengan menahan tombol Ctrl pada keyboard dan klik pada beberapa layer yang ingin anda buka. Klik “Open” untuk membuka layerlayer tersebut pada Map ViewQGIS
Modul Aplikasi Open Source QGIS untuk Pemetaan
III - 2
Laboratorium Tata Ruang dan Tata Wilayah Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada
FA KULTA S GEOGRA FI – UNIV ERSITA S GA DJ A H MA DA
3. Kemudian k lik ka nan pad a layer yang berada pada Map Legend untuk memodifika si tampilannya. Pilih propertiesnya atau melalui Layer > Properties, dapat juga langsung double klik pada layernya. Anda dapat mengubah jenis simbol dalam sebuah layer yang ingin ditampilkan, pilih “Unique value “
Pilih kolom dalam atribut sebuah layer untuk ditampilkan informasinya
Untuk layer yang berupa poligon gunakan “Fill Option”untuk mengubah pola dan warnanya
Ubah jenis/bentuk garis, ukuran dan warnanya
klik “OK” setelah selesai mengatur layer properties. Atur properties untuk setiap layer agar tampak seperti yang anda inginkan padalayout,
Modul Aplikasi Open Source QGIS untuk Pemetaan
III - 3
Laboratorium Tata Ruang dan Tata Wilayah Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada
FA KULTA S GEOGRA FI – UNIV ERSITA S GA DJ A H MA DA
Pada layer yang telah diatur layer propertiesnya akan tampak keterangan atau informasi lain yang menyertai sebuah layer
3. Persiapkan layout peta, disini anda akan memodifikasi ta mpilan dan informasi lain pada sebuah peta yang akan anda susunlayoutnya. Klik File > New Print Composer atau melalui File > Composer Manager Dengan “new print composer” akan langsung memunculkan composer window yaitu bidang canvas dimana anda akan merancang layout peta, sedangkan apabila melalui “composer manager” anda dapat mengatur layout-layout anda seperti memberi nama, menghapus atau menambahnya.
Atau dengan cara
Modul Aplikasi Open Source QGIS untuk Pemetaan
III - 4
Laboratorium Tata Ruang dan Tata Wilayah Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada
FA KULTA S GEOGRA FI – UNIV ERSITA S GA DJ A H MA DA
Shortcut icon yang digunakan untuk membuat/menyusun layout peta secara sederhana, shortcut icon ini berfungsi untuk memunculkan atau menampilkan komponen peta yang anda butuhkan dalam melayout peta. sebelum anda akan memulai merancang tampilan peta untuk dilayout ada baiknya anda “berkenalan” dulu dengan tool tersebut
4. untuk memulai layout klik ikon “ add new map” kemudian drag pada bidang canvas
Pada bidang ini (composer) anda akan merancang layout peta
“composer 1”
5. Atur komponen peta yang akan anda layout melalui tab general dan tab item disebelah kanan canvas composer. Tab itemakan selalu digunakan untuk mengatur komponen-komponen dalam layout • •
Pada tab generalanda dapat mengatur ukuran kertas, bentukgrid (koordinat pada tampilan peta) yang anda inginkan. Pada tab itemada beberapa hal yang dapat anda atur, yaitu ; ➔ Map : untuk mengatur kenampakan peta, dan skala t ampilan peta ➔ Extend : untuk mengatur posisi peta pada canvas composer ➔ Grid : untuk mengatur grid tampilan koordinat, ➔ dan General Option: untuk mengatur tebal garis, warna dan kenampakanframe peta apabila ingin anda tampilkan
Modul Aplikasi Open Source QGIS untuk Pemetaan
III - 5
Laboratorium Tata Ruang dan Tata Wilayah Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada
FA KULTA S GEOGRA FI – UNIV ERSITA S GA DJ A H MA DA
Atur skala yang ingin ditampilkan pada layout, anda dapat juga merubah ukuran (panjang dan lebar) dari tampilan anda
Anda dapat atur posisi layout anda pada composer melalui “Extend”
grid/garis Atur koordinat anda, bagaimana ingin ditampilkan melalui bentuknya, warna serta jenis font pada angka koordinatnya Pilihan yang dapat anda atur pada general option untuk setiap komponen dalam layout peta pada QGIS hampir sama
Modul Aplikasi Open Source QGIS untuk Pemetaan
III - 6
Laboratorium Tata Ruang dan Tata Wilayah Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada
FA KULTA S GEOGRA FI – UNIV ERSITA S GA DJ A H MA DA
6. Kemudian tambahkan legenda pada layout peta anda dengan cara klik ikon “Add new vect legend” dan klik dimanapun pada bidang canvas anda, untuk memunculkan legendanya. Anda dapat atur penempatan legenda agar tampak lebih proporsional pada peta yang susun layoutnya. untuk memodifikasi legenda, pada tab item ada 3 pilihan yang dapat atur, yaitu • General; untuk mengatur jenis dan ukuran font, serta spasi tiap item pada legenda • Legend items; untuk memodifikasi/mengatur layer-layer yang ditampilkan pada legenda • Items Option; untuk mengatur kotak legenda
Legenda yang akan ditampilkan saat anda klik pada “Add new vect legend”ikon akan sama persis dengan Map Legend yang ada pada jendela utama QGIS anda.
Atur jenis huruf pada judul legenda, pada layer dan spasinya
7. Tambahkan skala dengan klik pada ikon
Anda dapatmasing-masing mengubah/memodifikasi layer pada nama,posisi legenda, gunakan tool yang ada di bagian bawah Tab Legend Items
Atur kenampakan legenda pada composer
“Add new scalebar”, atur pada tab item, pada scale bar tab
Modul Aplikasi Open Source QGIS untuk Pemetaan
III - 7
Laboratorium Tata Ruang dan Tata Wilayah Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada
FA KULTA S GEOGRA FI – UNIV ERSITA S GA DJ A H MA DA
Atur informasi skala yang diinginkan
Ubah jenis skala yang ingin ditampilkan dan bagaimana skala yang akan ditampilkan
Anda dapat menambahkan sendiri gambar orientasi pada directory/folder yang anda pilih apabila anda memiliki
Rubah jenis, ukuran, spasi dan warna huruf/fontnya pada informasi skala
“Add Image”(anda dapat juga 8. Untuk menambahkan orientasi pada layout anda klik pada ikon menambahkan gambar/foto pada layout peta anda dengan tombol ini). Setelah menunggu beberapa saat atur gambar yang ingin anda tambahkan/tampilkan padalayout
Pilihan gambar (image) yang muncul secara default sama persis ketika anda mengatur layer properties untuk jenis layer titik ( point)
→ anda dapat juga membuat orientasi secara sederhana dengan ikon “Add arrow dan “ menambahkan label utara (U)
Anda dapat juga mengatur tampilan (panjang, lebar, posisi) gambar anda
Modul Aplikasi Open Source QGIS untuk Pemetaan
III - 8
Laboratorium Tata Ruang dan Tata Wilayah Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada
FA KULTA S GEOGRA FI – UNIV ERSITA S GA DJ A H MA DA
9. Tambahkan toponimi (apabila and a belum memun culkannya pada Map Viewpada jendela utama QGIS anda) dan Judul Peta serta keterangan tekstual lainnya dengan cara klik ikon
“Add new label” Secara default akan muncul “Quantum GIS” setiap kali anda menambahkan label, ubah menjadi judul peta yang anda inginkan atau pada penamaan daerah, pemberian toponimi seperti nama kabupaten, kecamatan, nama sungai dll. Anda dapat juga mengatur posisi dan spasi label yang ingin anda tampilkan
10. Apabila anda ingin menambahkan bentuk-bentuk seperti kotak, elips atau segitiga gunaka n icon “Add Basic Shape”
Pilihan bentuk yang dapat anda buat
Tambahkan Informasi penting lainnya seperti sumber peta, sistem koordinat yang digunakan dengan“Add new label”
11. Apabila ingin menambahkan informasi yang terdapat pada atribut salah satulayer gunakan ikon
“Adds atribute table”
12. Kemudian buat inset dengan cara menambahkan peta baru a ( dd new map) pada peta layout anda, selanjutnya atur kenampakannya padatab item. Pada inset dapat juga anda berikan skala dan orientasi dengan cara yang sama pada langkah-langkah sebelumnya. 13. Sebagai contoh, pada gambar berikut adalah hasil layout dari Peta Administrasi Kabupaten Sleman
Modul Aplikasi Open Source QGIS untuk Pemetaan
III - 9
Laboratorium Tata Ruang dan Tata Wilayah Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada
FA KULTA S GEOGRA FI – UNIV ERSITA S GA DJ A H MA DA
14. Anda dapat langsung mencetaknya, atau dapat andaimport ke dalam format file raster (JPG,BMP,dll)
Modul Aplikasi Open Source QGIS untuk Pemetaan
III - 10
Laboratorium Tata Ruang dan Tata Wilayah Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada
FA KULTA S GEOGRA FI – UNIV ERSITA S GA DJ A H MA DA
DAFTAR PUSTAKA Peterson, N Gretchen. 2009. GIS Cartography : A Guide to Effective Map Design. CRC Press. Taylor & Francis Group, LLC. Quantum GIS development Team. 2010. Quantum GIS user Guides Version 1.5.0. ‘Tethys’ Quantum GIS development Team. 2010. Quantum GIS user Guides Version 1.6.0. ‘Copiapo’ Sutton T. et al. 2009. A Gentle Introduction to GIS. Spatial Planning & Information, Department of Land Affairs, Eastern Cape, South Africa.
Modul Aplikasi Open Source QGIS untuk Pemetaan
iii
Laboratorium Tata Ruang dan Tata Wilayah Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada