BENGKEL TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
MODUL PRAKTEK PERAWATAN & PERBAIKAN MODUL 1 1. MESI MESIN N PEMBA PEMBAKA KARA RAN N DALAM DALAM
a. Pend Pendah ahu uluan luan Mesin Pembakaran Dalam ( Intern Internal al Combust Combustion ion Engine) Engine) adalah dasar dari dari Motor Motor Bakar Bakar Torak yang yang harus harus dipaha dipahami mi Praktik Praktikan. an. Kendara Kendaraan an bergera bergerak k umumnya menggunakan mesin pembakaran dalam, walaupun ada pula yang menggunakan mesin pembakaran luar. Kelebihan Mesin Pembakaran Dalam ini adalah lebih efisien dan lebih bersi bersih h diban dibandin dingk gkan an pemba pembakar karan an luar luar.. Saat Saat ini mesin mesin pemba pembaka karan ran dala dalam m mengalami kelangkaan bahan bakarnya, karena adangan minyak bumi yang semakin menipis. Sehingga sumber!sumber energi terbarukan terus diteliti dan diu"ioba seperti halnya etanol, biodiesel, dsb.
b. Tujuan Tu"uan Praktek ini adalah# $gar Praktikan Praktikan dapat dapat memahami memahami teori teori Mesin Pembakaran Pembakaran Dalam pada motor motor bakar torak $gar Praktikan Praktikan memahami memahami ara ara ker"a mesin mesin kendaraan. kendaraan. •
•
•
•
•
c. Isian sian Pra Pra! !e e Definisi motor bakar # Suatu mekanisme % konstruksi mesin yang merubah energy panas men"adi energy mekanik
Bagaimana dapat ter"adinya energi panas # Ter"adin r"adinya ya energ energii pana panas s kare karena na adany adanya a proses pembakaran, adanya bahan bakar, udara dan adanya suatu system pengapian Bagaimana dapat ter"adinya perubahan energi panas men"adi energi mekanik # Dengan Dengan adanya adanya suatu suatu konstru konstruksi ksi mesin mesin sehingg sehingga a memungk memungkinka inkan n ter"adi ter"adinya nya dan tena tenaga ga doro dorong ng dari dari hasi hasill led ledak akan an sikl siklus us kerj kerja a mesi mesin n untu untuk k usah usaha a dan pembakar pembakaran an diubah diubah oleh konstruksi konstruksi mesin mesin men"adi men"adi energi energi mekanik mekanik atau tenaga tenaga penggerak.
Hal: 1
BENGKEL TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
MODUL PRAKTEK PERAWATAN & PERBAIKAN
&enis Motor Bakar '. Motor Motor pemba pembaka karan ran luar luar (external combustion chamber) Motor Motor pembaka pembakaran ran luar adalah suatu motor bakar dimana dimana proses pembakaran atau perubahan energy panas dilakukan diluar dari kons.mesin kons.mesin / mekanisme. mekanisme. Dari ruang pembakaran energi panas tersebut dialirkan ke kontruksi mesin melalui media penghubung lagi . ontohnya # ! mesin uap/ turbin uap ! mesin nuklir/ turbin nuklir
). Motor Motor pemb pembak akara aran n dalam dalam (internal combustion chamber) Motor Motor pembaka pembakaran ran dalam suatu motor bakar dimana dimana proses pembakaran atau kontruksi mesin itu sendiri perubahan energy panas di mana dilakukan didalam kontruksi dan dan temp tempat at ter" ter"ad adin iny ya pros proses es pemb pembak akar aran an itu itu dise disebu butt ruan ruang g baka bakarr atau atau combustion chamber ontohnya # ! motor bensin ! motor diesel ! mesin jet Prinsip ker"a, motor bakar dalam melakukan siklus ker"anya dibagi men"adi # $. siklus 4 tak . B. siklus 2 tak (https://ft!" https://ft!"#$a%'#p#"ss%!')/*+, #$a%'#p#"ss%!')/*+,-/,,/*, -/,,/*,/)'t'#.aa# /)'t'#.aa#.p"01"#t$a0.asa#/ .p"01"#t$a0.asa#/ 2
Hal: 2
BENGKEL TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
MODUL PRAKTEK PERAWATAN & PERBAIKAN
&enis Motor Bakar '. Motor Motor pemba pembaka karan ran luar luar (external combustion chamber) Motor Motor pembaka pembakaran ran luar adalah suatu motor bakar dimana dimana proses pembakaran atau perubahan energy panas dilakukan diluar dari kons.mesin kons.mesin / mekanisme. mekanisme. Dari ruang pembakaran energi panas tersebut dialirkan ke kontruksi mesin melalui media penghubung lagi . ontohnya # ! mesin uap/ turbin uap ! mesin nuklir/ turbin nuklir
). Motor Motor pemb pembak akara aran n dalam dalam (internal combustion chamber) Motor Motor pembaka pembakaran ran dalam suatu motor bakar dimana dimana proses pembakaran atau kontruksi mesin itu sendiri perubahan energy panas di mana dilakukan didalam kontruksi dan dan temp tempat at ter" ter"ad adin iny ya pros proses es pemb pembak akar aran an itu itu dise disebu butt ruan ruang g baka bakarr atau atau combustion chamber ontohnya # ! motor bensin ! motor diesel ! mesin jet Prinsip ker"a, motor bakar dalam melakukan siklus ker"anya dibagi men"adi # $. siklus 4 tak . B. siklus 2 tak (https://ft!" https://ft!"#$a%'#p#"ss%!')/*+, #$a%'#p#"ss%!')/*+,-/,,/*, -/,,/*,/)'t'#.aa# /)'t'#.aa#.p"01"#t$a0.asa#/ .p"01"#t$a0.asa#/ 2
Hal: 2
BENGKEL TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
MODUL PRAKTEK PERAWATAN & PERBAIKAN
*angkah ker"a motor bakar bensin + tak '. *angkah isap
-
Piston bergerak dari tma. tma. ke tmb
-
Katup hisap terbuka
.
Karena piston bergerak kebawah maka di dalam dalam ruang silinder silinder timbul timbul penghisapan udara udara deng dengan an baha bahan n baka bakar, r, sehingga ampuran antara udara dan bensin masuk ke ruang bakar
). *angkah Kompresi
-
$khir dari dari langkah hisap
.
Piston bergerak dari tmb ke tma
.
Kedua katup tertutup
.
Kare Karena na pisto iston n berg berger erak ak ke tma maka ampur ampuran an udara udara dan dan bahan bahan ba!kar ba!kar yang yang bera berada da di dala dalam m sili silind nder er dikompresi ke atas dan kepadatan campuran bahan dalam ruan ruang g baka bakar r bakar bakar meni mening ngka katt di dalam
Hal: 3
BENGKEL TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
MODUL PRAKTEK PERAWATAN & PERBAIKAN
-. *angkah saha
dari langkah langkah kompresi . $khir dari .
Sesaat Sesaat piston belum menapai menapai T!, busi listrik ke memanti memantikkan kkan api atau atau bunga bunga listrik dalam dalam ruang ruang bakar bakar,, sehing sehingga ga ampu ampuran ran yang sudah sudah baha bahan n baka bakarr deng dengan an gas gas yang dipa ipampa mpatka tkan aka akan terbakar dan dan akan akan menimbulkan tenaga pada piston sehingga piston bergerak dan menggerakkan menggerakkan cranksha"t cranksha"t atau mekanik.
+. *ang *angka kah h buan buang g
-
$khir dari dari langkah usaha
.
Piston bergerak dari tmb ke tma
.
Karena piston bergerak ke tma maka gas hasi hasill pembakaran di dala dalam m silinder akan terd terdor oron ong g ke luar luar mela melalu luii katup katup buang buang
(/ikipedia dan buku tek.mesin industry 0sunyoto12
Hal: 4
BENGKEL TEKNIK MESIN
MODUL PRAKTEK PERAWATAN & PERBAIKAN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
MODUL " ". SISTEM BA#AN BAKAR a. Tujuan Tu"uan Praktek ini adalah# $gar Praktikan dapat memahami teori Sistem Bahan Bakar pada Mesin Bensin%Mesin 3tto $gar Praktikan memahami ara ker"a sistem bahan bakar. •
•
b. Isian Pra!e 4ungsi sistem bahan bakar adalah menyimpan bahan bakar secara aman, menyalurkan bahan bakar ke mesin sehingga mengkabutkan bahan bakar agar bercampur dengan udara
Motor Bensin%Motor 3tto
1
4
2
3
Komponen!komponen sistem bahan bakar Mesin bensin # #. karburator #. pompa bensin ("uelpump) 2. saringan bensin ("uel "ilter)
Hal: 5
BENGKEL TEKNIK MESIN
MODUL PRAKTEK PERAWATAN & PERBAIKAN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
$. tangki bensin ("uel tank)
Karbura!%r 4ungsi # mencapur udara dengan bensin dengan komposisi yang sesuai agar gas mudah terbakar
1
3
2 8
4
6 5 7
Keterangan # '. hoke 5al5e 6. Throttle 5al5e '. Saluran masuk bensin 7. 8dle mi9ture ad"usting srew ). :enturi ;. 8ntake manifold -. main no<eedle 5al5e
Hal: 6
BENGKEL TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
MODUL PRAKTEK PERAWATAN & PERBAIKAN MODUL $ $. SISTEM PELUMASAN
a. Tujuan Tu"uan Praktek ini adalah# $gar Praktikan dapat memahami teori Sistem Pelumasan $gar Praktikan memahami ara ker"a system pelumasan • •
b. Isian Pra!e
4ungsi # &elindun'i ba'ian (an' ber'era den'an &ence'ah %n!a lan'sun' dua l%'a& (an' ber'esean
5
4
1 2
3
Hal: 7
BENGKEL TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
MODUL PRAKTEK PERAWATAN & PERBAIKAN
Komponen!komponen sistem pelumasan
1. ". $. ,.
1. Oil )u&) Oil *il!er Oil s!rainer +ran sha*! R%cer sha*!
Hal: 8
BENGKEL TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
MODUL PRAKTEK PERAWATAN & PERBAIKAN MODUL , ,. SISTEM PENDIN-INAN
4ungsi # menjaga temp.kerja mesin dan mencegah mesin o$er heating
6
7
1
2
3
5
Komponen!komponen sistem pendinginan 1. ". $. ,. 0. . 2.
radia!%r a!er)u&) reser/%ir h%se radia!%r inle! h%se b( )ass h%se radia!%r %u! le! *an blade
4
Hal: 9
BENGKEL TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
MODUL PRAKTEK PERAWATAN & PERBAIKAN MODUL 0 0. SISTIM PEN-APIAN
a. Tujuan Tu"uan Praktek ini adalah# $gar Praktikan dapat memahami teori system pengapian $gar Praktikan memahami ara ker"a system pengapian • •
b. Isian Pra!e 4ungsi # memberikan percikan bunga api untuk memulai pembakaran campuran udara dan bahan bakar didalam silinder
6
7
5 4
3 2 1
Komponen!Komponen sistem pengapian 1. ". $. ,. 0.
1. ai e3!ernal resis!an! dis!ribu!%r busi i'ni!i%n si!ch abel busi
Hal: 10
BENGKEL TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
MODUL PRAKTEK PERAWATAN & PERBAIKAN
. i'ni!i%n c%il MODUL 0. SISTEM STARTER
4ungsi # sebagai penggerak awal pada mesin, untuk menghidupkan mesin
5
4
3
1 2
Komponen!komponen sistem stater 1. ". $. ,.
1. ai &%!%r s!ar!er s%len%id s!ar!er i'ni!i%n si!ch &esin
Hal: 11
BENGKEL TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
MODUL PRAKTEK PERAWATAN & PERBAIKAN MODUL 2 2. SISTEM PEN-ISIAN
4ungsi #
! mengisi arus listrik ke battery (aki) -memberikan suplai arus listrik ke sistim kelistrikan setelah mesin hidup
4
1
3 2
Komponen!komponen sistem pengisian 1. 1. ". $.
ai al!erna!%r /%!a'e re'ula!%r i'ni!i%n si!ch
(p3#0a)a.1p%l'1sp't%!')/*+,-/,,/s4st").p"03301.)"s$0%ht)l2
Hal: 12
BENGKEL TEKNIK MESIN
MODUL PRAKTEK PERAWATAN & PERBAIKAN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
MODUL 4 2. KARBURATOR ,% Uap 5a)p3#a0
B"0s$0 5a$# (S3a# M"l"a2
Uap B"0s$0 (M3ah M"l"a2 Maa a#$ $t36 B"0s$0 ha#3s $3ah a#$ "0t3 cair menjadi uap Ba1a$)a0a !a#a04a 7
,% 888888888888888888888888 ()")"!aha0 )"09a$ a1$a0.a1$a0 4a01 "!$l2 5a#a04a aalah
*% 88888888888 )"lal3$ p")a0asa0
5a#a04a aalah
M"01at3# ata0104a arus udara t"1a l3#3s atas sal3#a0 "0s$0
memanaskan asa# !a#3#at'# ()a0$f'l2
Apaah T393a004a
$gar ter"adi pembakaran yang sempurna (terbakar semua)
Hal: 13
BENGKEL TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
MODUL PRAKTEK PERAWATAN & PERBAIKAN
). Bagaimanakah perbandingan bahan bakar dan udara tersebut ? Perbandingan ampuran udara @ bensin yang ideal (seimbang2 untuk pembakaran di dalam mesin pada suhu @ tekanan tertentu, andaikan pengisian silinder normal adalah # 1 ba'ian Bagian bahan bakar dan 10 ba'ian Bagian udara
Hal: 14
Hal: 15
BENGKEL TEKNIK MESIN
MODUL PRAKTEK PERAWATAN & PERBAIKAN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
Tidak terbakar
Terbakar
Tidak terbakar
, ,
,
, ,
15
18
KURUS
PEMBAKARAN LAMBAT
8
IDEAL
GEMUK
PEMBAKARAN 5EPAT DAN SEMPURNA
$kibatnya # %asil tenaga kecil &anas operasi mesin berlebihan 'as buang hitam
PEMBAKARAN TIDAK SEMPURNA
$kibatnya # hasil tenaga kecil boros bensin gas buang hitam
BENGKEL TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
MODUL PRAKTEK PERAWATAN & PERBAIKAN
-. $pakah yang dimaksud ampuran homogen ? &embagian yang merata dari bagian!bagian terkeil udara @ bagian!bagian terkeil bensin.
'. ampuran heterogen
). ampuran homogen
DIMANAKAH TERJADINA 5AMPURAN HOMOGEN 7
'. Sebagian keil i karburatot
). *ebih banyak dimani"old
-. *ebih banyak lagi diruang silinder
APAKAH TUJUANNA 7
empercepat pembakaran KA>$P$ ? Karena ampuran hanya mendapat kesempatan yang singkat sekali untuk terbakar di dalam ruang bakar (lamanya pembakaran kira!kira ,#* ,2 detik2 (5iarohidinthea.blogspot.om%)'6%'%prinsip!ker"a!karburator.html2
Hal: 16
Hal: 17
BENGKEL TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
Karbura!%r dasar !erdiri dari Pelampung
MODUL PRAKTEK PERAWATAN & PERBAIKAN
5un'si mengatur bahan bakar agar tetap pada mangkuk karburator
Throttle Butterfly
pengatur debit udara yang masuk silinder
:enturi
meningkatkan kevakuman udara disebabkan perb.diameter lubang
Diffuser
memperlambat tekanan udara
&et
mengatur besarnya semprotan bensin dari main noozle pada waktu pedal gas digunakan
kecepatan
dan
yang
kenaikan
BENGKEL TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
MODUL PRAKTEK PERAWATAN & PERBAIKAN MODUL 6 4. SISTIM PEN-APIAN
Pada motor bensin, ampuran bahan bakar dan udara yang dikompresikan di dalam silin!der harus dibakar untuk menghasilkan tenaga. &adi sistim pengapian berfungsi untuk membakar ampuran udara dan bensin di dalam ruang bakar pada saat akhir langkah kompres Sistim pengapian yang digunakan adalah sistim pengapian listrik, dimana untuk mengha!silkan perikan api digunakan busi sebagai pemerik api.
Hal: 18
Hal: 19
BENGKEL TEKNIK MESIN
MODUL PRAKTEK PERAWATAN & PERBAIKAN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
K3MP3>A>!K3MP3>A> S8ST8M PA>C$P8$> *
-
;
< ? , >
' ) + 6 7 ; =
Baterai Sikring (fuse2 Kuni kontak (swith2 A9ternal resistor 8gnition oil Distributor Busi Kabel tegangan tinggi
'
B$TA$8
=
4ungsi # Sebagai sumber tenaga arus listrik yang mengalir pada lilitan primer oil pada waktu mesin hidup atau pada mesin putaran idling apabila ke.mesin sudah mulai tinggi dynamo mengganti tugas dari aki
BENGKEL TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
)
MODUL PRAKTEK PERAWATAN & PERBAIKAN
4SA % S8K8>C 4ungsi # Sebagai pencegah terjadinya hub.singkat agar tidak langsung sampai kekomponen kelistrikan khususnya sekring yang ada di komponen system pengapian kon$ensional
-
K>8 K3>T$K % 8C>8T83> S/8T 4ungsi # ntuk menghubungkan dan memutuskan aliran listrik dari baterai ke oil.
+
AETA>$* AS8ST3 4ungsi # Mengurangi penurunan tegangan pada kumparan sekunder saat mesin berputar pada putaran tinggi
Hal: 20
BENGKEL TEKNIK MESIN
MODUL PRAKTEK PERAWATAN & PERBAIKAN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
6
8C>8T83> 38* % 38* PA>C$P8$> 4ungsi # ,
ntuk merubah arus listrik, dari ') :olt men"adi tegangan tinggi(#k+ atau lebih) utk menghasilkan loncatan bunga api yang kuat pada busi
*
ntuk dapat mempertinggi tegangan listrik tersebut, pada ignition oil terdapat dua kumparan.
= >
'
Kumparan primer ! Meniptakan medan magnet ! Penampang kawat besar ! ¨ah gulungan sedikit F +
)
Kumparan sekunder ! Merubah induksi men"adi te!gangan tinggi ! Penampang kawat keil ! ¨ah gulungan banyak F -.
? <
' ) + 6 7 ;
(G2 Primary terminal (input2 (!2 Primary terminal (to swithing de5ie2 Seondary terminal (output2 Primary windings Seondary windings *aminated iron ore ase
Hal: 21
BENGKEL TEKNIK MESIN
Hal: 22
MODUL PRAKTEK PERAWATAN & PERBAIKAN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
8gnition oil dengan resistor Pada ignition oil yang dilengkapi dengan resistor, mempunyai sebuah resistor (tahanan luar2 yang dihubungkan seri dengan kumparan primer pada oil. Dibandingkan dengan ignition oil tanpa memakai resistor penurunan tegangan pada kumparan primer saat mesin berputar tinggi akan dapat meningkat $da ) type resistor # '
external resistor type
)
intergrated resistor
type A9ternal resistor type
BENGKEL TEKNIK MESIN
Hal: 23
MODUL PRAKTEK PERAWATAN & PERBAIKAN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
8ntegrated resistor type 8gnition oil tanpa resistor !
Putaran rendah. ! !
!
!
/aktu tertutup platina lebih lama $rus yang mengalir ke kumparan primer, cukup meski ada self induksi. Tegangan tinggi pada kumparan sekunder tetap.
Putaran tinggi. ! !
/aktu tertutup platina lebih cepat $rus yang mengalir kekumparan primer berkurang * Tegangan tinggi pada kumparan sekunder menurun 8gnition oil dengan resistor Putaran rendah !
Peristiwanya sama seperti pada oil tanpa resistor
Putaran tinggi ! !
/aktu menutup platina lebih cepat Karena harga tahanan primer lebih kecil arus yang meng!alir masih
BENGKEL TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
MODUL PRAKTEK PERAWATAN & PERBAIKAN !
ukup untuk membentuk kemagnetan. Tegangan tinggi yang dihasilkan kumparan sekunder tetap besar
Pada saat start mesin, arus dari baterai lebih banyak mengalir ke motor starter , sehingga tegangan baterai akan drop dan mengurangi arus yang mengalir ke kumparan primer . $kibatnya tegangan tinggi pada kumparan sekunder berkurang dan bunga api pada busi lemah, mesin sulit hidup. Cuna menegah ke"adian seperti itu, saat posisi start arus yang mengalir ke kumparan primer di by pass langsung tanpa melewati resistant , sehingga arus yang mengalir ke kumparan primer menukupi. atatan# Pada rangkaian sistim pengapian kendaraan yang dilengkapi dengan sebuah dioda, yang dipa!sang antara terminal output dan massa
Hal: 24
BENGKEL TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
7
MODUL PRAKTEK PERAWATAN & PERBAIKAN
D8ST8BT3 ,
<
? *
; @ ,+ >
' ) + 6 7 ; = H ' ''
Distributor ap Breaker points Co5ernor spring Co5ernor weight Distributor shaft otor Damper spring Breaker plate ondenser :auum ad5aner Ball bearing
,, =
Bagian!bagian distributor. 8
Bagian pemutus #
' )
am lobe Breaker point (platina2
88
Bagian pembagi arus
' -
otor Tutup distributor
888
Bagian pema"u pengapian
' )
:auum ad5aner Co5ernor ad5aner
Hal: 25
BENGKEL TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
8:
MODUL PRAKTEK PERAWATAN & PERBAIKAN
ondenser
TABA>TK>I$ TAC$>C$> T8>CC8
&ika platina menutup, arus dari baterai dapat mengalir ke kumparan primer , sehingga inti besi men"adi sebuah magnet Ketika platina membuka, arus pada kumparan primer terputus, dan medan magnet menghilang $kibat menghilangnya medan magnet , akan dibangkitkan teg.induksi pada kumparan sekunder yang diteruskan ke busi.
$$ KA&$ S8ST8M PA>C$P8$>
Hal: 26
BENGKEL TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
'
MODUL PRAKTEK PERAWATAN & PERBAIKAN
Kontak point (platina2 sedang menutup.
$rus mengalir dari baterai pusc , slander koil , platina(ignition coil) 8gnition oil men"adi magnet
)
Kontak point (platina2 membuka.
$rus primer terputus dengan epat, maka # ! !
!
Medan magnit hilang Ter"adi arus induksi tegangan tinggi pada komponen sekunder Ter"adi lompatan api diantara elektroda busi
Bagian kontak pemutus (platina2 4ungsi # ntuk memutus dan menyambung arus yang mengalir ke kumparan primer agar ter"adi tegangan induksi pada kumparan sekunder .
Hal: 27
BENGKEL TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
MODUL PRAKTEK PERAWATAN & PERBAIKAN ' ) + 6 7 ; = H
am distributor Kontak tetap Kontak lepas Pegas *engan kontak pemutus Sekrup pengikat Abonit Kabel $lur penyetel
Sudut pengapian Iaitu # Sudut putar am distributor dan saat platina mulai membuka sampai platina mulai membuka pada tonjolan cam berikutnya ()2
ontoh sudut pengapian Mesin ) silinder Sudut pengapian J -/2#
*
Sudut dwell
Mesin + silinder Sudut pengapian J -/40
Hal: 28
BENGKEL TEKNIK MESIN
MODUL PRAKTEK PERAWATAN & PERBAIKAN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
Sudut buka platina a dan b Sudut tutup platina b dan c B
Kesimpulan # A
Sudut dwell adalah sudut cam distributor pada saat platina mulai menutup(b) sampai platina mulai membuka kembali (c)
5
Sudut dwell Toleransi
J J J
ontoh #
Menari sudut dwell mesin + silinder dan 7 silinder
-1 x sudut pengapian -1 x -/2 * 2 derajat
Mesin + silinder Sudut pengapian Sudut dwell J. J Toleransi J Sudut dwell J
J -derajat/40 -1x0drajat 34 drajat * 2 drajat 32*3- drajat
Mesin 7 silinder Sudut pengapian Sudut dwell
J. J
J - drajat/- J - drajat -1x- drajat - drajat
Hal: 29
BENGKEL TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
Hal: 30
MODUL PRAKTEK PERAWATAN & PERBAIKAN Toleransi Sudut dwell
J J
*2 drajat 4* drajat
Pengaruh sudut dwell Sudut dwell besar ' ) +
elah platina kecil $rus yang mengalir ke pri!mer oil terlalu lama Kemagnetan jenuh Platina panas
Sudut dwell keil ' ) +
elah platina lebar $rus yang mengalir ke pri!mer oil terlalu singkat Kemagnetan tidak terapai max Tegangan induksi kumparan sekunder kurang
3>DA>SA 4ungsi # encegah/ menghilangkan ter"adinya lonatan bunga api listrik pada permukaan platina.
BENGKEL TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
MODUL PRAKTEK PERAWATAN & PERBAIKAN
Tegangan induksi yang di!hasilkan kumparan sekunder akan semakin besar , "ika menghilangnya kemagnetan (self induksi2 kumparan primer berlang! sung dengan singkat . ondensor akan mempercepat menghilangnya tegangan induksi kumparan primer dengan ara menyerap arus induksi tersebut. Dengan ara itu maka 4 tegangan tinggi kumparan sekunder dapat dihasilkan.Kemampuan dari suatu kondensor dinyatakan dengan besarnya kapasitas kondensor
Bagian pema"u saat pengapian Co5ernor ad5aner 4ungsi # memajukan saat pengapian sesuai dengan besarnya peranan putaran mesin
Hal: 31
BENGKEL TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
MODUL PRAKTEK PERAWATAN & PERBAIKAN >
, =
*
< ?
; -
@
' ) + 6 7 ; = H
am Spring support pin Cuide pin Srew Co5ernor spring am plate 4ly weight /eight support pin Distributor shaft
Hal: 32
BENGKEL TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
MODUL PRAKTEK PERAWATAN & PERBAIKAN
ara ker"a Sebelum beker"a ! ! ! !
4ly weight (pemberat2 belum mengembang am plate belum ditekan $d5ane belum bekerja Salah satu pegas pembalik masih masih longgar
Saat beker"a ! ! ! !
4ly weight entrifugal mulai mengembang sampai maksimum am plate mulai ditekan $d5ane entrifugal mulai bekerja sampai maksimum Kedua pegas pengembali bekerja
Hal: 33
BENGKEL TEKNIK MESIN
MODUL PRAKTEK PERAWATAN & PERBAIKAN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
:$M $D:$>A 4ungsi # memajukan saat pengapian sesuai dengan besarnya beban mesin
Saat beban rendah atau menengah, kecepatan pembakaran rendah karena atomisasi ampuran sedikit, ampuran kurus. 3leh sebab itu pembakaran men"adi lama . $gar mendapatkan tekanan pembakaran maksimum tetap ter"adi sesudah TM$, saat pengapian harus dimajukan , ?
-
=
; ?
<
* >
' ) -
Plat dudukan platina od (tuas2 Diafraghma
Hal: 34
BENGKEL TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
+ 6 7 ; =
Pegas Selang untuk 5auum *angkah $d5ane port Throttle 5al5e
MODUL PRAKTEK PERAWATAN & PERBAIKAN
Hal: 35
BENGKEL TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
MODUL PRAKTEK PERAWATAN & PERBAIKAN
ara ker"a
:auum ad5ane belum beker"a Ke5akuman pada intake manifold masih rendah, sehingga diafraghma belum bekerja
:auum ad5ane sedang beker"a Ke5akuman pada intake manifold tinggi , sehingga diafraghma terisap dan rod (tuas2 tertarik akibatnya dudukan platina ikut bergerak , dan pembukaan platina dipercepat
Dobel 5auum ad5aner
Hal: 36
BENGKEL TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
;
MODUL PRAKTEK PERAWATAN & PERBAIKAN
BS8
4ungsi # Melonatkan bunga api listrik melalui elektroda
?
,
;
*
@
-
,+
' ) + 6 7 ; = H ' ''
8nsulator 8nsulator inin perapat inin perapat Penghantar ongga pemanas Terminal Baut sambungan umah busi Alektroda pusat (G2 elah elektroda
Hal: 37
BENGKEL TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
MODUL PRAKTEK PERAWATAN & PERBAIKAN ')
>
Alektroda massa (!2
,, = <
,*
>ilai panas >ilai panas busi adalah #
Suatu inde9 yang menun"ukkan "umlah panas yang dapat dipindahkan oleh busi Kemampuan busi menyerap dan memindahkan panas ter! gantung pada kaki isolator >ilai panas busi harus sesuai dengan kondisi operasi
mesin
Busi panas ! ! !
*uas permukaan insulator lebih besar Banyak menyerap panas *intasan pemindah panas panjang , akibatnya pemindahan panas sedikit
Busi dingin
Hal: 38
BENGKEL TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
MODUL PRAKTEK PERAWATAN & PERBAIKAN ! ! !
*uas permukaan isolator kecil Sedikit menyerap panas *intasan pemindah panas pendek
Permukaan muka busi >ormal 8solator berwarna kuning atau oklat muda Punak isolator bersih, permukaan rumah isolator kotor berwarna coklat muda atau abu*abu ! Kondisi ker"a mesin baik ! Pemakaian busi dengan nilai panas yang tepat Pada permukaan kaki isolator ada partikel*partikel kecil yang menempel 8solator berwarna putih atau kuning
Penyebab # ! ! ! ! *
>ilai oktan bensin terlalu rendah ampuran terlalu kurus Knoking (detonasi2 Saat pengapian terlalu awal Type busi yang terlalu terlalu panas
Berkerak karena oli
Hal: 39
Hal: 40
BENGKEL TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
MODUL PRAKTEK PERAWATAN & PERBAIKAN Kaki isolator, elektroda!elektroda sangat kotor /arna kotoran coklat/ oli mesin Penyebab # ! ! !
ing piston aus Penghantar katup aus Penghisapan oli melalui $entilasi karter
sistim
Berkerak karbon Kaki isolator, elektroda!elektroda, rumah busi berkerak jelaga Penyebab # ! !
ampuran terlalu kaya Type busi yang terlalu dingin
8solator retak Penyebab # ! &atuh ! Kelemahan bahan Bunga api dapat meloncat dari isolator yang retak
BENGKEL TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
MODUL PRAKTEK PERAWATAN & PERBAIKAN
SAAT PENGAPIAN
P"01ap$a0 t"#9a$ sebelum p$st'0 )"0!apa$ TMA
P"01ap$a0 t"#9a$ setelah p$st'0 )"l"at$ TMA
Hal: 41
BENGKEL TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
MODUL PRAKTEK PERAWATAN & PERBAIKAN
Saat pengapian adalah saat busi memercikkan bunga api untuk memulai pembakaran Saat pengapian diukur dalam derajat poros engkol , sebelum atau sesudah TM$
Persyaratan saat pengapian Mulai dari saat pengapian sampai proses pembakaran berakhir dibutuhkan waktu tertentu /aktu rata!rata pembakaran lebih dari 2 mili detik (bestmechanic.blogspot.com/2 #2/##/sistim*pengapian* ignition*system.html)
Crafik pembakaran motor bensin *
-
,
# 2
aat pengapian Tekanan pembakaran maksimum !khir pembakaran (automoti$e.meximas.com/system*pengapian*2/)
Hal: 42
BENGKEL TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
MODUL PRAKTEK PERAWATAN & PERBAIKAN
Kesimpulan# .a .b
ntuk mendapatkan langkah ker"a yang efektip tekanan pembakaran maksimum ter"adi beberapa dera"at setelah TM$ $gar tekanan pembakaran maksimum ter"adi setelah T! , maka saat pengapian harus diset sebelum T!
Hal: 43
BENGKEL TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
MODUL PRAKTEK PERAWATAN & PERBAIKAN
Saat pengapian dan kemampuan mesin
.a
Saat pengapian terlalu awal Mengakibatkan detonasi/knockong , daya mesin berkurang , mesin men"adi panas dan menimbulkan kerusakan pada piston, bearing, busi
.b
Saat pengapian tepat Menghasilkan langkah ker"a yang ekonomis, daya mesin max
.
Saat pengapian terlalu lambat Menghasilkan langkah ker"a kurang ekonomis% tekanan pembakaran maksimum jauh setelah T!, daya maksimum kurang , boros bahan bakar
atatan #
Hal: 44