Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Dalam
pekerjaan
pemesinan
pekerjaan
mengukur
merupakan
kompetensi yang sangat penting dikuasai oleh seorang mekanik. Mengukur
pada hakikatnya membandingkan suatu besa ran yang
belum diketahui besarannya dengan besaran standar. Besaran standar harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
Dapat didefinisikan secara fisik
Jelas dan tidak berubah dengan waktu
Dapat digunakan sebagai pembanding di mana saja di dunia ini.
Untuk keperluan tersebut diperlukan alat ukur.
ekerjaan pengukuran
memerlukan alat ukur yang baik. !lat ukur yang baik setidak-tidaknya mengandung informasi besaran-besaran yang diukur yang sesuai dengan kondisi senyatanya. Dalam pembahasan modul ini dibatasi pada pembahasan alat-alat ukur dasar yang sering digunakan dalam kegiatan praktikum pemesinan" secara garis besar pembahasan akan dikelompokkan sebagai berikut : -
dasar- dasar konsep pengukuran
-
alat ukur linier langsung #direct linear measuring instrument $
-
alat ukur sudut #angle measuring instrument $
ada
prinsipnya
memilih
alat
ukur
merupakan
upaya
untuk
mendapatkan alat ukur yang sesuai dengan kebutuhan dari jenis pekerjaan yang akan kita kerjakan. embacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat. Untuk itu kompetensi penggunaan alat ukur menjadi sesuatu hal yang sangat penting untuk diperhatikan dalam pekerjaan pemesinan.
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
1
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
B. Deskripsi Singkat Modul ini membahas macam-macam dasar-dasar pengukuran" alat ukur linier langsung" dan pengukuran sudut C. Tujuan Pembelajaran 1. !mpetensi Dasar %etelah mengikuti pembelajaran ini" peserta mampu melakukan teknik pengukuran sesuai dengan aturan yang benar dan dapat menerapkannya di lapangan industri teknik pemesinan ". In#ikat!r eber$asilan %etelah mengikuti mata diklat ini peserta dapat : a. menjelaskan dasar-dasar pengukuran b. menjelaskan tentang macam-macam alat ukur linier langsung c.
menjelaskan tentang pengukuran sudut
D. %ateri P!k!k #an Submateri P!k!k Materi dan submateri pokok dalam modul ini adalah: 1.
%ateriP!k!k& a.
Dasar-dasar pengukuran
b.
!lat ukur linier langsung
c.
engukuransudut
". a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k.
SubmateriP!k!k& engertian pengukuran Jenis dan cara pengukuran &onstruksi umum alat ukur 'ama alat-alat ukur Macam-macam alat ukur linier langsung Macam-macam mistar ukur Menggunakan mistar ukur (ungsi dan bagian-bagian mistar geser # vernier caliper$ Menggunakan mistar geser Beberapa jenis lain mistar geser (ungsi dan bagian-bagian mikrometer
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
2
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
l. Menggunakan mikrometer m.Beberapa jenis lain mikrometer n. Macam-macam alat ukur sudut" baik alat ukur sudut langsung maupun alat ukur sudut tak langsung o. Menggunakan bermacam-macam alat ukur sudut untuk memeriksa sudut-sudut benda ukur p. Membaca skala alat-alat ukur sudut langsung.
BAB II E'IATAN PE%BELA(A)AN
A. %ATE)I P** 1 1. Dasar+#asar Pengukuran
1. In#ikat!r eber$asilan %etelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini" peserta diklat mampu : a. menjelaskan pengertian pengukuran b. menyebutkan jenis dan cara pen gukuran c. mengetahui konstruksi umum alat ukur d. mengetahui nama alat-alat ukur Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
3
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
". Uraian #an C!nt!$
a. Pengertian Pengukuran engukuran dalam arti Umum adalah membandingkan suatu besaran dengan
besaran
acuan)pembanding)referensi
adalah
:
roses
pengukuran akan menghasilkan angka yang diikuti dengan nama besaran acuan ini. Bila tidak diikuti nama besaran acuan" hasil pengukuran menjadi tidak berarti. erhatikan dua kalimat berikut : -
*+inggi gedung itu tiga,.
-
*+inggi gedung itu tiga pohon kelapa,.
ada kalimat yang kedua digunakan nama besaran acuan sehingga kalimat tersebut menjadi bermakna. !kan tetapi" besaran acuannya #pohon kelapa$ tidak menggambarkan suatu hal yang pasti sehingga masih menimbulkan keraguan. leh sebab itu diperlukan suatu besaran acuan yang bersifat tetap" diketahui" dan diterima oleh semua orang. Besaran tersebut harus dibakukan #distandarkan$. Besaran standar yang dipakai sebagai acuan dalam proses pengukuran harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : •
Dapat didefinisikan secara phisik
•
Jelas dan tidak berubah dengan waktu
•
Dapat digunakan sebagai pembanding" dimana saja di dunia ini.
Besaran standar yang digunakandalam setiap proses pengukuran dapat merupakan salah satu atau gabungan besaran-besaran dasar. Dalam sistem satuan yang telah disepakatisecara internasional #%
Units, International System o Units, !e Systeme International d"Unites $ Dikenal tujuh besaran dasar.%etiap besaran dasar mempunyai satuan standar dengan simbol)notasi yang digunakan sebagaimana yang diperlihatkan pada tabel berikut :
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
4
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
Tabel 1.1 Satuan #asar #ari SI Besaran #asar
Nama satuan #asar Meter #metre$
anjang
Simb!l m
Massa
&ilogram #kilogram$
kg
/aktu
Detik #second$
s
!mper #ampere$
!
&el1in #&el1in$
&
Mol #mole$
mol
ntensitas cahaya Satuan tamba$an
2ilin #candela$
cd
%udut bidang
3adial #radian$
rad.4$
%udut ruang
%teradial #steradian$
sr
!rus listrik +emperatur termodinamika Jumlah 0at
4$ satu derajat adalah sama dengan
=
π
180
rad .
Untuk pengukuran geometris maka besaran dasar yang digunakan adalah jelas" yaitu besaran panjang dengan satuan standar panjang yang diberi nama dengan meter #m$ serta stuan tambahan yaitu sudut bidang dengan nama derajat # 5$ atau radial #rad$. %emua besaran standar bagi setiap pengukuran yang bukan merupakan besaran dasar tersebut di atas adalah merupakan turunan #gabungan$ beberapa besaran dasar. 6ontoh besaran turunan adalah seperti yang tercantum pada tabel 7.8
Tabel 1." C!nt!$ besaran turunan #engan satuan stan#arn,a Besaran turunan Nama satuan stan#ar Simb!l 2uas bidang meterpersegi m8 9olume
meterkubik
m<
&ecepatan
meterpersekon
m)s
ercepatan
meter-per-sekon kuadrat
m)s8
aya
newton
'= kg.m)s8
+ekanan
pascal
a= ')m8= kg)#m.%8$
;nergi #kerja$
joule
J= '.m= kg.m8)s<
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
5
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
Daya
watt
/= J)s= kg.m8)s<
otensial listrik
1olt
9= /)!= kg.m8)#s<.!$
+ahanan listrik
ohm
Ω= 9)!= kg.m8)#s<.!8$
b.
(enis #an Cara Pengukuran engukuran geometris adalah mencakup ketiga aspek dari geometris yaitu pengukuran" bentuk dan kekasaran permukaan.
1. (enis Pengukuran #apat #ibe#akan sebagai berikut & a. 2inear b. %udut atau kemiringan c. &edataran d. rofil e. Ulir f. 3oda gigi g. enyetelan posisi h. &ekasaran permukaan Dari bermacam-macam jenis pengukuran tersebut di atas hanya pengukuran linear yang paling banyak dipakai. Macam-macam masalah pengukuran dapat dipecahkan dengan menggunakan pengukuran
linear"
misalnya
pengukuran
dimensi
dengan
toleransinya dan juga penentuan kesalahan bentuk. Untuk melaksanakan jenis-jenis pengukuran ini maka dibuat bermacam-macam
alat
ukur
masing-masing
dengan
cara
pemakaian yang tertentu. Berdasarkan sifat dari alat ukur maka dikenal > macam alat ukur yaitu : (enis Dasar : 7. !lat ukur langsung" yang mempunyai skala ukur yang telah dikalibrasi. &ecermatannya rendah s.d. menengah #7 s.d. Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
6
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
5"558 mm$. ?asil pengukuran dapat langsung dibaca pada skala tersebut. 8. !lat ukur pembanding" yang mempunyai skala ukur yang telah dikalibrasi. Umumnya memiliki kecermatan menengah # ≥ 5"57 mm= cenderung disebut pembanding$ s.d. tinggi # ≥ 5"557 mm= lebih sering dinamakan komparator$ tetapi kapasitas atau daerah skala ukurnya terbatas. !lat ini hanya digunakan sebagai pembacaan besarnya selisih suatu dimensi terhadap ukuran standar. <. !lat ukur standar" yang mampu memberikan atau menunjukan suatu harga ukuran tertentu. Digunakan sebagai acuan bersama suatu objek ukur. Dapat mempunyai skala seperti yang dimiliki alat ukur standar yang dapat diatur harganya atau tak memiliki skala karena hanya mempunyai satu harga nominal. @. !lat ukur batas #kaliber$" yang mampu menunjukkan apakah suatu dimensi" bentuk" dan)atau posisi terletak di dalam atau di luar daerah toleransinya. Dapat memiliki skala" tetapi lebih sering tak mempunyai skala karena memang dirancang untuk pemeriksaan toleransi suatu objek ukur yang tertentu #khas" spesifik$. >. !lat ukur bantu" yang tidak termasuk sebag ai alat ukur dalam arti yang sesungguhnya akan tetapi memiliki peranan penting dalam pelaksanaan suatu proses pengukuran geometrik.
(enis turunan : Dua jenis turunan berikut dapat merupakan salah satu dari tiga jenis pertama di atas atau gabungannya" yakni : A. !lat ukur khas #khusus" spesifik$= yang dibuat khusus untuk mengukur
geometri
yang
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
khas
misalnya
kekasaran 7
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
permukaan" kebulatan" profil gigi suatu roda gigi dan sebagainya. +ermasuk dalam kategori ini adalah yang dirancang untuk kegunaan tertentu" misalnya koster interferometer
untuk
mengkalibrasi
blok
ukur.
%elain
mekanismenya yang khas" alat ukur jenis ini dapat memiliki skala dan dapat dilengkapi alat pencatat atau penganalisis data. . !lat ukur koordinat = yang memiliki sensor yang dapat digerakkan dalam ruang. &oordinat sensor dibaca melalui tiga skala yang disusun seperti koordinat kartesian #C""E$. Dapat dilengkapi
dengan
sumbu
putar
#koordinat
polar$.
Memerlukan penganalisis data titik-titik koordinat untuk diproses menjadi informasi yang lebih jelas #diameter lubang" jarak sumbu dan sebagainya$.
". Cara Pengukuran a#ala$ sebagai berikut & a.
pengukuran langsung"
b.
pengukuran tak langsung"
c.
pengukuran pemeriksaan toleransi #dengan kaliber batas$"
d.
pengukuran perbandingan dengan bentuk acuan #standar$.
e.
engukuran geometri khusus" dan
f.
engukuran dengan mesin ukur koordinat.
a. Pengukuran La ngsung !dalah
proses
langsung.
?asil
pengukuran
dengan
pengukuran
dapat
memakai langsung
alat
ukur
terbaca.
Merupakan cara yang lebih dipilih jika seandainya hal ini dimungkinkan. roses pengukuran dapat cepat diselesaikan. !lat ukur langsung umumnya memiliki kecermatan yang rendah dan pemakaiannya dibatasi yaitu : Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
8
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
-
karena daerah toleransi ≤ kecermatan alat ukur"
-
karena kondisi fisik objek ukur yang tak memungkinkan digunakannya alat ukur langsung" atau
-
karena tidak cocok dengan imajinasi ragam daerah toleransi #tak sesuai dengan jenis toleransi yang diberikan pada objek ukur
misanya
toleransi
bentuk
dan
posisi
sehingga
memerlukan proses pengukuran khusus. 6ontoh pengukuran langsung adalah pengukuran tebal objek ukur dengan memakai mikrometer" lihat gambar 7.7a
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
9
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
ambar 7.7 roses engukuran eometrik
roses pengukuran geometrik dapat dilaksanakan secara langsung #a$" tak langsung #b$" pemeriksaan dengan kaliber batas #c$" atau perbandingan dengan bentuk acuan #d$. Berdasarkan ilustrasi ini dapat disimpulkan bahwa teknologi pengukuran geometrik harus dirancang)dipilih sesuai dengan masalah yang dihadapi" supaya efektif dan efisien. efektif Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
10
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
bermakna menghasilkan data pengukuran)pemeriksaan yang dapat diyakini kebenaran dan keterulangannya. ;fektif berarti dapat dilakukan dengan usaha yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan cara pelaksanaannya.
b. Pengukuran Tak Langsung Merupakan proses pengukuran yang dilaksanakan dengan memakai
beberapa
jenis
alat
ukur
berjenis
pembanding)komparator" standar dan bantu. erbedaan harga yang ditunjukkan oleh skala alat ukur pembanding sewaktu objek ukur dibandingkan dengan ukuran standar #pada alat ukur standar$ dapat digunakan untuk menentukan dimensi objek ukur. &erana alat ukur pembanding umumnya memiliki kecermatan yang tinggi" sementara itu alat ukur standar memiliki kualitas #ketelitian$ yang bisa diandalkan" maka proses pengukuran tak langsung dapat dilaksanakan sebaik mungkin untuk
menghasilkan
harga
yang
cermat
serta
da=pat
dipertanggungjawabkan #teliti dan tepat$. roses pengukuran tak langsung umumnya berlangsung dalam waktu yang relatif lama. 6ontoh pengukuran semacam ini ditunjukkan dengan gambar 7.7 b" dengan alat ukur pembanding jenis pupitas #dial test indicator$ yang dipasangkan pada dudukan pemindah #transer stand= sebagai alat ukur bantu$" alat ukur standar berjenis kaliber-induk tinggi # #eig#t master" yang memiliki skala pengatur ketinggian muka-ukur$ dan meja rata # surace plate$ sebagai alat ukur bantu.
-. Pemeriksaan #engan aliber Batas Dinamakan
sebagai
proses
pemeriksaan
karena
tidak
menghasilkan data angka #numerik$ seperti halnya yang Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
11
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
dihasilkan proses pengukuran. emeriksaan dilakukan untuk memastikan apakah objek ukur #objek pemeriksaan$ memiliki harga yang terletak di dalam atau di luar daerah toleransi ukuran" bentuk" dan)atau posisi. bjek ukur akan dianggap baik bila terletak di dalam daerah toleransi da dikatakan jelek bila batas materialnya #permukaannya$ berada di luar daerah toleransi yang dimaksud. roses pemeriksaan berlangsung cepat dan cocok untuk menangani pemeriksaan kualitas geometrik produk hasil proses produksi massal. ambar 7.7.c merupakan contoh proses pemeriksaan toleransi lubang dengan memakai kaliber poros # go $ not go gauges $. . #. Perban#ingan #engan bentuk a-uan Bentuk suatu produk #misalnya profil ulir atau roda gigi$ dapat dibandingkan dengan suatu bentuk acuan yang ditetapkan atau dibakukan #standar$ pada layar alat ukur proyeksi. &ebenaran bentuk konis dapat diperiksa dengan menggunakan kaliber konis. ada prinsipnya
pemeriksaan seperti ini tidaklah
menentukan dimensi ataupun toleransi suatu benda ukur secara langsung" akan tetapi lebih kepada menentukan tingkat kebenarannya bila dibandingkan dengan bentuk standar" lihat gambar 7.7.d.
e. Pengukuran ge!metri k$usus Berbeda
dengan
pemeriksaan
secara
perbandingan"
pengukuran geometri khusus benar-benar mengukur geometri yang bersangkutan. Dengan memperhatikan imajinasi daerah toleransinya" alat ukur dan prosedur pengukuran dirancang dan dilaksanakan secara khusus. Berbagai masalah pengukuran geometri umumnya ditangani dengan cara ini" misalnya Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
12
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
kekasaran permukaan" kebulatan poros atau lubang" geometri ulir" dan geometri roda gigi. ambar 7.8 memperlihatkan contoh pengukuran
kebulatan
dan
roda
gigi.
ambar
dengan
keterangan yang diberikan dimaksudkan untuk menunjukkan contoh kerumitan dan kedalaman permasalahan pengukuran geometri.
ambar 7.8 a engukuran eometri &husus 6ontoh profil kebulatan sebagai hasil pengukuran dengan alat ukur kebulatan dapat dianalisis berdasarkan empat cara yaitu cara lingkaran luar minimum" lingkaran dalam maksimum" lingkaran daerah minimum #M3E$ dan lingkaran kuadrat terkecil #masing-masing bisa menghasilkan harga parameter kebulatan ∆3 yang berbeda$. Menurut % cara analisis M3E #minimum
radial
%one $
adalah
sesuai
dengan
makna
toleransi
kebulatan=perhatikan pernyataan toleransi kebulatan seperti yang diperlihatkan pada gambar 7.8.d.
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
13
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
ambar 7.8 b engukuran eometri &husus
&ebulatan hanya bisa diukur dengan benar dengan alat ukur kebulatan jenis sensor putar atau meja putar. Berdasarkan profil kebulatan yang terekam pada grafik polar bisa ditentukan harga parameter kebulatannya #lihat gambar 7.8 a$. Jenis sensor putar bisa digunakan untuk mengukur benda yang panjang dan berat. +itik berat benda tidak perlu harus berimpit dengan sumbu putar sensor" lihat gambar 7.8 b" emakaian jenis meja putar dibatasi oleh berat benda serta titik beratnya tidak bisa terlalu jauh terhadap sumbu putar #lihat gambar 7.< c$ lebih mudah dalam pemakaiannya #penyetelan kemiringan dan kesenteran benda ukur$. enggabungan gerakan translasi sensor dapat dilakukan sehingga bisa digunakan untuk pengukuran kelurusan serta kesalahan bentuk yang lain" lihat gambar 7.< d. emakaian komputer untuk analisis data memang sangat membantu seperti halnya dalam pengukuran kebulatan. Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
14
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
ambar 7.8 c engukuran eometri khusus 6ontoh alat ukur kebulatan jenis meja putar.
ambar 7.8 d engukuran eometri &husus
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
15
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
Dengan alat ukur kebulatan jenis meja putar dimungkinkan pengukuran berbagai kesalahan bentuk. Misalnya" kebulatan" kesejajaran" ketegaklurusan" kesamaan sumbu dan kelurusan.
ambar 7.8 e engukuran eometri &husus
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
16
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
6ontoh metrologi roda gigi. &esalahan pits #jarak antar gigi$ dapat diperiksa dengan lebih praktis dengan mengukurnya pada lingkaran dasar. &esalahan pits inio perlu dibatasi terutama bagi roda gigi penerus daya dan penerus putaran yang teliti. %ementara itu" profil gigi yang berupa in1olute dapat diukur dengan alat ukur profil. &esalahan bentuk profil involute ini akan mengurangi keandalan roda gigi dan kebisingan akan timbul jika roda gigi yang bersangkutan dioperasikan.
. Pengukuran #engan %esin Ukur !!r#inat %eperti dengan namanya" alat ukur #lebih cocok dinamakan mesin
ukur
karena
dimensinya
yang
relatif
besar
dan
dioperasikan dengan prosedur tertentu$ memiliki tiga sumbu gerak yang membentuk sumbu koordinat kartesian #C""E$. %ensor alat ukur dapat digerakkan pada sumbu ini secara manual dan mungkin juga secara otomatik mengikuti program gerakan
pengukuran
yang
tersimpan
dalam
komputer
pengontrolnya. %etiap sumbu memiliki alat ukur jarak berjenis
inductosyn" p#otocosyn" atau
optical&grating #seperti yang
diperlihatkan pada gambar 7.<
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
17
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
ambar 7.< a engukuran dengan Mesin Ukur &oordinat #MU&$
MU& #6MM= 'oordinate Measuring Mac#ine$ merupakan alat ukur geometrik modern dengan memanfaatkan komputer untuk mengontrol gerakan sensor relatif terhadap benda ukur serta untuk menganalisis data pengukuran. Berbagai rancangan mesin dibuat sesuai dengan kebutuhan" demikian pula dengan jeins sensor yang bisa merupakan sensor kontak atau sensor scanning. roses pengukuran yang rumit bisa dilaksanakan dengan relatif mudah dan cepat. Meskipun demikian" tetap Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
18
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
dibutuhkan
operator
yang
mempunyai
keahlian
dan
keteramoilan di bidang metrologi geometrik.
ambar 7.< b engukuran dengan mesin Ukur &oordinat #MU&$ Berbagai jenis 6MM dapat diadakan dipilih)disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang banyak ditangani di mana ukuran dan ketelitian memegang peranan. %ementara itu" jenis sensor dapat dibeli terpisah. %elain itu" perlu juga dipertimbangkan kemampuan sot(are yang dimiliki 6MM untuk mempermudah analisis pengukuran serta berbagai program statistik yang dimanfaatkan dalam pengontrolan kualitas geometrik.
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
19
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
ambar 7.< c engukuran dengan Mesin Ukur &oordinat #MU&$ +ergantung pada kecanggihan sot(are yang dimiliki 6MM" proses
pengukuran
geometri
benda
ukur
akan
lebih
dipermudah. ada contoh di atas suatu sistem koordinat benda ukur dapat diaktifkan melalui proses pergeseran dan pemutaran sumbu koordinat #! s.d D$.
%elain berdasarkan sifatnya yang menghasilkan klasifikasi dasar dan klasifikasi turunan dengan jenis alat ukur seperti yang telah diulas di muka" cara klasifikasi lain mengenai alat ukur geometrik adalah menurut prinsip kerja utama" yaitu :: 7.
Mekanis
8.
;lektris
<.
ptis
@.
?idrolik
>.
(luidik
A.
neumatik atau !erodinamik
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
20
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
Beberapa jenis alat ukur menggunakan prinsip kerja gabungan" seperti : -
;lektromekanik #elektrik F mekanik$
-
ptomekanik #optik F mekanik$
-
ptoelektrik #optik F elektrik$
-
neumatikmekanik" dsb.
rinsip kerja gabungan" yang diterapkan untuk alat ukur geometrik dan besaran teknik lainnya" sebagai sistem pengukuran mandiri maupun yang tergabung menjadi suatu sistem kontrol" ditambah dengan pengolahan data dengan pemanfaatan komputer" saat ini telah berkembang semakin jauh menjadi bidang teknologi mandiri yang sering dinamakan dengan mekatronik. %ebagai bagian dari ilmu mekatronik" berbagai jenis prinsip kerja alat ukur geometrik ini akan diulas dalam beberapa sub-bab berikut. embahasan
dititikberatkan
pada
aspek
kecermatan
dan
pemakaiannya guna mendukung ide penyebarluasan pemahaman yang benar atas berbagai istilah dalam pengukuran termasuk dua istilah penting yaitu ketelitian # accuracy$ dan ketepatan #precision$. Metrologi geometrik dapat dipelajari dan dikembangkan dengan lebih mudah melalui klasifikasi masalah pengukuran" yaitu : 7. Masalah pengukuran linier 8. Masalah pengukuran sudut <. Masalah pengukuran kesalahan bentuk dan posisi @. Masalah pengukuran ulir >. Masalah pengukuran roda gigi A. Masalah pengukuran secara optik" . Masalah pengetesan geometrik mesin perkakas" dan G. Masalah pemakaian mesin ukur koordinat #6MM$" 'oordinat
Measuring Mac#ine$.
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
21
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
-.
Alat+alatUkur !lat ukur dapat kita terangkan dari segi pemakaiannya" oleh karena itu dipakai sistematika pembahasan menurut jenis pengukuran yaitu : -
alat ukur linier langsung #direct linear measuring instrument $
-
alat ukur linier tak langsung #indirect linear measuring instrument $
-
alat ukur sudut #angle measuring instrument $
-
alat ukur kedataran # #ori%ontal alignment$" kelurusan #straig#tness$ dan kerataan #latness$
-
metrologi ulir #scre( t#read metrology $"
-
metrologi roda gigi #gear metrology$
-
alat ukur kebulatan # roudness$ dan beberapa kesalahan bentuk #orm deviation$" dan
-
alat ukur kekarasan permukaan # surace roug#ness measuring
instrument$ Untuk beberapa jenis alat ukur akan dibahas secara terperinci sedangkan jenis yang lain cukup sederhana pembahasannya. Usaha pemahaman seseorang mengenai alat ukur dan cara pemakaiannya hanya akan berhasil dengan baik apabila selain dengan mempelajari teori juga melakukan praktek pemakaiannya. Beberapa hal yang tidak dibahas dalam bab ini diharapkan dapat diketahui melalui buku petunjuk praktikum yang telah tersedia ataupun dari penjelasan yang diberikan oleh instruktur praktikum.
#.
Prinsip erja Berbagai (enis Alat Ukur 'e!metrik !lat ukur geometrik yang paling sederhana adalah mistar)penggaris yang mempunyai garis-garis skala ukuran. enggaris ditempelkan pada benda ukur dan diatur posisinya sehingga skalanya berimpit dengan objek ukur #bagian benda ukur yang akan diukur panjangnya$. enggaris digeserkan ke kiri-kanan sampai angka nol skala menjadi segaris dengan salah satu tepi)ujung yang lain dimanfaatkan sebagai
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
22
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
penunjuk pada skala sehingga panjang benda ukur akan terbaca. roses pengukuran panjang yang sederhana seperti ini hampir pasti akan dilakukan setiap orang dengan seksama" tidak tergesa-gesa" demi
untuk
mencapai
hasil
yang
kebenarannya
dapat
dipertanggungjawabkan. %etiap orang tak akan mau memakai penggaris yang bengkok atau yang skalanya rusak tak terbaca. Jika memang hanya dibutuhkan kecermatan pengukuran sampai dengan 7 mm" alat ukur penggaris ini memang memadai. +ukang kayu umumnya cukup memakai penggaris dengan kecermatan 7 mm untuk mengerjakan pintu rumah. Bila dalam membuat ketebalan papan pintu tersebut ia diharuskan memakai alat ukur" misalnya mistar ingsut dengan kecermatan 5"5> mm" pengerjaan papan pintu akan menjadi lebih lama. +ukang kayu akan lebih sibuk mengukur dan mengasah papan kayu sampai komponen pintu yang dibuat ini memiliki ketebalan yang
sama
atau
mendekati
ukuran
yang
diinginkan
dengan
kecermatan ukuran 5"5> mm. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam proses pengukuran diperlukan : !lat ukur yang berfunsi dengan baik dengan kecermatan yang memadai
disesuaikan
dengan
permintaan.
Dalam
pembuatan
komponen mesin)peralatan permintaan. Dalam pembuatan komponen mesin)peralatan permintaan ini tertera pada gambar teknik)mesin yaitu spesifikasi geometrik dengan beragam jenis toleransi geometrik" elaksanaan pengukuran yang seksama dengan prosedur tertentu untuk menghindarkan terjadinya kesalahan pengukuran" engukuran yang tak hanya dilakukan setelah produk selesai dibuat tetapi juga dilaksanakan sewaktu produk sedang dibuat. Bila perlu mesin perkakas diatur)di-setel untuk memastikan apakah elemen geometrik telah mencapai ukuran dalam batas-batas toleransinya.
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
23
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
%ebagai petunjuk umum" kecermatan alat ukur sebaiknya sekitar 7)75 daerah toleransi objek ukur. %ebagai contoh" suatu poros dengan -5"575
ukuran : φ A> gA
atau
φ A>
-"558H
mm sebaiknya diukur dengan
komparator dengan kecermatan ≤ 5"558 mm. Bentuk objek ukur dan daerah toleransi yang diimajinasikan yang diberlakukan pada objek ukur serta tingginya kecermatan yang diinginkan memerlukan suatu alat ukur geometrik yang mungkin harus dirancang secara khusus. ?al ini membuat ragam alat ukur menjadi banyak" masing-masing dengan cara yang dapat berlainan. !lat ukur akan lebih mudah digunakan bila si pengukur #operator$ memahami cara kerja alat ukur. leh karena itu" dalam sub bab ini beberapa prinsip kerja alat ukur geometrik akan diuraikan baik secara agak terperinci maupun garis besar cara kerjanya. rinsip kerja alat ukur geometrik dapat lebih mudah diterangkan melalui
komponen
utamanya
yaitu
sensor"
pengubah"
dan
penunjuk)pencatat serta pengolah data.
1. Sens!r %ensor adalah *peraba, dari alat ukur" yaitu yang menghubungkan alat ukur dengan benda ukur. Ujung-ujung kontak dari mikrometer" kedua lengan dari mistar ingsut # vernier caliper$" jarum dari alat ukur kekasaran permukaan adalah merupakan contoh dari sensor mekanis. %istem lensa #obyektif$ adalah merupakan sensor dari alat ukur optis. %uatu poros dengan lubang-lubang kecil melalui mana udara tekan mengalir keluar adalah suatu contoh dari sensor pneumatis.
". Penguba$
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
24
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
engubah adalah bagian yang terpenting dari alat ukur" melalui mana isyarat dari sensor diteruskan" diubah atau diolah terlebih dahulu sebelum diteruskan ke bagian lain dari alat ukur #bagian penunjuk$. ada bagian inilah diterapkan bermacam-macam prinsip kerja" mulai dari prinsip kinematis" optis" elektris" pneumatis sampai pada system gabungan" yang kesemuanya ini pada dasarnya adalah bertujuan untuk memperbesar dan memperjelas perbedaan yang kecil dari geomatri suatu obyek ukur.
/. Penunjuk Dan Pen-atat 0Perekam Data Pengukuran syarat yang telah diperbesar oleh bagian pengubah diteruskan ke bagian penunjuk yang akan menunjukkan hasil pengukuran lewar garis indeks atau jarum penunjuk yang bergerak relatif terhadap bidang skala atau dengan penunjuk ber-angka #digital$. %kala" yang berupa jajaran garis" dengan orientasi =urus atau lengkung" dibuat dengan jarak tertentu untuk mempermudah pembacaan. Jarak antar garis skala mempunyai arti tertentu yang menunjukkan kecermatan alat ukur atas besaran yang diukur. ada penunjuk digital" kecermatan alat ukur diwakili oleh angka #desimal$ terakhir. %ebagai tambahan atau sebagai ganti penunjuk" suatu pencatat dapat merupakan bagian alat ukur. encatat diperlakukan jika data pengukuran harus direkam secara berkesinambungan. ada beberapa pengukuran geometrik" misalnya kekasaran atau kebulatan" hasil akhir pengukuran didapat dari analisis rekaman data #secara manual atau otomatik" lihat bagian pengolah data$ yaitu analisis grafik yang dihasilkan pencatat.
". Peng!la$ Data Pengukuran
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
25
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
engolah isyarat sensor umumnya merupakan bagian integral #tak terpisahkan$ dari pengubah. %ementara itu" pengolah data pengukuran merupakan bagian alat ukur yang menyatu" atau dapat juga terpisah. engolahan data dapat dilakukan secara analog #data dalam bentuk isyarat berkesinambungan$ atau dapat juga secara digital. Bagi pengolahan secara digital" isyarat analog harus diubah terlebih dahulu menjadi isayaat digital #dilakukan oleh bagian !D6= Analog to Digital 'onverter$" semakin banyak digunakannya komputer #6$ sebagai bagian alat ukur geometrik. ?asil pengolahan data pengukuran" yakni harga parameter bagi geometri
yang
diukur
misalnya
parameter
kekakasaran
permukaan atau kebulatan objek ukur" dapat diperlihatkan mealui layar monitor" direkam pada media perekam #kertas" magnetik" optik" magneto-optik$" atau diteruskan ke bagian lain" di luar sistem pengukuran" yang menjadi satu kesatuan sistem kontrol yang menyeluruh.
e.
SiatUmumAlatUkur !lat ukur merupakan alat yang dibuat oleh manusia" oleh karena itu ketidaksempurnaan merupakan ciri utamanya. Meskipun alat ukur direncanakan dan dibuat dengan cara yang paling seksama" ketidaksempurnaan sama sekali tidak bisa dihilangkan. Justru dalam kendala ketidaksempurnaan ini alat ukur sering dianggap sebagai cukur baik untuk digunakan dalam suatu proses pengukuran asalkan pengguna memahami keterbatasannya. Untuk menyatakan sifat-sifat atau karakteristik alat ukur digunakan beberapa istilah teknik yang sewajarnya diketahui supaya jangan menimbulkan keraguan dan kesalahtafsiran dalam mengkomunikasikan hasil pengukuran.
1.
e-ermatan 0 Resolution
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
26
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
&ecermatan alat ukur ditentukan oleh kecermatan skala dengan cara pembacannya. Bagi skala yang dibaca melalui garis indeks atau
jarum
penunjuk
kecermatan
alat ukur sama
dengan
kecermatan skala yaitu arti jarak antar garis skala. Bila dibaca dengan pertolongan skala nonius #satu atau dua dimensi$" kecermatan alat ukur sama dengan kecermatan interpolasi nonius. Jika digunakan penunjuk digital kecermatan alat ukur diwakili oleh angka paling kanan #angka satuan terkecil$. &ecermatan dirancang sesuai dengan rancangan bagian pengubah dan penunjuk
alat ukur
dengan
memperhatikan
kepekaan"
keterbacaan dan kapasitas ukur. &ecermatan alat ukur biasanya bersifat tetap tetapi ada pula alat ukur #terutama jenis komparator$ yang kecermatannya dapat diatur #di set" disetel= ad)ustable$. !lat ukur dengan pengubah elektrik sering dilengkapi dengan attenuator pemilih harga pembesaran # magniication$. embesaran yang dipilih akan mengubah arti jarak antar garis-garis skala #skala pada kertas grafik$ sehingga dapat mengubah kecermatan. !lat ukur yang dipilih sesuai dengan kecermatannya yang dikaitkan dengan besar-kecilnya daerah toleransi objek ukur. rosedur pengukuran perlu diikuti dengan seksama supaya kecermatan alat ukur bermanfaat dan mempunyai makna pada hasil akhir #hasil proses pengukuran$ yang dalam hal ini sering dinyatakan dengan istilah
ketepatan
#keterulangan"
precision, repeatability$ dan
ketelitian #keakuratan" kebenaran" accuracy$.
". epekaan %etiap alat ukur mempunyai suatu kepekaan tertentu" yaitu kemampuan alat ukur untuk merasakan suatu perbedaan yang relatip kecil dari harga yang diukur. Misalnya dua alat ukur yang sejenis ! dan B digunakan untuk memerikas perbedaan panjang Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
27
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
yang kecil" apabila alat ukur ! lebih jelas menunjukkan suatu perbedaan pada skalanya daripada apa yang ditunjukkan oleh alat ukur B" maka dikatakan alat ukur ! lebih peka #sensitif$ dari pada alat ukur B. &epekaan suatu alat ukur ditentukan oleh mekanisme pengubahannya dan harganya dapat diketahui dengnan cara membuat grafik antara harga yang diukur dengan pembacaan skala.
/. emu#a$an Ba-a 0 Readability &emampuan system penunjukan sari alat ukur memberikan suatu angka yang jelas dan berarti dinamakan *kemudahan baca,. Dengan membuat skala nonius dan atau membuat garis-garis skala yang tipis dengan jarak yang kecil serta jarum penunjuk yang tipis memungkinkan kemudahan baca dari penunjuk alat ukur yang dipertinggi. !kan tetapi cara pembuatan skala seperti di atas memungkinkan kesalahan baca" inilah alasannya kenapa system penunjuk digital elektronis akhir-akhir ini menggeser kedudukan sistem penunjuk skala dengan jarum atau garis indeks.
2. Histerisis ?isterisis adalah penyimpangan yang timbul sewaktu dilakukan pengukuran secara kontinyu dari dua arah yang berlawanan" yaitu mulai dari skala nol hingga skala maksimum kemudian diulangi dari skala maksimum sampai skala nol. ada beberapa alat ukur sering timbul sifat yang merugikan ini terutama pada jam ukur. %uatu jam ukur dapat kita gunakan untuk mengukur ketinggian yang secara kontinyu bertambah" kemudian pembacaan diulangi dengan secara kontinyu menurun misalnya seperti gambar 7.@. !pabila kita gambarkan kesalahan4$ yaitu ketinggian sebenarnya sebagai
sumbu
tegak sedang sumbu
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
datar
adalah
harga 28
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
sebenarnya" maka mungkin didapat bentuk kur1a seperti gambar 7.@. Meskipun dapat terjadi kesalahan" kesalahan ini seharusnya sama artinya kur1a pembacaan naik berimpit dengan kur1a pembacaan turun. ada contoh jam ukur seperti di atas" histerisis disebabkan karena sewaktu poros bergerak ke atas adlah melawan gaya gesekan serta gaya pegas #dari jam ukur$ sedang sewaktu bergerak turun poros menerima gaya pegas dan melawan gesekan. %upaya histerisis tidak terjadi" gesekan pada poros dengan bantalannya harus diperkecil sehingga pengaruhnya dapat diabaikan.
ambar 7.@ ?isterisis yang mungkin ada pada waktu mengkalibrasi jam ukur.
&ita dapat memperkecil pengaruh histerisis #jika seandainya ada$ apabila pengukuran dilakukan sedemikian rupa sehingga hanya sebagian kecil dari skala alat ukur tersebut digunakan #perubahan posisi jarum penunjuk hanya melewati beberapa garis skala$. Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
29
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
nilah alasannya kenapa sewaktu melakukan pengukuran dengan cara tak langsung tinggi dari alat ukur standar #susunan blok ukur$ kurang lebih harus dibuat sama dengan tinggi dari obyek ukur" sehingga selisih ketinggian yang ditunjukkan oleh komparator hanya sedikit #dalam beberapa micron$.
3. epasian 0 Passivity atau kelambatan )eaksi &epasifan adalah merupakan kejadian di mana suatu perbedaan) perubahan kecil dari harga yang diukur #yang dirasakan sensor$ tidak menimbulkan suatu perubahan apapun pada jarum penunjuk. &epasifan pada alat ukur mekanis #apabila ada$ disebabkan oleh pengaruh kelembamam" misalnya pegas pada alat ukur tersebut tidak elastis sempurna. &epasifan dapat pula diartikan sebagai kelambatan alat ukur untuk bereaksi atas adanya perubahan yang dirasakan oleh sensor. &erugian seperti ini dapat dialami oleh alat ukur pneumatis dengan sistem
tekanan
balik"
yaitu
apabila
pipa
elastis
yang
menghubungkan sensor dengan ruang perantara terlalu panjang. &arena 1olume udara #yang diukur tekanannya$ terlalu besar" maka pengaruh kompresibilitas dari udara menjadi terasa" akibatnya reaksi dari barometer menjadi lambat.
4. Pergeseran 0 Shifting, Drift !pabila terjadi suatu perubahan harga yang ditunjukkan pada skala atau yang dicatat pada kertas grafik" sedangkan sesungguhnya sensor tidak mengisyaratkan suatu perubahan maka kejadian ini disebut dengan pergeseran. &eadaan ini sering dialami oleh alat ukur dengan penguba han elektirs" yang mana suatu perubahan temperatur #di dalam alat ukur tersebut$ dapat mempengaruhi sifatsifat dari komponen elektroniknya yang sudah tua. Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
30
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
5. estabilan N!l 0 Zero Stability !pabila benda ukur diambil seketika maka jarum penunjuk harus kembali ke posisinya semula #posisi nol$. !lat ukur disebut mempunyai kestabilan nol yang jelek apabila jarum penunjuk tidak tepat kembali ke posisi nol. &eadaan ini sangat erat hubungannya dengan histerisis" yang antara lain disebabkan oleh keausan pada mekanisme penggerak jarum penunjuk.
6. Pengambangan 0Floating engambangan terjadi apabila jarum penunjuk selalu berubah posisi #bergetar$ atau angka terakhir) paling kanan dari penunjuk digital berubah-ubah. ?al ini disebabkan oleh adanya perubahanperubahan yang kecil yang dirasakan sensor yang kemudian diperbesar oleh bagian pengubah alat ukur. %emakin peka alat ukur" kemungkinan terjadinya pengambangan sewaktu proses pengukuran berlangsung adlah besar. Dengan demikian alat ukur yang peka harus dipakai dengan cara yang cermat serta hari-hati" getaran pada alat ukur dan benda ukur tidak boleh terjadi.
7. esala$an 8Pen,impangan Dalam Pr!ses Pengukuran engukuran adalah merupakan proses yang mencakup tiga bagian yaitu benda ukur" alat ukur dan orang" karena ketidak sempurnaan dari masing-masing bagian ini maka bisa dikatakan bahwa tidak ada satupun pengukuran yang memberikan ketelitian yang absolut. &esalahan akan selalu ada" yaitu merupakan perbedaan antara hasil pengukuran dengan harga yang dianggap benar. %etiap pengukuran mempunyai ketidaktelitian #kesalahan$ yang berbeda-
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
31
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
beda" tergantung dari kondisi alat ukur" benda ukur" metoda pengukuran dan kecakapan si pengukur. !pabila suatu pengukuran dilakukan untuk kedua" ketiga dan seterusnya untuk n kali pengukuran yang identik #sama$ maka hasil dari setiap pengukuran tersebut tidak selalu tepat sama" mereka kurang lebih akan terpencar di sekitar harga rata-ratanya. Demikian pula halnya untuk beberapa group pengukuran yang identik #ada m group
pengukuran
yang
masing-masing
terdiri
dari
n
kali
pengukuran tunggal$" maka harga rata-rata total. &eadaan seperti di atas ini merupakan sifat umum dari pengukuran yaitu yang berhubungan
dengan
ketepatan
atau
kemampuan
untuk
mengulangi hal yang sama. Dari pembicaraan singkat di atas" maka dapatlah kiranya kita definisikan dua istilah yang penting dalam pengukuran" yaitu ketelitian dan ketepatan 4$.
19. etelitian 0 accuracy !dalah persesuaian antara hasil pengukuran dengan harga sebenarnya #dimensi obyek ukur$. ?arga sebenarnya tidak pernah diketahui" yang dapat ditentukan hanyalah harga pendekatan atau yang disebut dengan harga yang dianggap benar. erbedaan antara harga yang diukur dengan harga yang dianggap benar adalah disebut dengan kesalahan sistematis #systemat ic error$. (aktor-faktor yang membuat suatu proses pengukuran menjadi tidak teliti dan tidak tepat dapat berasal dari berbagai sumber yaitu : a$ alat ukur b$ benda ukur c$ posisi pengukuran d$ lingkungan e$ orang #sipengukur$
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
32
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
a Pen,impangan ,ang bersumber #ari alat ukur !lat ukur yang digunakan harus dikalibrasi" dengan demikian kita akan bebas dari penyimpangan yang merugikan yang biasanya bersumber dari alat ukur. !pabila alat ukur sering dipakai dan kalibrasi belum dilakukan lagi maka kemungkinan akan timbul sifat-sifat yang jelak dari alat ukur misalnya histerisis" kepasifan" pergeseran dan kestabilan nol. &arena keausan dari bidang kontak #sensor mekanis$ akan terjadi kesalahan sistematis dan besarnya dapat ditentukan dengan melakukan kalibrasi. &esalahan rambang dapat ditentukan dengan melakukan pengukuran yang berulang-ulang yang identik #paling sedikit 85 kali$ besarnya kesalahan rambang ini penting sekali untuk diketahui terutama bagi alat ukur pembanding.
b Pen,impangan ,ang bersumber #ari ben#a ukur %etiap benda elastis akan mengalami deformasi #perubah an bentuk$ apabila ada beban yang beraksi padanya. Beban ini dapat disebabkan oleh tekanan kontak dari sensor alat ukur #sewaktu mengukur$ ataupun karena berat benda ukur sendiri #yang diletakkan di antara tumpuan$. Untuk melakukan pengukuran maka sensor mekanis akan memberikan suatu tekanan tertentu pada permukaan obyek ukur. Beberapa alat ukur misalnya micrometer dapat menyebabkan suatu deformasi pada permukaan dari obyek ukur yang relatip lunak #aluminium$ ataupun lenturan pada diameter silinder dengan dinding yang relatip tipis. leh karena itu pada pada micrometer sealu dilengkapi
suatu
momenputar
alat
yang
yang
berfungsi
disebut untuk
dengan menjaga
pembatastekanan
pengukuran sekecil mungkin dan konstan. Jika kondisi benda Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
33
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
ukur ini sedemikian kritisnya sehingga dikuatirkan akan terjadi penyimpangan akibat adanya tekanan kontak" maka perlu digunakan alat ukur yang mempunyai sensor optis ataupun pneumatis #mengapaI$ !pabila suatu batang dengan penampang yang sama untuk seluruh panjangnya diletakkan pada dua tumpuan maka akan terjadi lenturan akibat berat batang sendiri. Besarnya lenturan ini tergantung dari jarak kedua tumpuan di mana batang tersebut diletakkan secara simetris #lihat gambar 7.>$. Jika dikehendaki kedua ujungnya tetap lurus" misalnya pada batang ukur #end bar$ dimana permukaan pada kedua ujungnya harus sejajar" maka jarak kedua tumpuan #s$ harus sama dengan 5"> kali panjang batang #s 5"> l$. &edua titik tumpuan ini disebut dengan titik !iry # Airy points$ dan biasanya pada batang ukur diberi suatu tanda yang menyatakan letak kedua titik !iry ini. %eandainya dikehendaki lenturan yang minimum" contohnya adalah batang penggaris yang diletakkan mendatar antara kedua tumpuan" maka jarak kedua tumpuan tersebut harus sama dengan 5">>@ kaki panjang batang #s 5">>@ l$4$
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
34
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
ambar 7.>. engaruh elastisitas benda ukur pada waktu pengukuran. %ewaktu pengukuran berlangsung tidak boleh terjadi gerakan dari benda ukur pada arah yang sama dengan garis pengukuran #garis dimensi obyek ukur$ sehingga dalam beberapa keadaan diperlukan alat pemegang benda ukur #penjepit$. &arena penjepit ini juga memberikan tekanan pada benda ukur" maka posisi dari penjepit harus ditentukan sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan deformasi yang merugikan.
- P!sisi pengukuran ,ang menimbulakan pen,impangan Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
35
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
aris pengukuran harus berimpit atau sejajar dengan garis dimensi obyek ukur. !pabila garis pengukuran membuat sudut sebesar 5 dengan garis dimensi #karena pengambilan posisi pengukuran yang salah$ maka akan terjadi kesalahan yang biasa disebut dengan kesalahan kosinus #cosine error$ gambar 7>.
!pabila
digunakan
micrometer
maka
dapat
terjadi
kombinasi keslahan kosinus dan kesalahan sinus #sine error$.
ambar 7>. &esalahan kosinus dan sinus
# Pen,impangan akiba t peng aru$ ling kungan &ondisi lingkungan yang tidak sesuai untuk melakukan pengukuran
dapat
mengakibatkan
penyimpangan-
penyimpangan yang serius. 6ahaya atau penerangan yang tidak cukup dapat mengakibatkan kesalahan pembacaan skala" Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
36
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
sedang
lingkungan
yang
kotor
dan
berdebu
dapat
menyebabkan kesalahan sistematis karena adanya debu yang menempel pada permukaan sensor mekanis dan permukaan obyek ukur. engukuran yang memerlukan kecermatan yang tinggi #dengan memakai alat ukur yang peka$ tidak dapat dilaksanakan apabila sistem pengukuran #benda kerja dan alat ukur$ terpengaruh oleh getaran dari mesin-mesin berat atau alat-alat lain yang menimbulkan getaran pada lantai pabrik. engaruh dari temperatur merupakan faktor yang perlu mendapat perhatian karena semua benda padat" terutama logam
akan
berubah
dimensinya
apabila
temperaturnya
berubah. %upaya hasil pengukuran akan selalu sama" maka telah disetujui secara internasional bahwa temperatur standar untuk pengukuran geometris adalah sebesar 85K6. erubahan panjang akan terjadi pada pengukuran langsung adalah : Ll l #t N ts$ OOOOOOOOO.#7 N 7$ Di mana : Ll perubahan panjang" mm l
panjang obyek ukur" mm
koefisien muai panjang" K6-7 8<"G.75-A untuk alumunium 7A">.75-A untuk tembaga 78"5.75-A untuk baja 75">.75-A untuk besi tuang t temperatur obyek ukur ts temperatur standar 85K6. Misalnya suatu poros baja yang baru saja dibubut sampai diameter nominal 755 mm dapat mempunyai temperatur sekita @5K6" andai kata pengukuran diameter dilakukan pada temperatur ini maka diameter poros tersebut akan lebih besar sekitar 5"58< mm dibandingkan dengan diameternya pada Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
37
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
temperatur standar. erbedaan ukuran ini adalah sama dengan besar daerah toleransi . !pabila pengukuran dilakukan secara perbandingan maka besar perbedaan panjang antara obyek ukur dengan blok ukur #ukuran standar$ dapat dihitung dari rumus berikut : ∆ =
(l2
− l1 ) + (l2α 2 − l1α1 )(t − t s )......(1 −
2)
Di mana :L perubahan panjang" yang diukur oleh alat ukur pembanding mm l8 panjang benda ukur" mm l7 panjang blok ukur" mm 8 koefisien mulai panjang benda ukur" K6 -7 7 koefisien muai panjang blok ukur" K6 -7 L t t N ts perbedaan temperatur pengukuran dengan temperatur standar. !pabila koefisien muai panjang dari benda ukur tidak banyak berbeda dengan koefisien maui panjang dari blok ukur" maka rumus #7 N 8$ dapat dituliskan sebagai berikut : ∆ = (l2 − l1 ) + α ( ∆l ).∆t......(1 − 3)
&arena Ll biasanya dibuat kecil #dalam beberapa micron$ sedang Lt biasanya tidak lebih dari 75K6 #temperatur ruang dalam pabrik <5K6$ dan harga sendiri adalah kecil maka bagian kedua dari rumus #<.75$ dapat kita abaikan. Dengan demikian pengukuran secara perbandingan akan memberikan harga
yang
pengukuran
mendekati tidak
harga
dilakukan
sebenarnya
pada
temperatur
meskipun standar.
%ebaliknya apabila ada kesalahan pengukuran yang cukup berarti. Dengan demikian untuk suatu system pengukuran #benda ukur dan alat ukur$ harus selalu diusahakan supaya temperaturnya sama rata.
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
38
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
!lat ukur-alat ukur yang disimpan dalam ruang ukur # Metrology
!aboratory$ akan mempunyai temperatur yang sama dengan ruang ukur #85K6$" oleh karena itu suatu alat ukur #misalnya blok ukur$ yang kita pegang terlalu lama #karena panas tubuh manusia$ akan mempunyai temperatur lebih tinggi dari alat-alat yang lain. Demikian pula benda ukur atau alat-alat lain yang dibawa masuk ke ruang ukur perlu waktu penyesuaian temperatur.
e Pen,impangan ,ang ber asal #ari !perat!r Dua orang yang melakukan pengukuran secara bergantian dengan menggunakan alat ukur dan benda ukur serta kondisi lingkungan yang dianggap tak berubah mungkin menghasilkan data yang berbeda. %umber dari perbedaan ini dapat berasal dari cara mereka mengukur" pengalaman dan keahliannya serta kemampuan dan perangai dari masing-masing pengukur. engukur
adalah
kecermatan"
suatu
dengan
pekerjaan
demikian
yang
orang
memerlukan
yang
melakukan
pengukuran harus : •
Mempunyai pengalaman praktek yang didasari penguasaan pengetahuan akan pengukuran atau dengan kata lain ia pernah mengikuti training metrologi industri.
•
/aspada
akan
kemungkinan
letak
dari
sumber
penyimpangan dan tahu bagaimana cara mengeliminir #mengurangi sampai sekecil mungkin sehingga praktis dapat diabaikan$ pengaruhnya terhadap hasil pengukuran. •
Mempunyai dasar-dasar pengetahuan akan alat ukur" cara kerja alat ukur" cara pengukuran" cara mengkalibrasi dan memelihara alat ukur.
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
39
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
•
Mampu untuk menganalisa suatu persoalan pengukuran" menentukan cara pengukuran sesuai dengan tingkat kecermatan yang dikehendaki" memilih alat ukur yang
•
sesuai untuk pengukuran.
hal
%adar
hasil
bahwa
ini
dan
kemudian
pengukuran
melaksanakan
adalah
sepenuhnya
merupakan tanggung jawabnya.
2.
Lati$an a.
Jelaskan pengertian pengukuran P
b.
Uraikanlah jenis dan cara pengukuran P
c.
Uraikanlah bagian-bagian dan konstruksi umum alat ukur P
d.
%ebutkan sifat-sifat alat ukur I
e.
Jelaskan kesalahan-kesalahan penyimpangan dalam proses pengukuran P
3.
)angkuman • engukuran dalam arti yang luas adalah : membandingkan suatu
besaran dengan besaran standar. • Berdasarkan sifat dari alat ukur maka dikenal > macam alat ukur"
yaitu alat ukur langsung" alat ukur tak langsung)pembanding" alat ukur standar" alat ukur batas" alat ukur bantu • &onstruksi umum alat ukur terdiri dari sensor" pengubah"
penunjuk)pencatat • %ifat-sifat alat ukur : kepekaan" kemudahan baca # readability$"
histerisis" kepasifan #passivity$ atau kelambatan reaksi" ergeseran #s#iting, drit $" kestabilan nol #0 ero stability $" pengambangan #floating$. • &esalahan
)penyimpangan
dalam
proses
pengukuran"
penyimpangan yang bersumber dari alat ukur" penyimpangan yang Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
40
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
bersumber dari benda ukur" penyimpangan akibat pengaruh lingkungan" penyimpangan yang bersumber dari si pengukur • Dari segi pemakaiannya" jenis-jenis alat ukur dapat dibedakan
menjadi : - alat ukur linier langsung
4.
-
alat ukur linier tak langsung
-
alat ukur sudut
-
alat ukur kedataran
-
alat ukur ulir
-
alat ukur roda gigi
-
alat ukur kekerasan permukaan
E:aluasi materi p!k!k 1 a. %ebutkan syarat-syarat suatu besaran standar I b. Uraikanlah jenis dan cara pengukuran c. %ebutkan sifat-sifat alat ukur I d. Uraikanlah bagian-bagian dan konstruksi umum alat ukur P e. %ebutkan jenis-jenis pengukuran ditinjau dari segi pemakaiannyaI
5. Umpan Balik #an Tin#ak Lanjut %etelah menyelesaikan modul ini dan mengerjakan semua tugas serta e1aluasi maka berdasarkan kriteria penilaian" peserta diklat dinyatakan lulus)tidak lulus. !pabila dinyatakan lulus maka dapat melanjutkan ke modul berikutnya" sesuai dengan alur peta kedudukan modul" sedangkan apabila dinyatakan tidak lulus maka peserta diklat harus mengulang modul ini dan tidak diperkenankan mengambil modul selanjutnya.
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
41
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
ALAT UU) LINIE) LAN'SUN'
B.
%ATE)P I **" 1. Alat Ukur Linier Langsung
". In#ikat!r eber$asilan %etelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini" peserta diklat mampu : a. menjelaskan macam-macam alat ukur linier langsung = b. menyebut macam-macam mistar ukur = c. menggunakan mistar ukur = d. menyebutkan fungsi mistar geser dan bagian-bagian mistar geser= e. menggunakan mistar geser = f.menyebutkan fungsi mikrometer dan bagian-bagian mikrometer = g. menggunakan mikrometer.
/. Uraian #an C!nt!$
%ebagian besar pengukuran geometris benda ukur dalam metrologi industri adalah menyangkut pengukuran linier atau pengukuran panjang #jarak$" diameter poros" tebal gigi" lebar" kedalaman" perhitungan sudut dengan metode sinus atau tangent" kesemuanya itu merupakan contoh dari dimensi panjang #linier$ dari benda ukur yang memang mempunyai 1ariasi bentuk panjang yang bermacam-macam. Untuk itu perlu dipelajari bagaimana cara mengukurnya dan alat-alat ukur apa saja yang bisa digunakan untuk mengukurnya. Berdasarkan cara mengukurnya maka dapat dibedakan dua jenis pengukuran yaitu pengukuran linier langsung dan pengukuran linier tak langsung.
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
42
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
Dari bermacam-macam masalah pengukuran komponen mesin maka pengukuran linier merupakan hal yang sering ditemukan. Beberapa hal tertentu" misalnya pengukuran sudut" sebetulnya juga dapat dilaksanakan dengan metoda pengukuran linier yaitu menghitung sinusnya" sedangkan pengukuran yang lain misalnya roda gigi adalah merupakan pengukuran linier langsung dan alat ukur linier tak langsung. Dengan alat ukur linier langsung maka hasil pengukuran dapat langsung dibaca pada bagian bagian penunjuk #skala$ dari alat ukur tersebut. Jenis alat ukur linier langsung yang akan dibahas dapat digolongkan menjadi tiga golongan yaitu : 7. Mistar ukur dengan berbagai macam bentuk 8. Mistar ingsut #jangka sorong$ dengan berbagai bentuk <. Mikrometer dengan berbagai bentuk
1. %istar Ukur Mistar ukur merupakan alat ukur linier yang paling sederhana dan banyak dikenal orang. Biasanya berupa pelat dari baja atau kuningan di mana pada kedua sisi dari salah satu permukaannya diberi skala #metris dan inchi$. anjang dari skala ukurannya adalah 7>5 mm N <55 mm dengan pembagian dalam Q atau 7 mm. engukuran dilaksanakan dengan menempelkan mistar ini pada obyek ukur sehingga panjang dari obyek ukur dapat langsung dibaca pada skala mistar ukur. &ecermatan pembacaan tidak dapat lebih kecil dari Q mm" oleh sebab itu mistar ukur tidak dapat digunakan untuk pengukuran dengan kecermatan tinggi. Dalam metrologi industri" mistar ukur hanya dipakai untuk memperkirakan dimensi obyek ukur serta untuk melakukan penggambaran secara kasar. Ujung dari mistar kadang-kadang diberi berkait" sehingga pengukuran dapat dimulai dari ujung benda ukur. Untuk mengukur diameter luar secara kasar maka harus dibantu dengan menggunakan jangka Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
43
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
bengkok dan bagi diameter dalam diperlukan bantuan jangka kaki. Mistar ukur yang baik dibuat dari baja paduan nikel dan diben tuk dengan penampang C" atau segitiga. Untuk mengukur lebih dari <55 mm dapat digunakan meteran lipat atau meteran gulung.
1.1.
%eteran lipat Biasanya dibuat alumunium atau baja. Melihat konstruksinya maka meteran lipat sebetulnya merupakan gabungan dari mistar ukur dengan sambungan engsel pada setiap ujungnya. Mengingat kemungkinan ausnya engsel dan ketidak lurusan garis pengukuran sewaktu melakukan pengukuran" maka meteran
lipat
tidak
memberikan
hasil
yang
lebih
baik
dibandingkan dengan penggunaan mistar ukur biasa.
1.".
%eteran g ulung Meteran gulung dibuat dari pelat baja tipis yang dapat digulung dan ditempatkan dalam suatu kotak. enggulungannya dapat dipermudah dengan bantuan pegas. Biasanya meteran gulung yang paling panjang mempunyai kapasitas ukur sampai >5 m. ada ujung dari pelat diberi kaitan atau gelang guna mepermudah pengukuran.
1./.
%istar Ukur Berkait 0 Hook Rule Dengan mistar ukur berkait ini memberi kemudahan kepada kita untuk mengukur lebar alur ataupun dalamnya. &arena pada alat ini bagian ujungnya diberi semacam kait persegi sehingga dapat menempatkan pada posisi nol di bagian-bagian benda ukur yang kurang menguntungkan kalau digunakan mistar ukur biasa. Untuk benda-benda ukur yang bagian-bagian tertentu bentuknya menyudut atau tirus # c#amer$ mistar ukur berkait ini
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
44
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
sangat cocok sekali digunakan dibandingkan dengan mistarmistar ukur lainnya. 6ontoh dari mistar ukur" meteran lipat dan meteran gulung adalah seperti gambar 8.7
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
45
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
ambar 8.7 Beberapa jenis mistar ukur 1.2.
Cara %enggunakan %istar Ukur Meskipun alat ukur yang
bernama mistar ukur bukan
merupakan alat ukur yang begitu presisi" akan tetapi untuk keperluan pengukuran dengan ketelitian yang tidak begitu tinggi dan perlu waktu yang relatif cepat untuk mengukurnya maka mistar ukur dengan berbagai bentuknya dapat digunakan. +inggal
bagaimana
cara
penyimpangan-penyimpangan
menggunakannya dalam
sehingga
pengukuran
dapat
dihindari. +entunya letak dari mistar ukur harus betul-betul sejajar dengan arah memanjang atau tegak lurus dengan arah melintang dari benda yanga akan diukur. &adang-kadang untuk keperluan tertentu diperlukan jangka bengkok atau jangka kaki" misalnya untuk pengukuran kasar dari diameter luar atau diameter dalam suatu poros dan lubang. ambar 8.8 menunjukkan beberapa contoh penggunaan mistar ukur.
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
46
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
ambar 8.8. 6ontoh penggunaan mistar ukur.
". %istar Ingsut 0 Caliper !lat ukur ini banyak terdapat di bengkel-bengkel kerja" yang dalam praktek sehari-hari mempunyai banyak sebutan misalnya jangka sorong" mistar geser" sc#uimaat atau vernier. ada batang ukurnya terdapat skala utama yang cara pembacaannya sama seperti pada mistar ukur.ada ujung yang lain dilengkapi dengan dua rahang ukur yaitu rahang ukur tetap dan rahang ukur gerak. Dengan adanya rahang ukur tetap dan rahang ukur gerak ini maka mistar ingsut bisa digunakan untuk mengukur dimensi luar" dimensi dalam" kedalaman dan ketinggian dari benda ukur. Di samping skala utama" dilengkapi pula dengan skala tambahan yang sangat penting perannya di dalam pengukuran yaitu yang Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
47
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
disebut dengan skala nonius. !danya skala nonius inilah yang membedakan tingkat ketelitian mistar ingsut. Dalam pembacaan skalanya ada yang dalam sistem inchi dan ada pula yang dalam sistem metrik. Biasanya pada masing-masing sisi dari batang ukur dicantumkan dua macam skala yaitu yang satu sisi dalam bentuk inchi dan sisi lain dalam bentuk metrik. Dengan demikian dari satu alat ukur bisa digunakan untuk mengukur dengan dua sistem satuan sekaligus yaitu inchi dan metrik. &etelitian alat ukur mistar ingsut bisa mencapai 5.557 inchi atau 5.5> milimeter. !da pula mistar ingsut yang tidak dilengkapi dengan skala nonius. %ebagai penggantinya maka dibuat jam ukur yang dipasangkan sedemikian rupa sehingga besarnya pengukuran dapat dilihat pada jam ukur tersebut. !ngka yang ditunjukkan oleh jam ukur adalah angka penambah dari skala utama #angka di belakang koma yang menunjukkan tingkat ketelitian$. Jadi ada dua jenis jangka sorong yaitu jangka sorong #jangka ingsut$ dengan skala nonius dan mistar ingsut dengan jam ukur. %esuai dengan bentuk dari benda ukur maka saat ini telah banyak diproduksi mistar ingsut dengan berbagai bentuk dan konstruksi" namun prinsip pembacaannya tetap sama. %ecara umum konstruksi dari mistar ingsut dapat digambarkan seperti gambar 8.< berikut ini.
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
48
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
ambar 8.<. Bagian umum dari mistar ingsut dengan skala nonius. ".1.%istar Ingsut #engan Skala N!nius 0 Vernier Caliper ada gambar 8.< dapat dilihat secara umum bentuk dari mistar ukur dengan skala nonius. !da dua macam bentuknya" yaitu yang hanya mempunyai rahang ukur bawah dan yang lain mempunyai rahang ukur bawah dan atas. Mistar ingsut yang hanya mempunyai rahang ukur bawah saja digunakan untuk mengukur dimensi luar dan dimensi dalam dari benda ukur. %edangkan mistar ukur yang mempunyai rahang ukur atas dan bawah dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar dan dalam" kedalaman #dept#$ celah dan ketinggian alur bertingkat. Untuk skala pembacaan dengan sistem metrik" mistar ingsut ada yang panjang skala utamanya dari 7>5 mm" 855 mm" 8>5 mm dan <55 mm" bahkan ada juga yang sampai 7555 mm. &ecermatan pembacaan bergantung pada skala noniusnya yaitu 5"75" 5"5> atau 5"58 mm. Beberapa hal yang harus diperhatikan saat memakai mistar ingsut adalah : -
3ahang ukur gerak #peluncur$ harus dapat meluncur pada batang ukur dengan baik tanpa bergoyang.
-
eriksa kedudukan nol serta kesejajaran permukaan ke dua rahang dengan cara mengatupkan rahang.
-
Benda ukur sedapat mungkin jangan diukur hanya dengan menggunakan ujung rahang ukur #harus agak ke dalam$" supaya kontak antara permukaan sensor dengan benda ukur cukup panjang sehingga terjadi efek pemosisian mandiri # sel
aligning$ yang akan meniadakan kesalahan kosinus. -
+ekankan pengukuran jangan terlampau kuat yang bisa melenturkan rahang ukur ataupun lidah ukur kedalaman sehingga mengirangi ketelitian #ada kesalahan sistematik akibat lenturan$.
&etepatan
#keterulangan=
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
precision*repetability$ 49
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
pengukuran
bergantung
pada
ketepatan
#keterulangan$
penggunaan tekanan yang mencukupi" ?al ini dapat dicapai dengan cara latihan sehingga ujung jari yang menggerakan peluncur dapat merasakan tekanan pengukuran yang baik. !pabila
ada"
gunakan
mur
penggerak
cermat
untuk
menggeserkan peluncur secara cermat. -
embacaan skala nonius mungkin dilakukan setelah mistar ingsut diangkat dari obyek ukur dengan hati-hati #setelah peluncur dimatikan$" sejajar dengan bidang pandangan" dengan demikian mempermudah penentuan garis nonius yang menjadi segaris dengan garis skala utama.
ambar 8.@ Beberapa hal yang dapat dilakukan dengan mistar ingsut
a. Mengukur ketebalan" jarak luar atau diameter luar b. Mengukur kedalaman c.
Mengukur tingkat
d. Mengukur jarak celah atau diameter dalam
".".%istar Ingsut #engan (am Ukur Mistar ingsut jenis ini tidak mempunyai skala nonius. %ebagai ganti dari skala nonius maka dibuat jam ukur. leh karena itu namanya menjadi mistar ingsut jam ukur. ada jam ukurnya dilengkapi dengan jarum penunjuk skala dan angka-angka dari pembagian #di1isi$ skala. Jarum penunjuk tersebut dapat berputar Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
50
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
sejalan dengan bergeraknya rahang jalan #gerak$. Jadi" gerak lurus dari rahang ukur jalan #sensor$ diubah menjadi gerak rotasi dari jarum penunjuk. erak rotasi ini terjadi karena adanya hubungan mekanis antara roda gigi pada poros jam ukur dengan batang bergigi pada batang ukur. ada jam ukur biasanya sudah dicantumkan tingkat-tingkat kecermatannya. !da yang tingkat kecermatannya 5.75 mm" ada yang 5.5> mm dan ada pula yang sampai 5.58 milimeter. %edang untuk yang pembacaannya dalam inchi" tingkat kecermatannya ada yang 5.75 inchi dan ada yang 5.557 inchi. Untuk yang tingkat kecermatan 5.75 mm" biasanya satu putaran jarum penunjuk dibagi dalam 755 bagian yang sama. ni berarti" untuk satu putaran jarum penunjuk rahang jalan akan bergerak 755 R 5.75 mm 75 mm. Demikian pula untuk tingkat kecermatan yang lain" dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
+abel 8.7 embagian skala jam ukur pada mistar ingsut jam ukur.
e-ermatan
5.75 mm 5.5> mm 5.58 mm
Satu putaran jarum penunjuk sens!r tergeser 75 mm > mm 8 mm
Angka pa#a jam ukur #alam mm untuk tiap
Selang pembagian skala utama
75 bagian 85 bagian > bagian dalam satuan 5.7 mm
7 cm 7 mm 7 mm
&onstruksi dari mistar ingsut dengan jam ukur dapat dilihat pada ambar 8.>
Untuk
pembacaan
dalam
skala
metrik
maupun
skala
inchi
konstruksinya pada umumnya sama.
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
51
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
ambar 8.>. Mistar ingsut dengan jam ukur. %uatu jenis mistar ingsut jam" sebagaimana yang diperlihatkan pada gambar 8.>" dibuat khusus yaitu selain sebagai mistar ingsut juga berfungsi sebagai kaliber yang cocok dipakai dalam pengukuran produk berjumlah banyak #produksi massal$. Jam ukurnya terpasang pada bagian yang terpisah dari peluncur #rahang ukur gerak$. ertama-tama" rahang ukur distel" yakni dimatikan #peluncur diklem$ pada posisi sesuai dengan angka acuan yang direncanakan berdasarkan ukuran nominal dan toleransi objek ukur #biasanya pada batas atas toleransi$. &emudian" bagiandengan jam ukur digeser pada batang ukur sampai poros jam ukur menekan peluncur dan jarum jam ukur terputar sekitar satu kali putaran. ada posisi ini bagian dengan jam ukur dimatikan #diklem pada batang ukur$ dan jam ukur distel nol dengan memutar piringan skala ukur sampai sangka acuan berimpit dengan jarum penunjuk. ada saat dipakai" jam ukur masih tetep diklem dan dijaga jangan sampai kendor" sementara itu klem peluncur dikendorkan sehingga rahang ukur Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
52
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
gerak dapat bergerak bebas. &etika benda ukur dijepitkan diantara rahang ukur" poros jam ukur akan lebih atau kurang tertekandibandingkan dengan posisinya semula saat penyetelan nol. !kibatnya" gerakan jarum penunjuk akan terhenti pada suatu angka tertentu yang menggambarkan ukuran sebenarnya dari objek ukur #angka relatif terhadap harga acuan saat dilakukan penyetelan nol$. &adang pada piringan skala jam ukur dipasangkan dua penanda yang dapat diatur posisinya sehingga menggambarkan batas bawah dan batas atas toleransi objek ukur.
ambar 8.A Mistar ingsut batas #dial snap caliper$
"./.Cara %enggunakan %istar Ingsut Dari ambar 8.< dapat dijelaskan di sini beberapa kegunaan dari mistar ingsut. Berdasarkan bagian-bagian utama yang dipunyai oleh mistar ingsut" secara umum mistar ingsut dapat digunakan antara lain untuk mengukur ketebalan" mengukur jarak luar" mengukur
diameter
tingkatan"
mengukur
luar"
mengukur
celah"
kedalaman"
mengukur
mengukur
diameter
luar"
dan
dan
tidak
sebagainya. !gar
pemakaian
menimbulkan
mistar
ingsut
berjalan
kemungkinan-kemungkinan
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
baik
yang
dapat
53
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
menyebabkan cepat rusaknya mistar ingsut maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan" yaitu : 7. erakan rahang ukur gerak #jalan$ harus dapat meluncur kelincinan #gesekan$ tertentu sesuai denga standar yang dii0inkan dan jalannya rahang ukur harus tidak bergoyang. 8. %ebaiknya jangan mengukur benda ukur deng an hanya bagian ujung dari kedua rahang ukur tetapi sedapat mungkin harus masuk agak kedalam. <. ?arus dipastikan bahwa posisi nol dari skala ukur dan kesejajaran muka rahang ukur betul-betul tepat. @. /aktu melakukan penekanan kedua rahang ukur pada benda ukur harus diperhatikan gaya penekannya. +erlalu kuat menekan kedua rahang ukur akan menyebabkan kebengkokan atau ketidaksejajaran rahang ukur. Disamping itu" bila benda ukur mudah berubah bentuk maka terlalu kuat menekan rahang ukur dapat menimbulkan penyimpangan hasil pengukuran. >. %ebaiknya jangan membaca skala ukur pada waktu mistar ingsut masih berada pada benda ukur. &unci dulu peluncurnya lalu dilepas dari benda ukur kemudian baru dibaca skala ukurnya dengan posisi pembacaan yang betul. A. Jangan lupa" sete lah mista r ingsut tidak digun akan lagi dan akan disimpan ditempatnya" kebersihan mistar ingsut harus dijaga dengan cara membersihkannya memakai alat-alat pembersih yang telah disediakan misalnya kertas tissue" 1aselin" dan sebagainya.
".2.Cara %emba-a Skala %istar Ingsut Mistar
ingsut
yang
banyak
beredar
sekarang
ada
yang
mempunyai skala ukur dalam inchi dan ada pula yang dalam metrik. !kan tetapi" kebanyakan mistar ingsut yang digunakan Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
54
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
adalah dalam sistem metrik. &arena kedua sistem satuan tersebut sama-sama digunakan maka pembahasan cara membacanya pun kedua-duanya akan dijelaskan.
".2.1. Cara %emba-a Skala %istar Ingsut #alam In-$i ada mistar ingsut dengan skala inchi" skala
vernier
#nonius$ nya dibagi dalam 8> bagian dan ada juga yang dibagi dalam >5 bagian. Untuk mistar ingsut yang skala
verniernya dibagi dalam 8> bagian" skala utama 7 inchi dibagi dalam 75 bagian utama yang diberi nomor 7 sampai H. Berarti satu bagian skala utama mempunyai jarak 5.7 inchi. Masing- masing dari satu bagian skala utama #5.7 inchi$ dibagi lagi dalam @ bagian kecil. Untuk mistar ingsut yang skala 1erniernya dibagi >5 bagian" skala utama 7 inchi juga
dibagi
dengan
75
bagian.
!kan
tetapi
yang
sepersepuluh bagian #5.7$ dibagi lagi dengan 8 bagian kecil. Berarti satu skala #di1isi$ dari skala utama berjarak 5.5>5 inchi.
".2.". Cara %emba-a Skala %istar Ingsut #alam %etri k %istem pembacaan mistar ingsut dengan skala satuan metrik sebetulnya sama saja dengan sistem pembacaan mistar ingsut dalam satuan inchi. erbedaannya hanyalah pada satuannya dan juga tingkat ketelitian pada skala nonius #vernier$. Untuk mistar ingsut dengan sistem metrik skala verniernya ada yang mempunyai ketelitian sampai 5.58 #skala vernier dibagi dalam >5 bagian$ dan ada yang tingkat ketelitiannya sampai 5.5> milimeter. +iap angka pada skala utama menunjukkan besarnya jarak dalam centimeter. Misalnya angka 7 berarti 7 centimeter 75 Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
55
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
milimeter. Jarak antara dua angka berarti 75 milimeter. Jarak ini dibagi dalam 75 bagian yang sama" berarti satu skala kecil #di1isi$ pada skala utama menunjukkan jarak 7 milimeter.
".3. %istar Ingsut etinggian 0aliber Tinggi; Height auge %uatu jenis mistar ingsut yang berfungsi sebagai pengukur ketinggian disebut sebagai mistar ingsut ketinggian atau kaliber tinggi" lihat gambar 8.. !lat ukur ini dilengkapi dengan rahang ukur yang bergerak 1ertikal pada batang berskala yang tegak lurus dengan landasannya. ermukaan rahang ukur dibuat sejajar dengan alas #permukaan bawah landasan$" sehingga garis ukur akan tegak lurus dengan permukaan di atas mana landasan diletakkan. leh karena itu" dalam pemakaiannya mistar ingsut ketinggian ini memerlukan permukaan rata sebagai acuan" yang dalam hal ini bisa dipernuhi dengan meja rata. ada meja rata inilah mistar ingsut ketinggian bersamasama dengan benda ukur diletakkan. roses pengukuran dilakukan dengan menggeserkan #memindahkan$ mistar ingsut ketinggian ke beberapa tempat sesuai dengan lokasi beberapa objek ukur pada benda ukur. Masalah pengukuran jarak dua permukaan pada benda ukur dalam hal ini diubah menjadi masalah penentuan ketinggian suatu permukaan relatif terhadap permukaan lain. &arena menggunakan acuan yang sama #permukaan meja rat$ berarti perbedaan jarak #ketinggian$ permukaan dapat diketahui dengan mengukur ketinggian masing-masing permukaan lalu mencari selisihnya.
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
56
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
ambar 8.. Bagian-bagian utama dari mistar ingsut ketinggian ada umumnya skala utama pada batang ukur bersifat tetap namun ada juga jenis yang dapat diukur ketinggiannya dengan menggunakan penyetel yang terletak di puncaknya. Bagi jenis yang
skalanya
bisa
diatur ini pembacaan
ukuran" bila
dikehendaki" dapat diatur mulai dengan bilangan bulat sehingga memudahkan perhitungan hasil pengukuran misalnya dalam hal penentuan jarak dua permukaan seperti yang dibahas di atas. Berarti" bagi jenis dengan posisi skala yang bisa distel" ketinggian sensor tidak lagi ditunjukkan relatif terhadap permukaan meja rata" namun berubah-ubah sesuai dengan penyetelan posisi batang skala" atau dikatakan memiliki titik nol yang mengambang # loating %ero $. Jenis yang lain dilengkapi dengan jam ukur besefrta penunjuk berangka mekanik ataupun elektronik yang pada umumnya memiliki kemampuan untuk mengubah posisi nol # loating %ero$ lihat gambar 8.G
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
57
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
ambar 8.G Mistar ingsut ketinggian dengan penunjuk berangka mekanik dan elektronik ada saat memulai pengukuran" yaitu ketika sensor telah disinggungkan pada suatu permukaan benda ukur #permukaan pertama$" angka pada penunjuk digital dapat distel nol. Dengan demikian" ketika sensor dipindahkan dan disinggungkan pada permukaan kedua" jarak antara permukaan kedua dengan pertama akan otomatis tertayangkan pada penunjuk digitalnya. erlu diketahui" untuk pengubah digital" arah gerakan positif bisa diubah ke atas atau ke bawah #mengubah polarisasi$" dan pengguna memilihnya sesuai dengan perbedaan ketinggian permukaan kedua terhadap permukaan pertama benda ukur sehingga hasil akhir akan ditanyangkan selalu positif" lihat gambar 8.G Dengan peralatan lain yang dipasang pada peluncur" mistar ingsut ketinggian ini dapat dipakai untuk bermacam-macam pengukuran antara lain :
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
58
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
Mengukur ketinggian #gambar 8.H$. +inggi suatu permukaan relatif terhadap bidang datar #permukaan meja rata$ ataupun terhadap permukaan yang lain dan benda ukur dapat diketahui harganya. ermukaan rahang ukur harus dengan hati-hati ditempelkan pada permukaan benda ukur" jikalau perlu gunakan penyetel halus)cermat. enekanan yang terlalu kuat atau benturan yang keras akan menyebabkan terjadinya kesalahan ukuran #kesalahan sistematik$ karena rahang ukur melentur atau mistar ingsut ketinggian ini menjadi sedikit miring yang tak disadari pemakai.
ambar 8.H 3agam pengukuran yang dilakukan di atas meja rata dengan memakai mistar ingsut ketinggian
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
59
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
Membuat garis gores #gambar 8.H b.$. Ujung rahang ukur biasanya runcing dibuat dari karbida yang sangat keras sehingga dapat digunakan untuk membuat garis pada benda kerja pada suatu kedudukan #ketinggian$ tertentu. oresan garis ini diperlukan bagi pekerjaan selanjutnya" karena dalam banyak hal gambar gores pada permukaan benda kerja akan membantu operator mesin perkakas untuk menyetel posisi pahatnya relatif terhadap benda kerja. !lat ukur pembanding #gambar 8.H c$. 3ahang ukur dapat diganti dengan jam ukur # dial comparator$ sehingga selisih ketinggian dari dua permukaan yang hampir sama tinggi dapat dibaca pada jam ukur. upitas #sejenis jam ukur$ dapat pula dipasang
pada
peluncur
yang
memungkinkanpengukuran
secara cermat. upitas ini bisa berfungsi sebagai SpenepatT yang menjaga ketepatan tekanan pengukuran supaya keterulangan proses pengukuran bisa dijaga. ada setiap penempelan sensor ke permukaan objek ukur" pembacaan skala mistar ingsut selalu dilakukan setelah jarum pupitas menunjuk angka nol pada skala pupitas. upitas bisa berfungsi sebagai alat ukur pembanding" ketika mistar ingsut ketinggian hanya dimanfaatkan sebagai dudukan pemindah #transfer stand$ !lat ukur kemiringan #gambar 8.H d$. Busur bilah #alat ukur sudut" dapat dipasang pada peluncur" sehingga kemiringan suatu permukaan relatif terhadap bidang dasar #meja rata$ dapat diukur dengan busur bilah.
/. Beberapa jenis lain %is tar Ingsut Mistar ingsut merupakan alat ukur yang praktis yang umumnya memiliki kecermatan 5"5> atau 5"58 mm. &ecermatan setinggi ini dalam beberapa hal dianggap mencukupi selama daerah Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
60
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
toleransi cukup besar #sekitar > atau 75 kali kecermatan alat ukur$. &arena kesederhanaan
konstruksinya
dapat dibuat
bermacam-macam jenis mistar ingsut untuk berbagai keperluan sebagaimana yang ditunjukkan pada gambar 8.75. ada beberapa jenis dikhawatirkan kekauan alat #dengan kelengkapan yang ada)dipasang padanya$ akan menurun yang bisa menjadi sumber terjadinya kesalahan sistematik. 'amun karena kecermatannya yang tak terlalu tinggi rancangannya masih lebih kecil daripada kecermatan mistar ingsut ini. Justru kesalahan sistematik lebih sering terjadi saat garis ukur tak berimpit dengan garis dimensi jika pemakai mistar ingsut ini tak menyadarinya. ambar-gambar beberapa jenis mistar ingsut sebagai berikut :
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
61
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
ambar 8.75. Beberapa jenis mistar ingsut Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
62
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
ambar 8.75. #lanjutan$ Beberapa jenis mistar ingsut Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
63
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
ambar 8.75. #lanjutan$ Beberapa jenis mistar ingsut Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
64
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
ambar 8.75. #lanjutan$ Beberapa jenis mistar ingsut Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
65
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
2. %ikr!meter 0 !icro"eter Mikrometer merupakan alat ukur linear yang mempunyai kecermatan yang lebih tinggi dari pada mistar ingsut" umumnya mempunyai kecermatan sebesar 5"57 mm #meskipun namanya *mikrometer,$. Jenis khusus memang ada yang dibuat dengan kecermatan 5"55> mm" 5"558 mm" 5"557 mm dan bahkan sampai 5"555> mm #dibantu dengan skala nonius. Mikrometer memang dirancang untuk pemakaian praktis" sering dimanfaatkan oleh operator mesin perkakas dalam rangka pembuatan beragam komponen yang dibuat berdasarkan acuan toleransi geometrik dengan tingkat kualitas sedang s.d. menengah. Jadi" kecermatan sebesar 5"557 mm dianggap sesuai karena semakin cermat alat ukur memerliukan kesaksamaan yang tinggi saat pengukuran dilangsungkan #lebih cocok dilakukan di kamar ukur" atau lab ukur)metrologi daripada dilakukan di pabrik dengan berbagai jenis gangguan= getaran" debu" suhu$. roses pengukuran dengan memakai mikrometer yang dilakukan oleh operator yang belum ahli atau yang dilaksanakan di bagian produksi #lantai pabrik=s#op loor$ biasanya akan menghasilkan penyimpangan rambang lebih dari satu mikrometer" sehingga hasil pengukuran yang diulang-ulang akan makin menyebar. !kibatnya" ketepatan proses pengukuran akan relatif rendah. Dengan demikian" kecermatan pembagian skala sam=pai dengan satu mikrometer menjadi tidak berarti. engukuran yang menghendaki kecermatan sampai satu mikrometer menjadi tidak berarti.yang menghendaki kecermatan sampai satu mikrometer atau lebih memerlukan alat ukur yang lebih cermat seperti Johansson microcator atau alat ukur pembanding #komparator$ yang lain dan perlu dilaksanakan dengan lebih saksama.
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
66
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
&omponen terpenting dari mikrometer adalah ulir utama" lihat gambar 8.77 dengan memutar silinder putar satu kali" poros ukur akan bergerak linier sepanjang satu kisar sesuai dengan kisar # pitc#$ ulir utama #biasanya 5"> mm$. Meskipun ulir utama ini dibuat dengan teliti akan
tetapi
kesalahan)penyimpangan
akan
selalu
ada.
Untuk
sepanjang ulir utama kesalahan kisar saat mur silinder putar berada pada suatu tempat akan berbeda dengan kesalahan kisar di tempat lain. !pabila poros ukur digerakkan mulai dari nol sampai batas akhir" kesalahan kisar ini akan *terkumpul, atau terakumulasi sehingga menimbulkan penyimpangan yang sering disebut dengan kesalahan kumulatif. leh karena itu" untuk membatasi kesalahan kisar kumulatif" biasanya panjang ulir utama #jarak gerakan poros ukur$ dirancang hanya sampai 8> mm saja.
ambar 8.77 Mikrometer luar dengan kapasitas ukur 5-8> mm Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
67
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
2.1.
Pemakaian %ikr!meter 09+"3 mm Beberapa hal yang perlu diperhatikan sewaktu memakai mikrometer adalah sebagai berikut : ermukaan benda ukur dan mulut ukur mikrometer harus dalam kondisi bersih. !danya debu terutama geram bekas proses pemesinan dapat
menyebabkan
kesalahan
sistematik
dan
bisa
merusak
permukaan mulut ukur #sensor$ mikrometer. %ebelum dipakai" kedudukan nol mikrometer harus diperiksa. !pabila perlu" kedudukan nol ini distel dengan cara merapaykan mulut ukur #dengan memutar ratchet sampai terdengar suara ratchet dua)tiga kali= dua atau tiga *klik, $ kemudian silinder tetap diputar #relatif terhadap suaiannya yaitu silinder rangka= lihat gambar 8.78" dengan memakai kunci penyetel sampai garis referensi skala tetap bertemu dengan garis nol skala putar. Bukalah mulut ukur sampai sedikit" melebihi dimensi obyek ukur. !pabila dimensi tersebut cukup lebar" poros ukur dapat digerakkan #dimundurkan$ dengan cepat dengan cara menggelindingkan silinder putar pada telapak tangan. Benda ukur dipegang dengan tangan kiri dan mikrometer dengan tangan kanan" lihat gambar 8.78. 3angka mikrometer diletakkan pada tapak kanan dan ditahan oleh kelingking" jari manis serta jari manis serta jari tengah. +elunjuk ibu jari digunakan untuk memutar silinder putar" setelah hampir menyentuh gunakan ratchet untuk memutar sampai *tiga klik,.
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
68
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
ambar 8.78. Memakai Mikrometer untuk mengukur dimensi #luar$ sampai dengan 8> mm ada waktu mengukur" penekanan poros ukur pada benda ukur tidak boleh terlalu keras sehingga memungkinkan kesalahan ukur karena adanya deformasi. enekanan yang amat keras dapat merusakkan ulir utama. &etepatan pengukuran bergantung pada penggunaan tekanan pengukuran yang cukup dan diusahakan selalu tetap sama. ?al ini dapat dicapai dengan cara memutar silinder putar melalui gigi gelincir #ratchet$ atau tabung gelincir # riction t#imble$ sewaktu poros ukur hampir mencapai permukaan benda ukur. Jikalau pembatas momen putar tidak ada" gunakanlah perasaan yang baik sewaktu memutar silinder putar. ada alat ukur lain yang memakai mikrometer sebagai penggerak sensor ukur" kadang dilengkapi dengan sensor tekanan" atau indikator" meskipun tak ada ratc#et atau riction t#imble pemutaran
silinder
putarnya
menunjukkan angka nol.
dihentikan
ketika
jarum
indikator
Dengan men)aga kesamaan tekanan
pengukuran di#arapkan keterulangan proses pengukuran dapat di)aga,
dengan
#arapan
untuk
men)amin
ketepatan
proses
pengukuran+ 2.".
Pemeli$araan #an kalibrasi %ikr!meter
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
69
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
<%ikr!meter $arus #ipeli$ara #engan baik=. &alimat
ini
mengandung
menggunakan
mikrometer
arti
bahwa
secara
selain
benar"
diwajibkan
mikrometer
untuk jangan
disalahgunakan misalnya dipakai sebagai penjepit #klem$" untuk mengukur poros yang masih berputar" sebagai pemukul dan berbagai penggunaan yang tak wajar. %elain itu" setelah dipakai simpanlah mikrometer pada tempat yang telah disediakan. %ebelum disimpan" cukup mikrometer ini dibersihkan dengan lap bersih dan diberi sedikit 1aselin pada poros ukur dan kedua muka ukurnya. Bagian-bagian lain mikrometer biasanya dilapisi #dengan email atau chrom$ supaya tidak berkarat" dengan demikian pada bagian ini tidak perlu diberi 1aselin. %etelah digunakan dalam jangka waktu tertentu semua alat ukur" termasuk mikrometer" harus dikalibrasi. &alibrasi dapat dilaksanakan secara periodik dalam selang waktu tertentu bergantung pada frekuensi" cara pemakaian alat ukur" dan kewajiban dalam sistem manajemen mutu. Untuk melakukan kalibrasi mikrometer dapat dilakukan beberapa pemeriksaan sebagai berikut: -
erakkan silinder putar)poros ukur= harus berputar dengan baik" rasakan tidak terjadi goyangan karena keausan ulir utama"
-
&edudukan
nol=
apabila
mulut
ukur
dirapatkan
garis
referensi)indeks harus menunjuk nol" -
&eberfungsian beberapa bagian yang lain seperti gigi gelincir #ratc#et$ dan pengunci poros ukur.
-
&erataan dan kesejajaran muka ukur #permukaan sensor$= karena keausan" muka ukur dapat menjadi tidak rata dan tidak sejajar sehingga memungkinkan kesalahan ukur.
-
&ebenaran penunjukkan harga pengukuran= setiap harga yang ditunjukkan oleh mikrometer harus sesuai dengan ukuran standar yang benar #harga nominal dengan toleransi yang ditetapkan sesuai dengan standar$.
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
70
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
Berikut ini akan dibicarakan pemeriksaan kerataan)kesejajaran muka ukur dan kebenaran skala mikrometer.
2./.
Pemeriksaan erataan %uka Ukur Dengan prinsip optis maka pemeriksaan kerataan salah satu muka ukur dapat dilakukan. !lat bantu yang digunakan adalah kaca datar #optical lat$. &aca datar terbuat dari gelas atau Batu Sapp#ire yang satu permukaannya sangat rata dengan toleransi kerataan antara 5.8 sampai 5.5> um. #Masalah kaca datar akan disinggung lagi pada pembahasan pengukuran permukaan$. &aca datar tidak boleh digosok-gosokan pada muka ukur. %ebab akan merusakkan kerataan dari kaca datar. emeriksaan kerataan adalah dengan bantuan sinar monochromatis. Bila tidak ada sinar monochromatis dapat juga digunakan sinar lampu biasa. &aca datar diletakkan di atas muka ukur. Dengan bantuan sinar monochromatis dapat dilihat apakah muka ukur mikrometer masih rata atau tidak. Bila tidak nampak garis berwarna pada muka ukur setelah dilihat melalui kaca datar maka dapat disimpulkan bahwa muka ukur adalah rata" bila nampak garis-garis berwarna berarti muka ukur tidak rata. &etidak rataan ini dapat dibedakan menurut jumlah garis berwarna yang nampak menunjukkan adanya ketidak rataan sebesar 5.<8 m. Muka ukur mikrometer masih dianggap baik bila garis berwarna yang nampak paling banyak 8 garis #untuk mikrometer dengan kapasitas lebih dari 8>5 mm paling banyak @ garis$.
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
71
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
ambar 8.7<. emeriksaan kerataan muka ukur mikrometer dengan kaca datar #ptical lat$
2.2.
Pemeriksaan esejajaran e #ua %uka Ukur Muka ukur dari mikrometer tidak saja harus rata" tetapi juga harus sejajar bila dirapatkan antara muka ukur yang satu dengan mua ukur yang lain. emeriksaan kesejajaran muka ukur juga dapat dilakukan dengan menggunakan kaca datar" tetapi kaca datar yang mempunyai dua permukaan yang rata paralel. &aca datar seperti ini lebih dikenal dengan nama kaca paralel # optical parallel $. &etebalan dari kaca paralel ini bermacam-macam" misalnya 78 mm" 78.78 mm" 78.8> mm dan 78.< mm. 6ara menggunakannya adalah dengan menjepitkan kaca paralel di antara kedua muka ukur dari mikrometer. 6ara menjepitkannya adalah dengan memutar gigi gelincir # rac#et$ secara hati-hati. %eperti halnya pemeriksaan kerataan muka ukur" maka untuk
pemeriksaan
kesejajaran
juga
menggunakan
sinar
monochromatis" bisa juga sinar lampu. Dengan adanya sinar ini maka Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
72
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
dapat dilihat apakah ada garis berwarna pada kedua muka ukur mikrometer yang diperiksa. %udah barang tentu untuk memeriksanya kedua muka ukur harus betul-betul bersih dari kotoran agar pemeriksaannya seliti. Untuk
memeriksa
kesejajaran
muka
ukur
mikrometer
yang
mempunyai kapasitas lebih dari 8> mm dapat digunakan alat bantu lain yaitu blok ukur # gauge block$. Blok ukur ini diletakkan di tengahtengah antara kedua kaca paralel. Dengan mengamati jumlah garis berwarna yang nampak maka dapat ditentukan apakah kedua muka ukur mikrometer betul-betul sejajar atau tidak. emeriksaan sebaiknya dilakukan sampai > kali pada posisi yang berbeda yang masingmasing
posisi
dicatat
apa
yang
terjadi.
&emudian
hasil
pengamatannya dibandingkan dengan standar kesejajaran yang diijinkan.
ambar 8.7@ emeriksaan kesejajaran ke dua muka ukur dengan kaca paralel #optical parallel$
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
73
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
2.3.
Pemeriksaan keb enaran s kala uk ur mi kr!meter Dalam sistem pengukuran kita mempunyai ukuran standar yang biasa digunakan untuk membandingkan hasil pengukuran yang kita lakukan. ?asil pengukuran yang dilakukan dengan alat-alat ukur tertentu harus sesuai dengan ukuran standar diatas. !pabila hasil pengukuran tidak sesuai dengan besarnya harga ukuran standar maka kebenaran skala alat ukur yang kita gunakan adalah tidak tepat atau kurang baik. Demikian juga dengan kebenaran skala ukur mikrometer" harus diperiksa apakah harga yang ditunjukkan oleh skalanya sudah sesuai dengan harga ukuran standar. !lat ukur standar yang biasa digunakan untuk memeriksa kebenaran skala ukur mikrometer adalah blok ukur dengan kualitas kelas 7 atau kelas 8. pembahasan lebih lanjut mengenai blok ukur akan dijumpai pada pembahasan alat-alat ukur standar. %kala ukur mikrometer yang harus diperiksa adalah mulai dari ukuran sampai pada ukuran maksimum yaitu 8> mm. Blok ukur yang digunakan untuk memeriksa juga harus yang bertingkat biasanya tingkatan kenaikan ukurannya adalah 5.> mm. Bila sudah diperoleh kepastian
bahwa
posisi
nol
betul-betul
tepat
baru
dilakukan
pemeriksaan dengan mengukur blok ukur yang 5.> mm" dicatat harga yang ditunjukkan oleh skala mikrometer. &emudian diteruskan mengukur blok ukur dengan ukuran yang lebih tinggi sampai pada mengukur blok ukur yang maksimum. %etiap kali mengukur blok ukur harus dicatat harga yang ditunjukkan oleh skala mikrometer. Dengan demikian diperoleh harga-harga pengukuran blok ukur dengan mikrometer yang banyaknya tergantung dari jumlah blok ukur yang digunakan untuk pemeriksaan. Besarnya tingkat kesalahan yang mungkin terjadi adalah:
esala$an > pemba-aan mikr!meter ? ukuran bl!k ukur Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
74
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
&emudian
dilakukan
pengukuran
ulang
dengan
cara
seperti
diatas"hanya mulainya dari pengukuran blok ukur yan maksimum sampai pada pengukuran blok ukur yang terkecil sampai pada posisi nol semula. Dari kedua hasil pengukuran #pengukuran naik dan pengukuran turun$ diperoleh harga rata-ratanya. Dengan adanya harga rata-rata inilah maka dibuat grafik tingkat kesalahan kumulatif #cumulative error$. Dalam grafik tersebut" gambar 8.7>" dapat dilihat adanya kesalahan total # total error $ yaitu jarak titik tertinggi dan titik terendah.
ambar 8.7> rafik kesalahan kumulatif skala ukur mikrometer
Untuk menghindari dilakukan pemutaran silinder putar secara penuh maka dianjurkan untuk menggunakan blok ukur dengan tingkatan ukuran sebagai berikut : 8.>" >.7" ." 75.<" 78.H" 7>.5" 7.A" 85.8" 88.G" dan 8>.5 mm. Menurut standar Jepang J% B>58" harga-harga tabel kesalahan kumulatif yang diijinkan adalah sebagai berikut" lihat tabel 8.8
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
75
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
+abel 8.8. ?arga kesalahan kumulatif maksimum yang diijinkan menurut standar Jepang J% B>58.
2.4.
apasitas %ikr!meter 0mm
esala$an umulatip 0m
%ampai dengan > di atas > s)d 7> di atas 7> s)d 8> di atas 8> s)d <> di atas <> s)d @> di atas @> s)d >55 .
8 < @ > A
Cara %emba-a Skala Ukur %ikr!meter %istem pembacaan mikrometer ada yang menggunakan sistem nchi dan ada pula yang menggunakan sistem matrik. ang paling banyak digunakan dalam praktek sehari-hari adalah sistem metrik. &arena kedua sistem tersebut digunakan maka untuk mengenalkan cara pembacaannya kedua-duanya akan dibicarakan.
2.4.1.
Cara Pemba-aan Skala Ukur %ikr!meter #an In-$i ada skala tetap#sleeve$" jarak dari angka 7 sampai angka 8 adalah 5.7 inchi . !ntara angka7 dan angka 8 dibagi lagi dalam @ bagian yang sama. Berarti satu skalanya kecil berjarak 5.58> inchi. Ulir utama mempunyai gang sebanyak @5 gang per inchi . Bila ulir utama berputar satu putaran penuh maka poros ukur akan maju sejauh 7)@5 inchi #5.558>$. ada skala putar # t#imble$" dari garis nol ke garis nol lagi #berarti satu putaran penuh skala putar$ dibagi dalam 8> bagian.
&arena
satu
putaran
penuh
skala
putar
menyebabkan perpindahan 5.558> inchi maka satu skala #di1isi$ berjarak 7)8> R 5.558> inchi 5.557 inchi. Dengan dasar besarnya jarak satu skala pada tetap dan pada skala putar maka kita dapat menentukan ukuran benda ukur. Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
76
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
ambar 75 menunjukkan pembagian skala ukur mikrometer dalam inchi. %edangkan gambar 77 menunjukkan contoh pembacaan ukuran yang ditunjukkan oleh skala ukur mikrometer juga dalam inchi" ukuran yang ditunjukkan adalah 5.<>H inchi.
ambar 8.7A. embagian skala ukur mikrometer dalam inchi.
ambar 8.7. 6ontoh pembacaan mikrometer yang menunjukkan ukuran 5.<>H inchi.
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
77
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
Dari gambar 8.7 dapat dijelaskan sebagai berikut. Ujung dari skala putar # t#imble$ berada di sebelah kanan dari angka < pada skala tetap" berarti menunjukkan ukuran 5.< inchi. Di samping itu" ujung skala putar masih juga berada sejauh dua skala kecil #di1isi$ di sebelah kanan angka < skala tetap" berarti menunjukkan 8 R 5.58> 5.5> inchi. %ekarang dilihat garis skala pada skala putar" ternyata ada satu garis skala yang posisinya segaris dengan salah satu garis skala tetap yaitu garis angka H dari skala putar. ni berarti menunjukkan ukuran H R 5.557 5.55H inchi. Jadi" pembacaan keseluruhannya adalah 5.< F 5.5> F 5.55H inchi 5.<>H inchi.
!da pula mikrometer yang dilengkapi dengan skala vernier sehingga tingkat
memungkinkan
kecermatan
mikrometer
sampai
5.5557
tersebut inchi
atau
memiliki 5.557
milimeter. ambar 8.8< menunjukkan contoh pembacaan mikrometer yang dilengkapi dengan skala vernier dengan satuan dalam inchi. Dari gambar nampak bahwa ujung skala putar berada di sebelah kanan angka 8 tetapi belum sampai pada angka < dari skala tetap. ni berarti ukurannya 5.58 inchi. %kala putar garis angka 7A melampaui sedikit garis batas pada skala tetap tetapi garis ke 7 belum" berar ti ukurannya 7A R 5.557 inchi 5.7A inchi" lebih sedikit. &elebihan sedikit ini kita tentukan dengan melihat garis skala
vernier yang segaris dengan salah satu garis skala putar. +ernyata garis angka < yang segaris dengan salah satu garis skala putar. ni berarti menunjukkan ukuran 5.555< inchi #angka < berarti <)75 bagian dari skala vernier karena skala vernier dibagi Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
78
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
dalam 75 bagian yang sama$. Dengan demikian bila angka < segaris dengan salah satu garis dari skala putar maka hal ini menunjukkan <)75 R 5.557 inchi 5.555< inchi. Jadi" secara keseluruhan gambar tersebut menunjukkan ukuran : 5.8 F 5.57A F 5.555< inchi 5.87A< inchi.
ambar 8.7G. 6ontoh pembacaan skala ukur mikrometer dengan skala vernier dalam inchi.
2.4.". Cara Pemba-aan Skala Ukur %ikr !meter #alam %etrik ada dasarnya cara membacanya sama saja dengan cara membaca skala ukur mikrometer dalam inchi seperti yang telah dijelaskan di atas. Ulir utama mempunyai jarak gang #pitc#$ sebesar 5.> mm. Berarti" satu putaran Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
79
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
penuh poros ulir utama akan menggerakkan poros ukur dan skala putar # t#imble$ sejauh 5.> mm. ?al ini berarti juga satu skala tetap mempunyai jarak 5.> mm. Biasanya pada skala tetap dicantumkan angka-angka sebagai berikut 5" >" 75" 7>" 85" dan 8>. !ngka-angka ini menunjukkan jarak. Misalnya angka > berarti jaraknya > mm" angka 8> berarti jaraknya 8> mm. !ntara 5 N > dibagi dalam 75 bagian yang sama yang berarti satu bagian skala kecil #di1isi$ jaraknya 7)75 R > mm 5.> mm. ada skala putar" dari garis nol melingkar
5 bagian yang sama. Dengan demikian satu skala kecil #di1isi$ pada skala putar 7)>5 R 5.> mm 5.57 mm. &arena satu putaran penuh skala putar berarti juga memutar dari nol ke nol #>5 bagian 5.> mm$. Dengan dasar ini maka kita dapat membaca skala ukur yang ditunjukkan oleh skala ukur mikrometer dalam metrik. ambar 8.8@ menunjukkan contoh pembacaan skala ukur mikrometer dalam sistem metrik. Dari gambar tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. Ujung dari skala putar ternyata berada di sebelah kanan baris kedua bagian atas di sebelah angka 75. ni menunjukkan ukuran 78 R 7 mm 78 mm. !tau 8@ R 5.> mm 78 mm" bila dilihat garis atas dan garis bawah dari garis batasnya. &emudian kita lihat pada garis skala putar untuk menentukan garis skala yang segaris dengan gari batas skala tetap. +ernyata baris ke <8 dari skala putar berada
segaris
dengan
garis
batas
yang
berarti
menunjukkan ukuran sebesar <8 R 5.57 mm 5.<8 mm.
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
80
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
Jadi" secara keseluruhan ukuran yang ditunjukkan oleh gambar tersebut adalah 78 F 5.<8 mm 78.<8 mm.
ambar 8.7H 6ontoh pembacaan skala mikrometer dalam metrik.
2.5.
Beberapa jenis %ikr!meter %ebagaimana halnya dengan mistar ingsut" mikrometer juga dibuat dalam berbagai bentuk yang masing-masing mempunyai kegunaan tertentu. Beberapa jenis mikrometer akan dijelaskan secara singkat sebagai berikut :
a. %ikr!meter L uar 0 #utside !ictro"eter &apasitas ukur mikrometer yang paling kecil adalah 8> mm. Untuk mengukur dimensi luar yang lebih besar dari 8> mm dapat digunakan mikrometer luar yang mempunyai kapasitas ukur dari 8> s.d. >5 mm" dari >5 s.d. > mm" dan seterusnya sampai dengan 7555 mm dengan kenaikan tingkatan ukuran sebesar 8> mm. embatasan kenaikan tingkat sebesar 8> mm ini dimaksudkan untuk menjaga ketelitian mikrometer. Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
81
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
Untuk kapasitas ukur yang besar" rangka mikrometer dibuat dengan sangat kuat #kaku$ guna menghindari lenturan akibat adanya tekanan pengukuran maupun karena beratnya sendiri. 2enturan akibat beratnya sendiri #berat rangka$ tidak banyak berpengaruh pada hasil pengukuran bagi mikrometer dengan kapasitas lebih besar daripada <55 mm. %ementara itu" untuk mikrometer dengan kapasitas lebih besar daripada <55 mm" posisi pengukuran menjadi sangat kritis. %edapat mungkin posisi pengukuran dipilih 1ertikal dengan ditumpu pada rangka di sebelah landasan tetapnya. !pabila hal ini tidak memungkinkan" sebelum pengukuran dilakukan kedudukan minimum #kedudukan nol$ diatur ulang dengan bantuan batang ukur atau kaliber penyetel yang tersedia. enyetelan
kedudukan
nol
ini
dilaksanakan
dengan
memegang mikrometer dengan posisi tertentu sesuai dengan posisi pengukuran sebagaimana yang akan dilakukan #mendatar" miring" terlentang atau telungkup$.
ambar 8.85 emakaian Mikrometer kapasitas besar #V <55 mm$
b. %ikr!meter luar #engan lan#asan tetap ,ang #apat #iganti 0#utside "icro"eter $ith %nterchangeable anvil . %uatu jenis mikrometer dibuat dengan rangka yang besar dan mempunyai kapasitas ukur yang relatif besar yaitu 5-755 mm" 5-7>5 mm" 755-855 mm dan seterusnhya sampai Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
82
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
kapasitas H55-7555 mm dengan kenaikan tingkat sebesar 755 atau 7>5 mm. untuk semua kapasitas ukur tersebut jarak gerak poros ukurnya tetap sebesar 8> mm. Dalamhal ini landasan
tetapnya
yang
diganti"
sehingga
didapat
mikrometer luar dengan kapasitas ukur yang ber1ariasa. Misalnya suatu mikrometer luar dengan kapasitas 5-755 mm mempunyai
@
buah
landasan
tetap
dengan
tingkatanperubahan panjang sebesar 8> mm" maka daerah pengukuran dapat diubah menjadi : 5-8> mm= 8>->5 mm= >5> mm dan >-755 mm. %etiap penggantian landasan tetap harus disertai dengan penyetelan kembali kedudukan nol #skala mikrometer dimulai dengan angka nol$ dengan bantuan kaliber penyetel yang sesuai. leh sebab itu besarnya pembacaan setiap hasil pengukuran harus dijumlahkan dengan jarak ukur minimum yang sesuai #panjang kaliber penyetel$.
ambar 8.87 Mikrometer luar dengan landasan tetap yang dapat diganti.
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
83
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
ambar 8.88 enyetelan nol #0ero setting$ dan pemakaian mikrometer indikator sebagai alat ukur pembanding. %ebagai alat ukur langsung mikrometer ini digunakan serupa dengan mikrometer luar namun pembacaan skalanya dilakukan setelah jarum penunjuk menunjuk *nol, #tak memerlukan gigi gelincir)ratc#et$.
-. %ikr!meter in#ikat!r 0In#i-ating %i-r!meter Mikrometer indikator adalah gabungan antara mikrometer dengan jam ukur. %ebagian rangka mikrometer dipakai sebagai temapat mekanisme penggerak jarum jam ukur" dalam hal ini landasan tetap ikrometer dapat bergerak dan berfungsi pula sebagai sensor jam ukur. Jarak gerakan landasan tetap #sensor jam ukur$ sangat kecil" dengan Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
84
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
demikian daerah ukur jam ukur terbatas # ± 5"58 mm$ namun mempunyai kecermatan pembacaan yang tinggi #5"557 mm$. Mikrometer indikator selain berfungsi sebagai mikrometer luar juga dapat dipakai sebagai kaliber. %aat dipakai sebagai mikrometer luar" pembacaan ukuran pada skala mikrometer dilakukan setelah jarum pada indikator menunjuk angka nol. Dengan demikian" meskipun mikrometer ini tidak dilengkapi dengan gigi gelincir" tekanan pengukuran dapat dijaga secukupnya dan selalu tetap. ada jam ukur terdapat dua penanda yang dapat digeser saat mengatur penanda batas atas dan batas bawah suatu toleransi objek ukur dengan ukuran dasar tertentu. !pabila mulut ukur telah disetel untuk suatu ukuran dasar" #dengan bantuan blok ukur$" dengan cepat dan mudah benda ukur dalam
jumlah
yang
banyak
dapat
diperiksa
ukuran
#sebenarnya$ apakah berada di dalam atau di luar batasbatas toleransinya. engukuran dilakukan dengan menekan tombol penekan yang akan memundurkan landasan tetap sehingga benda ukur dapat masuk pada mulut ukur #dalam hal ini kedudukan silinder putar harus dalam keadaan terkunci setelah ukuran dasar ditetapkan$. Jika tombol dilepaskan" sensor #landasan tetap$ akan menekan benda ukur #karena adanya pegas$ dan jarum penunjuk akan bergerak dan berhenti pada daerah di antara ke dua penanda. !pabila jarum penunjuk ternyata berhenti di luar daerah ke dua penanda. !pabila jarum penunjuk ternyata berhenti di luar daerah tersebut berarti objek ukur yang bersangkutan mempunyai dimensi yang tak sesuai dengan acuan #diluar daerah toleransi$. &apasitas
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
85
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
ukur mikrometer jenis ini bermacam-macam mulai dari 5-8> mm sampai dengan >-755 mm. #. %ikr!meter Batas 0Limit %i-r!meter Dua buah mikrometer yang disatukan sebagaimana yang ditunjukkan gambar 8.8<
dapat digunakan sebagai kaliber
batas bagi benda ukur dengan suatu ukuran dasar dan daerah toleransi yang tertentu. Mulut ukur mikrometer yang di atas diatur dan dimatikan sehingga sesuai dengan ukuran maksimum sementara mulut ukur kimrometer yang di bawah disesuaikan dengan ukuran minimum. engaturan jarak ke dua mukut ukur tersebut dilakukan dengan bantuan alat ukur standar #blok ukur$. Benda yang baik harus masuk pada mulut ukur di atas #$ dan tidak masuk pada mulut ukur di bawah #'+ $. Jadi" mikrometer ini berfungsi sebagai kaliber rahang.
ambar 8.8< Mikrometer Batas
2.6.
Beberapa C!nt!$ Penggunaan %ikr!meter Beberapa jenis mikrometer yang lain ditunjukkan sebagaimana gambar 8.8@ secara berturut-turut dengan disertai keteraragan singkat mengenai pemakaiannya
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
86
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
.
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
87
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
ambar 8.8@ Beberapa jenis Mikrometer
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
88
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
ambar 8.8@ #lanjutan$.Beberapa jenis Mikrometer
ambar 8.8@ #lanjutan$ Beberapa jenis Mikrometer Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
89
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
90
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
ambar 8.8@ #lanjutan$ Beberapa jenis Mikrometer
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
91
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
ambar 8.8@ #lanjutan$ Beberapa jenis Mikrometer
ambar 8.8@ #lanjutan$ Beberapa jenis Mikrometer Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
92
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
/. Lati$an 7$ %ebutkan yang termasuk alat ukur linier langsung I 8$ %ebutkan macam-macam mistar ukur I <$ %ebutkan fungsi mistar geser I @$ Uraikan bagian-bagian mistar geser P >$ %ebutkan fungsi masing-masing mikrometer I
2. )angkuman • %ebagian besar pengukuran geometris benda ukur dalam
metrologi industri adalah menyangkut pengukuran linier atau pengukuran panjang #jarak$" diameter poros" tebal gigi" lebar" kedalaman" perhitungan sudut dengan metoda sinus atau tangen" kesemuanya itu merupakan contoh dari dimensi panjang #linier$ dari benda ukur yang memang mempunyai 1ariasi bentuk panjang yang bermacam-macam • Jenis alat ukur linier langsung dapat dibagi menjadi tiga
golongan yaitu : 7. Mistar ukur dengan berbagai macam bentuk 8. Mistar ingsut #jangka sorong$ dengan berbagai bentuk <. Mikrometer dengan berbagai bentuk • Mistar ukur merupakan alat ukur linier yang paling sederhana
dan banyak dikenal orang" jenisnya terdiri dari meteran lipat" meteran gulung dan mistar ukur berkait # #ook rule$ • Mistar ingsut" alat ukur ini banyak terdapat di bengkel-bengkel
kerja" yang dalam praktik sehari-hari mempunyai banyak sebutan misalnya jangka sorong" mistar geser" sc#uimaat atau vernier • !da 8 jenis utama mistar ingsut nonius sebagaimana yang
ditunjukkan
pada
gambar
berikut
.Jenis
pertama
hanya
digunakan untuk mengukur dimensi luar dan dimensi dalam"
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
93
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
sedangkan jenis kedua selain untuk mengukur dimensi luar dan dalam dapat juga digunakan untuk mengukur kedalaman celah • %alah satu alat ukur yang prinsip pembacaannya sama dengan
mistar ingsut tapi penggunaannya hanya untuk mengukur ketinggian adalah mistar ukur ketinggian # vernier #eig#t gauge$. • !lat ukur linier langsung yang juga termasuk alat ukur presisi
adalah mikrometer. Bagian yang sangat penting dari mikrometer adalah ulir utama. • %ecara
umum mikrometer terbagi dalam tiga tipe yaitu
mikrometer luar" mikrometer dalam dan mikrometer kedalaman.
3. E:aluasi %ateri P!k!k " 7 Jelaskan bagaimana cara menggunakan salah satu mistar ukur P 8 Jelaskan cara menggunakan mistar geser P < %ebutkan fungsi masing-masing mikrometer I @ Jelaskan cara menggunakan mikrometer kedalaman P > Uraikan cara memelihara alat-alat ukur P
4. Umpan Balik #an Tin#ak Lanjut %etelah menyelesaikan modul ini dan mengerjakan semua tugas serta e1aluasi maka berdasarkan kriteria penilaian" peserta diklat dinyatakan lulus)tidak lulus. !pabila dinyatakan lulus maka dapat melanjutkan ke modul berikutnya" sesuai dengan alur peta kedudukan modul" sedangkan apabila dinyatakan tidak lulus maka peserta diklat harus mengulang modul ini dan tidak diperkenankan mengambil modul selanjutnya.
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
94
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
PEN'UU)AN SUDUT
A.
%ATE)P I **/ 1.
PengukuranSu#ut
".
In#ikat!reber$asilan %etelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini" peserta diklat mampu : a. menyebutkan bermacam-macam alat ukur sudut" baik alat ukur sudut langsung maupun alat ukur sudut tak langsung= b. menggunakan
bermacam-macam
alat
ukur
sudut
untuk
memeriksa sudut-sudut benda ukur dengan cara yang tepat dan benar= c. membaca skala alat-alat ukur sudut langsung dengan benar.
Uraian #an C!nt!$ Dalam pengukuran sudut juga ada alat-alat ukur sudut yang bisa langsung dibaca hasil pengukurannya" ada juga yang harus menggunakan alat-alat bantu lain dalam arti tidak bisa langsung dibaca hasil pengukurannya. leh karena itu" dalam pembahasan pengukuran sudut akan dibicarakan pengukuran sudut langsung dan tak langsung beserta alat dan cara menggunakannya. Dalam pembahasan ini kita akan membahas alat ukur sudut langsung saja.
A. Alat Ukur Su#ut Langsung #an Cara %enggunakann,a. Beberapa alat ukur yang bisa digunakan untuk mengukur sudut secara langsung adalah busur baja # pretractor$" busur bilah # universal bevel
protractor$ dan proyektor bentuk # proile pro)ector$. Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
95
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
1.
Busur Baja 0 Protractor Busur baja merupakan alat ukur sudut yang hasil pengukurannya dapat langsung dibaca pada skala ukurnya. !lat ini dibuat dari pelat baja dan dibentuk setengah lingkaran dan diberi batang pemegang serta pengunci. ada pelat setengah lingkaran itulah dicantumkan skala ukuran sudutnya. Untuk memudahkan" pelat berbentuk lingkaran yang berskala ini kita sebut dengan piringan skala utama. !ntara
piringan
skala
utama
dengan
batang
penegang
dihubungkan dengan pengunci yang mempunyai fungsi untuk mematikan gerakan dari piringan skala utama waktu mengukur. Busur baja ini hanya mempunyai ketelitian sampai 7. iringan skala setengah lingkaran diberi skala sudut dari 5 sampai 7G5 secara bolak balik. %atu skala kecil besarnya sama dengan 7. Busur baja ini cocok digunakan untuk mengukur sudut-sudut benda ukur terutama yang terbuat dari pelat. Di samping itu untuk pengukuran yang cepat alat ini tepat juga untuk mengukur sudutsudut alat potong cutting tool misalnya sudut dari mata bor drill atau muka pahat bubut. Untuk mengukur sudut-sudut yang kecil atau terpancung" maka dalam menggunakan busur baja ini dapat dibantu dengan penyiku. ambar-gambar berikut ini menunjukkan gambar dari busur baja dan contoh-contoh penggunaannya.
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
96
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
ambar <.7 Busur baja protractor.
ambar <.8. Mengukur sudut benda ukur.
".
Busur Bila$ 0 &niversal 'evel Protractor !lat ukur sudut ini penggunaanya lebih luas dari pada busur baja. ambar <.< menunjukkan sebuah busur bilah. Dari gambar tersebut nampak bahwa bagian-bagian dari busur bilah adalah piringan skala utama" skala nonius #1ernier$" bilah utama" badan)landasan" kunci nonius dan kunci bilah. %kala utama mempunyai tingkat kecermatan hanya 7 derajat. Dengan bantuan skala nonius maka busur bilah ini mempunyai ketelitian sampai > menit. &unci nonius digunakan untuk menyetel skala nonius dan kunci bilah digunakan untuk mengunci bilah utama dengan piringan skala utama. Dengan adanya bilah utama dan landasan maka busur bilah ini dapat digunakan untuk mengukur sudut benda ukur dengan berbagai macam posisi. Untuk hal-hal tertentu biasanya dilengkapi pula dengan bilah pembantu. Bilah utama dan bilah pembantu bisa digeser-geserkan posisinya sehingga proses pengukuran sudut dapat dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip pengukuran yang betul.
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
97
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
ambar <.< Busur bilah # universal bevel protractor$
".1. Cara %emba-a Skala Ukur Busur Bila$ rinsip pembacaannya sebetulnya tidak jauh berbeda dengan prinsip pembacaan mistar ingsut" hanya skala utama satuannya dalam derajat sedangkan skala nonius dalam menit. ang harus diperhatikan adalah pembacaan skala nonius harus searah dengan arah pembacaan skala utama. Jadi" harus dilihat ke mana arah bergesernya garis skala nol dari nonius terhadap garis skala utama. %ebagai contoh lihat ambar <.@ di bawah ini. ambar tersebut menunjukkan ukuran sudut sebesar >5 >>T #lima puluh derajat lima puluh lima menit$. aris nol skala nonius berada di antara >5 dan A5 dari skala utama" tepatnya antara garis ke >5 dan >7. ni berarti penunjukkan skala utama sekitar >5 derajat lebih. &elebihan ini dapat kita baca besarnya dengan melihat garis skala nonius yang segaris dengan salah satu garis skala Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
98
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
utama. +ernyata yang segaris adalah garis angka >> dari skala nonius. ni berarti kelebihan ukuran tersebut adalah >> menit #77 garis di sebelah kiri garis nol: 77 R > menit >> menit$. Jadi" keseluruhan pembacaannya adalah >5 derajat ditambah >> menit >A derajat >> menit #>5 >>T$.
ambar <.@ embacaan skala busur bilah.
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
99
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
ambar <.> emakaian busur bilah nonius
/.
Pr!,ekt!r Bentuk 0 Profile Pro(ector royektor bentuk merupakan alat ukur yang prinsip kerjanya menggunakan sistem optis dan mekanis. %istem optis digunakan untuk memperbesar bayangan dari benda ukur. %edang sistem
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
100
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
mekanis
digunakan
pada
sistem
pengubah
mikrometernya.
Bayangan benda ukur bisa dilihat pada layar dan hasil pengukuran #besarnya dimensi benda ukur$ bisa dilihat pada skala mikrometer atau skala sudut. Dengan demikian" proyektor bentuk ini bisa digunakan untuk mengukur bentuk mengukur panjang dan mengukur sudut. &arena komponen-komponen utamanya banyak menggunakan lensa maka benda-benda yang diukur dengan proyektor bentuk harus mempunyai dimensi ukuran yang relatif kecil. ?al ini perlu guna menghindari rusaknya permukaan lensa tempat meletakkan benda ukur. Bagan dari proyektor bentuk dapat dilihat pada ambar 7G Dari gambar tersebut dapat dijelaskan disini beberapa komponen penting dari proyektor bentuk antara lain yaitu lampu" lensa kondensor" filter penyerap panas" filter berwarna" kaca alas" lensa proyeksi" cermin datar dan layar. 6ara kerja ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut: Benda ukur diletakkan di atas kaca alat" bila perlu digunakan penjepit benda ukur. 2ampu dinyalakan untuk mendapatkan sinar yang sinarnya diarahkan ke benda ukur. Dengan adanya lensa proyeksi dan kaca)cermin datar maka sinar dibiaskan menuju layar. Dengan adanya sinar ini maka bayanga dari benda ukur akan dapat dilihat pada layar. Bayangan tersebut akan kelihatan dengan dimensi ukuran yang lebih besar dari pada dimensi sesungguhnya. ?al ini terjadi karena proyektor bentuk ini dilengkapi dengan lensa pembesar. ?asil pengukuran dapat dilihat pada skala mikrometer ataupun skala sudut. %istem skala sudutnya sama dengan sistem skala sudut dari busur bila yang mempunyai skala utama dan skala nonius. Untuk pengukuran sudut" tingkat kecermatan yang bisa diperoleh dengan proyektor bentuk adalah A menit #AT$. Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
101
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
ambar <.A Bagan dari proyektor bentuk
Untuk pengukuran benda ukur yang bersudut dapat dilakukan dengan dua cara yaitu: dengan menggunakan layar yang berskala dan dengan memuta r meja di mana skala sudut berada . Bila yang digunakan layar berskala maka yang dibaca hasi pengukurannya adalah skala yang ada pada layar. %ebaliknya bila yang digunakan untuk mengukur sudut adalah dengan memutar meja # rotary table$ maka hasil pengukurannya dapat dibaca pada skala sudut yang diletakkan di atas meja putar tersebut.
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
102
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
ambar <. Berbagai pengukuran dengan memakai projektor profil
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
103
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
2. )angkuman •
Beberapa alat ukur yang bisa digunakan untuk mengukur sudut secara langsung adalah busur baja # protractor$" busur bilah #universal pro)ector$.
•
Busur
baja
bevel protractor$ dan proyektor bentuk # proile merupakan
alat
ukur
sudut
yang
hasil
pengukurannya dapat langsung dibaca pada skala ukurnya •
Busur Bilah # universal bevel protractor $ merupakan !lat ukur sudut yang penggunaanya lebih luas dari pada busur baja" bagian-bagian dari busur bilah adalah piringan skala utama" skala nonius # vernier$" bilah utama" badan)landasan" kunci nonius dan kunci bilah.
•
royektor bentuk merupakan alat ukur yang prinsip kerjanya menggunakan sistem optis dan mekanis
3. E:aluasi %a teri P!k!k / 7$ %ebutkan bagian-bagian utama dari busur bilah # universal
bevel protractor$ I 8$ Berapakah besarnya ketelitian dari alat ukur sudut busur bilahI <$ Berapakah besarnya tingkat ketelitian yang bis a dicapai oleh alat ukur sudut proyektor bentuk # proile pro)ector$I @$ %ebutkan cara pengukuran sudut yang bisa di lakukan dengan proyektor bentuk I
4. Umpan Balik #an Tin#ak Lanjut %etelah menyelesaikan modul ini dan mengerjakan semua tugas serta e1aluasi maka berdasarkan kriteria penilaian" peserta diklat dinyatakan lulus)tidak lulus. !pabila dinyatakan lulus maka dapat melanjutkan ke modul berikutnya" sesuai dengan alur peta Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
104
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
kedudukan modul" sedangkan apabila dinyatakan tidak lulus maka peserta diklat harus mengulang modul ini dan tidak diperkenankan mengambil modul selanjutnya.
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
105
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
BAB III PENUTUP A. esimpulan engukuran dalam arti yang luas adalah : membandingkan suatu besaran dengan besaran standar. Besaran standar tersebut harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : •
Dapat didefinisikan secara phisik
•
Jelas dan tidak berubah dengan waktu
•
Dapat digunakan sebagai pembanding" di mana saja di dunia ini.
Dari segi pemakaiannya" jenis-jenis alat ukur dapat dibedakan menjadi: • alat ukur linier langsung • alat ukur linier tak langsung • alat ukur sudut • alat ukur kedataran • alat ukur ulir • alat ukur roda gigi • alat ukur kekerasan permukaan
Dalam
pekerjaan
pemesinan
pekerjaan
mengukur
merupakan
kompetensi yang sangat penting dikuasai oleh seorang mekanik. Untuk keperluan tersebut diperlukan alat ukur. ekerjaan pengukuran memerlukan alat ukur yang baik. !lat ukur yang baik setidak-tidaknya mengandung informasi besaran-besaran yang diukur yang sesuai dengan kondisi senyatanya.
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
106
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
ada
prinsipnya
memilih
alat
ukur
merupakan
upaya
untuk
mendapatkan alat ukur yang sesuai dengan kebutuhan dari jenis pekerjaan yang akan kita kerjakan. embacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat. Untuk itu kompetensi penggunaan alat ukur menjadi sesuatu hal yang sangat penting untuk diperhatikan dalam pekerjaan pemesinan.
B. Implikasi !pabila peserta diklat mengerjakan soal-soal latihan dalam bahan ajar nilainya kurang 5W" peserta diklat harus mendalami kembali materi bahan ajar ini. ndikator
hasil
pembelajaran
peserta
diklat"
adalah
dapat
mengembangkan belajar secara optimal.
C. Tin#ak lanjut eserta diklat mampu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang pengukuran dalam pekerjaan pemesinan.
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
107
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
UNCI (A@ABAN E:aluasi %ateri 1 7. %ebutkan syarat-syarat suatu besaran standar I 8. Uraikanlah jenis dan cara pengukuran <. %ebutkan sifat-sifat alat ukur I @. Uraikanlah bagian-bagian dan konstruksi umum alat ukur P >. %ebutkan jenis-jenis pengukuran ditinjau dari segi pemakaiannyaI (aab & 7. %yarat-syarat suatu besaran standar a. Dapat didefinisikan secara phisik b. Jelas dan tidak berubah dengan waktu c. Dapat digunakan sebagai pembanding" dimana saja di dunia ini
8. Jenis engukuran dapat dibedakan sebagai berikut : a. 2inear b. %udut atau kemiringan c. &edataran d. rofil e. Ulir f. 3oda gigi g. enyetelan posisi h. &ekasaran permukaan Dari bermacam-macam jenis pengukuran tersebut di atas hanya pengukuran linear yang paling banyak dipakai. Macam-macam masalah pengukuran dapat dipecahkan dengan menggunakan pengukuran linear" misalnya pengukuran dimensi dengan toleransinya dan juga penentuan Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
108
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
kesalahan bentuk. Untuk melaksanakan jenis-jenis pengukuran ini maka dibuat
bermacam-macam
alat
ukur
masing-masing
dengan
cara
pemakaian yang tertentu.
Cara Pengukuran a#ala$ sebagai berikut & a.
pengukuran langsung
b.
pengukuran tak langsung
c.
pengukuran dengan kaliber batas dan
d.
pengukuran dengan cara membandingkan dengan bentuk standar.
a. Pengukuran Langsung !dalah pengukuran dengan menggunakan alat ukur yang mana hasil pengukuran dapat langsung dibaca pada skala yang telah dikalibrasi yang terdapat pada alat ukur tersebut #alat ukur langsung$. 6ontohnya adalah mengukur panjang dengan micrometer
b. Pengukuran Tak Langsung !dalah pengukuran yang dilaksanakan dengan memakai alat-alat ukur dari jenis pembanding" standar dan pembantu. erbedaan harga yang ditunjukkan oleh skala alat ukur pembanding sewaktu mengukur obyek ukur dan ukuran standar #pada alat ukur standar$ dapat digunakan untuk menentukan dimensi dari obyek ukur.
-. Pengukuran De ngan aliber B atas !dalah pengukuran yang tidak menentukan ukuran suatu dimensi dengan pasti" melainkan hanya menunjukkan apakah dimensi tersebbut terletak di dalam atau di luar daerah toleransi ukuran. 6ara pengukuran seperti ini dimaksudkan untuk mempercepat pemeriksaan atas produk yang dibuat dalam jumlah besar" dan alat ukur yang digunakan adalah dari jenis kaliber #go X not go gauges$ Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
109
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
#. Pengukuran #engan bentuk stan#ar Bentuk suatu produk dapat dibandingkan dengan suatu bentuk standar pada layar dari alat ukur proyeksi. ada prinsipnya pengukuran seperti ini tidaklah menentukan dimensi ataupun toleransi suatu benda ukur secara langsung
<. %ifat-sifat alat ukur a. &epekaan b. &emudahan Baca # -eadability$ c. ?isterisis d. &epasifan # Passivity$ atau kelambatan 3eaksi e. ergeseran # S#iting, Drit$ f. &estabilan 'ol # .ero Stability$ g. engambangan #/loating$
@. Bagian-bagian konstruksi alat ukur !da < komponen utama yang membentuk suatu alat ukur yaitu sensor" pengubah dan penunjuk) pencatat. a. Sens!r %ensor adalah *peraba, dari alat ukur" yaitu yang menghubungkan alat ukur dengan benda ukur. Ujung-ujung kontak dari micrometer" kedua lengan dari mistar ingsut #1ernier caliper$" jarum dari alat ukur kekasaran permukaan adalah merupakan contoh dari sensor mekanis. %istem lensa #obyektif$ adalah merupakan sensor dari alat ukur optis. %uatu poros dengan lubang-lubang kecil melalui mana udara tekan mengalir keluar adalah suatu contoh dari sensor pneumatis.
b. Penguba$ Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
110
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
engubah adalah bagian yang terpenting dari alat ukur" melalui mana isyarat dari sensor diteruskan" diubah atau diolah terlebih dahulu sebelum diteruskan ke bagian lain dari alat ukur #bagian penunjuk$. ada bagian inilah diterapkan bermacam-macam prinsip kerja" mulai dari prinsip kinematis" optis" elektris" pneumatis sampai pada sistem gabungan" yang kesemuanya ini pada dasarnya adalah bertujuan untuk memperbesar dan memperjelas perbedaan yang kecil dari geomatri suatu obyek ukur.
-. Penunjuk8 pen-atat enunjuk atau pencatat adalah bagian dari alat ukur melalui mana harga dari hasil suatu pengukuran ditunjukkan atau dicatat. ?ampir semua alat ukur" kecuali beberapa alat ukur standar dan alat ukur batas" mempunyai bagian penunjuk yang dapat kita katagorikan menjadi 8 macam" yaitu : 7$ enunjuk berskala 8$ enunjuk berangka #digital$
>. Jenis pengukuran ditinjau dari segi pemakaiannya : a. !lat ukur langsung" yang mempunyai skala ukur yang telah dikalibrasi. ?asil pengukuran dapat langsung dibaca pada skala tersebut. b. !lat ukur pembanding" yang mempunyai skala ukur yang telah dikalibrasi. &arena daerah skala ukurnya terbatas" alat ini hanya digunakan sebagai pembacaan besarnya selisih suatu dimensi terhadap ukuran standar. c. !lat ukur standar" yang mampu memberikan atau menunjukan suatu harga ukuran tertentu. Digunakan bersama-sama dengan alat ukur pembanding untuk menentukan dimensi suatu obyek ukur.
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
111
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
d. !lat ukur batas #kal iber$" yang mampu menunjukkan apakah suatu dimensi terletak di dalam atau diluar daerah toleransi ukuran" e. !lat ukur bantu" bukan merupakan alat ukur dalam arti yang sesungguhnya akan tetapi peranannya adalah penting sekali dalam melaksanakan suatu pengukuran.
E:aluasi %ateri P!k!k " 7. Jelaskan bagaimana cara menggunakan salah satu mistar ukur P 8. Jelaskan cara menggunakan mistar geser P <. %ebutkan fungsi masing-masing micrometer I @. %ebutkan fungsi micrometer kedalaman P >. Uraikan cara memelihara alat-alat ukur P (aab & 7. 6ara menggunakan salah satu mistar ukur : 6ara
menggunakan
mistar
ukur
bertujuan
menghindari
penyimpangan-penyimpangan dalam pengukuran. +entunya letak dari mistar ukur harus betul-betul sejajar dengan arah memanjang atau tegak lurus dengan arah melintang dari benda yanga akan diukur. &adang-kadang untuk keperluan tertentu diperlukan jangka bengkok atau jangka kaki" misalnya untuk pengukuran kasar dari diameter luar atau diameter dalam suatu poros dan lubang. 8. 6ara menggunakan mistar geser !da beberapa hal yang harus diperhatikan" yaitu : a. erakan rahang ukur gerak #jalan$ harus dapat meluncur kelincinan #gesekan$ tertentu sesuai denga standar yang dii0inkan dan jalannya rahang ukur harus tidak bergoyang. b. %ebaiknya jangan mengukur benda ukur dengan hanya bagian ujung dari kedua rahang ukur tetapi sedapat mungkin harus masuk agak kedalam.
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
112
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
c. ?arus dipastikan bahwa posisi nol dari skala ukur dan kesejajaran muka rahang ukur betul-betul tepat. d. /aktu melakukan penekanan kedua rahang ukur pada benda ukur harus diperhatikan gaya penekannya. +erlalu kuat menekan kedua rahang
ukur
akan
menyebabkan
kebengkokan
atau
ketidaksejajaran rahang ukur. Disamping itu" bila benda ukur mudah berubah bentuk maka terlalu kuat menekan rahang ukur dapat menimbulkan penyimpangan hasil pengukuran. e. %ebaiknya jangan membaca skala ukur pada wak tu mistar ing sut masih berada pada benda ukur. &unci dulu peluncurnya lalu dilepas dari benda ukur kemudian baru dibaca skala ukurnya dengan posisi pembacaan yang betul. f.
Jangan lupa" setelah mistar ingsut tidak digunakan lagi dan akan disimpan ditempatnya" kebersihan mistar ingsut harus dijaga dengan cara membersihkannya memakai alat-alat pembersih yang telah disediakan misalnya kertas tissue" 1aselin" dan sebagainya.
g. 6ara membacanya : h. Untuk mistar ingsut dengan sistem metrik skala verniernya ada yang mempunyai ketelitian sampai 5.58 #skala vernier dibagi dalam >5 bagian$ dan ada yang tingkat ketelitiannya sampai 5.5> milimeter. +iap angka pada skala utama menunjukkan besarnya jarak dalam centimeter. Misalnya angka 7 berarti 7 centimeter 75 milimeter. Jarak antara dua angka berarti 75 milimeter. Jarak ini dibagi dalam 75 bagian yang sama" berarti satu skala kecil #di1isi$ pada skala utama menunjukkan jarak 7 milimeter.
<. (ungsi Masing-masing mikrometer a. Mikrometer luar digunakan untuk mengukur jarak luar atau diameter luar.
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
113
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
b. Mikrometer dalam digunakan untuk mengukur jarak dalam atau diameter dalam. c. Mikrometer kedalaman digunakan untuk mengukur kedalaman suatu lubang atau alur.
@. (ungsi mikrometer kedalaman # Inside Mikrometer$ : Mengukur diameter dalam. &apasitas ukur dapat diubah dengan mengganti batang ukur= 8>->5 mm" >5-855 mm" >55 mm dan 8557555 mm. Batang pemegang
berfungsi untuk mempermudah
pengukuran diameter yang dalam letaknya.
>. 6ara memelihara alat ukur : 6ara
memelihara
alat
ukur"
kita
ambil
contoh
pemeliharaan
Mikrometer : emeliharaan mikrometer harus diperhatikan betul-betul. Bila terjadi kerusakan kecil saja pada mikrometer maka tingkat kecermatannya pun menjadi berkurang. leh karena itu" cara menggunakan dan memelihara mikrometer ini harus dilakukan dengan baik. %etelah dipakai harus dilap yang bersih dengan kain pembersih yang disediakan dan harus diberi 1aselin bila disimpan ditempatnya. %alah satu cara untuk mengecek tingkat kecermatannya adalah dengan cara kalibrasi. &alibrasi alat-alat ukur dalam jangka waktu tertentu setelah digunakan perlu dilakukan untuk mengkalibrasi mikrometer adalah sebagai berikut : 7. Mengecek apakah gerakan silinder putar atau poros ukur betulbetul stabil dalam arti tidak ada goyangan. 8. Mengecek apakah kedudukan posisi nol dari skala ukur sudah tepat. <. Mengecek apakah kedua muka ukur #sensor$ mempu nyai kerataan dan kesejajaran bila dirapatkan. Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
114
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
@. Mengecek apakah harga-harga yang ditunjukkan oleh skala ukurnya betul-betul menunjukkan harga yang benar menurut standar yang berlaku. >. Mengecek apakah fungsi dari rachet dan pengunci poros ukur dapat berfungsi dengan baik. Bila hal-hal di atas dapat dilakukan dengan baik maka alat ukur mikrometer keawetannya dapat dijamin dan tingkat kecermatannya pun bisa dipelihara. !da dua hal yang sangat penting untuk diperhatikan
dalam
pengecekan
mikrometer
tersebut
yaitu
pemeriksaan kerataan dan kesejajaran muka ukur serta kebenaran skala ukurnya.
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
115
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
EALUASI %ATE)I P** / 7. %ebutkan bagian-bagian utama dari busur bilah # universal bevel
protractor$. 8. Berapakah besarnya ketelitian dari alat ukur sudut busur bilahI <. Berapakah besarnya tingkat ketelitian yang bisa dicapa i oleh alat ukur sudut proyektor bentuk # proile pro)ector$I @. %ebutkan cara pengukuran sudut yang bisa dilakukan dengan proyektor bentuk.
(aab & 7. Bagian-bagian utama dari busur bilah # universal bevel protractor$. Bagian-bagian dari busur bilah adalah piringan skala utama" skala nonius # vernier$" bilah utama" badan)landasan" kunci nonius dan kunci bilah. 8. Besarnya ketelitian dari alat ukur sudut busur bilah adalah > menit
<. tingkat ketelitian yang bisa diperoleh dengan proyektor bentuk adalah A menit #AT$
@. 6ara kerja ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut: Benda ukur diletakkan di atas kaca alat" bila perlu digunakan penjepit benda ukur. 2ampu dinyalakan untuk mendapatkan sinar yang sinarnya diarahkan Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
116
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
ke benda ukur. Dengan adanya lensa proyeksi dan kaca)cermin datar maka sinar dibiaskan menuju layar. Dengan adanya sinar ini maka bayanga dari benda ukur akan dapat dilihat pada layar. Bayangan tersebut akan kelihatan dengan dimensi ukuran yang lebih besar dari pada dimensi sesungguhnya. ?al ini terjadi karena proyektor bentuk ini dilengkapi dengan lensa pembesar. ?asil pengukuran dapat dilihat pada skala mikrometer ataupun skala sudut. %istem skala sudutnya sama dengan sistem skala sudut dari busur bila yang mempunyai skala utama dan skala nonius. Untuk pengukuran sudut" tingkat kecermatan yang bisa diperoleh dengan proyektor bentuk adalah A menit #AT$. Untuk pengukuran benda ukur yang bersudut dapat dilakukan dengan dua cara yaitu: dengan menggunakan layar yang berskala dan dengan memutar meja di mana skala sudut berada. Bila yang digunakan layar berskala maka yang dibaca hasi pengukurannya adalah skala yang ada pada layar. %ebaliknya bila yang digunakan untuk mengukur sudut adalah dengan memutar meja # rotary table$ maka hasil pengukurannya dapat dibaca pada skala sudut yang diletakkan di atas meja putar tersebut.
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
117
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
LA%PI)AN+LA%PI)AN LATIHAN %EN'UU)
A.
%engukurTinggi#engan
Height
auge8 %istar 'eser 1. Tujuan $usus Pembelajaran %etelah selesai mempelajari dan berlatih topik ini peserta dapat : a.
Menggunakan mistar geser) engukur tinggi
b.
Mengukur panjang" lebar dan tinggi
". Peralatan a.
Mistar eser
b.
engukur +inggi
/. Ba$an a. Benda ukur sesuai gambar kerja 2. eselamatan erja a.
Menjaga alat ukur jangan sampai jatuh dan terbentur
b.
Mengunci alat ukur jangan terlalu keras
c.
%etelah selesai menggunakan alat ukur hendaknya dilumasi dengan 9aseline
3. Langka$ erja a.
%iapkan mistar geser dan pengukur tinggi
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
118
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
b.
Ukur tinggi sesuai dengan urutan mulai dari h7 sampai dengan h
c.
Ukur panjang sesuai dengan urutan mulai dari 27 sampai dengan 2
d.
Ukur tebal
e.
Ukur sudut 7 sampai dengan < "kemudian sudut Y7 sampai dengan Y@
f.
%etelah selesai pengukuran alat ukur diberi 9aseline kemudian disimpan pada tempatnya
2;MB!3 &;3J! M;%'
M;'U&U3 +' D;'!' ?;?+ !U;) M%+!3 ;%;3
;'U&U3!'
+eknologi
?asil engukuran &omponen yang 7 8 < @3 diukur +;B!2
!'J!'
ata8
t 27 28 2< 2@ 2> 2A 2 h7
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
!lat Ukur yang dipakai
'ilai g Di %tanda capai rd G
8G
8G 119
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
h8 h< h@ h> hA
+') +'&!+
? 7 8 < Y7 Y8 Y< Y@
%UDU+
roup : 'ama : TEDC Ban#ung Departemen %esin
*%P*NEN
%ET*DA
HASIL ETE)A%PILAN
@ATU
7@
nstruktor
Metodedan/aktu 'ilai
Lembar Penilaian
!#e & %ulai tgl &
%EN'UU) TIN''I DEN'AN HEI'HT 'AU'E8 %ISTA) 'ESE)
SUB *%P*NEN 2angkahkerja %ikap kerja enggunaanalat &eselamatankerja %ub +otal +ebal anjang +inggi %udut
%ub +otal +epat
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
85 755
%aks
Nilai ang #i-apai
Di-apai & @aktu Stan#ar# & eterangan
@ 8 8 8 75 G 8G 8G 7@
G5 75 120
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
2ambat %ub +otal
5 75
T*TAL
755
INST)UT*) 8 @IDAIS@A)A 8 'U)U PE%BI%BIN'
B.
%engukurDiameterLuar#engan %ikr!meter Luar 1. Tujuan $usus Pembelajaran %etelah selesai mempelajari dan berlatih topik ini peserta dapat : a.
Menggunakan micrometer luar
b.
Menggunakan mistar geser
c.
Mengukur diameter luar
d.
Mengukur panjang
". Peralatan a.
Mikrometer luar
b.
Mistar eser
/. Ba$an a. Benda ukur sesuai gambar kerja 2. eselamatan erja a.
Menjaga alat ukur jangan sampai jatuh atau terbentur
b.
Mengunci alat ukur jangan terlalu keras
c.
%etelah selesai menggunakan alat hendaknya dilumasi 9aseline
3. Langka$ erja a.
%iapkan micrometer luar sesuai kapasitas yang akan diukur
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
121
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
b.
Ukur diameter luar sesuai dengan urutan mulai dari d7 sampai dengan d
c.
Ukur panjang dengan menggunakan mistar geser mulai dari 27 sampai dengan 2
d.
%etelah selesai mengukur alat ukur dilumasi dengan 9aseline kemudian disimpan pada tempatnya
2;MB!3 &;3J! M;%' +eknologi
&omponen yang diukur D!M;+;3
;'U&U3!' M;'U&U3 M&3M;+;3 D!M;+;3 2U!3 D;'!'
?asil engukuran 7 8 < @3
ata8
d7 d8 d< d@
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
!lat Ukur yang dipakai
'ilai g Di %tanda capai rd >8
122
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
d> dA d 27 28 !'J!'
2< 2@ 2> 2A 2
roup : 'ama :
8G
nstruktor
TEDC Ban#ung Departemen %esin
*%P*NEN
%ET*DA
Metodedan/aktu 'ilai
Lembar Penilaian
2angkahkerja %ikap kerja enggunaanalat &eselamatankerja %ub +otal
HASIL ETE)A%PILAN
!#e & %ulai tgl &
%EN'UU) DIA%ETE) LUA) DEN'AN %I)*%ETE)
SUB *%P*NEN
Diameter anjang
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
85 755
%aks
Nilai ang #i-apai
Di-apai & @aktu Stan#ar# & eterangan
@ 8 8 8 75 >8 8G
123
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
%ub +otal +epat 2ambat %ub +otal
@ATU
G5 75 5 75
T*TAL
755
INST)UT*) 8 @IDAIS@A)A 8 'U)U PE%BI%BIN'
C.
%engukur e#alaman #engan %ikr!meter e#alaman 1. Tujuan $usus Pembelajaran %etelah selesai mempelajari dan berlatih topik ini peserta dapat : a.
Menggunakan micrometer kedalaman
b.
Menggunakan mistar geser
c.
Mengukur kedalaman
d.
Mengukur panjang
e.
Mengukur diameter luar
f.
Mengukur diameter dalam
g. Mengukur champer ". Peralatan a.
Mikrometer &edalaman sesuai kapasitas
b.
Mistar geser
c.
Be1el rotector
/. Ba$an a.
Benda ukur sesuai gambar kerja
2. eselamatan kerja a.
Menjaga alat ukur jangan sampai jatuh atau terbentur
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
124
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
b.
Mengunci alat ukur jangan terlalu keras
c.
%etelah selesai menggunakan alat hendaknya dilumasi 9aseline
3. Langka$ kerja a.
%iapkan micrometer kedalaman sesuai kapasitas
b.
%iapkan mistar geser dan be1el protractor
c.
Ukur kedalaman 27 dan 28
d.
Ukur panjang 2@" 2> dan 2A
e.
Ukur diameter d7 sampai dengan dA
f.
Ukur champer 67 dan 68
g.
%etelah selesai menggunakan alat ukur hendaknya dilumasi dengan 1aselin
2;MB!3 &;3J! M;%' +eknologi
M;'U&U3 &;D!2!M!' D;'!' D;+? M&3M;+;3) M%+!3 '%U+
?asilengukuran Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
!latUkuryangdipakai
;'U&U3!'
'ilai 125
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
&omponen yang diukur 27 &;D!2!M! 28 ' 2< !'J!'
D!M;+;3
6?!M;3
7
8
<
@3
ata8
g Di capai
%tandar d 8
2@ 2> 2A d7 d8 d< d@ d> dA 67 68
7G
<5
> Metodedan/aktu
roup : 'ama :
nstruktor
TEDC Ban#ung Departemen %esin
*%P*NEN
%ET*DA
HASIL ETE)A%PILAN
85
'ilai
Lembar Penilaian
!#e & %ulai tgl &
%EN'UU) EDALA%AN DEN'AN DEPTH %I)*%ETE)8 %ISTA) IN'SUT
SUB *%P*NEN 2angkahkerja %ikap kerja enggunaanalat &eselamatankerja %ub +otal &edalaman anjang Diameter 6hamper
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
755
%aks
Nilai ang #i-apai
Di-apai & @aktu Stan#ar# & eterangan
@ 8 8 8 75 8 7G <5 >
126
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
%ub +otal +epat 2ambat %ub +otal
@ATU
G5 75 5 75
T*TAL
755
INST)UT*) 8 @IDAIS@A)A 8 'U)U PE%BI%BIN'
D.
%engukur
#iameter
#alam
#engan %ikr!meter Dalam 1. Tujuan $usus Pembelajaran %etelah selesai mempelajari dan berlatih topik ini peserta dapat : a.
Menggunakan micrometer dalam
b.
Menggunakan mistar geser
c.
Menggunakan be1el protractor
d.
Mengukur diameter dalam
e.
Mengukur diameter luar
f.
Mengukur tebal
g.
Mengukur champer
". Peralatan a.
Mikrometer dalam sesuai kapasitas
b.
Mistar geser
c.
Be1el rotractor
/. Ba$an a.
Benda ukur sesuai gambar kerja
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
127
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
2. eselamatan erja a.
Menjaga alat ukur jangan sampai jatuh atau terbentur
b.
Mengunci alat ukur jangan terlalu keras
c.
%etelah selesai menggunakan alat hendaknya dilumasi 1aseline
3. Langka$ erja a.
%iapkan micrometer dalam sesuai kapasitas
b.
%iapkan mistar geser dan Be1el rotractor
c.
Ukur tebal t7 sampai dengan t<
d.
Ukur champer 67 sampai dengan 6<
e.
Ukur diameter d7 sampai dengan d@
2;MB!3 &;3J! M;%' +eknologi
M;'U&U3 D!M;+;3 D!2!M D;'!' M&3M;+;3 D!2!M #'%D; M&3M;+;3$
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
;'U&U3!'
128
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
?asil engukuran &omponen yang 7 8 < @3 diukur +;B!2
6?!M;3
D!M;+; 3
!lat Ukur yang dipakai
ata8
'ilai g Di %tanda capai rd
t7 t8 t< c7 c8
7>
7>
c< d7 d8 d< d@
roup : 'ama :
85 <5 nstruktor
TEDCBan#ung Departemen %esin
Metodedan/aktu 'ilai
LembarPenilaian
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
85 755
!#e & %ulai tgl & 129
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
%EN'UU) DIA%ETE) DALA% DEN'AN %I)*%ETE) DALA% 0 INSIDE %I)*%ETE) Nilai %aks ang *%P*NEN
%ET*DA
HASIL ETE)A%PILAN
@ATU
SUB *%P*NEN 2angkahkerja %ikap kerja enggunaanalat &eselamatankerja %ub +otal +ebal 6hamper Diameterluar Diameterdalam
#i-apa i
Di-apai & @aktu Stan#ar# &
eterangan
@ 8 8 8 75 7> 7> 85 <5
%ub +otal +epat 2ambat %ub +otal
G5 75 5 75
T*TAL
755
INST)UT*) 8 @IDAIS@A)A 8 'U)U PE%BI%BIN'
)EIE@
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
130
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
E'IATAN BELA(A) 1 (aabla$ pertan,aan+pertan,aan #ibaa$ ini #engan singkat #an jelas 7.
Jelaskan pengertian pengukuran P
8.
Uraikanlah jenis dan cara pengukuran P
<.
Uraikanlah bagian-bagian dan konstruksi umum alat ukur P
@.
%ebutkan sifat-sifat alat ukur I
>.
Jelaskan kesalahan-kesalahan penyimpangan dalam proses pengukuran P
E'IATAN BELA(A) " (aabla$ pertan,aan+pertan,aan #ibaa$ ini #engan singkat #an jelas 7.
%ebutkan yang termasuk alat ukur linier langsung I
8.
%ebutkan macam-macam mistar ukur I
<.
Jelaskan bagaimana cara menggunakan salah satu mistar ukur P
@.
%ebutkan fungsi mistar geser I
>.
Uraikan bagian-bagian mistar geser P
A.
Jelaskan cara menggunakan mistar geser P
.
%ebutkan fungsi masing-masing micrometer I
G.
Jelaskan cara menggunakan micrometer kedalaman P
H.
Uraikan cara memelihara alat-alat ukur P
E'IATAN BELA(A) / Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan jelas P 7.
%ebutkan yang termasuk alat ukur sudut langsung I
8.
%ebutkan fungsi dari Busur baja # Protractor$ I
<.
Jelaskan bagaimana 6ara Membaca %kala Ukur Busur Bilah #Universal Bevel Protractor$ P
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
131
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
@.
%ebutkan bagian-bagin ko nstruksi umum dari royektor bentuk #Proile Pro)ector$ I
)IN'ASAN PENILAIAN PEN'ETAHUAN DAN ETE)A%PILAN Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
132
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
unakan tabel berikut untuk mengukur apakah !nda telah menguasai pokok-pokok pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menguasai kompetensi +eknik engukuran I
P!k!k+p!k!k
Perlu
Pengeta$uan #an
riteria Unjuk erja
a
eterampilan 7.
Menggunakan
Ti#ak
Lati$an Lanjutan
7.7
Macam-macam
bermacam-
ukur
digunakan
macam alat untuk
mengukur
alat untuk
mengukur
8.
Menentukan ukuran
8.7
suatu
Ukuran suatu onjek ukur ditentukan
objek ukur <.
Memelihara
<.7
alat ukur
!lat-alat
ukur
dipelihara
LE%BA)AN PENILAIAN
Modul
:
+;&'& ;'U&U3!'
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
133
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
'ama eserta elatihan
:
OOOOOOOOOOOOOO...
'amaenilai
:
OOOOOOOOOOOOOO...
esertayangDinilai
:
&ompeten
&ompetensi yang Dicapai :
Umpan balik untuk eserta :
Tan#a tangan eserta sudah diberitahu tentang
+anda tangan enilai :
hasil penilaian dan alasan-alasan mengambil keputusan
+anggal : %aya sudah diberitahu tentang hasil +anda tangan enilai : penilaian dan alasan mengambil keputusan tersebut +anggal :
DATA) PUSTAA
J./. re1e" #7HA$ 0andbook Industrial Metrologi, 'ew Jersey: %ociety f Manufacturing ;ngineers rentice ?all Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
134
Teknik Penggunaan Alat ukur Pembanding dan Mekanik
Mitutoyo" Measuring Instrument" +okyo: 6atalog ;.5<7
3. &. Jain" 1ngineering Metrologi, Delhi 2 &hana ublishers
3ochim +aufik Dr. r #855A$" Spesiikasi, Metrologi dan Kontrol Kualitas
3eometrik" Bandung= +B %uryadi .!" #7HA$" Penda#uluan Teori Kemungkinan dan Statistik, Bandung: +B
Departemen Mesin Produksi dan Konstruksi PPPPTK BMTI Bandung
135