Oleh M. Reza Hani
Outline presentasi Pengertian Bahaya, Kejadian dan Akibat
1
Identifikasi Bahaya pada Tahap Perencanaan
2
5 6
3
Identifikasi Bahaya ketika Pekerjaan Berlangsung
4
Penilaian Resiko Upaya Penurunan Resiko
Lampiran
Bahaya atau Hazard adalah suatu kondisi yang menyebabkan terjadinya suatu peristiwa yang tidak diinginkan yang dapat mengakibatkan kerugian berupa cidera manusia, kerusakan aset dan kerusakan lingkungan hidup.
Prinsip Swiss Cheese “ kecelakaan terjadi bukan karena begitu saja tanpa alasan/kesalahan, tetapi karena kegagalan manusia dalam mencegah rangkaian kegagalan menuju kecelakaan”
BH AA HZ AA YR D A
TOP Kejadian EVENT
PENCEGAHAN
MITIGASI
C K O O N N S S E E K Q U U E E N N S C I E
Pencegahan
Pertahanan
Kekerapan (Likelihood)
Keparahan (Severity)
Hidrokarbon
Rangkaian Kejadian
Consequence
Ketinggian
Hazard
Tekanan
People
Equip
Env
Kimia Resiko
• • • • •
Bangunan, instalasi dan peralatan Bahan baku Proses kerja Cara kerja Lingkungan
• • • •
Jenis Kecelakaan akibat kerja Penyebab Kecelakaan akibat kerja Sifat luka atau kelainan Letak kelainan atau luka di tubuh
-
Seseorang tertimpa benda dari ketinggian Isolasi perpipaan yang gagal pada saat pelepasan PSV Kecelakaan di bhopal akibat kegagalan isolasi Pekerja jatuh dari ketinggian
-
Identifikasi bahaya Analisa rangkaian kejadian Perkirakan akibat dari kejadian yang timbul Analisa upaya pencegahan Analisa persiapan mitigasi Monitor pelaksanaan pekerjaan (K3LL)
• Pelaksanaan identifikasi bahaya di tahap perencanaan dilakukan sebelum pekerjaan dimulai. Satu hari atau berbulan-bulan sebelum pekerjaan dilakukan. • Metoda Pelaksanaan Identifikasi Bahaya Metoda Induksi
Metoda Deduksi
Metoda Kombinasi
• Teknik identifikasi bahaya dimulai dari mengidentifikasi bahaya yang terkait dengan pekerjaan. Terkait dengan iso 17776
Pencegahan Isolasi sumber energi
Bahaya Hidrokarbon
Mitigasi
APD
Penggunaan peralatan isolator
Emergency respond, escaping, evacuation
Pengukuran gas
Emergency respond Fire Water System Emergency respond Control room
• Teknik identifikasi bahaya yang dimulai dari memperkirakan dampak atau kejadian yang tak diinginkan dari suatu aktifitas.
Kemungkinan
Runtuh
Akibat
Kematian
Scaffolding Orang jatuh
Tangan terjepit Benda jatuh tertimpa orang
Cedara orang
Kerusakan alat proses
Penyebab
APD
Posisi tangan, Posisi orang
Pipa scaffolding tidak terikat, tidak sesuai SOP Tidak ada kompeten pemasangan
Job Safety Analysis (JSA) - Analisa Keselamatan Kerja atau Job Hazard Analysis (JHA) - Analisa Bahaya Kerja.
Keunggulan 1
Sederhana dan mudah dimengerti
2
Sistematis pengelolaan dan pengendalian resiko
3
Sarana pelatihan dan konseling pekerja
4
Saran pengembangan berkelanjutan
5
Pengganti SOP sementara
6
Sarana audit dan verifikasi
1
Keikutsertaan pekerja dan pimpinan
2
Identifikasi langkah inti
3
identifikasi peralatan
4
identifikasi potensi kecelakaan
5
Menentukan usaha pencegahan
6
Mempertimbangkan pencapaian
7
Pemahaman tugas dan prosedur kerja
Terlalu Detail
Cukup
Kurang Ditail
1. Parkir kendaraan
1. Berhentikan Mobil
1. Matikan mesin mobil
2. Matikan mesin
dan Matikan Mesin
3. Angkat Rem tangan
2. Persiapan
4. Keluar dari mobil
3. Angkat Mobil
5. Jalan ke samping belakang mobil
6. Ambil dongkrak. 7. Taruh donkrak di bagian
dengan Dongkrak 4. Lepas Ban
5. Ganti/pasang ban baru
tulang penyanggah roda. 6. Turunkan mobil 8. Ambil kunci roda
9. Kendorkan sedikit baut kiri atas 10.Dan seterusnya.
2. Lepas ban
3. Ganti Ban
Observasi/inspeksi keselamatan kerja • Amati pekerja yang sedang melakukan pekerjaannya dan identifikasi bahaya yang bisa berujung pada kecelakaan
Inspeksi/audit (pelaksanaan) surat ijin kerja • Pengamatan bahaya ketika pekerjaan berlangsung juga dapat dilakukan melalui pemeriksaan/audit surat ijin kerja di tempat kerja
• Pengamatan terhadap orang yang sedang bekerja yang memiliki keadaan yang tidak aman atau jangal • • • • • • • • •
Tidak menggunakan APD Tidak memusatkan pikiran pada bahaya Tidak komunikasi dengan orang lain akan adanya bahaya Tidak menjaga area tetap bersih Tidak merencanakan pekerjaan Tidak mengantisipasi kemungkinan adanya bahaya Tidak bekerja dalam posisi yang aman Tidak mengikuti standar, proses dan prosedur Tidak menggunakan peralatan dan perlengkapan secara benar • Tidak mengenali perubahan kondisi tempat kerja
Terdapat 17 jenis bahaya yang terdapat dalam suatu pekerjaan yang sedang berlangsung Jenis Bahaya
Pengamatan Bahaya
Bahaya Api:
Apakah ada penggunaan bahan mudah terbakar?
Ruang terbatas:
Apakah pekerja memasuki ruang terbatas?
Penggalian atau pembukaan lubang:
Apakah ada kemungkinan pekerja jatuh ke dalam galian? Apakah pekerja dilakukan tanpa memas-tikan/menguji apakah ada kabel/perpipaan di dalam tanah yang akan digali tersebut?
Peralatan bergerak:
Apakah ada mesin yang bergerak berputar di sekitar tempat kerja dan perhatikan per-gerakan pekerja relative terhadap gerakan peralatan tersebut?
Bahaya kimia:
Apakah pekerja menggunakan bahan kimia tanpa dilengkapi oleh alat pelindung diri yang sesuai?
Bahaya terhimpit:
Dapatkah posisi pekerja terhimpit oleh dua objek proses pengangkatan atau apakah dia berada pada lintasan pengangkatan?
Resiko adalah kombinasi dari suatu akibat dengan kemungkinan/ kekerapannya (likelihood/probability) dari akibat tersebut.
Risk Matrix L I K E L I H O O D
5 II
III 5
4 I
10
II 4
3 I
III
II
2 I 1 I
I 1
1
9
4
2
2
III 12
II 6
I 3
15
III 8
I 3
20
16
III
II
25
IV
III
II
I
IV 20
12
6
2
IV 15
8
3
Risk: (Likelihood X Consequence)
III
10
II 4
5
4
5
CONSEQUENCE SEVERITY
Nilai akibat (impact atau consequence) perkiraan hasil akhir dari suatu kejadian yang tak diinginkan. • • • •
Nilai Cedera Manusia Nilai Kerusakan Lingkungan Hidup Nilai Finansial dari kerusakan aset/mesin/fasilitas Nilai Imej (Pandangan Publik).
Nilai kemungkinan kejadian atau kekerapan (Likelihood / Probability) hingga menyebabkan suatu akibat yang telah ditentukan sebelumnya. • • • • •
Nilai 1 adalah tidak ada kemungkinan untuk terjadi. Nilai 2 adalah tidak pernah terjadi di dunia industri tetapi bisa terjadi Nilai 3 adalah kemungkinan sedang yakni jarang terjadi. Nilai 4 adalah sangat mungkin terjadi. Nilai 5 adalah sering terjadi
Jatuh dari ketinggian 5 meter, dapat mengakibatkan cedera: 1. Luka ringan, karena orang tersebut masih beruntung jatuh dalam posisi yang tepat. Berapa kekerapan “likelihood” seorang yang jatuh dari 5 meter “hanya” mendapatkan cedera luka ringan, mungkin jawabannya adalah rendah atau jarang terjadi seperti ini (nilai = 3). 2. Patah Tulang, Kekerapan (likelihood) atau besarnya kemungkinan patah tulang karena jatuh dari ketinggian 5 m adalah sangat mungkin terjadi (nilai = 4).
Upaya-upaya penurunan resiko dari kecelakaan harus dilakukan penurunan nilai keparahan akibat dari suatu kecelakaan dan penurunan nilai kemungkinan terjadinya kecelakaan. Resiko Awal
Keparahan akibat
Resiko Akhir (Kemungkinan Kejadian)
Resiko Tengah
Bahaya
Potensi Kejadian
Upaya (“Counter Measure”)
Gas Hidrokarbon
Gas Bocor
Isolasi Proses (L) Integritas Wadah Proses (Process Containment Integrity) (L) Proteksi Anoda (L) Alarm Proses (Tekanan) (L) Jarak pabrik ke tempat Pekerjaan Panas (S) Pemakaian Shelter/Habitat tahan api (Fire Shelter) pada pekerjaan panas (S) Deteksi Gas (S)
Ketinggian
Jatuh
Pegangan Tangan (“Handrail”) - (L) Safety Harness (S) Barikade (“Baricade”) – (L)
Scaffolding- (L) Net (Jaring) – (S)
1. Hidrokarbon (Alami/Natural 2. Hidrokarbon (Buatan/Refined) 3. Materi Mudah Terbakar Lainnya 4. Bahan Peledak 5. Tekanan 6. Ketinggian 7. Benda berada pada kondisi Meregang (Tegang) 8. Bahaya Dinamis 9. Bahaya Alam 10. Permukaan Panas
11. Panas Beracun) 12. Permukaan Dingin 22. Racun Padat (Toxic 13. Dingin solid) 14. Api terbuka (Open 23. Bahan Korosif Flame) 24. Bahaya Biologis 15. Listrik (Electricity) 25. Bahaya Ergonomi 16. Radiasi Elektromagnet 26. Bahaya Psikologis 17. Radiasi Ionisasi— 27. Bahaya Keamanan sumber terbuka 28. Penggunaan Sumber 18. Radiasi Ionisasi — Daya Alam Sumber Tertutup 29. Medis 19. Asphyxiates 30. Kebisingan (Noise) (Kekurangan O2) 31. Perangkap (Trapped, 20. Toxic Gas(Gas Beracun) Escape Evacuation). 21. Toxic fluid (Cairan
No. 01
Deskirpsi Bahaya Kelompok Hidrokarbon
01.01 Oli Bertekanan 01.02 Hidrokarbon dalam Formasi Sumur 01.03 01.04 01.05 01.06
LPGs (Propana) LNGs Kondensat, NGL Gas Hidrokarbon
01.07 Oli/Minyak bertekanan rendah 01.08 Wax 01.09 Batu Bara
Asal /Sumber Flowlines, pipelines, pressure vessels and piping Sumur Minyak ketika pengeboran atau operasi “work over” Peralatan Fraksinasi, Tank Penampungan Pabrik “Cryogenic”, Kapal Tanker Sumur Gas, Pipa Gas, Separator Gas Separator Minyak/Gas, Pabrik Pemrosesan Gas, Kompresor, Pipa Gas Tangki Minyak Separator Penyaring, pipa sumur perpipaan Bahan Bakar, Aktifitas Pertambangan
02 Bahan Hidrokarbon yang telah diproses (Refined Hydrocarbon) 02.03 Minyak Diesel Mesin, Tangki Penyimpanan 02.04 Bensin (Gasoline) Penyimpanan 03 Bahan Flammable Lainnya 03.01 Materi Berserat (Cellulous Material)
Bahan Pengepakan, Kayu, dan sampah kertas 03.02 Materi “Pyrophoric” (Materi padatan yang Kerak Metal dari dalam bejana dalam mengandung H2S yang dapat terbakar jika proses asam (H2S) atau pada saringan yang terkena sinar matahari, dalam keadaan dilalui proses asam atau yang mengandung
• • • • •
• • •
•
Bahaya Bahaya Fisik Lingkungan Ruang tertutup • Vibrasi Lokasi jauh • Kebisingan Bahaya Jatuh • Polusi Air (Ketinggian) • Suhu Kekurangan • Debu oksigen • Licin Kebisingan >85 • Tersandung dBA • Gas Suhu Ekstrim • Uap Manual • dll handling Peralatan PenangananM aterial (e.g., forklifts, trolleys) Peralatan transmisi Mekanik (e.g., gears, rollers)
• • • • • • •
• • • • • • •
Bahaya Bahaya Radiasi Bahaya Biologi Kimia Asbestos Radiasi Pengionan • Pathogen Explosives • Non-fissionable • Viral and Herbicides radioactive Rickettsial PCBs materials • Bakteri Poisons • Fissionable radio • Jamur Carcinogens nucleotides • Parasit Cairan Mudah • Ionizing radiation- • Mutasi DNA Terbakar generating • Mikro organism Pesticides devices (X-ray • Darah Manusia Peroxides sources, atau binatang formers accelerators, or • Produk dari Toxics sealed radioactive darah hewan Corrosives sources) • Sel binatang Minyak Radiasi Bukan Pyrophorics Pengion Reproductive • Lasers of any kind toxins • Static magnetic fields > 1G at 60Hz • Medan Listrik Dinamis>1kV/m at
Kejadian
Kemungkinan Kejadian
Konsekuensi
Rekomendasi 1. 2.
Kebocoran Gas Mudah Terbakar
Mungkin
Flash Fire / Jet Fire (5) 3. 4. 1. 2.
Percikan api yang tidak terkendali
Sangat Mungkin
Flash Fire /Ledakan
3. 4.
5.
6.
Gunakan Positive Pressure Habitat/Air Curtain System Lakukan gas survey periodic melalui testing gas pada semua flanges / joint, valve stem ) Gas Detector terpasang secara kontinyu di tempat kerja Firewatch Gunakan Positive Pressure Habitat/Air Curtain System Tutup instrument & peralatan listrik ditempat, flanges, open drain dengan terpal atau kain basah Fire watch Bersihkan tempat kerja secara periodic dari kotoran yang mudah terbakar Untuk saluran pembuangan cairan, jaga terpal / kain tetap basah. Jauhkan dari Materi-materi mudah terbakar.