BAB I PENDAHULUAN A. Lata Latarr Bel Belak akan ang g B. Rumu Rumusa san n Mas Masal alah ah C. Tujuan juan
BAB II PEMBAHASAN A. Pendahuluan
Pada materi bagian ini sama dengan sebelumnya yang menekankan bahwa pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah yang dilakukan oleh guru dan siswa. Pembelajaran mempunyai dua karakteristik. karakteristik. Pertama, Pertama, dalam proses pembelajaran proses mental siswa dilibatkan secara maksimal, maksudnya siswa tidak hanyamendengar dan mencatat apa yang didengar dari penjela san guru melainkan harus juga berpikir. Ke dua, dua, dengan pembelajaran yang benar akan terbangun terbangun suasanadialogis suasanadialogis dan proses proses tanya jawab secara terus menerus, menerus, yang bermanfaat untuk meningkatkan me ningkatkan kemampuan berpikir siswa, sehingga siswa bisa memperoleh pengetahuan yang berguna. Pembelajaran ini bertujuan untuk memudahkan guru berinteraksi dengan siswa untuk menyampaikan menyampaikan materi serta tujuan yang akan dicapai. Peran guru menurut Hal Malik (199! adalah sebagai perancang pembelajaran yang dituntut untuk berperan aktif dalam melakukan proses pembelajaran, seperti telah diuraikan pada bagian sebelumnya, yaitu" 1.
#uru #uru
menyus menyusun un
rencan rencanaa
pelak pelaksan sanaan aan
pemb pembela elajar jaran an,,
menyiapkan materi, merancang metode, memilih media, me yediakan buku sumb sumber er,, dan dan meny menyed ediak iakan an alat alat e$alu e$aluasi asi.. %enga %engan n demik demikian ian setiap setiap akan akan mengad mengadaka akan n pembela pembelajaran jaran guru guru
dapat dapat
meranca merancang ng dan melaksan melaksanakan akan
semua komponen agar berjalan dengan dengan efektif dan efisien. &.
#uru #uru sebagai sebagai peng pengarah arah pemb pembelaj elajaran aran,, tugas tugas guru guru adalah adalah memot memoti$as i$asii siswa untuk belajar,membentuk kebisaaan belajar yang baik, menjelaskan secara kongkret kongkret apa yang dilakukan dalam akhir pembelajaran, pemberian ganjaran ganjaran bagi bagi
yang berprestasi berprestasi hingga hingga dapat memoti$asi memoti$asi ke yang lebih
lanjut. Hal ini senada dengan teori belajar 'horndike. .
)edan edang gkan kan
guru uru
seba sebaga gaii
e$al e$alua uato torr,
guru
hend endakny aknyaa
seca secara ra
teru teruss
menerus menerus mengikuti hasil belajar yang telah dicapai, oleh para siswanya siswanya sehingga memperoleh umpan balik bal ik terhadap proses pembelajaran. *mpan balik ini akan dijadikan umpan dasar untuk memperbaiki peningkatan
pembelajaran selanjutnya. +leh karena itu disamping penilaian hasil, penilaian proses juga banyak manfaatnya bagi guru. .
#uru sebagai konselor, pada tingkatan sekolah dasar diharapkan guru dapat merespon proses pembelajaran. +leh karena itu guru harus dapat mengetahui permasalahan siswanya, kemudian membantu memecahkan permasal ahannya sehingga siswa bisa memecahkan permasalahannya sendiri dengan mudah.
-.
#uru sebagai pelaksana kurikulum, peran guru dalam keberhasilan kurikulum sangat besar artinya sehingga guru merupakan ujung tombak dan bertanggungjawab dalam mewujutkan segala sesuatu yang telah tertuang dalam suatu kurikulum. ahkan ada pendapat yang menyatakan walaupun kurikulumnya bagus, tetapi berhasil atau gagalnya terletak pada tangan guru, karena guru sebagai pelaksana langsung kurikulum dalam kelas, maka yang langsung menghadapi permasalahan juga guru.
B. Mdel Pem!elajaran P"n SD "elas #$ %$ dan & Model pembelajaran P/n di )% sengaja dijadikan dua bagian, yaitu kelas 1,
&, dan (kelas rendah! dan kelas , -, 0 ( kelas tinggi!. Hal ini bertujuan untuk mempertimbangkan tingkat usia perkembangan anak, sehingga walaupun perbedaannya
tidak
seberapa
tetapi
cukup
bermanfaat,
terutama
untuk
menentukan situasi pembelajaran di kelas . *ntuk siswa kelas 0 tentu berbeda dengan kelas 1. Hal ini bertujuan untuk memudahkan guru dalam menjalankan tugasnya. )elanjutnya, marilah kita coba mencermati model pembelajaran P/n )% untuk kelas , -, 0 yang disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan seperti dibawah ini. Pada bagian ini, kita akan mengembangkan model pembelajaran bermain peran, simulasi sosial, telaah yuris prudensi, inuiri dan pendekatan proses.
C. Penera'an Mdel Pem!elajaran Pkn SD "elas #$ % dan & (. Mdel 'em!elajaran Ss)al Model pembelajaran ini mulai dengan bermain peran sebagai berikut" a. Berma)n Peran (* +r)entas) Mdel ermain peran adalah pembelajaran yang bertujuan untuk
membantusiswa dalam menemukan jati dirinya dalam lingkungan sekolah,
keluarga,dan lingkungan masyarakat, dalam memecahkan
masalahnya denganbantuan kelompok. %iharapkan dengan bermain peran siswa
dapat
menyadari
adanya peran yang berbeda dengan
dirinya yaitu perilaku orang lain. Model ini dikembangkan oleh #eorge )haffel. a! anyak manfaat dari model bermain peran ini, yaitu " 2 )ebagai sarana untuk menggali perasaan siswa 2 *ntuk mengembangkan keterampilan siswa
dalam
2
memecahkan masalahnya *ntuk medapatkan inspirasi
2 2
mempengaruhi sikap, nilai dan persepsinya *ntuk mendalami isi mata pelajaran yang dipelajari *ntuk bekal terjun ke masyarakat dimasa mendatang sehingga
dan pemahaman
yang dapat
siswa dapat membawa diri menempatkan diri, menjaga dirinya sehingga sudah tidak asing lagi apabila dalam kehidupan bermasyarakat terjadi banyak siswa yang berbeda2beda. )etelah anda mengetahui bermainperan maka anda tentunya juga perlu tahu tentang langkah2langkah bermain peran. b! Prosedur34angkah2langkahnya 2 #uru mengadakan pemanasan (Warming
up!,
guru
menjelaskan permasalahan yang akan dijadikan bahan bermain 2 2
peran, sikap jujur. Memilih partisipan, guru dan siswa menjelaskan karakter Menata ruang tempat untuk bermain peran biasanya tetap di kelas,kecuali jika untuk kelas tinggi yang akan digunakan sebagai
pertunjukan perpisahan kelas, perlu ruang 3tempat
yang sesuai,biasanya untuk kelas rendah hanya mengatur skenario sederhana, misal siapa yang jadi anak tidak jujur3 yang jujur dan siapa yang akan keluar dulu dan seterusnya.
2
4angkah ke empat ini, guru juga memikirkan yang lain, anak yang tidak main peran juga harus dilibatkan walaupun sebagai
2
penonton agar supaya mengamati temannya. 4angkah ke lima5 permainan dimulai, walaupun masih banyak anak yang masih bingung dan malu2malu, sambil tertawa gembira, jika tidak bisa berjalan dengan baik guru bisa menghentikan dan diulang lagi atau bila perlu diganti siswa yang
2
lebih cocok. #uru mendiskusikan tentang pelaksanaan bermain peran ini bila
2
perlu alur ceritanya diubah sedikit 3 banyak Permainan diulangi lagi setelah mendapatkan pembenahan2
2
pembenahan Membahas jalannya main peran, guru memberikan masukan2
2
masukan agar lebih menjiwai lagi. #uru menutup dan menyimpulkan bersama siswa, namun guru akhirnya memberi penegasan bahwa dalam gambar tadi ada anak yang tidak jujur, dijauhi teman dan anak yang jujur disenangi
teman,disegani teman, guru dan orang tua. c! 6plikasi ermain peran bisa juga untuk memecahkan masalah sosial atau kasus yang dihadapi publik atau siswa sendiri. #uru berupaya menegaskan kemampuan untuk menanamkan sikap perasaan pada dirinya sendiri atau orang lain3teman lain dan dapat pengetahuan untuk memecahkan masalah d! /esimpulan bermain peran dalam pembelajaran P/n )% dapat untuk mencari jati diri anak dan dapat menanamkan nilai moral dan norma dalam standar kompetensi memahami sistem pemerintah desa dan kecamatan.
)elanjutnya silahkan 6nda memperhatikan contoh bermain peran dengan memilih standar kompetensi sebagai berikut.
Cnth ( Berma)n Peran
)tandar /ompetensi " 2 2
Memahami sistem pemerintahan desa dan pemerintahan kecamatan Pemilihan kepala desa merupakan perwujudan dari sistem pemerintahan didesa dan kecamatan
Pertemuan "esatu
/elas 78 )emester 1 Standard "m'etens)
"m'etens) Dasar
1. Memahami 1.1 Mengenal lembaga2lembaga dalamsusunan sistempemerintahan pemerintahan desa danpemerintahan desa kecamatan danpemerintahankeca 1.& Menggambarkan struktur organisasi desa matan dan pemerintahan kecamatan. Langkah , langkah
1. Pertama, guru memberikan penjelasan tentang sistem pemerintahan yang ada di desa dan kecamatan )umberingin3/arangan 'renggalek &. Kedua, guru menjelaskan dan memilih peran tentang cara pemilihan kepala desa3lurah di desa )umberingin, merupakan salah satu perwujudan dari kinerja sebagai perwujudan pelaksanaan sistem pemerintahan desa dan kecamatan. . Ketiga, guru menjelaskan tentang tata cara bermain peran. Pertama2tama guru dan siswa menata ruang dikelas. %ua baris bangku depan diundurkan karena akan digunakan untuk bermain peran. . Keempat , guru memberi tahu kepada anak yang tidak bermain peran agar menjadi pemilih sekaligus mencatat tata cara yang digunakan dalam pemilihan. -. Kelima, guru memilih setiap siswa yang akan bermain peran. 6mir membawa simbol gambar padi sebagai wakil dari bapak )umo 6gung membawa simbol gambar mangga sebagai wakil dari bapak %ahlan, 7da membawa simbol gambar ketela sebagai wakil dari u 7nah, )usi membawa simbol gambar jagung sebagi wakil dari u ita. )iswa yang tidak kebagian
peran menjadi pemilih. Mereka memilih gambar mana yang nantinya akan mereka jadikan
pemimpin.
Murid
mencatat
hal2hal
apa
saja
sewaktu pemilihan. 0. Keenam, setelah selesai, penghitungan suara dimulai, dan yang menjadi pemimpin adalah bapak %ahlan karena mendapat suara &-. :ah di sinilah tiba saatnya guru menamkan nilai moral sebagai perwujudan pelaksanaan sistem dengan program pemilihan kepala desa apabila selama perhitungan suara ada yang tidak setuju dengan berbagai alasan karena mendapatkan suara sedikit maka guru harus segera menegaskan bahwa sistem pemilihan ini sudah sesuai dengan prosedur. %i sinilan guru menjelaskanPemimpin yang baik tidak boleh sombong dan harus tetap baik pada masyarakat, dan bagi yang tidak terpilih tidak boleh marah dan harus mendukung program pak %ahlan untuk memajukan desa. 7ni merupakan aktualisasi sistem pemerintahan desa yang menerapkan contoh pemilihan desa sambil guru berdiskusi tentang cara pemilihan ;. Ketujuh, )ebelum diulang kembali guru terlebih dahulu memberi masukan agar anak2anak menjadi lebih menjiwai. <. Kedelapan, diadakan pengulangan bermain peran lagi karena bermainperan yang pertama masih banyak yang kurang baik. 9. Kesembilan,
guru
tampak memahami
mengakhiri
permaian
bermain peran
maka
karena akan
siswa
ditindak
belum
lanjuti
di
pertemuan selanjutnya dengan topik yang berbeda. 1. Kesepuluh, #uru memberikan pertanyaan lisan tentang pemilihan kepaladesa dan tindak lanjutnya di rumah tentang pemilihan ' di kampung masing masing. Hasilnya dikumpulkan minggu depan. 11. Kesebelas, #uru menjelaskan )istem pemerintahan kepala desa yang diterapkan di atas pada waktu pemilian kepala desa. /arena sistem pemilihan kepala desa biasanya masih menggunakan simbul dari hasil pertanian di desa tersebut disini media pendukung sangat diperlukan oleh guru. 1&. Keduabelas, menyanyikan lagu desaku yang kucinta setelah itu sebagai tindak lanjut guru menugaskan kepada siswa merangkum buku P/n kelas
hal
yang menyangkut tentang Mengenal lembaga2lembaga
susunan
pemerintahan
desa
dan
pemerintahan
kecamatan
dalam serta
menggambarkan struktur organisasi di desa dan pemerintahan di kecamatan.
Dengan !)m!)ngan guru s)s-a d)ajak mel)hat jalanna 'em)l)han ke'ala desa ang ada d) daerah Sum!er)ng)n Trenggalek. Tam'ak khas dan dama) alam 'edesaan )n)
"eterangan/
1.
Media yang digunakan adalah gambar jagung, padi, mangga, ketela pohon.
&.
Papan penghitungan suara
.
/ardus untuk memasukkan kotak suara
.
/ertas
-.
/aset lagu =%esaku >ang /ucinta? (dinyanyikan pada waktu selesai bermain peran!
)elanjutnya guru memberi penjelasan sebagai pemantapan materi ermain peran di bawah ini merupakan salah satu upaya guru untuk menanamkan sikap dan perilaku kepada siswa tentang sistem yang digunakan dalam pemilihan kepala desa dalam pemerintahan. %engan cara di atas guru bisa melihat perilaku anak dalam bermain peran. /arena belum mantap, minggu depan akan dilakukan bermain peran lagi dengan ruang lingkup yang lebih besar yaitu pemilihan @alikota. Pertemuan "edua0Mdel I
)tandart kompetensi "
2
Memahami sistem pemerintahan kabupaten, kota dan propinsi
Model pembelajaran dengan bermain peran tentang pemilihan upati "elas I1 semester 2 Standard "m'etens)
&. Memahami )ystem pemerintahan k abupaten, kota dan propinsi
"m'etens) Dasar
&.1 Mengenal lembaga2lembaga dalam )usunan pemerintahan kabupaten, kota, dan propinsi &.& Menggambarkan struktur
Langkah , langkah )n) t)dak jauh !eda dengan 'ertemuan 'ertama
1. Pertama, guru memberikan penjelasan tentang sistem pemerintahan yang ada di lembaga kabupaten, kota dan propinsi. &. Kedua, setelah selesai menjelaskan guru memilih peran tentang cara pemilihan bupati. . Ketiga, guru menjelaskan tentang tata cara bermain peran. Pertama2tama guru menata ruang di kelas. . Keempat , untuk anak yang belum mendapatkan bagian giliran bermain peran minggu lalu akan mendapat giliran minggu ini dan yang sudah bermain minggu lalu menjadi pemilih. -. Kelima, guru memilih siswa yang akan bermain peran dalam pertemuan ke dua. 0. Keenam, setelah selesai penghitungan suara guru berdialog dan memberi penguatan tentang hasil bermain peran hari iniyang sudah lebih baik dari pada minggu lalu. ;. Ketujuh, guru memberi penegasan bahwa P74/6%6 merupakan salah satu perwujudan sistem pemerintahan di kota, kabupaten dan propinsi. <. Kedelapan, guru mengakhiri permaian dengan memutar kaset yang berisi lagu pemilihan umum. 9. Kesembilan, #uru memberikan pertanyaan lisan tentang pemilihan @alikota3 upati karena kebetulan bulan depan masa jabatan bupati yang lama akan berakhir. )elanjutnya sebagai tindak lanjut guru memberikan tugas porto
folio pada siswa tentang pelaksanaan pemilihan bupati yang akan datang yang sekarang sudah diramaikan di media massa. #uru berjanji bahwa suatu saat nanti para siswa akan diajak mendatangi kantor kabupaten untuk melihat struktur3sistemorganisasi yang ada di sana. Aoba sekarang anda perhatikan bagaimana susunan pemerintahan kabupaten. Susunan Pemer)ntahan "a!u'aten
/abupaten merupakan daerah bagian dari propinsi yang terdiri dari beberapa kecamatan
dan
kelurahan.
/abupaten
dikepalai
oleh
seorang bupati,
kecamatan oleh seorang camat, kelurahan dikepalai lurah, dan desa dikepalai oleh kepala desa dan masih ada lagi Pemilihan ukun 'etangga atau ukun@arga. erikut gambar struktur organisasi yang ada di wilayah kabupaten dan seterusnya.
BA3AN STRU"TUR +R3ANISASI DI "ABUPATEN
Mdel I Cnth 4 /
/elas 78 semester & Standard "m'etens)
"m'etens) Dasar
. Mengenal .1 Mengenal lembaga2lembaga negara )ystem pemerintahan dalamsusunan pemerintahan tingkat pusat, tingkat pusat sepertiMP, %P, Presiden, M6, M/, dan P/,dll. .& Menyebutkan organisasi pemerintahan tingkatpusat, seperti Presiden, @akil Presiden, danpara menteri
Aontoh ke tiga ini hampir sama dengan contoh ke satu. %engan demikian,langkah2langkah yang digunakan untuk pemilihan presiden hampir sama dengan langkah2langkah pemilihan walikota. Hanya ruang lingkupnya yang lebih luas, lebih ketat dalam mencakup seluruh lapisan masyarakat, baik yang ada di desa atau kota. )aat pelaksanaan bermain peran guru juga melakukan penilaian tentang sikap dan perilaku moral siswa, serta memperbaiki hal2hal apa yang kurang dan tidak boleh dilakukan dalam pemilihan serta ditindaklanjuti dengan membuat bagan struktur lembaga pemerintahan yang ada di pusat. 1.
)ilakan anda membuat contoh lain tentang model bermain peran. 4angkah langkah bisa mengikuti yang di atas atau menyesuaikan kondisi anak dan materi yang akan disampaikan.
&.
)ilahkan anda membuat bagan struktur lembaga pemerintahan negara yang ada di pusat.
Has)l "ara Mdel Pem!elajaran dengan Pendekatan Berma)nPeran Mata Pelajaran P"n SDang D)tam')lkan dalam Rangka Pele'asan "elas & SD.
Para Punaka-an )n) se!aga) sarana dalam 'em!elajaran mdel !erma)n 'eran untuk menanamkan n)la) s)ka' mral ke'ada s)s-a dan 'em)rsa ang had)r 'ada a5ara malam 'ele'asan s)s-a kelas &.
2. Mdel Pem!elajaran S)mulas) Ss)al Mdel II Cnth ( /
)imulasi dalam Pembelajaran P/n a. +r)entas) Mdel Simulasi Sosial adalah suatu studi perbandingan dengan sistem elektro
mekanik yang mengacu pada teori )iber Metika. Badi teori ini menganalogkan bahwa siswa belajar sebagai sistem yang dapat mengendalikan umpan balik sendiri yang menyerupai mesin. %alam penanaman nilai sikap moral, model simulasi ini pernah eksis di program pemerintah yaitu pada penataran Pedoman Penghayatan dan PengamalanPancasila (P!. Model ini dipelopori oleh )arene oocock. !. "egunaan 1. *ntuk menghasilkan tindakan sistem terhadap tujuan yang akan dicapai. &. *ntuk membandingkan dampak dari tindakan tersebut apakah sudah sesuai dengan tujuan apa belum. . Membetulkan kesalahan2kesalahan yang terjadi sebagai kontrol. 5. Prsedur 0langkah /unci utama adalah guru sebagai fasilitator 1. Pertama, adanya penjelasan dari guru, yang ditujukan siswa,tentang permasalahan yang akan disimulasikan. &. /edua, adanya pengawasan dari guru karena
pada
yang memerlukan
skenario simulasi adalah guru sebagai fasilitator. . /etiga, adanya pelatihan dari guru, oleh karena itu pengarahan dari guru harus jelas dan lengkap sehingga tidak terjadi berulang2ulang melakukan kesalahan . /eempat, diadakan diskusi, hal
ini
perlu dilakukan
pada
waktu
simulasi berakhir. %alam diskusi biasanya yang dibicarakan adalah hasil temuan yang diperoleh, kelayakan simulasi dan kendala2kendala apa serta upaya apa untuk memperbaikinya. %engan
demikian
langkah2langkah
simulasi
+rientasi, &! partisipasi, ! )imulasi, ! %iskusi d. A'l)kas)
secara
singkat
adalah
1!
)imulasi P/n banyak manfaatnya bagi siswa agar bisa berpikir semakin kritis dan bisa mengambil keputusan melalui simulasi tersebut sesuai dengan isi hatinya dan lebih bisa menghayati dalam kehidupannya.
Mdel II Cnth (
/elas 8 )emester 7 Standar "m'etens)
1. Memahami pentingnya keutuhan negara /esatuanepublik 7ndonesia(:/7!
"m'etens) Dasar
1.1 Mendeskripsikan negara /esatuan epublik 7ndonesia 1.& Menjelaskan pentingnya keutuhan
%i bawah ini contoh model pembelajaran simulasi sosial untuk kelas8 dengan tema :/7. :/7 perlu ditanamkan pada anak )% karena merupakan pengamalan nilai2nilai Pancasila, yaitu unsur persatuan dan kesatuan sehingga bila disimulasikan konsep tersebut lebih dipahami oleh anak. 4angkah2langkah" 1. Pertama,
guru menjelaskan tentang gangguan :/7 yang ada di
6cehdan menjelaskan skenario. Aontoh bersimulasi dengan P dan cara2 cara yang harus dilakukan dalam simulasi. &. Kedua, #uru mengawasi jalanya simulasi. . Ketiga, #uru melatih cara bersimulasi yang hampir sama dengan cara P dengan
model
kartu
yang berisi
lembaran pernyataan
yang berisi
tentang :/7. . Keempat , )etelah simulasi berjalan didiskusikan dan guru menjelaskan. )aat simulasi berjalan guru bisa melihat sejauh mana murid bisa memahami.
%engan demikian ada empat langkah yang harus dijalankan dalam model pembelajaran simulasi sosial. Pertama, guru menyajikan topik dan konsep2
konsep yang akan disajikan dan dilanjutkan dengan aturan main simulasi tentang gambaran umum simulasi. Ke dua, guru menyusun skenario sampai ditemukan skor penilaian, tujuan bermain peran, dll. Ke tiga, pelaksanaan dari simulasi itu sendiri. )iswa sebagai peserta simulasi dan guru sebagai fasilitator. Ke empat , diskusi tentang penjelasan yang ada diatas dengan dialog bebas. )ehingga guru bisa menanamkan nilai sikap moral tentang :/7 kepada siswa setelah mensimulasikan situasi dan kondisi :/7 di 6ceh. Aara pembelajaran ini bisa diterapkan di kelas mana saja sesuai dengan kondisi yang ada, sebagai contoh di bawah ini guru dan siswa sedang berperan aktif melakukan simulasi cara mengatasi gangguan :/7 di republik ini.
3uru Sedang mengadakan s)mulas) untuk men5ar) slus) tentang adana 3angguan N"RI !ersama s)s-a d) kelasna
Mdel II 5nth ke 2 /
6nak diajak untuk Menghargai /eputusan ersama kelas 8 semester & 1. Minggu
depan
Pramuka
)%
sumberringin
akan
mengadakan
PC)6M7 (Perkemahan )abtu Minggu!. &. Pembina pramuka menanyakan pada anggota pramuka, dimana persami akan diadakan D . Pembina pramuka
memberikan masukan
tempat2tempat
mana
yang
bisa dilakukan persami yaitu daerah puncak dan laut. . 'ahap penentuan ulang akan sikap siswa mana yang bertahan setuju persami diadakan di puncak atau laut dan mana yang tidak setuju.
-. %isinilah guru akan melihat jati diri siswa yang sebenarnya dari nilai2nilai pengetahuan maupun nilai sikapnya kurang bisa mengendalikan diri dan sebaliknya. 0. )etelah itu diadakan diskusi apakah dengan model ini tadi sudah bisa dipahami siswa atau belum. "elm'k I
)etuju jika persami diadakan di puncak. Menurut sebagian angota pramuka persami membutuhkan medan yang bagus agar bisa melakukan apa yang telah diajarkan oleh kakak pembina pramukanya tersebut, karena bisa melihat keindahan alam dari atas, ada yang berpendapat bahwa hawa di puncak sangat baik bagi kesehatan. /elompok ini sambil membacakan program kerja selama berkemah. "elm'k II
/elompok yang tidak setuju persami diadakan di puncak. Menurut mereka persami
di
daerah
pantai
lebih
mengasyikkan.
Mereka
bisa
bermain
pasir,memancing, dan berenang sambil mengadakan acara persami. 6da juga yang berpendapat jarak sekolah ke pantai lebih dekat daripada ke puncak sehingga tidak menghabiskan biaya yang bayak. )ambil merencanakan kegiatan apa saja yang akan dilaksanakan di sana. "elm'k III
/elompok yang setuju diadakan pramuka yang dekat sekolah saja memilih di
kebun
raya
dengan
pertimbangan
seperti
yang
dikemukakan
oleh
kelompok satu. Pada pertemuan yang kedua siswa sudah mulai bisa memahami tentang pelajaran yang diberikan oleh guru. egitu seterusnya hingga terjadi keputusan dan siswa mau mengakui kekalahanya karena dari hasil yang diperoleh banyak yang memilih berkemah ke kebun raya dari pada ke pantai. %engan adanya masalah diatas guru memberikan pemahaman yang baik bahwa #uru menegaskan bahwa ini cocok untuk P/n. dengan hal demikian ini guru bisa menilai sikap moral anak
3uru se!aga) 6as)l)tatr sedang mengadakan s)mulas) untuk menentukan lkas)keg)atan 'ramuka Penentuan lkas) mas)h menjad) 'r dan kntra. 4. Mdel Telaah 7ur)s'rudens) In8u)r) Mdel III Cnth ( /
Model pembelajaran telaah yurisprudensi inuiry ini berdasarkan dengan adanya pemahaman masyarakat bahwa masing2masing indi$idu karakternya tidak sama sehingga nilai2nilai sosialnya saling berkonfrontasi satu sama lain. +leh karena itu, dibutuhkan warga negara yang bisa berbicara dengan baik. @arga negara yang demikian hendaknya dihasilkan dulu oleh pendidikan 7ndonesia. Hal tersebut bisa terjadi sehingga setiap ada konflik sosial bisa teratasi dengan baik yaitu dengan teori2teori sosial atau teori konflik seperti obert Marthon. Model ini bermanfaat
banyak
untuk
membiasakan
siswa
bepikir
sistematis
dalam menghadapi masalah sosial atau kasus, oleh karena itu model simulasi ini sangat cocok untuk mengatasinya. Model pembelajaran ini sangat penting untuk mengatur sikap anak yang baik dalam menghadapi masalah yang selalu muncul. 6rgumentasi2argumentasi yang logis rele$an dan solid model ini melatih siswa untuk menghargai orang lain walaupun bertentangan pendapat atau dia harus mau mengakui kelebihan orang lain.
a. +r)entas) mdel
Model telaah yurisprudensi adalah model pembelajaran untuk membantu siswa agar mampu berpikir secara sistematis tentang asal2usul di masyarakat3 khususnya di lingkungan pendidikan. Pelopornya adalah %onald +li$er. !. "egunaan Manfaatnya untuk melatih agar siswa peka terhadap permasalahan2 permasalahan sosial, sehingga bisa mengambil sikap terhadap permasalahan yang dihadapi. %i samping itu model ini juga bermanfaat untuk melatih siswa agar dapat menerima dan menghargai sikap terhadap orang lain walaupun bertentangan dengan dirinya. 5. Prsedur 0langkah9langkahna 1. erorientasi pada kasus yang akan dipecahkan dengan demikian guru menjelaskan pada siswa apa yang akan diperdebatkan. &. )iswa mensimulasi pada fakta maksudnya apa saja kira2kira masalah sosial di seputar dunia pendidikan yang perlu diangkat. . )iswa diminta untuk berpendapat, bagaimana pendapat
siswa
seharusnya kebijakan dalam bersikap. #uru menggali sikap siswa yang kontradiksi maksudnya yang menyebabkan terjadinya konflik pendapat itu apa, di sini atas bimbingan guru siswa supaya mengajukan argumentasi yang logis dan rasional. . 'ahap penentuan ulang akan sikap siswa, tetap bertahan dengan pendapatnya atau berubah mengikuti lawan debatnya, sehingga akan terjadi perubahan sikap atas kesadaran sendiri tanpa paksaan. -. %iskusi, apakah argumentasi tersebut terlepas atau tidak untuk menguji asumsi tentang fakta definisi dan konsekuensinya sebagai contoh dari model
telaah yurisprudensi adalah kelas
87 standar kompetensi
memahami perundang2 undangan pusat dan daerah. /asus penerapan ** tentang standar nilai lulus di atas nilai -. Aontoh kelas - semester 77
dengan
standar
kompetensi =Menghargai keputusan bersama?.
/asus pendidikan tentang kelulusan *6: syarat lulus tidak boleh ada nilai - walaupun mata pelajaran lainnya 9 dan 1 jika ada satu mata pelajaran bernilai - maka akan tidak lulus maka terjadilah pro dan kontra. 6da kelompok diskusi yang setuju tidak lulus dengan nilai - tetapi ada kelompok diskusi yang setuju jika nilai - tidak diluluskan. 4angkah2 langkah simulasi yurisprodensi inury sebagai berikut.
/esimpulan yang diperoleh dari model pembelajaran telaah >urisprudensi inuiry adalah guru bisa menanamkan sikap moral mengenai memahami peraturan ** tingkat pusat atau daerah.
Cnth Mdel S)mulas) Ss)al "elas 1 Semester 2 Standar"m'etens) / Mengharga) "e'utusan Bersama$ dengan "asus "ntrad)ks) "elulusan UAN Standar "m'etens)
. Mahami kebebasan berorganisasi
"m'etens) Dasar
.1 Mendeskripsikan pengertian organisasi .& Menyebutkan contoh organisasi di lingkungan sekolah dan masyarakat
. Menghargai keputusan bersama
. Menampilkan peran serta dalam memilih organisasi di sekolah .1 Mengenal bentuk2bentuk keputusan bersama .& Memenuhi bentuk2bentuk keputusan bersama
Langkah9langkah/
1. Pertama, guru membacakan kasus pro dan kontra yang ada di koran tentang undang undang pendidikan (kelulusan dalam penilaian *6:!. &. Kedua, mengkaji ulang langkah2langkah tentang kasus yang ada. . Ketiga, memberikan pertanyaan kepada siswa tentang permasalahan yang ada serta alasan memilih jawaban setuju atau tidak setuju. . Keempat , guru menggali sikap siswa dengan cara dialog dengan guru dansiswa khususnya dengan guru dan kelompok2kelompok yang telah dibentuk. 6tas bimbingan
guru
siswa
diarahkan
untuk
mengajukan
argumentasi yang logis, $alid, rasional dan dialami sehari2hari. -. Kelima, tahap penentuan ulang akan sikap siswa mana yang bertahan setuju, dan mana yang tidak setuju. %i sinilah guru akan melihat jati diri siswa yang sebenarnya dari nilai2nilai pengetahuan maupun nilai sikapnya 0. Keenam, setelah itu diadakan diskusi apakah dengan model ini tadi sudah bisa diserap siswa atau belum.
Model ini memudahkan guru dalam mengadakan penilain proses yang menyangkut proses kognitif misalnya bobot argumentasinya. 6fektif, sikap moral dalam bersimulasi serta etika dalam bersimulasi. Psikomotor,keterampilan dalam bersimulasi dengan gerakan atau pembicaraan. 4angkah selanjutnya adalah pembagian tugas sama.
kelompok,
tugasnya
sama namun peran
tidak
6da kelompok yang setuju, kelompok yang pasif dan kelompok yang
tidak setuju. "elm'k I
)etuju jika - tidak lulus, walaupun nilai lainnya sembilan dan sepuluh namun kalau - tidak lulus siswa bermacam2macam alasannya biar belajarnya ditingkatkan, sehingga semua mata pelajaran dikuasai, kebetulan kakak kelasnya ikut ujian dan belum tentu lulus, alasan lain karena ada teman yang tidak disukai sedang ikut ujian sehingga senang jika musuhnya tidak lulus. "elm'k II
Masih binggung karena merasa semua ada benarnya dan ada salahnya jadi tidak berani memilih, akhirnya kelompok ini mengikuti suara terbanyak dengan ikhlas karena semua argumentasi kelompok baik dan benar. Badi mana saja yang jadi putusan mengikuti saja. "elm'k III
/elompok yang tidak setuju jika tidak diluluskan karena tidak menghargaijerih payah temannya yang sudah belajar sehingga bisa mendapatkan 9 atau1, tapi diluluskan, alasan lain kakaknya sedang ikut ujian dan khawatir kalau tidak lulus, dan masih banyak lagi alasan lain. Badi kelompok ini menyetujui pendapat orang yang lemah. egitu seterusnya hingga terjadi keputusan dan siswa mau mengakui kekalahanya, jadi *ndang2undang pendidikan bisa mengundang pro dan kontra dengan teman tidak ada kaitannya dengan masalah ini. %engan adanya masalah di atas guru memberikan pemahaman yang baik dan guru menegaskan bahwa simulai ini cocok untuk P/n. %engan hal ini guru bisa menilai sikap moral dari segi kognitif, afektif dan psikomotoriknya.
/euntungannya simulasi ini bisa melatih siswa berfikir kritis, rasional, belajar berorganisasi, mau mengakui kelebihan orang lain jika ternyata dirinya kalah, dan mau menghargai orang lain walaupun dirinya yang menang. )imulasi seperti ini perlu dikembangkan untuk menuju warga negara yang baik.
3am!ar %.& Para S)s-a Sedang Meraakan "elulusan Setelah Uj)an Akh)r Nas)nal :UAN * Meru'akan Has)l Telaah 7ur)s'rudens) dengan Berma)n +'era
#. Mdel 'em!elajaran dengan Pendekatan Prses
%alam pendekatan ini guru menciptakan kegiatan pembelajaran yang ber$ariasi sedemikian sehingga siswa terlibat secara aktif dalam berbagai pengalaman.
6tas bimbingan guru siswa
diminta
untuk merencanakan,
melaksanakan, dan menilai sendiri suatu kegiatan. )iswa melakukan kegiatan percobaan, pengamatan, pengukuran, perhitungan, dan membuat kesimpulan2 kesimpulan sendiri. )emua kegiatan tersebut diawali dari yang sederhana, selanjutnya diikuti dengan proses yang lebih kompleks dan makin sulit. %alam pendekatan keterampilan proses ini, siswa tidak hanya belajar dari guru, tetapi juga dari dan dengan temannya, maupun sumber lain di luar sekolah. /egiatan2kegiatan yang menggunakan
yang dapat dilakukan oleh siswa dalarn pendekatan
ini
antara
lain"
(1!
pembelajaran mengamati,
mengklasifikasikan, serta mengenal dan merumuskan masalah yang muncul5 (&! mengumpulkan, menganalisis dan menafsirkan data, dan (! meramalkan gejala yang mungkin akan terjadi. %engan adanya kegiatan2kegiatan seperti
itu, siswa berlatih diri untuk berfikir kreatif, meningkatkan ketrampilan berfikir, bersifat
terbuka, percaya diri dan sebagainya. %i samping beberapa
kebaikan tersebut, pendekatan ketrampilan proses juga ada dampak negatifnya, antara lain" memerlukan banyak waktu, memerlukan fasilitas yang cukup baik dan lengkap. /egiatan siswa yang sekian banyak itu bagaimana penilaiannyaD Penilaian tidak hanya dilakukan secara tertulis, tetapi juga secara lisan danyang dinilai bukan
hanya pengetahuannya tetapi juga keterampilannya.%alam
kenyataannya,
sering
terjadi
kekeliruan
dalam
pembelajaran
dengan
pendekatan keterampilan proses. /arena yang diutamakan hasil maka proses belajar kurang diperhatikan, dan proses
maka
hasil
sebaliknya,
karena
yang
diutamakan
diabaikan. )eharusnya, hasil dan proses dalam kegiatan
pembelajaran mempunyai kedudukan yang sama kuat, guru tidak dapat memperlakukannya berat sebelah, tetapi harus seimbang.
"elas 1I semester ( Standar "m'etens)
"m'etens) Dasar
1. Menghargai nilai2nilai 1.1 Mendeskripsikan nilai2nilai juang juang dalam proses
dalam proses perumusan Pancasila
perumusan Pancasila
sebagai %asar :egara
sebagai dasar negara.
1.& Menceritakan secara singkat nilai kebersamaan
dalam
proses
perumusan Pancasila sebagai dasar negara 1. Meneladani nilai2nilai juang para tokoh yang berperan dalam proses
)etelah 6nda mengetahui model2model pembelajaran P/n di )% silakan 6nda menganalisis pengembangan materi metode, media dan penilaian dalam pembelajaran kurikulum &0 (/')P!. Hasil anali sis tersebut dapat anda gunakan untuk menyusun PP, skenario dan simulasi pembelajaran. %engan adanya
analisis ini akan mempermudah langkah anda untuk mewujuadkan PP dalam /')P. Aontoh lain" Peringatan hari lahirnya Pancasila yang baru saja di peringati,sete lah hilang beberapa waktu
3am!ar %.; Per)ngatan Har) Lah)rna Pan5as)la$ (