MAKALAH PENGEMBANGAN KURIKULUM MODEL INVERTED BY HILDA TABA
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Dari Ma ta Kuliah Pengembangan Kurikulum
DOSEN Dr. H. Samsul Hadi Senen MM Dr. Ras!" M.Pd
Ole# $ KHAIRI MURDY NIM. %&'()*%
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI SEKOLAH PAS+A SAR,ANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA ('%-
KATA KATA PENGANTAR PENG ANTAR
Man Manusia usia yang ang meras erasaa bahwa ahwa dirin iriny ya adal adalah ah manus anusia ia yang ang ada ada Penc Pencip ipta tany nya, a, ada ada
yang yang meme memerh rhat atik ikan anny nya, a, ada ada
yang ang
meng menghi hidu dupk pkan an dan dan
mematikannya, ada yang memberi nikmat kepadanya, maka karena kita semua meras merasaa sebag sebagai ai seora seorang ng manu manusi sia, a, maka maka kita kita selal selalu u haru haruss beru berupay payaa untu untuk k selamanya memuji syukur kehadirat Allah yang telah menjadikan kita ada, kita hidup, hidup, kita kita berjuan berjuang g untuk untuk kehidu kehidupan pan abadi abadi setelah setelah hidup hidup ini ini Penuli Penuliss juga juga bersyukur karena berkat rahmat dan limpahan karunia!" ya akhirnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini Salawat dan salam semoga selamanya senantiasa terlimpah dan tercurah kepada pemimpin umat diseluruh dunia, yang telah membawa penerangan bagi peradaban umat manusia, "abi akhir jaman yang sangat mulya yakni nabi Muhammad saw Tidak sedikit hambatan yang kami hadapi dalam menuyusun makalah ini "amun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi#makalah ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan, sehingga kendala!kendala yang yang kami kami hadapi hadapi teratas teratasi i $leh $leh karena karena itu kami kami menguc mengucapk apkan an terima terima kasih kasih kepada kepada Dr % Samsul %adi Senen, MM dan Dr&asto,MPd selaku dosen pengajar mata kuliah Pengembangan Kurikulum, yang telah memberikan tugas ini dan kepada pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini Penu Penuli liss meny menyad adari ari maka makalah lah ini ini masih masih sarat sarat deng dengan an keku kekuran ranga gan n dan dan kekura kekuranga ngan n dalam dalam penyusu penyusunan nanny nya, a, baik baik itu dari dari segi segi sistema sistematik tikaa maupun maupun isi materi yang belum maksimal Maka dari itu bagi semua pembaca terutama bagi temam!t temam!tema eman n mahasis mahasiswa wa dan Dosen Dosen yang yang mereko merekomen mendas dasika ikan n penyusu penyusunan nan makalah ini, apabila dirasa ada hal yang kurang mohon kritik dan sarannya untuk disampaikan saja 'andung, April ()*+ Penulis
(
DATAR ISI
KATA P"-A"TA&ii DA.TA& /S/iii 'A' * P"DA%U0UA"* **
0atar 'elakang*
*(
&umusan Masalah(
*1
Tujuan1
'A' // /S/ + (* Pengertian Model Taba2s /n3erted+ (( 0angkah 4 0angkah Taba2s /n3erted Model5 (1 Kelebihan Dan Kekurangan Model Taba** 'A' /// PM'A%ASA"*1 'A' /6 KS/MPU0A"*7 DA.TA& PUSTAKA *8
1
BAB % PENDAHULUAN
%.% La!ar Bela/an0
Kurikulum merupakan rancangan pendidikan yang merangkum semua pengalaman belajar yang disediakan bagi peserta didik di sekolah Dalam kurikulum terintegrasi 9ilsa9at, nilai! nilai, pengetahuan dan perbuatan pendidikan Kurikulum disusun oleh para ahli pendidikan#ahli kurikulum, ahli bidang ilmu, pendidik, pejabat pendidikan, pengusaha serta unsur!unsur masyarakat lainnya &ancangan ini disusun dengan maksud memberi pedoman kepada para pelaksana pendidikan, dalam proses pembimbingan perkembangan siswa, mencapai tujuan yang dicita!citakan oleh siswa sendiri, keluarga ataupun masyarakat $emar
Malik
:()*);*)<
menjelaskan
kurikulum
adalah
program
pendidikan yang disediakan oleh lembaga pendidikan :sekolah< bagi siswa 'erdasarkan program pendidikan tersebut siswa melakukan berbagai kegiatan belajar, sehingga mendorong perkembangan dan pertumbuhannya sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan Dengan kata lain, dengan program kurikuler
tersebut,
sekolah#lembaga
pendidikan
menyediakan
lingkungan
pendidikan bagi siswa untuk berkembang Kelas merupakan tempat untuk melaksanakan dan menguji kurikulum Di sana semua konsep, prinsip, nilai, pengetahuan, metode, alat, dan kemampuan guru di uji dalam bentuk perbuatan, yang akan mewujudkan bentuk kurikulum yang nyata dan hidup Perwujudan konsep, prinsip, dan aspek!aspek kurikulum tersebut seluruhnya terletak pada guru $leh karena itu, gurulah pemegang pemegang kunci pelaksanaan dan keberhasilan pengembangan kurikulum sesungguhnya Suatu kurikulum diharapakan memberikan landasan, isi, dan menjadi pedoman bagi pengembangan kemampuan siswa secara optimal sesuai dengan tuntutan dan tantangan perkembangan masayarakat Ada beberapa prinsip dalam pengembangan kurikulum yaitu prinsip! prinsip secara umum dan prinsip!prinsip khusus Secara umum pengembangan kurikulum harus mengandung prinsip relevansi, fleksibelitas, kontinuitas, praktis,
*
dan efektivitas. Secara khusus prinsip!prinsip kurikulum berkenaan dengan penyusunan tujuan, isi, pengalaman belajar, dan penilaian :"ana Syaodih ; ()*(< Dalam mengembangankan suatu kurikulum banyak pihak yang akan turut berpartisipasi =aitu ; administrator pendidikan, ahli pendidikan, ahli kurikulum, ahli bidang ilmu pengetahuan, guru!guru dan orang tua murid serta tokoh!tokoh masyarakat Dari pihak!pihak tersebut yang secara terus menerus turut terlibat dalam pengembangan kurikulum adalah administrator pendidikan, guru dan orang tua 'anyak model yang dapat digunakan dalam pengembangan kurikulum Pemilihan suatu model pengembangan kurikulum bukan saja didasarkan atas kelebihan dan kebaikan!kebaikanya serta kemungkinan pencapaian hasil yang optimal, tetapi juga perlu disesuaikan dengan sistem pendidikan dan sistem pengelolaan yang si9atnya sentralisasiberbeda dengan desentralisasi Model pengembangan dalam kurikulum yang si9atnya subjek akademis berbeda dengan kurikulum humanistik, teknologis dan rekontruksi sosial Dari banyak model yang di kenal salah satu model yang menarik perhatian adalah model pengembangan kurikulum yang diperkenalkan oleh %ilda Taba yang dikenal dengan Taba2s in3erted model Model taba ini pengembangan kurikulum yang lebih menitikberatkan kepada bagaimana mengembangkan kurikulum sebagai suatu proses perbaikan dan penyempurnaan kurikulum /a menggunakan pendekatan grass roots dan yakin bahwa kurikulum dapat didisain oleh guru dari pada hanya meneruskan yang dibuat oleh atasan Model taba ini bisa menjadi salah satu acuan atau pembanding bagi para pengembang kurikulum dalam membuat sebuah kurikulum
%.( Rumusan Masala#
Untuk membatasi isi dari makalah ini maka rumusan masalah yang di ambil adalah; * Apakah model pengembangan kurikulum model Taba> ( 'agaimana langkah!langkah dalam pengembangan kurikulum model Taba > 1 Apa saja kelebihan dan kelemahan pengembangan kurikulum model Taba>
(
%.& Tu1uan
* Untuk mengetahui pengertian model pengembangan kurikulum Taba ( Untuk mengetahui langkah!langkah dalam model pengembangan kurikulum Taba 1 Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan model pengembangan kurikulum Taba
1
BAB II ISI
(.% Pen0er!ian M"del Ta2a3s In4er!ed
?ainal Ari9in :()*( ; *1@< menjelaskan bahwa model atau kontruksi merupakan ulasan teoritis tentang suatu proses kurikulum secara menyeluruh atau dapat pula merupakan ulasan teoritis tentang suatu proses kurikulum secara menyeluruh atau dapat pula merupakan ulasan tentang salah satu bagian kurikulum Di samping itu ada model yang mempersoalkan keseluruhan proses dan ada pula yang hanya menitikberatkan pandangannya pada mekanisme penyusunan kurikulumnya &obert S ?ais :*@7< dalam bukunya “Curriculum : Principles and Foundation” mengemukakan delapan model pengembangan kurikulum Dasar teoritisnya adalah institusi atau orang yang menyelenggarakan pengembangan, pengambil keputusan , penetapan ruang lingkup kegiatan yang termuat dalam kurikulum, realitas implementasinya, pendekatan permasalahannya dengan cara pelaksanaannya, penelitian sistematis tentang masalahnya, dan peman9aatan teknologi dalam pengembangan kurikulum Dari kedelapan model kurikulum tersebut salah satunya adalah sebuah model pengembangan kurikulum yang di kembangkan oleh %ilda Taba Model ini lebih dikenal dengan nama Taba’s Inverted odel Secara sederhana
Model
Pengembangan kurikulum
yang bersi9at
tradisional adalah pengembangan kurikulum yang dilakukan secara deduktif. Urutannya adalah ; * penentuan prinsip!prinsip dan kebijaksanaan dasar, ( merumuskan desain kurikulum yang bersi9at menyeluruh didasarkan atas komitmen!komitmen tertentu 1 menyusun unit!unit kurikulum sejalan dengan desain yang menyeluruh, + melaksanakan kurikulum dalam kelas "ana Syaodih :()*( ;*77< Salah satu buku karya %ilda Taba yang paling terkenal dan besar pengaruhnya adalah Curriculum !evelopmen : T"eor# and Pravtice $%&'(). Dalam buku ini %ilda Taba mengungkapkan pendekatannya untuk proses
+
pengembangan kurikulum Dalam karyanya, taba memodi9ikasi model dasar Tyler agar lebih representative terhadap pengembangan kurikulum di berbagai sekolah Taba berpendapat bahwa model pengembangan kurikulum model dedukti9 kurang cocok, sebab tidak merangsang timbulnya ino3asi!ino3asi Menurutnya pengembangan kurikulum yang dapat lebih mendorong ino3asi dan kreati9itas guru adalah pendekatan yang bersi9at indukti9, yang merupakan in3ersi atau arah terbalik dari model tradisional Dikatakan terbalik karena model ini di mulai dengan melakukan eksperimen, diteorikan, kemudian diimplementasikan %al ini dilakukan untuk mnyesuaiakan teori dan praktik, serta menghilangkan si9au keumuman dan keabstrakan kurikulum, sebgaai mana sering terjadi apabila di lakukan tanpa kegiatan eksperimental Model Taba dalam pengembangan kurikulum lebih menitikberatkan kepada bagaimana mengembangkan kurikulum sebagai suatu proses perbaikan dan penyempurnaan kurikulum /a menggunakan pendekatan grass roots dan yakin bahwa kurikulum dapat didisain oleh guru dari pada hanya meneruskan yang dibuat oleh atasan 0ebih lanjut ia merasakan bahwa guru akan memulai memproses dengan membuat unit belajar mengajar secara khusus untuk para siswa di dalam sekolahnya, yang sejak awal dilibatkan dalam pembuatan disain kurikulum secara umum $leh karena itu Taba menggunakan pendekatan indukti9 untuk pengembangan kurikulum, memulai dari yang khusus dan membangun kepada disain yang lebih umum Menentang pada yang lebih tradisional yang menggunakan pendekatan dedukti9 yaitu memulainya dengan disain umum dan dilakukan ke bawah kepada yang khusus (.( Lan0/a# 5 Lan0/a# Ta2a3s In4er!ed M"del
Taba :*7(< mencetuskan sebuah pendekatan indukti9 pada pengembangan kurikulum Taba percaya bahwa guru harus mengembangkan kurikulum dan kurikulum tersebut tidak boleh diatur oleh otoritas diatasnya Konsepnya pada proses kurikulum dihubungkan dengan konsep penelitiannya Ada lima langkah pengembangan kurikulum model Taba, adapun langkah!langkah pengembangan
Mendiagnosis kebutuhan
kurikulum in3erted model Taba dapat kita lihat dalam bagan dibawah ini Merumuskan tujuan!tujuan
Produksi unit!unit eksperimen oleh guru!guru
Memilih /si Mengorganisasikan /si Memilih pengalaman belajar Mengorganisasikan 5 pengalaman belajar Mengadakan e3aluasi Melihat urutan dan
Menguji unit eksperimen
Mengadakan re3isi dan konsolidasi
Pengembangan kerangka keseluruhan kurikulum
/mplementasi dan deseminasi
Dari bagan tersebut dapat kita lihat ada lima langkah pengembangan kurikulum model Taba, yaitu; * Menghasilkan unit!unit percobaan :pilot unit< melalui langkah!langkah; * mendiagnosis kebutuhan, ( mem9ormulasikan tujuan,1 memilih isi, + mengorganisasi isi melalui seleksi isi, 5 memilih pengalaman belajar,7 mengorganisasi pengalaman belajar, @ menentukan alat e3aluasi dan prosedurnya dan 8 menguji keseimbangan isi kurikulum ( Mengujicobakan unit eksperimen untuk memperoleh data dalam rangka menemukan 3aliditas dan kelayakan penggunaannya 1 Mere3isi dan mengkonsolidasikan unit!unit eksperimen berdasarkan data yang diperoleh dalam uji coba + Mengembangkan keseluruhan kerangka kurikulum
7
5 /mplementasi dan diseminasi kurikulum yang telah teruji Pada tahapan terakhir ini perlu dipersiapkan guru!guru melalui penataran!penataran, loka karya dan lain sebagainya serta mempersiapkan 9asilitas dan alat!alat yang sesuai dengan tuntutan kurikulum
0angkah pertama unit*unit eksperimen bersama guru*guru. Di dalam unit eksperimen ini diadakan studi dengan seksama tentang hubungan antara teori dengan praktik Perencanaan didasarkan atas teori yang kuat, dan pelaksanaan eksperimen didalam kelas menghasilkan data!data yang untuk menguji landasan teori yang digunakan Terdapat delapan langkah dalam model Taba, yang dia sebut sebagai Bmengecek keseimbangan dan rangkaianC Karena Taba menyatakan bahwa kurikulum harus dimulai dengan desain unit
daripada
rencana
kurikulum
keseluruhan,
pendekatannya
dalam
mengembangkan sebuah model kurikulum disebut induktif. Dibawah ini, kita menggambarkan secara rinci model Taba dalam mengembangkan sebuah unit kurikulum :seller miller ; *85< +angka"
%:
!iagnosis
ebutu"an.
Dalam
langkah
ini,
guru
mengidenti9ikasi beragam kebutuhan yang akan membantu dasar perencanaan unit 'agaimana komprehensi9nya diagnosis ini akan bergantung pada si9at unit +angka" (: Perumusan Tu-uan. Perumusan tujuan harus meliputi area berikut ini; * Konsep atau ide yang dipelajari ( Sikap, sensiti9itas, dan perasaan yang dikembangkan 1 Eara berpikir yang diperkuat, atau diinisiasi + Kebiasaan dan skill yang dikuasai Taba menyatakan bahwa unit yang berbeda akan menempatkan derajat penekanan yang berbeda dari empat area dasar ini +angka" : Pemili"an isi. Dua langkah pertama memberikan kriteria dalam menseleksi isi Menyatakan arahan, seperti juga BlogisC dari pelajaran, akan memberikan bingkai kerja untuk menseleksi isi Pelajaran harus berhubungan dengan tingkat kelas siswa Maka, dua kriteria penting untuk menseleksi isi adalah
@
logika yang berpautan pada pelajaran dan psikologi atau perkembangan tingkat siswa Seleksi ide dasar juga penting dalam skema TabaF konsep 9undamental adalah subyek atau disiplin yang diidenti9ikasi untuk unit +angka" /: Pengaturan isi. Taba menyatakan bahwa Bsususun isi logika indukti9 dan rangkaian psikologi untuk pengalaman pembelajaran perlu dibangunC Dalam langkah ini, kurikulum diorganisir se hingga masing!masing ide atau operasi mental memerlukan sebuah perkembangan skill kogniti9 kumulati9 /nti dari struktur organisasi ini adalah konsep pemikiran Taba; Binti dari unit adalah metoda pengajaran pemikiranC Dalam mengorganisir isi, Taba menyatakan bahwa langkah pertama adalah menentukan sebuah topik dan kemudian mengidenti9ikasi ide!ide dasar Eontohnya, dalam sebuah unit mengenai orang!orang Amerika, topik diorganisir disekitar ide!ide dasar ini; * "egara Amerika adalah negara dengan masyarakat multibudayaF Amerika terdiri dari bermacam jenis ras manusia, dengan latar belakang dan gaya hidup yang berbeda ( $rang!orang ini datang dari berbagai tempat, untuk banyak alasan, dan dari periode waktu yang panjang 1 Semua orang yang berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya harus membuat penyesuaianF jika mereka tidak merasa diterima, mereka tidak akan merasa betah + Semakin lebar perbedaan budaya latar belakang seseorang dengan budaya ditempat baru, akan membuat semakin sulit penyesuaian 5 Semua orang di Amerika berkontribusi dalam membangun kehidupan, adat! istiadat, kekuatan, kekayaan dan kesejahteraan dari negara ini :Taba, *7(< Dalam unit ini, topik yang dipelajari mencakup beragam orang, seperti orang German, Polandia, /rlandia, dll 0angkah berikutnya dalam mengorganisir isi adalah membentuk dimensi topikF dalam untik mengenai orang!orang Amerika, misalnya, dimensinya mencakup tempat asal, waktu kedatangan, tempat tinggal baru, alasan bermigrasi,
8
masalah dalam penyesuaian, dan kontribusi Pertanyaan!pertanyaan dibawah ini menggambarkan dimensi ini; •
Datang dari negara mana anda>
•
Kapan datangnya>
•
Dimana sekarang tinggal>
•
Mengapa datang ke negara ini>
•
Masalah penyesuaian apa yang ditemui>
•
Kontribusi apa yang telah mereka berikan> +angka" 0 dan ': Pemili"an dan pengaturan pengalaman bela-ar. Untuk
memilih pengalaman pembelajaran, Taba menyarankan bahwa guru harus menanyakan beberapa pertanyaan, contohnya; Apakah pengalaman tepat untuk mempelajari gagasan utama> Apakah pengalaman meningkatkan Bpembelajaran akti9C> Apakah pengalaman sesuai dengan tingkat kematangan siswa> Taba juga merasa
bahwa
pengalaman
pembelajaran
harus
mere9leksikan
beragam
pengalaman, mencakup Bmembaca, menulis, mengamati, melakukan penelitian, menganalisa,
mendiskusikan,
mentabulasi,
melukis,
mengkonstruks
dan
mendramatisirC Taba menguraikan serangkaian pengalaman pembelajaran; pengantar, perkembangan, generalisasi, dan aplikasi atau rangkuman Pengantar melibatkan mengembangkan minat siswa dan memberikan bukti diagnostik bagi guru Perkembangan, atau studi, terdiri dari akti3itas pembelajaran yang didesain untuk mengembangkan beragam aspek dari pelajaran dan memberikan materi 9aktual yang dibutuhkan Akti3itas!akti3itas ini mencakup Bmembaca, meneliti, analisis data, kerja komite, dan studi pada beragam jenisC 1eneralisasi mengacu pada usaha siswa untuk menempatkan ide!idenya secara bersama!sama Menurut Taba, langkah ini dapat melibatkan banyak membandingkan dan membedakan dan eksplorasi alasan pada kesamaan dan perbedaan 2plikasi dan rangkuman adalah tahap dimana siswa menerapkan generalisasi pada bingkai kerja yang lebih luas
&angkaian untuk mengorganisir pengalaman pembelajaran mere9leksikan konsep Taba mengenai proses kogniti9, khususnya penekanannya pada penelitian indukti9 +angka" 3: 4valuasi. 0angkah ketujuh adalah menentukan apakah tujuan telah dipenuhi, diagnosis dari rencana kurikulum, dan penilaian perubahan pada prilaku siswa Taba menyatakan beragam pengukuran 9ormal dan in9ormal untuk membantu penilaian ini +angka" 5: engecek eseimbangan dan 6angkaian. Dalam langkah ini, beragam pertanyaan ditanyakan, untuk menilai keseluruhan kee9ekti9an dari unit; Apakah ide!ide tersebut rele3an dengan topik> Apakah garis besar isi cocok dengan logika ide!ide inti> Apakah sampel tersebut sangat rinci> Apakah akti3itas pembelajaran memberikan kesempatan hagi pengembangan ide isi>Apakah akti3itas memberikan pencapaian pada semua tujuan> Apakah rangkaian isi dan pengalaman pembelajaran mengalir dengan lancar>Apakah ada kemajuan kumulati9> Apakah terjadi keseimbangan dan perubahan yagn tepat dalam gaya pembelajaranF masukan dan sintesis dan re9ormulasiF membaca, menulis, kerja lisanF penelitian dan analisis> :Taba, *7(< 0angkah kedua, engu-i unit eksperimen. Meskipun unit eksperimen ini telah di uji dalam pelaksanaanya di kelas eksperimen, tetapi masih harus diuji di kelas!kelas atau tempat lain untuk mengetahui 3aliditas dan kepraktisannya, serta menghimpun data bagi penyempurnaan 0angkah ketiga, mengadakan revisi dan konsolidasi. Dari langkah pengujian di peroleh beberapa data, data tersebut digunakan untuk mengadakan perbaikan dan penyempurnaan Selain perbaikan dan penyempurnaan diadakan juga kegiatan konsolidasi, yaitu penarikan kesimpulan tentang hal!hal yang lebih bersi9at umum yang berlaku dalam lingkungan yang lebih luas %al itu dilakukan, sebab meskipun suatu unit eksperimen telah cukup 3alid dan praktis pada suatu sekolah belum tentu demikian juga pada sekolah lainnya Untuk menguji keberlakuan pada daerah yang lebih luas perlu adanya konsolidasi 0angkah keempat, pengembangan keseluru"an kerangka kurikulum. Apabila dalam kegiatan penyempurnaan dan konsilidasi telah diperoleh si9atnya yang lebih menyeluruh atau berlaku lebih luas, hal ini masih harus dikaji oleh ahli
*)
kurikulum dan para pro9esional kurikulum lainnya Kegiatan itu dilakukan untuk mengetahui apakah konsep!konsep dasar atau landasan!landasan teori yang dipakai sudah masuk dan sesuai 0angkah
kelima,
implementasi
dan
diseminasi
=aitu
menerapkan
kurikulum baru ini pada daerah atau sekolah!sekolah yang lebih luas Didalam langkah ini masalah dan kesulitan!kesulitan pelaksanaan tetap dihadapi, baik berkenaan dengan kesiapan guru!guru, 9asilitas, alat dan bahan juga biaya (.& Kele2i#an Dan Ke/uran0an M"del Ta2a
Setiap model yang di buatoleh para pengembang kurikulum tidak terlepas dari kelebihan dan kekurangan dari model tersebut Model yang dikembangkan oleh taba juga seperti itu 'erikut kita coba melihat kelebihan dan kelemahan dari model kurikulum Taba a. Kele2i#an M"del Ta2a
Model ini bisa dikatakan telah menghindari kebingungan, sebuah tugas yang susah dari perspekti9 kebanyakan pengembang kurikulum Para pendidik dan para pengembang kurikulum yang bekerja Keuntungan digunakannya in3erted Taba2s ini ialah ; * membantu untuk menjembatani kesenjangan antara teori dan praktek karena produksi unit!unit tadi mengkombinasikan kemampuan teoritik dan pengalaman praktis ( kurikulum yang terdiri dari unit!unit mengajar!belajar yang disiapkan oleh guru!guru lebih mudah diintroduser ke sekolah, berarti lebih mudah dimengerti dibandingkan dengan kurikulum yang umum dan abstrak yang dihasilkan oleh urutan tradisional 1 kurikulum yang terdiri dari kerangka umum dan unit!unit belajar!mengajar lebih berpengaruh terhadap praktek kelas dibandingkan dengan kurikulum yang ada
2. Ke/uran0an M"del Ta2a
Di samping memiliki kelebihan model ini juga memiliki kelemahan Kelemahan yang tampak disebabkan oleh adanya perbedaan cara berpikir dan pendekatan kurikulumnya, seperti latar belakang pengalaman atau kurangannya
**
pengalaman yang di miliki oleh seorang pendidik Dengan kata lain, pengalaman! pengalaman tersebut tidak terlatih menggunakan model ini Karena itu pendidik yang tidak mempersiapkan diri untuk berpikir dan mengembnagkan kurikulum Akibatnya, para pengembang cendrung merasa senang dengan model dinamik atau model interaksi Model indukti9 Taba mungkin tidak menarik bagi pengembang kurikulum yang lebih memilih mempertimbangkan aspek!aspek yang lebih global dari kurikulum sebelum melanjutkan ke spesi9ik
*(
BAB III PEMBAHASAN
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi
dan bahan pelajaran serta
cara yang digunakan sebagai
pedoman
penyelenggara kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu Tujuan tertentu itu meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan,kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik $leh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pndidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah Posisi
pengembang kurikulum memegang peranan penting dalam
pengembangan kurikulum $leh karena itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan pengembang kurikulum baik ditingkat sekolah maupun lembaga yang lebih tinggi : Dinas Kota#Pro3insi#Pusat < %al!hal yang perlu diperhatikan adalahF * Siapa orang yang terlibat di tugas pengembangan kurikulum dan mewakili paham kurikulum apa ( Konsep kurikulum apa yang mereka usung dan bagaimana konsep tersebut akan mempengaruhi hasil sebuah kurikulum 0atar belakang pemikiran atau cara pandang
apa yang mempengaruhi
pengembang kurikulum dalam cara mereka berpikir tentang kurikulum Model Taba dalam pengembangan kurikulum lebih menitikberatkan kepada bagaimana mengembangkan kurikulum sebagai suatu proses perbaikan dan penyempurnaan kurikulum /a menggunakan pendekatan grass roots dan yakin bahwa kurikulum dapat didisain oleh guru dari pada hanya meneruskan yang dibuat oleh atasan 0ebih lanjut ia merasakan bahwa guru akan memulai memproses dengan membuat unit belajar mengajar secara khusus untuk para siswa di dalam sekolahnya, yang sejak awal dilibatkan dalam pembuatan disain kurikulum secara umum $leh karena itu Taba menggunakan pendekatan indukti9 untuk pengembangan kurikulum, memulai dari yang khusus dan membangun kepada disain yang lebih umum Menentang pada yang lebih tradisional yang
*1
menggunakan pendekatan dedukti9 yaitu memulainya dengan disain umum dan dilakukan ke bawah kepada yang khusus 'erbeda dengan model yang dikembangkan Tyler, model Taba lebih menitik beratkan kepada bagaimana mengembangkan kurikulum sebagai suatau proses perbaikan dan penyempurnaan $leh karena itu, dalam kurikulum ini dikembangkan tahapan!tahapan yang harus dilakukan oleh para pengembang kurikulum Model pengembangan ini lebih rinci dan lebih sempurna jika dibandingkan dengan model pengembangan Tyler Model Taba merupakan modi9ikasi dari model Tyler Modi9ikasi tersebut terutama penekanannya pada pemusatan perhatian guru Teori Taba mempercayai bahwa guru merupakan 9aktor utama dalam pegembangan kurikulum Pengembangan kurikulum yang dilakukan guru dan memposisikan guru sebagai ino3ator dalam pengembangan kurikulum Merupakan karakteristik dalam model pengembangan Taba Pengembangan kurikulum biasanya dilakukan secara dedukti9 yang di mulai dari langkah penentuan prinsip!prinsip dan kebijakan dasar, merumuskan desain kurikulum, menyusun unit!unit kurikulum, dan mengimplementasikan kurikulum di dalam kelas %ilda Taba tidak sependapat dengan langkah tersebut Alasannya, pengembangan kurikulum secara dedukti9 tidak dapat menciptakan pembaharuan kurikulum $leh karena itu menurut %ilda Taba, kurikulum harus dikembangakan secara terbalik yaitu dengan pendekatan indukti9
"ana Syaodih :()*( ; ()*< menjelaskan Kelebihan dan kekurangan peranan guru dengan menggunakan pendekatan grass roots adalah ; * Kurikulum akan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan masyarakat setempat atau kondisi sekolah ( Kurikulum sesuai dengan tingkat dan kemampuan sekolah, baik kemampuan pro9esional, 9inansial ataupun manejerial 1 Penyusunan yang dilakukan oleh guru!guru sendiri dengan demikian dapat lebih memudahkan dalam pelaksanakan kurikulum tersebut + Menimbulkan moti3asi bagi guru untuk mengembangkan diri, mencari dan menciptakan kurikulum yang sebaik!baiknya, dengan demikian
*+
akan terjadi semacam kompetisi yang baik dalam pengembangan kurikulum Sedangkan kelemahan dari model pengembangan kurikulum oleh %ilda Taba ini adalah; * Tidak adanya keseragaman, untuk situasi yang membutuhkan keseragaman demi persatuan dan kesatuan nasional, bentuk ini kurang tepat ( Tidak adanya standar penilaian yang sama, sehingga sulit untuk membandingkan keadaan dan kemajuan suatu sekolah#wilayah dengan sekolah#wilayah lainnya 1 Adanya kesulitan jika terjadi perpindahan siswakesekolah#wilayah lain + Sukar untuk mengadakan pengelolaan dan penilaian secara nasional 5 'elum semua sekolah#daerah memiliki kesiapan untuk menyusun dan mengembangkan kurikulum sendiri
Model Taba sebagai model pembelajaran secara indukti9 yang terdiri atas langkah!langkah terstruktur yang dibagi menjadi tujuh 9ase -uru menjadi motor penggerak untuk menjangkau 9ase demi 9ase melalui pertanyaan!pertanyaan yangdiajukan
kepada siswa
secara
sambung!menyambung
Tujuan
ut am a mo de l in i adalah pengembangan keterampilan berpikir kritis siswa di samping penguasaan secara tuntas topik yang dibica rakan Model Taba be ror ientasi pa da pe nd eka tan proses
*5
BAB IV KESIMPULAN
* Model Taba dalam pengembangan kurikulum lebih menitikberatkan kepada pendekatan grass roots dan yakin bahwa kurikulum dapat didisain oleh guru dari pada hanya meneruskan yang dibuat oleh atasan -uru memiliki peranan yang penting dalam pengembangan kurikulum -uru akan memulai memproses dengan membuat unit belajar mengajar secara khusus untuk para siswa di dalam sekolahnya, yang sejak awal dilibatkan dalam pembuatan disain kurikulum secara umum $leh karena itu Taba menggunakan pendekatan indukti9 untuk pengembangan kurikulum, memulai dari yang khusus dan membangun kepada disain yang lebih umum ( 0angkah!langkah yang digunakan %ilda Taba dalam
pengembanagn
kurikulum adalah; a Menghasilkan unit!unit percobaan :pilot unit< melalui langkah!langkah; * mendiagnosis kebutuhan, ( mem9ormulasikan tujuan,1 memilih isi, + mengorganisasi isi melalui seleksi isi, 5 memilih pengalaman belajar,7 mengorganisasi pengalaman belajar, @ menentukan alat e3aluasi dan prosedurnya dan 8 menguji keseimbangan isi kurikulum b Mengujicobakan unit eksperimen untuk memperoleh data dalam rangka menemukan 3aliditas dan kelayakan penggunaannya c Mere3isi dan mengkonsolidasikan unit!unit eksperimen berdasarkan data yang diperoleh dalam uji coba d Mengembangkan keseluruhan kerangka kurikulum e /mplementasi dan diseminasi kurikulum yang telah teruji Pada tahapan terakhir ini perlu dipersiapkan guru!guru melalui penataran!penataran, loka karya dan lain sebagainya serta mempersiapkan 9asilitas dan alat!alat yang sesuai dengan tuntutan kurikulum 1 Model in3erted yang dikembangkan oleh Taba walaupun merupakan sebuah model yang mencoba untuk menyempurnakan model sebelumnya juga tidak terlepas dari kelebihan dan kekurangan Secara umum kelebihan Model Taba adalah dengan menggunakan pendekan grass &oots, dimana guru memiliki peranan penting dalam mengembangkan sebuah kurikulum Sehingga guru *7
tidak hanya memiliki peran sebagai pengguna kurikulum tetapi juga memposisikan dirinya sebagai pengembang atau pembuat ino3asi dalam kurikulum Akan tetapi hal ini juga yang akan memberikan kelemahan dalam model ini Kompetensi yang dimiliki oleh guru untuk memahami dan mengembangkan
kurikulum
belum sama %al
ini
bisa menimbulkan
permasalahan dilapangan nantinya
9
*@
DATAR PUSTAKA
Ari9in ?ainal :()*(< onsep dan odel Pengembangan urikulu,. 'andung ; &emaja &osda Karya %amalik $emar :())< !asar*dasar Pengembangan urikulum, 'andung ; &emaja &osda /di Abdullah :()**< Pengembangan urikulum : Teori dan Praktek , =ogyakarta ; Ar 4 &uHH Media Miller, GP Seller I :*85< Curriculum Perspectives 2nd Practice "ew =ork and 0ondon; 0ongman "ana Syaodih S :()*(< Pengembangan urikulum, Teori dan Praktek, 'andung; PT &emaja &osdakarya $li3a Peter . :*8(< !eveloping T"e Curriculum., USA; 0ittle 'rown Eomp Sanjaya I :())< urikulum dan Pembela-aran. Gakarta ; Kencana
*8