Perkembangan analisis jaringan komunikasi dapat diringkas sebagai perjalanan awal 3 model. Pertama, model komunikasi linear. Kedua, kritik terhadap model komunikasi linear. Ketiga, model komunikasi konvergensi. Model komunikasi linier dikembangkan oleh Shannon and Weaver (1949) melalui bukunya: The Mathematical Theory of Communication. Menurut pandangan linier, komunikasi adalah kegiatan penyampaian informasi dari sumber kepada komunikan melalui sarana tertentu, yang menimbulkan efek. Dengan demikian, komunikasi bersifat satu arah (dari komunikator ke komunikan), dan efek selalu didapatkan oleh komunikan. Kritik terhadap model linear terutama berisi pandangan kritis bahwa dalam setiap komunikasi komunikator dan komunikan adalah 2 pihak yang aktif, dan melakukan tukar-menukar informasi untuk tujuan saling pengertian bersama. Kesamaan pada satu tujuan bersama ini disebut konvergensi.
Communication Communication Models Model-model komunikasi Shannon dan Weaver mathematical model Penjelasan Dalam model komunikasi versi shannon dan weaver,aliran pesan bersifat linear dari sumber ke penerima. Komponen yang terdapat pada model matematika ini adalah source,yaitu sumber pean.Kemudian transmitter yaitu pemancar mengubah pesan menjadi sinyal yang sesuai dengan saluran yang digunakan.Saluran (channel) adalah ad alah medium yang mengirimkan sinyal ke transmitter. Transmitter Transmitter mengubah sinyal yg diterima menjadi pesan agar dapat dimengerti oleh penerima. Dalam proses penyampaian pesan terdapat gangguan atau noise yakni tiap rangsangan tambahan dan tidak dikehendaki yang dapat mengganggu kecermatan pesan yang disampaikan. Gangguannya bisa merupakan interferensi statis, gangguan psikologi dan gangguan fisik. Contoh : Pengiriman pesan via telegram, fax, Short Message Service (SMS), Promosi iklan Komentar: Pola komunikasi yang paling sering digunakan dalam komunikasi teks level rendah. Pendekatan terhadap proses komunikasi manusia. Bersifat formal, tidak memperhatikan content. Statis dan linier.
De Fleur De fleur merupakan perluasan dari model2 yang dikemukakan oleh ahli lain,khususnya model komunikasi shannon dan weaver dengan memasukkan perangkat media massa (mass medium device) dan perangkat umpan balik (feedback device). Noise dapat mempengaruhi tiap komponen komunikasi. Contoh : Penyampaian pesan oleh parpol melalui kampanye di depan masyarakat. Kuis interaktif. Komentar: Penyempurnaan dari Shannon model dengan menambahkan feedback yang meningkatkan peluang komunikasi untuk mencapai isomorphism (kesesuaian arti). Osgood Schramm Wilbur schramm mbuat serangkai model komunikasi yang memperhitungkan pengalaman dua individu yang mencoba berkomunikasi,...
Berlo's Model Berlo’s Model David K. Berlo juga turut ambil bagian dalam perkembangan sejarah komunikasi dengan mempopulerkan model yang ia temukan pada tahun 1960, yang lebih dikenal dengan nama model SMCR (Source-Message-Channel-Receiver).
Sumber: www.uri.edu www.uri.edu Empat kelompok utama yang dikemukakan Berlo dalam model ini adalah: 1. Source, yaitu sang sumber yang mengirimkan pesan. 2. Message, yaitu pesan yang akan disampaikan. 3. Channel, yaitu saluran atau medium yang digunakan agar pesan dapat diterima dengan efektif. 4. Receiver, yaitu sang penerima pesan yang menjadi sasaran atau target. Menurut Berlo, source dan receiver dipengaruhi d ipengaruhi oleh beberapa faktor seperti: ketrampilan berkomunikasi, tindakan yang diambil, luasnya pengetahuan, sistem sosial, dan kebudayaan lingkungan sekitar. sekitar. Sedangkan pesan yang diutarakan dikembangkan sesuai dengan elemen, struktur, isi, perlakuan, dan kode. Kemudian channel yang akan digunakan berhubungan langsung dengan panca indera, yaitu dengan melihat, mendengar, menyentuh, mencium bau-bauan, dan mencicipi. Tidak terbatasnya penggunaan model ini terhadap kon teks komunikasi lain (seperti komunikasi massa, komunikasi antarpribadi, maupun berbagai bentuk b entuk komunikasi tertulis) menjadi suatu kelebihan tersendiri bagi model Berlo. Selain itu, model ini juga berfungsi sebagai pemandu para komunikan ko munikan dalam melakukan komunikasi. Model ini dapat membawa pembicara untuk melakukan penelitian terhadap seberapa efisien dan efektif-kah pesan yang ia sampaikan kepada pendengar, pend engar, seperti: Apakah pesan yang ia sampaikan sesuai dengan latar belakang pendengarnya.
Apakah ia sudah menempatkan dirinya sesuai dengan target atau sasarannya. Dan lain sebagainya. Namun, kehadiran model Berlo yang menyajikan komunikasi sebagai fenomena satu arah dan statis, membuat ketertarikan para komunikan terhadap model ini menjadi berkurang. Kurangnya...
1. Matematikal Shannon dan Weaver
Dalam Model komunikasi Matematikal Shannon dan Weaver ini dikatakan bahwa perkembangan dan penerapan istilah komunikasi berkembang lebih luas. Maksudnya mencakup semua prosedur pikiran seseorang dapat mempengaruhi pikiran orang lain. Seperti yang dikemukakan oleh Denis Mcquail dan sven Windal (1981:21) bahwa model ini berlangsung secara linear. Maksudnya, alur jalannya proses komunikasi bersifat searah tanpa ada timbal balik arus komunikasi. Seperti kita ketahui dalam proses komunikasi sederhana saja komponen-komponen yang harus ada adalah; a. Informasi (pesan yang disampaikan dalam proses komunikasi) b. Penyampai informasi c. Media yang digunakan oleh penyampai d. Penerima informasi Melihat dari jalannya proses komunikasi seperti diatas maka setelah informasi (pesan) itu tersampaikan kepada penerima, dari penerima itu tidak ada lagi proses timbal balik komunikasi kepada penyampai pesan, sehingga menurut penulis model komunikasi seperti itu kurang cocok digunakan dalam proses komunikasi pendidikan, karena saat ini proses pembelajarannya pun sudah mengedapankan tingkat keterampilan siswa untuk lebih kritis, evaluatif, dan inovatif, sehingga kalau pendidik dalam proses komunikasi pendidikannya menggunakan model ini akan susah mengembangkan proses pendidikannya. 2. Sirkular Osgood dan Schramm
Model komunikasi Sirkular Osgood dan Schramm berbeda sekali dengan model komunikasi Matematikal Shannon dan Weaver. Weaver. Kalau dalam dala m model komunikasi Matematikal Shannon dan Weaver sifat alurnya searah, maka dalam model komunikasi Osgood dan Schramm alur komunikasinya bersifat timbal balik atau berbalik arah. Artinya dalam satu sisi Penyandi code informasi (encoder) yang menyampaikan inforrmasi maka pada suatu saat encoder tersebut akan menjadi decoder (penerima informasi), jika decoder pertama tersebut telah menginterpretasikan/menafsirkan pesan dari encoder pertama.
Dengan demikian apabila dalam proses komunikasi menggunakan model Osgood dan Schramm, maka besar kemungkinan akan terjadi sebuah system komunikasi yang akan menghasilkan pemahan terhadap sesuatu hal (pesan komunikasi) menjadi lebih berkembang karena proses komunikasi tidak berhenti ketika pesan komunikasi telah sampai kepada penerima pesan. Dan penulis sangat menyarankan bagi para pendidik untuk menggunakan model Osgood dan Schramm karena model ini akan lebih tepat diterapkan dalam dunia pembelajaran.
MODEL-MODEL KOMUNIKASI : SUATU SUATU PERKENALAN
Sejauh ini terdapat anyak sekali model komunikasi yang telah dibuat pakar komunikasi. Maka disini kita “hanya” akan membahas sebagian kecil saja dari sekian banyak model komunikasi tersebut :
v Model S – R
Model stimulus – respons (S-R) adalah model komunikasi paling dasar. Model ini dipengaruhi oleh disiplin psikologi behavioristik.
Model ini menunjukkan bahwa komunikasi itu sebagai suatu proses “aksi-reaksi” yang sangat sederhana. Jadi model ini mengasumsikan bahwa kata-kata verbal, isyarat nonverbal, gambar dan tindakan tertentu akan merangsang orang lain untuk memberikan respon dengan cara tertentu. Pertukaran informasi ini bersifat timbal balik dan mempunyai banyak efek dan setiap efek dapat mengubah tindakan komunikasi.
Contoh : Anda menyukai seseorang, lalu anda melihat dan memperhatikan wajahnya sambil senyum-senyum. Ternyata Ternyata orang tersebut malah menutup wajahnya dengan buku atau malah teriak “apa liat-liat, nantang ya?” lalu anda kecewa dan dalam pikiran anda merasa cintanya bertepuk sebelah tangan dan anda ingin bunuh dia.
v Model Aristoteles
Model ini adalah model komunikasi yang paling klasik, yang sering juga disebut model retoris.
Model ini sering disebut sebagai seni berpidato.
Menurut Aristoteles, Aristoteles, persuasi dapat dicapai oleh siapa anda and a (etos-kererpercayaan anda), argumen anda (logos-logika dalam emosi khalayak). Dengan kata lain, faktor-faktor yang memainkan peran dalam menentukan efek persuatif suatu pidato meliputi isi pidato, susunannya, dan cara penyampainnya.
Salah satu kelemahan model ini adalah bahwa komunikasi dianggap sebagai fenomena yang statis.
v Model Lasswell
Model ini berupa ungkapan verbal, yaitu :
Who
Says What
In Which Channel
To Whom
With What Effect
Lasswell mengemukakan tiga fungsi komunikasi yaitu :
1. Pengawasan Lingkungan – yang mengingatkan anggota-anggota masyarakat akan bahaya dan peluang dalam lingkungan.
2. Korelasi berbagai bagian terpisah dalam masyarakat yang merespon lingkungan,
3. Transmisi warisan sosial dari suatu generasi ke generasi lainnya.
Akan tetapi model ini dikritik karena model ini mengisyaratkan kehadiran komunikator dan pesan
yang bertujuan. Model ini juga terlalu menyederhanakan masalah.
v Model Shannon dan Weaver Weaver
Model yang sering disebut model matematis atau model teori informasi. Model itu melukiskan suatu sumber yang menyandi atau menyiptakan pesan dan menyampaikannya melalui suatu saluran kepada seorang penerima.
Konsep penting Shannon dan Weaver adalah :
Gangguan (noise), Setiap rangsangan tambahan dan tidak dikendaki yang dapat mengganggu kecermatan pesan yang disampaikan.
Konsep lain yang ikut andil adalah entropi dan redundasi serta keseimbangan yang diperlukan diantara keduanya untuk menghasilkan komunikasi yang efisien dan dapat mengatasi gangguan dalam saluran.
Sayangnya, model ini juga memberikan gambaran yang parsial, komunikasi dipandang sebagai fenomena satu arah.
v Model Newcomb
Komunikasi adalah suatu cara yang lazim dan efektif yang memungkinkan orang orang mengorientasikan diri terhadap lingkungan mereka. Ini adalah model tindakan komunikatif dua orang yang disengaja.
Model ini mengisyaratkan bahwa setiap sistem ditandai oleh suatu keseimbangan atau simetri,karena ketidakkeseimbangan atau kekurangan simetri secara psikologis tidak menyenangkan dan menimbulkan tekanan internal untuk memulihkan keseimbangan.
v Model Westley dan Maclean
Menurut pakar ini, perbedaan dalam umpan balik inilah yang membedakan komunikasi antarpribadi
dengan komunikasi massa. Umpan balik dari penerima bersifat segera dalam komunikasi antarpribadi, dalam komunikasi massa bersifat minimal atau tertunda. Sumber dalam komunikasi antar pribadi dapat langsung memanfaatkan umpan balik dari penerima sedangkan dalam komunikasi massa sumber misalnya penceramah agama, calon presiden yang berdebat dalam rangka kampanye politik.
Konsep pentingnya adalah Umpan balik, Perbedaan dan kemiripan komunikasi antarpribadidengan komunikasi massa. Pesan ini juga membedakan pesan yang bertujuan dan pesan yang tidak bertujuan.
v Model Gerbner
Model verbal Gerbner adalah :
1. Seseorang ( sumber, komunikator )
2. Mempersepsi suatu kejadian
3. Dan bereaksi
4. Dalam suatu situasi
5. Melalui suatu alat
6. Untuk menyediakan materi
7. Dalam suatu bentuk
8. Dan konteks
9. Yang Yang mengandung isi
10. Yang Yang mempunyai suatu konsekuensi
v Model Berlo
Menurut model Berlo, sumber dan penerima pesan dipengaruhi oleh faktor :
1. Keterampilan komunikasi
2. Sikap
3. Pengetahuan
4. Sistem sosial
5. Budaya
Salah satu kelebihan model ini adalah model ini tidak terbatas pada komunikasi komunika si publik atau komunikasi massa, namun juga komunikasi an tarpribadi dan berbagai bentuk komunikasi tertulis. Model ini bersifat heuristik (merangsang penelitian).
v Model DeFleur
Source dan Transmitter adalah dua fase yang berbeda yang dilakukan seseorang, fungsi receiver dalam model ini adalah menerima informasi dan menyandi baliknya mengubah peristiwa fisik informasi menjadi pesan.
Menurut DeFleur komunikasi adalah terjadi lewat suatu operasi perangk at komponen dalam suatu sistem teoretis, yang konsekuensinya adalah isomorfisme diantara respons internal terhadap seperangkat simbol tertentu pada pihak pengirim dan penerima.
v Model Tubbs
Pesan dalam model ini dapat berupa pesan verbal, juga non verbal, bisa disengaja ataupun tidak disengaja. Salurannya adalah alat indera, terutama pendengaran, penglihatan dan perabaan.
Gangguan dalam model ini ada 2, gangguan teknis dan gangguan semantik. Gangguan teknis adalah faktor yang menyebabkan si penerima merasakan suatu perubahan dalam informasi atau rangsangan yang tiba, misalnya kegaduhan. Ganguan semiatik adalah pemberian makna yang berbeda atas lambang yang disampaikan pengirim.
v Model Gudykunst dan Kim
Merupakan model antar budaya, yakni komunikasi antara budaya yang berlainan, atau komunikasi dengan orang asing.
Menurut Gudykunst dan Kim, penyandian pesan dan penyandian balik pesan merupakan suatu proses interaktif yang dipengaruhi oleh filter-filter konseptual yang dikategprikan menjadi faktorfaktor budaya, sosial budaya, psikobudaya, dan faktor lingkungan.
v Model Interaksional
Para peserta komunikasi menurut model interaksional adalah orang-orang yang mengembangkan potensi manusiawinya melalui interaksi sosial, tepatnya melalui apa yang disebut pengambilan peran orang lain. Diri berkembang lewat interaksi dengan orang lain, dimulai dengan orang terdekatnya seperti keluarga dalam suatu tahap yang disebut tahap permainan dan terus berlanjut hingga kelingkungan luas dalam suatu tahap yang disebut tahap pertandingan.