Mini Project Tingkat Kepatuhan Minum OAT Pada Pasien TB Paru di Puskesmas Ipuh Periode Tahun 2016
Disusun Oleh :
dr. Hesty Trihastuti dr. Putu Aryuda Aryuda Bagus Hanggara
Dokter Pendamping :
dr. u!iarti ustini
PROGRAM DOKTER ITER!IP P"!KE!MA! IP"# KA$"PATE M"KOM"KO %E$R"ARI &'() * %E$R"ARI &'(+
i
KATA PEGATAR PEG ATAR
Pu"i syukur kami pan"atkan kepada Tuhan ang Maha #sa yang se!a!u me!impahkan rahmat$ rahmat$ anugerah$ anugerah$ dan karuniany karunianyaa sehingga sehingga kami %isa menye!esaika menye!esaikan n Mini Project Tingkat Kepatuhan Minum O%at Pada Penderita TB Paru di Puskesmas Ipuh Periode Tahun 2016 ini dengan dengan %aik sesuai dengan dengan &aktu yang te!ah ditentukan ditentukan.. Kami mengu'apkan mengu'apkan terima kasih kepada dr. u!iarti ustini se!aku pendamping dokter internsip Puskesmas Ipuh %eserta sta( puskesmas Ipuh yang mem%antu kami kami menye!esaikan Mini menye!esaikan Mini Project ini. ini. Kami menyadari %ah&a penu!isan Mini penu!isan Mini Project kami kami masih kurang sempurna.)ntuk itu kami mengharapk mengharapkan an kritik dan saran yang yang %ersi(at %ersi(at mem%angun mem%angun dari para pem%a'a pem%a'a agar kedepannya kami dapat memper%aiki dan menyempurnakan tu!isan ini. Kami %erharap agar !aporan !aporan kasus yang yang kami tu!is ini %erguna %agi semua semua orang dan dapat digunakan digunakan se%aik* se%aik* %aiknya se%agai sum%er in(ormasi. Atas Atas perhatiannya kami u'apkan terima kasih.
Ipuh$ +eptem%er 2016
Penu!is
ii
DA%TAR I!I KATA PEGATAR ii DA%TAR I!I iii $A$ I PEDA#","A 1.1. ,atar Be!akang 1 1.2. -umusan Masa!ah 2 1.. Tu"uanPenu!isan 2 1./. Man(aat Penu!isan 2 $A$ II TI-A"A P"!TAKA 2.1. e(inisi 2.2. #pidemio!ogi 2.. #tio!ogi 2./. Patogenesis / 2./.1. Tu%erku!osis Primer......................................................................./ 2./.2. Tu%erku!osis Post Primer.............................................................../ 2.. K!asi(ikasi 2..1. Berdasarkan Organ yang Terkena.................................................. 2..2. Berdasarkan Pemeriksaan ,a%oratorium....................................... 2... Berdasarkan -i&ayat Pengo%atan +e%e!umnya............................. 2.6. iagnosis 6 2.6.1. am%aran K!inis............................................................................6 2.6.2. Pemeriksaan 3isik..........................................................................4 2.6.. Pemeriksaan ,a%oratorium............................................................4 2.6./. Pemeriksaan -adio!ogi...................................................................5 2.4. Penata!aksanaan 10 2.5. #a!uasi Pengo%atan 1 2.5.1. #a!uasi K!inis.............................................................................1 2.5.2. #a!uasi Bakterio!ogi...................................................................1 2.5.. #a!uasi -adio!ogi.......................................................................1 2.7. Komp!ikasi 1/ $A$ III METODE PEE,ITIA (. .1. 8enis Pene!itian 1 .2. 9aktu dan ,okasi Pene!itian 1 .. Popu!asi Pene!itian 1 ./. Kriteria Ink!usi dan #ksk!usi 1 ./.1. Kriteria Ink!usi.............................................................................1 ./.2. Kriteria #ksk!usi...........................................................................1 .. e(inisi Operasiona! 1 .6. Pengumpu!an ata 16 .4. Pengo!ahan dan Ana!isis ata16 $A$ I/ #A!I, PEE,ITIA (+ $A$ / PEM$A#A!A &' DA%TAR P"!TAKA ,AMPIRA
iii
$A$ I PEDA#","A
(0(0
,atar $elakang
Tu%erku!osis :TB; paru merupakan penyakit in(eksi %akteri menahun yang dise%a%kan o!eh Mycobacterium tuberkulosis yang merupakan %akteri aero%. Penyakit ini %iasanya menyerang organ paru$ tetapi dapat menye%ar hampir se!uruh %agian tu%uh$ seperti otak$ gin"a!$ tu!ang$ dan ke!en"ar getah %ening. 1$2 +ampai saat ini$ penyakit TB masih men"adi permasa!ahan dunia. Berdasarkan data 9HO diperkirakan te!ah ter"adi 5$5 "uta kasus %aru pada tahun 2010 :%erkisar antara 5$ < 7$7 "uta; dengan rasio 125 kasus tiap 100.000 penduduk. Angka prea!ensi TB paru diperkirakan %er"um!ah 12 "uta kasus di dunia. i Indonesia$ TB merupakan masa!ah utama kesehatan masyarakat. 8um!ah pasien TB di Indonesia merupakan ke* ter%anyak di dunia sete!ah India dan =ina dengan "um!ah pasien sekitar 10> dari tota! "um!ah pasien TB di dunia. epkes -I menyatakan %ah&a hasi! surey dari se!uruh rumah sakit terdapat 220.000 pasien penderita TB pertahun atau 00 penderita perhari dan setiap tahunnya terdapat 25.000 kasus %aru TB di Indonesia.1$$/ Pengo%atan kasus TB merupakan sa!ah satu strategi utama da!am pengenda!ian TB karena dapat memutuskan rantai penu!aran. Pada tahun 177/$ 9HO me!un'urkan strategi pengenda!ian TB untuk diimp!ementasikan se'ara internasiona!$ yaitu OT+ : Direct Observe Treatment Short-course;. Pada 2006$ 9HO menetapkan strategi %aru untuk menghentikan TB yang %ertu"uan untuk mengintensi(kan penanggu!angan TB$ men"angkau semua pasien$ dan memastikan ter'apainya target Millennium Development Goals :Ms; pada tahun 201. Pengo%atan TB paru memer!ukan "angka &aktu sekitar 6 < 7 %u!an. +emua penderita mempunyai potensi tidak patuh untuk %ero%at dan minum o%at. Penggunaan o%at yang %enar sesuai dengan "ad&a! :kepatuhan; sangat penting untuk menghindari tim%u!nya TB paru yang resisten terutama pada (ase !an"utan sete!ah penderita merasa sem%uh. Penderita meminum o%at harus teratur sesuai petun"uk dan mengha%iskan o%at sesuai &aktu yang ditentukan %erturut*turut tanpa putus./$ Berhasi! atau tidaknya pengo%atan TB tergantung pada pengetahuan pasien$ ada tidaknya upaya dari diri sendiri$ atau motiasi dan dukungan untuk %ero%at se'ara tuntas akan mempengaruhi kepatuhan pasien untuk mengkonsunsi o%at. Puskesmas Ipuh merupakan sa!ah satu tempat pe!ayanan kesehatan di &i!ayah Ipuh. +a!ah satu program dari puskesmas Ipuh ada!ah penata!aksanaan dan pengo%atan penyakit TB paru$ dimana pasien yang 1
didiagnosis menderita TB paru harus mendapatkan o%at anti tu%erku!osis :OAT; se!ama minima! 6 %u!an da!am pemantauan tenaga kesehatan. Berdasarkan data puskesmas Ipuh periode 2016 terdapat 1 orang yang menderita TB paru$ yaitu kasus %aru se%anyak 12 orang dan kasus pindah se%anyak 1 orang. ari 12 pasien terse%ut %e!um terdapat data puskesmas yang menggam%arkan kepatuhan pasien terse%ut mengonsumsi OAT. O!eh karena itu$ penu!is tertarik untuk mengetahui tingkat kepatuhan minum OAT pada penderita TB paru di puskesmas Ipuh periode 2016.
(0&0
1.
Rumusan Masalah
Mengetahui tingkat pengetahuan pasien TB paru di Puskesmas Ipuh mengenai penyakit TB paru dan pengo%atannya.
2.
Mengetahui tingkat kepatuhan minum OAT pada pasien TB paru di puskesmas Ipuh.
.
Mengetahui (aktor*(aktor yang mempengaruhi kepatuhan minum OAT pada pasien TB paru di puskesmas Ipuh.
(010
Tujuan Penulisan
Mengetahui tingkat kepatuhan minum OAT pada pasien TB paru di puskesmas Ipuh periode 2016.
(020 Man3aat Penulisan 1. Me!aksanakan program Mini Project dokter internsip di puskesmas Ipuh. 2. Meningkatkan pengetahuan pasien TB paru mengenai penyakit TB paru dan pentingnya
.
kepatuhan minum OAT. Meningkatkan pe!ayanan program pengo%atan TB paru di puskesmas Ipuh.
$A$ II 2
TI-A"A P"!TAKA
&0(0
De3inisi
Penyakit Tu%erku!osis ada!ah penyakit in(eksi %akteri menahun yang dise%a%kan o!eh Mycobacterium tuberculosis yang ditandai dengan pem%entukan granu!oma pada "aringan yang terin(eksi$ se%agian %esar kuman TB menyerang paru$ tetapi dapat "uga mengenai organ tu%uh !ainnya termasuk meningen$ gin"a!$ tu!ang$ dan nodus !im(e. 1
&0&0
Epidemiologi
Hingga saat ini$ TB masih men"adi masa!ah kesehatan utama di dunia. Mycobacterium tuberkulosis te!ah mengin(eksi sepertiga penduduk dunia. Pada Tahun 177$ 9HO men'anangkan kedaruratan g!o%a! penyakit TB karena pada se%agian %esar negara di dunia penyakit TB tidak terkenda!i. Ha! ini dise%a%kan %anyaknya penderita yang tidak %erhasi! disem%uhkan terutama penderita menu!ar :BTA positi(;. Pada tahun 177 diperkirakan setiap tahun ter"adi sekitar 7 "uta penderita %aru TB dengan kematian "uta orang. i negara*negara %erkem%ang$ kematian TB merupakan 2> dari se!uruh kematian yang se%enarnya dapat di'egah. iperkirakan 7> penderita TB %erada di negara %erkem%ang 4> penderita TB ada!ah ke!ompok usia produkti( :1 < 0 tahun;. 1$2 Be%an TB di Indonesia masih sangat tinggi$ khususnya mengenai kesem%uhan yang ada. TB ada!ah pem%unuh nomor satu diantara penyakit menu!ar dan merupakan peringkat ketiga da!am da(tar 10 penyakit pem%unuh tertinggi di Indonesia yang menye%a%kan sekitar 55.000 kematian setiap tahunnya. +e'ara -egiona! prea!ensi TB BTA positi( di Indonesia dike!ompokan keda!am &i!ayah$ yaitu ? 2 1. 9i!ayah +umatera angka prea!ensi TB ada!ah 160 per 100.000 penduduk 2. 9i!ayah 8a&a dan Ba!i angka prea!ensi TB ada!ah 110 per 100.000 penduduk . 9i!ayah Indonesia timur angka prea!ensi TB ada!ah 210 per 100.000 penduduk
&010
Etiologi
Penyakit tu%erku!osis dise%a%kan o!eh %akteri Mycobacterium tuberkulosis. Bakteri ini %er%entuk %atang !urus atau sedikit me!engkung$ tidak %erspora dan tidak %erkapsu!. )kuran pan"ang sekitar 1 < / @m dan !e%ar 0$ < 0$6 @m. My'o%a'terium terdiri dari !apisan !emak yang 'ukup tinggi :60>;. Penyusun utama dinding se! %akteri ada!ah asam miko!at$ komp!eks &aes$ trehalosa dimicolat $ dan mycobacterial sulfolipids yang %erperan da!am iru!ensi. )nsur !ain yang terdapat pada dinding se! %akteri terse%ut ada!ah po!isakarida 3
seperti ara%inoga!aktan dan ara%inomatan. +truktur dinding se! yang komp!eks terse%ut menye%a%kan %akteri %ersi(at tahan asam. 1$
&020
Patogenesis
&020(0 Tu4erkulosis Primer
Kuman tu%erku!osis yang masuk me!a!ui sa!uran pernapasan akan %ersarang di "aringan paru sehingga akan ter%entuk (okus primer. 3okus primer ini mungkin akan tim%u! di%agian mana sa"a da!am paru$ %er%eda dengan sarang reaktiasi. ari (okus primer akan tampak peradangan sa!uran getah %ening menu"u hi!us :!im(angitis !oka!;. Peradangan terse%ut diikuti o!eh pem%esaran ke!en"ar getah %ening di hi!us :!im(adenitis regiona!;. 3okus primer %ersama*sama dengan !im(angitis regiona! dise%ut dengan komp!eks primer. Komp!eks primer ini akan menga!ami sa!ah satu dari di %a&ah ini ? 2 1.
+em%uh dengan tidak meningga!kan 'a'at sama seka!i.
2.
+em%uh dengan meningga!kan sedikit %ekas$ antara !ain sarang hon$ garis (i%rotik$ dan sarang perkapuran di hi!us.
3.
Menye%ar dengan 'ara ? * Perkontinuitatum$ yaitu meye%ar ke sekitarnya. * Bronkogen$ %aik dari paru yang %ersangkutan maupun ke paru di se%e!ahnya atau terte!an * Hematogen dan !im(ogen. Penye%aran ini %erkaitan dengan daya tahan tu%uh$ "um!ah$ dan iru!ensi kuman. 3okus yang ditim%u!kan dapat sem%uh se'ara spontan$ akan tetapi %i!a tidak terdapat imunitas yang adekuat penye%aran ini akan menim%u!kan keadaan 'ukup ga&at seperti tu%erku!osis mi!ier atau meningitis tu%erku!osis. Penye%aran ini dapat menim%u!kan tu%erku!osis pada a!at tu%uh !ainnya$ misa!nya tu!ang$ gin"a!$ adrena!$ genita!$ dan se%againya.
&020&0 Tu4erkulosis Post Primer
Tu%erku!osis post primer akan mun'u! %ertahun*tahun kemudian sete!ah tu%erku!osis primer$ %iasanya ter"adi pada usia 1 < /0 tahun. Tu%erku!osis post primer dimu!ai dengan sarang dini yang umumnya ter!etak di segmen apika! !o%us superior maupun !o%us in(erior. +arang ini a&a!nya %er%entuk suatu sarang pneumoni ke'i! yang akan mengikuti sa!ah satu "a!an se%agai %erikut ?2 1.
irea%sorpsi kem%a!i dan sem%uh tanpa meningga!kan 'a'at.
2.
+arang terse%ut akan me!uas dan segera ter"adi proses penyem%uhan dengan penye%ukan "aringan (i%rosis. +e!an"utnya akan ter"adi pengapuran dan akan sem%uh da!am %entuk 4
pengapuran. +arang terse%ut dapat men"adi akti( kem%a!i dengan mem%entuk perke"uan dan menim%u!kan kaitas %i!a "aringan ke"u di%atukkan ke!uar. .
+arang pneumonia me!uas dan mem%entuk "aringan kaseosa. Kaitas akan mun'u! dengan di%atukkannya "aringan kaseosa ke!uar. Kaitas a&a!nya %erdinding tipis$ kemudian dindingnya akan men"adi te%a! :kaitas sk!erotik;.
&0.0
Klasi3ikasi
&0.0(0 $erdasarkan Organ 5ang Terkena
1.
Tu%erku!osis paru Tu%erku!osis paru ada!ah tu%erku!osis yang menyerang "aringan :parenkim; paru$
tidak termasuk p!eura :se!aput paru; dan ke!en"ar pada hi!us. / 2.
Tu%erku!osis ekstra paru Tu%erku!osis yang menyerang organ tu%uh !ain se!ain paru$ misa!nya p!eura$ se!aput
otak$ se!aput "antung :peri'ardium;$ ke!en"ar !im(e$ tu!ang$ persendian$ ku!it$ usus$ gin"a!$ sa!uran ken'ing$ a!at ke!amin$ dan !ain < !ain. / &0.0&0 $erdasarkan Pemeriksaan ,a4oratorium
1.
Tu%erku!osis paru BTA positi( /$ * +ekurang* kurangnya 2 dari spesimen dahak +P+ hasi!nya BTA positi( * 1 spesimen dahak +P+ hasi!nya BTA positi( dan (oto toraks dada menun"ukan gam%aran tu%erku!osis * 1 spesimen dahak +P+ hasi!nya BTA positi( dan %iakan kuman TB positi( * 1 atau !e%ih spesimen dahak hasi!nya BTA negati( dan tidak ada per%aikan sete!ah pem%erian anti%iotika non OAT
2.
Tu%erku!osis paru BTA negati(
/$
* Pa!ing tidak spesimen dahak +P+ hasi!nya BTA negati(. * 3oto toraks a%norma! menun"ukan gam%aran tu%erku!osis. * Tidak ada per%aikan sete!ah pem%erian anti%iotika non OAT. * itentukan :dipertim%angkan; o!eh dokter untuk di%eri pengo%atan. &0.010 $erdasarkan Ri6a5at Pengo4atan !e4elumn5a2
1.
Kasus %aru ada!ah pasien yang %e!um pernah dio%ati dengan OAT atau sudah pernah mene!an OAT kurang dari satu %u!an :/ minggu;.
2.
Kasus kam%uh :relaps; ada!ah pasien tu%erku!osis yang se%e!umnya pernah mendapat pengo%atan tu%erku!osis dan te!ah dinyatakan sem%uh atau pengo%atan !engkap$ didiagnosis kem%a!i dengan BTA posti( :apusan atau ku!tur;. 5
.
Kasus sete!ah putus %ero%at :default ; ada!ah pasien yang te!ah %ero%at dan putus %ero%at 2 %u!an atau !e%ih dengan BTA positi(.
/.
Kasus sete!ah gaga! : failure; ada!ah pasien yang hasi! pemeriksaan dahaknya tetap positi( atau kem%a!i men"adi positi( pada %u!an ke!ima atau !e%ih se!ama pengo%atan.
.
Kasus pindahan :transfes in; ada!ah pasien yang dipindahkan dari )PK yang memi!iki register TB !ain untuk me!an"utkan pengo%atannya.
6.
Kasus !ain ada!ah semua kasus yang tidak memenuhi ketentuan diatas. a!am kasus ini termasuk kasus kronik$ yaitu pasien dengan hasi! pemeriksaan masih BTA positi( sete!ah se!esai pengo%atan u!angan.
&0)0
Diagnosis
&0)0(0 Gam4aran klinis
am%aran k!inis penderita tu%erku!osis paru di%agi men"adi dua go!ongan$ yaitu ge"a!a respiratorik dan ge"a!a sistemik.$6 1.
e"a!a respiratorik$ me!iputi ?
a. Batuk mingguC %atuk darah
* Pada a&a! ter"adinya penyakit$ kuman akan %erkem%ang %iak di "aringan paru. Batuk %aru akan ter"adi %i!a %ronkus te!ah ter!i%at. Batuk merupakan aki%at dari terangsangnya %ronkus yang %ersi(at iritati(. Kemudian aki%at ter"adinya peradangan$ %atuk %eru%ah men"adi produkti( karena diper!ukan untuk mem%uang produk*produk ekskresi dari peradangan. +putum dapat %ersi(at mukoid atau puru!en. * Batuk darah ter"adi aki%at pe'ahnya pem%u!uh darah. Berat atau ringannya %atuk darah tergantung dari %esarnya pem%u!uh darah yang pe'ah. e"a!a %atuk darah tidak se!a!u ter"adi pada setiap penderita tu%erku!osis paru$ kadang*kadang merupakan suatu tanda per!uasan proses tu%erku!osis paru. Batuk darah tidak se!a!u ada sangkut*paut dengan terdapatnya kaitas pada paru. %. +esak napas Pada penyakit yang ringan %e!um dirasakan sesak napas. +esak napas akan ditemukan pada penyakit yang sudah !an"ut$ yang in(i!trasinya sudah me!iputi setengah %agian paru$ TB paru dengan e(usi p!eura yang massi($ atau TB paru dengan penyakit kardiopu!moner yang mendasarinya. '. Dyeri dada Dyeri dada %ersi(at tumpu!. Adanya nyeri menggam%arkan keter!i%atan p!eura yang kaya akan persyara(an. Kadang*kadang hanya %erupa nyeri menetap yang ringan. apat "uga dise%a%kan regangan otot karena %atuk. 6
e"a!a sistemik$ me!iputi ?$6
2. a. emam
Biasanya su%(e%ris menyerupai demam in(!uenEa. Tetapi$ kadang*kadang panas %adan dapat men'apai /0*/10=. +erangan demam pertama dapat sem%uh se%entar$ kemudian dapat tim%u! kem%a!i. Begitu!ah seterusnya hi!ang tim%u!nya demam in(!uenEa ini sehingga pasien merasa tidak pernah ter%e%as dari serangan demam. Keadaan ini sangat dipengaruhi o!eh daya tahan tu%uh pasien dan %erat ringannya in(eksi kuman tu%erku!osis yang masuk. %. Keringat di ma!am hari tanpa disertai aktiitas '. Anoreksia dan penurunan %erat %adan * Penyakit tu%erku!osis paru %ersi(at radang menahun. e"a!a ma!aise sering ditemukan %erupa anoreksia tidak ada na(su makan sehingga mem%uat %adan penderita makin kurus :penurunan %erat %adan;. &0)0&0 Pemeriksaan %isik Pada tu%erku!osis paru$ ke!ainan yang didapat tergantung !uas ke!ainan struktur paru. Pada a&a! perkem%angan penyakit umumnya su!it untuk ditemukan ke!ainan. Pada pemeriksaan (isik ditemukan 6 Inspeksi ? erakan dinding dada simetris$ namun kadang terdapat retraksi rongga dada$ di(ragma dan mediastinum. Pa!pasi ? 3remitus %iasanya meningkat. Perkusi ? Tergantung dari %eratnya TB$ %isa dari pekak sampai redup. Ausku!tasi ? +uara na(as %ron'hia!$ am(orik$ suara na(as !emah$ ronkhi %asah &0)010 Pemeriksaan ,a4oratorium Pemeriksaan dahak %er(ungsi untuk menegakan diagnosis$ meni!ai ke%erhasi!an
pengo%atan$ dan menentukan potensi penu!aran. Pemeriksaan dahak untuk penegakan diagnosis di!akukan dengan mengumpu!kan tiga spesimen dahak yang dikumpu!kan da!am dua hari kun"ungan yang %erturutan %erupa +e&aktu < Pagi < +e&aktu :+P+; ? 6$4 * + :se&aktu; ? dahak dikumpu!kan pada saat suspek TB datang %erkun"ung pertama ka!i. Pada saat pu!ang$ suspek mem%a&a se%uah pot dahak untuk mengumpu!kan dahak pagi pada hari kedua. * P :pagi; ? dahak dikumpu!kan di rumah pada pagi hari kedua$ segera sete!ah %angun tidur. Pot di%a&a dan diserahkan sendiri kepada petugas di )PK. * + :se&aktu; ? dahak dikumpu!kan di )PK pada hari kedua saat menyerahkan dahak pagi. Interpretasi pemeriksaan mikroskopik di%a'a da!am ska!a I)AT, : nternational !nion "#ainst Tuberkulosis and $un# Disease; ?6$4 * Tidak ditemukan BTA da!am 100 !apang pandang dise%ut negati(. * itemukan 1 < 7 BTA da!am 100 !apang pandang hanya dise%utkan dengan "um!ah kuman yang ditemukan. * itemukan 10 < 77 BTA da!am 100 !apang pandang dise%ut F :F1;. * itemukan 1 < 10 BTA da!am 1 !apang pandang dise%ut FF :F2;. 7
* itemukan 10 BTA da!am 1 !apang pandang dise%ut FFF :F;. &0)020 Pemeriksaan Radiologi
Pada se%agian %esar TB paru$ diagnosis terutama ditegakan dengan pemeriksaan dahak se'ara mikroskopis dan tidak memer!ukan (oto toraks. Damun$ pada kondisi tertentu$ pemeriksaan (oto toraks per!u di!akukan sesuai dengan indikasi se%agai %erikut ?4 * Hanya satu dari tiga spesimen dahak +P+ hasi!nya BTA positi(. Pada kasus ini$ pemeriksaan (oto toraks dada diper!ukan untuk mendukung diagnosis TB paru BTA positi( * Ketiga spesimen dahak hasi!nya tetap negati( sete!ah tiga spesimen dahak +P+ pada pemeriksaan se%e!umnya hasi!nya negati( dan tidak ada per%aikan sete!ah pem%erian anti%iotik non OAT. * Pasien terse%ut diduga menga!ami komp!ikasi sesak na(as %erat yang memer!ukan penangan khusus$ seperti pneumothoraks$ p!euritis eksudati($ e(usi perikarditis$ atau e(usi p!eura! dan pasien yang menga!ami %atuk %erdarah %erat untuk menyingkirkan %ronkiektasis atau aspergi!oma. am%aran radio!ogi yang di'urigai se%agai !esi akti( akan tampak %ayangan %era&an di segmen apika! dan posterior !o%us atas paru dan segmen superior !o%us %a&ah. apat ditemukan "uga kaitas atau %ayangan %er'ak mi!ier. Pada !esi TB inakti( tampak gam%aran (i%rotik$ ka!si(ikasi dan pene%a!an p!eura. 4$5 Pemeriksaan (oto toraks standar untuk meni!ai ke!ainan radio!ogis TB paru ada!ah (oto toraks posisi posteroanterior dan !atera!. Ke!ainan radio!ogis tu%erku!osis paru menurut k!asi(ikasi The %ational Tuberkulosis "ssosiation of the !S" :1761; ada!ah se%agai %erikut? 5 1. *
Minimal lesion In(i!trat ke'i! tanpa kaerne
*
Menenai se%agian ke'i! dari satu paru atau keduanya
*
8um!ah kese!uruhan paru yang ditemui tanpa memperhitungkan distri%usi$ tidak !e%ih dari !uas antara pesendian 'hondrosterna! kedua sampai 'orpus erte%ra toraka!is G :kurang dari 2 se!a iga;.
2.
Moderately advanced lesion apat mengenai se%e!ah paru atau kedua paru tetapi tidak me!e%ihi ketentuan se%agai
%erikut ? *
Ber'ak in(i!trat terse%ar tidak me!e%ihi o!ume se%e!ah paru
*
In(i!trat yang menge!ompok yang !uasnya tidak me!e%ihi 1C o!ume se%e!ah paru
* .
iameter kaerne %i!a ada tidak me!e%ihi dari / 'm. &ar advanced lesion 8
&ar advanced lesion merupakan !esi yang me!e&ati moderately advanced lesion atau ada kaernae yang sangat %esar.
Tersangka penderita TBC Periksa dahak Seaktu! Pagi! Seaktu
"asi# BT$ % % %&% % '
"asi# BT$ ' ' '
"asi# BT$ % ' '
Beri anti+itik spektru, Periksa ntgen *ada
"asi# ,endukung TBC
Tidak ada per+aika n
"asi# tidak ,endukung TBC
$da per+aik an
-#ang pe,eriksaan dahak ,ikrskpik
Penderita TBC BT$ psiti
"asi# BT$ %%% %%' %''
9
"asi# BT$ '''
Periksa ntgen dada
"asi# ,endukung TBC TBC BT$ negati
"asi# ntgen (') Bukan TBC! pen0akit #ain
am%ar 1.1. A!ur iagnosis TB paru 4
&0+0
Penatalaksanaan
Pengo%atan TB %ertu"uan untuk menyem%uhkan pasien$ men'egah kematian$ men'egah kekam%uhan$ memutuskan rantai penu!aran$ dan men'egah ter"adinya resistensi kuman terhadap o%at anti tu%erku!osis :OAT;. Pengo%atan tu%erku!osis di!akukan dengan prinsip*prinsip se%agai %erikut ?4$7 1.
OAT harus di%erikan da!am %entuk kom%inasi %e%erapa "enis o%at$ da!am "um!ah yang 'ukup$ dan dosis yang tepat sesuai dengan kategori pengo%atan. 8angan gunakan OAT tungga! :monoterapi;. Pemakaian OAT Kom%inasi osis Tetap :OAT KT; !e%ih menguntungkan dan sangat dian"urkan.
2.
)ntuk men"amin kepatuhan pasien mene!an o%at$ di!akukan penga&asan !angsung :OT Directly Observed Treatment ; o!eh seorang Penga&as Minum O%at :PMO;.
.
Pengo%atan TB di!akukan da!am 2 tahap$ yaitu tahap intensi( dan !an"utan. •
Tahap a&a! :intensi(; Pada tahap a&a! :intensi(; pasien mendapat o%at setiap hari dan per!u dia&asi se'ara !angsung untuk men'egah ter"adinya resistensi o%at. Bi!a pengo%atan tahap intensi( terse%ut di%erikan se'ara tepat$ %iasanya pasien menu!ar men"adi tidak menu!ar da!am kurun &aktu 2 minggu. +e%agian %esar pasien TB BTA positi( men"adi BTA negati( :konersi; da!am 2 %u!an.
•
Tahap !an"utan Pada tahap !an"utan pasien mendapat "enis o%at !e%ih sedikit$ namun da!am
"angka &aktu yang !e%ih !ama. Tahap !an"utan penting untuk mem%unuh kuman persisten sehingga men'egah ter"adinya kekam%uhan.
1/
Ta4el &0(0 O4at Anti Tu4erkulosis + -enis OAT
!i3at
Isonia;id 7#9
Dosis 5ang direkomendasikan 7mg8kg9 #arian
1 seminggu
Bakterisid
:/ < 6;
10 :5 < 12;
Ri3ampicin 7R9
Bakterisid
10 :5 < 12;
10 :5 < 12;
P5ra;inamide 7<9
Bakterisid
2 :20 < 0;
:0 < /0;
!treptomicin 7!9
Bakterisid
1 :12 < 15;
1 :12 < 15;
Etham4utol 7E9
Bakteriostatik
1 :1 < 20;
0 :20 < ;
Panduan OAT dan kategorinya ? 4$7$10 1.
Kategori 1 :2H-# C /H-; Panduan OAT ini di%erikan untuk pasien %aru ? * Pasien %aru TB paru BTA positi(. * Pasien TB paru BTA negati( (oto thoraks positi(. * Pasien TB ekstra paru. =
Tabel 2.2
=
Tabel 2.3
2.
Kategori 2 :2H-#+C H-#C H-#; 4$10 Panduan OAT ini di%erikan untuk pasien BTA positi( yang te!ah dio%ati se%e!umnya ? * Pasien kam%uh. * Pengo%atan pasien gaga!. * Pasien dengan pengo%atan seta!ah putus %ero%at :default ;.
11
('
Tabel 2.4
. OAT sisipan :H-#;4$10 Paket sisipan KT ada!ah sama seperti panduan paket untuk tahap intensi( kategori 1 yang di%erikan se!ama se%u!an :25 hari;.
Ta4el &0.0 Dosis KDT untuk sisipan ('
&0>0 E?aluasi Pengo4atan &0>0(0 E?aluasi Klinis
Pasien diea!uasi se'ara periodik terhadap respons pengo%atan$ ada tidaknya e(ek samping o%at$ dan ada tidaknya komp!ikasi penyakit. #a!uasi k!inis me!iputi ke!uhan$ %erat %adan$ dan pemeriksaan (isik.11 &0>0&0 E?aluasi $akteriologi
#a!uasi %akterio!ogik %ertu"uan untuk mendeteksi ada tidaknya konersi dahak. Pemeriksaan dan ea!uasi pemeriksaan mikroskopis yaitu pada ? 11 *
+e%e!um pengo%atan dimu!ai.
*
+ete!ah 2 %u!an pengo%atan :sete!ah (ase intensi(;.
*
Pada akhir pengo%atan. 12
Bi!a ada (asi!itas %iakan di!akukan pemeriksan %iakan dan u"i kepekaan. &0>010 E?aluasi radiologi
Pemeriksaan dan ea!uasi (oto toraks di!akukan pada ? 11 *
+e%e!um pengo%atan.
*
+ete!ah 2 %u!an pengo%atan :ke'ua!i pada kasus yang "uga dipikirkan kemungkinan keganasan dapat di!akukan 1 %u!an pengo%atan;.
*
Pada akhir pengo%atan.
&0>020 E?aluasi pada pasien 5ang telah sem4uh
Pasien TB yang te!ah dinyatakan sem%uh se%aiknya tetap diea!uasi minima! da!am 2 tahun pertama sete!ah sem%uh. Ha! ini dimaksudkan untuk mengetahui kekam%uhan. Ha! yang diea!uasi ada!ah mikroskopis BTA dahak dan (oto toraks :sesuai indikasiC%i!a ada ge"a!a;.11
Ta4el &0)0 Tindak ,anjut E?aluasi Pemeriksaan Dahak ((
&0=0
Komplikasi
13
Pada pasien tu%erku!osis dapat ter"adi %e%erapa komp!ikasi %aik se%e!um pengo%atan atau da!am masa pengo%atan maupun sete!ah se!esai pengo%atan. Be%erapa komp!ikasi yang akan tim%u! ada!ah10 1. Batuk darah. 2. Pneumotoraks. . aga! na(as. /. #(usi p!eura.
$A$ III METODE PEE,ITIA
10(0
-enis Penelitian
Pene!itian ini %ersi(at deskripti( dengan mengam%i! data rekam medis dan hasi! kuisioner pasien TB paru yang sedang men"a!ani pengo%atan di Puskesmas Ipuh periode tahun 2016.
10&0
@aktu dan ,okasi Penelitian
9aktu pene!itian di!aksanakan dari %u!an 8uni < +eptem%er 2016. Pengam%i!an data di!aksanakan pada %u!an Agustus 2016 di Po!i )mum Puskesmas Ipuh.
1010
Populasi Penelitian
Popu!asi pene!itian ada!ah semua pasien TB paru yang men"a!ani pengo%atan OAT di Po!i )mum Pukesmas Ipuh periode 2016.
1020
Kriteria Inklusi dan Eksklusi
1020(0 Kriteria Inklusi
+emua Pasien TB paru kategori 1$ yaitu pasien dengan BTA positi($ pasien TB paru BTA negati( (oto thoraks positi($ dan pasien TB ekstra paru yang %ero%at ke Puskesmas Ipuh periode 2016. 1020&0 Kriteria Eksklusi
1.
Pasien TB paru dengan pengo%atan OAT kategori 2$ yaitu kasus kam%uh$ gaga! pengo%atan$ atau putus o%at. 14
2.
Pasien dengan diagnosis %ukan TB paru.
.
Pasien TB paru yang pindah %ero%at ke PKM !ain.
/.
Pasien dengan M- TB dan J- TB.
.
Pasien dengan pro(i!aksis TB paru.
10.0
De3inisi Operasional
Garia%e! dependen dan independen di%uat %erdasarkan de(inisi operasiona!$ yaitu dari 'ara mengukur setiap aria%e!$ a!at ukur yang digunakan pada setiap aria%e!$ hasi! ukur pada setiap aria%e!$ dan "uga ska!a yang digunakan pada setiap aria%e!.
Garia%e!
e(inisi Operasiona!
=ara ukur
A!at )kur
Hasi!
+ka!a
Garia%e! dependen Pasien TB paru kategori 1
Pasien TB paru dengan
1. Pemeriksaan
BTA posii($ TB paru
register mikroskopis 2. 3oto roentgen pasien TB
BTA negati( (oto toraks
Buku
0. Kategori 1 1. Bukan
Ordina!
kategori 1
toraks
positi($ dan TB ekstra paru. :epkes -I$ 2006;
Garia%e! independen Kepatuhan
Kepatuhan pasien
minum OAT
da!am mengonsumsi
9a&an'ara
Kuesioner
0.Tidak patuh 1. Patuh
Ordina!
OAT se!ama minima! 6 %u!an yang ter%agi da!am (ase intensi( dan (ase !an"utan. :epkes -I$ 2006;
10)0
Pengumpulan Data
ata diam%i! dari %uku register pasien TB paru puskesmas Ipuh$ pen'atatan di!akukan %erdasarkan umur$ "enis ke!amin$ a!amat$ ge"a!a k!inis$ hasi! pemeriksaan !a%oratorium yang dapat didukung dengan hasi! (oto rontgen$ serta !ama pengo%atan OAT.
10+0
Pengolahan dan Analisis Data 15
Pengo!ahan data di!akukan se'ara manua!$ disusun da!am %entuk ta%e!$ dan diana!isis se'ara deskripti( untuk menarik kesimpu!an.
$A$ I/ #A!I, PEE,ITIA
+emua su%"ek pene!itian menyetu"ui untuk %erpartisipasi da!am pene!itian dan te!ah menandatangani informed consent . Proses pengumpu!an data di!akukan pada %u!an Agustus 2016 dengan me!akukan surey me!a!ui kuesioner yang kami %erikan kepada setiap pasien TB paru di Puskesmas Ipuh. ari 12 su%"ek pene!itian didapatkan gam%aran kepatuhan minum o%at$ me!iputi kepatuhan pasien terhadap konsumsi OAT$ "ad&a! pengam%i!an OAT di puskesmas$ serta tingkat ke%erhasi!an (ase intensi( dan (ase !an"utan. +e%anyak 2 pasien men"a!ani pengo%atan (ase intensi( dan 10 pasien men"a!ani (ase !an"utan. Terdapat de!apan pertanyaan yang di%erikan da!am kuesioner terstruktur untuk mengetahui !uaran kepatuhan minum o%at pada su%"ek pene!itian yang di%agi da!am dua ke!ompok$ yaitu ke!ompok pada (ase intensi( dan ke!ompok pada (ase !an"utan.
Ta4el 20(0 Gam4aran Kepatuhan Minum OAT %ase Intensi3 Do
Poin Pertanyaan
1
Apakah pasien mengetahui aturan minum OAT Apakah pasien mengetahui "um!ah OAT yang dikonsumsi Apakah pasien pernah mengurangi atau %erhenti mengonsumsi OAT "ika te!ah merasa sem%uh Apakah pasien pernah !upa mem%a&a OAT "ika sedang %epergian "auh dan !ama Apakah pasien rutin mengam%i! OAT di puskesmas "ika o%at te!ah ha%is
2
/
Kategori a 8um!ah Persentase 2 100>
16
Kategori Tidak 8um!ah Persentase * *
2
100>
*
*
*
*
2
100>
*
*
2
100>
2
100>
*
*
6
4
5
Apakah pasien pernah dinyatakan putus minum OAT dan harus mengu!angi pengo%atan dari a&a! Apakah pasien tetap me!an"utkan konsumsi OAT "ika pasien merasakan e(ek samping dari pengo%atan Apakah pasien merasa kesu!itan untuk mengonsumsi OAT
*
*
2
100>
2
100>
*
*
*
*
2
100>
Pada ke!ompok (ase intensi($ pertanyaan pertama se%anyak 2 pasien yang mengetahui aturan minum OAT. Pada pertanyaan kedua se%anyak 2 pasien yang mengetahui "um!ah OAT yang dikonsumsi dan. Pada pertanyaan ketiga se%anyak 2 pasien yang tidak pernah mengurangi atau mengonsumsi OAT ketika merasa te!ah sem%uh. Pada pertanyaan keempat se%anyak 2 pasien tidak pernah !upa mem%a&a OAT ketika sedang %epergian "auh dan !ama. Pada pertanyaan ke!ima 2 pasien rutin mengam%i! OAT ke puskesmas "ika o%at te!ah ha%is. Pada pertanyaan keenam 2 pasien dinyatakan tidak putus minum OAT. Pada pertanyaan ketu"uh 2 pasien tetap me!an"utkan mengonsumsi OAT &a!aupun merasakan e(ek samping dari pengo%atan. Pada pertanyaan kede!apan 2 pasien tidak merasakan kesu!itan mengonsumsi OAT. Berdasarkan data terse%ut dapat dini!ai "um!ah kedua pasien TB (ase intensi( dinyatakan patuh mengonsumsi OAT dengan persentase 100 >.
Ta4el 20&0 Gam4aran Kepatuhan Minum OAT %ase ,anjutan Do
Poin Pertanyaan
1
Apakah pasien mengetahui aturan minum OAT Apakah pasien mengetahui "um!ah OAT yang dikonsumsi Apakah pasien pernah mengurangi atau %erhenti mengonsumsi OAT "ika te!ah merasa sem%uh Apakah pasien pernah !upa mem%a&a OAT "ika sedang %epergian "auh dan !ama Apakah pasien rutin mengam%i! OAT di puskesmas "ika o%at te!ah ha%is Apakah pasien pernah dinyatakan putus minum OAT dan harus mengu!angi pengo%atan dari a&a! Apakah pasien tetap me!an"utkan konsumsi OAT "ika pasien merasakan e(ek samping dari pengo%atan Apakah pasien merasa kesu!itan untuk mengonsumsi OAT
2
/
6
4
5
Kategori a 8um!ah Persentase 10 100>
17
Kategori Tidak 8um!ah Persentase * *
10
100>
*
*
*
*
10
100>
*
*
10
100>
10
100>
*
*
*
*
10
100>
10
100>
*
*
*
*
10
100>
Pada ke!ompok (ase !an"utan$ pertanyaan pertama se%anyak 10 pasien yang mengetahui aturan minum OAT. Pada pertanyaan kedua se%anyak 10 pasien yang mengetahui "um!ah OAT yang dikonsumsi. Pada pertanyaan ketiga se%anyak 10 pasien yang tidak pernah mengurangi atau mengonsumsi OAT ketika merasa te!ah sem%uh. Pada pertanyaan keempat se%anyak 10 pasien tidak pernah !upa mem%a&a OAT ketika sedang %epergian "auh dan !ama. Pada pertanyaan ke!ima 10 pasien rutin mengam%i! OAT ke puskesmas "ika o%at te!ah ha%is. Pada pertanyaan keenam 10 pasien dinyatakan tidak putus minum OAT. Pada pertanyaan ketu"uh 10 pasien tetap me!an"utkan mengonsumsi OAT &a!aupun merasakan e(ek samping dari pengo%atan. Pada pertanyaan kede!apan 10 pasien tidak merasakan kesu!itan mengonsumsi OAT. Berdasarkan data terse%ut dapat dini!ai "um!ah sepu!uh pasien TB (ase !an"utan dinyatakan patuh mengonsumsi OAT dengan persentase 100 >.
18
$A$ / PEM$A#A!A
Masa!ah putus o%at merupakan sa!ah satu masa!ah yang penting da!am mana"emen TB.
-endahnya
kepatuhan
minum
o%at
dapat
%eraki%at
pada resistensi %akteri
Mycobacterium tuberculosa terhadap o%at anti tu%er'u!osis. Pasien yang tidak teratur minum o%at akan mengaki%atkan peningkatan angka kegaga!an pengo%atan TB %ahkan dapat menim%u!kan dru# resistance-tuberculosis :-*TB;.$5 Instrumen yang pa!ing penting da!am mendiagnosis TB ada!ah pemeriksaan mikroskopis !angsung terhadap apusan dahakCsputum. Pemeriksaan mikroskopis terhadap apusan dahak di!akukan se'ara teratur untuk men'ari %a'i!!i tahan asam :BTA; pada intera! yang ditentukan se!ama periode pengo%atan. Puskesmas Ipuh men"ad&a!kan pengam%i!an dahak pada minggu terakhir %u!an ke 2$ %u!an ke dan %u!an ke 6. Pada pene!itian ini$ 2 pasien %erada da!am (ase intensi( pengo%atan OAT kategori 1 dan 10 pasien %erada da!am (ase !an"utan pengo%atan OAT kategori 1 te!ah menga!ami konersi sputum ke BTA negati( pada minggu terakhir %u!an ke*2 :akhir (ase intensi(;. Ha! ini sesuai dengan hasi! pene!itian terhadap kepatuhan minum o%at yang menyatakan %ah&a 100> responden Puskesmas Ipuh patuh minum o%at da!am (ase intensi( OAT. Pene!itian o!eh Be!!o dan Itio!!a yang di!akukan di I!iorin$ Digeria "uga mendapatkan hasi! yang serupa. idapatkan tingkat kepatuhan minum o%at yang tinggi$ yaitu se%esar 7/.6> pada popu!asi yang dite!iti. 10 -esponden yang sedang da!am pengo%atan OAT (ase !an"ut "uga menun"ukkan tingkat kepatuhan minum o%at yang tinggi yaitu se%esar 100>. +e!ain itu$ tingkat kepatuhan terhadap "ad&a! pemeriksaan dahak dan pengam%i!an o%at didapatkan se%esar 100>. Damun$ ha! ini %er%eda dari hasi! pene!itian yang di!akukan o!eh Adene et a! pada pasien TB di #tiopia yang mana tingkat kepatuhan minum o%at pada (ase !an"ut !e%ih rendah yaitu 56.64> 19
di%andingkan dengan kepatuhan minum o%at pada (ase intensi( yang se%esar 7/.//>. Berdasarkan hasi! pene!itian ini mereka menyimpu!kan %ah&a ketidakpatuhan minum o%at akan !e%ih tinggi apa%i!a pasien %erada pada (ase !an"ut OAT.7$10 Tingginya tingkat kepatuhan pengo%atan pada responden dapat dise%a%kan o!eh %e%erapa (aktor pendukung$ yaitu o%at* o%atan dan !ayanan kesehatan di%erikan se'ara gratis$ regimen dosis satu ka!i sehari se!ama (ase intensi($ e(ek samping yang ringan dan dapat dikoreksi$ instruksi tertu!is yang te!ah "e!as tentang aturan minum o%at$ pusat pe!ayanan kesehatan yang mudah diakses o!eh masyarakat 5. ata mengenai peri!aku pasien dan kepatuhan minum o%at hanya didapatkan me!a!ui &a&an'ara sehingga memungkinkan ter"adinya bias. +eharusnya di!akukan o%serasi terhadap peri!aku su%"ek pene!itian di !ingkungan tempat tingga! responden. +e!ama proses pengumpu!an data atau &a&an'ara$ kehadiran pihak ketiga tidak dapat dihindarkan sehingga kemungkinan dapat mempengaruhi "a&a%an yang di%erikan responden.
2/
DA%TAR P"!TAKA
1.
epartemen Kesehatan -epu%!ik Indonesia. Pedoman %asional penan##ulan#an Tuberkulosis$ 8akarta? 2006.
2.
Perhimpunan okter +pesia!is Penyakit a!am Indonesia. 'uku "jar lmu Penyakit Dalam (disi ) *ilid . Pusat Pener%itan epartemen I!mu Peyakit a!am 3aku!tas Kedoktern )I$ 8akarta? 2006.
.
Tu%erku!osis 'auses$ symptoms$ treatment and preention. &&&.emedi'inehea!th.'omC tu%erku!osis Cpageem.htm . iakses Agustus 2016.
/.
)niersity o( Mary!and Medi'a! =enter. Pulmonary &&&.umm.eduCen'yCart'!eC000044.htm . iakses Agustus 2016.
.
9or!d Hea!th OrganiEation. Tuberkulosis &acts +,,. http?CC&&&.&ho.intCTBCenC. iakses Agustus 2016.
6.
epkes -I. Pedoman %asional Penan##ulan#an Tuberkulosis #disi II. 8akarta? epartemen Kesehatan -I$ 2005.
4.
epkes -I. Komite Dasiona! Penanggu!angan Penyakit Tu%erku!osis Paru di Indonesia. Prosedur Tetap Penan##ulan#an T' Paru %asional Secara Terpadu . 8akarta? epartemen Kesehatan -I$ 2006.
5.
Be!!o +I$ Itio!a OA. :2010;. Dru#"dherence amon#st tuberculosis patients in the !niversity of lorin Teachin# ospital/ lorin/ %i#eria. A(ri'an 8ourna! o( Pharma'y and Pharma'o!ogy? /:;$p 107*11/.
7.
Adane AA$ A!ene KA$ Koye D$ e!eke BM. :201;. %onadherence to "ntiTuberculosis Treatments and Determinant &actors amon# patients 0ith Tuberculosis in %orth0est (thiopia. P,o+ OD# 5:11;? e45471.
10.
Kementerian Kesehatan -epu%!ik Indonesia irektorat 8endera! Pengenda!ian Penyakit dan Penyehatan ,ingkungan. :2011;. +trategi Dasiona! Pengenda!ian TB di Indonesia 2010*201/. 8akarta? Kementerian Kesehatan -epu%!ik IndonesiaL 2011.
21
Tuberkulosis.
11.
Perhimpunan okter Paru Indonesia. Tu%erku!osis? pedoman diagnosis dan penata!aksanaan di Indonesia. 8akarta? Perhimpunan okter Paru IndonesiaL 2011.
22