BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Penyakit Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit tidak menular yang mengal mengalami ami pening peningkat katan an terus terus meneru meneruss dari dari tahun tahun ke tahun. tahun.Dia Diabet betes es Melitu Melituss merupakan penyakit metabolik yang berlangsung kronik dan progresif dengan ciri meni mening ngka katn tnya ya kons konsen entra trasi si gula gula dala dalam m dara darah. h. Peni Pening ngka kata tan n terse tersebu butt dapa dapatt mengak mengakiba ibatka tkan n kompli komplikasi kasi penyak penyakit it lain yang yang lebih lebih serius. serius. DM dibeda dibedakan kan menjadi dua, yaitu Diabetes Melitus tipe 1 (DM Tipe 1) dan Diabetes Melitus Tipe (DM tipe ). DM tipe 1 jarang dijumpai, hanya sebesar 1!" dari kasus DM seluruhnya seluruhnya,, sedangkan sedangkan yang kasus yang paling banyak ditemukan di masyarakat masyarakat adalah DM tipe . 1 #aat #aat ini penelit penelitian ian epidem epidemiol iologi ogi menunj menunjukk ukkan an adanya adanya kecend kecenderu erunga ngan n peningkatan angka insidensi dan pre$alensi DM tipe% di berbagai penjuru dunia.&ada dunia.&adan n 'esehatan 'esehatan Dunia (*) memprediksi memprediksi adanya peningkatan peningkatan jumlah penyandang DM yang menjadi salah satu ancaman kesehatan global. * memprediksi kenaikan jumlah penyandang DM di +ndonesia dari ,- juta pada tahun !!! menjadi sekitar 1, juta pada tahun !!. /aporan ini menunjukkan adanya peningkatan jumlah penyandang DM sebanyak % kali lipat pada tahun !0.Pada tahun !1 angka kejadian diabetes diabetes melitus melitus didunia didunia adalah sebanyak sebanyak 1 juta ji2a, dimana proporsi kejadiandiabetes melitus tipe adalah 30" dari populasi dunia yang menderita diabetesmellitus dan hanya 0" dari jumlah tersebut menderita diabetes mellitus tipe 1. &erd erdasar asarka kan n
data data
&ad &adan
Pusat sat
#tat #tatis isti tik k
+ndo +ndone nesi siaa
tahu tahun n
!! !!,,
diperkirakan penduduk +ndonesia yang berusia diatas ! tahun sebanyak 1 juta ji2a. Dengan mengacu pada pola pertambahan penduduk, penduduk, maka diperkirakan pada tahun !! nanti akan ada 13- juta penduduk yang berusia diatas ! tahun. /aporan hasil 4iset 'esehatan Dasar (4iskesdas) tahun !! oleh Departemen 'esehatan, menunjukkan bah2a rata%rata pre$alensi DM di daerah urban untuk
1
usia di atas 10 tahun sebesar 0,". ,asil 4iset 'esehatan Dasar pada tahun !! !!,, menu menunj njuk ukan an pre$ pre$ale alens nsii DM di +ndo +ndone nesi siaa memb membesa esarr sampa sampaii 0". 0". International Diabetes Federation (+D5) memprediksi adanya kenaikan jumlah penyandang DM di +ndonesia dari 3,1 juta pada tahun !1- menjadi 1-,1 juta pada tahun !0. Data Data%d %dat ataa diat diatas as menu menunj njuk ukka kan n bah2 bah2aa juml jumlah ah peny penyan anda dang ng DM di +ndo +ndone nesia sia sang sangat at besar besar.. Deng Dengan an kemu kemung ngki kina nan n terja terjadi di peni pening ngka katan tan juml jumlah ah penyandang DM di masa mendatang akan menjadi beban yang sangat berat untuk dapat ditangani sendiri oleh dokter spesialis6subspesialis atau bahkan oleh semua tenaga kesehatan yang ada. &erdasarkan &erdasarkan penjelasan diatas kita dapat menyimpulka menyimpulkan n bah2a sangat banyak penderita Diabetes Melitus di lingkungan sekitar kita, Maka daripada itu peneliti tertarik mengangkat judul ini sehingga diharapkan pasien dapat mengontrol mengontrol kadar kadar gula darah, mencegah mencegah komplikasi komplikasi dan mengatasi komplikasi komplikasi yang sudah terjadi. 1.2
Rumusan Masalah
&erd &erdasa asark rkan an latar latar bela belaka kang ng diat diatas as maka maka penel penelit itii ingi ingin n meng mengeta etahu huii bagaimana Profil Penderita Diabetes Mellitus Tipe di Puskesmas #ingosari Periode Mei%7gustus !1. 1.3
Tujuan Penelitian
1.3. .3.1
Tujua ujuan n Umum Umum
8ntuk mengetahui Profil Penderita Diabetes Mellitus Tipe di Puskesmas #ingosari Periode Mei%7gustus !1. 1.3. .3.2
Tujua ujuan n hus husu us
1. Mengetahui Mengetahui profil profil penderit penderitaa diabetes diabetes mellitus mellitus tipe tipe berdasarkan berdasarkan umur di Puskesmas #ingosari periode Mei%7gustus !1. . Menget Mengetahu ahuii profil profil penderit penderitaa diabet diabetes es mellitus mellitus tipe berdas berdasark arkan an jenis kelamin di Puskesmas #ingosari periode Mei%7gustus !1.
. Mengetahui profil penderita diabetes mellitus tipe berdasarkan factor resiko di Puskesmas #ingosari periode Mei%7gustus !1. 1.!
Man"aat Penelitian
1.!.1
Man"aat Te#ritik
Mini projek ini dilakukan untuk memperoleh pengalaman belajar di lapangan melalui studi kasus dan untuk meningkatkan pengetahuan.#elain itu melatih dalam menilai suatu kemampuan dan kecermatan dalam berinteraksi di dalam masyarakat serta mencari alternatif penyelesaian dari suatu masalah dan menyelesaikannya. 1.!.2
Man"aat A$likati"
#ebagai informasi dan data bagi pelaksana program terutama yang akan melaksanakan program yang berhubungan dengan mini projek ini dan khususnya bagi penulis dapat menambah 2acana keilmuan dan 2a2asan.
BAB 2 T%N&AUAN PU'TAA
2.1
Dia(etes Melitus
2.1.1
De"inisi
Diabetes mellitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolic dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua%duanya.0 +nsulin adalah hormon yang disekresi oleh pankreas. Pankreas merupakan organyang letaknya di belakang lambung dan memiliki fungsi memproduksien9im%en9im pencernaan dan hormon.+nsulin memegang peranan yang sangat penting dalam proses metabolisme karbohidrat, yaitu bertugas memasukan glukosa ke dalam sel dan digunakan sebagai bahan bakar. +nsulin diibaratkan sebagai anak kunci yang dapat membuka pintu masuknya glukosa ke dalam sel, yang kemudian di dalam sel tersebut glukosa akan dimetabolisme menjadi tenaga. &ila insulin tidak ada, maka glukosa tidak dapat masuk ke sel, yang mengakibatkan glukosa tetap berada di dalam pembuluh darah yang artinya kadar glukosa di dalam darah meningkat. : 'arbohidrat diserap dari usushalus ke dalam darah, pankreas akan terangsang untuk melepaskan insulinsecara proposial. 'ebanyakan sel tubuh memiliki reseptor insulin yangmengikat insulin yang beredar dalam tubuh. Dengan adanya reseptor insulintersebut, sel%sel dapat menyerap glukosa dari aliran darah ke dalam sel. #elmemanfaatkan glukosa dan nutrisi lainnya sebagai energi. 2.1.2
lasi"ikasi
'lasifikasi DM dapat dilihat pada table berikut; Ta(el 2.1 lasi"ikasi eti#l#gi DM
Tipe 1
Destruksi sel beta, umumnya menjurus ke defisiensi insulit absolut a. 7utoimun b. +diopatik
-
Tipe
&er$ariasi, mulai yang dominan resistensi insulin disertai defisiensi insulin relatif sampai yang dominan
defek
sekresi
insulin disertai resistensi insulin Tipe /ain
a. b. c. d. e. f. g. h.
Defek genetik fungsi sel beta Defek genetic kerja insulin Penyakit eksokrin pancreas
Diabetes
mellitus
gesrasional 2.1.3
riteria Diagn#sis
=ejala klasik diabetes adalah rasa haus yang berlebihan ( polidipsia),sering kencing terutama malam hari ( poliuria), banyak makan ( polifagia), serta berat badan yang turun dengan cepat. Di samping itu terdapat beberapa keluhan lain yaitu ada keluhan lemah, kesemutan pada jari tangan dan kaki, cepat lapar, gatal% gatal, penglihatan jadi kabur, gairah seks menurun, luka sukar sembuh dan pada ibu%ibu sering melahirkan bayi di atas empat kg. 'adang%kadang ada pasien yang sama sekali tidak merasakan adanya keluhan, mereka mengetahui adanya diabetes karena pada saat periksa kesehatan ditemukan kadar glukosa darahnya tinggi. 'adar gula dalam darah meninggi ke tingkat pada saat jumlah glukosa yang difiltrasi oleh sel%sel tubulus untuk di reabsorbsi melebihi kapasitas, glukosa akan muncul di urin (glukosuria). =lukosa di urin menimbulkan efek osmotik yang menarik air bersamanya, menimbulkan diuresis osmotik yang ditandai oleh sering berkemih terutama dimalam hari (poliuria). >airan yang berlebihan yang keluar menimbulkan dehidrasi yang pada gilirannya dapat menyebabkan kegagalan sirkulasi perifer karena darah turun mencolok. #el%sel kehilangan air karena tubuh mengalami dehidrasi akibat perpindahan osmotik air dalam sel ke
0
cairan ekstrasel, sehingga tubuh mengkompensasi dehidrasi dengan rasa haus berlebihan sehingga penderita banyak minum (polidipsia). =lukosa sangat diperlukan oleh sel untuk metabolisme sel itu sendiri, 2alaupun glukosa dalam sel menurun sel tetap melakukan metabolisme sehingga tubuh berusa meningkatkan kadar glukosa dengan meningkatnya nafsu makan (polifagi). 7kan tetapi 2alaupun terjadi peningkatan makanan, berat tubuh turun secara progresif akibat efek defisiensi insulin pada metabolisme lemak dan protein. #intesis trigliserida menurun saat lipolisis meningkat, sehingga terjadi mobilisasi besar%besaran asam lemak dari simpanan trigliserida. Peningkatan asam lemak dalam darah sebagian besar digunakan oleh sel sebagai sumber energi alternatif. Pada metabolisme protein juga mengalami gangguan karena terjadi defisiensi insulin sehingga terjadi penguraian protein secara besar%besaran sehingga terjadi penurunan berat badan. 'riteriadiagnostikDM; 1. =lukosa plasma puasa ? 1: mg6dl. Puasa adalah kondisi tidak ada assupan kalori minimal jam . Pemeriksaan glukosa plasma ? !! mg6dl jam setelah TT=* . Pemeriksaan glukosa plasma se2aktu ? !! mg6dl dengan keluhan klasik -. Pemeriksaan b71c ? :.0" Ta(el 2.2 a)ar tes La(#rat#rium untuk )iagn#sa Dia(etes Melitus 2
Dia(etes Pre)ia(etes N#rmal
H(A1* +,-
luk#sa
? :.0 0.%:.@ 0.
$uasa +mg/)L? 1: mg6dl 1!!%10 A 1!!
)arahluk#sa $lasma 2 jam setelah TT0 +mg/)L?!! mg6d/ 1-!%133 A1-!
:
am(ar 2.1 Langkah )iagn#sti* DM 2.1.!
Penatalaksaan
Tujuan penatalaksanaan secara umum adalah meningkatkankualitas hidup penyandang diabetes. Tujuan penatalaksanaan meliputi; 1. Tujuan jangka pendek; menghilangkan keluhan DM, memperbaiki kualitas hidup, dan mengurangi risiko komplikasi akut. . Tujuan jangka panjang; mencegah dan menghambat progresi$itas penyulit mikroangiopati dan makroangiopati. . Tujuan akhir pengelolaan adalah turunnya morbiditas dan mortalitas DM. Penatalaksanaan DM dimulai dengan menerapkan polahidup sehat (terapi nutrisi medis dan akti$itas fisik) bersamaan dengan inter$ensi farmakologis dengan obat anti hiperglikemia secara oral dan6atau suntikan. *bat anti hiperglikemia oral dapat diberikan sebagai terapi tunggal atau kombinasi.
Pengetahuan tentang pemantauan mandiri, tanda dangejala hipoglikemia dan cara mengatasinya harus diberikan kepada pasien. Pengetahuan tentang pemantauan mandiritersebut dapat dilakukan setelah mendapat pelatihan khusus. 2.1.!.1 Tera$i N#n "armak#l#gi
a.
DM
perludiberikan
penekanan
mengenai
pentingnya
keteraturan jad2al makan, jenis dan jumlah kandungan kalori, terutama pada mereka yang menggunakan obat yang meningkatkan sekresi insulin atau terapi insulin itu sendiri. 'omposisi Makanan yang Dianjurkan terdiridari; ,0
'arbohidrat 'arbohidrat yang dianjurkan sebesar-0%:0" total asupan energi.
/emak 7supan lemak dianjurkan sekitar !%0" kebutuhan kalori, dan tidak diperkenankan melebihi !" total asupan energi.
Protein 'ebutuhan protein sebesar 1! C !"total asupan energi.
Batrium 7njuran asupan natrium untuk penyandang DM sama dengan orang sehat yaitu A!! mg perhari.
#erat Penyandang DM dianjurkanmengonsumsi serat dari kacangkacangan,buah dan sayuran sertasumber karbohidrat yang tinggi serat.7njuran konsumsi serat adalah !%0gram6hari yang berasal dari berbagaisumber bahan makanan.
Pemanis 7lternatif Pemanis alternatif aman digunakansepanjang tidak melebihi batas aman.
'ebutuhan 'alori 7da beberapa cara untuk menentukan jumlahkalori yang dibutuhkan penyandang DM, antara lain dengan memperhitungkan kebutuhan kalori basal yang besarnya 0%! kal6kg&& ideal. umlah kebutuhan tersebut ditambah ataudikurangi bergantung pada beberapa factor yaitu; jenis kelamin, umur, akti$itas, berat badan, dan lain%lain. &eberapa cara perhitunganberat badan ideal adalah sebagai berikut;,0
Perhitungan berat badan ideal (&&+) menggunakan rumus &roca yang dimodifikasi; &erat badan ideal E 3!" F (T& dalam cm % 1!!) F 1 kg.
enis 'elamin 'ebutuhan kalori basal perhariuntukperempuan sebesar 0 kal6kg&& sedangkan untuk pria sebesar ! kal6kg&&.
8mur Pasien usia diatas -! tahun, kebutuhankalori dikurangi 0" untuk setiap decade antara -! dan 03 tahun.Pasien usia diantara :! dan :3 tahun,dikurangi 1!". Pasien usia diatas usia ! tahun,dikurangi !".
7kti$itas 5isik atau Pekerjaan 'ebutuhan kalori dapat ditambah sesuaidengan intensitas akti$itas fisik.Penambahan
sejumlah
1!"
darikebutuhan
basal
diberikan
padakeadaan istirahat.Penambahan sejumlah !" pada pasiendengan akti$itas ringan; pega2aikantor, guru, ibu rumah tangga.Penambahan sejumlah !" padaakti$itas sedang; pega2ai industry ringan, mahasis2a, militer yang sedangtidak perang.Penambahan sejumlah -!" padaakti$itas
3
berat; petani, buruh, atlet,militer dalam keadaan latihan.Penambahan sejumlah 0!" padaakti$itas sangat berat; tukang becak,tukang gali.
#tres Metabolik Penambahan
1!%!"
tergantung
dariberatnya
stress
metabolik
(sepsis,operasi, trauma).
&erat &adan Penyandang DM yang gemuk,kebutuhan kalori dikurangi sekitar !%!" tergantung
kepada
tingkatkegemukan.Penyandang
DM
kurus,
kebutuhankalori ditambah sekitar !%!" sesuaidengan kebutuhan untuk meningkatkan&&.umlah kalori yang diberikan palingsedikit 1!!!%1!! kal perhari untuk2anita dan 1!!%1:!! kal perhari untukpria. c. asmani /atihan jasmani merupakan salah satu pilardalam pengelolaan DMT apabila tidak disertai adanya nefropati.'egiatan jasmani sehari%hari dan latihan jasmani dilakukan secara secara teratur sebanyak %0 kali perminggu selama sekitar !%-0 menit, dengan total 10! menit perminggu. eda ntar latihan tidak lebih dari hari berturut%turut. /atihan jasmani selain untuk menjaga kebugaranjuga dapat menurunkan berat badan dan memperbaiki sensiti$itas insulin, sehingga akan memperbaiki kendali glukosa darah. /atihan jasmani yang dianjurkan berupa latihan jasmani yang bersifat aerobik dengan intensitas sedang (0!% !" denyut jantung maksimal) seperti; jalancepat, bersepeda santai, jogging , dan berenang. 2.1.!.2 Tera$i armak#l#gis
Terapi farmakologis diberikan bersama denganpengaturan makan dan latihan jasmani (gaya hidup sehat). Terapi farmakologis terdiri dari obat oral dan bentuk suntikan.,0
a. =olongan +nsulin #ensiti9ing,0 &iguanid
1!
Metformin
mempunyai
efek
utamamengurangi
produksi
glukosa
hati(glukoneogenesis), dan memperbaikiambilan glukosa di jaringan perifer.Metformin merupakan pilihan pertama pada sebagian besar kasus DMT.
=lita9one =lita9one (Tia9olidindion) merupakan agonis dari Peroxisome Proliferator ActivatedReceptor Gamma (PP74%gamma), suatureseptor inti yang terdapat antara laindi sel otot, lemak, dan hati. =olonganini mempunyai efek menurunkanresistensi insulin dengan meningkatkanjumlah protein pengangkut glukosa,sehingga meningkatkan ambilanglukosa di jaringan perifer.
b. Pemacu #ekresi +nsulin (+nsulin Secretagogue),0 #ulfonilurea *bat golongan ini mempunyai efekutama meningkatkan sekresi insulin oleh sel beta pankreas.
=linid =linid merupakan obat yang cara kerjanya sama dengan sulfonilurea, dengan penekanan pada peningkatan sekresi insulin fase pertama. =olongan ini terdiri dari macam obat yaitu4epaglinid (deri$at asam ben9oat) danBateglinid (deri$at fenilalanin).*bat inidiabsorbsi dengan cepat setelah pemberian secara oral dan diekskresisecara cepat melalui hati. *bat ini dapatmengatasi hiperglikemia post prandial.
11
am(ar 2.2 Alg#ritma $engel#lahan DM ti$e 2 Tan$a Dek#m$ensasi
am(ar 2.3 Alg#ritma $engel#lahan DM ti$e 2 )engan Dek#m$ensasi
1
2.1. 0MPL%A'% 1. 'omplikasi 7kut,0 4eaksi ipoglikemia
4eaksi hipoglikemia adalah gejala yang timbul akibat tubuh kekurangan glukosa, dengan tanda%tanda; rasa lapar, gemetar, keringat dingin, pusing. ika keadaan ini tidak segera diobati, penderita dapat menjadi koma. 'arena koma pada penderita disebabkan oleh kekurangan glukosa di dalam darah,maka koma disebut G'oma ipoglikemikH.
'oma iperosmolar iperglikemik Bon 'etotik (B') 'oma iperosmolar iperglikemik Bon 'etotik merupakan komplikasi akut yang ditandai oleh hiperglikemia, hyperosmolar tanpa disertai adanya ketosis.5aktor
yang
memulai
timbulnya
B'
adalah
diueresis
glukosuria. =lukosuria mengakibatkan kegagalan pada kemampuan ginjal dalam mengkonsentrasikan urin yang akan semakin memperberat derajat kehilangan air. ilangnya air yang lebih banyak dibandingkan natrium menyebabkan keadaan hiperosmolar. 'eadaan dimana insulin yang tidak tercukupi akan menyebabkan hiperglikemia. iperglikemia yang terjadi menyebabkan
diuresis
osmotic
dan
menurunnya
cairan
secara
total.'eluhan pasien B' adalah rasa lemah, gangguan penglihatan atau kaki kejang.Dpat pula terjadi keluhan mual dan muntah.Pada beberapa pasien datang dalam keadaan letargi, disorientasi, hemiparesis atau koma.
'etoasidosis Diabetik ('7D) 'etoasidosis
Diabetik
adalah
keadaan
dekompensasi%
kekacauan
metabolik yang ditandai oleh hiperglikemia, asidosis dan ketosis.Pada 'etoasidosis Diabetik terdapat defisiensi insulin absolut atau relati$e. =ejala yang timbul dapat terjadi secara tiba%tiba dan bisa berkembang dengan cepat. 'adar gula di dalam darah adalah tinggi tetapi karena sebagian besar sel tidak dapat menggunakan gula tanpa insulin, maka sel% sel ini mengambil energi dari sumber yang lain. #el lemak dipecah dan menghasilkan keton dan asam lemak bebas yang berlebihan(1!). 'eton merupakan senya2a kimia beracun yang bisa menyebabkan darah menjadi asam (ketoasidosis). =ejala a2al dari ketoasidosis diabetikum adalah rasa 1
haus dan sering kencing, mual, muntah, lelah dan nyeri perut (terutama pada anak%anak). Pernafasan menjadi dalam dan cepat ('ussmaul) karena tubuh berusaha untuk memperbaiki keasaman darah. &au nafas penderita tercium seperti bau aseton. Derajat kesadaran pasien dapat dijumpai mulai komposmentis, delirium atau depresi sampai koma. . '*MP/+'7#+ '4*B+# ,0 'omplikasi kronis terjadi pada semua pembuluh darah adalah seluruh bagian tubuh yang disebut sebagi angiopati diabeti . 'omplikasi kronis tersebut antara lain;
Mikro$askular 'omplikasi mikro$askuler adalah komplikasi pada pembuluh darah kecil, diantaranya;4etinopati diabetika, yaitu kerusakan mata seperti katarak dan glukoma atau meningkatnya tekanan pada bola mata. &entuk kerusakan yang paling sering terjadi adalah bentuk retinopati
yang dapat
menyebabkankebutaan.Befropati diabetika, yaitu gangguan ginjal yang diakibatkan karena penderita menderita diabetes dalam 2aktu yang cukup lama.
Makro$askular 'omplikasi makro$askuler adalah komplikasi yang mengenai pembuluh darah arteri yang lebih besar, sehingga menyebabkan atherosklerosis. 7kibat atherosklerosis antara lain timbul penyakit jantung koroner,
hipertensi, stroke, dan gangren pada kaki. Befrotika diabetika yaitu gangguan sistem syaraf pada penderita DM. +ndera perasa pada kaki dan tangan berkurang disertai dengan kesemutan, perasaan baal atau tebal serta perasaan seperti terbakar, mudah timbul luka yang sukar sembuh, sistem imun menurun sehingga rentan terjadinya infeksi.
1-
BAB 3 ERANA 0N'EP DAN DE%N%'% 0PERA'%0NAL
3.1
erangka #nse$
Profil pasien 1. enis 'elamin . 8mur 3. 5aktor 4esiko
Diabetes Melitus
am(ar 3.1 erangka#nse$
3.2
De"inisi 0$erasi#nal
Definisi operasional yang digunakan pada penelitian ini akan dijelaskan dalam bentuk tabel sebagai berikut; Ta(el 3.1 De"inisi 0$erasi#nal
Iariabel
Definisi *perasional
>ara 8kur
asil 8kur
#kala 8kur
enis
enis 'elamin
Melihat rekam
'elamin
adalah tanda fisik
medis dan
yang terindentifikasi
a2ancara
pada pasien dan
langsung
a. laki%laki b. Perempuan
Bominal
diba2a sejak dilahirkan
10
umur
8mur responden
Melihat rekam
merupakan usia
medis dan
responden dari a2al
a2ancara
kelahiran sampai
langsung
pada saat penelitian 5aktor
ini dilakukan 5aktor resiko yang
Melihat rekam
resiko
dapat di modifikasi
medis dan
dan yang tidak dapat
a2ancara
di modifikasi
langsung
a. A 1 Tahun b. 13%--
+nter$al
Tahun c. -0%0Tahun d. 00J Tahun a. +ya b. Tidak
Bominal
1:
BAB ! MET0DE PENEL%T%AN
!.1
&enis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian sur$ei deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui profil penderita diabetes melitus tipe di Puskesmas #ingosari periode uli%7gustus!1. !.2
Tem$at )an 4aktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di poli penyakit tidak menular (PTM) Puskemas #ingosari.Penelitian ini berlangsung dari uli%7gustus!1. !.3
P#$ulasi )an 'am$el Penelitian
!.3.1
P#$ulasi
#emua pasien Diabetes Melitus Tipe yang datang berobat ke poliklinik PTM Puskesmas #ingosari pada bulan uli%7gustus!1. !.3.2
'am$el
8ntuk menghitung jumlah sampel pada penelitian ini digunakan teknik total sampling. Pada total sampling, semua subyekpenelitian yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dimasukkan dalam penelitian (#udigdo, !1!). !.!
riteria %nklusi Dan Eksklusi
7dapun kriteria inklusi dan eksklusi pada penelitian ini adalah ; a.
'riteria +nklusi ; 1. Menderita diabetes melitus tipe . Melakukan kunjungan ke Puskesmas #ingosari pada bulan uli% 7gustus!1
b. 'riteria
1
1. &ukan penderita diabetes mellitus tipe . Tidak melakukan kunjungan ke Puskesmas #ingosari pada bulan uli%7gustus!1
!.
Met#)e Pengum$ulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan langsung (melihat dan mencatat jumlah) terhadap data%data pasien yang menderita diabetes mellitus tipe yang ada di Puskesmas #ingosari pada bulan uli%7gustus !1. !.5 !.5.1
Peng#lahan )an Analisis Data Peng#lahan Data
Pengolahan data adalah suatu proses dalam memperoleh data ringkasan atau angka ringkasan dengan menggunakan cara%cara tertentu ; . !diting !diting dilakukan untuk memeriksa ketepatan dan kelengkapan data. 7pabila data belum lengkap ataupun ada kesalahan data dilengkapi dengan me2ancarai ulang responden. ". #oding Data
yang
telah
terkumpul
dan
dikoreksi
ketepatan
dan
kelengkapannya kemudian diberi kode oleh peneliti secara manual sebelum diolah dengan komputer. $. #leaning Pemeriksaan semua data yang telah dimasukkan ke dalam komputer guna menghindari terjadinya kesalahan dalam pemasukan data. %. Saving Penyimpanan data untuk siap dianalisis. !.5.2
Analisis Data
7nalisa yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis univariat . 7nalisa ini dilakukan terhadap tiap $ariable dari hasil penelitian. Pada umumnya dalam analisa ini hanya menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap $ariabel.
1
BAB HA'%L PENEL%T%AN
.1
Hasil Penelitian
.1.1
Deskri$si L#kasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Puskesmas #ingosari'ota Pematang #iantar yang memiliki 'ecamatan yang ada 'ota Pematang #iantar yang terdiri 0 'elurahan, dengan luas 2ilayah 3,31 'm jumlah penduduk -.-11 terdiri dari laki%laki 1!.03 dan perempuan 1:.1-.
.1.2
Deskri$si arakteristik Res$#n)en
Dalam penelitian ini melibatkan ! penderita Diabetes Melitus tipe yang datang berobat ke poliklinik penyakit tidak menular Puskesmas #ingosari pada bulan uli%7gustus!1. a.
&erdasarkan enis 'elamin Ta(el .1 Distri(usi Res$#n)en Ber)asarkan &enis elamin &enis elamin /aki%/aki Perempuan ¨ah
rekuensi 1 !
, -! :! 1!!
&erdasarkan jenis kelamin, kelompok terbanyak adalah Perempuanyaitu sebesar :!" dan paling sedikit pada kelompok /aki%laki yaitu sebesar -!".
13
Jenis Kelamin Laki-Laki 40.00% 60.00%
Perempua n
am(ar .1 Distri(usi Res$#n)en Ber)asarkan &enis elamin
b.
&erdasarkan 8mur Ta(el .2 Distri(usi Res$#n)en Ber)asarkan Umur Umur A 1 Tahun 13%-- Tahun
rekuensi ! !
, ! !
K-0 Tahun ¨ah
! !
1!! 1!!
&erdasarkan umur, kelompok terbanyak adalah pada usia lanjut
yaitu
umur K-0 tahun sebesar 1!!".
Usia <18 19-44 45> 100.00%
am(ar .2 Distri(usi Res$#n)en Ber)asarkan Umur
!
c.
&erdasarkan 5aktor resiko Ta(el .3 Distri(usi Res$#n)en Ber)asarkan akt#r Resik# akt#rResik# Dapat Di Modifikasi Tidak Dapat Di Modifikasi ¨ah
rekuensi ! ! !
, ! 1!! 1!!
&erdasarkan factor resiko, kelompok terbanyak adalah yang tergolong tidak dapat di modifikasi sebesar 1!!"
Faktr !esik "apat "i #$iikasi &i$ak "apat "i #$iikasi
100.00%
am(ar .2 Distri(usi Res$#n)en Ber)asarkan Umur
1
BAB 5 PEMBAHA'AN
1.1.
Pem(ahasan
Penelitian ini dilakukan di Puskesmas #ingosari pada bulan uli% 7gustus!1. Pengambilan data dilakukan dengan mengambil data dilakukan dengan me2a2ancarai langsung penderita diabetes mellitus tipe . a. enis 'elamin 'artono (dalam 7stuti, !!3) mengemukakan bah2a jenis kelamin merupakan kualitas yang menentukan indi$idu itu laki%laki atau perempuan yang menyatakan bah2a perbedaan secaara anatomis dan fisiologi pada manusia menyebabkan perbedaan struktur tingkah laku dan struktur akti$itas antara pria dan 2anita. Pada penelitian ini responden yang menderita diabetes mellitus tipe lebih banyak laki%laki darip pada perempuan. Dijelaskan oleh 'o9ier (dalam Darusman,!!3) pada umumnya perempuan lebih memperhatikan dan peduli pada kesehatan mereka. b. 8mur asil penelitian ini menunjukan persentase umur responden mayoritas berada pada usia 10%:- Tahun. #oegondo (!11) menjelaskan bah2a usia merupakan salah satu factor yang dapat mempengaruhi kesehatan seseorang. Di Begara berkembang kebanyakan penderita diabetes mellitus berusia antar -0%:tahun, yang merupakan golongan usia yang masih sangat produktif.
c. 5aktor 4esiko
Pada penelitian ini menunjukan bah2a penderita diabetes melitus tipe kebanyakan dari kelompok tidak dapat di modifikasi. al ini menunjukan bah2a usia diatas -0 Tahun sangat rentan menderita diabetes militus tidak menjalani pola hidup sehat.
BAB 6 E'%MPULAN DAN 'ARAN
6.1
esim$ulan
Dari hasil yang peneliti peroleh dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut; a. Distribusi responden penderita diabetes mellitus tipe
berdasarkan jenis kelamin
di Puskesmas #ingosari periode
uli%7gustus!1yang terbanyak adalah Perempuan sebanyak 1 orang (:!") dan diikuti /aki%laki sebanyak orang (-!") (. Distribusi responden penderita diabetes mellitus tipe
berdasarkan umur
di Puskesmas #ingosari periode uli%
7gustus!1 yang terbanyak adalah kelompok umur K-0 tahun sebanyak ! orang (1!!") . *. Distribusi responden penderita diabetes mellitus tipe
berdasarkan faktor resiko di Puskesmas #ingosari periode uli% 7gustus!1 yang terbanyak adalah yang tergolong tidak dapat dimodifikasi. ).
'aran 1. 8ntuk meningkatkan pengetahuan dan kepedulian pasien tentang
penyakit diabetes mellitus tipe perlu dilakukan penyuluhan mengenai penyakit diabetes mellitus.
2. 8ntuk mencegah meningkatnya angka kejadian terhadap komplikasi
yang akan ditimbulkan oleh diabetes mellitus maka penderita sebaiknya dapat mengonsumsi obat agar kadar gula darahnya terkontrol.
DATAR PU'TAA
1. Burlaili aida 'urnia Putri. &ubungan !mpat Pilar Pengendalian Dm 'ipe " Dengan Rerata (adar Gula Dara) . 8ni$ersitas 7irlangga. Di akses di http;66journal.unair.ac.id6filerPD56jbed3:-!f:full.pdf . (#itasi 0 Mei !1). . 'onsensus. !10. Pengelola)an dan Pencega)an Diabetes *elitus tipe " di Indonesia. Perkumpulan
+aspada Diabetes!at ell live ell.
'ementrian 'esehatan 4+; akarta. 0. #etiati #, 7l2i +, dkk. !1-. &uku 7jar +lmu Penyakit Dalam . . #jamsuhidayat 4 dan De ong . 133. -uu Ajar Ilmu -eda). akarta ; <=>. . #her2ood, /aurale. !!:. Fisiologi *anusia dari Sel e Sistem. akarta ;<=>.
-
0