MIKROORGANISME PENGHASIL ANTIBIOTIK BAKTERI Di lingkungan tanah yang mendapat aerasi cukup, bakteri dan fungi akan dominan. Sedangkan lingkungan yang mengandung sedikit atau tanpa oksigen, bakteri berperanan terhadap hampir semua perubahan biologis dan kimia lingkungan tanah. Bakteri menonjol karena kemampuannya tumbuh
Ada
dengan
berbagai
cepat
macam
dan
pengelompokan
mendekomposisi
bakteri,
Winogradsky,
salah
berbagai
satu
substrat
penggolongan
dilakukan
membagi
menjadi
2
alam.
oleh
bakteri kelompok
1)Autochthonous
.
atau
indigenous.
Populasi bakteri ini tidak berfluktiiasi. Nutrien didapat dari zat-zat organik tanah dan tidak memerlukan
sumber
2)Zymogenous
atau
nutrien
organisme
yang
eksternal.
melakukan
fermentasi;
populasi golongan ini paling aktif melakukan transformasi kimia. Populasinya biasanya jarang, tetapi akan tumbuh subur bila ditambah nutrien organik. Organisme ini melakukan fermentasi dengan cepat dan persediaan makanan cepat habis. Populasi organisme ini tetap besar bila persediaan
nutrien
masih
ada
dan
cepat
turun
bila
sumber
makanan
berkurang.
Kepadatan dan komposisi bakteri sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, antar lain kelembaban, aerasi, temperatur, zat organik, keasaman dan anorganik. Kebanyakan bakteri bacilli dapat
bertahan
dalam
kondisi
yang
tidak
baik
dengan cara membentuk endospora. Endospora dapat bertahan karena esistensinya terhadap desikasi
yang
lama
dan
temperatur
tinggi.
Bakteri yang aktif secara biokimia dapat diperiksa dan diisolasi dengan metode selective culture. Bakteri penghasil antibiotik terutama dari spesies Bacillus (basitrasin, polimiksin, sirkulin), selain itu juga dari spesies Pseudornonas (Pyocya-nine), chromobacterium (Iodinin) dan sebagainya. Isolasi bakteri diarahkan pada jenis yang lebih potensiil misalnya Bacillus. Isolasi Bacillus dapat dilakukan dengan pasteurisasi suspensi tanah 80°C selama 10 -- 20 menit sehingga sel-sel vegetatif akan mati Sedangkan endospora akan bertahan. Keinudian inkubasi aerob akan mengeliminasi pembentuk spora lainnya (klostridia). Aktinomisetes
jenis
organisme
Aktinomisetes merupakan mikroorganisme uniseluler, menghasilkan miselium bercabang dan biasanya mengalami fragmentasi atau pembelahan untuk membentuk spora. Mikroorganisme ini tersebar luas tidak hanya di tanah tetapi juga di kompos, lumpur, dasar danau dan sungai. Pada mulanya organisme ini diabaikan karena pertumbuhannya pada plate agar sangat lambat. Sekarang
Jenis
banyak
organisme
kelompok
diteliti
ini
penghasil
merupakan antibiotik,
dalam
penghasil
terutama
dari
hubungannya
antibiotik jenis
dengan
yang
paling
streptomyces
antibiotik.
besar
(Bleomisin,
di
antara
Eritromisin,
Josamisin, Kanamisin, Neomisin, Tetrasiklin dan masih banyak lagi). Di samping itu,anibiotik juga dihasilkan
dari
aktinomisetes
jenis
Mikro-
monospora (Gentamisin, Fortimisin, Sisomisin); Nocardia (Rifamisin, Mikomisin) dan lain-lain.
Di alam, aktinomisetes dapat ditemui sebagai konidia atau bentuk vegetatif. Populasi di alam dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kandungan organik, pH, kelembaban, tempe- ratur, musim, kedalaman dan sebagainya. Di daerah iklim panas populasinya lebih besar dari pada daerah
dingin.
Mikroorganisme ini tidak toleran terhadap pH rendah. Kebanyakan streptomises gagal berproliferasi dan aktivitasnya sangat rendah pada pH 5,0. Pada lingkungan pH tinggi, aktinomisetes mendominasi pertumbuhan mikroorganisme. Di daerah yang diolah dan masih belum dibuka, 70 -- 90% populasi aktinomisetes adalah streptomises dan 3/4 isolat streptomises merupakan penghasil antibiotik. Sebagai organisme heterotrop, aktinomisetes memerlukan substrat organik. Beterapa strain
mampu
mendegradasi
Hidrolisis
chitin
merupakan
mampu
memetabolisir
pati,
karakter
molekul
parafin,
fenol,
steroid
mampu
mendekomposisi
inulin
aktinomisetes.
organik &
chitin,
dan
Bahkan
yang
pirimidin.
dan
Nocardia
tak
Sp
lazim
Strain
selulosa,
chitin.
seperti
Mikromonospora
glukosida,
pentosan
mungkin
lignin.
Fungi Kebanyakan spesies fungi dapat tumbuh dalam rentang pH yang lebih lebar, dari sangat asam sampai
sangat
alkali.
Populasi
fungi
biasanya
mendominasi
daerah
asam,
karena
mikroba lain seperti bakteri dan aktinomisetes tidak lazim dalam habitat asam. Dalam biakan, bahkan
fungi
dapat
tumbuh
pada
pH
2
-- 3
dan
beberapa
strain
masih
aktif
pada
pH 9 atau lebih. Sebagai salah satu organisme penghasil anti-biotik yang terkenaf yaitu :
Penicilium
(penisilin,
griseoful-
vin),
Cephalosporium
(sefalosporin)
serta
beberapa
fungi
lain seperti Aspergillus (fumigasin); Chaetomium (chetomin); Fusarium (javanisin), Trichoderma (gliotoxin)
dan
lain-lain.
Isolasi
fungi
sering
menggunakan
plate
count.
Pada
prinsip-
nya, suspensi contoh tanah dalam air steril, diinokulasikan pada medium agar spesifik. Untuk menekan
pertumbuhan
bakteri
dan
aktinomisetes
yaitu
dapat
dengan
mengasamkan
media sampai pH 4,0. Ini bukan berarti fungi mempunyai pertumbuhan optimum pada kondisi asam,
tetapi
untuk
mengurangi
kompetitor.
Selain
itu
juga
dapat
menggunakan
bakteriostatik seperti penisilin, novobiosin dan sebagainya. Sedangkan pada isolasi yeast, untuk menekan
pertumbuhan
bakteri
dan
jamur
dapat
digunakan
sodium
propionat.
Populasi
fungi dipengaruhi banyak faktor antara lain oleh zat organik, anorganik, pH, kelembaban, aerasi, temperatur,
musim
dan
komposisi
vegetasi.
Komposisi
vegetasi
sangat
mempengaruhi
populasi misalnya di daerah yang ditanami gandum (oat) fungi yang menonjol adalah aspergillus, sedangkan
penisilium
paling
banyak
di
daerah
yang
ditanami
jagung
(corn).