Metode Pengolahan Sampah
METODE PENGOLAHAN SAMPAH A. LANDFILL
Landfill merupakan salah satu cara saat ini yang dimiliki manusia untuk menyingkirkan limbahnya karena relatif murah, dan mudah menerima limbah. Walaupun cara ini mempunyai banyak resiko terutama akibat kemungkinan pencemaran air tanah, tetapi sampai saat ini landfilling akan tetap merupakan bagian yang sulit untuk dihilangkan dalam pengelolaan limbah karena alasan-alasan sebagai berikut : • Teknolo eknologi gi pengel pengelolaa olaan n limbah limbah seperti seperti reduks reduksii di sumber sumber,, daur daur ulang, ulang, daur daur pakai pakai atau atau minimalisasi limbah, tidak dapat menyingkirkan limbah secara menyeluruh; • Tidak semua limbah mempunyai nilai ekonomis untuk didaur ulang; • Teknologi Teknologi pengelolaan limbah seperti insinerator atau pengolahan secara seca ra biologis atau kimia tetap menghasilkan residu yang harus ditangani lebih lanjut; • adangkala sebuah limbah sulit untuk diuraikan secara biologis, atau sulit untuk dibakar, atau sulit untuk diolah secara kimia; • Timbulan limbah tidak dapat direduksi sampai tidak ada sama sekali. !ada a"alnya metoda landfilling diterapkan dengan tujuan ganda, yakni untuk pembuangan limbah padat sekaligus untuk pendayagunaan lahan terlantar yang tidak bermanfaat. Lambat laun, penggunaan landfill dalam sistem pengelolaan persampahan telah diterapkan secara luas di berb berbag agai ai nega negara, ra, hal hal ini ini teru terutam tamaa diseb disebab abkan kan peng penggu guna naan an landf landfil illl memb memberi erika kan n pertimbangan yang cukup menguntungkan dari segi ekonomi dan dari segi lingkungan proses pengontrolan kemungkinan pencemaran dapat dilakukan secara optimal. #eiring dengan berjalannya "aktu, berbagai data tentang dampak jangka pendek maupun jangka panjang penggunaan landfill mulai diperoleh dan menghasilkan suatu kesimpulan yang melahirkan kesada kesadaran ran semua semua pihak pihak bah"a bah"a landfi landfill ll tidak tidak akan akan lagi lagi dapat dapat berfun berfungsi gsi sebagai sebagai metoda metoda reklamasi atau perbaikan lahan apabila pemakaiannya tidak memenuhi suatu kriteria ketat dalam hal pemilihan lokasi, perancangan, konstruksi dan operasional. Klasifiasi landfill !e"dasa"an #enis pe"la$an te"hadap sampahn%a & a. Landfill sampah tercampur $erupakan jenis landfill yang paling banyak ditemukan di %ndonesia maupun di negara lain. &iguna &igunakan kan untuk untuk menamp menampung ung segala segala jenis jenis sampah sampah yang yang ada dalam dalam timbul timbulan an sampah sampah perkotaan maupun lumpur instalasi pengolahan air limbah berbagai industri yang telah dikeringkan sehingga kadar solidnya menjadi '( ) atau lebih. $aterial penutup intermediat dan penutup akhir diambil dari tanah galian landfill. b. Landfill sampah yang telah mengalami pengolahan
#ampah yang telah dipotong atau digiling dapat memperkecil ruang pemakaian landfill hingga *' ) dibandingkan sampah yang tidak diolah. #ampah olahan dapat dipadatkan membentuk suatu permukaan yang lebih seragam dan rapat. euntungan lain yaitu sampah yang telah dipotong dapat pula dimanfaatkan untuk memproduksi kompos yang dapat dipakai sebagai material penutup intermediet. elemahan dari metoda ini adalah dibutuhkannya fasilitas pemotongan +shredding dan perlunya untuk mengoperasikan suatu bagian konensional landfill yang akan menampung sampah-sampah yang sulit dipotong. $etoda ini sangat cocok untuk daerah dengan curah hujan sangat rendah atau musiman. c. Landfill sampah tertentu &ikenal juga dengan istilah monofill, dimana abu hasil pembakaran, asbestos, dan limbah lain yang sejenis +designated "aste umumnya ditempatkan di monofill untuk mengisolasinya dari material-material sampah yang diletakkan di landfill sampah tercampur. d. enis landfill lainnya • Landfill yang didesain untuk memaksimalkan produksi gas Landfill jenis ini perlu dirancang khusus apabila kuantitas gas landfill yang dihasilkan dekomposisi anaerobic material sampah akan dimaksimalkan. /ara-cara yang umum dilakukan diantaranya penggunaan barisan sel secara indiidu dengan kedalaman yang cukup tanpa menggunakan lapisan penutup intermediat dan lindi akan direcycle untuk meningkatkan proses dekomposisi. elemahan dari sistem ini adalah diperlukannya operasional tambahan dimana timbulan lindi yang berlebihan harus dibuang. • Landfill sebagai unit pengolahan terintegrasi $etoda operasi yang diterapkan antara lain pemisahan sampah organik dan meletakkannya di landfill terpisah sehingga laju biodegradasi dapat meningkat seiring dengan pertambahan kadar air sampah, baik hasil dari recycle lindi maupun melalui seeding dengan lumpur instalasi pengolahan air limbah yang telah digesti. $aterial terurai akan digali dan digunakan sebagai material penutup untuk area landfill baru, sel-sel yang digali selanjutnya diisi dengan sampah baru. • Landfill di daerah basah !ada metoda ini area landfill dibagi menjadi sel-sel baru atau beberapa lagoon dan dilakukan penjad"alan operasi pengisian sehingga ( sel indiidu atau lagoon akan terisi masing-masing ( tahun. #eringkali sampah diletakkan langsung di atas air. 0lternatif lain, material pengisi bersih ditambahkan sehingga mencapai atau sedikit diatas muka air sebelum operasi pengisian landfill dimulai. 1ntuk meningkatkan stabilitas struktural, dibangun tanggul dari material sampah yang membagi sel atau lagoon sebagai penambahan terhadap material pengisi bersih. 1ntuk mencegah pergerakan lindi dan gas dari sel atau lagoon yang telah penuh maka digunakan tanah liat dan lapisan baja ringan atau lapisan kayu. 'e"dasa"an ondisi loasi %ang ada( metoda landfill di!agi men#adi & (. $etoda 0rea • &apat diterapkan pada lokasi yang relatif datar; • #ampah disebarkan dan dipadatkan diatas tanah yang akan ditimbun; • #ampah membentuk sel-sel sampah yang saling dibatasi oleh tanah penutup; • #etelah pengurugan sampah selesai akan membentuk slope. 2. $etoda #lope34amp • #ebagian tanah digali; • #ampah kemudian diurug ke dalam galian;
• Tanah penutup diambil dari tanah galian • #etelah lapisan pertama selesai, operasi selanjutnya seperti metoda area. *. $etoda !arit3Trench • &apat digunakan untuk daerah datar atau sedikit bergelombang; • #ite yang ada digali, sampah disebarkan didalam galian, dipadatkan dan ditutup setiap hari setelah operasi selesai; • Tanah yang digali dapat digunakan untuk tanah penutup; • &igunakan bila air tanah cukup rendah sehingga 5one non aerasi di ba"ah landfill cukup tinggi +6 (,' m; • 1kuran parit biasanya panjang *7 8 97 m, lebar ' 8 (' m dan kedalaman (-* m; • #lope (,' : ( sampai 2 : (; • perasi selanjutnya seperti metoda area. . $etoda !it3/anyon • &iterapkan untuk jurang atau ngarai; • !engurugan sampah dimulai dari dasar; • !enempatan sampah sesuai dengan topografi • Tanah penutup dapat diambil dari dinding ngarai atau dasarnya; • !enyebaran dan pemadatan sampah seperti metoda area Penanganan %ang dila$an te"hadap sampah di landfill #$ga !e")a"iasi anta"a lain & (. !enanganan sampah sebelum di landfilling · #ampah tanpa pemotongan, sampah yang ada langsung diurug tanpa dilakukan proses pemotongan. · #ampah dengan pemotongan3shredding.
-
#ecara tradisional. #ampah diletakkan lapis perlapis +7,' 8 7,9 m sampai ketinggian sekitar (,2 8 (,' m. 1rugan sampah membentuk sel-sel dan membutuhkan ketelitian operasi alat berat. epadatan sampah mencapai kepadatan 7,9 8 7,= m ton3m*. $embutuhkan penutup harian (7 8 *7 cm paling tidak dalam "aktu = jam.
·
-
Lapisan teratas bersifat aerobik.
, >2# yang menimbulkan bau; #tabilitas sampah tidak tercapai; onsentrasi lindi tinggi. • #emi-aerobic landfill &apat menghindari genangan lindi dalam timbunan; Tanah penutup hariannya tidak kedap udara; andungan air sampahnya rendah; 1dara disuplai ke timbunan sampah melalui saluran pengumpul lindi. • 0erobic landfill Terdapat pipa penyuplai udara pada saluran pengumpul lindi dan pada timbunan sampah; &ilakukannya pembalikan sampah; !roses pembusukan sampah lebih cepat; ualitas lindi lebih baik daripada anaerobic landfill;
Tidak perlu penutup harian. Kele!ihan dan e$"angan landfill & elebihan : (. !roses pengolahan limbah membutuhkan "aktu yang lebih cepat 2. perasionalnya mudah
(. 2. *. .
elemahan :
'. PENGOMPOSAN
/ara lain yang dapat digunakan untuk menangani limbah organik adalah dengan cara pengomposan. !engomposan merupakan proses penguraian senya"a-senya"a yang terkandung dalam sisa-sisa bahan dengan perlakuan khusus. >asil pengomposan inilah yang biasa disebut sebagai pupuk kompos. &i lingkungan alam terbuka, kompos bisa terjadi dengan sendirinya. Le"at proses alami, sampah organik lama kelamaan membusuk karena kerjasama antara mikroorganisme dan cuaca. !roses tersebut bisa dipercepat oleh perlakuan manusia, hingga menghasilkan kompos yang berkualitas baik, dalam jangka "aktu tidak terlalu lama. F$ngsi ompos &
#oil /onditioner; berfungsi untuk memperbaiki struktur tanah, terutama bagi tanah kering dan ladang $eningkatkan kemampuan tanah menyimpan air +increase soil "ater holding capacity #oil 0meliorator; berfungsi mempertinggi kemampuan pertukaran kation +! baik pada tanah ladang maupun tanah sa"ah dan lain-lain.
· ·
Ø
Ø
bahan organis dalam tanah akan mempertinggi kemampuan pengikatan unsur hara dan penampungan air, sehingga tanah dapat lebih banyak menyediakan air serta makanan bagi tanaman dan dapat mencegah timbulnya banjir memperbaiki drainage dan tata udara tanah, terutama paa tanah berat. &engan tata udara tanah yang baik dan kandungan air yang cukup tinggi, maka suhu udara akan lebih stabil. Mas$d penm!$atan ompos 1ntuk melengkapi kebutuhan bahan organis dari pupuk lain +pupuk hijau, pupuk kandang, pupuk kimia dan sebagainya. !ertimbangan lain penggunaan kompos, adalah mengingat pemakaian pupuk buatan3kimia memakan biaya besar. !upuk buatan dapat dihanyutkan air atau menguap ke udara. Tetapi jika kita campur pupuk buatan tersebut dengan sisa tumbuhan atau bahan baku lain yang dikompos, maka pupuk buatan tersebut tidak akan mudah dihanyutkan hujan atau menguap ke udara. S%a"at,s%a"at e!e"hasilan pem!$atan ompos a. #usunan
·
memasukkan sejumlah oksigen untuk tetap berlangsungnya proses pembusukan
·
·
mengeringkan bahan apabila timbunan terlampau basah, mencegah timbulnya bakteri anaerobik 1ntuk menyusun kembali bahan yang sedang dalam proses pembusukan.
Mem!ang$n -ind"o-. /acahan tandan kosong diba"a ke area pengomposan dan dibentuk menjadi barisan-barisan dengan ukuran * m lebar @ ( m tinggi. arak antar barisan berkisar (,' m dan jarak antar barisan sebagai laluan traktor dibuat *,' m. ·
Pen%i"aman. Windro" yang telah terbentuk selanjutnya disiram dengan limbah cair dengan aturan penyiraman di bagian atas sekitar A7) dan sisi-sisinya (7). >al ini dimaksudkan agar oksigen masuk dari sisi- sisi samping untuk membantu kerja bakteri aerobik. Brek"ensi penyiraman di bagian samping harus minimal karena pada posisi ini cairan limbah cenderung untuk mengalir ke parit "indro" dan memba"a sebagian unsur hara +terutama mengalir terbuang. Limbah cair disiramkan setiap hari ke barisan "indro" selama 2' hari dengan takaran ('7 liter3ton kompos selama (7 hari pertama dan (77 liter3ton kompos selama (' hari berikutnya. &apat dilihat bah"a aktiitas penyiraman cenderung lebih sering pada a"al-a"al umur "indro". ·
Pem!alian. #emua "indro" dibalik secara teratur *@ seminggu dengan mesin pembalik agar proses penguraian material organik terjadi secara merata. 1ntuk menguji bah"a proses pengomposan berlangsung dengan baik, temperatur di bagian tengah "indro" harus berkisar antara 'C 8 C deg /. ·
Kele!ihan dan e$"angan pengomposan elebihan dan kekurangan pengelolaan sampah dengan cara pembuatan kompos adalah sebagai berikut : elebihan : -
!enggunaan lahan yang jauh lebih sempit dibandingkan dengan 2 metode diatas; #etelah selesai dikelola, hasilnya dapat digunakan untuk memupuki tanaman; /ara yang relatif murah untuk jumlah sampah yang besar akan tetapi dengan fluktuasi sampah yang kecil ekurangan :
-
-
-
$emerlukan biaya inestasi a"al yang jauh lebih besar dibandingkan dengan 2 metode sebelumnya; $emerlukan biaya operasional yang relatif tinggi, dan juga dapat menjadi lebih tinggi lagi apabila sampah yang diolah kapasitasnya lebih kecil dari kapasitas instalasi pembuatan kompos;
. PEM'AKA/AN0INENE/ATO/
#alah satu upaya untuk mengurangi jumlah sampah adalah dengan membakarnya. /ara ini dirasa lebih mudah,tetapi jika dilakukan secara asal-asalan akan sanga berbahaya bagi kesehatan.!embakaran sampah yang ideal adalah jika api panas dan oksigen disuplai dengan jumlah yang cukup. Tetapi pada umumnya sebelum membakar sampah, sampah dikmpulkan
dan ditumpuk menjadi satu. #ehingga saat dibakar hanya sampah yang berada di permukaan yang mendapat cukup oksigen untuk menghasilkan / 2. #ementara dibagian dalamnya yang kekurangan 2 akan mghasilkan /. #atu ton sampah diperkirakan dapat menghasilkan * kg /. / merupakan gas yang dapat membunuh secara massal. &i samping itu sampah organk yang biasanya lembab,mengakibatkan partikel-partikel yang idak terbakar beterbangan dan bereaksi menghasilkan hidrokarbon berbahaya. #ebagian partikel akan terhisap masuk paru-paru karena mekanisme penyaringan dalam hidung kita tidak mampu menyaringnya. 1ntuk mengurangi pencemaran akibat pembakaran sampah3insenerator , dapat menggunakan teknologi pembakar sampah “ pilot project D skala kecil atau sedang yang telah diproduksi di %ndonesia. Teknologi incinerator ini adalah salah satu alat pemusnah sampah yang dilakukan pembakaran pada suhu tinggi, dan secara terpadu dapat aman bagi lingkungan sehingga pengoperasian nya pun mudah dan aman, karena keluaran emisi yang dihasilkan ber"a"asan lingkungan dan dapat memenuhi persyaratan dari ementerian Lingkungan >idup sesuai dengan ep.$en L> ?o.(*3 $E?L>3*3(AA'.
Ke$nt$ngan dan e"$gian in*ine"ato" mini se"ta sol$sin%a
?o.
euntungan
ekurangan
#olusi
(.
%nstalasi sangat kompak $emerlukan temperatur tinggi &iperlukan kesiapan v 7 7 !emasangan ditempatkan pada =77 8 (.(77 /, diperlukan !engelola &! yang tingkat omplek perumahan, energi a"al +minyak3 listrik bertanggung ja"ab pertokoan, $al, pasar, pabrik3 esiapan #&$ +alih teknologi ka"asan industri, 4umah #akit, taman rekreasi, F4, dll.
2.
1kuran alat3 unit relatif kecil dan sedang, tidak memerlukan lahan luas $udah dalam pemasangan,operasional dan pemeliharaan. $engurangi kebutuhan angkutan berat
*.
Golume dan berat sampah berkurang hingga A' ) Emisi gas buang terkendali Energi gas buang dapat di manfaatkan sebgai sumber panas 4esidu abu dapat dimanfaatkan sebagai batako+nilai ekomonis $eminimalkan pencemaran
v !erlu pemeliharaan rutin
ontrol3 monitoring v operasional Terdapat gas monoksida +/v !erlu pengangkutan sisa v pembakaran3 abu +kontinyu &iperlukan pemilahan sampah
leh &3 Lingkungan >idup +berkala esiapan angkutan !engaturan pemulung
udara, tanah dan air
Kele!ihan dan e$"angan da"i pem!aa"an0insene"ato"
elebihan : -
&apat memusnahkan banyak materi yang mengandung karbon dan patogen 4eduksi olume mencapai =7-A7) >asil pengolahan tidak dikenali sebagai bentuk aslinya !anas yang dihasilkan dapat dimanfaatkan kembali untuk menghasilkan uap ekurangan :
-
-
Emisi udaranya menghasilkan bahan pencemar, terutama dioksin dan fluran yang oleh W> dinyatakan karsinogenik !erlu tenaga operator yang terampil 4esiko tinggi terhadap operator karena panas dan potensii kebakaran #ulit menguji patogen secara rutin Bly-ash dari incinerator termasuk kategori limbah berbahaya
D. SANITA/1 LANDFILL
#anitary landfill merupakan sarana pengurugan sampah ke lingkungan yang disiapkan dan dioperasikan secara sistematis. 0da proses penyebaran dan pemadatan sampah pada area pengurugan dan penutupan sampah setiap hari. !enutupan sel sampah dengan tanah penutup juga dilakukan setiap hari. $etode ini merupakan metode standar yang dipakai secara internasional. 1ntuk meminimalkan potensi gangguan timbul, maka penutupan sampah dilakukan setiap hari. ?amun, untuk menerapkannya diperlukan penyediaan prasarana dan sarana yang cukup mahal. &i %ndonesia, metode sanitary landfill dianjurkan untuk diterapkan di kota besar dan metropolitan. 1ntuk dapat melaksanakan metode ini diperlukan penyediaan beberapa fasilitas, sama seperti fasilitas dalam sistem controlled landfill. Tentu dengan kebutuhan jumlah dan spesifikasi yang berbeda. !emanfaatan sanitary landfill sebagai pemecahan permasalahan sampah di kota-kota besar tetap menemui kendala jika tidak disertai dengan manajemen yang tepat. &engan demikian, penanganan sampah tidak hanya soal bagaimana cara membuangnya, tetapi juga bagaimana cara mengurangi + reduce, menggunakan ulang +reuse,dan mendaur ulang +recycle. !enanganan sampah dengan menggunakansanitary landfill tetap memiliki buangan berupa berbagai macam bentuk gas serta cairan. 0pabila buangan gas dan cairan ini tidak dikelola dengan baik, sampah tetap akan menjadi masalah. #elain itu, penggunaan sanitary landfill juga harus mempertimbangkan berapa lama sebuah tempat pembuangan akhir +T!0 itu dapat dipergunakan, serta di mana kemungkinan T!0 pengganti. #etiap hari, setelah sampah dipadatkan di sel-selnya memakai alat berat +kompaktor, bagian atasnya ditutupi tanah liat3lempung yang kedap air. &engan tebal (' atau *7 cm, tanah
penutup ini mencegah lalat, nyamuk dan tikus mengacak-acak sel sampah. #etiap sel atau lajur dibuat dengan kemiringan +slope maksimum ' derajat agar bisa dile"ati bulldo5er dan shoel. 0ir hujan yang meresap dan bau busuk pun bisa dikurangi. Bungsi lain tanah penutup ialah melindungi pekerja dari penyakit akibat bakteri patogen. $ereka "ajib mengenakan alat pengaman seperti sarung tangan, sepatu boot dan pakaian khusus yang harus rutin dicuci. emudian, yang terpenting, panas hasil dekomposisi 5at organik bisa ditahan di dalam sampah dan ikut membasmi lara lalat dan bakteri patogen. #eterusnya, sel per sel, lajur demi lajur, lapis per lapis diselesaikan dari "aktu ke "aktu selama bertahun-tahun. $akin luas lahannya, makin lamalah masa-hidup sanfil tersebut. !ada lapis terakhir, tebal tanah penutup '7 cm agar sedapat mungkin infiltrasi air hujan tak terjadi. ika terjadi juga, lindi yang terbentuk potensial mencemari air tanah dan air permukaan. adar polutannya jauh melebihi air limbah rumah tangga. Aspe Sanita"% Landfill minimal ada empat aspe penting %ang mesti dia#i dalam pem!$atan sanfil. !ertama, seleksi lokasi. 0tau karena jaraknya jauh, topografi dan kondisi tanahnya tak mendukung, serta alasan lingkungan setempat yang juga tak mendukung. edua, metode sanfil. %ni berkaitan dengan bentuk lahan. 0gar efektiitas pemakaian lahannya tinggi, maka rencana operasi harus dibuat. 0da tiga metode yang bisa digunakan, yaitu area, trench, dan depression. $etode area diterapkan apabila lahannya agak landai atau datar dan tidak bisa dibuatkan parit. #etelah sisinya ditanggul dengan tanah, barulah sampah dipadatkan sampai selesai lajur per lajur. $etode trench +parit dibuat di lahan yang muka air tanahnya cukup dalam dan tersedia tanah penutup. Lebih disukai kalau ada bukit yang tanahnya bisa dipangkas untuk tanah penutup. !arit dibuat dengan menggali sampai tanah kedap air. #elanjutnya, apabila lokasi sanfil berupa cekungan, legok atau jurang, metode depression atau lembah baik dipakai. #ampah diratakan, dipadatkan lalu ditutupi tanah liat. #ekian puluh tahun kemudian, lembah itu berubah menjadi lahan yang bisa dihuni atau untuk fasilitas lainnya seperti taman dan sabuk hijau. etiga, produksi gas dan lindi. ecuali gas yang dominan, yaitu 97) metana +/> dan *') karbondioksida, ada juga gas lain, yaitu >2# yang berbau busuk seperti di ka"ah Tangkubanparahu, amoniak +?>*, karbonmonoksida +/ dll. Fas /2 bisa melarutkan formasi batu kapur di tanah; metana, gas yang nyalanya seperti spiritus ini, bisa meledak jika terkonsentrasi. 0dapun lindi berasal dari internal hasil dekomposisi dan eksternal dari hujan, air tanah, dan limpahan drainase. %nilah masalah ikutan dari penanganan sampah. #ampah selesai, muncullah air sampah yang tak kalah menimbulkan masalah lingkungan. eempat, aliran gas dan lindi. Fas bisa dibiarkan lepas ke udara atau ditampung untuk dimanfaatkan energinya.
. <. >enky #utanto menjelaskan 4eusable #anitary Landfill +4#L adalah sebuah sistem pengolahan sampah yang berkesinambungan dengan menggunakan metode #upply 4uang !enampungan #ampah !adat. 4#L diyakini >enky bisa mengontrol emisi liIuid, atau air rembesan sampai sehingga tidak mencemari air tanah. #istem ini mampu mengontrol emisi gas metan, karbondioksida atau gas berbahaya lainnya akibat proses pemadatan sampah. 4#L juga bisa mengontrol populasi lalat di sekitar T!0. #ehingga mencegah penebaran bibit penyakit. /ara kerjanya, di 4#L, sampah ditumpuk dalam satu lahan. Lahan tempat sampah tersebut sebelumnya digali dan tanah liatnya dipadatkan. Lahan ini desbut ground liner. 1sai tanah liat dipadatkan, tanah kemudian dilapisi dengan geo membran, lapisan mirip plastik ber"arna yang dengan ketebalan 2,' milimeter yang terbuat dari >igh &ensity !olyitilin, salah satu senya"a minyak bumi. Lapisan ini lah yang nantinya akan menahan air lindi +air kotor yang berbau yang berasal dari sampah, sehingga tidak akan meresap ke dalam tanah dan mencemari air tanah. &i atas lapisan geo membran dilapisi lagi geo te@tile yang gunanya memfilter kotoran sehingga tidak bercampur dengan air lindi. #ecara berkala air lindi ini dikeringkan. #ebelum dipadatkan, sampah yang menumpuk diatas lapisan geo te@tille ini kemudian ditutup dengan menggunakan lapisan geo membran untuk mencegah menyebarnya gas metan akibat proses pembusukan sampah +yang dipadatkan tanpa oksigen. Feo membran ini juga akan menyerap panas dan membantu proses pembusukan. 4adiasinya akan dipastikan dapat membunuh lalat dan telur-telurnya di sekitar sampah. #ementara hasil pembusukan samapah dalam bentuk kompos bisa dijual. Fas metan ini juga yang pada akhirnya digunakan untuk memanaskan air hujan yang sebelumnya ditampung untuk mencuci truk-truk pengangkut sampah. >enky yakin jika truk sampah yang bentuknya tertutup dicuci setiap kali habis mengangkut sampah, tidak akan menebarkan bau. #umber lain juga mengatakan bah"a di #anitary Landfill tersebut juga dipasang pipa gas untuk mengalirkan gas hasil aktifitas penguraian sampah. 0da beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam sanitary landfill yaitu : #emua landfill adalah "arisan bagi generasi mendatang. $emerlukan lahan yang luas !enyediaan dan pemilihan lokasi pembuangan harus memperhatikan dampak lingkungan. 0spek sosial harus mendapat perhatian. >arus dipersiapkan instalasi drainase dan sistem pengumpulan asap. ebocoran ke dalam sumber air tidak dapat ditolerir +kontaminasi dengan 5at-5at beracun $emerlukan pemantauan yang terus menerus. P"osed$" 0da dua metode yaitu Harea methodD dan trench methodD. $etode HtrenchD disebut sebagai metode pemotongan dan pengisian. #ebuah trench +!arit digali di ba"ah permukaan tanah dan sampah ditempatkan dalam parit dan ditutup. /ara lain yaitu dua buah parit digali sekaligus, sampah diisikan pada salah satu parit dan lumpur dari salah satu lubang galian digunakan sebagai material penutup.
ika lokasi landfill yang direncanakan terletak di ba"ah tanjakan seperti lembah atau ngarai, metode HareaD digunakan. Lokasi landfill lebih tinggi dari tempat lain yang ada disekitarnya, maka metode pengisian area landfill digunakan.
Pemilihan leta dan st"$t$" geologi
#uatu hal yang perlu dipertimbangkan suatu sanitary landfill adalah struktur geologi dan topografi serta permeabilitas dari tanah. !ertimbangan lain adalah kedalaman air tanah, lapisan tanah sampai lapisan batuan. Lokasi landfill akan menimbulkan efek yang merugikan bagi air permukaan dan air tanah yang terletak di ba"ah dasar landfill. &alam keadaan demikian, maka tanah dapat diberikan beberapa renoasi untuk menghadapi leachate. &engan cara demikian dapat ditingkatkan kualitasnya sebelum dipisahkan dengan air permukaan atau air tanah, aliran dari tanah ini dapat membentuk suatu materiil penutup. #ehingga dapat menciptakan suatu renoasi yang optimum menghadapi leachate. Lokasi landfill harus dipilih secara teliti dari lokasi yang tersedia yaitu basah dan berlumpur dapat digunakan sebagai tempat yang baik dan cukup luas bagi santary landfill. etika sebuah sanitary landfill ditempatkan pada area yang tersebar dekat dengan suplay air bersih, hal yang perlu diperhatikan adalah kedalaman dari tempat bebatuan dan air tanah. $ekanisme dari formasi leachate tak diketahui secara pasti, penelitian terakhir yang dilakukan oleh Bungaroli dan #tuiner +(A9A.
>asil yang diperoleh dari dekomposisi aerob adalah asam dan alkohol, yang dikonsumsi oleh mikroorganisme yang akan menghasilkan methana dan karbon dioksida. Fas methana menyebabkan kondisi gas masuk ke rumah. Bist +(A9C melaporkan konsentrasi ledakan dalam penelitiannya gas lain yang diproduksi secara anaerob adalah hidrogen sulfida yang berbau busuk dan mudah meledak. 1ntuk itu pada system #anitary Landfill terdapat pipa-pipa yang akan menyalurkan Fas $etana yang terbentuk ke udara bebas agar menghindari menumpuknya Fas $etana di dalam timbunan yang akan menyebabkan terjadinya ledakan se"aktu-"aktu.
Kele!ihan dan e$"angan sanita"% landfill /ara pengelolaan sampah penimbunan saniter lebih sedikit mengakibatkan tercemarnya lingkungan dikarenakan sampah yang ada dipadatkan terlebih dahulu sebelum ditimbun dengan tanah. elebihan dan kekurangan pengelolaan sampah dengan cara penimbunan saniter adalah sebagai berikut : elebihan : -
-
-
Tidak membutuhkan peranan teknologi yang tinggi; %nestasi a"al serta biaya operasional yang relatif rendah; Fas yang dihasilkan dari proses dekomposisi bila dikelola dengan baik dapat dimanfaatkan menjadi energi. #etelah selesai dapat digunakan sbg lpngn parkir, bandara dll ekurangan :
-
-
-
-
!ilihan lokasi pembuangannya harus jauh dari ka"asan permukiman serta kegiatan-kegiatan perkotaan lainnya yang berakibat tingginya biaya transportasi yang perlu dikeluarkan; #eperti pembuangan terbuka, pengelolaan dengan cara ini juga memerlukan lahan yang luas; !encemaran terhadap air tanah jauh lebih besar dibandingkan dengan pembuangan terbuka, oleh karena itu pemilihan lokasi sedapat mungkin yang jauh dari kemungkinan mencemari air >arus ditutup setiap hari sehingga membutuhkan tenaga. Fas methane yang mudah terbakar dan gas lain hasil proses dekomposisi mungkin dapat menimbulkan bahaya.