Author : Andre Wibowo Universitas Sultan Ageng TirtayasaFull description
elektroFull description
Pengolahan limbah radio aktifFull description
Pengolahan Limbah Radioaktif dengan Penukar Ion.doc
coca cola
Proses pengolahan limbah pada PT. IKPP
Full description
Pengolahan limbah secara kimiaDeskripsi lengkap
m
tl
Laporan Bulanan Pengolahan Limbah
Tugas mata pelajaran Proses Industri Kimia kelas XI Kimia Industri. SMK Negeri 2 Depok Sleman.Deskripsi lengkap
Jurnal Pengolahan LimbahDeskripsi lengkap
teknologi pengolahan limbah padat
ssssDeskripsi lengkap
PENGOLAHAN LIMBAH DENGAN METODE ELEKTROKOAGULASI Kelompok 1 Andika Safitri (10314100) Carrie Meriza VP (1131410071) Dirgantara Argo P (1131410041) Indri Rosi S (11314100) Philar Pandega (11314100) Rianti Widi A (1131410023) (11 31410023) Teknik Kimia Politeknik Negeri Malang April 2013
PENGERTIAN ELEKTROKOAGULASI Elektrokoagulasi adalah teknologi pengolahan air dengan menggunakan proses elektrolisa dimana anoda akan melepaskan koagulan aktif berupa ion Al atau Fe ke dalam larutan.
Pengolahan air limbah yang menggunakan prinsip elektrokoagulasi ini tidak untuk menghancurkan limbah, melainkan mengubah limbah tersebut ke dalam bentuk yang sesuai. Misalnya dalam bentuk ionic cair menjadi endapan padat yang kemudian dapat disaring selanjutnya dibuang secara baik.
Tahapan Reaksi Pada Elektrokoagulator Tiga tahapan dalam proses elektrokoagulasi: 1.
Terbentuk oksigen karena terjadinya proses elektrolisa air. Oksigen ini sangat reaktif dan pengoksidasi kuat, sehingga ion-ion akan terurai menjadi logam hidroksida.
2.
Pada elektroda yang berfungsi sebagai elektroda terbentuk hidrogen, yang berbentuk gelembung kecil-kecil yang mengakibatkan terbentuknya buih dipermukaan air.
3.
Elektroda yang berfungsi sebagai anoda (Al) melepaskan ion-ion Al3+ ion-ion ini membentuk hidroksida dengan adanya oksigen.
Tahapan-tahapan ini menyebabakan terjadinya koagulasi, flokulasi dan pengendapan sehingga terjadi pengendapan logam terlarut dan tersuspensi.
PROSES ELEKTROKOAGULASI Elektrokoagulasi adalah proses destabilisasi kontaminan tersuspensi dan teremulsi dalam media larutan dengan menggunakan arus listrik ke dalam medium. Arus listrik mendorong sejumlah reaksi kimia tergantung pada jenis dan sifat elektrode dan media larutan. Ketika arus melewati media, ion dari elektrode reaktif dapat medestabilisasi partikel koloid. Dengan demikian, bentuk kontaminan akan terendapkan dan dapat dengan mudah dihilangkan dengan banyak cara pemisahan. Proses pengendapan terjadi sebagaimana proses koagulasi, dengan koagulan terbentuk dari elektrode reaktif, yang dipicu oleh arus listrik searah.
Pada Elektrokoagulasi, arus listrik akan menimbulkan reaksi kimia yang membuat kontaminan yang bersuspensi dan teremulsi dalam limbah menjadi tidak stabil. Reaksi kimia yang terjadi tergantung pada jenis elektrode dan limbah yang diolah. Selama proses, ion logam yang berperan sebagai koagulan akan terus – menerus diproduksi di anode. Kation ini akan mendorong terjadinya koagulasi dari polutan yang terdispersi pada larutan. Pada proses elektrokoagulasi menggunakan elektrode besi, akan terbentuk Fe(OH)n dengan n = 2 atau 3 di anode. Partikel polutan akan berinteraksi dengan Fe(OH)n. Metode ini dilakukan dengan menggunakan sebuah reaktor batch yang dilengkapi dengan pengaduk dan elektroda besi.
Salah satu contoh limbah yang diolah dengan menggunakan metode elektrokoagulasi adalah limbah zat warna pada industri tekstil ataupun makanan dengan mendegradasi zat warna yang ada pada limbah. Zat warna mengandung ikatan kovalen yang sangat kuat. Salah satu zat warna yang dimanfaatkan adalah reactive dye. Untuk mengolah limbah dengan metode ini diperlukan elektroda yang tercelup dalam air limbah dan terhubung dengan sumber listrik. Elektroda yang digunakan biasanya berbahan besi atau alumunium. Degradasi zat warna terjadi karena terbentuknya spesies aktif yang terbentuk dari proses elektrokoagulasi tersebut. Destabilisasi koloid dari zat warna terjadi karena pelepasan ion Logam (L)n+ dari Anoda pada kutub positif dan terlepasnya ion H+ pada kutub negatif. Pelepasan (L)n+ dari anoda akan bereaksi dengan air membentuk L(OH)n. Arus listrik yang melewati logam mengakibatkan terjadinya oksidasi logam sehingga terbentuk ion positif dari logam tersebut. Selanjutnya Air tereduksi menjadi gas hidrogen dan OH- (Holt, Petter et all, 1999)
Kelebihan Pengolahan Limbah Secara Elektrokoagulasi 1.Waktu pengoperasian yang singkat 2.Tanpa menggunakan koagulan 3.Proses tidak bergantung pada pH 4.Pembentukan flok cepat 5.Tidak membutuhkan lahan yang luas
Kekurangan Pengolahan Limbah Secara Elektrokoagulasi 1. Logam yang digunakan sebagai elektroda akan terkikis karena proses oksidasi. 2. Konsumsi energi listrik yang besar