L setempat.
.
(empat pembuangan material keruk di darat harus mendapat persetujuan dari P>+D setempat yang berkaitan dengan penguasaan lahan yang sesuai ?4(?.
E.
KEGIATAN PEMERUMAN DAN PERHITUNGAN "OLUME KERUK
!.
egiatan pemeruman yaitu pemeruman yang meliputi tiga tahap yakni pemeruman awal 0 predredge sounding 1 untuk mengetahui kondisi awal perairan yang akan dikeruk dan membuat desain atau perencanaan pekerjaan pengerukan
dan
untuk
memperhitungkan
5olume
keruk,
pemeruman
pelaksanaan pekerjaan pengerukan 0progress sounding 1 untuk memantau pelaksanaan pekerjaan pengerukan yang pemerumannya dilaksanakan berkala dan pemeruman akhir 0 final sounding 1 untuk memperhitungkan 5olume keruk yang telah dikerjakan. .
Pelaksana pekerjaan pengerukan wajib mengirimkan hasil pemeruman final pada D)(2>< @4BL untuk diteruskan'disiarkan pada Berita +aritim 0otice to arine1
%.
Sebagai dasar pembuatan desain alur pelayaran'kolam pelabuhan dan atau pekerjaan pengerukan lainnya, perhitungan 5olume keruk harus menggunakan hasil pemeruman awal yang dilakukan dalam kurun waktu maksimum 0dua1 bulan setelah pelaksanaan pemeruman.
&.
Pemeruman 0Sounding 1 menggunakan Eco Sounder dengan frekuensi antara $$ @; sampai !$ @;.
6.
Perhitungan 5olume keruk didasarkan pada luas penampang dikalikan panjang pias ditambah 5olume pengendapan selama pekerjaan berlangsung dan atau 5olume toleransi 5ertikal.
#.
Besaran pengendapan atau tingkat pengendapan dan toleransi 5ertikal sebagaimana ditentukan oleh Direktorat 2enderal Perhubungan Laut untuk masing-masing alur pelayaran dan atau kolam pelabuhan,
#.
KEDALAMAN PERAIRAN KERUK
Pendalaman alur pelayaran atau kolam pelabuhan ditentukan berdasarkan permukaan air,draft rencana angkutan perairan, pergerakan 5ertikal angkutanperairan,ruang bebas lunas kapal, pasang surut dan kemudahan atau kelancaran masuknya angkutan perairan atau lebar alur dalam ! lajur atau lajur.
G.
MOBILISASI DAN DEMOBILISASI
Dalam merencanakan biaya pengerukan, hal-hal yang perlu diperhatikan 3 A
Pekerjaan persiapan 0material yang harus dibersihkan1
A
Super5isi
BAB II METODE PELAKSANAAN $.%. UMUM spek teknologi sangat berperan dalam suatu proyek konstruksi. 4mumnya, aplikasi teknologi ini banyak diterapkan dalam metode 9 metode pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Penggunaan metode yang tepat, praktis, cepat dan aman, sangat membantu
dalam
penyelesaian
pekerjaan
pada
suatu
proyek
konstruksi.
Sehingga, target %( yaitu tepat mutu'kualitas, tepat biaya'kuantitas dan tepat waktu sebagaimana ditetapkan, dapat tercapai. Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi, adakalanya juga diperlukan suatu metode terobosan untuk menyelesaikan pekerjaan lapangan. hususnya pada saat menghadapi kendala9kendala yang diakibatkan oleh kondisi lapangan yang tidak sesuai dengan dugaan sebelumnya. 4ntuk itu,
penerapan
metode pelaksanaan
konstruksi yang sesuai kondisi lapangan, akan sangat membantu dalam penyelesaian proyek konstruksi bersangkutan. onstruksi bangunan pantai memerlukan teknik khusus dalam pembuatannya. =leh sebab itu, maka metode pelaksanaan
bangunan
sangat
diperlukan untuk
mengatasi masalah9masalah dalam pembangunan konstruksi bangunan tersebut. Dalam pekerjaan pengerukan, sebelum dimulai terlebih dahulu harus diadakan suatu penelitian, maksudnya agar pekerjaan pengerukan betul-betul berdaya guna dan diusahakan se-ekonomis mungkin. Penelitian tersebut diantaranya3 !. Sur5ey penampang Sur5ey ini dilakukan untuk mengetahui keadaan profil sungai pada saat sebelum diadakan pengerukan, juga untuk mengetahui besar 5olume pengerukan yang nanti akan dikerjakan. Sur5ey penampang bias dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya dengan cara >cho Sounding. >cho Sounding yakni suatu cara pengukuran kedalaman dengan menggunakan alat dengan getaran suara.
. Sur5ey keadaan tanah gar pemakaian jenis kapal keruk yang betul-betul tepat, maka harus dilakukan penyelidikan tentang jenis tanah pada tempat-tempat yang bersangkutan. +etode
penyelidikan
tanah
biasa
dilakukan
antara
lain3
a. Pengeboran b. 2et Boring @asil dari methode-methode yang diatas didapatkan data-data tanah yang diantaranya adalah jenis klasifikasi tanah, jenis butiran, kadar kelembaban, tebal lapisan tanah, tebal lapisan lumpur,dll. %. Penelitian tempat pembuangan gar diadapatkan suatu daerah pembuangan
yang
ekonomis
dengan
memperhatikan beberapa faktor, maka perlu diteliti tempat untuk membuang hasil pengerukan. Luas daerah pembuangan, kondisi topografi dan mengalirnya kembali air sungai harus benar-benar diperhatikan. &. Penelitian @idrologi @idrometri 7ang dilakukan dalam penelitian hidrologi hidrometri ini adalah untuk menyelediki 3 a. (inggi air normal b. (inggi air maksimum c. (inggi air terendah d. ecepatan aliran air e. eadaan angin dan ombak f. Pasang surut. 6. Lain-lain Selain hal-hal yang telah disebut diatas, masih ada hal-hal yang perlu mendapat perhatian antara lain3 a. ?intangan-rintangan yang ada, jembatan dan lain-lain yang akan menghambat operasi kapal keruk. b. edalaman air untuk operasi dan pemindahan kapal keruk.
$.$.% METODE PENGERUKAN Pekerjaan pengerukan secara garis besar dapat di bagi dalam tiga proses utama, yakni penggalian, pengangkutan dan pembuangan.
apal yang dipakai pada masing-masing proses ini adalah sebagai berikut 3
Pengerukan
Pekerjaan Pengerukan dengan lat 3 Cutter suction dredger @opper barge rab bucket dredger Dipper dredger ?ock breaker Lain-lain A
A
apal bantu
A
A
A
A
Pengangkutan
Pembuangan
(ug boat Pusher boat @opper barger
apal bantu
Ga&'a( %.% Ko&onen P(oses Pen)e(*kan
!.
+etode pekerjaan pengerukan dapat dilaksanakan dengan pengerukan sistem hidraulik 0apal eruk @opper dan apal eruk Cutter1, pengerukan dengan cangkram, pengerukan dengan timba dan pengerukan dengan sistem lainnya.
.
4ntuk material keruk yang keras, semisal karang, pekerjaan pengerukan dapat dilaksanakan
dengan cara penggalian material karang dengan
metode mekanikal kemudian pemindahan material keruk dengan sistem pengerukan yang normal, penggalian material karang dengan metode peledakan karang kemudian pemindahan material keruk dengan sistem pengerukan yang normal dan sistem lainnya seperti penggalian material karang dengan metode pemecahan karang melalui gelombang pendek atau microwa5e, pemotongan karang dengan menggunakan peralatan tekanan tinggi atau sistem lainnya. Penggalian metode
peledakan
ini
material keruk'karang dengan
harus mendapat rekomendasi dari institusi yang
berwenang. %.
egiatan pengerukan yang hasil material keruknya tidak dimanfaatkan, adalah kegiatan pekerjaan pengerukan untuk pendalaman alur pelayaran dan kolam pelabuhan atau untuk keperluan lainnya, antara lain adalah 3pembangunan pelabuhan'dermaga, penahan gelombang, saluran air masuk untuk sistem pendinginan 0*ater inta+e1, pendalaman galangan kapal dan lain-lain.
&.
egiatan
pengerukan
yang
hasil
material
keruknya
dimanfaatkan
adalah kegiatan pekerjaan pengerukan untuk pengurugan atau reklamasi dan pekerjaan pengerukan untuk penambangan.
A.
PEMILIHAN JENIS ALAT KERUK
+asing-masing jenis alat keruk memiliki kinerja berbeda untuk berbagai keadaan cuaca dan material tanah dasarnya.
da beberapa tipe kapal keruk,
yang biasa dioperasikan, bermesin penggerak sendiri maupaun tidak. Biasanya kapasitas kapal keruk antara $$-!$$$ @P.
(ipenya adalah 3
!. rab Dredger rab bucket beroperasi memakai crane pristman/, kurang baik untuk tana yang keras tetapi baik dioperasikan pada daerah-daerah yang sempit, dengan kapasitas bucket $,6 9 & m% . Bucket Dredger (ipe ini mempunyai bucket berbentuk lingkaran diputarkan oleh dumbler, jenis ini untuk kapasitas yang kecil tidak mempunyai mesin penggerak sendiri 0unna5igable1, selain itu ada juga yang mempunyai mesin penggerak sendiri. @asil pengerukannya dimasukan ke dalam suatu barge 0tongkang1, efisiensi dredger ini rata-rata "$E, tapi biasanya tergantung pula pada keadaan tanah, dan factor lain. %. Dipper Dredger apal keruk ini dilengkapi dengan % buah spud, dengan spud-spud ini kapal keruk bergerak untuk beroperasi, sehingga alat bantu seperti sauh dan kabel baja tidak diperlukan. Dredger ini memepunyai efisiensi 6$ E. &. ?ock Cutter 4ntuk mengerjakan batuan yang keras, maka dipakai ?ock Cutter, ada dua jenis ?ock Cutter, yaitu3 a. Feight (ipe 3 memecahkan batu dengan tumbukan akibat gaya berat sendiri. b. Percussion tipe 3 +emecahkan batu dengan rock hammer'pemukul batu. 6. Suction Dredger Suction dredger, dikatakan suction/ karena dredger ini dilengkapi dengan pompa hisap tekan yang dipasang dalam ruang mesin. Pengerukan dilakukan dengan cara menghisap sedimen yang dikeruk. 2enis-jenisnya ada yang mempunyai penggerak sendiri 0na5igable1 ada pula yang unna5igable. 4ntuk jenis yang 4nna5igable, ada tipe dengan cutter yakni dilengkapi pisau untuk menghancurkan materialnya, juga tipe tanpa cutter, tipe ini sebagai pengganti pisau dilengkapi oleh jet watter 0semprotan air1 untuk material-material lunak. 6.! lat-alat yang penting3 a. Pompa )nduk (ype pompa ini pada umumnya centrifugal single acting pump/, dihubungkan pada mesin dengan memakai kopling elastis. b. Cutter dan 4jung pipa hisap. Di ujung pipa hisap juga terdapat pisau yang dibuat dari baja cor, demikian pula bagian ujung dari pipa hisap. (ipe cutter ini ada yang
terbuka juga tipe tertutup. 2enis terbuka terdiri dari pisau-pisau biasa atau berbentuk sisir, sedangkan jenis cutter tertutup mempunyai bentuk seperti spiral sehingga mempunyai daya hisap yang besar. (enaga yang dipakai untuk menggerakan cutter ini kirakira !'6 hingga !'% dari tenaga pompa. c. Ladder 0tenaga penopang1 Ladder dipasang bersama-sama pipa hisap, pada kedalaman maksimum pengerukan sudut ladder maksimum'kurang lebih &6$ terhadap muka air. d. Pipa-pipa Pipa hisap 0suction pipe1 dihubungkan dengan pipa-pipa lainnya yang ada dalam kapal melalui ladder. Pipa untuk membuang dihubungkan dengan pipa apung dengan memakai pipa elastis 0karet1, pipa apung ini ditopang oleh ponton-ponton. e. Pompa pasir Pompa pasir ini juga pompa centrifugal, debitnya dipengaruhi oleh putaran impeller dan panjang pipa.
Secara umum, alat keruk dengan penggerak sendiri memiliki kelaikan laut yang baik dan dapat digunakan di perairan laut terbuka. Sedangkan alat keruk tanpa penngerak sendiri terutama jenis dengan jangkar tiang mudah dipengaruhi oleh angin dan gelombang. !.
=leh karena itu jenis alat keruk selain memperhatikan keadaan tanah dasarnya ditetapkan setelah memperhatikan keadaan cuaca, sebagi berikut 3 a. elombang, angin, arus, pasang surut dan daerah teduh b. @ari kerja dan jam kerja c. Golume kerukan dan kedalaman maksimum d. Luas daerah keruk, tempat tambat dan 5olume lalu-lintas e. (empat berlindung alat keruk dan kapal serta fasilitas perbaikan. f.
Perlengkapan daya, suplai air dan fasilitas penjangkaran.
g. aya penjangkaran h. komodasi untuk alat keruk dan kapal pendukung. .
Pemilihan alat keruk harus disesuaikan dengan kondisi lapangan dan jenis material dasar yang dikeruk sebagaimana tabel di bawah ini 3
JENIS TANAH
lasifikasi
(anah Lempung
(anah epasiran
(anah Lempung Berkerikil (anah epasiran Berkerikil
eadaan
<
Sangat lunak
8 &$
Lunak
&
Sedang
!$
eras
!$
V
V V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
Lebih keras
$
Sangat keras Lunak
$ 8 !$
V
V
V
V
Sedang
!$
V
V
V
V
eras
$
V
V
V
V
Lebih keras
$
V
V
V
V
V
Sangat keras Lunak
%$
V
V
V
V
V
8 %$
V
V
V
V
V
V
eras Lunak
H %$ 8 %$
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
eras Lebih lunak
H %$ &$
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
Lunak Batu
JENIS ALAT KERUK Pump @opper rab Bucket Dipper ?ock Dredger Dredger redger Dredger Dredger Breaker
Sedang
6$
V
V
V
6$
eras
#$
Lebih
#$
$.$.$. Pe(ala+an Ke(,a
V
V
V
V
Selain bahan bangunan, untuk pelaksanaan proyek ini juga diperlukan adanya peralatan
kerja
sebagai
sarana
untuk
membantu
dan
memudahkan
pelaksanaan pekerjaan. Sebagaimana halnya pengadaan barang, maka dalam pengadaan
dan pemilihan peralatan kerja harus dilakukan kiat khusus agar
pemilihan jenis peralatan kerja tersebut
dapat
menghasilkan
efektifitas
produktifitas alat yang optimal, antara lain 3 a. +erinci mengenai peralatan yang dibutuhkan. b. +emperhitungkan banyaknya alat yang akan dipakai sesuai dengan 5olume pekerjaan yang akan dilaksanaan. c. +emperhitungkan kapasitas alat. d. +emperhitungkan biaya alat 0sewa'beli, pemeliharaan, dll1. e. +emperhitungkan daya tahan alat.
$.$.$. Dia)(a& Analisa P en)e(*kan Analisa Pelaksanaan Pengerukan
Analisis Evaluasi Pekerjaan Pengerukan Analisis didasarkan
pada jumlah volume material yang dikeruk di setiap spot selama pekerjaan pengerukan
Analisis Resiko Analisis didasarkan pada pengaruh ketelitian ukuran dalam perhitungan volume material yang dikeruk
Pelaksanaan Tahap Final Sounding Penyajian peta batimetri alur pelayaran yang sudah mencapai desain kedalaman sesuai dengan ketentuan yang berlaku bagi alur pelayaran di Pelabuhan.
dan
Ga&'a( %.$ Dia)(a& Analisis Pelaksanaan Pen)e(*kan
$.$.-. Peke(,aan en)e(*kan asa( la*+ Pekerjaan pengerukan dasar laut ini dilakukan untuk membuat alur pelayaran dan sebagai lokasi pembuatan ,etty. Pekerjaan ini menggunakan dragline. Pekerjaan pengerukan yang lain adalah pengerukan untuk kolam pelabuhan, pekerjaan ini dilakukan di darat karena letak layout pelabuhan yang menjorok ke daratan. Pekerjaan ini menggunakan
excavator .
dapun material9material hasil pengerukan yang berupa batu karang dan pasir dibuang ketempat yang telah ditentukan dengan menggunakan dump truk.
Ga&'a( /.$. Pen)e(*kan asa( la*+
$.$.-. Peke(,aan Gali an Pekerjaan
galian
dilakukan
untuk
memperoleh
kedalaman
tertentu
dimana pelindung kaki dan lapis batu pelindung konstruksi sea-all akan ditempatkan. Pelaksanaan pekerjaan galian dilakukan dengan menggunakan excavator .
II.$.0. Ala+ 1an) i)*nakan ala& eke(,aan Pen)e(*kan
PS 0 Digunakan operator untuk melihat lokasi yang akan di keruk, melihat loaksi pembuangan ' Dumping material hasil kerukan 1
Clamshell ' Cengkram 0 Digunakan operator keruk untuk mengeruk material sedimen yang kemudian di tamping di tongkang lumpur 0 Split Barge 1. dan untuk diam pada lokasi pengerukan menggunakan Spud 0 digunakan pada kedalaman 8!m1 dan 2angkar 0 digunakan pada kedalaman H!1
Bak lumpur ' Split Barge 0 Digunakan untuk menampung material hasil kerusakan 1
(ug Boat 0 apal yang berfungsi untuk menarik Clamshell 4ntuk berpindah 9 pindah tempat 1
Spud 0 tiang Pancang yang digunakan agar apal tidak bergrak pada saat pengerukan berlangsung 1. Spud hanya efektif digunakan pada kedalaman 8!m, jika kedalaman H!m maka harus menggunakan 2angkar.
Dumping
+aterial @asil erukan
Proses Pengerukan
Proses Pengerukan
Proses Cengkram
28 NOVE
MBER 2013
BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN
-.%. Kesi&*lan a1 Pengerukan adalah pekerjaan mengubah bentuk dasar perairan' laut untuk mencapai kedalam dan lebar yang dikehendaki atau mengambil material dasar laut' perairan yang digunakan untuk keperluan tertentu. b1 Pada proyek pengerukan alur dan kolam pelabuhan dimasuksudkan untuk mengurangi sedimen pada alur dan kolam pelayaran kapal yang masuk ke pelabuhan agar tidak karam'kandas. c1 Biaya Pengerukan =perasional sangat besar maka harus dilakukan perhitungan yang sangat matang.
-.$. Sa(an a1 Penggunaan alat harus lebih di perhatikan, dalam pengerjaan pengerukan harus baik dan berfungsi secara baik dalam pengerjaannya. b1 Sur5ey sedimen yang masuk ke Pelabuhan harus di perhatikan dan di perhitungkan agar pekerjaan pengerukan tidak berjalan sia 9 sia.