BAB I PENDAHULUAN 1.
LATAR BELAKANG Pertambangan adalah suatu kegiatan mencari, menggali, mengolah,
memanfaatkan dan menjual hasil dari bahan galian berupa mineral dan batuan. Seiring berkembangnya kemajuan zaman, pembangunan, usaha yang menyangkut kegiatan pertambangan. Sebagai sebuah usaha, tujuan dari perusahaan pertambangan
adalah
memperoleh
keuntungan
sebesar-besarnya
melalui
penambangan dengan cara seefektif dan seefisien mungkin. Perusahaan pertambangan pada umumnya beroperasi di daerah terpencil yang serba minim fasilitasnya. Sementara itu, dalam beroperasi, perusahaan pertambangan ditunjang oleh tenaga-tenaga ahli pertambangan maupun tenaga lain non pertambangan yang secara bersama hidup dalam satu komunitas yang serba berbeda dengan masyarakat sekitarnya, baik dari segi fasilitas fisik maupun nonfisik.
Lingkungan khusus yang serba lengkap fasilitasnya tersebut sering menimbulkan kecemburuan dari masyarakat sekeliling yang hidup serba minim fasilitas serta rendah tingkat kehidupan sosial ekonominya. Belum lagi dampak polusi dari aktivitas pekerja dan kegiatan penambangan terhadap te rhadap lingkungan dan masyarakat sekitar. Kecemburuan itulah yang sering memicu terjadinya konflik antara manajemen perusahaan dan masyarakat sekitar pertambangan. Dilain sisi, perusahaan merasa telah memenuhi keseluruhan kewajiban sebagai perusahaan kepada Pemerintah dengan membayar pajak atau royalti. Ironis bila melihat
1
kondisi masyarakat yang bersanding dengan lokasi usaha pertambangan besar. Banyak dari mereka hidup dalam kondisi yang serba pas-pasan walaupun ditempatnya ada perusahaan yang luar biasa sukses meraih keuntungan. Masyarakat di sekitar Freeport,misalnya, mereka harus sembunyi-sembunyi mengais hidup sambil menghindari penjagaan aparat bersenjata di aliran tailing Freeport.
Selain
masalah
tersebut
diatas,
pada
tahap
awal,
pengusahaan
pertambangan juga telah dihadapkan dengan proses negosiasi dengan para pemilik tanah dimana terdapat deposit bahan tambang yang memadai untuk dapat dieksploitasi secara menguntungkan. Tahap ini juga merupakan tahap yang kritis karena dapat mempengaruhi masa depan hubungan antara masyarakat dan perusahaan pertambangan.
2
2. MAKSUD & TUJUAN Maksud dan tujuan penulisan makalah ini digunakan untuk adalah Manambah pengetahuan kita bersama tentang pertambangan serta untuk memenuhi tugas Unpar Students Mining Competition (USMC) tahun 2013. 3.
MANFAAT Untuk menambah pengetahuan umum tentang metode penambangan yang diterapkan di Kalimantan Tenggah.
4. RUMUSAN MASALAH a. Apa yang dimaksud dengan metode penambangan? b. Metode Penambangan yang digunakan di wilayah Kalimantan Tengah ?
5.
BATASAN MASALAH a. Metode penambangan yang digunakan di wilayah Kalamantan Tengah
3
BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Tambang Terbuka (open pit mine) adalah bukaan yang dibuat di permukaan tanah, bertujuan untuk mengambil bijih dan akan dibiarkan tetap terbuka (tidak ditimbun kembali) selama pengambilan bijih masih berlangsung. Penambangan dengan metode tambang terbuka adalah suatu kegiatan penggalian bahan galian seperti batubara, ore (bijih), batu dan sebagainya di mana para pekerja secara langsung berhubungan dengan udara luar dan iklim. Tambang terbuka (open pit mining) juga disebut dengan open cut mining, adalah metode penambangan yang dipakai untuk menggali mineral deposit yang ada pada suatu batuan yang berada atau dekat permukaan. Adapun metode penambangan yang dilakukan pada tambang terbuka ialah : a. Open pit/Open mine/Open cut/Open cast Adalah tambang terbuka yang diterapkan pada penambangan ore (bijih). b. Strip Mine Penerapan khusus dalam menambang endapan horizontal/sub-horizontal terutama untuk batu bara dan endapan garam yang mendatar. c. Quarry Adalah tambang terbuka yang diterapkan pada endapan mineral industri (industrial mineral). Contoh Tambang batu pualam di Tulung Agung.
4
d. Alluvial mining Dapat dikatakan sebagai “placer Mining” ataupun di Australia disebut “Beach-mine” yaitu metode penambangan untuk endapan placer atau alluvial. B. Metode penambangan yang digunakan di Kalimantan Tengah 1. Open Pit Mining Open pit mining adalah cara penambangan secara terbuka dalam pengertian umum. Apabila hal ini diterapkan pada endapan batubara dilakukan dengan jalan membuang lapisan batuan penutup sehingga lapisan batubaranya tersingkap dan selanjutnya siap untuk diekstraksi. Peralatan yang dipakai pada penambangan secara open pit dapat bermacam-macam tergantung pada jenis dan keadaan batuan penutup yang akan dibuang. Dalam memilih peralatan perlu dipertimbangkan :
Gambar 1.1 Open Pit a) Kemiringan lapisan batuan Pada lapisan dengan kemiringan cukup tajam pembuangan lapisan tanah penutup dapat menggunakan alat muat baik berupa face shovel, front end loader atau alat muat lainnya
5
b) Masa operasi tambang Penambangan tipe open pit biasanya dilakukan pada endapan batubara yang mempunyai lapisan tebal atau dalam dan dilakukan dengan menggunakan
beberapa
bench.
Peralatan
yang
digunakan
untuk
pembuangan lapisan tanah penutup batubara dapat dibedakan sebagai berikut : -
Peralatan yang bersifat mobile antara lain track shovel, front end loader, bulldozer, scrapper
-
Peralatan yang bersifat bekerja secara continue membuang lapisan tanah penutup tanpa dibantu alat angkut.
Contoh Perusahaan yang menggunakan metode penambangan Open Pit mining. - PT. PAMAPERSADA NUSANTARA Desa Buhut, Kecamatan Kapuas Tengah, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah
6
2. Open Cast Open cast / open mine / open cut, merupakan bentuk penambangan untuk endapan bijiih yang terletak pada lereng bukit. Dengan demikian medan kerja digali dari arah bawah ke atas atau sebaliknya (side hill type). Bentuk tambang dapat pula melingkari bukit atau undakan, hal tersebut tergantung dari letak endapan penambangan yang diinginkan. 3. Perbedaan Open Pit dan Open Cast Perbedaan Open Pit dan Open Cast juga dilihat dari pemindahan tanah penutupnya. Pada open pit tanah penutup di kupas dan dipindahkan ke suatu daerah pembuangan yang tidak ada endapan di bawahnya, sedangkan pada open cast tanah penutup tidak dibuang ke daerah pembuangan, tetapi dibuang ke daerah bekas tambang yang berbatasan. 2.1 Keuntungan dan Kerugian 2.1.a Keuntungan dari tambang terbuka antara lain : a. Ongkos penambangan per ton atau per bcm endapan mineral/bijh lebih murah karena tidak perlu adanya penyanggaan, ventilasi dan penerangan b. Kondisi kerjanya baik, karena berhubungan langsung dengan udara luar dan sinar matahari. c. Penggunaan alat-alat mekanis dengan ukuran besar dapat lebih leluasa, sehingga produksi bisa lebih besar. d. Pemakaian bahan peledak bisa lebih efisien, leluasa dan hasilnya lebih baik, karena :
7
1. Adanya bidang besar (free face) yang lebih banyak 2. Gas-gas beracun yang ditimbulkan oleh peledakan dapat dihembuskan angin dengan cepat
e. Perolehan tambang (mining recovery) lebih besar, karena batas endapan dapat dilihat dengan jelas. f. Relatif lebih aman, karena adanya yang mungkin timbul terutama akibat kelongsoran. g. Pengawasan dan pengamatan mutu bijih (grade control) lebih mudah.
2.1.b Kerugian dari tambang terbuka antara lain :
a. Para pekerja langsung dipengaruhi oleh keadaan cuaca, dimana hujan yang lebat atau suhu yang tinggi mengakibatkan efisiensi kerja menurun, sehingga hasil kerja juga menurun. b. Kedalaman penggalian terbatas, karena semakin dalam penggalian akan semakin banyak tanah penutup (overburden) yang harus digali. c. Timbul masalah dalam mencari tempat pembuangan tanah yang jumlahnya cukup banyak. d. Alat-alat mekanis letaknya menyebar. e. Pencemaran lingkungan hidup relatif lebih besar.
8
BAB III KESIMPULAN 3.1 KESIMPULAN Tambang Terbuka (open pit mine) adalah bukaan yang dibuat di permukaan tanah, bertujuan untuk mengambil bijih dan akan dibiarkan tetap terbuka (tidak ditimbun kembali) selama pengambilan bijih masih berlangsung. Penambangan dengan metode tambang terbuka adalah suatu kegiatan penggalian bahan galian seperti batubara, ore (bijih), batu dan sebagainya di mana para pekerja secara langsung berhubungan dengan udara luar dan iklim. Tambang terbuka (open pit mining) juga disebut dengan open cut mining, adalah metode penambangan yang dipakai untuk menggali mineral deposit yang ada pada suatu batuan yang berada atau dekat permukaan. Industri pertambangan merupakan industr padat modal yang artinya kita melakukan kegiatan tersebut diharuskan menggunakan uang atau modal seminimalisir mungkin dengan tujuan mendapatkan hasil sebesar-besarnya.
Dengan
tidak
melupakan
keselamatan
serta
keamananya.
9
DAFTAR PUSTAKA Soetopo, Hendayat, Pertambangan Terbuka, malang: Universitas Muhammadiyah, 2005 Suryosubroto, Proses Pertambangan, jakarta: PT Rineka capt a, 2007 http://www.emakalah.com/2013/01/makalah-model-model-pembelajaran pertambanagan .html#ixzz2fF6C3EnM(Selasa 22 Oktober 17.47 )
10