METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN SIPIL
URAIAN UMUM
A. Pekerjaan yang akan dilaksanakan :
1. Pekerjaan Sipil
a. Pekerjaan Persiapan
b. Pekerjaan Tanah
c. Pekerjaan Tembokan
d. Pekerjaan Beton
e. Pekerjaan Penutup Atap
f. Pekerjaan Pengecatan
g. Pekerjaan Kunci dan Penggantung kaca
h. Pekerjaa Listrik
i. Pekerjaan Lain-lain / Finishing
B. Untuk pekerjaan tersebut menyediakan :
1. Tenaga kerja, tenaga ahli yang cukup memadai dengan jenis pekerjaan
2. Alat-alat bantu seperti Mesin Pengaduk beton, mesin pemadat tanah,
alat ukur dan lain-lain
3. Bahan-bahan bangunan dalam jumlah dan kwalitas yang cukup untuk setiap
pekerjaan yang didatangkan kelapangan tepat pada waktunya.
C. Pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang tertera dalam uraian
kerja dan syarat-syarat,gambar,bestek dan detail.
1
PEKERJAAN PERSIAPAN
- pelaksana konstruksi,tim monitoring dan supervise
pelaksana menunjuk penanggung jawab pelaksana,mandor galian dan
pondasi/sloof,mandor dinding dan kolom/balok,mandor kuda-kuda dan
atap/penutup atap,mandor lantai dan plesteran,mandor plafond,dan mandor
finshing.
- pertemuan teknis untuk memberdayakan tukang dikumpulkan secara rutin.
- penyusunan jadwal pelaksanaan (disepakati bersama),terutama dalam
kaitan prestasi untuk opname dan keperluan pembayaran
- pembersihan lapangan dalam hal ini telah dianggap bowklaar atau
lapangan telah siap untuk dibangun.pematangan telah dilakukan sebelumnya
termasuk jika pondasi masih bisa digunakan.
- penetapan titik referensi lapangan,uitzet dan bownplank,hati-hati as
dan siku serta titik nol bangunan (secara sederhana dapat menggunakan
dalil pythagoras).
- dokumentasi posisi 0%
- didalam persiapan ini juga segala kebutuhan dan alat serta gambar-
gambar telah siap dilapangan.
- didalam persiapan juga termasuk mempelajari dokumen
pelaksanaan,seperti gambar,RKS dan melihat keterlaksanaannya
(constructability)
Pasang Bouwplank
1) Semua bouwplank menggunakan kayu klas II/ terentang disrut rata
terpasang waterpass dengan peil ± 0,00 m.
2) Setiap jarak 2 m papan bouwplank diperkuat dengan kayu serutan 5/7 cm.
Pada papan ini harus di cat sumbu-sumbu dinding dengan cat yang tidak
luntur oleh pengaruh iklim.
3) Jumlah papan bouwplank minimal 2,5 m dari garis bangunan terluar untuk
mencegah kelongsoran terhadap galian pondasi
4) Setelah pekerjaan papan bouwplank selesai wajib meminta pemeriksaan dan
persetujuan dari pengawas.
2
PEKERJAAN TANAH & URUGAN
1) Pelaksana harus mematangkan keadaan tanah, membersihkan rumput, kotoran
dll, yang perlu dihilangkan sebelum pekerjaan dimulai.
2) Pembentukan dan penyelesaian tanah harus mengikuti bentuk-bentuk
kemiringan sesuai dengan gambar dan memiliki kemiringan yang cukup untuk
untuk mengalirkan air hujan. Adanya genangan air di atas permukaan tanah
tidak diperkenankan.
3) Semua pekerjaan galian tanah untuk pondasi harus mencapai tanah keras,
bilamana kedalaman tanah keras menurut ukuran gambar belum diperoleh
dilapangan maka penggalian harus terus dilakukan sampai diperoleh tanah
keras.
4) Di dalam lobang tanah galian keras harus diusahakan tidak ada genangan
air yang mengganggu kepada pekerjaan pasangan tembokan.
5) Pekerjaan urugan tanah harus dilakukan setahap demi setahap setebal
maksimal 20 cm terdiri dari tanah yang kering, bersih dari kotoran dan
tiap tahap lapisan harus ditimbris sampai padat disertai dengan
penyiraman air secara berangsur-angsur, sedangkan permukaan tanah yang
akan ditimbun harus bersih pula dari tanaman dan kotoran.
3
PEKERJAAN PASANGAN
Pekerjaan Pondasi
1) Penggalian pondasi setempat dilakukan dengan terlebih dahulu menetapkan
lay out titik as pondasi tersebut dan ditentukan dengan teliti sesuai
gambar dan disetujui redaksi .
2) Dasa pasangan pondasi dipasang batu kosong setebal 20 cm diisi dengan
pasir dan bagian bawahnya urugan pasir setebal 5 cm.
3) Pondasi dibuat dari besi belah dengan memakai adukan beton 1PC : 4
Pasir, ukuran disesuaikan dengan gambar.
4) Material batu kali/batu belah yang dipergunakan harus yang keras dan
bermutu baik, tidak cacat dan tidak retak. Batu kapur, Batu berpenampung
bulat atau berpori besar (berongga) dan terbungkus lumpur tidak
diperkenankan dipakai.
5) Air yang dipergunakan harus bersih, tawar dan bebas dari bahan kimia,
asam alkali atau bahan organik yang dapat merusak pondasi
6) Pasir pasang harus bersih, tajam dan bebas lumpur dan tanah liat kotoran
organik dan bahan yang dapat merusak pondasi.
Pekerjaan Dinding Plesteran
1) Yang termasuk lingkup pekerjaan ini adalah :
Pasangan dinding bata ½ bata
Plesteran / Acian Dinding
Plesteran Permukaan Beton
Pasangan bata pada saluran dan segala sesuatu yang nyata termasuk ke
dalam pekerjaan ini.
2) Bahan yang dipakai adalah :
Bata merah bermutu baik, pembakaran sempurna, bebas dari cacat dan
retak, maksimal belah menjadi 2 bagian, produk lokal dan memenuhi
persyaratan PUBBI 70.
Pasir pasang harus bersih, tajam dan bebas lumpur, tanah liat,
kotoran organik dan bahan yang dapat merusak pasangan. Untuk itu pasir
yang akan dipakai terlebih dahulu diayak lewat lobang ayakan sebesar
10 cm.
Semen yang dipakai harus memenuhi persyaratan N.I. 8 type 1 menurut
ASTM dan memenuhi S 400 standard Portland Cement.
3) Pasangan dinding bata merah biasa memakai campuran 1 PC : 4 Pasir.
4) Dinding bata luar/dalam diplester dengan memakai campuran 1 PC : 4Pasir.
5) Sebelum dinding diplester harus dikamprot dahulu dengan campuran 1 PC :
4 Pasir dengan ketebalan 3 mm untuk mendapatkan ikatan yang lebih baik.
Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan bidang plesteran
stabil dan kemudian diperhalus dengan acian semen.
6) Seluruh Pekerjaan pasangan dan plesteran yang tidak lurus, berombak dan
retak-retak harus dibongkar di perbaiki atas biaya pemborong.
5
PEKERJAAN BETON
1) Lingkup Pekerjaan :
Yang termasuk pekerjaan beton bertulang adalah kolom, sloof dan ring
balk.
Yang termasuk pekerjaan beton tak bertulang adalah pasangan lantai
dan neut di bawah kusen setinggi 10 cm.
2) Cetakan Bekisting :
Cetakan/bekisting harus menghasilkan konstruksi akhir yang mempunyai
bentuk, ukuran batas-batas yang sesuai dengan yang ditunjukkan dengan
gambar.
Cetakan/bekisting harus kuat kokoh dan cukup rapat sehingga dapat
dicegah kebocoran adukan.
Cetakan harus diberikan ikatan-ikatan yang cukup sehingga dapat
terjamin kedudukan dan bentuk yang tetap.
Cetakan/bekisting harus terbuat dari bahan yang baik dan tidak mudah
meresap air.
Tiang-tiang bekisting dari kayu harus dipasang di atas papan kayu
yang kokoh dan mudah dapat di stel dengan baji.
Tiang-tiang bekisting tersebut tidak boleh mempunyai lebih dari satu
sambungan yang tidak disokong ke arah samping
Bambu tidak boleh dipergunakan sebagai tiang untuk bekisting
Tiang-tiang bekisting tersebut dari kayu dolken diameter 15 cm atau
balok 12/12 cm dan balok penyangga 6/12 cm pengait 6/12 cm dan menyiku
dari kaso 5/7 cm.
3) Adukan :
Adukan dengan perbandingan 1 PC : 2 Psr : 3 Krkl harus dilaksanakan pada
sloof, kolom, ring balk dan segala sesuatu yang masuk pada pekerjaan
beton bertulang.
4) Pelaksanaan Pekerjaan :
Penyetelan dan pemasangan besi tulang, semua tulangan harus dipasang
pada posisi yang tepat sehingga tidak dapat berubah dan bergeser pada
waktu adukan di getarkan.
Penyetelan besi tulang harus diperhitungkan dengan tebal selimut
beton terhadap ukuran yang sudah ditentukan
Hubungan sloof dan pondasi batu kali dan kolom dengan dinding harus
dipasang besi angker (stek) setiap jarak 100 cm sesuai dengan gambar.
5) Pengecoran :
Sebelum pengecoran dilaksanakan bekisting harus di cek terhadap
kelurusan baik dari arah vertikal maupun horizontal.
Sebelum pembuatan beton dimulai, semua alat-alat pengaduk dan
pengangkut beton harus sudah bersih.
Sebelum beton di cor, semua ruang-ruang yang akan diisi dengan beton
harus dibersihkan dari kotoran-kotoran, kemudian cetakan-cetakan dan
pasangan-pasangan dinding yang akan berhubungan dengan beton-beton
harus dibasahi dengan air sampai jernih, dan tulangan harus terpasang
dengan baik.
Air harus dibuang dari semua ruang-ruang yang akan di cor.
Apabila karena sesuatu hal adukan beton tidak memenuhi syarat
minimal, misal terlalu encer karena kesalahan dalam pemberian jumlah
air pencampur atau sudah mengeras sebagian atau yang tercampur dengan
bahan-bahan asing, maka ini tidak boleh dipakai dan harus disingkirkan
dari tempat pelaksanaan.
Pelaksanaan Pengecoran harus dilakukan secara terus menerus tanpa
berhenti sampai mencapai siar-siar pelaksanaan yang telah ditentukan.
Untuk mencegah timbulnya rongga-rongga kosong dan serang-serang
kerikil, dipadatkan adukan beton selama pengecoran. Pemadatan ini
dilakukan menumbuk-numbuk adukan, dengan memukul-mukul cetakan dan
memakai alat penggetar.
Alat penggetar waktu pengecoran dapat digunakan bambu bulat sambil
diselingi pengecoran.
Pembongkaran bekisting baru diperbolehkan setelah beton mengalami
period pengerasan.
Pekerjaan yang tidak sesuai dengan ketentuan ini harus dibongkar dan
diperbaiki.
Syarat Pemakaian Bahan
1) Portland Cement :
Portland cement yang dipergunakan adalah jenis cement type I
(NI.8PBI 71).
Portland cement Yang dipergunakan harus memenuhi syarat-syarat mutu
baik secara kimia maupun fisika.
2) Air :
Air untuk pembuatan dan perawatan beton adalah air tawar yang bersih dan
tidak boleh mengandung minyak, asam alkali, garam-garam, bahan-bahan
organic atau bahan-bahan lain yang merusak beton dan tulangan.
3) Agregat Halus (Pasir) :
Pasir yang digunakan untuk campuran beton harus memenuhi syarat-
syarat :
Agregat harus terdiri dari dari butir-butir yang tajam dan keras dan
tidak mudah lapuk karena pengaruh cuaca.
Agregat harus tidak boleh mengandung Lumpur lebih dari 5 % dari
berat kering dan tidak boleh mengandung bahan organis lainnya.
Pasir laut tidak boleh dipakai agregat halus untuk semua mutu beton.
Agregat Kasar (kerikil/batu pecah)
Agregat kasar untuk beton dapat berupa kerikil atau berupa batu
pecah yang diperoleh dari pecahan batu yang mempunyai ukuran butir
lebih dari 5 mm.
Adapun syarat dari agregat kasar ini sbb :
Harus terdiri dari butir yang keras dan tidak berpori, tidak pecah
atau hancur oleh pengaruh cuaca
Agregat kasar boleh mengandung butir-butir pipih lebih besar dari
20% dari berat agregat seluruhnya.
Tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1 % dari berat kering.
Tidak boleh mengandung zat-zat yang dapat merusak beton.
Sesuai dengan kebutuhannya dan penggunaannya, besar butir agregat
harus sesuai dengan ketentuan dalam PBI 1971.
4) Penulangan :
Untuk penulangan dipakai besi beton berkualitas baik dengan tegangan
leleh minimum 2400 kg / cm2
Besi tulangan tidak boleh mengandung lumpur, lemak, karat lepas atau
kotoran lainnya yang dapat mengurangi daya lekat
Penyetelan besi beton di bentuk dengan jarak dan ukuran sesuai
gambar
Penyetelan besi beton dibuat sekokoh mungkin sehingga tidak terjadi
perubahan pada waktu pengecoran berlangsung.
Pembesian beton tidak boleh diganti dengan ukuran-ukuran lain
sehingga mengakibatkan luas penampang besi menjadi lebih kecil
5
PEKERJAAN LANTAI DAN PLAFOND
Pekerjaan Lantai Keramik
1) Mutu Bahan :
Bahan yang dimaksud adalah ubin keramik dengan kualitas terbaik (KW
1).
Ukuran yang dipakai adalah 30 x 30 cm dan 20 x 20 cm.
2) Pengerjaan :
Wajib mempelajari terlebih dahulu ruang-ruang yang akan dipasang
ubin dan mengatur pemasangan sehingga siar siarnya membentuk corak
Siar-siar diisi dan disiram dengan cairan sement sebagai pengikat
Pengisian siar-siar ini dapat dilakukan setelah pasangan ubin ini
cukup kuat (setelah 3 x 24 jam) dan sebelum diisi siar-siarnya
Ketebalan adukan perekat / spesi yang digunakan untuk ubin keramik
adalah minimal 0,5 cm
Apabila ubin keramik ini dipasang di atas lantai beton maka
permukaan beton diberikan plesteran untuk meratakan permukaan dan
untuk mendapatkan finish seperti yang dimaksud.
Pekerjaan Plafond
- Sebelum pemasangan, Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor harus memberikan
contoh/sample bahan penutup plafond dan harus mendapat persetujuan
Konsultan Perancang, Konsultan MK dan Pemberi Tugas.
- Penggantung plafond harus dibuat sedemikian rupa sehingga diperoleh
bidang plafond yang rata, datar dan tidak melengkung, sedang bagian bawah
dari rangka penggantung kayu harus diserut rata.
- Pemasangan plafond harus rata. Naad-naad yang pecah pada waktu
pemasangan harus segera diganti.
- Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor Utama bertanggungjawab atas segala
akibat yang mungkin terjadi terhadap :
Kemungkinan pemasangan partisi, dimana ada bagian-bagian partisi yang
harus disangga oleh rangka plafond
Kemungkinan dibuatnya lubang-lubang untuk pemeriksaan (man-hole)
Kemungkinan-kemungkinan tidak sempurnya alat-alat penggantung,
sehingga plafond menjadi bergelombang karenanya.
Kemungkinan-kemungkinan pemasangan alat-alat maintenance pada plafond
luifel di luar bangunan.
6
PEKERJAAN ATAP
A. Atap Besi Profil
Lingkup Pekerjaan
Termasuk di dalam lingkup pekerjaan konstruksi Besi Profil atap ini
penyediaan tenaga, bahan material dan peralatan untuk pelaksanaan pekerjaan
konstruksi Besi Profil atap.
Bahan.
1. Bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini :
a. Rangka Atap, Usuk Besi Profil
b.
2. Seluruh bahan Baja Profil/Siku yang akan digunakan harus di berikan
contohnya terlebih dahulu untuk mendapatkan persetujuan dari Pengawas /
Direksi, sebelum boleh didatangkan dilapangan pekerjaan.
Pelaksanaan.
1. Bentuk dan dimensi kudakuda serta dimensi batang-batang dan besi
simpulnya harus dilaksanakan sesuai gambar rancangan pelaksanaan serta
sesuai dengan keadaan bentang kedudukannya di lapangan pekerjaan. Untuk
itu Kontraktor Pelaksana harus membuat "gambar-gambar pelaksanaan" lebih
dahulu. Pekerjaan kudakuda besi ini tidak diperkenankan dilaksanakan
sebelum "gambar pelaksanaan" disetujui Direksi. Sistem instalasi maupun
sistem konstruksi harus benar-benar diperhatikan.
2. Pembuatan kuda-kuda besi harus dilaksanakan di tempat yang datar
dengan lantai kerja yang keras. Bila dilaksanakan di luar lapangan
pekerjaan, Kontraktor harus meminta ijin secara tertulis kepada Direksi
dan menunjukkan bengkel tempat dikerjakannya konstruksi untuk mendapatkan
persetujuan dari Direksi sebelum pekerjaan ini dilaksanakan. Antara
sistem konstruksi, sistem instalasi, dsb harus teratur.
3. Pemotongan harus dilaksanakan dengan mesin standard. Pelubangan harus
menggunakan bor. Tepian yang tajam akibat pemotongan maupun pemboran
harus ditumpulkan dengan gerenda.
4. Pemasangan kuda-kuda hanya boleh dilaksanakan bila kolom-kolom dan
balok beton penumpunya telah berumur paling sedikit 14 (empat belas) hari
dan baut-baut pengikatnya telah terpasang dengan benar. Jika dibutuhkan,
bisa melakukan sewa alat berat.
5. Pengangkatan kuda-kuda harus dilaksanakan secara hati-hati hingga
tidak menimbulkan puntiran-puntiran pada bidang kudakuda.
6. Untuk itu sebelum diangkat batang-batang pejepit sebagai klem pengaku
bidang kudakuda harus dipasang lebih dahulu dan tidak boleh dilepas
sebelum trek stang dipasang serta konstruksi kudakuda telah benar-benar
dalam keadaan diam. Jika diperlukan bisa memanfaatkan jasa sewa alat
berat.
7
PEKERJAAN PENUTUP ATAP
1) Atap ditutup dengan Bahan Metal kualitas baik.
2) Untuk seluruh bangunan menggunakan satu produk kepada pelaksana harus
memberikan contoh Bahan Metal tersebut pada Pengawas Lapangan untuk
mendapatkan persetujuan, Bahan yang cacat, tidak dibenarkan dipakai.
3) Sebelum pemasangan Atap dilaksanakan terlebih dahulu di cek terhadap
kemiringan, jarak dan kerataan rangka atap, sehingga diperoleh keadaan
yang rata.
4) Pemasangan Bahan Metal teliti betul rata dan rapih serta lurus,
pemasangan yang tidak rata dan berombak diperbaiki.
5) Untuk pemasangan Penutup atap menggunakan baut.
8
PEKERJAAN KACA
1) Kecuali ketentuan lain semua kaca yang digunakan adalah kaca bening
kwalitas baik sekwalitas asahi dengan tebal dari 5 mm.
2) Pemasangan semua kaca harus tepat masuk dalam rangkanya diberi dempul
yang sesuai dengan warna cat/plitur yang akan dipasang dengan lot yang
rapih sesuai dengan gambar detail
3) Pendempulan harus dilakukan dengan sempurna sepanjang nat-natnya
sehingga tidak bersuara bila menerima getaran.
4) Pada penyerahan pekerjaan semua kaca harus sudah dibersihkan dengan
bahan pembersih yang disetujui Direksi.
9
PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA
1. LINGKUP PEKERJAAN
1.1. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
lainnya untuk melaksanakan pekerjaan kusen alumunium sehingga dapat
tercapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
1.2. Pekerjaan ini meliputi seluruh pekerjaan kusen alumunium, termasuk
kaca, engsel, daun pintu & jendela alumunium, handle pintu, aksesoris
jendela dan aksesoris lain yang dibutuhkan atau seperti yang dinyatakan/
ditunjukkan dalam gambar.
2. PERSYARATAN BAHAN
2.1. Bahan Kusen Alumunium
Profil Alumunium bermutu baik ex Indal/ setara.
Alloy / Billet : menggunakan bahan asli, tidak terbuat dari bahan-
bahan scrap / sisa, standar bahan : 6063
Standard : SII – 0692 – 82
Tebal Anodising : 20 micron (minimal)
Ukuran Profil : minimal 45mm x 100mm
Tebal Profil : minimal 1.2 mm
Finish & warna : ditentukan kemudian
Pemakaian : sesuai gambar
2.2. Aksesoris & Perlengkapannya
Sekrup, hardware & parts menggunakan stainless steel
Angkur-angkur tanam : Baja
2.3. Bahan Sealant
Sealent Setaraf Dow Corning atau G.E sealent yang dipakai harus sesuai
dengan persyaratan fungsinya, untuk structural glazing, curtain
wall atau fungsi lain .
2.4. Bahan Kaca
- Kaca jendela/ pintu :
- Produksi Asahimas/ setara.
- Jenis float glass.
- Warna abu-abu (panasap) atau ditentukan kemudian
- Tebal sesuai gambar.
- Kaca Cermin :
- Produksi Asahimas/ setara.
- Jenis float glass
- Tebal sesuai gambar.
- Warna clear atau silver
10
PEKERJAAN PENGECATAN
1) Semua dinding sebelah luar/dalam dan langit-langit dilabur dengan cat
tembok sekualitas tiga kali sampai rata.
2) Semua daun-daun pintu / jendela, bouvenlight (jalusi) kusen-kusen dan
papan palisir di cat dengan cat kayu berkilat sekualitas tiga kali sampai
rata, sebelum pengecatan dilakukan permukaannya dibersihkan terlebih
dahulu, cat dasar, plamur/dempul harus mempergunakan cat yang berkualitas
baik, warna akan ditentukan kemudian.
3) Rangka atap dan kuda-kuda bila menggunakan bahan kayu di cat dengan
residu dengan rata.
11
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
1) Penempatan instalasi listrik aman terhadap sekitarnya, bagian-bagian
lain dari bangunan dan instalasi-instalasi lain sehingga tidak saling
membahayakan, mengganggu dan merugikan.
2) Pelaksanaan pemasangan instalasi listrik memenuhi standar dan ketentuan-
ketentuan umum instalasi listrik.
3) Sebelum instalasi listrik dioperasikan dilakukan pengetesan instalasi
terlebih dahulu sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
PENGKABELAN
Kontraktor harus mensuplai, memasang dan menghubungkan semua kabel seperti
diperlukan dalam disain sedemikian sehingga seluruh system elektris dan
instrumentasi akan beroperasi sepenuhnya dalam segala hal. Seluruh tipe
kabel, tingkat voltase dan ukuran-ukuran harus dipasang sesuai dengan
spesifikasi ini.
Kontraktor bertanggung jawab untuk mempertahankan spesifikasi kabel seperti
diukur pada pengujian kabel dipabrik.
Penyimpanan, penanganan, instalasi dan penyambungan semua jenis kabel harus
benar-benar sesuai dengan rekomendasi vendor
12
BAHAN UNTUK PEKERJAAN
1) Bahan-bahan yang boleh dipergunakan untuk semua jenis pekerjaan bermutu
baik, untuk keperluan itu sebelumnya Pelaksana Pekerjaan menyampaikan
contoh bahan yang akan dipergunakan kepada Direksi, untuk mendapat
persetujuan Bahan-bahan material yang ditolak tidak boleh dipergunakan
dan harus dikeluarkan dari tempat pekerjaan selambat-lambatnya 2 (dua)
hari.
2) Apabila ternyata bahan-bahan yang ditolak tersebut dipergunakan maka
Pelaksana Pekerjaan diwajibkan membongkarnya kembali bagian pekerjaan
tersebut dan memperbaikinya atas tanggungan Pelaksana Pekerjaan.
13
PEKERJAAN YANG TIDAK MEMENUHI SYARAT-SYARAT
Untuk pekerjaan yang tidak sesuai dengan gambar, peraturan dan syarat-
syarat, maka Direksi pihak Pelaksana Pekerjaan membongkarnya dalam waktu
yang ditetapkan dan memperbaikinya kembali atas tanggungan Pelaksana
Pekerjaan.
14
PEKERJAAN LAIN-LAIN
Selain persyaratan teknis yang tercantum di atas, diwajibkan pula
mengadakan pengurusan-pengurusan antara lain :
1) Wajib meneliti semua bagian pekerjaan yang belum sempurna dan
diperbaiki, semua ruangan bersih ( di pel), halaman harus ditata rapih
dan semua barang yang tidak berguna disingkirkan dari proyek.
2) Selama masa pemeliharaan, wajib merawat, mengamankan dan memperbaiki
segala cacat-cacat yang timbul.