METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN PEKERJAAN PEMELIHARAAN TEBING KIRI S. SADDANG HILIR BENDUNG BENTENG
(PAKET PJ-CW-04)
RUANG LINGKUP PEKERJAAN Pekerjaan bangunan pengendali sedimen kampiso I terdiri dari : 1. Pekerjaan persiapan yang meliputi : mobilisasi dan demobilisasi peralatan dan tenaga kerja, pekerjaan mutual check MC 0 – MC 100, pekerjaan dokumentasi MC 0 – MC 100, pekerjaan cofferdam dan dewatering. 2. Pekerjaan tanah yang meliputi : pekerjaan Galian Tanah,Timbunan Tanah
3. Pekerjaan pekerjaan bronjong kawat anyaman ( 2,0 m x 1,0 m x 0,5m ). METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN I. PEKERJAAN PERSIAPAN a. Mobilisasi dan Demobilisasi Metode Pelaksanaan : - Peralatan yang akan digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan dilapangan terdari excavator dan peralatan lainnya di muat ke truck tronton kemudian di angkut ke lokasi pekerjaan. - Peralatan yang dimobilisasi dapat dilakukan secara bertahap sesuai kebutuhan dan rencana pelaksanaan pekerjaan. - Material untuk membangun fasilitas pendukung di lokasi pekerjaan diadakan secukupnya. - Bangunan fasilitas pendukung yang terdiri dari kantor direksi, gudang kemudian dibangun di area dekat dengan lokasi pekerjaan. - Personil inti sesuai struktur organisasi proyek yang telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan di datangkan ke lokasi pekerjaan. - Demobilisasi peralatan dilakukan secara bertahap sesuai dengan tahapan selesainya pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
b. Mutual Check (MC 0 – MC 100) Metode Pelaksanaan : - Peralatan untuk melaksanakan pengukuran awal diadakan sesuai dengan kebutuhan terdiri dari waterpass, roll meter dll. - Pengukuran awal (MC. 0) dilaksanakan bersama dengan Direksi Pekerjaan dan atau Konsultan Pengawas untuk menentukan benck mark dan peil ketinggian serta pemasangan patok-patok acuan untuk pelaksanaan pekerjaan. - Berdasarkan data hasil pengukuran awal dan data dokumen yang ada sebelumnya kemudian dibuat gambar kerja (shop drawing) yang akan menjadi acuan dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan. - Selama pelaksanaan pekerjaan pengukuran dilaksanakan secara berkala sesuai kemajuan pekerjaan di lapangan untuk melakukan evaluasi terhadap ukuran dan dimensi – dimensi yang tertuang dalam gambar kerja, serta dilakukan perhitungan volume untuk evaluasi kemajuan pekerjaan terhadap schedule pelaksanaan pekerjaan yang telah disepakati bersama. - Pengukuran
akhir
(MC.
100)
dilakukan
setelah
pekerjaan
selesai
dan
dibandingkan dengan gambar kerja yang dijadikan acuan dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan. - Penyimpangan – penyimpangan yang terjadi terhadap gambar kerja dicatat. - Hasil pengukuran akhir kemudian ditindaklanjuti dengan pembuatan beck up data perhitungan volume dan as built drawing. c. Dokumentasi Metode Pelaksanaan : - Dokumentasi terdiri dari foto dokumentasi dan laporan – laporan yang dibuat terdiri dari laporan harian, mingguan dan bulanan sesuai dengan kebutuhan dan petunjuk Direksi Pekerjaan. - Dokumentasi dibuat berdasarkan hasil pengukuran dan pengamatan yang dilakukan secara berkala seiring dengan kemajuan pelaksanaan pekerjaan di lapangan. - Penyimpangan – penyimpangan yang terjadi dari gambar kerja diukur dan dicatat kemudian dilaporkan dan dibahas pada waktu tertentu atau saat meeting dengan Direksi Pekerjaan. - Dokumetasi dan pelaporan kepada Direksi Pekerjaan dilaksanakan secara berkala dalam bentuk Bulanan atau sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan.
d. Pekerjaan Dewatering Metode Pelaksanaan : - Bangunan pengelak dan cofferdam dibuat sesuai kebutuhan di lapangan untuk pengalihan pengaliran air pada area yang akan dikerja. - Survey dan pengumpulan data serta informasi tentang besar debit air terbesar dikumpulkan untuk merumuskan bentuk dan volume bangunan pengelak serta cofferdam yang akan dibuat. - Material untuk pembuatan bangunan pengelak dan cofferdam diadakan di lokasi pekerjaan. - Jika diperlukan dilakukan penggalian untuk pembuatan saluran pengalihan pengaliran air sungai disisi kiri atau kanan rencana bangunan yang akan dikerjakan dengan menggunakan excavator. - Bangunan pengelak dan cofferdam kemudian dibuat dengan membentuk tanggul dengan alat excavator atau dengan menggunakan sand bag untuk proteksi pengaliran air terhadap area pelaksanaan pekerjaan. - Dewatering
dilaksanakan
selama
proses
pelaksanaan
pekerjaan
dengan
menggunakan pompa air terhadap genangan yang terjadi pada area pelaksanaan pekerjaan dan pada cofferdam yang telah dibuat jika dikuatirkan akan terjadi luapan air ke area pelaksanaan pekerjaan. - Bangunan pengelak dan cofferdam dibongkar setelah pekerjaan selesai dan bangunan yang dibangun telah mencapai kekuatan untuk dapat dialiri air atau sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan. II.
PEKERJAAN TANAH a. Pembersihan Metode Pelaksanaan : - Survey lokasi dilaksanakan untuk memahami kondisi lokasi pekerjaan dan menentukan peralatan yang tepat dan efektif digunakan untuk pembersihan lokasi pekerjaan, apakah menggunakan bulldoser atau excavator. - Peralatan yang akan digunakan kemudian di mobilisasi ke lokasi pekerjaan. - Pembersihan kemudian dilaksanakan dengan penebangan pohon dan penggalian sampai akar; pembersihan dan pengikisan rumput, semak dan hal – hal lain yang berada di area rencana pelaksanaan pekerjaan. - Hasil pembersihan diangkut atau dibuang ke luar area rencana pelaksanaan pekerjaan. - Termasuk dalam pekerjaan pembersihan ini adalah perbaikan jalan, pembentukan jalan sementara atau rintisan jalan untuk mobilisasi material dan area operasi alat berat serta pembersihan dan pembentukan area untuk penumpukan material yang akan digunakan saat pelaksanaan pekerjaan.
b. Galian Tanah Metode Pelaksanaan : - Peralatan atau excavator yang akan digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan galian tanah di datangkan ke lokasi pekerjaan. - Pengukuran dan pemasangan patok dilaksanakan mengacu pada gambar kerja (shop drawing) untuk acuan pelaksanaan pekerjaan. - Penggalian kemudian dilaksanakan dengan menggunakan excavator mengacu pada patok yang telah dipasang dengan lebar dan kedalaman galian masing – masing sesuai dengan gambar kerja (shop drawing). - Hasil galian ditempatkan pada sisi kiri atau kanan area penggalian dan ditempatkan secara baik oleh excavator sehingga tidak memungkinkan untuk terjadinya longsoran kembali kedalam bekas penggalian. - Pengukuran hasil penggalian excavator dilakukan secara bertahap untuk menjaga ketepatan ukuran galian tanah sesuai gambar kerja. - Perapihan profil galian dilaksanakan oleh sekelompok tenaga kerja setelah penggalian dengan excavator selesai dilaksanakan.
c. Timbunan Tanah Penimbunan dengan timbunan tanah ini dilaksanakan dengan menggunakan alat excavator dan stamper, material timbunan di datangkan dari luar sesuai petunjuk direksi/pengawas Metode Pelaksanaan : - Pengukuran dan pemasangan patok, bowplank dan patok peil ketinggian timbunan di pasang pada area yang akan ditimbun sesuai kebutuhan lapangan. - Penimbunan dilaksanakan dengan menggunakan excavator langsung ditempatkan pada area yang akan ditimbun setelah penggalian. - Jika area yang akan ditimbun jauh dan atau tidak terjangkau oleh excavator dari area penimbunan, maka material tersebut ditempatkan sementara pada area jangkauan excavator - Hasil penimbunan dilaksanakan dan telah membentuk profil sesuai dengan patok acuan yang dipasang ditempatkan sementara disekitar area untuk kemudian digunakan untuk pekerjaan penimbunan kembali pada sisi pasangan batu atau beton yang membutuhkan atau dibuang keluar lokasi setelah pekerjaan selesai secara keseluruhan.
III. PEKERJAAN PASANGAN a. Pasangan Bronjong Pabrikasi uk. ( 2,00 x 1,00 x 0,5 m )
Metode Pelaksanaan : - Material untuk pekerjaan bronjong diadakan secukupnya di lokasi pekerjaan sesuai dengan tahapan pelaksanaan pekerjaan, terdiri dari : kawat bronjong, batu kali/gunung, dll. - Pabrikasi atau penganyaman kawat bronjong dilaksanakan hingga membentuk kotak kotak bronjong sesuai dengan gambar kerja. Jika dengan pertimbangan lain kawat bronjong dapat dianyam di luar area pelaksanaan pekerjaan dan dimobilisasi ke lokasi pekerjaan dalam bentuk kotak – kotak bronjong yang siap di pasang. - Pemasangan bronjong pada lokasi pemasangan sesuai gambar kerja dimulai dengan bronjong dasar satu persatu diselesaikan dengan pengisian batu. - Pengisian batu kedalam kotak bronjong dilaksanakan dengan menyusun batu isian bronjong satu persatu secara padat hingga penuh dan membentuk profil bronjong yang rapi. - Pelaksanaan pemasangan bronjong - bronjong tingkat selanjutnya dilaksanakan dengan metode yang sama sesuai gambar kerja. Demikian metode pelaksanaan pekerjaan dibuat yang merupakan gambaran umum teknik pelaksanaan dan penanganan pekerjaan, yang dibuat dalam rangka pelelangan pekerjaan Pemeliharaan Tebing Kiri S. Saddang Hilir Bendung Benteng (Paket PJ-CW-04).