METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBANGUNAN GUDANG BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA SALATIGA A. PEKERJAAN PERSIAPAN 1. Pembersihan lokasi 2. Pengukuran awal dilakukan bersama-sama dengan pengawas lapangan dengan memasang papan bangunan dipasang atau patok- patok ditetapkan dan profil-profil atau titik duga ditentukan berikut pembuatan sumbu-sumbu bangunan 3. Membuat bangunan sementara untuk kantor Direksi; kantor kerja pelaksanaan dan brak /gudang yang dapat dipergunak an untuk menyimpan bahan bangunan dan peralatan kerja, B. PEKERJAAN TANAH 1. Pekerjaan galian tanah biasa a. Membuat galian tanah untuk semua macam pondasi, baik yang berupa pondasi untuk bangunan utama balai penyuluhan penyuluhan keluarga berencana; berencana; pondasi untuk bangunan bangunan toilet; dan pondasi bangu nan-bangunan na n-bangunan lainnya. b. Dalamnya Dala mnya galian galia n tanah tana h untuk unt uk pondasi, pond asi, harus haru s mencapai menca pai tanah tana h yang keras, kera s, stabil stabi l dan sesuai sesu ai dengan deng an ukuran pada Gambar Rencana. C. PEKERJAAN PASANGAN 1. Lingkup Pekerjaan Yang termasuk peker pekerjaan jaan pasangan antara lain meliputi : a. Pekerjaan pondasi batu belah. b. Pekerjaan pasangan pasangan batu bata untuk dinding dan untuk pondasi rolag bangunan c. Pekerjaan- pekerjaan lain yang menurut sifat pekerjaanya harus dibuat dari pasangan batu belah atau yang pada gambar gamba r renca r encana na ditu d itunjuk njuk sebagai seba gai pasan p asangan gan batu belah. bela h. d. Pekerjaan- pekerjaan lain yang menurut sifat pekerjaanya harus dibuat dari pasangan batu bata atau yang pada gambar rencana, rencana, ditunjuk ditunjuk sebag sebagai ai pekerja pekerjaan an pasang pasangan an batu batu bata. bata.
2. Metode Kerja Pekerjaan Pasangan pada Umumnya a. Semua pekerjaan pasangan, pasangan, baik untuk pekerjaan pasangan pasangan pondasi maupun untuk pekerjaan pasangan pasangan lainnya lainnya baru boleh dilaksanaka dilaksanakan n bilamana galian tanah tersebut sudah diperiksa, baik kedalaman kedalaman maupun maupun ukuranya ukuranya oleh Konsulta Konsultan n Pengawas, Pengawas, pema sang anny a sudah diizin kan secara tertulis (dalam Buku Direksi). b. Untuk Untuk pekerja pekerjaan an pasa pasang ngan an yang yang bersi bersifat fat konstru konstrukt ktif, if, sebelum sebelum pekerja pekerjaan an pasa pasang ngan an dilak dilaksan sanak akan, an, maka galian tanah tersebut harus diperiksa dulu struktur tanahnya oleh Konsultan Pengawas dan untuk pemasangan pekerjaan pasangan tersebut, harus ada izin tertulis (dalam Buku Direksi) dari Tenaga Pengawas Lapangan. c. Jika pada lubang-lubang galian tanah tersebut terdapat air genangan, maka sebelum pekerjaan pasa pasanga ngan n dila dilaks ksan anak akan an air air yang yang ada pada pada galia galian n tanah tanah terse tersebu butt supaya supaya dikel dikelua uarka rkan n dulu, dulu, sehingga pekerjaan pasangan dapat dikerjakan dalam keadaan kering. d. Jika pada lubang-lubang galian tanah tersebut terdapat akar-akar tanaman, maka akar-akaran tanaman ini juga harus dilaksanakan. e. Jika keadaan tanah atau struktur tanah yang digali ternyata kurang baik dan dipandang perlu ada perba perbaika ikan n tan tanah ah,, mak makaa Pem Pembo boron rong g har harus us berse bersedi diaa mel melak aksan sanak akan an peke pekerja rjaan an perba perbaika ikan n tana tanah h ters terseb ebut ut tanpa ada tuntutan tambahan biaya, sepanjang nilai biayanya tidak terlalu besar. 2.1
Pekerjaan Pasangan Batu Belah a. Pekerjaan Pekerjaan pasangan yang dalam pekerjaan pekerjaan ini dinyatakan dengan pekerjaan peker jaan pasangan pasangan batu belah seperti misalnya untuk pekerjaan pekerjaan pondasi. b. Rongga-r Rongga-rongg onggaa atau celah-cela celah-celah h yang ada pada pasangan pasangan batu belah belah supaya supaya diisi dengan dengan pask dari dari batu belah ukuran ukuran kecil disampin disamping g adukan adukan perekat, perekat, sehingga sehingga pasangan pasangan tersebu tersebutt
c.
d.
e. f.
2.2
benar-benar pejal atau padat. Adukan perekat yang dipergunakan untuk pekerjaan ini adalah 1 Pc : 8 Ps, atau menggunakan campuran adukan lain seperti apa yang tercantum pada gambar rencana atau RAB. Atau seperti yang akan ditetapkan dalam Berita Acara Pemberian Penjelasan Pekerjaan bila ada. Sisa-sisa pasangan batu belah yang nantinya akan diuruk tanah kembali supaya diturap atau diberaben yang baik, dengan campuran adukan sama dengan campuran adukan pasangannya. Adukan perekat harus membungkus seluruh permukaan batu sehingga pasangan tidak akan ada yang keropos atau berongga. Semen yang dipergunakan untuk perkerjaan pasangan ini ialah Semen Gresik atau sejenis yang masih baru dan belum ada tanda-tanda proses mengeras. Sedang untuk pasir pasanganya menggunakan pasir.
Pekerjaan Pasangan Batu Bata a. Pekerjaan pasangan batu bata atau yang pada gambar rencana pekerjaan ini dinyatakan dengan pekerjaan ini dinyatakan dengan pekerjaan pasangan batu bata, misalnya untuk dinding bangunan, pondasi rollag, pembuatan septictank, pembuatan bak kontrol, pembuatan saluran dan lain sebagainya . b. Campuran adukan 1 PC : 2 Ps di pergunakan untuk : Trasram Pekerjaan pasangan dinding bangunan jadi di atas permukaan sloof sampai setinggi 40 cm /di atas lantai bangunan. c. Pasangan batu bata dengan perekat 1 PC : 8 Ps dipergunakan pada : dinding bt. Bata untuk bangunan Pasangan batu bata dengan perakat 1 PC : 4 Ps dipergukan untuk dinding kamar mandi/ Toilet
d. e. f. g. h. i.
Pasangan gulung atau rolag-rolag di atas kusen baik kusen pintu atau kusen jendela dengan bentang yang dari 1,00 meter. Contoh batu bata yang akan dipergunakan untuk pekerjaan ini, supaya ditunjukkan dulu pada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan pemakaian. Batu bata yang akan dipergunakan untuk pekerjaan ini, harus batu batu berkualitas baik tidak banyak yang pecah tidak rapuh dan berisi tajam. Batu bata sebelum dipasangan, supaya direndam atau disiram dulu dengan air, sampai kencang atau jenuh. Pasir pasangan yang dipergunakan untuk pasangan ini ialah pasir Ex. Lokal, sedang untuk semenya menggunakan Semen setara Gresik atau sejenisnya. Pekerjaan pasangan batu bata harus rajin dan harus sesuai dengan peraturan dan ketentuan teknis pem as angan batu batu. Pemasangan batu bata untuk dinding bangunan, supaya dilaksanakan secara bertahap. Setiap tahap tidak boleh lebih dari 1,00 meter, selanjutnya diikuti dengan perkuatan cor kolom praktis. Selanjutnya ditunggu sampai pasangan ini kuat betul minimal 1 hari baru bisa dilaks an ak an pem as angan batu bata berikutnya.
D. PEKERJAAN BETON Yang termasuk pekerjaan beton, antara lain meliputi : 1. Semua pekerjaan beton tidak bertulang diantaranya untuk : a. Pekerjaan Sloof, Ring Balok, Kolom harus memenuhi (K-225) b. Pekerjaan Kaki kusen atau umpak dengan campuran 1PC + 2 pasir beton + 3 batu pecah c. Pekerjaan Pengisi lubang angkur atau pe mbungk us angkur dengan campuran 1PC + 2 pasir beton + 3 batu pecah d. Pekerjaan Lantai kerja dengan campuran 1 PC + 3 pasir beton + 5 batu pecah memenuhi (K175) atau ditentukan lain sesuai dengan yang tercantum pada gambar rencana atau RAB 2. Semua pekerjaan beton bertulang diantaranya untuk : a. Pekerjaan struktur bangunan m isalnya untuk , kolom, sloof, balok struktur, balok lantai,
dan lain sebagainya sesuai dengan apa yang tercantum pada gambar rencana dan RAB b. Pekerjaan-pekerjaan lain yang m enurut sifat konstruksinya menggunakan beton bertulang atau yang pada gambar rencana dinyatakan dengan pekerjaan beton bertulang 3. Spesifikasi Bahan a. Semua syarat bahan maupun pelaksanaan pekerjaan beton bertulang, harus memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam peraturan beton bertulang Indonesia (PBI) tahun 1971 b. Semua pekerjaan beton bertulang menggunakan campuran 1 PC + 2 Pasir beton + 3 batu pecah atau ditentukan dengan campuran lain, sesuai yang tercantum pada gambar rencana atau RAB c. Mutu beton harus memenuhi minimal syarat K.225 untuk pekerjaan struktur dan K.175 untuk beton rabat/ lantai kerja d. Mutu besi beton harus memenuhi syarat U.24 e. Besi beton yang dipergunakan harus besi baru, bebas dari banyak tekukan, karat besi yang mudah terkelupas dan kotoran lain yang mengurangi daya lekat beton
4. Metode Kerja a. Semua ukuran yang tertera pada pekerjaan beton dalam gambar rencana adalah ukuran dalam dari kayu cetakan atau form work b. Cetakan beton harus datar dan lurus tidak boleh bocor dan cukup kokoh sehingga tidak akan terjadi perubahan bentuk beton yang dibuat, baik pada waktu pengecoran maupun sesudahnya c. Pemasangan tulangan besi tidak boleh sampai menyentuh papan kayu cetakan dengan menyentuh rollag atau pasangan batu bata di atas pondasi d. Untuk menjaga selimut beton, m aka pada tulangan besi yang dipasang, supaya diberi penyangga kotak-kotak beton kecil yang dilengkapi kawat pengikat atau bisa juga dengan menggunakan cara lain yaitu dengan memasang besi cakar ayam, yang dipergunakan sebagai pengatur jarak antara besi penulangan dengan sisi beton yang terluar, dengan tebal atau tinggi sesuai dengan macam konstruksinya. Pemasangan kotak-kotak beton kecil atau besi cakar ayam tersebut harus dalam jumlah yang cukup sehingga besi beton yang dirakit tidak melentur e. Campuran beton harus diaduk dengan mesin pengaduk beton atau concrete mixture dan sama sekali tidak boleh dilakukan dengan cangkul, sekop atau dengan alat-alat lain sejenisnya. Pada waktu pelaksanaan pengecoran, supaya dipadatkan dengan alat penggecor beton atau concrete vibrator f. Sebelum pengecoran beton dilaksanakan pada sisi bagian dalam kayu cetakan atau kayu acuan, supaya disiram i air dulu sampai jenuh dan bagian dalam kayu cet akan beton tersebut harus bebas dari segala kotoran g. Izin pengecoran hanya bisa diberikan oleh perencana dan permohonannya supaya diajukan minimal dalam waktu 2 x 24 jam secara tertulis, setelah semua pekerjaan perakitan penulangan besi selesai dan persiapan telah dilaksanakan dengan sebaik- baiknya dan siap untuk dilakukan pengecoran h. Setelah 24 jam pelaksanaan pengecoran beton selesai, maka beton yang sudah jadi tersebut harus selalu dirawat dengan jalan dibasahi atau disirami air selama proses pengerasan dan pengikat an beton berlangs ung kira-kira selama 28 hari i. Ukuran-ukuran atau dimensi dari bagian-bagian pekerjaan konstruksi beton bertulang yang terdapat pada gambar rencana, supaya diikuti dengan seksama. Demikian juga ukuran-ukuran besi penulangan yang ditetapkan dalam gambar-gambar struktur kontruksi beton bertulang yang ada j. 10. Jika karena suatu hal atau karena keadaan dipasaran, besi penulangan yang diperlukan untuk pekerjaan ini tidak ada dan untuk itu perlu diganti dengan besi penulangan berukuran diameter lain guna kelangsungan pelaksanaan pekerjaan, maka jumlah luas penampang besi penulangan pengganti tidak boleh berukuran dari luas penampang besi penulangan semula. Dalam hal pengganti penampang penulangan besi, supaya konsultasi dengan perencana dan persetujuan hanya diberikan oleh perencana k. Sebelum beton mencapai tegangan yang diharapakan maka pada beton yang sudah jadi tidak boleh dilakukan perbaikan- perbaikan berat, pem uk ulan-pemuk ulan dibebani l. Pengecoran beton harus dilakukan dengan air bersih, tidak asin. Tidak menggandung bahan bahan kimia yang dapat merusak beton dan untuk penggunaan air kerja ini, harus ada per
setujuan terlebih dahulu secara tertulis dari Konsultan Pengawas m. Pasir beton yang dipergunakan untuk pekerjaan beton ini ialah pasir Ex. Lokal, sedang untuk semenya menggunakan Semen setara Nusantara atau sejenisnya. n. Sebelum dilakukan pengecoran, pihak kontraktor harus memberikan contoh beton yang sudah di uji di laboratorium resmi yang mengeluarkan uji beton, dan telah dinyatakan memenuhi syarat mutu beton yang dipersyaratkan dengan dibuktikan secara tertulis dan legal dari laboratorium yang melakukan uji mutu beton tersebut. E. PEKERJAAN KAYU 1. Lingkup Pekerjaan Kayu, meliputi : a. Pekerjaan pembuat, penyetelan dan pemasangan kusen-kusen, baik kusen pintu, kusen jendela, kusen bouven/penerangan atas dan lain sebagainya b. Pekerjaan pe mbuatan, penyetelan dan pem as angan daun pintu, baik daun pintu kaca, daun pintu krepyak, daun pintu panil, dsb. c. Pekerjaan pembuatan, penyetelan dan pemasangan daun jendela baik daun jendela kaca, daun jendela krepyak, daun jendela panil dan lain sebagainya d. Pekerjaan pemasangan dan penyetelan semua perlengkapan daun pintu dan daun jendela e. Pekerjaan pembuatan Kosen pintu dan jendela menggunakan kayu Kamper f. Pekerjaan pembuatan, penyetelan dan pem asangan jendela kaca 2. Metode Kerja 2.1. Pekerjaan Kusen a. Pekerjaan pembuatan kusen, baik kusen pintu, kusen jendela, kusen penerangan atas, daun pintu maupun daun jendela d an lain sebagainya harus memenuhi semua persyaratan teknik konstruksi kayu atau (PKKI) yaitu peraturan konstruksi kayu Indonesia b. Untuk semua pekerjaan kusen, rangka daun jendela atau daun pintu, rangka dinding dan lain sebagainya, menggunakan bahan kayu kamper kecuali ditetapkan menggunakan bahan kayu lain seperti yang disebutkan dalam RAB atau yang akan ditetap kan kemudian pada waktu pemberian penjelasan pekerjaan c. Kayu yang dipergunakan untuk pembuatan kusen, rangka daun jendela atau daun pintu dan lain sebagainya harus jenis kayu pilihan yang berkualitas baik, kering udara, tidak cacat baik berlubang atau pecah atau bermata. Bahan kayu tidak boleh melengk ung atau melentur dan harus berukuran seragam d. Kusen, rangka daun pintu dan jendela dan pek erjaan-pekerjaan kayu lainnya, tidak boleh dimeni sebelum diperiksa dan mendapat izin dari Konsultan Pengawas berhak untuk menolak dan memerintahkan penggantian pekerjaan kayu di atas, bilamana pekerjaan atau mutu kayu yang dipakai tidak sesuai dengan ketentuan. Uraian kayu yang dipakai tidak sesuai dengan ketentuan, uraian dan syarat-syarat teknik serta gambar rencana yang ada e. Setiap kusen yang berhubungan dengan dinding bangunan atau kolom, harus diberi angkur besi. Untuk kusen pintu minimal dipasang sebanyak 3 buah, sedang untuk kusen jendela minimal dipasang sebanyak 2 buah f. Ukuran kusen adalah 6/12 atau ditentukan lain sesuai dengan ukuran yang tercantum pada gambar rencana atau yang disebutkan dalam RAB. Sedang untuk ukuran pekerjaan kayu lainnya, bisa dilihat pada gambar penjelas pada gambar rencana g. Semua kusen, baik kusen pintu maupun kusen jendela, juga komponen-komponen pekerjaan kayu lainnya yang sudah dipasang, supaya dilindungi terhadap benturan dengan barang lain atau benda lain, supaya sudut-sudutnya tidak rusak, baik selama penyetelan maupun sesudahnya h. Semua kusen baik kusen pintu, kusen jendela maupun kusen lainnya seperti kusen jendela penerangan atas, harus dipasang tegak lurus dan dalam keadaan atau kedudukan rata air i. Bagian-bagian kusen yang bakal tertanam atau yang akan berhubungan langsung dengan pasangan tembok dan juga pada bagian sambungan kayu sebelum diterapkan atau dipasang harus dimeni dulu sampai minimal 2 kali j. 10. Di atas semua kusen dengan bentang lebih 1,00 meter supaya dipasang balok latai beton bertulang 1 PC + 2 pasir beton + 3 batu pecah dengan besi penulangan 4 Φ 10 mm dan sengkong Φ 6 mm – 20 cm
2.2. Pekerjaan pembuatan, penyetelan dan pemasangan daun pintu dan daun jendela a. Semua rangka daun pintu atau daun jendela menggunakan bahan kayu Kamper, kecuali ditetapkan menggunakan bahan kayu jenis lain sesuai dengan yang dim inta pada gambar rencana dan RAB b. Semua rangka daun pintu menggunakan bahan kayu kamfer, kemudian ditutup dengan panil baik pada bagian muka maupun pada bagian belakangnya c. Pemasangan daun pintu atau jendela harus tepat dengan ukuran kusenya sehingga daun pintu maupun daun jendela bisa menutup baik dan rapat d. Pembuatan pintu panil atau pintu krepyak, demikian juga daun jendela panil atau jendela krepyak harus sesuai dengan gambar penj elas pada gambar rencana e. Pembuatan pintu atau jendela panil, harus sesuai dengan gambar rencana 2.3. Pekerjaan pemasangan dan penyetelan semua perlengkapan daun pintu dan daun jendela a. Pada tiap daun pintu dan daun jendela, minimal dipasang dua buah engsel, kualitas baik. Untuk daun pintu yang lebar dan berat, jumlah engsel yang dipasang supaya ditambah satu dan dipasang dibagian tengah b. Engsel yang dipakai engsel jenis H, yaitu engsel nylon setara merk ARCH, yang dipasang dengan menggunakan sekrup kembang. Contoh engsel yang akan dipakai harus ditunjukan dulu pada Konsultan Pengawas untuk m endapat kan persetujuan pemakaian c. Pintu supaya dilengkapi dengan kunci tanam pintu, kualitas baik, setara mutunya dengan cap kuda terbang, cap jangkar atau akan ditentukan dalam risalah Berita Acara Pemberian Penjelasan Pe kerjaan. Kunci tanam tersebut adalah kunci tanam dengan dua kali putar berikut pegangan penarikannya. Untuk kunci tanam yang akan dipakai supaya ditunjukkan dulu contoh barangnya kepada Direksi, sebelum digunakan untuk m endapatk an persetujuan pemakaian d. Perlengkapan daun pintu dan daun jendela supaya dipenuhi dengan sebaik baiknya seperti grendel, kait angin dan lain sebagainya Pada pintu kamar mandi/WC, supaya diberi grendel pada bagian dalam 2.4. Pekerjaan pem buatan, penyetelan dan pemasangan jendela kaca krepyak/ jolusi dan penerangan atas serta kaca mati. a. Pem as angan kaca, baik kaca mati ataupun kaca krepyak harus cu kup kuat, rapat dan rapi serta tidak goyang. Pem asangan kaca supaya mem per hatikan pelonggaran yang cukup untuk memberi kesempatan pemuaian dan susut b. Cacat pada bahan kaca sebelum dan sesudah pem as an gan seperti pecah pinggirnya, retak dan bergelombang akan ditolak c. Tebal kaca mati adalah 3 mm yang disesuaikan dengan pola pada Gambar Rencana. Perubahan desain kaca patri dapat dilaksanak an atas permintaan pemilik pekerjaan.
F. PEKERJAAN RANGKA ATAP TRUSS/ BAJA RINGAN 1. Lingkup pekerjaan a. Pekerjaan meliputi pengukuran bentang ring balok tumpuan di lapangan (sebelum fabrikasi kuda-kuda), desain kuda-kuda, pembuatan kuda-kuda (fabrikasi) di workshop dengan alat sambung steel fix, pengangkutan (deliv ery) kuda-kuda dan kebutuhan bahan di lapangan, dan pemasangan seluruh rangka kuda-kuda sampai siap dipasangi bahan penutup atap sesuai dengan Gambar Rencana, serta pema sa ngan struktur pengaku yang terdiri dari: 1) Bottom chord bracing 2) Top chor d braci ng
3 ) I k a t a n a n g i n 4) Lateral tie (sesuai kebutuhan) b. Pem buatan/fabrikasi kuda-kuda dilakukan di workshop c. Pekerjaan pemasangan rangka atap meliputi, Struktur rangka kuda-kuda (truss), balok tembok (top plate/murplat) dan angkur ke ring balok berupa dynabolt, connector antara kuda-kuda dengan top plate, pekerjaan struktur pengaku (bracing) dan pekerjaan reng sesuai kebutuhan jenis penutup atap rencana. 2. Spek bahan a. Bahan baja yang digunakan untuk rangka kuda-kuda, struktur pengaku dan reng adalah baja high tensile strength, dengan mechanical properties seperti Tabel 1. Steel grade G550 Minimum Yield Strength 550 MPa Ultimate Tensile Strength 550 MPa Modulus of Elasticity 200 000 MPa Shear Modulus 80 000 MPa b. Lapisan anti karat baja ringan (coating) berupa Galvanishing dengan cara Hot-dip zinc-coated, dengan spesifikasi teknis pada Tabel 2. Coating class G22 Minimum coating mass 2 Triple spot test (both surface) 220 r/m2 Single spot test (both surface) 187 r/m2 Sesuaidengan Code JIS G 3302- Hot Dipped Zinc coated for Structural Sheet and Coils. c. Bentuk profil baja ringan terdiri dari: 1) Batang utama kuda-kuda (Bottom Chord dan Top Chord) menggunakan profil ZSection dengan dimensi 95x33Z08 ,95x33Z10, dan 74x33Z08. 2) Rangka batang pengisi kuda-kuda (web) menggunakan profil C-Section dengan dimensi 65x26C08 dan profil W-Section dengan dimensi 75x42W08 dan 75x42W10. 3) Struktur pengaku kuda-kuda (bracing) terdiri dari Bottom chord bracing menggunakan profil B-Section 45x27B50, Top chord bracing menggunakan profil B-Section 45x27B50 atau strab brace sesuai kebutuhan desain, Lateral tie menggunakan profil B-Section 45x27B50 dan Ikatan angin menggunakan profil B-Section 45x27B50. 4) Gambar profil baja untuk pekerjaan rangka atap:
a. Z-Section
b. C-Section
c. W-Section
d. B-Section
d. Alat sambung kuda-kuda baja ringan berupa sekrup khusus yaitu self drilling screw dengan spesifikasi teknis seperti table berikut :. Minimum rating corosi Kelas 2 berlapis Zinc Panjang (termasuk kepala baut) 16 mm Kepadatan alur 16 mm Diameter badan dengan alur 4,80 mm Diameter badan tanpa alur 3,80 mm Kekuatan Mekanikal 5,10 KN Gaya aksial 8,60 KN Gaya torsi 6,90 KN
e.
Alat sambung (connector) kuda-kuda baja ringan ke struktur pendukung top plate menggunakan alat MGN (multigrip), yang berfungsi untuk menahan beban vertikal dan horizontal. Jika dip andang perlu alat tambat kuda-kuda untuk menahan up-lift atau beban angin yang terlalu besar dapat menggunakan Cyclone strap. f. Pemasangan angkur top plate/murplat ke ring balok beton menggunakan dynabolt, yang dipasang setiap jarak tertentu sesuai kebutuhan, seperti gambar dibawah.
Gambar. Pe masangan angkur top plate dengan dynabolt 3. Metode Kerja a. Pembuatan dan pemasangan Bahan baja yang digunakan untuk rangka kuda-kuda dan bahan lain terkait harus dilaksanakan sesuai dengan gambar desain yang telah dihitung dengan comput er menggunakan software rujukan yang belaku. b. Perakitan kuda-kuda dilakukan di workshop dengan mesin perakit/jig dengan alat sambung self drilling screw. c. Penanganan, penyimpanan, pengiriman dan pemasangan kuda-kuda harus dilakukan dengan cara tertentu untukmenghindari kerusakan kuda-kuda. d. Pihak kontraktor bersedia/ sanggup menyiapkan semua struktur ring balok penopang kuda-kuda dengan kondisi rata air (waterpas level). e. Pihak kontraktor harus menjamin kekuatan dan ketahanan sem ua struktur yang dipakai untuk tumpuan kuda-kuda. Berkenaan dengan hal tersebut, pihak konsultan perencana struktur berhak untuk meminta informasi mengenai reaksi perletakan kuda-kuda baja ringan . f. Penanganan dan pemasangan kuda-kuda harus sesuai berdasarkan gambar Layout kuda-kuda, gambar detail bracing, serta gambar detail pelaksanan. g. Penambatan kuda-kuda ke top plate/murplat menggunakan alat sambung multi grip untuk menahan gaya vertikal dan horizontal. Top plate/m urplate harus diangkur ke struktur ring balok tumpuan kuda-kuda dengan Dynabolt. h. Pemasangan bracing rangka atap harus dipasang secara benar sesuai desain sehingga system rangka atap dapat bekerja secara bersa ma-sam a (as an integral structure). i. Semua detail sambungan harus dipasang sesuai dengan gambar kerja. j. Pem as angan reng sesuai jenis penutup atap yang dipakai. 4. Jaminan Struktural a. Jaminan yang dimaksud adalah jika terjadi deformasi yang melebihi ketentuan maupun keruntuhan yang terjadi pada struktur rangka atap, meliputi kuda-kuda, struktur pengaku dan reng ( AS/NZS 4600:2005 ). b. Kekuatan rangka atap dijam in dengan kondisi sesuai Peraturan Pembebanan Indonesia dan mengacu pada persyaratan- persyaratan seperti yang tercantum pada “ Cold formed code for structural steel” (AS/NZS 1170.0.2002) dengan desain kekuatan structural berdasarkan “ Dead and Live Loads and Load Combinations” (AS/NZS 1170.1.2002) dan “Wind Loads” (AS/NZS 1170.2.2002) dan SNI.03-1727-1989. c. Menggunakan sekrup berdasarkan ketentuan “Screws-Self drilling-for the building and construction industries” (AS 3566.1-2002; AS 2566.2-2002) d. Hasil uji kadar coating galvanishing sesuai (AS/NZS 1397-2001; ASTM: A 1003/A 1003M-05)
B.
PEKERJAAN RANGKA PENUTUP ATAP K AYU Yang termasuk pekerjaan ini, diantaranya ialah : 1. Pasang Rangka Kayu Penutup Atap Kamar Mandi 2. Bahan dari Kayu Kanfer ukuran 5/7, sebelum dipasng dicat meni terlebih dahulu ,dipasang sesuai gambar kerja 3. Untuk Penutup Atap mengunakan Asbes gelombang kecil
PEKERJAAN PENUTUP ATAP A. Lingkup Pekerjaan Yang termasuk pekerjaan penutup atap ialah : 1. Pasang penutup atap genteng tanah liat sekwalitas plentong untuk bangunan utama balai penyuluhan keluarga berencana 2. Pasang penutup atap asbes gelombang kecil untuk kam ar mandi balai penyuluhan keluarga berencana B. Metode Kerja 1. Sebelum dipasang seluruh genteng harus diseleksi / pemilihan baik warna, bentuk dan kwalitas harus dapat dipertanggung jawabkan baru kemudian dimintakan pers etujuan kepada Pengelola Proyek / Direksi Lapangan untu k dapat dipasang 2. Pem as angan genteng harus menghasilkan permukaan yang baik dan rata, tidak berg elom bang dan tidak bocor 3. Untuk nok / bubungan genteng tanah liat digunakan dari bahan tanah liat, sedangkan untuk atap asbes gelombang nebgunakan nok dari bahan yang sama(asbes). PEKERJAAN LANGITLANGIT A. Lingkup Pekerjaan Yang termasuk pekerjaan langit-langit ialah : 1. Pasang plafond GRC rangka hollow untuk bangunan utama balai penyuluhan keluarga berencana 2. Pasang plafond eternity rangka kayu kruing untuk bangunan toilet / kamar mandi B. P e r s i a pa n 1. Sebelum dilaksan ak an pem asangan langit-langit pekerjaan lain yang terletak d i atas langit-langit harus sudah selesai dikerjakan 2. Rangka penggantung langit-langit harus sesuai dengan pola langit-l angit. Rangka yang datar harus waterpass 3. Permukaan plafond harus benar-benar rata, tidak bergelom bang dan waterpass. 4. Naad-naad / sambungan harus lurus tepi/sudut bahan langit-langit tidak boleh rusak/cacat. C. Spek Bahan 1. Langit-langit bangunan utama balai penyuluhan KB menggunakan bahan GRC tebal 9 mm rangka Hollow 20/40 dan 40/40 galvanis tebal 4 mm, ukuran bahan yang digunakan adalah : (120x240x0,9) cm, 100 x 100 cm atau 60 x 120 cm, 40 x 60 cm. Dengan sisi yang lurus dan siku-siku dengan tebal yang kurang dari 5 mm mempunyai satu bidang yang datar dan halus. Seragam dimensinya, sisi tepinya lurus dan tidak cacat, tidak melengkung dan cukup keras. P ermukaan yang halus, harus bersih dari cacat / kotoran-k otoran yang menempel dan pemas angan plafond dengan dibuat profil-profil 2. Langit-langit bangunan toilet menggunakan bahan tripleks tebal 4 mm rangka kayu kruing, ukuran bahan yang digunakan adalah : (120x240x 0,4) cm, 100 x 100 cm atau 60 x 120 cm, 40 x 60 cm D. Jenis Pekerjaan 1. Memasang langit-langit GRC pada ruangan-ruangan yang dinyatakan pada gambar untuk banguna utama balai penyuluhan KB, sedangkan untuk toilet Memasang langit-langit eternit pada toilet dinyatakan pada gambar 2. Memasang kerangka langit-langit dengan menggunakan rangka besi rangka Hollow 20/40 dan 40/40 dengan jarak 60 Cm. Sehingga membentuk bidang datar pada pengakhiran dengan dinding kolom-kolom dan lainnya diberi list gypsum 2 x 10. 3. Memasang kerangka langit-langit dengan menggunakan rangka kayu kruing, sedemikian hingga membentuk bidang d atar diberi list kayu profil E. Metode Kerja 1. Sebelum memasang lem bar an-lembaran GRC. Kontraktor wajib memeriksa bahwa kerangka rangka besi Hollow 4x4 untuk bidang- bidang GRC. itu telah sesuai dengan gambar tentang letaknya, polanya dan ukuran-ukurannya begitu juga untuk pemasangan eternit pada bangunan toilet 2. Seluruh struktur harus kuat hubungannya ditahan dengan baik oleh struktur atap (kuda-kuda) dan dinding 3. Rangka besi Hollow 4x4 dan Kayu kruing harus rata pada sisi-sisinya yang akan ditempeli bidang GRC dan eternit. Kerangka besi Hollow dan kayu kruing harus datar pada semua arah dan tidak melengkung, dipasang sesuai gambar. 4. Langit-langit GRC dipasang pada kerangka tersebut sehingga menghasilkan bidang permukaan yang rapi, datar, dan celah antara lembaran-lem baran GRC membentu garis / nat yang lurus, nat sek ur ang-kurangnya 0,4 cm 5. Lembaran-lembaran GRC harus dipasang pada kerangka Hollow dengan paku setiap jarak 20 cm.
SANITASI DAN PLUMBING A. Lingkup Pekerjaan Yang termasuk pekerjaan ini adalah :
1. 2. 3. 4. 5.
Pasang Closet jongkok Pasang Kran air Pasang Selang dan Handle shower Pembuatan Septicktank dan resapan Pasang Pipa inlet dan outlet
B. Spek Bahan 1. Kloset jongkok menggunakan produksi ex INA atau sekwalitas, warna putih polos atau sesuai permintaan dari pengguana anggaran 2. Kran air menggunak an ukuran ½ “ sekwalitas silver satar / onda 3. Shower air dipasang bersamaan dengan selang dan Handlenya. Selang dari bahan palstik 4. Septiktank dan resapan dibuat sesuai dengan gambar baik ukuran maupun bentuknya. 5. Pipa Inlet menggunakan Pipa PVC AW abu-abu ½’, Pipa Outlet Floor drain menggunakan Pipa PVC AW Abu-abu 3”, Pipa Buangan Closet menggunak an Pipa PVC AW abu-abu 4” C. Jenis Pekerjaan 1. Menyediakan tenaga kerja, alat-alat dan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membangun instalasi plumbing sesuai dengan gambar sehingga bebas gangguan 2. Shop drawing" untuk pelaksanaan pekerjaan ini. Semua gambar-gambar tersebut harus diajukan kepada Konsultan Pengawas untuk dimintakan per setujuan sebelum pekerjaan dimulai. D. Metode Kerja 1. Semua jaringan pipa di tanam dalam dinding lantai atau tanah 2. Sejauh mengkin harus digunakan satu laras pipa untuk menghindari sambungan, kecuali jika panjang yang dibutuhkan kurang dari satu laras. 3. Pipa air kotor harus dipasang pada lintasan pada lintasan kemiringan 1/96 yang tepat dan tidak ada beban yang berat menindihnya. 4. Pipa yang diletakkan di tanah, harus di atas tanah yang rata, dan tanah yang bersentuhan langsung dengan pipa tidak boleh mengandung batu-batuan besar atau batu-batuan keras lainnya 5. Sambungan harus baik, tidak boleh ada penghalang di dalamnya dan sebelum penya m bungan dilak sanak an, pipa harus diperiksa. 6. Ujung-ujung pipa dan lubang-lubang harus di sumbat dahulu selama pelak sanaan, untuk m enghindari kotoran masuk 7. Pemasangan kran sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku yang dikeluarkan pabrik. Sebelum kran dipasang, kontraktor harus mengajukan contoh-contoh untuk dipilih dan disetujui Direksi dan Konsultan Pengawas. 8. Semua penggunaan kran air berkualitas baik dan tahan lama tidak cepat rusak, Kran 1/2 dari SANEI jika diharuskan, sistem pemipaan ini harus memenuhi ketentuan dari Perusahaan Air Minum setempat, dan apabila ada perbedaan antara rencana dalam gambar dengan ketentuan setempat. Kontraktor harus secepatnya memberi tahu Direksi dan Konsultan Pengawas Kontraktor dengan vbiaya sendiri harus mengusahakan perijinan yang diperlukan, mengatur waktu inspeksi yang diperlukan sehubungan dengan pekerjaan pemipaan ini. 9. Apabila diperlukan sumur peresapan, dipasang pipa tanah yang bercabang empat. Panjang pipa perembesan masing-masing 2,5 m, disekelilingnya diisi batu kerikil halus, kerikil kasar dan ijuk 10. Untuk membuat sarana-sarana sanitair lainnya. Seperti, bak air, , septic tank harus diikuti ketentuanketentuan teknis selain petunjuk-petunjuk pada gambar rencana.
PEKERJAAN CAT A. Lingkup Pekerjaan Yang termasuk pekerjaan cat, diantaranya ialah : 1. Pekerjaan cat kayu, antara lain m eliputi : a. Pekerjaan cat kayu untuk kosen -kosen, baik kusen pintu, kusen jendela, kusen jendela penerangan atas/boven dan lain sebaginya. b. Pekerjaan cat kayu untuk semua rangka daun pintu kaca daun jendela kaca, daun pintu panil dan lain sebagainya. c. Pekerjaan cat kayu pada rangka – rangka bangunan, seperti cat kayu pada langit-langit exposed. d. Pekerjaan cat kayu pada bagian-bagian pekerjaan lain yang menu rut sifat pekerjaannya harus di cat kayu, seperti papan lis, konsul dan lain sebagain ya. 2. Pekerjaan cat besi, antara lain meliputi : Pekerjaan cat besi pada bagian- bagian pekerjaan lain yang menurut sifat pekerjaan ny a harus dicat dengan cat besi 3. Pekerjaan cat tembok, antara lain meliputi : a. Pekerjaan cat tembok pada semua bidang-bidang pasangan batu bata, baik yang berada di dalam maupun di luar bangunan b. Pekerjaan cat tembok pada sem ua bidang permukaan pekerjaan beton, seperti kolom, balok expose, langit-langit dan lain sebagainya. c. Pekerjaan cat tembok pada perm ukaan bidang langit-langit rata. d. Pekerjaan-pekerjaan lain yang menurut sifat pekerjaannya harus dicat dengan cat tembok, seperti pasangan beton, rooster, pagar halaman dan lain sebaginya. B. Metode Kerja 1. Pekerjaan cat kayu a. Sebelum kayu dilakukan pengecatan dengan cat kayu semua permukaan kayu di cat meni dulu, baik untuk bidang kayu yang kelihatan, kayu yang akan tertanam maupun kayu yang akan dilekatkan. b. Pekerjaan meni kayu juga dilaku kan untuk semua bidang permukaan kayu, baik pada kusen-kusen maupun pada bagian- bagian pekerjaan lainnya yang m enurut sifat pekerjannya harus atau akan dicat
kayu c. Setelah kayu selesai dimeni, kemudian diplamir rata. Pekerjaan pemplamiran dan penghalusan atau pengampelasan, dilakukan hingga mendapatk an permukaan bidang kayu yang rata dan halus serta siap untu k dilaku kan pengecatan d. Pekerjaan pengecatan kayu dilakukan minimal dua kali, sehingga didapatkan warna yang merata, halus dan mengkilap. e. Cat yang akan dipergunakan untuk pekerjaan pengecatan kayu ini, harus dari cat jenis kualitas baik dan harus mendapatkan persetujuan dari D irteksi atau Pengguna Anggaran. Cat kayu yang d igunakan minimal setara cat kayu merk AMCO/ Bee Brand f. Warna cat akan ditentukan kemudian. Pemborong supaya mengajukan contoh atau daftar warnawarna cat yang akan diupergunak an dan keputusan pemilihan warna cat ada pada Kuasa Pengguna Anggaran
2. Pekerjaan cat tembok a. Semua permukaan dinding bangunan, harus dicat dengan cat tembok, demikian juga bagian bagian pekerjaan yang disebutkan dalam RAB b. Sebelum permukaan dinding bangunan tersebut harus diplamir rata, kemudian dihaluskan sehingga siap untuk dilakukan pengecatan c. Pengecatan dengan cat tembok harus dilakukan berulang-ulang sampai rata, minimal tiga kali pengecatan, sehingga akan diperoleh hasil pengecatan yang rapi, rata dan memuaskan d. Permukaan langit-langit asbes rata juga harus dicat dengan cat tembok minimal tiga kali pengecatan, sampai tampak r ata warnya dan rapi e. Pelaksanaan pekerjaan pengecatan tembok atau langit-langit jangan sampai mengotori lantai dan bagian-bagain pekerjaan lain, sehingga menim bulka n pem andangan yang kotor dan kurang sedap f. Cat tembok yang dipergunakan untuk pekerjaan ini harus cat ku alitas baik setara Decolith, contoh cat tembok yang akan dipergunakan harus ditunjukkan dulu kepada Pengguna Anggaran untuk m endapatkan persetujuan pemakaian. g. Warna cat akan ditentukan kemudian
3. Pekerjaan pengawetan a. Semua konstruksi kap kayu term asuk semua bagian-bagian pekerjaan dan kelengkapannya seperti kayu gording; muur plat; balok pincang; kayu usuk; kayu r eng; dan lain sebaginya b. Pekerjaan pengawetan dengan bahan pengawet kayu harus sampai rata minimal dua kali c. Meni/Tir yang dipakai untu k pekerjaan pengetiran harus berkualitas baik. d. Dalam melaksanakan pekerjaan pengetiran dan pengecatan dengan bahan pengawet kayu, jangan samapi mengotori lantai dan bagian-bagian pekerjaan lainnya PEKERJAAN PLESTERAN DAN SIAR A. Lingkup Pekerjaan Yang termasuk pekerjaan plesteran dan sponengan antara lain meliputi : 1. Pekerjaan plesteran pada semua pasangan dinding batu bata 2. Pekerjaan plesteran sudut siku pada tembok, kolom dan lain sebaginya 3. Pekerjaan plesteran beton yang dibuat 4. Pekerjaan plesteran sudut pada kolom atau pilar beton yang dibuat 5. Pekerjaan plesteran pada dinding septictank dan bagian dasarnya 6. Pekerjaan sponengan pada sudut -susdut dinding, kolom expose se rta pada ban banan batu bata 7. Semua pekerjaan yang pada gambar rencana dan RAB, dinyatakan atau ditunjuk sebagai pekerjaan plesteran atau pekerjaan siar
B. Metode Kerja 1. Pada prinsipnya campuran adukan plesteran yang dipergunkan sesuai dengan campuran adukan untuk pasangannya, kecuali ditentukan lain 2. Campuran plesteran yang dipakai 1Pc : 6 Ps untuk banguna utama dan 1Pc : 4 Ps untuk Toilet/KM atau ditentukan lain seperti yang ditunjuk pada gambar rencana atau RAB. Atau akan ditetapkan pada waktu Pemberian Penjelasan Pekerjaan 3. Pemasangan yang akan diplester, harus dibasahi air lebih dulu, agar pasangan yang ada tidak akan menyerap air plesteran, sehingga menyebabkan plesteran yang ditempelkan cepat kering dan berakibat akan menimbulkan retak-retak atau pecah-pecah pada plesteran 4. Plesteran harus membentuk bidang yang rata, tegak lurus dan rajin. Pertemuan bidang harus mem bentuk sudut yang tajam atau siku 5. Plesteran sudut pada bagian akhir plsteran tembok atau pada bagian pekerjaan lainnya atau pada kolom atau pada pilar beton harus membentuk garis lurus dan masing- masing bidang pertem uannya harus saling mem bentuk sudut yang benar-benar siku. 6. Pasir yang dipakai untuk pekerjaan plesteran dan siar ini ialah pasir Ex. Lokal dan semen yang dipakai Semen Nusantara atau semen sejenis 7. Pasir yang akan dipergunak an untuk pekerjaan plesteran dan siar ini harus diayak terlebih dahulu 8. Untuk pekerjaan sponengan menggunakan campuran 1Pc : 2 Ps atau sesuai dengan yang ditentu kan pada gambar rencana dan RAB 9. Pasangan atau bidang beton yang akan diiplester yang ditempelkan bisa melekat dengan baik dan kuat PEKERJAAN LANTAI
A. Lingkup Pekerjaan Yang termasuk pekerjaan lantai, antara lain meiiputi : 1. Pemasangan keram ik pada Bangunan Balai Penyuluhan Keluarga Berencana menggunakan keramik ukuran 30 x 30 cm motif tua setara Roman, dan 20 x 20 cm motif tua setara Asia Tile untuk Lantai Km/Wc atau
dengan keramik jenis lain sesuai dengan ketentuan yang tercantum pada Gambar Rencana atau dalam RAB 2. Pekerjaan pasang keramik, sebagainya daan bagian-bagian ruangan yang pada gambar rencana atau dalam RAB dinyatakan dalam pekerjaan tersebut
B. 1.
Metode Kerja Contoh keramik dan lain sebagainya yang akan dipergunakan untuk pekerjaan ini harus ditunjukkan dulu pada Konsultan Pengawas untuk mendapat persetujuan pemakaian 2. Pem as angan keram ik atau dan lain sebagainyaa harus seizin dan sepengetahuan Konsultan Pengawas 3. Dibawah pasangan keram ik supaya diberi lapisan pasir pasang, ke cuali untuk pekerjaan pema san gan keram ik,ubin prselin. 4. Tebal lapisan pasir pasang, minimal sesuai dengan yang tercantum pada gambar rencana. Lapisan pasir dibawah pasangan ubin harus benar-benar padat. Untuk pemadatan perlu disiram air yang cukup, kemudian dipadatkan lapis demi lapis, sehingga benar-benar padat dan mencapai ketinggian atau sesuai dengan tebal yang telah ditentukan pada gambar-gam bar rencana 5. Adukan perekat untuk pemasangan keramik memakai campuran 1 PC + 4 pasir atau memakai campuran lain sesuai yang ditentukan pada gambar rencana atau dalam RAB 6. Setelah keram ik terpasang semuanya dengan alur-alurnya lurus dan sama lebarnya, baru lubang celah-celah alur tersebut dikolot dengan air semen, baik dengan semen abu-abu atau dengan semen putih atau dengan semen warna susuai dengan ubin yang dipakai dan warna yang dipilih hingga penuh. Setelah hampir kering kolotan semen tersebut supaya segera dibersihkan sampai benar-benar bersih 7. Pem as angan keram ik didalam ruangan supaya dilakukan setelah semua pekerjaan selesai, kecuali pekerjaan pengecetan 8. Pem as angan keram ik harus benar-benar rapi, rajin, rata dan baik 9. Pem as angan ubin keramik dan ubin porselin adukan campuran yang dipakai sebagai perekat, hanya berupa semen saja 10. Pemas angan ubin porselin dan ubin keramik pada dinding, harus benar-benar tegak lurus dengan bidang dasarnya, datar dan rapi 11. Pertemuan sudut harus benar-benar membentuk sudut siku dan rajin 12. Keramik, ubin porselin dan lain sebagainya yang pecah atau yang cacat sama sekali tidak boleh dipasang 13. Potongan keramik/ubin pada bagian tepi, harus rajin dan diusahakan pem otongannya dengan alat pemotongan ubin khusus 14. Kotoran dan noda-noda yang terdapat pada ubin yang dipasang supaya dibersihkan sebaik-baiknya
PEKERJAAN PEM ASAN INSTALASI LISTRIK A. Pekerjaan
GA N Lingkup
Yang termasuk pekerjaan pemas angan listrik antara lain meliputi : 1. Pekerjaan pemasangan instlasi listrik untuk penerangan baik untuk di dalam maupun di luar bangunan 2. Pekerjaan pemasangan instalasi listrik untuk peral atan- peralatan mekanikal 3. Pekerjaan- pek erjaan lain yang m enurut sifat pek erjaanny a memerlukan tenaga listrik/ BTL
B. 1.
Metode Kerja Pekerjaan pemasangan instlasi listrik supaya dilaksnakan oleh pihak ketiga yaitu Biro Teknik Listrik atau BTL yang diakui dan sudah mempunyai izin serta referensi kerja dari PLN, serta sudah mendapat persetujuan dari Kuasa Pengguna Anggaran/ Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan 2. Untuk pekerjaan pemasngan instalasi listrik supaya dilaksanakan oleh instalatir yang cakap, ah li dan berpengalaman 3. Dalam melaksanakan pekerjaan instalasi listrik, supaya memeperhatikan semua ketentuan serta peraturan yang telah ditetapkan oleh PLN, dan juga PUIL aaatau Peraturan Umum Instalasi Listrik yang ada. 4. Pemasangan instalasi listrik harus sampai menyala. Atau akan ditetapkan lain sesuai dengan yang ditentukan dalam RAB, dan dalam Risalah Berita Acara Pemberian Penjelasan Pekerjaan yang ada 5. Dalam pelaksanaan pekerjaan pemasangan instlasi listrik ini, instalatir harus menempatkan seorang pimpinan dan pengawas yang cakap dan berpengalaman 6. Instalasi listrik ini diperhitungkan untuk dapat dipergunakan pada tegangan 220 Volt dan dinyatakan dengan tes beban sebesar 2000 Watt atau sesuai dengan ketentuan yang akan ditetapkan kemudian 7. Pekerjaan instalasi listrik termasuk biaya penyambungan baru 900 Watt atau pengurusan untuk memperoleh izin penyambungan instalasi listrik ini ke PLN dibeban kan kepada pemborong 8. Instalasi listrik yang dikerjakan adalah instalasi listrik dengan pipa-pipa atau kabel-kabel yang tertanam di dalam dinding (inbow) . Jenis dan jumlah titik lampu menyesuai kan dengan gambar rencana yang ada 9. Semua bagian-bagian dan kom pone n-kom ponen yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan pemasangan instalasi listrik ini seperti box sekering; schakelar; MCB; lain sebagainya supaya dipenuhi dengan sebaik-baiknya 10. Dalam pelaksanaan pekerjaan pemasangan instalasi listrik ini, semua komponen dan peralatan instalasi listrik yang diperlukan supaya dipasang yang baik dan rapi serta dari kualitas yang baik 11. Pemasangan titik lampu, lengkap dengan bola lampunya. Besarnya daya listrik masing-masing bola lampu sesuai dengan gambar rencana, atau akan ditetapkan kemudian. Atau yang sesuai dengan yang tercantum dalam RAB PEKERJAAN GOT U-20 A. Lingkup Pekerjaan
Memasang Got U – 20 Keliling bangunan utama balai penyuluhan KB dan Toilet B. S pe k Bah an 1. Bahan yang digunakan saluran adalah got U ukuran 20 dari beton 2. Pasir sebagi dasar perletakan tebal = 5 cm C. Metode Kerja 1. Bagian tanah yang akan dipasang Got U di gali kemudian di beri urugan pasir setebal 5 cm. Panjang saluran sesuai dengan gambar 2. Pada bagian sambungan dan tepi saluran di plester dengan campuran 1 : 4 3. Dipasang plat beton penutup Got U-20 pada bagian depan teras bangunan dengan ukuran sesuai dengan gambar kerja
Salatiga, 25 April 2013 CV. CAHAYA SAQEENA
TOMO PRIHAT MO Direktur