METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
KEGIATAN
: PERBAIKAN DAN PEMBANGUNAN PRASARANA DAN SARANA PENGENDALIAN BANJIR DAN PENGAMAN PANTAI
PEKERJAAN
: SUNGAI BLUKAR KAB. KENDAL
PENGUNA JASA
: DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR PROVINSI JAWA TENGAH
PENYEDIA JASA
: CV. SULUH SEJATI
PPK
: PENYEDIAAN AIR BAKU
WAKTU PELAKSANAAN
: 180 (SERATUS DELAPAN PULUH) HARI KALENDER TAHUN
ANGGARAN
: 2015
DAFTAR ISI : I.
PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang dan Uraian Singkat I.2. Lokasi pekerjaan
II. METODE KERJA II.1. Pekerjaan Persiapan II.2. Pekerjaan Utama a. Galian tanah Mekanis b. Timbunan Tanah kembali di Rapikan c.
Pekerjaan Bronjong dari kawat galvanis (Pabrikan) dia. 2.7 mm
d. Geotextil Non Woven TS 150 gr/m2 e.
I.
Pancang Bambung Petung dia. 15 cm, L=5 meter
PENDAHULUAN
Metode pelaksanaan pekerjaan ini dibuat sebagai syarat untuk memenuhi administrasi teknis pelelangan dengan maksud agar dalam penilaian apakah penyedia jasa bisa melaksanakan pekerjaan yang akan dilaksanakan Metode pelaksanaan adalah suatu
rencana kerja yang yang digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan
pekerjaan suatu proyek konstruksi. Metode pelaksanaan mencakup pengelompokan kegiatan berdasarkan aktivitas, alokasi waktu dan metode kerja untuk pekerjaan – pekerjaan utama. Dasar pertimbangan yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi adalah terwujudnya bangunan sesuai perencanaan dengan pertimbangan efektifitas waktu dan efisiensi biaya. Metode pelaksanaan ini berisi tentang uraian-uraian mengenai strategi dari penguna jasa dari pra pekerjaan sampai dengan pasca pekerjaan (masa pemeliharaan), untuk melaksanakan pekerjaan agar sesuai dengan gambar perencanaan, persyaratan dan selesai tepat waktu sesuai dengan kontrak.
I.1. Latar Belakang dan Uraian Singkat 1.1.1.Latar Belakang
Latar belakang, Maksud dan tujuan pekerjaan ini sesuai dengan tender dokumen
1.1.2. Uraian Singkat
Data umum kegiatan Perbaikan dan Pembangunan Prasarana dan Sarana Pengendalian Banjir dan Pengaman Pantai Pekerjaan Sungai Blukar, Kab. Kendal sebagai berikut :
Pemberi Tugas
Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Tengah
Sumber Dana
Sumber Dana Pelaksanaan pekerjaan ini berasal dari APBD Tahun Anggaran 2015
Lokasi Pekerjaan
Kabupaten Kendal
Waktu Pelaksanaan
Waktu Pelaksanaan pekerjaan ini 180 Hari Kalender
Pengendalian Waktu Pelaksanaan
Untuk menjamin mutu pekerjaan maka dalam pelaksanaannya akan mengacu pada spesifikasi teknis yang ada didalam dokumen tender, berita acara rapat tinjauan lapangan, addendum (jika ada) dan dikendalikan dengan Quality Control Plan. Persiapan pelaksanaan merupakan bagian yang terpenting untuk dilakukan adalah koordinasi dengan pihak – pihak yang berkepentingan dan terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan ini, peraturan yang berkaitan tatacara dan pengendalian proyek dan penjaminan keamanan dan keselamatan yang mengikuti tata cara K-3 Proyek.
1.1.3. Daftar Peralatan Utama Minimal yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan (sesuai dengan dokumen tender)
No
Macam
Kapasitas
Jumlah
1
Alat Ukur optik
-
1 Unit
2
Pompa Air
>6 Hp
2 Unit
3
Pancang Manual
0.5 Ton
2 Unit
4
Stamper
5
Excavator
Kondisi Alat minimal 70% baik dan berfungsi
2 Unit Pc 200
Ket.
1 Unit
1.1.4. Daftar Personil Inti Minimal yang diperlukan unt uk pelaksanaan pekerjaan (sesuai dengan dokumen tender)
PENGALAMAN JUMLAH KERJA
No
POSISI
PENDIDIKAN
SERTIFIKAT
1
Site Manager
S1/D3 Teknik Sipil
SKA Bidang SDA/Keairan
3/5 th
1
2
Pelaksana
D3/SMK Teknik Sipil
SKT Bidang SDA/Keairan
3/5 th
1
3
Pembantu pelaksana
D3/SMK Teknik Sipil
SKT Bidang SDA/Keairan
3/5 th
1
4
Juru Ukur
SMK Geodesi/ Sipil
SKT Juru Ukur Bid. Sipil
4 th
1
5
Juru Gambar
SMK Sipil
SKT Juru Gambar Bid. Sipil
4 th
1
6
Logistik
SMU/SMK
-
3 th
1
7
Administrasi
SMU/SMK
-
2 th
1
I.2. Lokasi Pekerjaan
Lokasi pekerjaan terletak di desa Kedungsari, Kecamatan Ringinarum Kabupaten Kendal
Desa Kedungsari Kec. Ringinarum Kab. Kendal
Gambar 1.1. Lokasi Pekerjaan
II.
PELAKSANAAN PEKERJAAN II.1. Pekerjaan Persiapan
Dalam menunjang metode pelaksanaan konstruksi, pekerjaan pertama yang harus dilakukan adalah pekerjaan persiapan. Pekerjaan persiapan merupakan tahap pekerjaan yang harus direncanakan sebelum pelaksanaan pekerjaan pokok suatu proyek konstruksi. Adapun pelaksanaan pekerjaan persiapan dalam pelaksanaan kegiatan perbaikan dan pembangunan Prasarana dan Sarana Pengendalian Banjir dan Pengaman Pantai, pekerjaan Sungai Blikar Kabupaten Kendal ini adalah sebagai berikut :
II.1.1. Mobilisasi Personil dan Peralatan a. Mobilisasi Personil, Peralatan dan Material
Sebelum melaksanakan pekerjaan, persiapan yang harus dilakukan dalam proyek adalah mempersiapkan tenaga kerja yang profesional, yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan di lapangan. Selain dari pekerja-pekerja lapangan, dalam pelaksanaannya juga harus mempersiapkan staf pengawas lapangan baik dari proyek itu sendiri, konsultan, maupun kontraktor.
b. Mobilisasi Peralatan
Dalam pelaksanaan pekerjaan penyedia fasilitas- fasilitas yang berfungsi dapat mendukung terlaksananya dan kelancaran kegiatan proyek mutlak diperlukan. Oleh karena itu alat-alat berat digunakan sebagai salah satu fasilitas dalam pekerjaan dapat menunjang kelancaran dan terlaksananya kegiatan pelaksanaan pekerjaan di lokasi proyek, mulai dari tahap pelaksanaan sampai akhir tahap pelaksanaan. Alat-alat berat tersebut harus disesuaikan dengan jenis pekerjaan, kondisi lapangan dan kemampuan pekerjaan yang mampu dilaksanakan, dimana sejumlah alat berat perlu dikoordinasikan dengan secermat mungkin untuk mendapatkan efisiensi pekerjaan yang sebaik-baiknya.
II.1.2. Papan Nama Proyek
Papan nama dibuat dari bahan sesuai yang dipersyaratkan yang diberi keterangan (dengan cat) berupa nama proyek, pemilik proyek, jumlah nilai proyek, lokasi proyek dan lain-lain yang memperjelas keterangan proyek yang sedang dikerjakan. Dalam pelaksanaannya menggunakan tenaga manusia dibantu dgn alat pendukung lainnya seperti palu, dll Selanjutnya papan nama di letakkan pada lokasi sekitar proyek yang mudah untuk dilihat dan dikenali oleh publik.
II.1.3. Pekerjaan Tinjauan Awal Lapangan
Sebelum pelaksanaan konstruksi dimulai, perlu dilakukan tinjauan awal pada rencana pekerjaan dan penelitian terhadap status tanah pada lokasi bangunan dan sepanjang jalur pekerjaan agar tidak terjadi hambatan pada saat pelaksanaan. juga akan dapat dideteksi potensi2 terhadap perlunya terapan Gambar kontrak ( DED ) menyesuaikan lapangan, dan review desain, yang disebabkan oleh adanya perubahan desain menyesuaikan lapangan, Dengan demikian, maka potensi adanya review desain juga harus bisa diantisipasi dalam penyusunan Time Schedule untuk pelaksanaan pekerjaan, agar tidak terjadi behind schedule pada masa pelaksanaan pekerjaan.
II.1.4. Sosialisasi Terhadap Rencana Pelaksanaan Konstruksi
Kegiatan Sosialisasi pra kontruksi, sebelum aktifitas kerja konstruksi dilapangan dimulai merupakan bentuk permisi dari Penyedia Jasa pada masyarakat terkait dan Muspika setempat. Dengan sosialisasi ini maka maksud dan tujuan penyedian jasa (Owner) dalam melaksanakan Sungai Blukar Kab. Kendal
bisa diketahui, direspon positif oleh masyarakat dan Muspika
setempat. Dalam sosialisasi ini disampaikan, apa saja yang akan dilaksanakan oleh pihak kontraktor pelaksana, tugas dan kewajibanya yang terkait dengan masyarakat dan lingkunganya.
II.1.5. Pekerjaan Survey dan Pengukuran
Pelaksanaan pekerjaan survey dan pengukuran ini dilakukan setelah dilakukan tinjauan awal lapangan, pekerjaan pengukuran ini dilaksanakan untuk menentukan atau mengetahui kondisi teraktual dilapangan dan sebagai acuan untuk perhitungan MC-0%. Selain itu pada pelaksanaan pekerjaan survey dan pengukuran ini dilakukan pemasangan BM dan Patok – patok penentuan batas – batas bangunan sesuai dengan gambar rencana. Pekerjaan Survey dan pengukuran dilakukan dalam Pekerjaan Sungai Blukar kab. Kendal ini, dibagi dalam 4 (empat) tahap, yaitu : a. Survey dan Pemasangan patok2 pengukuran pada lokasi pekerjaan, b. Pengukuran awal kondisi 0 % c. Pengukuran terapan gambar pelaksanaan ( setting out ) d. Pengukuran akhir, untuk dasar pembayaran dan as built drawing.
Metode Kerja :
a. Pengukuaran dilakukan dengan menggunakan alat ukur Total Station dan Waterpass dan peralatan penunjang pengukuran lainnya b. Pedoman dari penetapan elevasi di ambil dari Bench Mark (BM) yang ada dilapangan yang telah disetujui oleh konsultan supervise dan direksi pekerjaan c. Pengukuran yang dilakukan adalah pengukuran arah memanjang (long section) dan arah melintang (cross section) d. Pengukuran
arah
memanjang
dilakukan
sepanjang
rencana
jalur
prencan
perbaikan/perkuatan tebing e. Pengukuran arah melintang dilakukan sepanjang rencana jalur perbaikan/perkuatan tebing
dan bangunan – bangunan pendukungnya dengan jarak sesuai dengan gambar rencana atau atas rekomendasi konsultan supervise dan pesetujuan dari direksi pekerjaan , f.
Hasil dari pengukuran ini dipakai sebagai acuan dalam perhitungan Mutual Check (MC0%)
II.1.6. Pekerjaan Penunjang Pekerjaan
Pekerjaan penunjang pekerjaan adalah mempersiapkan pelaksnaan pekerjaan utama. Adapun pelaksanaan pekerjaan adalah sebagai berikut : a.
Peralatan K3
Pada lokasi-lokasi yang dianggap perlu, Penyedia Jasa menyediakan dan memasang rambu-rambu untuk keperluan lalu lintas yang dilewati. Rambu-rambu tersebut harus cukup jelas untuk menjamin keselamatan lalu lintas. Rambu tersebut tetap harus dijaga keberadaanya selama pelaksanaan, agar benar2 bisa mencegah terjadinya kecelakaan bagi pengguna jalan.
Gambar 1.2 Rambu – Rambu Lalu Lintas
b.
Dokumentasi Pekerjaan
Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa Konstruksi mengambil foto lokasi pekerjaan. Pengambilan foto dokumentasi pelaksanaan pekerjaan diambil, minimum pada kondisi 0% ; 50% dan 100% dari titik yang sama dengan arah pengambilan yang sama pula. Selain itu untuk jalur kerja dan lahan lainya yang
dipergunakan untuk menunjang aktifitas kerja juga diambil foto kondisi awal sebelum dimanfaatkan.
Hal ini dilakukan karena Penyedia Jasa berkewajiban mengembalikan
lokasi yang rusak akibat pekerjaan seperti kondisi semula.
II.2.
Pekerjaan Utama (Konstruksi)
II.2.1. Pekerjaan Perkuatan Tebing dari Laydam Bronjong Sepanjang 150 meter
Pekerjaan utama dalam pekerjaan sungai Blukar Kabupaten Kendal adalah perkuatan tebing dari laydam bronjong sepanjang 150 meter sesuai yang tercantum dalam dokumen tender. Adapun tahapan – tahapan dan metode pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh kontraktor pelaksanaan dalam pekerjaan tersebut diatas adalah sebagai berikut : a. Pembersihan Lokasi Pekerjaan Metode Kerja :
Lokasi pekerjaan harus dibersihkan dan dikupas sebelum melakukan penggalian atau melakukan pengurugan.
Pembersihan dan pengupasan berupa membersihkan akar-akar, tonggak, tumbuhan, dan hambatan apapun dipermukaan yang perlu disingkirkan secara permanen atau untuk sementara waktu dan semua itu terdapat diarea yang digali.
Tidak boleh ada pohon yang ditebang, dirusak, atau diganggu oleh Penyedia Jasa konstruksi tanpa persetujuan Direksi.
Semua kotoran, buangan, tumbuhan, dan bahan bongkaran, seluruhnya harus disingkirkan dari lokasi pekerjaan dan dibuang oleh penyedia jasakonstruksi dengan cara yang baik, kecuali bagi bahan atau bangunan yang akan disingkirkan untuk sementara waktu dan nantinya akan diperbaiki kembali seperti semula harus disimpan dan dijaga dengan baik.
b. Pekerjaan Galian Tanah Mekanis
pelaksanaan pekerjaan ini meliputi semua galian sesuai dengan jalur / skema perkuatan tebing yang ada dalam gambar kontrak . Shop drawing dan telah mendapat persetujuan daro pihak direksi pekerjaan.
Metode kerja
Pekerjaan persiapan meliputi, penyiapan gambar shop drawing, peralatan
dan tenaga kerja
Pekerjaan pengukuran, sebelum pelaksanaan pekerjaan pengalian tanah dilaksankan di lakukan pengukuran ulang untuk penentuan batas batas galian tanah yang dilakukan terkait batas batas dan elevasi rencana galian
Melakukan pengalian sesuai dengan skema jalur perkuatan tebing dengan kedalaman galian dan elevasi yang ditunjukan dalam gambar shop drawing
Material hasil galian ditempatkan di sekitar lokasi pekerjaan sesuai dengan gambar kerja atau yang dipersyartakan lainnya Pekerjaan galian Tanah mengunakan alat Excavator
c.
Pekerjaan Pancang Bambu Petung dia 15 cm, L = 5 meter
Pekerjaan pancang bambu adalah salah satu jenis pondasi yang biasanya diaplikasikan didaerah dengan kondisi tanah yang kurang stabil dengan tujuan untuk meningkatkan daya dukung tanah. susunan bambu dengan diameter antara 8 sampai 15 meter yang dimasukkan atau ditancapkan secara vertikal kedalam tanah yang ditujukan untuk memperkuat daya dukung terhadap beban diatasnya. Dalam konstruksinya ujung atas dari susunan bambu disatukan untuk menyatukan kelompok susunan bambu yang disebut dengan kepala bambu. Kepala bambu dapat berupa pengapit dan tiang -tiang kayu , matras, atau kawat pengikat. Metode kerja
pemancangan bambu petung dia. 15 cm, dengan panjang L =5 meter, dapat dilakukan dengan mengunakan alat pancang manual
Pemancangan bambu dilakukan pada saat sebelum dilakukannya proses pekerjaan Bronjong.
Pemancangan dilakukan pada titik-titik/lokasi yang ditentukan yang ditancapkan secara vertikal. Setelah bambu dimasukan sampai kedalaman yang direncanakan. Ujung atas atau kepala bambu ini di satukan dengan dengan membuat ikatan antar kepala bambu dengan mengunakan kayu pengapit atau kawat-kawat pengikat.
d. Pekerjaan Pemasangan Geotekstil Non Woven TS 150 gr/m2
Sebelum geotextile
dipasang, maka permukaan tanah diratakan dan dipadatkan
menggunakan alat pemadat excavator . Metode Kerja
Adapun tahap dalam pemasangan geotextile adalah sebagai berikut :
Spesifikasi teknis geotextile yang dipasang sudah sesuai dengan spesifikasi teknis dalam kontrak.
Telah dilakukan joint survey untuk menjamin elevasi dan batas-batas pemasangan geotextile sudah sesuai dengan Gambar.
Cara penyambungan sudah dilakukan sesuai dengan rekomendasi dari pabrik, yaitu dengan overlap minimal sebesar 20 cm.
Geotextile telah dipasang pada bagian dibawah konstruksi bronjong sepanjang
jalur
perkuatan
tebing
yang
telah
direncanakan
dan
pemasangannya sesuai dengan Gambar untuk memproteksi material timbunan tanah.
Gambar. Pemasangan Geotexsrile Non Woven Sebelum Pelaksanaan Pekerjaan Bronjong
e.
Pekerjaan Bronjong dari Kawat galvanis (Pabrikan) Dia. 2.7 mm Metode Kerja :
Pekerjaan bronjong meliputi pekerjaan-pekerjaan : penyediaan, pengangkutan dan pemasangan kawat bronjong yang diisi dengan batu kali seperti yangditunjuk pada gambar rencana. Bahan kawat bronjong terbuat dari kawat galvanisir berdiameter 2.7 mm yang mempunyai fleksibilitas yang tinggi sesuai dengan spesifikasi standard Indonesia, dianyam dengan menggunakan mesin penganyam / pabrikasi atau sesuai dengan petunjuk Direksi. Anyaman dibuat dengan malilitkan dua batang kawat sebanyak 3 (tiga) lilitan membentuk segi enam. Sambungan-sambungan antara bronjong maupun sekat-sekatnya harus diikat dengan kawat dengan mutu yang sama. Bronjong ditempatkan sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar. Batu isian yang dipergunakan adalah batuyang keras tahan lama, tidak rusak dan pecah oleh air. Ukuran batu minimumtidak boleh lebih kecil dari 16 cm, dengan ukuran batu rata-rata berbentuk sama yang dapat ditahan oleh saringan kawat bronjong. Ukuran sangkar bronjong : Ukuran-ukuran bronjong disesuaikan dengankondisi lapangan dan harus mendapat petunjuk dan persetujuan pihak Direksi. Pemasangan bronjong harus hati-hati untuk mencegah kerusakan lapisan saringan. Sebelum batu diisi, bronjong ditegangkan sampai bentuk yang diinginkan. Pengisian mulai dari bagian bawah, krat-krat supaya diletakkan dalam keadaan kosong, diisi dengan batu sampai penuh dan kemudian ditutup. Semua bagian tepi dari bronjong dan matras termasuk panel, dan sekat harus terikat rapat pada kawat sisi panel dan terikat secara mekanikal atau petunjuk Direksi, hal untuk menjaga terlepasnya anyaman, diameter kawat pengikat yang menghubungkan antara sisi panel untuk perakitan, pemasangan, matras berdiameter minimal 2 mm. Setiap bronjong akan dihubungkan dengan ikatanyang didekatnya. Sambungan-sambungan vertikal antara bronjong-bronjong yang ditempatkan pada setiap 2 (dua) lapisan akan disusun bergiliran sepertiyang ditunjukkan dalam gambar atau petunjuk Direksi. Pemasangan dilaksanakan terus menerus bertingkat sesuai dengan gambar rencana konstruksi dan sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan.
Gambar. Material Bronjong Dari Kawat Galvanis (Pabrikan) Dia. 2.7 mm
Gambar. Proses Pengisian Bronjong Dengan Mengunakan Batu Belah
Gambar. Proses Pelaksanaan Konstruksi Bronjong, f.
Timbunan Tanah kembali dirapikan
Pekerjaan timbunan tanah kembali mengunakan material tanah hail galian tanah untuk material timbunan, harus
bersih dari kotoran dan akar-akar kayudan harus mendapat
persetujuan Pengawas Lapangan berdasarkan spesifikasi teknis. Timbunan tanah kembali mengunakan laat excavator. Peralatan yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah
Excavator
Stamper
Bantuan Tenaga Manusia
Adapun kegiatan penimbunan tanah sebagai berikut : a.
Pekerjaan tersebut dilaksanakan layer per layer dengan ketebalan 20 cm.-
b. Apabila di perlukan dilakukan Pelaksanaan uji coba pekerjaan timbunan menggunakan alat sand cone dan ujidengan sipat datar. Metode Pelaksanaan
Excavator menghampar dan meratakan layer per layer.- sampai dengan ketingian elevasi sesuai gambar rencana
Pemadatan dilakukan oleh sekelompok pekerja dengan menggunakan alat bantu.-
Uji kepadatan dan kelembaban timbunan dilaksanakan dengan menggunakanalat uji Sand Cone.-
Selama uji kepadatan dilaksanakan, data selalu dicatat dan dibandingkan spesifikasi pekerjaan timbunan.-
METODA PENGENDALIAN PROYEK
Metoda pengendalian di proyek dapat dijelaskan pada skema di bawah ini:
A. PROYEK
B. PERUSAHAAN
Rencana Mutu terdiri dari: -
Metoda Konstruksi Instruksi Kerja Jadwal Waktu Pelaksanaan
-
Manual/prosedur
-
Administrasi Prosedur Organisasi Personal
C. EKSTERNAL - Standard Peraturan Keppres, Kepmen, Perda, dll
SUPERVISI
INPUT
-
CONSTRUCTION PROCESS
Bahan Alat
INSPECTION & TEST
-
KRITERIA KEBERTERIMAAN Gambar Spesifikasi
OUPUT
-
Produk akhir BMW (Biaya, Mutu, Waktu)
EVALUASI
PELAPORAN + MONITORING
PROGRAM K3
Untuk keselamatan kerja seluruh staf dan pekerja yang terlibat dalam kegiatan proyek akan dibentuk unit K3 yang akan membuat program seperti tersebut di atas dan akan diawasi. Dalam menanggulangi hal-hal yang mungkin akan terjadi, maka unit K-3 akan bekerja sama dengan Puskesmas, Klinik, Rumah sakit, maupun instansi-instansi lain yang terkait. Untuk tugas-tugas dalam program K3 adalah sebagai berikut:
Mencegah dan menghindari terjadinya kecelakaan kerja, kebakaran di proyek dan menyediakan obat-obat pertolongan pertama dan tabung pemadam kebakaran serta melakukan pelatihan-pelatihan K3.
Melakukan pengawasan terhadap pemakaian alat-alat keselamatan kerja, seperti topi pengaman, sabuk pengaman, sepatu, sarung tangan dan sebagainya.
MANAJEMEN MUTU (PENGENDALIAN KUALITAS/QUALITY CONTROL)
Untuk menjamin agar diperoleh hasil kerja yang baik sesuai dengan mutu yang disyaratkan, perlu dilakukan pengendalian mutu (quality control) terhadap pelaksanaan pekerjaan yang antara lain mengontrol,
Seluruh material yang digunakan
Pemilihan tenaga kerja
Perawatan alat
Test material di laboratorium dan lapangan
Melakukan pemeriksaan secara teratur, baik terhadap bahan-bahan yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan, maupun terhadap cara pelaksanaan pekerjaan sendiri. Meskipun untuk hal-hal tersebut di atas sudah ada penanggungjawabnya langsung, kiranya perlu ditunjuk petugas khusus quality control yang dikoordinasikan oleh bagian Teknik dan melakukan proses Quality Control dan prosedurnya yang telah berlaku diproyek yang dilaksanakan . Manajemen mutu di proyek akan melaksanakan semua kegiatan sistematik dan terencana yang diterapkan sebagai bagian dari sistem mutu perusahaan untuk menjamin bahwa proses pelaksanaan di proyek secara terkendali dan konsisten dapat mencapai semua sasaran dan persyaratan mutu yang diminta dalam gambargambar pelaksanaan dan spesifikasi pekerjaan pengendalian mutu di pelaksanaan akan dapat dijalankan dengan baik dengan adanya:
Sasaran mutu yang jelas
Sumber daya manusia yang profesional dan tanggung jawab yang jelas
Organisasi proyek yang handal
Sistem dan prosedur mutu yang baku
Penerapan manajemen mutu yang konsisten
Dalam melaksanakan pekerjaan
ini kontraktor pelaksana tetap memperhatikan aspek analisa mengenai
dampak lingkungan (AMDAL) seperti yang disyaratkan
dalam spesifikasi. Personil yang profesional akan
ditempatkan untuk mengawasi mutu, baik mutu pekerjaan, waktu dan biaya. Spesifikasi Teknis, gambar kerja yang
disetujui
Direksi
dan
Dokumen
Kontrak
merupakan
acuan penyedia jasa dalam melaksanakan
pekerjaan ini.
Surabaya, 17 Maret 2015 CV. SULUH SEJATI
Hj. ANNA DYAH ASTANTI, ST Direktur Utama