BAB I DASAR TEORI
1.1 Batuan metamorf
Batuan metamorf adalah batuan yang terbentuk dari proses rekristalisasi di dalam kerak bumi (3-20) yang secara keseluruhan atau sebagian besar terjadi dalam keadaan yang padat,yakni tanpa melalui fase cair,sehingga terbentuk steruktur o
dan mineralogi baru akibat pengaruh temperatur (T) (200-650 C) dan tekanan (p)yang tinggi.batuan metamorf adalah batuan yang berasal batuan induk,bisa batuan beku,batuan
sedimen,maupun
batuan
metamorf
sendiri
yang
mengalami
metamorfosa. Menurut H.G.F.Winkler,1967,meta morfosisme adalah proses yang mengubah mineral suatu batuan pada fase padat karena pengaruh atau respon terhadap kondisi fisika dan kimia didalam kerak bumi,dimana kondisi kimia dan fisika terssebut berada dengan kondisi sebelumnya.proses-proses tersebut tidak termasuk pelapukan dan diagenesa. 1.2 Tipe-tipe metamorfaosa
Tipe metamorfosa berdasarkan kejadiannya dan sejarah terbentuknya banyak di bahas oleh para ahli sehingga banyak pula macam-macam nama metamorfosa,tetapi pada dasarnya dapat di bedakan menjadi: A.Tipe Metamorfosa Lokal Disebut lokal karena penyebaran metamorfasa ini terbatas sekali (beberapa meter sampai beberapa puluh meter)
Tipe metamorfosa ini meliputi 2 hal yaitu: 1.Metamorfosa kontak atau thermal Metamorfosa kontak
disebabkan oleh adanya kenaikan temperatur pada
batuan tertentu.Panas tubuh intrusi yang di teruskan pada batuan sekitarnya memengakibatkan metamorfosa kontak.Zona metamorfosa kontak di sekitar tubuh batuan tersebut dinamakan daerah kontak.Yang efeknya terutama terlihat pada batuan sekitarnya.Lebar daerah penyebaran panas tersebut berkisar
dari
beberapa
centimeter
sampai
beberapa
kilometer.Pada
metamorfosa kontak batuan sekitarnya berubah menjadi homfles (batu tanduk) yang susunannya tergantung pada batuan sedimen asalnya. 2.Metamorfosa d islokasi/kataklastik/donamo islokasi/kataklastik/donamo Batuan
metamorf
ini
dijumpai
pada
daerah
yang
mengalami
dislokasi,misalnya pada daerah sesar besar.Proses metamorfosanya terjadi pada lokasi dimana batuan ini mengalami proses penggerusan secara mekanik yang disebabkan oleh faktor penekanan (kompresional)baik tegak maupun mendatar. Batuan metamorf kata klastik khusus dijumpai di jalur-jalur orogenesa dimana proses pengagkatan di ikuti oleh fase perlipatan dan pematangan batuan. B.Tipe Metamorfosa Regional Tipe metamorfosa ini meliputi 2 hal yaitu : 1.Metamorfosa Reggional/Dinamo Thermal Metamorfosa ini terjadi pada kulit bumi bagian dalam dan faktor yang mempengaruh adalah temperatut dan tekanan yang sangat tinggi.Secara geografis dan genetik penyebaran batuan metamorf ini sangat erat kaitanya dengan aktifitas orogenesa atau proses pembentukan pegunungan lipatan
gunung api,meliputi daerah yang luas dan selalu dalam bentuk sabuk pegunungan
yakni
dalam
daerah
geosinklin.Dengan
demikian
erat
hubungannya dengan tumbukan dua buah lempeng tektonik khususnya antara
kerak
samudra
dan
kerak
benua
membentuk
satu
jalur
penunjaman.Batuan ini dicirikan oleh struktur foliasi (penjajaran mineralmineral pipih) serta beasosiasi dengan linkungan tekton ik. 2.Metamorfosa Beban/Burial Batuan metamorfosa ini terbentuk oleh proses pembebanan suatu masa sedimentasi yang sangat tebal pada suatu cekungan yang sangat luas atau dikenal dengan sebutan cekungan geosinklin.Proses kejadianya hampir tidak berkaitan sama sekali dengan aktifitas orogenesa maupun intrusi tetapi lebih merupakan suatu proses yang bersifat regional atau lebih dikenal dengan proses epirogenesa. 1.3.Struktur batuan metamorf
Struktur pada batuan metamorf terbagi atas 2 golongan besar yaitu : 1.1.3 Struktur foliasi
Yaitu struktur yang di tunjukan oleh adanya penjajaran mineral-mineral penyusun batuan metamorf. meta morf. Sehingga struktur ini meliputi beberapa hal penting : 1.Struktur slatycleavage Peralihan dari sedimen yang berubah ke metamorf,merupakan derajat rendah dari lempung.mineral-mineralnya berukuran halus dan kesan kesejajarannya halus sekali,dengan memperlihatkan belahan belahan yang rapat dimana mulai terdapat daun-daun mika halus. Contoh batuan : Slate Slate (batu sabak) sabak)
2.Struktur Filitik (phylitik) Struktur ini hampir mirip dengan struktur slatycleavage hanya mineral dan kesejajaran sudah mulai agak kasar.Drajat metamorfosa lebih tinggi dari slate (batu sabak) dimana daun-daun mika dan klorit sudah cukup kasar,berkilap sutra pada pecahan-pecahannya. Contoh batuan : Filit 3.Struktur skitosa (schistosity) (schistosity) Adalah suatu struktur dimana mineral pipih (biotit,muscovit,feldspar) lebih dominan dibanding mineral butiran.Struktur ini biasnya dihasilkan oleh proses metamorfosa regional,sangat khas adalah kepingan-kepingan yang jelas dari mineral-mineral pipih seperti mika,talk,klorit,dan mineralmineral yang bersifat serabut.drajat metamorfosa lebih tinggi dari filit,karena mulai adanya mineral-mineral lain disamping mika. Contoh batuan : sekis 4.Struktur geneisa (geneissic) Struktur dimana jumlah mineral-mineral yang granular relatif lebih banyak dari mineral-mineral pipih,mempunyai sifat banded dan mewakili metamorfosa regional drajat tinggi,terdiri dari mineral-mineral yang mengigatkan pada batuan beku sperti kwarsa,feldspar dan mafic minerals. Contoh batuan : Geneiss 1.1.4. Struktur non foliasi
Adalah struktur yang tidak memperlihatkan adanya penjajaran mineral penyusun batuan metamorf.Yang metamorf.Yang termasuk dalam struktur ini adalah :
1.Struktur Hornfelsik Hornfelsik Struktur adanya butiran-butiran yang seragam,terbentuk karena pada bagian dalam daerah kontak sekitar tubuh batuanbeku.Pada umumnya merupakan rekristalisasi batuan asal,tidak ada foliasi tetapi batuan halus dan padat. 2.Struktur Milonitik Milonitik Struktur yang berkembang karena adanya penghancuran batuan asal yang mengalami metamorfosa dinamo,batuan berbutir halus dan liniasinya ditunjukan oleh adanya orientasi mineral yang terbentuk rentikuler terkadang masih menyimpan lensa batuan asalnya. 3.Struktur kaataklastik Struktur ini hampir sama dengan struktur milonit hanya butiranya yang lebih kasar. 4.Struktur pilonitik pilonitik Struktur ini menyerupai milonit tetapi butiranya relatif lebih kasar dan strukturnya mendekati tipe filitik. filitik. 5.Struktur flaser flaser Seperti struktur kataklastik dimana struktur batuan asal yang terbentuk lensa tertanam pada masa dasar milonit. milonit. 6.Struktur Augen Seperti struktur flaster,hanya lensa-lensanya terdiri dari butir-butir feldspar dalam masa dasar yang laebih halus.
6.Struktur granulose Struktur ini hampir sama dengan hornfelsik,hanya ukuranya mempunyai ukuran yan tidak sama besar. 7.Struktur liniasi Struktur ysng di perlihatkan oleh adanya kumpulan mineral yang berbentuk seperti jarum (fibrous). 1.4.Tekstur batuan metamorf
Tekstur pada batuan metamorf digolongkan menjadi : 1.1.4.Tekstur kristaloblastik
Tekstur yang terjadi pada saat tumbuhnya mineral dalam suasana padat (tekstur batuan asalnya tidak nampak lagi)dan bukan mengkristal dalam suasana cair.karerna itu kristal yang terjadi disebut b lastos. 1.Lepidoblastik Tekstur batuan metamorf yang di dominasi oleh mineral-mineral pipih dan meamperlihatkan orientasisejajar, sepertimineral-mineral biotit,muscovit,dan
sebagainya. 2.Granoblastik Tekstur pada batuan metamorf yang terdiri dari mineral-mineral yang membentuk butiran yang seragam,seperti kwarsa,kalsit,garnet,dan lainlain. 3.Nematoblastik Terdiri
dari
mineral-mineral
mempearlihatkan
berbentuk
orientasi
amphibol,silimanit,piroksen,dan amphibol,silimanit,piroksen,dan lain-lain. lain-lain.
prismatik
menjarum
sejajar,seperti
yang
mineral
4.Porfiroblastik Tekstur pada batuan metamorf dimana suatu kristal beasar (fenokris) tertanam dalam masa dasar yang relatif halus.identik dengan porfiritik pada batuan beku. 5.Idioblastik Tekstur pada batuan metamorf dimana bentuk mineral-mineral penyusunya euhedral. 6.Xenoblastik Tekstur pada batuan metamorf dimana bentuk mineral-mineral penyusunya berbentuk eunhendral. 1.1.5.Tekstur palimset
Merupakan tekstur sisa dari batuan asal yang di jumpai pada batuan metamorf. metamorf. Tekstur palimset meliputi beberapa hal penting pent ing : 1.Blastoporfiritik Suatu tekstur sisa dari batuan asal yang bertekstur porfiritik 2.Blastopsefit Suatu tekstur sisa dari batuan sedimen yang ukuran butirnya lebih besar dari pasir (psephite) 3.Blastopsamit Sama dengan blastopsefit,hanya saja disini ukuran butirnya sama dengan pasir (psamite)
4.Blastopellite Tekstur sisa dari batuan sdimen yang berukura n butir lempung (pellite) 1.5. Komposisi mineral batuan metamorf
Secara megaskopis sulit untuk mendeskripsi atau menentukan komposisi mineral batuan metamorf,namun kita tetap dituntut untuk dapat menentukan komposisi mineralnya,yang dapat di pelajari dari buku atau petunjuk langsung dari laboraturium.Pada hakekatnya komposisi batuan metamorf dapat di bagi dalam 2 golongan yaitu : 1.Mineral stres Adalah suatu mineral yang stabil dalam kondisi tekanan dimana mineral ini dapat berbentuk pipih atau tabular,prismatik maka mineral tersebut akan tumbuh tegak lurus terhadap arah gaya. Sebagaicontoh: Mika,tramolitactinolit,horblende,serpentin,silimanit,kyanit,zeolite,glaukofan,claurite, epidote,staurolit,antopilit. 2.Mineral anti stress Adalah suatu mineral yang terbentuk bukan dalam kondisi tekanan dimana
biasanya
berbentuk
equidimensional.Sebagai
contoh
adalah
Kwarsa,feldspar,garnet,kalsit,koordierit. Selain mineral sters dan anti sters ada juga mineral yang khas dijumpai pada batuan metamorf antara lain :
:
1.Mineral khas dari metamorfosa regional : - Silimanit
- Andalusit Andalusit
- Talk
- staurolit staurolit
- Kyanit Kyanit
2.Mineral khas dari metamorfosa termal : - Garnet - Corondum - Grafit 3.Mineral khas yang dihasil d ihasilkan kan dari dar i efek larutan kimia : - Epidot - Chlorite - Wolastonit H.G.F.
Winkler, 1965, Menemukan beberapa mineral khas yang dihasilkan oleh
metamorfosa regional,yang didasarkan atas dera jat metamorfosanya,yaitu metamorfosanya,yaitu : Drajat metamorfosa : a.Drajat rendah rendah : kalsit,biotit kalsit,biotit b.Drajat menengah menengah : almandin,kyanit c.Drajat tinggi : Silimanit Silimanit 1.6.Dasar klasifikasi batuan metamorf 1.1.7. Berdasarkan komposisi kimia
Klasifikasi ini ditinjau dari unsur-unsur kimia yang terkandung dalam batuan metamorf yang mencirikan batuan asalnya,terjadi menjadi 5 kelompok yaitu:
1.Calcic matamorphic rock Adalah batuan metamorf yang berasal dari baetuan yang bersifat kaya unsur Al, umumnya terdari dari atas batu lempung dan serpih, sebagai contoh: batu sabakl,pilit. 2. Quartz Feldspatic Rock Adalah batuan metamorfd yang berasal dari bataun yang kaya akan unsur kwarsa dan feldspar.batuan asal biasa terdiri dari batu pasir,batuan beku basa dan lain-lain.sebagai contoh : gneels. 3.Cacareou Metamorphic Rock Adalah batuan metamorf
yangberasal dari batu gampingdan
dolomit,sebagai contoh : marmer. 4. Basic Metamorpihc Rock Adalah batuan metamorf yang berasal dari batuan beku basa,semi basa dan menengah, serta tuffa dan batuan sendimen yang bersifat napalan dengan kandungan ansur-unsur K, Al, Fe, Mg. 5.Mgnesia metamorphic Rock Adalah batuan metamorf yang bersala dari batuan yang akan unsur Mg.srbagai contoh : serpentih,-skiss-klorit. serpentih,-skiss-klorit. 1.1.8.Berdasarkan asosiasi di lapangan
dipakal kriteria lapangan asosiasi mineral serta tekstur yang berhubugna denan natur,dan penyebab tekanan serta temporatur.
misalkan pada satu satu zona sesar
didapatkan batuan metamorf dengan struktur kataklasik maka dari sini kita dapat memperkirakan enis metamoefosanya.
1.1.9. berdasarkan komosisi mineral
Didasarkan pada fasise motamorfosa, sehingga setiap batuan metamorf akan mempunyai komposisi mineral spesifik. Hal ini disebabkan karena bila batuan asal mempunyai komposisis mineral yang khas,maka akan menghasilkan batuna metamorf dengan komposisi mineral yang khas pu la. 1.1.10. berdasarkan struktur dan tekstur
Striktur da tekstur batuan metamorf seperti yang telah dibicarakan pada bab sebelumnya.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Batuan metamorf
Praktekum menyimpulkan batuan metamorf merupakan batuan yang terjadi akibat proses metamorfosa pada batuan yang telah ada sebelumnya sehingga mengalami perubahan komposisi mineral, struktur, dan tekstur tanpa mengubah komposisi kimia dan tanpa melalui fase cair. Proses ini merupakan proses isokimia (tidak terjadi penambahan unsur-unsur kimia pada batuan), yang disebabkan oleh perubahan suhu, tekanan dan fluida, atau variasi dari ketiga faktor tersebut.Secara umum terdapat tiga macam tipe metamorfosa, yaitu: 1.Metamorfosa termal, yang disebabkan oleh adanya kenaikan suhu akibat terobosan magma atau lava. Proses yang terjadi adalah rekristalisasi dan reaksi antara mineral dan larutan magmatik serta penggantian dan penambahan mineral 2.Metamorfosa regional, terjadi pada daerah yang luas akibat pembentukan
pegunungan.Perubahan
terutama
disebabkan
dominan
oleh
tekanan. 3.Metamorfosa dinamik, yang terjadi pada daerah yang mengalami dislokasi atau deformasi intensif akibat patahan. Proses yang terjadi adalah perubahan mekanis pada batuan, tidak terjadi rekristalisasi kecuali pada tingkat lonitik Mineral yang umum dijumpai pada batuan metamorf adalah kuarsa, garnet, kalsit, feldspar, mika, dan amfibol.Sedangkan perubahan bentuk batuan metamorf adalah batuan yang terbentuk dari proses rekristalisasi di dalam kerak bumi (3-20) yang secara keseluruhan atau sebagian besar terjadi dalam keadaan yang padat,yakni tanpa melalui fase
cair,sehingga terbentuk steruktur dan mineralogi baru akibat pengaruh o
temperatur (T) (200-650 C) dan tekanan (p)yang tinggi.batuan metamorf adalah batuan yang berasal batuan induk,bisa batuan beku,batuan sedimen,maupun batuan metamorf sendiri yang mengalami metamorfosa. Batuan metamorfik , seperti dua jenis batuan sebelumnya juga dapat diklasifikasikan dengan berbagai cara berdasarkan pada struktur, tekstur maupun komposisi mineralnya. Klasifikasi yang paling sederhana adalah berdasar tingkatannya yang menggambarkan tingkat perubahan yang terjadi pada batuan asalnya, yaitu mengklasifikasikannya menjadi: 1.Batuan metamorf tingkat rendah, seperti slate (batu sabak) 2.Batuan metamorf tingkat menengah, seperti filit 3.Batuan metamorf tingkat tinggi, seperti skis Tinggi atau rendahnya tingkat metamorfosa yang dialami suatu batuan tercermin pada perubahan tektur, struktur dan komposisi mineralnya. Selain itu, jenis batuan metamorf yang terbentuk ditentukan juga oleh batuan
asalnya.
Misalnya,
batulempung
dan
batupasir
mengalami
metamorfosa dengan tingkat yang sama, maka akan menghasilkan batuan metamorfik yang berbeda. Dari
acara
praktikum
kali
ini
praktikan
mengamati
serta
mendeskripsikan batuan metamorf khususnya batu sabak, batu sekis, dan batu sekis hijau. pada praktikum ini, kami menggunakan loupe (kaca pembesar) untuk mengidentifikasikan,batu sabak, batu sekis, dan batu sekis hijau sehigga dapat membedakan dengan jenis-jenis dan ciri-ciri batuan yang lain.
2.2 Batuan Sabak
Batuan sabak adalah batuan metamorf yang metamorf yang terdiri dari butiran halus, homogen, batuan metamorfik yang berasal dari pada batuan enap asal yang terdiri dari pada tanah liat atau abu gunung berapi melalui metamorfisme serantau gred rendah. Akibat daripada ini adalah batuan berjalur yang mana perjaluran mungkin tidak berpadanan dengan lapisan enap asal. asal. Batuan sabak juga termasuk termasuk batuan metamorfik , seperti dua jenis batuan sebelumnya juga dapat diklasifikasikan dengan berbagai cara berdasarkan pada struktur, tekstur maupun komposisi mineralnya. Klasifikasi yang paling sederhana adalah berdasar tingkatannya yang menggambarkan tingkat perubahan yang terjadi pada batuan asalnya, yaitu mengklasifikasikannya menjadi batuan metamorf tingkat rendah, seperti slate (batu sabak),tinggi atau rendahnya tingkat metamorfosa yang dialami suatu batuan tercermin pada perubahan tektur, struktur dan komposisi mineralnya. Selain itu, jenis batuan metamorf yang terbentuk ditentukan juga oleh batuan asalnya. Misalnya, batulempung dan batupasir mengalami metamorfosa dengan tingkat yang sama, maka akan menghasilkan batuan metamorfik yang berbeda. Batuan sekis sabak merupakan batuan yang komposisi mineralnya yaitu mineral sterss yaitu yaitu suatu mineral yang stabil dalam kondisi tekanan di mana mineral ini dapat berbentuk pipih atua tabular, prismatik, maka mineral tersebut akan tumbuh tegak lurus terhadap arah gaya, yaitu mika. jadi kami menyimpulkan nama batuannya adalah sabak.Batuan sabak merupakan batuan metamorfik yang mempunyai derajat paling lebih tinggi dari pada slate.Setelah kami mendiskripsi hasilnya kami langsung masukkan kedalam jurnal dan batunya kami gambar dengan dua dimensi. Perlu kita ketahui sabak adalah batuan berfoliasi bertekstur sedang hingga kasar. Struktur foliasi dihasilkan oleh penjajaran mineral pipih yang berukuran relatif besar seperti mika, klorit, talk, dan hematit. Penjajaran seperti inilah yang disebut schistosity. Pada sekis mineral-mineralnya dapat diidentifikasi tanpa bantuan mikroskop. Foliasi pada sekis dibedakan dengan slate oleh besar butir mineralnya. Pengertian schistosity berasal dari schistos (greek)
yang berati dibagi atau dapat dipisahkan. Seperti namanya batuan berfoliasi dapat dengan mudah dipecah melalui bidang belahan (cleavage) pada mineral pipih yang sejajar. Mineral lempung pada proses metamorfosis bisa memunjulkan mineral kwarsa, feldsfar, feldsfar, garnet, dan amfibol. amfibol. Mineral yang umum dijumpai pada batuan
metamorf
adalah
kuarsa,
garnet,
kalsit,
feldspar,
mika,
dan
amfibol.Sedangkan perubahan bentuk batuan metamorf adalah batuan yang terbentuk dari proses rekristalisasi di dalam kerak bumi (3-20) yang secara keseluruhan atau sebagian besar terjadi dalam keadaan yang padat,yakni tanpa melalui fase cair,sehingga terbentuk steruktur dan mineralogi baru akibat o
pengaruh temperatur (T) (200-650 C) dan tekanan (p)yang t inggi. Dari acara praktekum kali ini peraktekum menyimpulkan bahwa batuan sabak
ini
berwarna
hiam.Setelah
kami
mengamati
batu
ini
dan
membandingkannya dengan dasar teori yang ada maka praktikan menyimpulkan bahwa batuan sabak ini berstruktur foliasi yaitu : struktur yang di tunjukan oleh adanya penjajaran mineral-mineral penyusun batuan metamorf,dan struktur ini meliputi : struktur slatycleavage yaitu peralihan dari sedimen yang berubah ke metamorf,merupakan derajat rendah dari lempung.mineral-mineralnya berukuran halus dan kesan kesejajarannya halus sekali,dengan memperlihatkan belahan belahan yang rapat dimana mulai terdapat daun-daun mika halus,tekstur lapidoplstik yaitu tekstur batuan metamorf yang di domonasi oleh mineralmineral pipih dan memperlihatkan orientasi sejajar seperti mineral-mineral biotit,muscovit,dan sebagainya,sedangkan komposisi mineral batu sedimen ini yaitu mineral biotit dan amphibol.
2.3.Batu sekis kuning
Batuan sekis kuning merupakan batuan yang komposisi mineralnya yaitu mineral sterss yaitu suatu mineral yang yang stabil dalam kondisi tekanan di mana mana mineral ini dapat berbentuk pipih atua tabular, prismatik, maka mineral tersebut akan tumbuh tegak lurus terhadap arah gaya, yaitu mika. jadi kami menyimpulkan nama batuannya adalah sekis hijau. Setelah kami mendiskripsi hasilnya kami langsung masukkan kedalam jurnal dan batunya kami gambar dengan dua dimensi. Perlu kita ketahui sekis adalah batuan berfoliasi bertekstur sedang hingga kasar. Struktur foliasi dihasilkan oleh penjajaran mineral pipih yang berukuran relatif besar seperti mika, klorit, talk, dan hematit. Penjajaran seperti inilah yang disebut schistosity. Pada sekis mineral-mineralnya dapat diidentifikasi tanpa bantuan mikroskop. Foliasi pada sekis dibedakan dengan slate oleh besar butir mineralnya. Pengertian schistosity berasal dari schistos (greek) yang berati dibagi atau dapat dipisahkan. Seperti namanya batuan berfoliasi dapat dengan mudah dipecah melalui bidang belahan (cleavage) pada mineral pipih yang sejajar. Mineral lempung pada proses metamorfosis bisa memunjulkan mineral kwarsa, feldsfar, garnet, amfibol, dan mineral-mineral yang lain. Kehadiran mineral-mineral tersebut dimamfaatkan untuk membagi sekis menjadi berbagai varietas seperti, mika sekis, klorit sekis, amfibol sekis dll. Sekis merupakan batuan metamorfik yang mempunyai derajat paling lebih tinggi dari pada slate. Pada saat itu yang kami amati batuan kedua adalah batuan sekis kuning,bstuan sekis kuning merupakan hasil perubahan pada tekanan dan temperatur (tinggi), dan dari perubahan kimia pada fluida pengisi pori-porinya. Perubahan-perubahan tersebut memproduksi mineral baru, tekstur baru, dan struktur baru. baru. Yang pertama kami amati adalah
warnanya kuning, kuning, kemudian
dalam menentukan struktur batuan metamorf kita harus teliti karna terbagi atas dua yaitu struktur foliasi adalah struktur yang ditunjukkan oleh adanya penjajaran mineral-mineral penyusun batuan metamorf, struktur non foliasi adalah struktur yang tidak memperlihatkan adanya penjajaran mineral penyusun batuan metamorf
dan masing-masing terbagi beberapa bagian lagi, hasil pengamatan kami batuan ini memiliki struktur foliasi (skistosa) adalah suatu struktur dimana mineral pipih (biotit, muscovit, feldspar) lebih dominan dibanding mineral butiran struktur ini biasanya dihasilkan oleh proses metamorfosa regional, sangat khas adalah kepingan-kepingan yang jelas dari mineral-mineral pipih seperti mika, talk, klorit, dan
mineral-mineral
yang
bersifat
serabut.
Kemudian
tekstur dalam
menentukannya harus teliti juga karna terbagi atas dua bagian yaitu tekstur kristaloblastik adalah tekstur yang terjadi pada saat tumbuhnya mineral dalam suasana padat (tekstur batuan asal tidak nampak lagi) dan bukan mengkristal dalam suasana cair, tekstur palimpsest yaitu merupakan tekstur sisa dari batuan asal yang dijumpai pada batuan metamorf dan masing-masing terbagi atas beberapa bagian lagi, hasil pengamatan kami batuan ini memiliki tekstur kristaloblastik (lepidoblastik) yaitu tekstur batuan metamorf yang didominasi oleh mineral-mineral pipih dan memperlihatkan o rientasi sejajar. Setelah kami mengamati batu ini dan membandingkannya dengan dasar teori yang ada maka praktikan menyimpulkan bahwa batuan metamorf ini memiliki warna kuning,struktur foliasi foliasi (skistosa).Struktur foliasi foliasi yaitu struktur yang di tunjukan oleh adanya penjajaran mineral-mineral penyusun batuan metamorf dan struktur skistosa yaitu: suatu struktur dimana mineral pipih (biotit,muscovit,feldspar)lebih dominan dibanding mineral butiran.Struktur ini biasanya dihasilkan oleh proses metamorfosa regional,sangat khas adalah kepingan-kepingan yang jelas dari mineral-mineral pipih seperti mika,talk,klorit dan mineral-mineral yang bersifat serabut.Drajat metamorfosa lebih tinggi dari filit,karena filit,karena mulai adanya mineal-mineral lain di samping mika yaitu batuan sek is. Dari hasil hasil pengamatan yang telah kami lakukan batuan metamorf ini ternyata memiliki tekstur kristaloblastik (lapidoblastik) tekstur kristaloblastik yaitu: Tekstur yang terjadi pada saat tumbuhnya mineral dalam suasana padat (tekstur batuan asalnya tidak nampak lagi) dan bukan mengkristal dalam suasana cair,karena itu kristal yang terjadi disebut blastos.dan lapidoblastik adalah tekstur
batuan
metamorf
yang
didominasi
oleh
mineral-mineral
pipih
dan
memperlihatkan orientasi sejajar,seperti mineral-mineral biotit,muscovit,dan sebagainya.Komposisi mineral batuan sekis kuning ini adalah: biotit dan horblende. 2.4. Batu sekis hijau
Batu sekis hijau merupakan salah satu jenis batuan batuan metamorf yang terdiri dari batuan yang komposisi mineralnya yaitu mineral sterss yaitu yaitu suatu mineral yang stabil dalam kondisi tekanan di mana mineral ini dapat berbentuk pipih atua tabular, prismatik, maka mineral tersebut akan tumbuh tegak lurus terhadap arah gaya, yaitu mika. jadi kami menyimpulkan nama batuannya adalah sekis hijau. Setelah kami mendiskripsi hasilnya kami langsung masukkan kedalam jurnal dan batunya kami gambar dengan dua dimensi. Perlu kita ketahui sekis adalah batuan berfoliasi bertekstur sedang hingga kasar. Struktur foliasi dihasilkan oleh penjajaran mineral pipih yang berukuran relatif besar seperti mika, klorit, talk, dan hematit. Penjajaran seperti inilah yang disebut schistosity. Pada sekis mineral-mineralnya dapat diidentifikasi tanpa bantuan mikroskop. Foliasi pada sekis dibedakan dengan slate oleh besar butir mineralnya. Pengertian schistosity berasal dari schistos (greek) yang berati dibagi atau dapat dipisahkan. Seperti namanya batuan berfoliasi dapat dengan mudah dipecah melalui bidang belahan (cleavage) pada mineral pipih yang sejajar. Mineral lempung pada proses metamorfosis bisa memunjulkan mineral kwarsa, feldsfar, garnet, amfibol, dan mineral-mineral yang lain. Kehadiran mineral-mineral tersebut dimamfaatkan untuk membagi sekis menjadi berbagai varietas seperti, mika sekis, klorit sekis, amfibol sekis dll. Sekis merupakan batuan metamorfik yang mempunyai derajat paling lebih tinggi dari pada slate. Setelah kami mengamati batu ini dan membandingkannya dengan dasar teori yang ada maka praktikan menyimpulkan bahwa batuan metamorf ini memiliki warna Hijau,struktur Hijau,struktur foliasi (skistosa).Struktur foliasi foliasi
yaitu struktur struktur
yang di tunjukan oleh adanya penjajaran mineral-mineral penyusun batuan metamorf dan struktur skistosa yaitu: suatu struktur dimana mineral pipih (biotit,muscovit,feldspar)lebih dominan dibanding mineral butiran.Struktur ini biasanya dihasilkan oleh proses metamorfosa regional,sangat khas adalah kepingan-kepingan yang jelas dari mineral-mineral pipih seperti mika,talk,klorit dan mineral-mineral yang bersifat serabut.Drajat metamorfosa lebih tinggi dari filit,karena filit,karena mulai adanya mineal-mineral lain di samping mika yaitu batuan sek is. Dari hasil hasil pengamatan yang
telah kami lakukan batuan metamorf ini ini
ternyata memiliki tekstur kristaloblastik (lapidoblastik) tekstur kristaloblastik yaitu: Tekstur yang terjadi pada saat tumbuhnya mineral dalam suasana padat (tekstur batuan asalnya tidak nampak lagi) dan bukan mengkristal dalam suasana cair,karena itu kristal yang terjadi disebut blastos.dan lapidoblastik adalah tekstur
batuan
metamorf
yang
didominasi
oleh
mineral-mineral
pipih
dan
memperlihatkan orientasi sejajar,seperti mineral-mineral biotit,muscovit,dan sebagainya.Komposisi mineral batuan sekis hijau ini adalah: Klorit dan Horblende.
BAB III KESIMPULAN
3.1 Batu metamorf
Setelah melakukan pengamatan,maka dapat disimpulkan
batuan
metamorf ini merupakan batuan yang terjadi akibat proses metamorfosa pada batuan yang telah ada sebelumnya sehingga mengalami perubahan komposisi mineral, struktur, dan tekstur tanpa mengubah komposisi kimia dan tanpa melalui fase cair. Proses ini merupakan proses isokimia (tidak terjadi penambahan unsurunsur kimia pada batuan), yang disebabkan oleh perubahan suhu, tekanan dan fluida, atau variasi dari ketiga faktor tersebut.Secara umum terdapat tiga macam tipe metamorfosa yaitu : 1.Metamorfosa termal, yang disebabkan oleh adanya kenaikan suhu akibat terobosan magma atau lava. Proses yang terjadi adalah rekristalisasi dan reaksi antara mineral dan larutan magmatik serta penggantian dan penambahan mineral 2.Metamorfosa regional, terjadi pada daerah yang luas akibat pembentukan
pegunungan.Perubahan
terutama
disebabkan
dominan
oleh
tekanan. 3.Metamorfosa dinamik, yang terjadi pada daerah yang mengalami dislokasi atau deformasi intensif akibat patahan. Proses yang terjadi adalah perubahan mekanis pada batuan, tidak terjadi rekristalisasi kecuali pada tingkat lonitik
3.2. Batu sabak
Setelah praktekum mengamati dan memperhatikan,batuanmetamorf ini khususnya
batuan sabak
maka dapat di simpulkan,yaitu batuan metamorf
merupakan batuan yang terdiri dari butiran halus, homogen, batuan metamorfik yang berasal dari pada batuan enap asal yang terdiri dari pada tanah liat atau abu gunung berapi melalui metamorfisme serantau gred rendah. Akibat daripada ini adalah batuan berjalur yang mana perjaluran mungkin tidak berpadanan dengan lapisan enap asal. 3.3. Batuan sekis kuning
Setelah praktekum mengamati dan memperhatikan,batuanmetamorf ini khususnya batuan sekis kuning maka dapat disimpulkan sebagai berikut : batuan sekis kuning merupakan batuan yang komposisi mineralnya yaitu mineral sterss yaitu suatu mineral yang stabil stabil dalam kondisi tekanan di mana mineral ini ini dapat berbentuk pipih atua tabular, prismatik, maka mineral tersebut akan tumbuh tegak lurus terhadap arah gaya, yaitu yaitu mika 3.4. Batuan sekis hijau
Setelah praktekum mengamati dan memperhatikan,batuanmetamorf ini khususnya batuan sekis hijau hijau maka dapat disimpulkan sebagai berikut berikut : Batu sekis hijau merupakan salah satu jenis batuan batuan metamorf yang terdiri dari batuan yang komposisi mineralnya yaitu yaitu mineral sterss sterss yaitu yaitu suatu mineral yang stabil dalam kondisi tekanan di mana mineral ini dapat berbentuk pipih atua tabular, prismatik, maka mineral tersebut akan tumbuh tegak lurus terhadap arah gaya, yaitu mika.