menuru men urutt
wikipe wik ipedia dia:: Metamor Metamorphism phism is
thee th
soli so lid d-s -sttat atee recrystallization of
pre-
existing rocks rocks due to changes in physical and chemical conditions, primarily heat, pressure, and the introducti introduction on of chemically active fluids. fluids. Mineralogic Mineralogical al , chem chemical ical and crystallographic ch chan ange gess ca can n oc occu curr du duri ring ng th this is pr proc oces ess. s. Ch Chan ange gess at or ju just st beneat ben eath h Ear Earth thss sur surfac facee due to !eathering and"or diagenesis are no nott cla classi ssifie fied d as metamorphism. #$% artinya: rekristalisasi pada kondisi solid-state pada batuan yang sudah ada sebelumnya akibat perubahan kondisi kimia dan fisika, panas, tekanan, dan masuknya fluida aktif secara seca ra kimi kimia. a. peru perubaha bahan n mine mineralo ralogi, gi, kimi kimia, a, dan kris kristalo talograf grafii dapa dapatt terja terjadi di sela selama ma proses ini. perubahan dibawah permukaan akibat pelapukan dan/atau diagenesis tidak masuk ke dalam kategori metamorfisme. —– (definisi ini hampir mirip kayak definisi dari !"#-#$%& ' jadi batuan metamorf adalah jenis batuan yang telah mengalami proses metamorfisme dari batuan sebelumnya karena kondisi kondisi yang disebutin tadi. api jika sejarah batuan metamorf telah dipahami secara menyeluruh, kita mesti juga memahamii kimia dari batuannya dan mengenali) mineralogi, memaham mineralogi, struktur, dan tekstur yang hadir dari batuan induk premetamorfik atau dikenal juga sebagai protolith. *engan data data dat a ini pet petrol rologi ogiss dap dapat at leb lebih ih kom kompre prehen hensi sip p men mengur guraik aikan an sej sejara arah h dar darii ba batua tuan n emtamorf, yang lumayan komplek komplek dan sukar diamati (data ( data data protolithnya tadi' ini. *efinisi antara: metamorfisme dan batuan metamorf +ke, metamorfism metamorfismee adal adalah ah suat suatu u ran rangkaia gkaian n dari pros proses es pros proses es yang meng menghasi hasilkan lkan perubahan tekstural, mineralogi atau keduanya dalam batuan di bumi pada kondisi antara diagensis, weathering (lower limit', dan melting (upper limit' (&aymond, '. artinya metamorfisme ini prosesnya hampir mirip dengan definisi tadi tapi tidak sampai mengalami hal yang sama, maksudnya +ke, diagensis itu kan terjadi karena burial (kompaksi batuan setelah pengendapan karena terbebani batuan diatasnya', pelapukan itu kan disintegrasi batuan, dan melting itu kan batuan melebur menjadi magma lagi.. sedang sed angkan kan pad pada a me metam tamorf orfism ismee itu ba batua tuan n me menga ngala lami mi ha hall ha hall ini tap tapii gak sam sampe pe terdisin terd isintegra tegrasi si (han (hancur', cur', mel melebur ebur (mel (melting ting jadi magm magma' a' dan men mengala galami mi diage diagensis nsis (pembebanan dan kompaksi' tapi menghasilkan tekstur baru yang khas (sedangkan diagen dia gensis sis tid tidak ak $um $uma a kom kompak pak ko kompa mpak k doa doang ng tek tekstu sturr dan st struk ruktur tur awa awall bia biasa sanya nya dipertahankan meski mineral baru macam semen dan autigenik mineral juga hadir'.
angan pusing sob0. #antai ah1 2roses perubahan tekstur dapat terjadi tanpa diikuti dengan perubahan mineralogi dan pros pr oses es in inii di diba bagi gi da dala lam m du dua a ti tipe pe:: ka kata takl klas asis is da dan n ne neok okri rist stal alis isas asii (c (cat atac acla lasi siss an and d neocrystalli3ation'. 4ataklasis adalah hancurnya dan remuknya butiran butiran dari batuan
(hampir
sama
kayak
proses
pematangan
hidrokarbon
yang
kita
jelasinsebelumnya jelasin sebelumnya'. '. &ekristalisasi ini merupakan proeses dimana terjadi reorganisasi dari kisi mineral dan hubungan antar butir karena migrasi ion dan deformasi kisi dari mineral, tanpa diikuti dengan breaking (pengahncura (pengahncuran n dan remuknya butiran batuan or minera min erall tad tadi'. i'. &ek &ekris ristal talisa isasi si umu umumny mnya a ter terjad jadii (ar (artin tinya ya tid tidak ak se semua mua'' pad pada a bat batuan uan monomineralic monominer alic macam batugamping (pure limestone', arenit kuarsa, atau dunit. 5al ini dapat juga terjadi ketika stress langsung (directed stress atau de6riatoric nanti kita bahas' pada batuan pada konsdii tekanan, temperatur, dan komposisi dari mienral mineral yang ada di batuan dalam kondisi stabil (stabil dalam artian yaah.. mineralnya 7tabah8 dan kuat om kalo macem garam garam e6aporit belum kena aja udah mencret pasti dia :*'. ada satu istilah lagi namanya neokristalisasi neokristalisasi adalah proses dimana formasi mineral baru yang hadir pada batuan yang sebelumnya mineral ini tidak ada saat batuan kebentuk (di batuan metamorf juga bisa terjadi intinya ketika kondisi gak stabil lagi bisa membawa fase mineral baru'. 9ah.. maka metamorfisme ini sebenernya sama dengan diagenesis, tapi memiliki batasan lebih 7gede dikit8 dari tekananny tekanannya a (lebih dalam dari perm permukaa ukaan', n', temp temperat eraturan uranya ya (leb (lebih ih ting tinggi', gi', dan stre stress ss limit (batas teka tekannan nnanya ya yang lebih tinggi' dari dari diagensis. atu a tuan an me meta tamo morf rf ad adal alah ah ba batu tuan an de deng ngan an te teks kstu tur, r, mi mine nera ral, l, at atau au ke kedu duan anya ya ya yang ng mecncir mec ncirikan ikan adan adanya ya kata kataklas klasis, is, rekr rekrista istalisa lisasi, si, atau neok neokrist ristalis alisasi asi kar karena ena meng mengalam alamii kondisi kondisi yang berbebeda dari batuan batuan lain yang mengalami diagensis dan anateksis (berada pada batas itu pak dhe0 diagensis kan sedimen kompak, anateksis batuan 7hampir-ham 7hampir-hampir8 pir8 mengalam mengalamii melting nah metamorf berada diantarnaya' (kata pak ;oren & &aymond sih, '. #ama kayak batuan beku dan sedimen presipitasi batuan metamorf ini juga memiliki ciri yang khas menerangkan kondisi fisika dan kimianya, maka oleh karenanya, strudi lebih dalam mengenai batuan metamorf ini adlah mengenai kimia dan fisikanya yang dijelaskan dalam0.. diagram fasa (phase rule'.
angan pusing sob0. #antai ah1 2roses perubahan tekstur dapat terjadi tanpa diikuti dengan perubahan mineralogi dan pros pr oses es in inii di diba bagi gi da dala lam m du dua a ti tipe pe:: ka kata takl klas asis is da dan n ne neok okri rist stal alis isas asii (c (cat atac acla lasi siss an and d neocrystalli3ation'. 4ataklasis adalah hancurnya dan remuknya butiran butiran dari batuan
(hampir
sama
kayak
proses
pematangan
hidrokarbon
yang
kita
jelasinsebelumnya jelasin sebelumnya'. '. &ekristalisasi ini merupakan proeses dimana terjadi reorganisasi dari kisi mineral dan hubungan antar butir karena migrasi ion dan deformasi kisi dari mineral, tanpa diikuti dengan breaking (pengahncura (pengahncuran n dan remuknya butiran batuan or minera min erall tad tadi'. i'. &ek &ekris ristal talisa isasi si umu umumny mnya a ter terjad jadii (ar (artin tinya ya tid tidak ak se semua mua'' pad pada a bat batuan uan monomineralic monominer alic macam batugamping (pure limestone', arenit kuarsa, atau dunit. 5al ini dapat juga terjadi ketika stress langsung (directed stress atau de6riatoric nanti kita bahas' pada batuan pada konsdii tekanan, temperatur, dan komposisi dari mienral mineral yang ada di batuan dalam kondisi stabil (stabil dalam artian yaah.. mineralnya 7tabah8 dan kuat om kalo macem garam garam e6aporit belum kena aja udah mencret pasti dia :*'. ada satu istilah lagi namanya neokristalisasi neokristalisasi adalah proses dimana formasi mineral baru yang hadir pada batuan yang sebelumnya mineral ini tidak ada saat batuan kebentuk (di batuan metamorf juga bisa terjadi intinya ketika kondisi gak stabil lagi bisa membawa fase mineral baru'. 9ah.. maka metamorfisme ini sebenernya sama dengan diagenesis, tapi memiliki batasan lebih 7gede dikit8 dari tekananny tekanannya a (lebih dalam dari perm permukaa ukaan', n', temp temperat eraturan uranya ya (leb (lebih ih ting tinggi', gi', dan stre stress ss limit (batas teka tekannan nnanya ya yang lebih tinggi' dari dari diagensis. atu a tuan an me meta tamo morf rf ad adal alah ah ba batu tuan an de deng ngan an te teks kstu tur, r, mi mine nera ral, l, at atau au ke kedu duan anya ya ya yang ng mecncir mec ncirikan ikan adan adanya ya kata kataklas klasis, is, rekr rekrista istalisa lisasi, si, atau neok neokrist ristalis alisasi asi kar karena ena meng mengalam alamii kondisi kondisi yang berbebeda dari batuan batuan lain yang mengalami diagensis dan anateksis (berada pada batas itu pak dhe0 diagensis kan sedimen kompak, anateksis batuan 7hampir-ham 7hampir-hampir8 pir8 mengalam mengalamii melting nah metamorf berada diantarnaya' (kata pak ;oren & &aymond sih, '. #ama kayak batuan beku dan sedimen presipitasi batuan metamorf ini juga memiliki ciri yang khas menerangkan kondisi fisika dan kimianya, maka oleh karenanya, strudi lebih dalam mengenai batuan metamorf ini adlah mengenai kimia dan fisikanya yang dijelaskan dalam0.. diagram fasa (phase rule'.
;angsung aja, ?/<' (dalam satu bidang'. sedangkan tekanan (pressure' adalah stress yang seragam (dalam satu tubuh or 6ulume'. *an hal ini terjadi pada tubuh batuan dalam berbagai arah. ?ase fluida yang terper ter perang angka kap p ma macam cam 5+ 5+,, $+ $+,, dap dapat at me mengh nghas asilk ilkan an pre press ssure ure dan pre pressu ssure re ini disi di sing ngka katt de deng ngan an hu huru ruff 2 , 2 , atau 2 . #e #ela lain in it itu u 2r 2res essu sure re di diha hasi silk lkan an ol oleh eh fluid
5+
$+
pembebanan batuan yang berdada diatasnya diartikan sebagai 2 oad , atau lithostatic l
stress. %engingat bahwa 2load dalam kerak menignkat sektiar @ "pa untuk tiap A.A km pada burial seringn bertamba bertambahnya hnya kedalaman (.@ "pa> @ kb> A.A km'. pressure pada kisaran metamorfisme mulai dari kurang dari .@ "pa sampai belasan gigapaskal yang hadir di kedalaman mantel dan inti (&aymond, '. 4arena massa batuan yang tere te reks kspo poss di dipe perrmu muka kaan an ha hany nya a pa pada da ke kera rak k da dan n up uppe perm rman antl tle, e, ta tapi pi pe petr trol olog ogis is (metamorfphic petrologist' beranggapan bahwa kisaran pressure untuk metamorfisme ini berada pada kisaran .@ "pa (@ kilobar' sampai sekitar A. "pa (@ kb'. *e6iatoric stress #elain pressure stress langsung atau de6iatoric stress terjadi pada arah tertentu (atau lebih ke arah hubungan 6ektor 6ektor gaya yang bekerja secara langsung pada batuan'. #tress ini dapat menyerupai: (@' stress langsng dengan arah berlwaran dari satu titik
menghasilkan regangan (tension', (' sepanjang garis dari arah berlawanan ke arah satu titik menghasilkan compression, (A' arah berlwarnan dengan garis yang sejajar menghasilkan couple atau atendant compression, tension dan shearing.
ilustrasi stress dan strain pada batuan metamorf (sori gambernya burem langsung scan dari buku soalnya)
?oliasi merupakan karakter khas dari batuan metamorf yang menujukan ciri kenampakan planar (kelurusan'. %erupakan hasil dari kelurusan paralel dan subparalel dari (biasanya' butiran butiran mineral yang ineBuant (ukurannya tidak sama' (&arymond, '. biasanya disusun oleh buiran mineral mika atau amfibol (or apa aja'. foliasi ini genetiknya masih diperdebatkan (kata &aymond hal CDE', tapi setidaknya diketahui pemicunya karena de6iatoric stress ini. emperatur saat batuan akan termetamorfkan ada istilah dikenal dengan batas atas (upper limit' dan batas bawah (lower limit '.. yang ketika batuan berada pada pada batas diantara keduanya metamorfisme mulai terjadi (pengecualian proses diagenesis meski mengalami perubahan komposisi dan tekstur tetap *<4 dianggap sebagai proses metamorfisme'. tiap batuan memiliki derajat melting (peleburan' yang berbeda beda, sebagai contoh batuan granitik dengan kandungan kuarsa-feldspar-mika, memiliki minimum batas atas metamorfisme (upper limit'. batas lower limit (metamorfisme mulai terjadi' ketika temperatur berada pada kisran @-@FG $, tapi jenis protolith (batuan asal' yang termatamorfkan hanya batuan yang tidak stabil. menurut &aymond (' 3eolit dan prehnite terbentuk di kerak samudra pada temperatur dibawah @G $ (3eolit ini termasuk ke dalam mineral-mineral penyususun batuan metamorf yaitu fasiesnya dan kumpulannya nanti kita jelasin' melihat hal ini 3eolit bisa terbentuk pada temperatur tinggi dan rendah (arbitrary alias sembarang' maka 3eolite ini bisa masuk sebagai fase yang hadir pada lingkungan diagenetik (karena temperatur rendah dibawah @' dan bisa masuk ke dalam kategori batas bawah metamorfisme or lower limit metamorphism (nah ini yang kontro6ersi itu mengenai batasan metamorfisme tadi'. menurut raymond juga metamorfisme terbentuk pada batas temperatur @ dan EF (upper limit'. pertanyaannya bagaimana jenis batuan yang berada di upper limit yang tidak mengalami melting (melebur' menjadi magma atau batuan beku ini juga masih kontro6ersi, ada jenis batuan namanya migmatit, dia teksturnya sangat kasar sekali. kondisi keterbentukannya (genetiknya' pada kondisi temperatur sangat tinggi tapi tidak membuatnya melting sepenuhnya (hanay sebagian alias partial melting' maka membuat
batuan bersifat ductile, sehingga tekstur dan pertumbuhan kristal (nucleasi' tejradi cukup baik meski dalam fase semi solid. perubahan temperatur pada batuan metamorf (agak analog dengan magma sebagaimana dijelasin sebelumnya' menurut &aymond (' diketahui berasal dari hasil: (@' peningkatan tekanan seiring bertambahnya kedalalman, (' peluruhan radioaktif, (A' deformasi dan (C' migrasi dari magma. secara umum penginkatan temperatur ini meningkat diiringi dengan tekanan dan peluruhan radioaktif. selain itu secara logal maupun regional batuan sekitar dapat terpanaskan oleh magma yang bermigrasi menerobos batuan. maka banyak kasusu disekitar intrusi ditemukan batuan termetamorfkan secara lokal. selain itu meski tidak banyak ditemukan, intrusi yang besar terjadi di mountain belst (sabuk gungung api' yang menyediakan panas pada kaki gunungm, menyebaban pemansan regional dan terjadi metamorfisme (metamorfisme regional contohnya orogenic belt'. selain itu secara lokal juga panas dan tekanan bisa terjadi di sepanjang akti6itas shearing pada fault 3one. (&aymond, '.
distingsi lower limit dan upper limit pada metamorfisme
implikasi dari perubahan temperatur ini mengakibatkan: rekristalisasi (bertambahnya ukuran butir', transformasi mineral yang tidak stabil menjadi mineral yang lebih stabil pada kondisi tersebut (endothermic reaction', dan kinetic barrier. ?luida kimia aktif pada area area tertentu dalam tubuh batuan yang termetamorfkan ada yang bersifat permeable yang mampu menyimpan fluida (kecuali yang impermeable'. fase yang kaya akan 6olatil ini dinamakan fluida karena berada dalam kondisi 2- yang mendektati metamorfisme, fase 6olatil ini berbeda dengan fluida di permukaan karena mengalami 2- yang tinggi dan memicu terjadinya metamorfisme (secara lokal' pada batuan yang dilewatinya atau tempat si fluida ini berada. beberap bukti bahwa kehadiran fase fluid amemicu metamorfisme adalah: @. inklusi fuida dalam mineral mineral metamorf (ouret dan *iet6orst, @HIA' . ?ormasi fase (senyawa-senyawa' metamorf termasuk $+ (misalnya kalsit', 5+, dan komponen lain (#, 9, ?, $l, ' yang memerlukan kehadiran fase fluida (?erry dan urt, @HI'. A. analisis kesluruhan batuan pada batuanmetamorf menunjukant erjadinya 6olatile depletion (hilangnya 6olatil' pda kondsii 2 dan (metamorfisme' pada kondisi lower grade (?erry dan urt'. C. studi isotop menunjukan keterlibatan fluida selama metamorfisme (;osh, @HIH'. F. kehadiran urat dalam batuan metamorf menunjukan bahwa fluida hadir selama metamorfisme (ucher-9urminen, @HI@'. D. raksi metamorfik yang umumnya mencakup reaksi dehidrasi dan dekarboniasi yang menghasilkan fase fluida (owen @HC@'. E. metamorfisem aktif yang terjadi sekarang berhubungan dengan daerah dearh yang mengalmi geotermal aktif (%uffler dan Jhite, @HDH'.
I. hasil penelitian *rilling yang dilakukan menunjukan adanya 3ona kaya fluida dan chlatrates (es gas-air yang mengandung air, metana, dan $+ buset baru denger gua yang ini'. data data diatas merupakan data empiris diatas menurut &aymond (' dari berbagai peneliti yang menjelaskan adanya kontrol fluida 7aktif8 yang ikut memicu terjadinya metamorfisme. biasanya fluida didominasi oleh 5+, tapi $+, $5C, 9, $l, #, , 9a, 4, dan komponen lain bisa saja hadir selain 5+ yang dominan. fase fluida pada tubuh batuan yang berfase solid akan bereaksi dan terjadi perubahan komposisi saat disekilibrium terjadi antara batuan dan fluida. batuan akan mengalami perubahan mineralogi, tekstural amupun keduanya untuk membentuk eklibrium baru. fase fluida menjadi 7aktif8 karena batuan akan berinteraksi dengannya. jumlah peristiwa dapat terjadi saat akti6asi fluida terjadi. fluida ini akan bermigrasi dari satu massa batuan ke massa lainnya karena pengaruh perubahan temperatur, tekanan, atau stress. migrasi fluida inilah yang mengakibatkan fluida menjadi berubah komposisinya (karena melewati komposisi batuan yang berbeda', beberapa migrasi fluida-terakti6asi dapat berasoiasi dengan 3ona alterasi yang juga berhubungan dengan intrusi endapan bijih ekonomis dan perubahan perubahan (fasies' batuan metamorf lainnya (?erry, @HIAa'. akti6asi ini dapat terjadi insitu. intrusi batuan beku pada suatu area tertentu dapat menambah fluida baru atau komponen baru dalam fase fluida, dan merubah komposisinya kemudian mengakti6asi fluida tersebut (urnham, @HFH'. beberapa 3ona alterasi hadir disekitar pluton dihasilkan melalui proses ini. pada akhirnya, reaksi metamorfik itu sendiri, dan perubahan tekanan atau temperatur yang terjadi secara lokal maupun regional yang nantinya akan merubah kimia dari fase fluida. jenis jenis metamorfisme metamorfisme biasanya dibagi berdasarkan sifat kimia dari metamorfisme itu sendiri, agen yang memicu metmorfisme secara dominan, dan atau area (besarnya or luasnya'
yang mengalami metamorfisme. dikenal istilah metamorfisme lokal (kurang dari @ kmA' dan metamorfimse regional yaitu batuan yang mengalami metamorfisme mencapai rbiuan kilometer kubik. sub pembagian dari jenis metamorfisme ini berdasarkan agennya dibagi kedalam: tipe metamorfiems ayng didominasi oleh agen temperatur dikenal sebagai metamorfisme kontak, ketika intrusi batuan beku menerobos country rock (batuan samping yang udah ada sebelumnya' dan terjadilah metamorfisme pada batuan country tock ini disekitar kontak dengan massa intrusi batuan beku, biasanya pada kedalaman rendah, tekanan rendah (;2', maka terkadang metamorfisme kontak ini karena lebih dominan di picu oleh perubahan tempertur ketimbang tekanan maka kerap kali disebut sebagai ;2contact metamorphism, di kedalman lebih dalam lagi (lokasinya' dinamakan %2contact metamorphism dan 52-contact metamorphism (yang ini jarang'.. (K;2, %2, 52 itu artinya 728nya pressure ;,%,5> low, medium, high'. metamorfisme yang dipicu oleh de6iatoric stress dinamakan metamorfisme dinamik. menurut &aymond (' metamorfisme dinamik lokal dan regional itu dibedakan. metamorfisme dinamik lokal berkembang sepanjang fault 3one, di metamorphic core compleL, dan area yang mengalami meteorite impact (kena hantam meteor', sedangkan metamorfisme dinamik regional hadir di mantle dan mountain belt yang sedang berkembang (khususnya di komplek akresi pada con6ergent plate margin dimana de6iatoric stress terdistribusi pada region yang cukup luas dan besar. distribusi de6iatoric stress secara regional pada temperatur yang sedang sampai tinggi diketahui pada sabuk milonit regional, dan pada tremperatur rendah yang dihasilkan di area tectoni melange. pressure, merupakan agen yang paling umum pada metamorfisme dalam skala regional, metamorfisme ini dikenal sebagai static metamorphism (metamorfisme statik'. metamorfimse statik ini dikenal terjadi pada kedalman, di tubuh batuan sedimen yang tebal di continetal dan forearc basin, trench, da prisma sedimen disepanjang passi6e continental margin. structural burial, dimana penampang tebal dari batuan terangkat (thrusted' diatas massa batuan lainnya juga menghasilkan static metamorphism. metamorfisme lokal disebabkan oleh pressure juga hadir dibawah kondisi natural. fluida aktif secara kimia menghasilkan jenis metamorfimse tersendiri yang dikenal sebagai metasomatisme, merupakan proses yang didominasi oleh perubahan kimia.
area disekitar pluton (pada kontaknya', metasomatisme lokal dapat terjadi. metasomatisme ini biasanya dikenal sebagai alterasi, yang juga berasoiasi dengan endapan bijih ekonmis. skala regional, dan keberadaannya (dalam skala regional' masih diperdebatkan. beberapa geologis menganggap jenis metasomatisme ini cuikup signifikan (banyak' karena alterasi regional, granitisasi, basifikasi bisa saja terjadi. metamorfisme dinamotermal, merupakan jenismetamorfisme yang terdistribusi secara luas, adalah jenis metamorfisme yang dipicu oleh kombinasi pressure dan temperatur. di beberap teks isitlah regional dan dynamothermal digunakan secara bergantian. karena pada awalnya (oleh para geologis jaman jebot' jenis metamorfisme dikenal hanya dua jenis yaitu yang thermal (kontak' dan regional (dinamotermal' (5arker, @HA'. dalam banyak bentuk metamorfisme regional-dinamotermal, metamorfisme regional, metasomatisme regional-dan metamorfisme statik- fluda merupakan komponen ayng penting. dalam kasus metamorfisme dinamotermal. fluida dapat memainkan peranan yang sama dengan pressure dan temperature ("rambling, @HID'. metamorfisme juga dibagi berdsarakan ciri proses kimia yang terjadi. maka ada istilah isochemical metamorphism adalah metamorfisme yang aman tidak ada perubahan kimia secara dominan pada keseluruhan 6olume batuan. perubahan kandungan air pasti terjadi tapi hal ini diabaikan (kata &aymond, '. metamorfisme alokemikal (
perubahan metamorfimse isokemikal dan alokemikal
gambar diatas mengilustrasikan mekanisme (distingsi' metamorfisme isokemikal dan alokemikal dimana domain < (sebelum mengalami metamorfisme dan domain yang ada di dalamnya', titik titik menggambarkan kandungan kimia. sebelum dan sesudah metamorfimse terjadi domain < tetap tidak berubah alias komponen kimianya tidak bertambah banyak meski berkurang sedikit (titik titik di gambar' tapi domain (lingkarang kecil di dalam' penuh dengan komponen kimia dari domain < (titik titiknya jadi banyak hasil migrasi dari komponen <', maka < dikatakan mengalami isochemical metamorphism dan mengalami allochemical metamorphism. dua istilah yang dipakai untuk menjelaskan sejarah metamorphisme pada suatu tubuh batuan dikenal istilah metamorfisme prograde dan retrograde. secara sederhana,
metamorfisme prograde adalah jenis metamorfisme yang menjelaskan perubahan temperatur dan tekanan dari rendah ke tinggi. sedangkan retrograde sebaliknya. mineral mineral yang tidak stabil pada temperatur tinggi akan tergantikan oleh mineral baru yang lebih stabil nah mineral baru ini namanya fase metamorfisme prograde, makanya ada istilah 3ona 3ona prograde ditubuh batuan metamorf yang berisi mineral mienral stabil tadi. sedangkan retrograde merupakan kondisi re-metamorfisme yang terbentuk akibat perubahan temperatur dari tinggi ke rendah. biasanya metamorfisme retrograde mencirkan replacement yang tidak sempurna atau pseudomorphic dari mienral mineral stabil pada temperatur tinggi oleh mienral mineral yang stabil pada temperatur rendah. #truktur dan eksur batuan metamorf banyak batuan metamorf dapat dikenali di lapangan berdasarkan struktur strutkur dan teksturnya yang begitu distingtif (beda sendiri'. kebanyakan berfoliasi, kayak kebanyakan batuan beku dan sedimen (seperti dibahas dipostingan sebelumnya di dieu dan di dieu', layering pada batuan metamorf ini bisanya disii oleh perulangan kelurusan kristal kristal berukuran mikroskopis berupa filosilikat, inosilikat atau ineBuant mineral grain lainnya. batuan metamorf juga distingtif (beda' dari batuan lain karena struktur mesoskopis (handspesimen' yang ada dilapangan yaitu berupa struktur strukur minor yang nampak dilapangan berupa fold, 6ein, dan rock clea6age (belahan pada batuan'. cuctile shear 3one, boudin, dan struktur lainnya umum dijumpai dalam outcrop batuan metamorf, yang nanitnya akan digunakan untuk membedakan apakah ini batuan metamorf (yang terbentuk karena di trigger oleh 2- condition' ataukah ini hanya batuan sedimen dan batuan beku yang tidak menunjukan jejak deformasi (2 dan ' saat keterbentukannya. kita bahas strukurnya dulu ya +m0. #truktur dalam batuan metamorf dapat dilihat lansung pada skala handspecimen atau skala yang lebih gede lagi dalam satu tubuh batuan metamorf. yang pasti semua bro bro sekalian udah pada paham apa beda struktur dan tekstur itu: strutkur itu adalah kenampakan pada batuan yang ukurannya lebih besar (melebihi ukuran butiran alias mineral yang ada dibatuan' sedangkan tekstur adalah ciri ciri (feature' yang ada pada
batuan yang berhubungan langsung dengan butiran mulai dari: bentuk butiran, orientasi butiran, distribusi butiran, dan hubungan antar butir. banyak tekstur sifatnya penetratif (mengisi rata seluruh specimen batuan', api ada juga yang non penetratif (macam mineral mineral yang tumbuh jadi gede di bagian tertentu pada batuan'. lupakan tekstur sejenak, struktur yang hadir pada batuan metamorf umumnya berhubungan dengan stress dan deformasi yang terjadi dan menghasilkan: belahan (clea6age', fold (lipatan-lipatan', 6ein (urat', layer (perlapisan', band (kink band', boudin, mullion, dan lain sebagainya (pola contorted dan lain lain'. biasanya disertai dengan adanya patahan (sesar' pada batuan metamorf tertentu yang membawa struktur milonitik. yang menarik menurut 4urt ucher dan &odney "rapes (@@' struktur pada batuan metamorf ini cukup penting karena bisa dipakai untuk pengklasifikasian batuan metamorf. sementara &aymond (' menggunakan kriteria tekstural untuk penentuan nama dari batuan metamorf (semoga kita bahas suatu saat di postingan berikutnya aamiin'. kemas (fabrik' batuan pada metamorf mengacu kepada seluruh ciri tekstral dan struktural pada batuan yang menjelaskan sejarah deformasi yang digambarkan oleh karakter geometris pada batuan (&aymond, '. batuan dengan fabrik yang menggambarkan sejarah deformasi dinamakan tektonit (urner dan Jeiss, @HDA'. tectonite ini cemacem jenisnya ada tipe # (#-tectonite' merupakan jenis tectonite yang dicirikan oleh orientasi butiran mineral (fabriknya' planar (datar sejajar', ada uga ;tectonite yaitu tectonite memiliki pola foliasi linear (lineasi', ada juga tipe ;#-tectonite yaitu kombinasi anatara keduanya, #-? tectonite merupakan tectonite dengan fabrik yang dikontrol oleh brittle fracture atau shear sepanjang permukaan per6asi6e (7nyemplak8',
anastomosing,
subparalel,
atau
paralel
dinamakan
#?-tectonite
(&aymond, @HEF dalam &aymond, ', ada juga tectonite yaitu jenis fabric tectonite yang lebih menggambarkan lineasi arah sumbu daripada arah slip (de6iatoric stress', ada juga &-tectonite yaitu fabriknya dihasilkan akibat rotasi. clea6age (belahan'
rock clea6age (belahan batuan', kecenderungan batuan untuk patah (retak' secara paralel dengan permukaan akan menghasilkan rock clea6age, pola ini akan sejajar seiring dengan bertambahnya deformasi dan struktur ini (rock clea6age' atau belahan batuan ini merupakan struktur yang banyak dijumpai pada batuan metamorf. clea6ege menggambarkan kelurusan tekstural dari butiran mineral dikenal sebagai preferred orientation, atau subparallel arragnement dari diskontinuitas (perubahan tegas komponen fisik' dalam batuan. secara umum clea6age ini diklasifikasikan dalam berbagai tipe tapi dua jenis yang paling umum: ?racture clea6age dan flow clea6age (&aymond, '. dua tipe ini sesuati dengan tipe tektonit, yaitu tektonit #? yang dicirkan oleh fracture clea6age dan tektonit-# yang dicirikan oleh flow clea6age (&aymond, '. $.% 2owell (@HEH' membagi clea6age dalam dua jenis berdasarkan spasi dari cla6ege domain: continues clea6age dan spaced clea6age. clea6age kontinu ini dikategorikan jika spasi antar cla6age M.@ mm dari orientasi mineral mineral filosilikat atau mineral lainnya, sementara yang spaced clea6age jika N.@ mm. continues clea6age dibagi lagi berdasarkan jenis butiran yang menyusunnya (continues clea6age kasar butirannya N@ mm dan clea6age halus M.@ mm'. terus ada juga, crenulation clea6age merupakan jenis clea6age yang bergelombang pada batuan yang memiliki planar fabric, yaitu fabric yang sudah ada sebelumnya (liat ilustrasi b dibawah'. disjuncti6e clea6age (liat ilustrasi c dibawah' merupakan jenis lain lagi yang dari fracture clea6age dibagi empat: stylitic, anastomosing, rough, dan smooth silahkan lihat ilustrasi dibawah. sedangkan jenis disjuncti6e, crenulation, dan continues clea6age mrupakan tipe flow clea6age (&aymond, '.
jenis jenis cleavage: (a) skema klasifikasi cleavage dari Powell (1979) (b) sketsa mikroskopik dari crenulation cleavage (c) empat jenis disjunctive cleavage yang terdiri dari empat jenis: styolitic anastomosing rough dan smooth!
origin dari jenis jenis clea6age ini telah dibahas oleh penulis penulis lainnya (.$ %oore dan "eigle, @HEC) *.# Jood, @HEC) .$ %awell, @HD) *.# Jood, @HEC) "roshong, @HED dan lain lain' bahwa clea6age ini hadir bermacam macam karena proses yang membawanya juga macam macam (originnya'. #tyolitic disjuncti6e dan crenulation space clea6age hadir akibat solution (larutan' yang tertekan (under pressure' dan pergerakan dari material (diffusion' yang keluar dari cela6age (belahan' domain atau batas clea6age (Janless, @HEH'. residu dari mateiral terlarut tertinggal dalam domain mencirikan permukaan clea6age.
spaced cleavage (jarak antar celavage "#!#1 mm) disitu ada bitotit (yang gelap) hadir sebagai domian cleavage (batas antar cleavage)
anastomosing, disjuncti6e-spaced clea6age hdir pada scaly clay (lempung bersisik banyak di daerah melange', beberapa anastomosing clea6age hadir juga diakibatkan
oleh shearing yang dipicu oleh gra6itasi di submarine da subareial slide deposits. selain itu clea6age ini juga disebabkan oleh stress akibat gaya tektonik (&aymond, '. studi lebih detil menyebutkan bahwa rotasi mekanis dari butiran filosilikat menuju bidang clea6age dan proses cataclasis dari butiran merupakan proses prose lain yang mengontrol perkembangan clea6age ini (.$ %oore et al, @HID' origin dari disjuncti6e-spaced clea6age dan clea6age kontinu ini telah dilakukan oleh banyak ahli dan mengundang banyak perdebatan . clea6ege disjuncti6e dan yang
kontinu ini salah satun contohnya 7slaty clea6age8 merupakan hasil dari beberapa proses: @. rotasi mekanis daeri buriran filosilikat. . pressure solution, diikuti oleh rotasi dari residu butiran filosilikat menuju bidang dari clea6age. A. rekristalisasi syntektonik, akibat perlautan butiran filosilikat dan minera lainnya dan rekstalisasi atau neokristaliasi dari filosilikat dan butiran lainnya, arah clea6age yang paralel terhadap de6ormasi (.$ %aLwell, @HD'. semua proses dapat menjadi bagain perkembangan cea6age di batuan metamorf. roatasi merupakan bagian yang penting saat perkembangan tahap pertama clea6age, tapi, pertumbuhnan bidang clea6age akan bertambah akibat rekristalisasi syntektonik (syntectonic recrystalli3ation', khususnya batuan metamorf dengan grade tinggi (J. "regg, @HIF'. ;ayer dan transposisi dari bedding batuan metamorf memiliki layer mesoskopis. layer ini mengndung banding (bengkok bengkok' yang disusun oleh komposisi dan tekstur mineral yang berbeda (misalnya ukuran butiran'. secara fisik, layer metamorf ini dapat terdiri dari beberapa milimeter sampai beberapa meter tebalnya. untuk ketebalan kurang dari @ mm namanya microlayers, dan ketebalan diatas @ m namanya mega layer, dan jika batuan metamorf berada pada ketebalan dalam kisaran itu (@ mm-@ m' dikatakan batuan tersebut
memiliki strutktur gneissic. gneeiss adalah jenis batuan metamorf terfoliasi (foliated metamorphic rock bersama slate, filit, dan lain lain'. struktur banded yang hadir diisi oleh layer layer akumulasi kelompok mineral yang berbeda. komposisi layer pada batuan metamorf ini ber6ariasi dalam originnya (asal usulnya', beberapa banding yang hadir berasal dari layering primer (relict bedding' yaitu struktur perlapisan dari batuan protolith (batuan sebelumnya', di kasus lain bading dapt hadir dalam bentuk dike atau 6ein yang menerobos host rock yang kemudian nantinya akan mengalami metamorfisme disepanjang atau sekitar intrusi dan membentuk banding. banding juga bisa hadir hasil proses migrasi kimia yang disebut sebgai diferensiasi metamorfik (metamorphic differentiation kita bahas lain waktu'. komposisi baru dari banding dalam batuan metamorf juga hasil daeri formasi clea6age yang mengalami transposisi daeir bedding atau ciri planar lainnya yang hadir kemudian. pada proses in layering dipotong oleh sudut clea6age (dianggap #@'. kaerna #@ berkembang (clea6age ini' bedding dipisahkan oleh segmen yang secara fisika terotasi atau terdeformasi oleh aliran, atau keduanya. artinya clea6age yang berkembang ini akan terus bertahan karena stress (misalnya' akan merubah (terotasi' dengan sumbu akhir sejajar dengan clea6age. bayangkan ketika anda memiliki rekahan (joint' dan kompresi berlanjut dengan catatan sifat material yang terkompresi 7sedikit8 plastis (ductile' kemudian akan menyisakan suatu nodul nodul atau lensa yang sejajar dibatasi oleh clea6age (joint' tadi,,, bila bingung bagaimana memikirkan transposisi (e6olusi perubahan layering asli ini' silahkan lihat ilustrasi dibawah.
perhatikan mekanisme transposisi dari bidang satu ($o) atau bedding dan bidang dua ($1) dari cleavage yang dihasilkan oleh streess yang beralwanan!! saat deformasi berlanjut (metamorfisme terjadi) maka bedding asli akan berubah dan rekahan rekahan pada batas cleavage yang memotong bedding (layering) akan terotasi alias
mengalami transposisi membentuk lensa lensa fragmen yang sejajar dengan cleavage ($1) dan bila hal ini berlanjut (gambar c) maka bedding asli hilang dan tidak diketahui%
#truktur lainnya jumlah strutkur yang secara lokal penting dalam batuan metamrof adalah forld, kik band, boudin, mullion, rods, fault (sesar juga masuk' terutama di 3ona shear, ductile joint, dan 6ein. 4ebanyakan dihasilkan oleh deformasi ductile (untuk fold, kink band, boudin, mullion, rod dan ductile shear 3one'. adapun beberapa boudin, brittle fault , dan joint dihasilkan oleh deofrmasi brittle. 6ein dan banding hadir karena pengaruh migrasi kimia dari material (&aymond, '. fold (lipatan' merupakan bed pada strutkur planar pada batuan, hadir dalam bedding, foliasi, 6ein, dan ciri lainnya, termasuk lipatan yang sudah ada sebelumnya (antiklin batuan asli dari protolith sedimen'. ukuran struktur fold ini ada yang mikroskopis sampai makroskopis yang menutupi puluhan sampai ratusan kilomoter. fold terbentuk akibat stress kompresional atau shearing yang terjadi paralel dan atau membentuk sudut terhadap paerlapisan batuan (&aymond, '. kink band ukurannya lebih kecil di batuan metamorf, merupakan tipe lipatan yang terganggu pada batuan yang telah memiliki fabrik. tentunya kink band agak berbeda di metamorf dari kink band yang biasa di batuan sedimen. kink band umum dijumpai pada batuan metamorf bertekstru hlus kayak filit, tapi juga kadang hadir di gneiss (&aymond, '. oudin (bahasa prancisnya saus' merupakan massa batuan ayng silindris, hadir pada single bed atau layer hasil streched dan pull apart (eLtension'. mullion danrod hampir mirip dengan boudin bentuknya panjang, dan silindris. %ullion merpakan kolom berukuran cm sampai m diameternya terdiri dari counry rock dari batuan metamorfik bagian luar dari kolom menyduut sampai membundar umumnya halus atau terstriasi (kasar', dalam 4en %clay (the mapping of geological structure, @HIE' mengilustrasikan mullion itu lebih rapat dan lebih silindris dari boudin yang renggang dan agak kotak kotak.
ilustrasi boudin dan mullion dalam &en 'clay (197)! $# adalah bedding perlapisan
rod hampir miriip dengan mullion, hanya saja mengadnung material yang memotongnya atau tersegregasi (kayk dike atau 6ein' biasanya berupa kuarsa. joint ini adalah racture yang belum mengalami pergerakan paralel secara signifikan terhadap bidang struktur (&aymond, '. deformasi rittle, brittle-ductile, dan ductile fault hadir di btuan metamorf (." &amsay, @HI'. paa 3ona tertentu (sepanjang patahan' terdapat juga suatu strutkur permukaan yang halus dan bergores (scratch' yaitu slickensid atau 3ona kaklastik yang dicirkan juga dengan kehadiran breksi (alias breksi sesar' disini ada mineral metamorfik dikenal dengan milonit yaitu mineral lempung yang mengalmai rekristalisasi dan neokristalisasi dikakibat shearing stress. tectonic melange dimana isinya batuan batuan yang ada di 3ona subduksi bercampur aduk disitu juga kaya akan batuan metamorf, strutkur struktur raksasa (mega breksi' ada yang berjenis eLotic dan nati6e block dari semua ukuran tertanam dalam matrik halus (&aymond, @HIC' nati6e block ini bagian dari material batuan asli dalam
cekungan, sedangkan eLotic block dibawa dari tempat lain dan tergabung dalam 3ona melange. 6ein merupakan joint yang berbentuk tabular atau fault filling dari satu jenis material atau lebih. beda antara 6ein dan dike (dike ini lebih banyak dikenal sebagai struktur pada batuan beku intrusif atau plutonik tapi di metamorf juga ada', intinya material 7intrusi8 yang mengisi rekahan biasanya teridri dari monomineralik, bimineralik, atau mineral bijih. dike hampir mirip genetiknya dengan 6ein cuma bentuknya lebih iregular. dan istilah dike lebih banyak dipakai untuk batuan beku. ekstur metamorf0. tekstur merupakan fungsi dari ukuran butiran, bentuk butiran, hubungan antar butiran, distribusi butiran, dan orientasi butiran (#pry, @HDH p F'. agak beda sedikit istilah tekstural dilapangan sama di sayatan tipis petrografi (&aymond, '. jensi jenis tekstur di metamorf tekstur metamorfik dapat dibagi dalam lima tipe-tekstru foliasi, tekstur granoblastik, tekstur diabasik, kataklastik, dan tekstur relict. relict kayat yang terkahir itu maksudnya adalah tekstur yang dipertahankan dari protolith. maka ada suffiL (kata tambahan' yang dimasukin di tekstru metamorf bila tekstru batuan protolith masih dipertahankan seperti suffiL blast- atau blasto- misalnya blastoporphyritic mengindikasikan tekstru batuan metamorfik, yang masih mempertahankan struktru relic berupa porfiritik. tiap tekstur umumnya dicirikan oleh bentuk dan oirientasi butir, tekstur terfoliasi or foliated teLture (masuk ke dalam tekstur juga' adalah tekstur yang dicirikan oleh alignment (kelurusan' dari butiran mineral dengan sedemikian rupa akanmembuat batuan mudah 7tersplit8 (terpisah' membentuk keping layering layering datar. tekstru granoblastik emrupakan merupakan tekstur mienral dengan ukuran ekidimensional (dimensinya or ukurannya sama'. tekstur kataklastik (cataclastic teLture' merupakan tekstur nonfoliasi dicirkan oleh material dan mineral batuan ter8farcture8 (terkekarkan'. tiap tekstur utama ini dibagi lagi ke dalam dua atau lebih tipe subdi6isinya masing masing (lihat tabel dibawah dibuat oleh &aymond '. tekstur porpiroblastik bisa terfoliasi atau membentuk tekstrur granoblastik.
mungkin yang paling penting di batuan metamrof ada tekstur foliasi, dua jenis tekstur foliasi ini: tekstur terfoliasi kuat dan tekstur terfoliasi lemah) yang terfoliasi kuat terdiri dari: (@' batuan yang didominasi oleh mineral mineral mineral yang secara mineralogi) (' batuan terdeformasi dan membentuk perluasan (pemanjangan' terutama mineral mineral yang resisten (jarang sekali terdeformasi' seperti kuarsa tapi mengalami pemanjangan (elongated' yang paralel terhadap foliasi dan membetuk clea6age yang baik, dan (A' batuan yang dicirkan oleh segregasi, microlithon, atau spaced clea6age. di batuan yang terfoliasi kuat clea6age (belahan' kontinu, spaced crenulation clea6age, disjuncti6e spaced yang smoootg, rough, anastomosing semuanya berkembang cukup baik. dibatuan terfoliasi leemah hadir: (@' linear tapi tidak planar dari susunan butiran yang berbentuk bladed (gepeng membelah' sampai acicular (menjarum' pada butiran mendominasi tekstur, (' butiran yang eBuant (sama ukurannya' sampai ineBuant (gak sama' dari butiran kuarsa, dan felspar atau mineral lainnnya hadir mengisi ciri tekstur batuan, (A' mineral mienral platy (lempengan' sampai bladed, seperti mienral mienral filosilikat hadir tapi hanya terlinasi lemah (memiliki kelurusan yang lemah tidak begitu jelas'. di strutkur struktur belahan, disjuncti6e clea6age dan microlithon bisa menagndung butiran yang tidak memiliki orientasi yang jelas (semakin nyusahin'.
ringkasan tekstur batuan metamorf secara umum (klik gambarnya biar jelas)
lanjutan tabel tekstur metamorf diatas
contoh beberapa ilustrasi tekstur metamorf terfoliasi (aymond 19*)
contoh beberapa ilustrasi tekstur non foliasi pada batuan metamorf (aymond 19*)
%ekanisme perkembangan tekstur di batuan metamorf (rekristaliasi, neokristliasi, nukleasi, dan pertumbuhan kristal'
perkembangan tekstur di metamorf hampir sama kayak di batuan beku. neokristalisasi menyangkut nukleasi dan pertumbuhan kristal., seperti halnya pertumbuhan tekstur di batuan beku. di batuan metamorf terjadi difusi (migrasi' dari spesies spesies kimia ke aerah pertumbuhan kristal yang hadir pada batuan kristalin, dibandingkan mereka akan mengalami melting secara penuh (tidak melebur atau pada kondisi ini batuan bersifat sedikit ductile', selain itu, rekristalisasi dari fase fase yang sudah ada (mineral yang udah ada', juga terjadi secara simultan (berbarengan' sama neokristalisasi yang hdir secara bebas (terbentuk baru beda dari mineral sebelumnya'. di kasus lain rkristalisasi ini meliputi nukleasi dan pertumbuhan kristal yang sama beda sama neokristalisasi menghasilkan kristal baru yang beda dengan kristal yang ada sebelumnya (atau rekristalisasi membentuk pertumbuhan kristal dan nukleasi sedangkan neokristalisasi menghasilkan kristal baru'. reaksi dan proses metamorf (neokristalisasi dan pertumbuhan kristal' memberikan bentuk pertumbuhan kristal baru yang tereorientasi, dengan tekstru baru dn sistem ekilibrium baru pada kondisi metamorfisme. kondisi ini umumnya beda sama kondisi eklibrium saat batuan terbentuk. batuan akan cenderung mempertahankan energi terendah saat kondisi perluasan terjadi. semua proses proeses dan reaksi metamorfik termasuk nukleasi, difusi, dan pertumbuhan, diakti6asi oleh energi atau secara spesifik melalui tingkat energi (Oernon, @HED'. reksi kimia (proses neokristalisasi' berusaha mengurangi energi termodinamik (dikenal sebagai "ibbs free energy atau energi bebas "ibbs' dari sistem. sama halnya, rekristalisasi meliputi perkembangan kearah penurunan atau energi bebas dari sistem, khususnya energi yang berasosiasi dengan batas tiap fase, energi permukaan. energi permukaan bebas hasil dari fakta bahwa atom pada permukaan dari kristal, selama diikati secara internal oleh atom lainnya, tidak diikat oleh atom lain yang menghadap ke permukaan kristal. maka, sisi dan permukaan memiliki energi yang lebih besar., ketika permukaan bertambah energi permukaan juga bertambah, karena butiran yang lebih besar memiliki permukaan yang lebih kecil (maskudnya saking gedenya tidak bereaksi cepat mengenai seluruh permukaan beda ama yang kecil' maka memiliki surface free energy (energi bebas permukaan' yang kecil. baik nukleasi dan rekristaliasi membantu sistem (batuan' dalam progres ke arah ekilibrium, yaitu mengarah ke batas terbawah dari free energy. 9ukleasi dan pertumbuhan
nukleasi metarmof sifatrnya heterogen, karena kisi kristal yang sudah ada dan mienral baru dpat terbentuk. nukleasi terjadi dimana: (@' atom yang pantas ada untuk membentuk nucleus, (' kondisi yang pantas hadir dan mempertahankan nuclei. ketika nukleus terbentuk, pertumbuhan dapat terjadi kemudian. pertumbuhan hadir sepanjang tingkat energi yang mendukungnnya, yaitu dengan perbedaan besar dalam energi bebas, dan kehadiran ion ion yang mendukng pertumbuhan. butiran yang tegang atau secara relatif memiliki surface area yang besar (buitrannya kecil' cenderugn terekristaliasi untuk mengurangi energi bebasnya. mineral baru dapat terbentuk dimana fase baru akan lebih stabil dari mineral yang sudah ada pada kondisi termal ang berbeda. kehadiran ion ion bergantung pada kehadiran meraka yang sudah ada di batuan sekitarnnya dan kemampuannya bermigrasi ke groth site (lingkungan pertumbuhan'. maka, difusi juga penting. *ifusi difusi merupakan proses yang penting dalam pertumbuhan tekstru metamorfik. baik nukleasi dan pertumbuhan kristal bergantng pada proses ini. difusi diartikan sebagai sutu proses yang mana spesies kimia bermigrasi, dalam fase larutan, dibawah pengaruh gradien potensial kimia di dua lokasi (ensen, @HDF'. gradien potensial kimia mewakili perbedaan kimia, juga perbedaan temperatur dan/atau tekanan, antara dua bagian dari sistem. 6olume batuan yang kecil, perbedaan di kimianya hadir dimana perbedaan fase mineral hadir berdampingan satu sama lain. perbedaan tekanan hadir karena tekanan akan tinggi pada kontak butiran, tapi umumnya rendah di 6oid yang berdekatan. secara umum, perbedaan temperatur tidak hadir pada skala mesoskopis (jejaknya tidak terlihat'. di fase terlarut pada batuan metamorfik dapat hadir sebagai kristal atau fluida pori. dalam kristal, difusi hadir dimana atom atom melompat dari posisi satu kisi ke posis kisi lainnya ($ondit, @HIF'. di batuan, difusi hadir sepanjang batas kristal dan sepanjang cacat linera dan planar dalam kristal (#pry, @HDH'. kehadiran fase fluida dalam batas kristal sangat memudahkan proses difusi, karena ion ion bermigrasi lebih muda melewati fluida. &ekristalisasi
rekristalisasi prosesnya bergantung pada difusi, dan leibh mudah dipahami daripada neokristalisasi, karena neokristalisasi dan perubahan kimianya tidak disetai degan perubahan tekstural. batuan yang mengalami hal ini dianggap sifatnya monomineralic. dengan pertimbangan rekristaliasi terjadi karena batuan emgnalami metamorfisme dan imbasnya berupa perubahan ukuran butiran, bentuknya, dan orientasinya. di kasus kontak metamorfisme ;2, stress bukan faktor penting, dan rekristalisasi dapat dianggap terjadi karena pengaruh temperatur. reorientasi umum dari buitran tidak mungkin terjadi, sehingga ukuran butiran dan bentuk butiran berubah diharapkan karena pengaruh metmorfisme. metamorfisme akan rusak dan membentuk kembeli ikatan, nukleasi heterogen, difusi ion dan lokasi lokasi ternukleasi, dan pertubmuhan btiran. peurbahan ni memudahakn sistem batuan untuk berubah ke tahap energi rendah. batuan dengan jumlah banyak dari area permukaan butiran cenderung rentan mengalami rekristalisasi. terjadi pada batuan berbutir halus, bentuk butiran tidak beraturan, atau porositasnya tinggi, rekristalisasi akan mendorong suatu reduksi di energi bebas permukaan. kita bisa mengamati rekristalisasi pada batuan dengan melihat dua aspek yang tampak: peningkatan ukuran butyir dan mengahlusnya batas butir (tepi butiran' (osten, @HIA hasil pengamatannya di metamorfisme ;2-contact di christmas moutnain eLas'. pada penelitian (osten, @HIA' ia menemukan gabbro mengintrusi nodule chert bersama batugamping, semakin mendekati kontak tempertur meningkat (dari batuan yang diterobos', tekstur dari chert berubah dari 7mosaic teLture8 (granoblastic-polysutured teLture' menjadi 7granoblastic polygonal microstructure8 (euigranular-mosaic teLture'. rata rata ukuran butirannya berkisar .EF mm pada @@.E m dari kontak dan @.D mm pada @.I m dari kontak (makin kasar makin deket sama kontak'.
perububahan ukuran butiran menjauhi dan mendektai kontak metamorfisme (+osesten 19,)
kemudian beberapa esprimen telah dilakukan untuk membuat model metamorfisme batuan monomineralaik dengan ukuranbutiran yang seragam, batas butiran dari dua jenis butiran apapun diharapkan memiliki surface anergy yang sama, hasilnya, pada kondisi ekilibrium (akhir' akan bertemu pada kondisi eBuidistant (sama jauhnya' dan akhirnya bertemu pda tiga titik, dan membentuk sudut muka satu sama lain (setelah kondisi ekilibrium' sekitar @G (lihat ilustrasi dibawah'. inilah yang dinamakan konfiturasi energi terendah dari batas butitran. menghasilkan tekstur poligonal granoblastik (tekstur mosaik ekigranular'. setiap konfigurasi ini berkembang, lebih lanjut lagi akan ada reduksi energi permukaan dan mempertahankan penignkatan ukuran butiran. ketika mineral kedua masuk ke dalam agregat (mineral sekunder', energi bebas permukaan akan ber6atriasi, dan menginaktkan sudtut kotak antar buitran tadi (gambar @.@C c liat ilustrasi dibawah' (Oernon, @HED'. teksturnya juga akan berupa eBuigranular jika butira butiran dengan ukuran sama dominan hadir. (gambar @.C d ilustrasi dibawah'. pada batuan dengan bentuk mineral acicular (kayak jarum' atau platy mineral (mineralnya gepeng kayak lempengan' dominan hadir maka teksturnya akan berbentuk diablastic.
konfigurasi ekilibrium batas butiran pada tekstur tekstur batuan metamorf! (aymond -##-)
selain itu stress de6iatorik sebagai 6ariable effect dalam sistem menghasilkan perkembangan rientasi dari butiran dua arah roientasi yang umum hadir (mernurut Oernon, @HED'. dimenstional prefered orientation atau #hape 2referred +rientation (#2+' merupakan suatu tekstrur yang menunjukan alignment (kelurusan ' dari bentuk butiran yang memajang (elongated' atau tabular (kayak tabung lonjong', butirannya bisa saja ineBuant (tidak seragam ukurannya' memiliki kecenderungan memiliki alighment paralel. preffered orientation yang hadir ini jika terliaht oleh mata telanjjang dikneal sebagai foliasi atau lineasi. dan tipe oreintasi yang kedua dikenal sebagai ;atice perfered orientation (;2+' merupakan tekstur yang khas pada bautan metamorf dimana orientasi (kelurusan' susunan butirannya berbeda dari #2+ (yang paralel or lurus' tipe ini lebih spesial mengikuti sumbu optik dan kristalografi butiran mineralnya. umumnya orientasi ini tidak bisa dilihat dengan mata telanjang tapi dibawah mikroskop bisa dilihat. di batuan monomineralik atau hampir monomineralik, rekristalisasi hadir dipengaruhi oleh stress de6iatorik pada temperatur mmoderate menghasilkan sikuen progresif dari ciri dan perubahan tekstural berupa: @.butiran menunjkan ciri ciri adanya deformasi, seperti band, dan serrated boundary (liat gambar dibawah @.@Fb'. . poligonasi buitan hadir (suatu proses dimana butiran yang besar dan mengalami teganan (strained' tersusun dalam berjumlah kecil, strain-free grain, dan secra khas memiliki batas yang tidak teratur atau bergerigi' dimulai sepanajng batas buitran dan are terdeformasi dari host grain (liat ilustrasi dibawah @.@Fc'. beberapa rotasi buitr terjadi, tapi secra kesluruhan akanmembnetuk tekstur porphyroclastic. A. pola pengkasaran dari ukuran butir dan kelurusan pada batas butiran diikuti dengan eliminasi dari butiran yang lebih tua, terdefromasi, dan menghasilkan tekstru granoblastik-polysutured. C. poligonal granoblastik (eBuigranular mosaic' merupakan tekstur yang berkembang membentuk butiran yang melebar dari sudut antar muka (interfacial angle' @G (gambar @.@Fd dibawah'.
sikuen ideal dari perubahan tekstural pada batuan monomineralik karena stress deviatorik
perubahan tekstural, dari dapat ber6atriasi, bergantung pada tekanan, temperatur, strain rate, dan nature dari stressnya. disecara khusus, kisi dari orientasi yang hadir ber6araisi secara substansial pada kondisi yang berbeda. tahap empat dari penjelasan diatas diikuti juga dengan perkembangan tekstur porphyroblastic-granoblasticpolygonal, dengan porphyroblast sekitar @ cm atau lebih panjangnya ($..; Jilson, @HEA'. lebih jauh lagi pertumbuhan butiran akan menghasilkan tekstur kasar dari granoblastic-polysutured (&aymond, '. pada tempertur tinggi, rekristalisasi dan flattening (perataan atau 7pengempengan8' butiran dapat tejradi (*ell8