BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Seismik merupakan metode geofisika yang paling umum digunakan dalam dunia minyak dan gas bumi. Metode seismik terbagi menjadi seismik refraksi (memanfaatkan gelombang bias) dan seismik refleksi (memanfaatkan gelombang pantul). Pada dunia migas, metode seismik refleksi digunakan mencari keberadaan hidrokarbon di bawah permukaan dengan menginterpretasi penampang s eismik. Untuk mendapatkan keberadaan hidrokarbon di bawah permukaan, perlu dilakukan interpretasi dari penampang seismik. Sebelum interpretasi, salah satu tahap yang paling penting adalah akuisisi data seismik. kuisisi data seismik memiliki peran menghasilkan data yang berkualitas dan akurat sehingga dapat menggambarkan keadaan geologi bawah permukaan yang sebenarnya. !alam !alam melaku melakukan kan akuisi akuisi data data seismik seismik perlu perlu dilaku dilakukan kan desain desain sur"ei sur"ei seismik sehingga pelaksanaan sur"ei dilapangan dapat berjalan efisien dan efektif serta serta mengha menghasil silkan kan data data yang yang berkua berkualita litas. s. !esain !esain sur"ei sur"ei ini harus harus dilaku dilakukan kan dengan mempertimbangkan berbagai faktor. Saat ini desain sur"ei seismik refleksi telah telah diperm dipermuda udah h dengan dengan adany adanyaa software software akuisisi seismik diantaranya adalah MESA.
I.2 Maksud dan Tujuan
Maksud acara pelatihan Software MESA ini MESA ini adalah supaya praktikan dapat memahami proses pembuatan desain sur"ei akuisisi seismik dan hal#hal yang mempengaru mempengaruhi hi hasil akuisisi dengan menggunakan menggunakan software MESA. Sedangkan tujuan dari acara ini adalah mahasiswa mampu membuat desain sur"ei akuisisi seismik $! berkualitas baik dengan mempertimbangkan berbagai parameternya.
I.3 Rumusan Masala
%. &agaimana &agaimana tahap pembuatan pembuatan desain desain sur"ei sur"ei akuisisi akuisisi seismik seismik $! menggunakan menggunakan software MESA' MESA'
1
. Parameter apa saja yang harus diperhatikan dalam pembuatan sur"ei seismik $! yang berkualitas'
2
BAB II MET!D!L!"I PENELITIAN
II.1 D#agram Al#r Peng$laan Data
3
BAB III HA%IL DAN PEMBAHA%AN III.1 Langka&Langka Peng$laan
Pada pembuatan desain sur"ei akuisisi seismik $! dengan menggunakan Software MESA akan melewati beberapa tahap. Selain dengan membuat desain sur"ei, perlu juga dibahas dan diperhatikan nilai#nilai parameter yang seharusnya disesuaikan dengan keadaan hasil parameter test hingga studi geologinya. &erikut ini akan dijelaskan tahap#tahap pengolahannya disertai dengan gambar untuk memperjelas langkah pengolahan. Pada bab ini juga akan dijelaskan kelebihan dan kekurangan dari desain sur"ei yang telah dibuat beserta dengan analisa kuantitatif dan kualitatifnya. "am'ar 3.1 Menu Layout Unit
ahap pertama adalah jalankan software MESA pada perangkat keras, lalu setelah Software MESA terbuka, klik pada menu Layout lalu pilih Units. Menu ini berfungis untuk mengubah satuan jarak yang akan digunakan dalam pembuatan
"am'ar 2.1 !iagram lir Pembuatan desain sur"ei apakah dengan menggunakan satuan!esain meter Sur"ei atau satuan kaki seperti
terlihat pada gambar $.. Satuan jarak perlu diperiksa dan disesuaikan terlebih dahulu, karena apabila salah maka perhitungan dan desain yang telah dibuat akan tidak cocok dengan pelaksanaan akuisisi dilapangan.
4
"am'ar 3.2 !ialog Box Unit Selection
Pada menu unit selection, pilih satuan jarak yang akan digunakan. Pada desain sur"ei kali ini akan digunakan satuan meter sesuai dengan Satuan *nternasional yang umum digunakan di *nonesia.
"am'ar 3.3 !ialog Grid Size
Setelah dipilih satuan jarak meter, lalu klik ikon layout tamplate. +itur ini berfungsi sebagai lembar kerja pembuatan desain sur"ei. Pada sur"ei MESA telah disediakan template atau contoh konfigurasi receiver dan source secara umum. amun dalam acara kali ini, layout akan dibuat secara manual sehingga perlu
5
dimasukkan data ukuran tiap grid dari desain sur"ei yang akan dilakukan. Perhitungan ukuran memiliki rumus perhitungan tersendiri mengacu pada data geologi yang didapat di lapangan, uji parameter dan sur"ei#sur"ei pendahuluan seperti data nilai kecepatan rambat gelombang, nilai frekuensi dan lainnya. amun, pada acara kali ini, karena menggunakan data sintetik dan berupa latihan sehingga penentuan nilai ukuran grid tidak baku yakni bernilai - meter (tertera -.).
"am'ar 3.( Input arameter Source dan !eceiever
Setelah nilai grid ditentukan, lalu akan ada dialo" #ox untuk menginput nilai#nilai parameter source dan receiver pada desain sur"ei yang dibuat. Pada menu ini dapat ditentukan jumlah receiver pada sumbu / sejumlah $ baris dan pada sumbu y sejumlah baris. 0arak spasi antar receiver pada sumbu / adalah 1 meter sedangkan pada sumbu y bernilai 2 meter. Pilih menu instrument pada receiver layout untuk memilih jenis receiver yang digunakan apakah geophone, hidrophone atau jenis lainnya. Pada acara ini digunakan instrumen 3eophone. Pada bagian source, dapat ditentukan jumlah source dalam sumbu / dan y serta jarak spasi nya antar baris di sumbu / dan di sumbu y. 4alu pilih instrumen untuk memilih jenis source yang akan digunakan. Pada acara ini digunakan jenis explosive $. tur juga titik koordinat mulai pada bagian startin" untuk meletakkan pojok kiri bawah source pada layout desain sur"ei yang akan dibuat. Setelah itu klik add.
6
"am'ar 3.) 5asil lot Source dan !eceiver
3ambar diatas adalah hasil plot parameter source dan receiver pada layout yang dibuat. Pada desain sur"ei tersebut dapat dilihat letak source disebar merata pada setiap bagian dengan anggapan bahwa tiap titik receiver (titik biru) dapat memiliki rekaman data yang baik hasil penembakan source (titik merah). Pada layout terlihat bahwa letak source dan receiver bersifat simetris sehingga data yang didapatkan dapat lengkap pada setiap bagian daerah penelitian. 4etak source perlu
di perhitungkan supaya
tidak bertabrakan
dengan letak
receiver
(menghasilkan min offset m)
"am'ar 3.* Input Unit %emplate !epeat
7
4angkah selanjutnya adalah meng&input nilai pengulangan penembakan tiap baris dan kolom receiver . Pada bagian sur"ei si6e dan point umber of 7olls dapat diinput jumlah penembakan atau peledakan source untuk direkam oleh receiver . Semakin besar nilai pengulangan, maka data yang dihasilkan lebih banyak dan besar kemungkinan hasil memiliki nilai akurasi yang sangat besar akibat titik tersebut sering dilalui gelombang seismik dan tercatat. Penembakan source juga tidak diledakan hanya satu buah source, namun penembakan dilakukan pada satu baris atau satu kolom sekaligus. 0adi yang dimaksud pengulangan adalah pengulangan sebanyak satu baris. Pada acara ini, pengulangan yang digunakan adalah % kali untuk sumbu / dan % kali untuk sumbu y. 0umlah pengulangan % kali termasuk nilai pengulangan yang sangat besar karena dalam satu titik source akan diledakan sebanyak kali, jumlah pengulangan yang banyak memang akan menghasilkan data yang lebih akurat namun perlu juga diperhatikan efisiensi dan biaya yang diperlukan. 8arena salah satu tujuan dalam pembuatan desain sur"ei adalah memaksimalkan efisiensi dan menekan harga dalam tahap akuisisi yang akan dilakukan.
"am'ar 3.+ 5asil Penembakan Sebanyak % 8ali Pengulangan
3ambar $.9 menampilkan hasil penembakan dari tiap lintasan source sebanyak beberapa pengulangan yang telah dibahas sebelumnya. itik#titk tersebut menggambarkan jumlah pengulangan dan juga terdapat receiver dan source.
8
9
"am'ar 3., ampilan 'old lot
Setelah data source dan receiver serta jumlah pengulanagan diinput. 4alu dilakukan
perhitungan
parameter#parameter
hasil
pengukuran
dengan
menggunakan fold calculation dari menu #in analysis. software MESA dapat memberikan fitur perhitungan fold co"erage, noise plot dan azimut( "rap(. Pada gambar $.: menampilkan fold plot pada desain sur"ei yang telah dibuat. !ilihat pada daerah tengah desain sur"ei berwarna merah dan bergradasi hingga menjadi ungu di bagian tepi sesuai dengan skala warna dibagian kiri tampilan. 3aris#garis berwarna putih pada gambar $.: menandakan adanya #in yang tidak memiliki data, hal ini harus dihindari dalam akuisisi seismik karena dapat
"am'ar 3.- ampilan 'old lot umerik
10
mempengaruhi kualitas data dan efisiensi. !i bagian tengah terdapat daerah dengan #in tinggi yakni %$1 hingga %-2 fold dengan warna merah dan semakin berkurang semakin ke tepi hingga berwarna ungu dengan jumlah fold hanya % sampai %$ kali. Pada gambar $.; ditampilkan flod plot dengan memberikan nilai kuantitaifnya bukan saja dengan skala warna. !apat dilihat terdapaat warna merah dengan angka %22 yang berarti pada #in tersebut nilai fold co"erage nya sebesar %2%. &egitu juga dengan warna dan nilai lainnya.
"am'ar 3.1. ahapan Pembatasan !aerah Prospek
Setelah ditampilkan fold plot , pada acara praktikum software MESA ini dilakukan exclusion atau pembatasan daerah prospek. ahap pembatasan daerah prospek yakni dengan mengklik ikon exclusion dengan gambar seperti tower, lalu pilih cara input daerah prospek apakah dengan garis, titik, lingkaran atau lainnya. Setelah itu double klik untuk menutup pembatasan. 5asil pemberian batas daerah prospek pada desain sur"ei digambarkan dengan garis#garis biru muda. 3ambar $.%% menggambarkan bahwa daerah prospek berada di dalam poligon. Pada keadaan pembuatan desain sur"ei sebenarnya, tahap pembuatan exclusion seharusnya berada pada tahap awal sebelum input parameter source, receiver dan relation. 8arena pada metode seismik merupakan sur"ei detil, sedangkan sur"ei#sur"ei pendahuluan sudah
11
dilakukan sebelumnya untuk mendeliniasi daerah penelitian sehingga hasil dari deliniasi tersebut yang dijadikan daerah prospek pada exclusion. Pengaturan letak dan konfigurasi parameter mengacu pada daerah prospek hasil exclusion dari
metode#metode pendahuluan yang telah dilakukan sebelumnya. "am'ar 3.11 ampilan 5asil Exclusion !aerah Penelitian
12
8embali ke penilaian parameter#parameter hasil simulasi penembakan pada saat akuisisi seismik. Selain nilai fold co"erage yang didapat dari fitur fold plot . &isa juga dianalisa persebaran nilai noise dari fitur noise plot . 5asil fitur noise plot dari desain sur"ei yang dibuat dapat dilihat pada gambar $.%. disini dapat dilihat bahwa
nilai noise pada daerah desain sur"ei cenderung rendah
hingga menengah dilihat dari skala warnanya dari warna hijau hingga warna biru.
ilai "am'ar 3.12 ampilan 5asil )oise lot
hijau bernilai dari $$ d& hingga 2$ d& dan warna biru bernilai %9 d& hingga %% d&. )oise yang di plot pada fitur ini adalah noise yang disebabkan dari pembentangan kabel, penanaman dan peletakan source, peletakan receiver dan hal#hal terkait teknis akuisisi lainnya bukan dari noise buatan atau noise alam. !ari tampilan noise plot dari desain sur"ei, dapat terlihat bahwa noise yang disebabkan dari konfigurasi source dan receiver serta pengulangannya kecil dan nilai noise ini dianggap baik. Setelah tahap#tahap perhitungan fold co"erage, azimut( dan noise plot dapat dilakukan tahap penilaian secara statistik. ahap ini dilakukan dengan #in statistic yang telah disediakan oleh software MESA. Untuk menganalisa statistik #in, fitur edit exclusion harus dinonaktifkan kemudian buka menu #in analysis dan pilih #in statistic. ampilan hasil #in statistic akan memberikan data fold co"erage, azimut( "rap(, rose diagram dan offset # fold distri#ution.
13
"am'ar 3.13 ampilan Bin Statistic 'old lot
3ambar $.%$ adalah tampilan #in statistic pada fold plot . 3rafik tersebut menjelaskan bahwa jumlah #in (sumbu y) dengan fold nya (sumbu /). !ilihat dari grafik bahwa jumlah #in dengan fold ada lebih dari #in, jumlah #in dengan fold sekitar ; sebesar kurang lebih 9 #in. &entuk grafik yang baik adalah semakin bertambah nilainya semakin ke kanan. 0ika pada statistik fold plot diatas dapat dikatan bahwa persebaran source dan receiver kurang baik karena ada sangat banyak #in yang tidak dilalui gelombang.
"am'ar 3.1( ampilan Bin Statistic Azimut( Grap(
14
+itur lainnya dari #in statistic adalah analisa azimut( "rap(, grafik pada gambar $.%2 menunjukan jumlah trace dengan nilai azimut( tertentu. 0ika dilihat pada azimut( sebesar ; dan 9 derajat memiliki jumlah trace terbanyak yakni $- trace. Azimut( "rap( akan berhubungan dengan rose diagram. 7ose diagram pada gambar $.%- menggambarkan nilai jumlah trace yang terekam. ilai pada sisi lingkaran menunjukan azimut( dengan titik pusat berada di tengah daerah sur"ei. 0arak dari titik pusat munuju suatu titik pada daerah sur"ei dapat dilihat dari jarak offset (sumbu / dan y) terhadap titik pusat. 7ose diagram akan menunjukan kualitas iluminasi. *luminasi yakni seberapa presisi atau tepat suatu
data hasil akuisisi dalam "am'ar 3.1) ampilan Bin Statistic !ose *iagram
menunjukan bentuk objek sebenarnya dibawah permukaan dalam $!. Semakin rose diagram terisi penuh maka semakin baik pula penggambaran objek dibawah permukaan. pabila rose diagram bernilai tinggi pada suatu azimut( maka objek bawah permukaan tersebut akan digambarkan dengan benar jika dilihat dari arah azimut( tersebut, namun pada azimut( yang bernilai rendah akan memiliki ketepatan penggambaran yang tidak terlalu baik. ilai azimut( yang terisi penuh berada pada azimut( ; dan 9 derajat sesuai dengan grafik azimut( pada ftur yang telah dibahas sebelumnya.
15
"am'ar 3.1* ampilan Bin Statistic +ffset 'old *istri#ution
3ambar $.%1 menampilkan analisa statistik #in pada distribusi offset "s fold . !engan melihat dari offset nya (sumbu /), pada rentang offset % sampai terdapaat %2- (ditandakan dengan warna merah) #in yang memiliki nilai fold co"erage (sumbu y) pada persegi panjang di pojok kanan bawah. 0ika dibandingkan dengan analisa #in statistic fold plot dapat dianalisa bahwa nilai #in yang kosong (dari fold plot ) terdapat pada offset #offset jauh dari %- sampai . 8emudian dapat dilihat statistik dari #in##in pada desain sur"ei pada fitur #in statistik seperti pada gambar $.%9. dari fitur tersebut dapat disimpulkan bahwa adanya kesalahan pada peletakan source dan receiver karena nilai minimum offset adalah m yang berarti receiver dan source berada pada satu titik yang sama. ilai maksimum fold dan parameter lainnya juga dapat dilihat dan disimpulkan dari fitur #in statistic ini. !an disesuaikan dengan tetapan#tetapan hasil parameter test maupun studi keadaan geologi dan eksplorasi pendahuluan yang telah dilakukan sebelumnya. "am'ar 3.1+ ampilan +itur Survey Bin Statistic
16
Setalah tiap#tiap fitur analisa statistik #in dibahas, maka project dapat disimpan dengan menggunakan menu output dan pilih SPS. &erikan nama dari tiap#tiap parameter seperti file source, file receiver dan file relation seperti pada gambar $.%9 dengan mengklik select pada tiap#tiap file dan berikan nama dari file tersebut dan klik sa"e. Maka file tiap parameter pada desain sur"ei tersebut akan tersimpan.
"am'ar 3.1, ahap Penyimpanan +ile iap Parameter
17
BAB I/ PENUTUP
I/.1. 0es#mulan
8esimpulan yang dapat ditarik dari kegiatan pembuatan desain sur"ei dengan menggunakan software MESA adalah sebagai berikut< %. Penentuan jarak grid memiliki perhitungan dengan data yang didapat dari studi geologi, parameter test dan kegiatan eksplorasi pendahuluan. . Sebelum dilakukan penentuan parameter perlu dilakukan exclusion untuk menentukan daerah#daerah prospek yang akan lebih difokuskan diambil datanya pada kegiatan akuisisi seismik nantinya. $. Penentuan parameter source, receiver dan pengulangan penembakan akan sangat mempengaruhi kualitas data yang akan dihasilkan. 2. Software MESA dapat menghitung dan menampilkan persebaran nilai fold co"erage, noise plot dan azimut( "rap( untuk menganalisa kualitas akuisisi data seismik. -. 5asil perhitungan kemudian dapat dianalisa dari statistika #in nya dari fitur #in statistic untuk menge"aluasi desain sur"ei dengan menyesuaikan keadaan target yang akan dicari. 1. !esain sur"ei kemudian dapat disimpan dalam bentuk output sps pada tiap# tiap parameter source, receiver dan relation nya.
I/.2 %aran
!ari kegiatan pembuatan desain sur"ei akuisisi sesimik refleksi $! dengan menggunakan software MESA ini diperlukan kemampuan membayangkan geometri pegukuran yakni pada peletakan parameter#parameter seperti source, receiver dan pengulangan penembakannya sehingga dihasilkan data yang baik. Pada pembuatan desain sur"ei pun perlu dilakukan pembatasan daerah prospek yang akan diakuisisi dengan menginput daerah prospek hasil eksplorasi pendahuluan saat menginput parameter pengukuran.
18