Menuju Gigi dan Mulut Sehat Pencegahan dan Pemeliharaan
SONDANG PINTAULI TAIZO HAMADA
iii 2008
USU Press Art Design, Publishing & Printing Gedung F Jl. Universitas No. 9, Kampus USU Medan, Indonesia
Telp. 061-8213737; Fax 061-8213737 Kunjungi kami di: http://usupress.usu.ac.id
Terbitan pertama 2008
USU Press 2008
Hak cipta dilindungi oleh undang-undang; dilarang memperbanyak, menyalin, merekam sebagian atau seluruh bagian buku ini dalam bahasa atau bentuk apapun tanpa izin tertulis dari penerbit.
ISBN: 979 458 344 8
Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT)
Pintauli, Sondang Menuju gigi dan mulut sehat: pencegahan dan pemeliharaan / Sondang Pintauli [dan] Taizo Hamada. – Medan: USU Press, 2008 x, 99 p.: ilus. ; 26 cm. Bibliografi, Indeks. ISBN: 979-458-344-8 1. Kesehatan Gigi dan Mulut 617.601 dc22
Dicetak di Medan, Indonesia
iv
I. Hamada, Taizo
II. Judul
Penulisan karya ilmiah dalam bentuk buku merupakan salah satu wujud nyata Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kegiatan ini dapat mendorong peningkatan sumber daya manusia dan sekaligus upaya penyebarluasan ilmu pengetahuan kepada masyarakat umum. Kami menyambut baik penulisan buku “Menuju Gigi & dan Mulut Sehat: Pencegahan dan Pemeliharaan” sebagai referensi mahasiswa kedokteran gigi khususnya dan masyarakat luas pada umumnya yang meminati dan membutuhkan pengetahuan mengenai ilmu kesehatan gigi dan mulut. Hasil kolaborasi ilmiah Sondang Pintauli dan Taizo Hamada sebagai ‘murid dan guru’ ini merupakan realisasi jalinan kerjasama antara Fakultas Kedokteran Gigi USU dengan Faculty of Dentistry, University of Hiroshima yang sudah lama terbina. Kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada penulis yang telah menyusun buku ini. Semoga buku ini bermanfaat sesuai dengan peran dan fungsinya. Selamat membaca
Medan, April 2008 Dekan, Prof. Ismet Danial Nasution, drg., Ph.D., Sp.Pros.(K) NIP. 130 702 228
v
Sehat itu mahal. Bagi kebanyakan orang, sehat memang merupakan sesuatu yang sangat mahal terutama bila sudah jatuh sakit. Sehat adalah bagian dari kualitas hidup, oleh karena itu sehat tidak hanya berarti sehat secara f isik saja tetapi juga harus sehat mental dan kehidupan sosialnya. Secara umum, seseorang dikatakan sehat tidak hanya tubuhnya saja yang sehat tetapi juga sehat rongga mulut dan giginya. Gigi yang sehat juga tidak cukup hanya rapi dan putih saja tetapi harus didukung oleh gusi, akar dan tulang pendukung yang sehat. Gigi akan berfungsi dengan baik apabila gigi tersebut dalam keadaan sehat, sebaliknya gigi dan mulut yang tidak sehat akan menimbulkan masalah. Sampai sekarang, karies dan penyakit periodontal merupakan masalah kesehatan gigi dan mulut yang masih memerlukan perhatian serius. Walaupun prevalensi kedua penyakit gigi ini dilaporkan sudah menurun di beberapa negara, namun prevalensinya di Indonesia masih cukup tinggi. Di Jepang, prevalensi karies cenderung menurun tetapi sebaliknya prevalensi penyakit periodontal justru meningkat. Bahkan saat ini banyak ditemukan penyakit periodontal pada penduduk usia muda. Berdasarkan SKRT 2001, rata-rata 16 gigi sudah dicabut pada usia >65 tahun. Sayangnya, hingga kini masalah kesehatan gigi dan mulut masih menjadi prioritas kedua terutama bagi masyarakat Indonesia. Padahal dari sakit gigi yang tampaknya sepele, bisa menjadi pemicu timbulnya sejumlah penyakit berbahaya. Dari beberapa studi dilaporkan adanya hubungan antara penyakit gigi dengan penyakit jantung koroner, aterosklerosis, pneumonia, diabetes dan kelahiran prematur. Bahkan, penyakit gigi juga pernah dilaporkan bisa menyebabkan kematian. Informasi statistik rumah sakit di Indonesia (2005) menunjukkan bahwa penyakit gigi kronis seperti penyakit pulpa dan periodontal termasuk dalam urutan ke-24 dari 50 peringkat utama penyebab kematian di rumah sakit. Banyak orang yang tidak menyangka bahwa penyakit lain yang mereka derita bisa berasal dari gigi dan mulut yang tidak sehat. Hal ini mungkin disebabkan antara lain ketidaktahuan, atau masih kurangnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut dan mahalnya biaya pengobatan gigi. Drill, fill, bill yang artinya bor, tambal dan bayar merupakan tiga hal yang perlu dihindarkan bila berkunjung ke dokter gigi karena gigi yang di bor kemudian ditambal pasti akan berakhir dengan pembayaran. Faktor utama pada pencegahan karies adalah untuk menghindari kecenderungan tindakan mengebor gigi sehingga dapat meminimalkan pembayaran. Oleh karena itulah paradigma kesehatan yang semula ditekankan pada tindakan kuratif (perawatan) beralih menjadi upaya preventif (pencegahan) dan promotif (peningkatan kesehatan). Buku ini merupakan hasil kolaborasi ‘guru dan murid’ beberapa waktu yang lampau. Selama beberapa waktu belakangan ini kami kembali bekerjasama mempersiapkan buku ini dengan harapan bermanfaat digunakan oleh mahasiswa kedokteran gigi dan para
vi
dokter gigi yang bertujuan meningkatkan kesehatan gigi dan mulut. Buku ini terdiri atas 7 bab yang membahas tentang beberapa masalah kesehatan gigi dan mulut yang perlu dihindarkan dan upaya pencegahan serta pemeliharaan rongga mulut yang dapat dilakukan oleh dokter gigi dan individu agar gigi dan rongga mulutnya tetap sehat. Kami menyadari bahwa buku ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, saran dan kritik membangun dari pembaca sangat diharapkan untuk kesempurnaan buku ini.
Medan, Desember 2007
S.P.
vii
A book can be planned and written only with the supportive interest, encouragement and tangible contributions of many people. Therefore, it is a privilege to acknowledge the contribution of others in the preparation of this book. First of all, I would like to express my deep appreciation to Prof. Taizo Hamada who offered constructive criticism and encouragement and for the many services rendered to me during the writing of this manuscript in his department. I have obtained bits of information by word of mouth and from articles that are incorporated in this book. I always remember the proverb: “No one has of himself become what he is; everyone stands on the shoulders of his predecessors” I would like also to express my appreciation to Dr. Fujihara for translating some important information which was most helpful in making this book more complete and practical. My warmest thanks and appreciation to my Japanese family, Dr. Kousou Mitsuba and Taeko Mitsuba for the help, encouragement and understanding during my stay in Japan made the completion of this book possible. A special acknowledgement is extended to Dean Prof. Ismet Danial Nasution, for the encouragement and support. I also want to thank Prof. Monang Panjaitan, who put an intense effort into reviewing the manuscript. A warm thank you to all staffs at the Department of Dental Public Health for friendship and collaboration: Prof. Nurmala Situmorang, Prof. Lina Natamiharja, dr. Simson Damanik, dr. Oktavia Dewi, dr. Gema Nazri Yanti and dr. Rika Mayasari. My special thanks to Dr. Marina Arifin, for friendship and sharing in Hiroshima during preparation of this book. Let me end on two personal acknowledgement to those who are very much on my mind: my late father MD Panggabean and my beloved mother Rena Hutabarat, who passed away when this book was going to be published. Through these acknowledgments that I had shown her, she knew how very thankful I am for her continuous support and prayer in extraordinary ways during writing the manuscripts, enabled me to accomplish this book. Finally, I thank all my family members, dr. Rotua, Jones and Nima and my dearest son, Kevin for the love and care.
viii
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Bapa yang Maha Kuasa karena kasih dan anugerah-Nya, akhirnya buku ini dapat diterbitkan. Buku ini juga tidak akan dapat diselesaikan tanpa pertolongan dari banyak pihak. Pertama sekali, saya berterima kasih kepada Prof. Taizo Hamada, yang sudah memberikan saran dan kritik membangun baik yang disampaikan secara lisan maupun tulisan. Saya juga berterima kasih kepada Dr. Fujihara yang sudah membantu saya menerjemahkan beberapa artikel penting bahasa Jepang ke dalam bahasa Inggris. Rasa terima kasih juga tidak lupa saya sampaikan kepada orangtua angkat di Jepang, Dr. Kousou dan Taeko Mitsuba, atas semua dukungan, semangat, pengertian selama saya berada di Jepang untuk menyusun buku ini. Ucapan terima kasih secara khusus saya tujukan kepada Dekan Prof. Ismet Danial Nasution, atas dukungannya dan izin yang diberikan kepada saya berangkat ke Jepang dalam rangka magang di bidang pencegahan. Terima kasih kepada Prof. Monang Panjaitan yang telah berbaik hati menyediakan waktu untuk membaca naskah ini dan memberikan koreksi yang berharga. Kepada seluruh staf di Departemen Kedokteran Gigi Pencegahan/Kesehatan Gigi Masyarakat: Prof. Nurmala Situmorang, Prof. Lina Natamiharja, drg. Simson Damanik, drg. Oktavia Dewi, drg. Gema Nazri Yanti dan drg. Rika Mayasari, terima kasih atas dukungan dan kerjasama yang baik di antara kita. Secara khusus ucapan terima kasih saya sampaikan kepada dr. Marina Arifin, yang sedang mengikuti program spesialis paru di Fakultas Kedokteran UI dan pendidikan S-3 di Jepang. Terima kasih buat kebersamaan dan berbagi pengetahuan tentang pulmonologi yang ada hubungannya dengan penyakit di rongga mulut. Ucapan terima kasih yang paling dalam saya tujukan untuk kedua orangtuaku tercinta, ayah MD Panggabean (alm) dan ibu tercinta, Rena Hutabarat (alm), yang dipanggil Tuhan pada saat buku ini akan dibawa ke penerbit. Akhirnya terima kasih kepada keluargaku, drg. Rotua, Jones dan Nima, dan anakku Kevin, atas semua cinta kasihnya. Semoga Tuhan membalas semua kebaikan yang sudah saya terima.
ix