Mengulas Tes Pengembangan Karyawan "Job Success Analysis"
Mengetahui Job Success Analysis dan Persiapannya
Melanjutkan tulisan pertama yang berjudul "Keterkaitan Kepribadian dan Elemen Perilaku terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan" dan melihat visi CEO Telkom yang menekankan tentang pentingnya "Invest in People", kami akan mengulas salah satu alat bantu yang digunakan untuk melihat komponen "A" (attitude) dari AKS (Attitude-Knowledge-Skill).
Untuk menguji "A" atau yang dikenal di TELKOM sebagai Personal Quality, bisa dilakukan dengan berbagai macam tes kepribadian. Seperti pada tulisan terdahulu sudah dibahas dua cara, metode, sistem dan penamaan kepribadian yang digunakan secara umum, sampai dengan kesesuaian pekerjaan dari masing-masing kombinasi kepribadian.
Dalam melaksanakan analisis terhadap kepribadian/personal quality/attitude, biasanya dilakukan dengan antara lain 4 cara sebagai berikut :
Wawancara: wawancara individual, wawancara kelompok dan wawancara penyelia dengan beberapa pertanyaan khas: apa saja yang dilakukan oleh jabatan, apa yang merupakan tugas utama dari posisi anda?-apa persisnya yang anda lakukan? dll.
Kuesioner: meminta karyawan mengisi kuesioner untuk menggambarkan tugas-tugas yang berkaitan dengan jabatan dan tanggung jawab mereka.
Observasi: dapat bermanfaat bila jabatan-jabatan dengan keahlian khusus/tertentu dimana kegiatan tersebut dapat diobservasi secara fisik (penjaga gedung, pekerja lini perakitan & pegawai akunting).
Buku Harian (diary/logs) peserta.
Saat ini kami ingin mengulas satu metode/sistem "Job Success Analysis" (JSA) yang dibuat oleh Harrison Assessments System. Sistem ini telah menjadi standar assessment untuk attitude di TELKOM melalui HRAS.
Apa itu Harrison Assessments System ?
Harrison Assessments merupakan alat bantu assessment yang dikembangkan oleh DR. Dan Harrison dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan rekrutasi, pengembangan dan pengujian dalam berbagai isu dan tantangan sumber daya manusia.
Teori Harrison Assessment
Metodologi Harrison Assessment menggunakan 2 teori yang terpadu yaitu Teori Enjoyment-Performance (Kenyamanan-Kinerja) yang berbasis teori Perilaku (Behavior) dan Teori Paradox.
Teori Enjoyment-Performance
Teori menyatakan bahwa setiap individu akan bekerja dengan efektif bila individu tersebut menyukai tipe pekerjaan yang diperlukan oleh posisi/jabatan tersebut, memiliki minat yang terkait dengan poisi tersebut, dan kondisi lingkungan pekerjaan sesuai dengan linkungan pekerjaan yang disukai oleh individu tersebut,
Atau bisa dikatakan bahwa minat atas segala aspek pekerjaan merupakan gambaran signifikan terhadap kinerja yang tinggi, dengan asumsi individu ersebut telah dilengkapi dengan pendidikan dan pelatihan yang diperlukan untuk mengerjakan pekerjaan tersebut. Atau minat individu terhadap sejumlah aspek pekerjaan sangat tinggi korelasinya dengan kinerja yang baik.
Teori Perilaku menyatakan bahwa kita melakukan hal-hal yang kita minati/senangi dan menghindari hal-hal yang tidak kita minati/senangi. Kesenangan melakukan kegiatan tertentu menghadilkan keinginan melakukan kegiatan tersebut lebih banyak.Teori Enjoyment-Performance memperluas Teori Perilaku sebab makin kita senang/menikmati maka kegiatan tersebut makin sering dilakukan, makin kita bekerja lebih baik. Perbaikan kinerja makin memperkuat kenikmatan/kesenangan kita melakukannya. Demikian juga sebaliknya, jika kita tidak menyukai suatu kegiatan, maka kita cenderung tidak melakukannya. Makin kita tidak mau melakukannya, kita cenderung tidak cakap melakukannya dan kinerja kita yang rendah menunjukkan ketidaksenangan kita untuk melakukannya.
Kesenangan dan Kinerja saling terkait karena tingkat kesenangan terhadap suatu kegiatan tertentu menghasilkan kualitas kinerja yang terkait dengan kegiatan tersebut dan kualitas kinerja suatu kegiatan menghasilkan tingkat kesenangan terhadap kegiatan tersebut.
Maka jika kita menyukai pekerjaan yang memerlukan ketepatan dan ketelitian, kita cenderung lebih sering melakukannya, yang akan mengembangkan kemampuan kita untuk lebih sabar dan memperhatikan segala sesuatu secara rinci. Peningkatan kemampuan yang terkait dengan kegiatan yang memerlukan ketelitian, cenderung membuat kita senang melakukan tipe kegiatan tersebut lebih sering. Sebaliknya, jika kita tidak menyukai pekerjaan yang terkait dengan ketelitian dan ketepatan, maka kita cenderung tidak mau melakukannya dan tidak akan mengembangkan kemampuan untuk lebih sabar dan memperhatikan secara rinci. Sehingga kinerja pekerjaan yang memerlukan ketelitian yang buruk akan memperkuat kita tidak menyukai jenis pekerjaan tersebut.
Karyawan yang menyukai sebagian besar aspek pekerjaannya cenderung bekerja lebih efektif. Makin tidak menyukai unsur-unsur pekerjaannya, makin buruk kinerjanya. Sehingga kita dapat menentukan tingkat kenyamanan seseorang melalukan pekerjaan, akan mengindikasikan kemungkinan kesuksesan dalam pekerjaan, dengan asumsi telah dibekali dengan pendidikan dan pelatihan yang diperlukan untuk mengerjakan pekerjaan tersebut.
Teori Paradox
Teori dari Jung dan Freud menyatakan tentang teori "psychological opposites" dimana pikiran manusia berdasarkan kekuatan yang berlawanan. Teori Paradox merupakan perluasan dari prinsip-prinsip tersebut dengan memasukkan unsur kekuatan yang saling melengkapi dan yang paradoks/saling berlawan serta berlaku untuk sifat tertentu. Teori Paradox juga memasukkan serangkaian prinsip yang bisa diterapkan pada kejiwaan individu seperti dinamika suatu organisasi.
Berdasarkan Teori paradox, kehidupan kita terkait dengan serangkaian paradok ( Hal-hal yang berlawanan). Setiap paradok merupakan suatu hubungan antara dua kategori sifat-sifat. Sifat-sifat yang "Lembut" dan Sifat-sifat yang "Dinamis".
Jika perlaku kita berada antara aspek paradok "Lembut" dan "Dinamis", maka kita memiliki kemampuan yang luar biasa dan sarana pemenuhan segala aspek kehidupan kita. Ini disebut balanced versability (sifat berlawanan yang seimbang)
Jika perilaku kita condong hanya aspek Dinamis, ini disebut "aggressive imbalance"/"ketidakseimbangan yang agresif". Jika condong ke aspek "Lembut", ini disebut "ketidakseimbangan pasif". Di kasus lain, perilaku kita cenderung counter-productive dan kita akan sangat kurang pemenuhannya. Jika perilaku kita tidak termasuk kedua aspek paradoks, ini disebut "defisiensi seimbang". Pada kasus ini, kiha juga akan memiliki kecenderungan counter productive dan/atau kurang pemenuhan. Dengan mengukur sifat dan mengaturnya kesesuainya dalam model pardoxial, kita dapat memadukan setiap individu mengelola tiap paradox. Sehingga kita bisa memahami pola prilaku individu dibanding pengukuran sistem bipolar yang tradisional.
Metode Assessment Job Success Analysis
"Job Success Analysis" (JSA) dari Harrison Assessments System menggunakan 2 metode yaitu :
Kuesioner : terdapat 3 sesi kuesioner :
Bagian Pertama terdapat 8 halaman, dimana karyawan akan diminta mengurutkan 8 pernyataan dalam setiap halamannya. Mana prioritas pernyataan yang paling disukai/selalu dilakukan/diminati sampai yang prioritas terendah.
Bagian Kedua sama seperti bagian pertama, hanya kumpulan pernyataan yang ada di bagian pertama dikelompokkan ulang dan berbeda pada setiap halamannya di bagian kedua.
Bagian Ketiga terdapat 11 pernyataan, dimana karyawan diminta untuk memilih untuk setiap pernyataan apakah karyawan sangat tertarik, tertarik, cukup tertarik, tidak tertarik.
Wawancara Individual dimana karyawan ditanyakan tentang pekerjaan/tugas utama yang dilakukannya, suasana pekerjaan, bidang-bidang yang tekuni/diminati dsb.
Metode JSA akan menyimpulkan dalam 6 bagian yaitu :
Triats/Sifat-sifat/Ciri-ciri : menggambarkan tentang faktor kepribadian dan pekerjaan apa yang paling disukai oleh karyawan.
Triats dari karyawan akan dinilai dan dibagi kedalam 6 kelompok :
Life Themes/Tema Kehidupan yang menggambarkan 5 sifat tertinggi yang menjadi kekuatan utama, nilai paling tertinggi dan perilaku yang persisten dari karyawan tersebut.
Strengths and Prefer Focus/Kekuatan dan Fokus yang disukai yang menggambarkan sifat-sifat yang membentuk area kekuatan dan area fokus yang paling disukai dari karyawan tersebut.
Acceptable Areas /Area yang diterima yang menggambarkan area yang cukup kuat dan are afokus yang bisa diterima oleh karyawan tersebut.,
Willing to do / Ingin Melakukan yang menggambarkan siafat-sifat yang ingin dilakukan oleh karyawan jika tidak membutuhkan banyak waktu, dan
Prefer Not to Do It /Lebih Suka Tidak Melakukan yang menggambarkan karyawan lebih memilih melakukan yang lain dibanding sifat-sifat ini..
Strongly Prefer Not to Do It /Sangat Lebih Suka Tidak Melakukan yang menggambarkan karyawan tidak memiliki minat yang kuat untuk melakukan hal ini dan lebih suka menghindarinya.
Hal-hal yang dilihat dari sifat-sifat / ciri-ciri seseorang adalah sebagai berikut :
Wants Recognition/Ingin Diakui : keinginan untuk mendapatkan pengakuan prositif dari orang lain sehubungan dengan kemampuan dan kekuatan/kelebihan yang dimiliki kita.
Frank/Terus Terang : Cenderung berbicara terus terang, langsung ke pokok permasalahan dan jujur.
Self-acceptence/Penerimaan Diri : Cenderung menyukai diri sendiri ("Saya OK, dengan caraku sendiri")
Certain/Yakin : Cenderung merasa yakin terhadap pendapat orang lain.
Wants Frakness/Ingin Keterbukaan : Menginginkan orang lain untuk menyampaikan sesuatu secara terbuka, terus-terang, dan langsung ke pokok permasalahan.
Intuitive/Intuitif : Cenderung menggunakan perasaan/firasat/intuisi untuk membantu membuat keputusan (tanpa perlu kemampuan intuitif)
Self-improvement/Perbaikan Diri : Cenderung untuk mencoba mengembangkan diri sendiri atau menjadi yang lebih baik
Experimenting/Bereksperimen : Cenderung mencoba hal-hal dan cara-cara yang baru dalam mengerjakan sesuatu
Wants Stable Career/Ingin Karir yang Stabil : Keinginan untuk bekerja secara permanen atau jangka waktu yang panjang
Confort With Conflict/ Nyaman dengan konflik ; Cenderung merasa nyaman dengan konfrontasi atau perselisihan
Wants High Pay/Ingin Gaji Tinggi : Keinginan mendapatkan gaji yang lebih besar.
Relaxed/Santai : Cenderung untuk merasa mudah atau tenang saat bekerja
Enlits Coorperation/Meminta kerjasama : Cenderung untuk mengajak orang lain untuk berpartisipasi dalam atau bergabung dalam suatu pekerjaan.
Assertive/Tegas ; Cenderung mendahulukan keinginan dan kebutuhan pribadi
Collaborative/Bekerjasama : Cenderung bekerjasama dengan orang lain untuk membuat suatu keputusan
Planning/Perencana : Cenderung untuk menformulasikan ide-ide yang berhubungan dengan langkah-langkah dan proses-proses untuk mencapai suatu tujuan
Manages Stress Well/Menangani Stress dengan Baik : Cenderung untuk menangani ketegangan dan kesulitan secara efektif ketika itu terjadi
Wants Capable Leader/Ingin Pemimpin Cakap ; Keinginan untuk memiliki pemimpin yang cakap
Wants Diplomacy/Ingin Diplomatis ; Keinginan untuk orang lain bersikap taktis
Systematic/Sistematis : Senang suatu pekerjaan yang memerlukan pemikiran yang hati-hati atau metode berpikir yang selangkah demi selangkah
Organized/Teratur : Cenderung untuk menempatkan dan memelihara keteraturn dalam suatu lingkungan atau situasi
Analyzes Pitfalls/Menganalisis Potensi Kendala : Cenderung untuk meneliti potensi kesulitan/kendala yang berkaitan dengan rencana atau strategi
Tolerance Of Structure/Toleransi pada Stuktur : Cenderung mengikuti aturan, jadwal/agenda dan prosedur yangn telah dibuat oleh orang lain
Enforcing/Penerapan : Cenderung memaksa untuk mentaati peraturan
Precise/Tepat : Senang pada pekerjaan yang memerlukan sesuatu yang pasti dan cenderung berorientasi pada hal-hal yang detil/rinci.
Enthusiastic/Antusias : Cenderung untuk bersemangat dalam mencapai tujuan
Persistent/Persisten : Cenderung untuk tetap bertahan pada saat menghadapi hambatan yang signifikan
Optimistic/Optimis : Cenderung untuk selalu percaya bahwa masa depan akan cerah/positif
Flexible/Fleksibel ; Cenderung untuk mudah menyesuaikan diri terhadap perubahan
Wants Challenge/Ingin Tantangan : Keinginan untuk menyelesaikan tugas atau tujuan yang sulit
Self-Motivated/Motivasi Diri : Cenderung memiliki dorongan dalam mencapai sesuatu, termasuk mengambil inisiatif, mencari tantangan, dan antusias terhadap tujuan.
Helpful/Penolong : Cenderung untuk tanggap akan kebutuhan dan mendukung orang lain dalam mencapai tujuan mereka.
Tolerance of Bluntness/Tolerance pada Blak-blakan : Cenderung memiliki kenyamanan dalam menerima komunikasi yang tidak menyenangkan atau terus terang dari orang lain
Risking/Berisiko : Cenderung merasa nyaman dengan aktivitas bisnis yang tidak menentu
Take Initiative/Berinisiatif : Cenderung untuk mampu mempersepsikan apa yang perlu diselesaikan dan mewujudkan apa yang diinginkan
Diplomatic/Diplomatis : Cenderung menyatakan sesuatu secara taktis.
Influencing/Mempengaruhi : Cenderung untuk berusaha mempengaruhi orang lain
Outgoing/Ramah Tamah : Cenderung bersosialisasi secara terbuka dan senang bertemu dengan orang-orang baru
Open/Keterbukaan : Cenderung menampikan beberapa sudut pandang yang berbeda
Analytical/Analitis : Cenderung menganalisa fakta dan situasi secara logis (tidak berarti selalu mempunyai sesuatu sampai detil)
Tempo/Tempo : Cenderung senang bekerja pada hal-hal yang perlu diselesaikan dengan cepat
Warmth/Empathy/Hangat : Cenderung mengekspresikan perasaan secara posifit dan tidak membeda-bedakan pada orang lain
Cause Motivated/Sumber Motivasi ; Cenderung termotivasi untuk membantu masyarakat
Wants Autonomy/Kewenangan : Keinginan memiliki otorisasi pengambilan keputusan dan kesediaan menerima tanggungjawab pengambilan keputusan
Wants to lead/Ingin Memimpin : Keinginan berada pada posisi yang mengarahkan atau memandu orang lain.
Task Pereferences/Pekerjaan yang disukai : menampilkan pekerjaan/tugas-tugas seperti apa yang disukai, adapun pilihan yang diberikan adalah sebagai berikut :
Numerical/Angka : Senang menghitung atau menganalisa kuantitas dengan menggunakan matematika
Computer/Komputer : Senang bekerja dengan perangkat elektronik untuk meghitung, menyimpan, atau menganalisa informasi
Public Speaking/Berbicara di depan umum : Senang melakukan presentasi atau mengartikulasikan informasi pada sekelompok orang
Teaching/Mengajar : Senang memberikan instruksi, melatih dan mendidik orang lain
Building/Making-Membangun/Membuat : senang pada konstruksi atau memasang apa saja
Clerical/Tata Usaha : senang dengan tugas seperti mengetik, mengarsip atau mengorganisir informasi
Research/learning-Riset/Belajar : Senang mengumpulkan dan menyatukan informasi baru
Physical Work/Pekerjaan Fisik : Senang bekerja dengan melibatkan kegiatan fisik
Manual Work/Pekerjaan Manual : Senang bekerja dengan menggunakan tangan
Artistic/Artistik : Senang membuat sesuatu yang terlihat lebih indah dan menarik
Mechanical/Mekanis : Senang dengan pekerjaan yang berhubungan dengan memperbaiki atau mereparasi sesuatu
Driving/Mengemudi : Senang mengoperasikan kendaraan bermotor.
Interest/Minat : Menggambarkan hal-hal yang dimintai/karyawan tertarik, adapun pilihan yang diberikan adalah sebagai berikut :
Travel/Perjalanan : Berminat pada pekerjaan yanng sering melakukan perjalanan
Sports/Olah Raga : Berminat pada pekerjaan yang berhubungan dengan olahraga
Finance/Business-Keuangan/Bisnis : Berminat pada pekerjaan yang berhubungan dengan manajemen keuangan atau bisnis
Electronics/Elektonik : Berminat pada pekerjaan mendesain, merakit, memperbaiki atau mengoperasikan peralatan otomatis atau elektronik
Childern/Anak-anak : Berminat bekerja dengan anak-anak
Plants/Tanaman : Berminat pada tumbuhan, taman, botani, pohon atau pertanian.
Animals/Binatang : Berminat bekerja dengan hewan, unggas, reptil dan ikan
Food/Makanan : Berminat pada pekerjaan yang berhubungan dengan makanan
Science/Ilmu Pengetahuan : Berminat terhadap segala jenis pengetahuan yang menggunakan metode sistematis untuk mendapatkan pengetahuan
Writing/language-Menulis/Bahasa : Berminat pada pekerjaan yang berhubungan dengan memformulasikan kata-kata untuk menyampaikan arti (seperti penerjemah, jurnalis)
Health/medicine-Kesehatan/Pengobatan : Berminat pada bidang kesehatan atau pengobatan.
Work Enviroment Preferences/Lingkungan Pekerjaan yang disukai : Menggambarkan lingkungan dan suasana pekerjaan seperti apa yang karyawan sukai, dengan pilihan-pilihan sebagai berikut :
Pressure Tolerance / Toleransi pada Tekanan : Tingkat kenyamanan berhubungan dengan bekerja dibawah tekanan agenda/jadwal dan tenggat waktu yang sibuk.
Public Contact/Hubungan pelanggan : Cenderung merasa nyaman berinteraksi secara langsung dengan orang dari berbagai kalangan.
Sitting/ Duduk di Kantor : Toleransi untuk duduk pada jangka waktu yang panjang yang tidak memiliki kesempatan untuk beridiri atau berkeliling
Team / Dalam Tim : Senang bekerja bersama-sama dengan orang lain (tanpa perlu cakap untuk melakukannya)
Noise / Bising : Toleransi untuk bekerja di lingkungan yang ramai atau bising terus menerus
Standing / Berdiri : Toleransi untuk berdiri dalam posisi tetap pada periode yang lama (tidak memiliki kesempatan untuk duduk atau berkeliling)
Outdoors / Luar Kantor : Memiliki keinginan untuk bekerja di lingkungan luar kantor
Repitition / Pengulangan : Toleransi bekerja secara monoton ; yaitu aktivitas tunggal yang sama secara berulang terus menerus (seperti bagian perakitan)
Behavioral Competencies/Kompetensi Kepribadian : menggambarkan sifat / kualitas personal/individu karyawan tersebut, dengan pilihan-pilihan sebagai berikut :
Handles Autonomy/Bekerja Mandiri : Cenderung memiliki motivasi dan kemandirian yang diperlukan pada pekerjaan yang sedikit pengawasan (namun tidak mengindikasikan perlunya pengetahuan yang diperlukan pada pekerjaan tersebut)
Provides Direction/Memberi Petunjuk : Cenderung menampilkan sifat-sifat yang diperlukan untuk memimpin.
People Oriented/Berorientasi Orang Lain : Cenderung mempunyai keseimbangan sifat yang membuat seseorang dapat berinteraksi secara positif dengan orang lain
Handled Conflict/Penyelesai Konflik : Cenderung cakap dalam menangani konflik.perselisihan, yang membutuhkan kemampuan interpersonal untuk menyelesaikannya secara efektif
Organizational Compatibility / Kesesuaian Organisasi : Cenderung bekerjasama dengan orang lain (asumsinya terkait dengan pengetahuan dan tim pekerjaan yang sesuai)
Interpersonal Skills/Kemampuan Interpersonal : Cenderung mempunyai keseimbangan sifat dalam berhubungan secara efektif dengan orang lain
Coaching/Pembinaan : Cenderung menjadi fasilitator pengembangan karyawan yang efektif (berinteraksi satu sama lain)
Receives Correction/Menerima Koreksi ; Cenderung menerima masukan dalam rangka peningkatan kinerja
Innovative /Inovatif : Cenderung menciptakan cara-cara baru yang lebih efektif untuk mengerjakan sesuatu
Doesn't Need Structure/Tidak Memerlukan Struktur : Cenderung menampilkan sifat yang membuat orang menempati suatu posisi yang tidak mempunyai banyak struktur (asumsinya terkait dengan pengetahuan pekerjaan yang sesuai)
Self-employed/Berwiraswasta : Cenderung menikmati aktivitas yang diperlukan untuk berwiraswasta (tidak perlu mengindikasikan keterkaitan pengetahuan bisnis yang sesuai)
Negotiating/Negosiasi : Cenderung tawar-menawar untuk mencapai kesepakatan yang menguntungkan
Tolerance of Evasiveness/Toleransi pada Pengelakan : Tingkat kenyamanan terkait dengan berhubungan dengan orang lain yang tidak langsung atau kurang berterus-terang.
Effective Enforcing/Menerapkan secara Efektif : Cenderung trampil dalam mengoreksi orang lain saat mereka melanggar aturan atau menunjukkan kinerja yang buruk.
Judgement (strategic) / Penentu (strategis) : Cenderung mempunyai keseimbangan sifat dalam mencari informasi yang relevan dan memformulasikannya untuk membuat strategi yang efektif.
Functions/Fungsi : memadukan penilaian yang didapat karyawan tersebut dengan kategori posisi/jabatan, hal ini menunjukkan tingkat kesesuaian karyawan terhadap setiap kategori pekerjaan dengan pilihan-pilihan sebagai berikut :
Customer Service-Friendly / Layanan Pelanggan-Ramah : Posisi ini mensyaratkan keramahan (tidak perlu efisien). Fokus pada berbagai ketrampilan interpersonal yang berhubungan dengan pelayanan pelanggan. Posisi ini mensyaratkan pribadi yang tulus dan paling tidak memiliki tingkat motivasi yang rata-rata/moderate.
Sales – Cold Calling / Penjualan Langsung : posisi ini berkaitan dengan bidang penjualan secara umum, terutama yang berorientasi pada pekerjaan tenaga penjual yang kebanyakan memprospek pelanggan baru melalui penjualan langsung. Fokus pada pencapaian, motivasi diri, dan variasi ketrampilan interpersonal yang berkaitan dengan persuasi.
Supervisory/Penyelia : Posisi ini mempunyai tanggungjawab sebagai pengawas. Fokus pada motivasi diri dan organsiasi. Posisi ini kurang memiliki ketrampilan interpersonal yang diperlukan sebagai seorang penyelia
Technical / Teknis ; Posisi ini fokus pada kecenderungan menganalisa, ketrampilan berorganisasi, dan motivasi diri serta kurang fokus pada ketrampilan interpersonal yang diperlukan untuk berinteraksi dengan rekan kerja.
Administration-General/Administrasi-Umum : Posisi ini fokus pada pengorganisasian dan berorientasi detil. Posisi ini mampu melihat kekurangan ketrampilan hubungan interpersonal yang diperlukan untuk berinteraksi dengan rekan kerja
Management-Middle/Manajemen-Menengah : Fokus pada pencapaian, motivasi diri, kepemimpinan dan pengambilan keputusan. Posisi ini melihat kurangnya ketrampilan interpersonal yang diperlukan pada posisi ini.
Management-Upper/Manajemen-Senior : Fokus pada kepemimpinan, pencapaian, motivasi diri, pengambilan keputusan dan variasi ketrampilan interpersonal yang terkait dengan kempemimpinan.
Peta Paduan Fungsi, Kompetensi Kepribadian, Lingkungan Pekerjaan, Minat, Sifat-sifat dan Pekerjaan
Peta Paduan Fungsi dan Sifat-sifat
No
Sifat-Sifat
Manajemen Senior
Manajemen Menengah
Adm-Umum
Teknis
Penyelia
Sales
Customer Service
1
Wants Recognition/Ingin Diakui
1
2
1
4
2
1
1
2
Frank/Terus Terang
4
4
2
5
1
3
2
3
Self-acceptence/Penerimaan Diri
5
4
1
2
1
1
1
4
Certain/Yakin
4
3
2
3
1
3
2
5
Wants Frakness/Ingin Keterbukaan
4
3
4
4
2
2
2
6
Intuitive/Intuitif
2
4
6
1
1
6
6
7
Self-improvement/Perbaikan Diri
2
2
1
2
2
1
1
8
Experimenting/Bereksperimen
6
5
5
1
5
5
5
9
Wants Stable Career/Ingin Karir yang Stabil
6
6
5
3
1
5
5
10
Confort With Conflict/ Nyaman dengan konflik
2
5
5
4
4
5
5
11
Wants High Pay/Ingin Gaji Tinggi
6
6
2
5
3
2
2
12
Relaxed/Santai
6
6
6
6
6
6
6
13
Enlits Coorperation/Meminta kerjasama
5
4
5
3
4
5
5
14
Assertive/Tegas
2
4
4
2
2
4
4
15
Collaborative/Bekerjasama
3
3
2
2
3
2
5
16
Planning/Perencana
1
2
1
4
3
1
1
17
Manages Stress Well/Menangani Stress dengan Baik
2
6
3
4
3
3
3
18
Wants Capable Leader/Ingin Pemimpin Cakap
1
1
4
5
5
4
4
19
Wants Diplomacy/Ingin Diplomatis
2
5
1
6
4
1
1
20
Systematic/Sistematis
2
5
1
1
3
1
1
21
Organized/Teratur
5
3
2
2
2
2
2
22
Analyzes Pitfalls/Menganalisis Potensi Kendala
4
5
6
5
3
6
6
23
Tolerance Of Structure/Toleransi pada Stuktur
5
6
5
5
3
5
5
24
Enforcing/Penerapan
6
5
4
3
6
4
3
25
Precise/Tepat
5
4
6
1
5
6
4
26
Enthusiastic/Antusias
4
3
5
3
4
5
3
27
Persistent/Persisten
3
1
3
1
4
3
4
28
Optimistic/Optimis
1
1
3
4
2
3
4
29
Flexible/Fleksibel
3
2
2
3
3
2
3
30
Wants Challenge/Ingin Tantangan
1
1
1
1
2
1
4
31
Self-Motivated/Motivasi Diri
1
1
3
2
1
2
2
32
Helpful/Penolong
3
2
4
2
5
4
2
33
Tolerance of Bluntness/Tolerance pada Blak-blakan
5
2
6
6
6
6
6
34
Risking/Berisiko
4
4
5
1
5
5
1
35
Take Initiative/Berinisiatif
4
4
3
2
4
3
3
36
Diplomatic/Diplomatis
3
5
2
5
5
2
2
37
Influencing/Mempengaruhi
2
3
4
3
2
4
4
38
Outgoing/Ramah Tamah
3
1
1
3
4
1
1
39
Open/Keterbukaan
3
3
3
5
4
2
3
40
Analytical/Analitis
5
2
4
1
4
4
4
41
Tempo/Tempo
5
5
2
4
5
2
5
42
Warmth/Empathy/Hangat
3
3
3
5
3
3
3
43
Cause Motivated/Sumber Motivasi
4
2
3
6
1
3
3
44
Wants Autonomy/Kewenangan
1
1
5
4
5
5
5
45
Wants to lead/Ingin Memimpin
1
1
6
6
1
6
6
Peta Paduan Fungsi dan Pekerjaan yang disukai
No
Pekerjaan yang disukai
Manajemen Senior
Manajemen Menengah
Adm-Umum
Teknis
Penyelia
Sales
Customer Service
1
Numerical/Angka
x
x
x
x
2
Computer/Komputer
x
x
x
x
3
Public Speaking/Berbicara di depan umum
x
x
x
4
Teaching/Mengajar
x
x
x
x
x
5
Building/Making-Membangun/Membuat
x
x
x
6
Clerical/Tata Usaha
x
x
7
Research/learning-Riset/Belajar
x
x
x
x
8
Physical Work/Pekerjaan Fisik
x
9
Manual Work/Pekerjaan Manual
x
x
10
Artistic/Artistik
x
x
x
11
Mechanical/Mekanis
x
12
Driving/Mengemudi
x
x
x
x
x
Peta Paduan Fungsi dan Pekerjaan yang disukai
No
Minat
Manajemen Senior
Manajemen Menengah
Adm-Umum
Teknis
Penyelia
Sales
Customer Service
1
Travel/Perjalanan
x
x
x
x
2
Sports/Olah Raga
x
x
x
x
3
Finance/Business-Keuangan/Bisnis
x
x
x
x
4
Electronics/Elektonik
x
5
Childern/Anak-anak
x
x
x
x
6
Plants/Tanaman
x
x
x
x
x
7
Animals/Binatang
x
x
x
8
Food/Makanan
x
x
9
Science/Ilmu Pengetahuan
x
x
x
10
Writing/language-Menulis/Bahasa
x
x
x
x
11
Health/medicine-Kesehatan/Pengobatan
x
x
Peta Paduan Fungsi dan Lingkungan yang disukai
No
Lingkungan yang disukai
Manajemen Senior
Manajemen Menengah
Adm-Umum
Teknis
Penyelia
Sales
Customer Service
1
Pressure Tolerance / Toleransi pada Tekanan
x
x
x
x
x
x
2
Public Contact/Hubungan pelanggan
x
x
x
x
x
3
Sitting/ Duduk di Kantor
x
x
x
4
Team / Dalam Tim
x
x
x
5
Noise / Bising
x
x
6
Standing / Berdiri
7
Outdoors / Luar Kantor
x
x
8
Repitition / Pengulangan
x
x
x
x
Peta Paduan Fungsi dan Lingkungan yang disukai
No
Kompetensi Kepribadian
Manajemen Senior
Manajemen Menengah
Adm-Umum
Teknis
Penyelia
Sales
Customer Service
1
Handles Autonomy/Bekerja Mandiri
x
x
x
x
x
x
2
Provides Direction/Memberi Petunjuk
x
x
x
3
People Oriented/Berorientasi Orang Lain
x
x
x
x
x
4
Handled Conflict/Penyelesai Konflik
x
x
x
x
x
x
5
Organizational Compatibility / Kesesuaian Organisasi
x
x
6
Interpersonal Skills/Kemampuan Interpersonal
x
x
x
x
7
Coaching/Pembinaan
x
x
x
x
x
8
Receives Correction/Menerima Koreksi
x
x
9
Innovative /Inovatif
x
x
x
x
x
10
Doesn't Need Structure/Tidak Memerlukan Struktur
x
x
11
Self-employed/Berwiraswasta
x
x
x
12
Negotiating/Negosiasi
x
x
x
x
13
Tolerance of Evasiveness/Toleransi pada Pengelakan
x
x
14
Effective Enforcing/Menerapkan secara Efektif
x
x
x
x
x
x
15
Judgement (strategic) / Penentu (strategis)
x
x
Dengan demikian untuk fungsi tertentu tuntutan kompetensi kepribadian, pekerjaan yang disukai, lingkungan kerja yang disukai, minat dan sifat-sifat yang diperlukan mempunyai pola yang berbeda.
Untuk itu kita perlu melakukan persiapan terlebih dahulu bila akan menjalani assessment.
Apa yang perlu dipersiapkan pada saat assessment ?
Mengapa kita perlu persiapan :
Persiapan dilakukan agar Anda tidakmelakukan sesuatu yang merugikan diri sendiri.
Ada kalanya kita gagal karena ketidakpahaman atas metode yang digunakan, dan bukan karena kompetensi yang tidak memenuhi persyaratan.
Dengan melakukan persiapan berarti Anda menjadi lebih paham bagaimana Anda harus bersikap dan bertindak selama proses assessment centre berlangsung
Jenis Persiapan :
Persiapan Umum;
Persiapan Khusus;
2.a. Persiapan Umum :
Datang lebih cepat 15 –30 menit sebelum kegiatan dimulai. Hal ini dipergunakan agar kita lebih mempersiapkan diri (tampilan maupun mental), tidak tergesa-gesa dan punya waktu untuk menenangkan diri (bila dimungkinkan untuk meditasi).
Pastikan Anda tiba dalam keadaan santai dan cukup tidur. Fisik yang siap akan mempengaruhi sikap mental kita pada saat pelaksanaan assessment. Tunjukan perilaku mental positif.
Berpakaian rapi (smart casual), karena tampilan menunjukkan bagaimana kita menghargai diri kita sendiri.
Bersosialisasilah selama berada dalam proses tersebut. Proses ini membantu untuk mencairkan suasana dan membuat kita bisa lebih rileks.
Lakukan review atau evaluasi terhadap pengalaman-pengalaman Anda sebelumnya (misalnya tugas kantor yang pernah sukses Anda laksanakan).
Pastikan Anda telah memahami semua petunjuk atau informasi yang diberikan dengan cermat.
Lihatlah proses assessment centre sebagai proses dua arah.
Berpikirlah bahwa ikut assessment centre adalah sebagai suatu kesempatan untuk memperoleh pengalaman belajar yang sangat bernilai secara cuma-cuma.
Jadilah diri sendiri dengan cara berperilaku se-alamiah mungkin.
2.b. Persiapan Khusus :
Sehubungan metode assessment Job Success Analysis ini menggunakan online self assesment dan wawancara, maka persiapan khusus untuk dibagi 2 hal sebagai berikut :
Online Self Assessment :
Kenali diri Anda sendiri dengan baik
Jawab inventori (kuesioner) dengan jujur.
Berpikir positif mengenai diri Anda sendiri.
Hindari sejauh mungkin memilih jawaban yang tidak sesuai dengan kepribadian Anda. Sehubungan jenis pertanyaan yang ada akan diulang-ulang maka online assessment ini dilengkapi dengan pernyataan yang bisa mendeteksi ketidak-konsistenan Anda. Dan hal ini hanya akan menyusahkan Anda sendiri.
Spontan dalam menjawab. Seringkali apa yang terlintas pertama kali di kepala saat menjawab inventori kepribadian adalah sebenarnya kita. Memikirkan terlalu dalam membuat Anda sendiri pusing.
Kerjakan dengan cermat. Ada detail-detail penting yang seringkali tidak terlihat.
Jangan biarkan kegagalan-kegagalan masa lalu dalam menjalani tes ini memberi dampak buruk dalam penampilan Anda kali ini. Yakinlah bahwa Anda memberikan yang terbaik bagi diri Anda dan Anda mau berjuang untuk itu.
Wawancara:
Memberikan perhatian penuh pada pertanyaan assessor.
Dengarkan pertanyaan dengan baik dan jawablah dengan selengkap-lengkapnya dan sejujur-jurnya.
Cermati setiap pertanyaan dan bertanyalah untuk mengklarifikasi pertanyaan yang belum jelas.
Jangan menjawab pertanyaan dengan respon tunggal "ya"atau "tidak", berusahalah untuk memberikan jawaban secara rinci.
Selama wawancara berusahalah berkosentrasi, berpikir positif, mendengar secara aktif.
Buat kontak mata yang baik dan duduk tegak
Cobalah untuk terlihat percaya diri, bahkan jika Anda tidak merasa percaya diri sekalipun!
Hindari terlihat gelisah atau kehilangan kontak mata, misal melihat jendela atau benda lain terlalu lama.
Lontarkan pula pertanyaan-pertanyaan yang relevan.
Hindari berbicara terlalu cepat, berbicara dalam irama yang jelas dan konstan.
Yang paling penting usahakan untuk menunjukkan bahwa Anda mengenal diri Anda dengan baik. Akui jika Anda pernah gagal, tetapi jelaskan bagaimana Anda mengatasi kegagalan tersebut. Jika Anda pernah sukses, jangan memberikan kesan yang terlihat sombong atas kesuksesan tersebut.
Kesimpulan
Setiap posisi pekerjaan memiliki perpaduan antara sifat-sifat, pekerjaan yang disukai, lingkungan, minat dan kompetensi kepribadian yang unik. Keunikan tersebut bisa menjadi suatu kekuatan untuk membangun kinerja unit kerja yang lebih optimal bila dipergunakan atau diarahkan ke arah yang benar
Perusahaan dengan memotret perilaku dan kepribadian tiap-tiap karyawan juga terbantu untuk menempatkan karyawan sesuai dengan antara sifat-sifat, pekerjaan yang disukai, lingkungan, minat dan kompetensi kepribadian kepribadiaan.
Saran
HRAS sebagai unit kerja yang mempunyai kemampuan untuk mendapatkan sifat-sifat, pekerjaan yang disukai, lingkungan, minat dan kompetensi kepribadian yang unik dari setiap karyawan TELKOM dan dapat memberikan masukan yang benar ke manajemen, sehingga akan meningkat kinerja perusahaan.
HRC sebagai unit kerja untuk mendukung pengelola Sumber Daya Manusia, dapat memasukkan profil sifat-sifat, pekerjaan yang disukai, lingkungan, minat dan kompetensi kepribadian tiap-tiap karyawan dalam HRIS untuk pengkayaan pengambilan keputusan pada saat pengembangan kompetensi maupun karir karyawan
Tiap-tiap Manager lini dapat menggunakan data-data tersebut yang telah disediakan HRC sebagai pedoman dalam mengelola sumber daya manusia didalam tim kerjanya untuk mendorong penngkatan kinerja unit kerjanya.
Semoga dengan tulisan (artikel) ini, kita dapat menambah pengetahuan atas assessment Attitude yang saat ini digunakan oleh TELKOM dan dapat mempersiapakan diri lebih baik lagi.
Daftar Referensi :
Danang Taufik Karunia (2012), "Keterkaitan Kepribadian dan Elemen Perilaku terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan", Kampiun Telkom
Harrison Assessments: An Overview, http://www.predictsuccess.com/downloads/Overview_of_Harrison_Assessments.pdf
Definisi Sifat, http://www.harrisonassessments.com/servlet/SampleReports? FILE=SampleTraitsDefinitions_in_ID.pdf